Nama Kelompok IV
Nur Rahmi
Wita sari
Siti Rizkina
Wiwin Safitri
Samsinar
Aan Firmansyah
Agung Joy Marley
Sarifa
Ruangan Dinas : Laboratorium Klinik
RSU ANUTAPURA PALU
PEMERIKSAAN DARAH
1. PEMERIKSAAN HB (HEMOGLOBIN)
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah .
Adalah molekul yang terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan
rantai polipeptida globin (alfa,beta,gama, dan delta), berada di dalam
eritrosit dan bertugas untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah
ditentukan oleh kadar haemoglobin. Stuktur Hb dinyatakan dengan
menyebut jumlah dan jenis rantai globin yang ada. Terdapat 141
molekul asama amino pada rantai alfa, dan 146 mol asam amino
pada rantai beta, gama dan delta.
Hemoglobin berfungsi sebagai media transport oksigen dari
paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida
dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat
dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin
seseorang, harus memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini
berbeda-beda di tiap laboratorium klinik, yaitu :
Bayi baru lahir
: 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu
: 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan
: 11-15 gram/dl
Anak anak
: 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa
: 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa
: 12-16 gram/dl
Lelaki tua
: 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua
: 11.7-13.8 gram/dl
Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan
istilah anemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya yang
paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum
tulang, pengobatan kemoterapi dan penyakit sistemik (kanker,
lupus,dll).
Sedangkan kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada
orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa
penyakit
seperti
radang
paru
paru,
tumor,
preeklampsi,
hemokonsentrasi, dll.
Tujuan pemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui konsentrasi Hb
2. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
::
9000 -30.000 /mm3
9000 12.000/mm3
4000-10.000/mm3
Peningkatan
jumlah
leukosit
(disebut
Leukositosis)
menunjukkan adanya proses infeksi atau radang akut,misalnya
pneumonia (radang paru-paru), meningitis (radang selaput otak),
apendiksitis (radang usus buntu), tuberculosis, tonsilitis, dan Iain-Iain.
Selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin,
prokainamid, alopurinol, antibiotika terutama ampicilin, eritromycin,
kanamycin, streptomycin, dan Iain-Iain.
Penurunan jumlah Leukosit (disebut Leukopeni) dapat terjadi
pada infeksi tertentu terutama virus, malaria, alkoholik, dan Iain-Iain.
Selain itu
juga
dapat
disebabkan obat-obatan, terutama
asetaminofen (parasetamol),kemoterapi kanker, antidiabetika oral,
antibiotika (penicillin, cephalosporin, kloramfenikol), sulfonamide
(obat anti infeksi terutama yang disebabkan oleh bakter).
5. PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
Hematokrit atau biasa disingkat Ht merupakan perbandingan
antara proporsi volume sampel darah Anda dengan sel darah
merah (eritrosit) yang diukur dalam satuan millimeter per desiliter
dari darah keseluruhan, bias juga dinyatakan dalam persen. Jadi
pengukuran ini bisa dihubungkan dengan tingkat kekentalan darah.
Semakin tinggi presentasenya berarti semakin tinggi kekentalan
darahnya, atau sebaliknya. Bersama kadar hemoglobin, kadar
hematokrit biasanya dikaitkan dengan derajat anemia yang diderita.
Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma
darah. Secara kasar, hematokrit biasanya sama dengan tiga kali
hemoglobin.
Nilai hematokrit atau PCV dapat ditetapkan secara automatik
menggunakan hematology analyzer atau secara manual. Metode
pengukuran hematokrit secara manual dikenal ada 2, yaitu metode
makrohematokrit dan mikrohematokrit/kapiler.
Hematocrit berfungsi untuk menentukan banyaknya jumlah sel
darah merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%)
Nilai normal HMT:
Anak
Laki-laki Dewasa
Perempuan Dewasa
: 33-38%
: 40-50%
: 36-44%
dalam sel hati ke darah. Hal ini akan diketahui melalui pemeriksaan
darah di laboratorium. Nilai normal SGOT adalah 3-45 u/L, sedangkan
nilai normal SGPT adalah 0-35 u/L ( terdapat sedikit variasi dari nilai
normal dan sangat tergantung dari laboratorim tempat pemeriksaan)
Tujuan pemeriksaan SGOT, SGPT adalah untuk mendeteksi
adanya gangguan fungsi hati akibat dari infeksi atau peradangan
hati.
9. PEMERIKSAAN
SEWAKTU
GULA
DARAH
PUASA
DAN
GULA
DARAH
Persiapan pasien
- Menjelaskan kepada klien sehari sebelumnya ( pukul 20.00)
akan dilakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah dan urine
untuk memastikan apakah klien menderita diabetes mellitus.
- Menganjurkan klien untuk puasa 6 7 jam (mulai pukul 24.00)
sampai dengan pengambilan sampekl urine dan darah di pagi
hari. Klien diperbolehkan hanya minum air putih saja (air yang
tidak mengandung glukosa).
10. PEMERIKSAAN HBSAG
Adalah singkatan dari Hepatitis B surface Antigen, yaitu suatu
protein permukaan virus hepatitis B. Yang berhubungan dengan
HBsAB atau Hepatitis B surface Antibody yaitu suatu protein antibody
yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus hepatitis B.
Tujuan pemeriksaan HBSAG adalah untuk mengetahui ada
tidaknya virus hepatitis B dalam tubuh. Untuk mengetahui adanya
infeksi virus Hepatitis B. Jika HBsAg positif -> terinfeksi virus hepatitis
B. Jika HBsAg positif selama lebih dari 6 bulan, berarti pasien
menderita Hepatitis B kronis -> disarankan untuk rutin memeriksakan
fungsi hati (SGOT, SGPT, Protein Total, Albumin, AFP) paling tidak 6
bulan 1 tahun sekali.
11. PEMERIKSAAN BILIRUBIN
Merupakan zat warna kuning yang dihasilkan oleh empedu. Bila
terjadi peningkatan kadar bilirubin, kulit akan menjadi kekuningan.
Peningkatan kadar bilirubin bisa terjadi karena penyakit hati dan
empedu (karena radang/ infeksi, sumbatan batu, tumor) atau
pemecahan sel darah merah yang berlebihan.
Kegunaan bilirubin yaitu
Tujuan pemeriksaan bilirubin adalah