Anda di halaman 1dari 38

OBSTRUKSI

SALURAN
KEMIH
dr. Bob Bachsinar, SpU.

Obstruksi saluran
kemih

RETENSI URIN
ANURIA POST RENAL

RETENSI URINE
1. Riwayat
Usia, K.U, gejala miksi sebelumnya, riwayat
retensi, manipulasi urologi, trauma, operasi,
obat, inkontinens.
2. Etiologi
supra vesikal
vesikal
infra vesikal

Supravesical &
Vesical
1. Biasanya pada gangguan persarafan setral
(otak) dan regional (pleksus lumbosacral)
2. Etiologi
Pasca stroke
Meningitis / ensefalitis
Cedera spinal

Dan lain_lain

Infra vesical
1. Pembesaran prostat
2. Striktur urethra

3. Batu urethra
4. Fimosis & parafimosis

BPH

Striktur uretra

3. Manajemen
a. sesuai penyebab
b. kateterisasi
c. sistosomi
Komplikasi stlh obstruksi teratasi
1. Diuresis post obstruksi (>200 cc/h)
Na turun, K turun & hipovolemia
2. Hipotensi
3. Haemorrhage ex evacuo

OLIGURIA/ANURIA
Anuria < 50 cc/hari
Penyebab : prerenal
renal
post renal
Manajemen
Pasang kateter
Foto polos abdomen
USG ginjal
Faal ginjal

Pre renal
Renal

resusitasi cairan
HD

Post renal neprostomi


operasi
DJ stent

Double J stent

Double J stent

Batu yang terbentuk disepanjang DJ stent akibat


pemasangan lewat batas

Kateterisa
si
Kateter :

Pipa berlobang
Desain khusus
Keperluan Medis

Ukuran Kateter :
Diameter luar
Satuan: French (Fr) =
Charriere (CH)

1 Fr
30 Fr
mm

= 0,33 mm
= 10

Pendahulu
an
Bahan Kateter:
Karet / lateks
(Siliconized)
Plastik
Poli Uretan
Silikon
Logam

Macam Macam
Kateter

Kateteris
asi
Kateterisasi :
Memasukkan kateter lewat
urethra
Indikasi kateterisasi :
1. Retentio urine
2. Monitoring ketat produksi urin
3. Operasi urethra / bladder outlet
4. Buli-buli neuropathy
5. Urine sampling
6. Instilasi ke dalam buli-buli
7. Spalk urethra
Indikasi kontra :
Radang akut urethra

Kateterisa
si
Persiapan Kateterisasi :
1. Informasi lengkap
dan
Informed consent
2. Antibiotika
profilaksis
3. Siapkan alat yang
diperlukan
4. Cuci tangan hingga
bersih

Kateterisa
si
Teknik Kateterisasi :
1. Baringkan penderita
2. Operator di sebelah
kiri
3. Pakai sarung tangan
4. Desinfeksi
5. Pasang doek lubang

Kateterisa
Teknik Kateterisasi (lanjutan):
si
6. Pegang glans penis dan luruskan

Desinfeksi

Lubrikasi dan

Kateterisa
si

Teknik Kateterisasi
(lanjutan):
7. Masukkan kateter
(16 Fr / 18 Fr)
Secara gentle,
penderita relaks
Tarik nafas
panjang / menelan
Tanda masuk
buli-buli

Kateteris
Teknik Kateterisasi
asi
(lanjutan):
8. Pegang kateter (16 Fr /
18 Fr).
seperti pegang pencil.
Masukkan meatus.
Dorong dengan gentle.
Sampai diafragma UG.
Tarik nafas dalam, relaks.
Tanda kateter masuk bulibuli.
Perhatikan: Jernih, keruh,
merah, volume total (catat).
Untuk dauer kateter, dorong
lagi, isi balon.

9. Hubungkan dengan urine


bag.
10. Fiksasi.
11. Colok dubur, sample
urin ke lab.

Perawatan Indwelling
Kateter
1. Jelaskan kepada penderita:
Cara mengosongkan kantong
Kantong urine selalu lebih
rendah dari buli-buli
Closed drainage system
Harus banyak minum
Apa penyakitnya, perlu periksa
apa lagi
Kapan kontrol
2. Tidak perlu antibiotika, kecuali
Feven & Chillis

Perawatan Indwelling
Kateter
3. Kateter perlu diganti, bila:
Buntu
Sudah 2 minggu
Sudah 4 minggu

Lateks
Silikon

4. Bersihkan sekret kering


5. Kultur urin berkala
6. Kateter dilepas, bila: Indikasi
telah tiada

Penyulit
Kateterisasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Lesi Mukosa
False route
Hematuria
Uninhibitory Detrusor
contraction
Infeksi
Bakteriuria Persisten
Urethritis, Abses, Fistel
Batu Buli-buli
Kateter tidak bisa dilepas

Kateter tidak bisa


Saluran ?
baloon buntu
dilepas

Kesalahan pabrik
Pernah di klem
Terlalu lama
Cairan kristaloid/kotor
Atasi dengan:
Isi ether 10 ml (tdk
lagi !)
Tusuk jarum dengan USG
Kerak lengket
Endoskopi / Seksio Alta

Kateterisasi
Gagal ?
1.
1. Salah
Salah teknik
teknik
2.
2. Striktura
Striktura urethra
urethra
3.
3. Batu
Batu impacted
impacted
4.
4. Kontraktur
Kontraktur leher
leher buli-buli
buli-buli

Sistostomi

Sistosto
mi

Membuat Lubang Pada Buli-buli

Perkutan
trokar
Sistosto
mi

Ope
n
Sectio
Alta

Sistosto
mi

Indikasi Sistostomi :
1. Kateterisasi per urethram
gagal
2. Diversi urin
3. Pemeriksaan Urodinamik
Kontra Indikasi (relative) :
Pernah operasi perut bagian
bawah

Persiapan Trokar
1. Jelaskan pada penderita
Sistostomi

informed

consent
2. Siapkan alat steril di meja mayo
2.1. Doek lubang
2.2. Sarung tangan
2.3. Desinfektan
2.4. Kain kasa
2.5. Spuit 10 ml + Xylocain 1-2 %
2.6. Pisau
2.7. Trokar & Obturator
2.8. Kateter vs Trokar
2.9. Urine bag
2.10.Needle holder + benang sutera

3. Pastikan buli-buli penuh

Teknik Trokar
Sistostomi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Desinfeksi kulit
Tutup doek lubang
Lokal anestesi
Incisie kulit (bila trokar besar)
Tusukan trokar
Lepas obturator
segera masukan
kateter
7. Isi baloon kateter
hubungkan urine
bag
8. Cabut sheath trokar
9. Tutup kasa & plester

Keuntungan Sistostomi
Penyulit pada urethra tidak ada

Keuntungan open
Sistostomi:
Kateter mudah diganti

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai