Oleh :
NIM:
MUHAMMAD
AL FARISI SUTRISNO
G1A111075
Dosen Pembimbing:
Ustad. Kemas Abdul Hai, S.Pdi, M.PI
Manfaat Berwudhu :
Adab menerima telepon menurut Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Syayyid Nada
dalam kitab Mausuuatul Aadaab al-Islamiyah.
Pertama, tidak membiarkan telepon berdering tanpa dijawab.
Kecuali dia tahu dengan yakin siapa yang meneleponnya dan tidak ingin
menjawabnya karena sebab-sebab tertentu, tuturnya. Menurut Syekh Sayyid
Nada, seseorang yang membiarkan telepon berdering berkali-kali tidak
dijawab tanpa alasan bukanlah akhlak seorang Muslim.
Sebab, tutur dia, barangkali ada orang yang menelepon tersebut adalah
orang yang ingin meminta tolong kepadanya atau kerabat yang ingin
mengunjunginya. Tidak menjawab telepon, sama saja tak membukakan pintu
kepada orang yang mengetuk pintu rumahnya. Padahal bisa jadi orang yang
mengetuk pintu itu sedang kesusahan dan butuh pertolongan.
Kedua, seorang wanita jangan menjawab telepon ketika baru bangun
tidur. sebagian besar wanita suaranya sangat lembut ketika baru bangun
tidur, yang mengesankan dia masih malas dan mengantuk.
Jika ia mengangkat telepon dan laki-laki yang menghubunginya memiliki
penyakit di dalam hatinya, maka suara wanita tersebut bisa membangkitkan
syahwat.
Ulama terkemuka itu mengutip Alquran surah Al-Ahzab ayat 32, Allah SWT
berfirman, Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya. Namun, kata Syekh
Sayyid Nada, jika wanita tersebut tegas suaranya, sehingga tidak terdengar
mendesah, maka tidak apa-apa dia menjawab telepon.
Ketiga, tak membiarkan anak kecil menjawab telepon.
Sebagian orang membiarkan anak kecil yang belum balig menjawab telepon.
Padahal anak kecil sering tidak memahami perkataan orang dewasa yang
menelponnya. Dia pun mungkin tidak mengetahui siapa yang diajak
berbicara. Padahal mungkin orang yang menelepon tersebut mau
membicarakan sebuah masalah penting dengan segera.
jika ternyata yang menelepon anak kecil tadi merupakan orang iseng yang
menanyakan nama ibunya, kakak perempuannya, dan tentang orang-orang di
rumah. Mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut ditanyakan untuk tujuan
yang buruk sehingga menimbulkan bahaya besar.
Keempat, menjawab telepon dengan mengucapkan kata, "siapa?"
Jika telepon berdering, maka yang menerimanya harus menanyakan identitas
si penelepon. Sesungguhnya orang yang menelepon sama saja dengan
orang yang mengetuk pintu rumah. Termasuk sunah untuk menanyakan
siapa, saat ada orang yang mengetuk pintu rumahnya.