Anda di halaman 1dari 16

I.

LAPORAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehadiran seorang bayi dalam sebuah keluarga adalah merupakan dambaan
setiap orang. Karena dengan kehadiran seorang bayilah mereka dapat meneruskan
garis keturunan mereka. Seorang bayi tentu saja masih punya nilai ketergantungan
yang tinggi kepada kedua ortunya harus ekstra cermat dan penuh perhatian dalam
merawat bayi mereka.
Untuk menunjang perawatan tersebut, seorang ibu sangat dianjurkan untuk
memberikan ASI (Air Susu Ibu) sebagai sumber makanan yang utama seelum
meraka diperbolehkan untuk mendapatkan sumber makanan yang lainnya. Dalam
prosese pemberian ASI tersebut, seorang ibu harus memperhatikan gizinya dan
harus cukup pengetahuan tentang cara merawat seorang bayi dan cara/teknik
menyusui bayi yang baik dan benar. Sehingga bayi mereka bisa tumbuh dengan
baik dan sehat. Sehingga kelak bisa menjadi anak yang cerdas. Pengetahuan
tentang teknik menyusui bayi yang baik dan benar tidak hanya berguna bagi ibu-
ibu yang telah berkeluarga. Tapi juga berguna bagi remaja putri agar kelak mereka
bisa menyusui anak-anak mereka dengan baik dan benar.
2. Tujuan
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Laktasi menyusui yang baik dan
benar diharapkan peserta didik mampu:

1. Menjelaskan tentang pengertian Laktasi

2. Manfaat menyusui

3. Cara penyimpanan ASI

4. Lama penyimpanan ASI

5. Kandungan yang ada dalam ASI

6. Perbedaan ASI dan susu Formula


I. SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Laktasi (menyusui)


Sub Pokok Bahasan : a. Menjelaskan tentang pengertian Laktasi
b. Manfaat menyusui
c. Cara penyimpanan ASI
d. Lama penyimpanan ASI
e. Kandungan yang ada dalam ASI
f. Perbedaan ASI dan susu Formula

Hari/Tanggal : Jumat, 03 Juni 2016


Waktu : 30 menit
Tempat : Jln. Veteran NO. 2A
Sasaran : Ibu menyusui

A. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang cara menyusui yang
benar.
B. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:

1. Menjelaskan tentang pengertian Laktasi

2. Manfaat menyusui

3. Cara penyimpanan ASI

4. Lama penyimpanan ASI

5. Kandungan yang ada dalam ASI

6. Perbedaan ASI dan susu Formula


Materi

1. Menjelaskan tentang pengertian Laktasi

2. Manfaat menyusui

3. Cara penyimpanan ASI

4. Lama penyimpanan ASI

5. Kandungan yang ada dalam ASI

6. Perbedaan ASI dan susu Formula

Metode

1. Ceramah dan tanya jawab.


2. Media
3. Leaflet
4. Lembar balik.
5. Kegiatan Penyuluhan
N TAHAP / WAKTU KEGIATAN KEGIATAN SASARAN
O PENYULUHAN
1. Pembukaan : - Memberi salam pembuka Menjawab salam
- Memperkenalkan diri
3 MENIT
- Menjelaskan pokok
Memperhatikan
bahasan dan tujuan
Memperhatikan
penyuluhan
- Membagi leaflet
Memperhatikan
2. Pelaksanaan : Memperhatikan
1. Menjelaskan tentang
20 enit
pengertian Laktasi

Memperhatikan

2. Menjelaskan Manfaat Memperhatikan


menyusui
Memperhatikan
3. Menjelaskan Cara
Memperhatikan
penyimpanan ASI

4. Menjelaskan Lama
Memperhatikan
penyimpanan ASI

5. Menjelaskan
Kandungan yang ada
dalam ASI

6. Menjelaskan Perbedaan
ASI dan susu Formula

3. Evaluasi : Menanyakan kepada Menjawab pertanyaan


5 menit peserta tentang materi yang
telah diberikan, dan
memberi reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. Terminasi : - Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
2 menit atas peran serta peserta
- Mengucapkan salam
penutup
Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN
LAKTASI

1. Pengertian Laktasi

Laktasi adalah bagian terpadu dari proses reproduksi yang memberikan makanan bayi
secara ideal dan alamiah serta merupakan dasar biologik dan psikologik yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan. Air susu ibu(ASI) merupakan makanan yang ideal bagi pertumbuhan
neonatus(Nugroho, 2011, p.3).

Komponen yang terkandung didalam ASI sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhan
dan perlindungan pertama terhadap infeksi. Proses pembentukan air susu merupakan
suatu proses yang kompleks melibatkan hipotalamus, dan payudara yang telah dimulai
saat fetus sampai pada paska persalinan.

ASI yang dihasilkan memiliki komponen yang tidak sama,dengan terjadinya


kehamilan pada wanita akan berdampak pada pertumbuhan payudara dan proses
pembentukan air susu (Laktasi).

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui,mulai dari ASI di produksi sampai bayi
manghisap dan menelan (Prasetyono, 2009, p.61).
Laktasi adalah suatu seni yang harus di pelajari kembali tanpa diperlukan alat-alat
khusus dan biaya yang mahal, yang diperlukan adalah kesabaran, waktu, pengetahuan
tentang menyusui dan dukungan dari berbagai pihak khususnya suami (Roesli, 2005, p.1).

Menyusui terbaik untuk bayi karena ASI mudah di cerna dan memberikan gizi dalam
jumlah yang cukup untuk kebutuhan bayi, Menyusui lebih nyaman dan lebih murah dari
pada susu formula, dan ASI selalu siap pada suhu yang stabil dengan temperatur tubuh
(Proverawati, 2010, p.33).

2. Manfaat menyusui

Jika seorang ibu memberikan air susu ibu(ASI) kepada bayinya,hal ini dapat
menguntungkan baik bagi bayinya maupun ibu,antara lain:

a. Manfaat ASI bagi bayi:

1. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi


sampai usia 6 bulan.

2. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti kekebalan
sehingga akan lebih jarang sakit.

3. Melindungi anak dari serangan alergi.

4. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi
lebih pandai.

5. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian berbicara.

6. Membantu pembentukan rahang yang bagus.

7. Menunjang perkembangan motorik sehiingga bayi akan cepat bias


berjalan(Roesli, 2005, p.6).

b. Manfaat ASI bagi ibu:


1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.

2. Mengurangi terjadinya anemia

3. Menjarangkan kehamilan

4. Mengecilkan rahim

5. Ibu lebih cepat mengalami penurunan berat badan

6. Mengurangi kemungkinan menderita kanker

7. Lebih ekonomis dan murah

8. Tidak merepotkan dan hemat waktu

9. Lebih praktis dan portable

10. Memberi kepuasan bagi ibu tersendiri (Roesli, 2005, p.7) .

c. Manfaat ASI bagi Lingkungan

1. Mengurangi bertambahnya sampah dan polusi di dunia

2. Tidak menambah polusi udara karena pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap.

d. Manfaat ASI bagi Negara:

1. Penghemat devisa untuk membeli susu formula dan perlengkapan menyusui

2. Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntahmuntah, mencret dan sakit
saluran nafas

3. Penghematan obat-obatan,tenaga dan sarana kesehatan.

4. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk


membangun Negara.

e. Manfaat ASI bagi keluarga


1. Aspek ekonomi: ASi tidak perlu dibeli dan membuat bayi jarang sakit sehingga
dapat mengurangi biaya berobat

2. Aspek psikologis: menjarangkan kelahiran,dan mendekatkan hubungan bayi


dengan keluarga.

3. Aspek kemudahan : Sangat praktis sehingga dapat di berikan dimana saja dan
kapan saja dan tidak merepotkan orang lain.

f. Manajemen laktasi pada ibu bekerja

Manajemen laktasi pada ibu bekerja adalah upaya yang dilakukan ibu mencapai
keberhasilan dalam menyusui bayinya khususnya pada ibu yang bekerja.

1. Tehnik yang dianjurkan antara lain:

a. Sebelum berangkat kerja ibu tetap menyusui bayinya

b. ASI yang berlebihan dapat diperas atau di pompa,kemudian disimpan dilemari


pendingin untuk diberikan pada bayi saat ibu bekerja

c. Selama ibu bekerja ASi dapat diperas atau di pompa dan di simpan di lemari
pendingin di tempat kerja,atau diantar pulang.

d. Bayi dapat di titipkan ke tempat penitipan bayi apabila kantor atau instansi
menyediakan tempat.

e. Setelah ibu di rumah,perbanyak menyusui yaitu saat malam hari Perawat bayi
dapat membawa bayi ketempat ibu bekerja bila memungkinkan.

f. Ibu dianjurkan untuk istirahat, minum cukup,makan dengan gizi cukup untuk
menambah produksi ASI (Taufan, 2011, p.65).

2. ASI Perah

ASI perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk
kemudian disimpan dan nantinya akan diberikan untuk bayi. Cara memerah ASI
dengan tangan/jari secara manual adalah:
a. Cara yang pertama ibu dianjurkan untuk mengambil sebuah mangkuk atau
gelas yang bersih dan diisi dengan air mendidih kedalamnya,lalu biarkan
tertutup selama beberapa menit,setelah itu ditiriskan.

b. Mencuci tangan ibu dengan air dan sabun

c. Ibu dianjurkan untuk duduk dan berdiri di tempat yang terang dan nyaman dan
dekatkan mangkok ke payudara ibu

d. Memegang payudara dengan meletakkan ibu jari diatas areola sampai putting
susu, dan jari telunjuk tepat di bawahnya.

e. Menekan dengan lembut payudara diantara ibu jari dan jari telunjuk ke
belakang kearah tulang dada

f. Diteruskan dengan menekan ibu jari dan jari telunjuk serta melepaskannya
secara bergantian,setelah dilakukan berulangulang ASI akan mulai mengalir.

3. Cara penyimpanan ASI

ASI adalah cairan hidup,selain makanan ASI mengandung zat anti infeksi,cara
penyimpanan ASI perah akan menentukan kualitas anti infeksi dan makanan yang di
kandungnya.

a. Anti infeksi yang terkandung dalam ASI membantu ASI tetap segar dalam waktu
yang lebih lama karena akan menghambat pertumbuhan bakteri jahat dalam ASI perah
yang disimpan.

b. Setelah di cairkan ASI harus habis dalam waktu 1 jam, dan sisa ASI tidak boleh
dimasukkan lagi dalam lemari es

c. Tulis jam, hari dan tanggal saat diperah

4. Lama penyimpanan ASI

a. Dalam ruangan dengan suhu 27-32oC kolostrum dapat disimpan selama 12 jam
b. ASI bisa bertahan pada suhu ruangan atau di udara luar selama 6-8 jam

c. ASI bisa bertahan dalam termos es selama 24 jam

d. ASI dapat bertahan 6 bulan pada freezer (Roesli, 2005, p.83)

5. Kandungan yang ada dalam ASI

1. Kolostrum

Zat kolostrum adalah air susu kental yang keluar pertama kali setelah proses
melahirkan. Warnanya kekuningan. Cairan emas ini diproduksi mulai masa
kehamilan hingga sekitar 2 minggu setelah melahirkan. Para ahli menganjurkan
sebisa mungkin bayi yang baru lahir mendapatkan kolostrum mengingat manfaatnya
yang sangat besar.

Apa manfaatnya untuk bayi sehingga sangat direkomendasikan para ahli?

Sebelum pertanyaan di atas anda jawab, berikut ini adalah manfaat yang diperoleh
dari memberikan kolostrum:

a. Meningkatkan kekebalan bayi (antibodi) terhadap serangan penyakit yang


mungkin terjadi pada periode perkembangan selanjutnya. Bahkan, kolostrum
dapat mencegah bayi dari sindrom kematian mendadak (Sudden Infant Death
Syndrome) hingga 22 persen. Di sisi lain, statistik kematian bayi karena sindrom
ini adalah 87:3, di mana ada tiga bayi yang mati mendadak dari 87 bayi. Sindrom
ini salah satunya disebabkan penundaan menyusui dini.

b. Mengajarkan bayi untuk menyusu, melatih ibu terampil menyusui. Saat bayi lahir
tidak serta merta dia bisa langsung menemukan puting susu ibunya. Dia masih
perlu dibimbing dan diarahkan. Demikian juga sang ibu yang masih belum pernah
menyusui sebelumnya. Di sinilah peran inisiatif menyusui sejak dini memiliki
nilai penting. Di samping sebagai titik awal asupan nutrisi bayi, juga sebagai
sarana pembelajaran bagi keduanya. Menyusui adalah keterampilan yang dapat
dipelajari dan juga dilatih dengan dukungan sang ayah sebagai penunjang
kesuksesannya.

c. Mempengaruhi pertumbuhan sel-sel otaknya. Pada bayi yang baru lahir dikenal
dengan istilah golden age, di mana periode ini terjadi pada 1.000 hari pertama
sejak kehamilan hingga lahirnya bayi. Pada periode inilah perkembangan otaknya
mengalami perkembangan yang sangat pesat (growth spurt), seperti semburan air
dari dalam mulut. Terjadi sangat cepat dan pesat. Setelah itu akan kembali
berkembang normal seperti biasanya di atas usia dua tahun.

d. Untuk peremajaan tulang maupun penggantian sel kulit yang telah mati. Dalam
kolostrum terdapat kandungan kalsium dan vitamin D serta vitamin C yang
berfungsi terhadap penguatan tulang, khusunya pada usia 1-6 bulan pertama.

2. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu sumber nutrisi penting yang terkandung dalam
ASI. Zat ini utamanya bersumber dari laktosa dan memiliki peran dalam
meningkatkan pertumbuhan badan dan jaringan otaknya. Di dalam ASI kandungan
laktosa hampir dua kali lipat dari pada susu formula atau susu sapi. Kemungkinan
bayi menderita diare juga kecil karena penyerapan oleh pencernaan lebih optimal
dibanding dengan susu formula buatan. Kesimpulannya, karbohidrat adalah tameng
dari serangan bakteri jahat dan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di dalam
pencernaan.

3. Protein

Kebutuhan kadar protein bayi sangat besar. Manfaat dari cukupnya asupan nutrisi
ini adalah sebagai pembentuk dan pengganti sel-sel tubuh yang telah mati. Kandungan
protein yang ada dalam ASI jauh lebih besar dari kandungan protein yang ada di
dalam susu sapi. Disamping secara kualitas lebih baik protein ASI, penyerapan oleh
tubuh juga lebih mudah protein ASI dibanding susu sapi. Hal ini disebakan
kandungan protein (whey dan kasein) keduanya berbeda, baik dari segi porsi maupun
daya serapnya oleh tubuh
4. Lemak

Pernahkah anda melihat di iklan, brosur, komposisi susu atau makanan yang
terdapat pada kemasannya, atau media promosi lainnya di mana sering menyebut
Omega 3 dan Omega 6? Zat ini adalah bagian utama dari pada lemak yang berfungsi
sebagai pendukung nutrisi utama otak. Biasanya, ada lagi nutrisi lain yang disebutkan,
yakni DHA dan ARA. Fungsi kedua nutrisi adalah sebagai pembentuk jaringan saraf
dan retina mata.

Yang perlu dicermati adalah tidak semua susu formula atau susu sapi buatan akan
memasukkan komposisi ASI ke dalam satu susu saja. Ada kelebihan-kelebihan dan
ciri khas tertentu yang ditonjolkan. Misalnya, yang satu memfokuskan pada
pencernaan saja, yang lainnya pada perkembangan otak saja, atau ada yang hanya
pada pertumbuhan tubuh saja. Namun semua itu tetap tidak akan menandingi kualitas
ASI.

5. Vitamin

Yang perlu diingat oleh ibu adalah konsumsi makanan ketika menyusui. Apa yang
dimakan dan diminum oleh ibu juga akan berpengaruh pada bayi. Tak terkecuali
vitamin yang dikandung makanan tersebut.

Untuk menyebut beberapa saja, kandungan vitamin dalam ASI adalah vitamin D,
A, B, C dan E. Masing-masing dari vitamin tersebut memiliki fungsi dan manfaat
tertentu. Vitamin D untuk kekuatan tulangnya, meskipun kadarnya dalam ASI tidak
terlalu banyak. Namun, ini bisa disiasati dengan menyinari bayi dengan matahari di
pagi hari sebagai pencegahan untuk masalah tulang pada periode usia 0-6 bulan
kelahiran.
Vitamin A berfungsi utamanya untuk indera penglihatan bayi. Kandungan vitamin
A sangat besar pada kolostrum dan mulai berkurang saat sudah memasuki periode
transisi ASI matang, di mana sebagian besar porsi ASI sudah dalam bentuk cairan air,
namun tetap mengandung zat-zat penting bagi bayi. Selain untuk penglihatan,
menurut IDAI, vitamin A juga memiliki peran dalam kekebalan tubuh, pembelahan
sel, dan pertumbuhan.

Vitamin B merupakan zat yang mudah larut dalam cairan. Di dalam ASI, fungsi
dari vitamin ini adalah sebagai pelengkap dalam mencegah dari anemia (kekurangan
darah), terlambatnya perkembangan, kurang nafsu makan dan iritasi kulit.

Dalam perkembangan saraf dan peremajaannya vitamin C memilik fungsi besar.


Selain itu vitamin C berpengaruh pada pertumbuhan gigi, tulang dan kolagen, ia juga
mampu mencegah bayi anda dari serangan penyakit. Namun, terlalu banyak konsumsi
vitamin juga tidak baik karena efek samping yang ditimbulkan. Beberapa konsumsi
buah jeruk atau buah lain yang mengandung vitamin C bisa menjadi pilihan alami
dalam suplai vitamin ini ke dalam ASI. Hindari mengkonsumsi vitamin C buatan

Vitamin E utamanya untuk kesehatan kulit. Selain itu, vitamin E sebagai


penambah sel darah merah bayi yang bernama hemoglobin sehingga melindunginya
dari anemia (kekurangan darah). Vitamin E juga membantu untuk melindungi retina
dan paru-paru.

6. Mineral

Kalsium merupakan mineral utama yang ada dalam ASI. Yang menjadi poin
penting dari mineral ini adalah daya serapnya terhadap tubuh. Meskipun kadarnya
lebih rendah dibanding susu formula, namun daya serapnya mencapai 20-50 persen.
Sedangkan susu formula hanya 4-7 persen. Menurut IDAI, kekurangan mineral dapat
menyebabkan gejala kulit merah dan terlambatnya pertumbuhan. Kesimpulannya,
daya serap ke dalam tubuh bayi lebih penting dari pada kadar mineral yang diberikan.

Hal yang tak kalah penting dari pemaparan di atas adalah kesadaran anda sebagai
ibu untuk menjadi dokter pribadi yang selalu siaga setiap saat dalam hal kecukupan
menyusuinya. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusi
hingga minimal usia 6 bulan sangat sedikit yang mengalami masalah dalam menjalani
tumbuh kembangnya. Sudah siapkah anda?

6. Perbedaan ASI dan susu Formula

Meskipun susu formula tersebut telah dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan
"kandungan ASI" tentunya tidak akan sama dengan ASI (Air Susu Ibu) yang
sesungguhnya. Manusia khususnya adalah kaum wanita bisa memproduksi susu yang
benar-benar diperuntukkan untuk khusus bayi. Dan juga merupakan susu yang telah
berevolusi untuk bisa menyesuaikan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak-anak
keturunan manusia. Sedangkan susu formula yang berasal dari mamalia lain tentu
berbeda, dan walau sempurna bagi keturunannya, tentunya tidak bisa disamakan dengan
pemberian ASI oleh seorang ibu kepada anak-anaknya.

Bahkan bila menyusui itu sendiri mempunyai beberapa keuntungan dan manfaat
khusus, memberikan susu formula juga mempunyai beberapa dampak negatif dan juga
mempunyai beberapa kerugain bila dilihat dari beberapa aspek. Jika menyusui ASI dapat
memberikan bayi dari penyakit dan kondisi tertentu, maka memberikan susu botol
ataupun susu formula juga akan beresiko bayi akan terkena penyakit atau pun kondisi
tertentu. Maka menyusui dengan ASI adalah hal yang terbaik dalam menghindari resiko
yang tidak perlu untuk terjadi. Susu formula pun bisa menyebabkan akan alergi susu sapi.

Lalu bagaimana perbedaan ASI dengan susu formula itu sendiri ? Bahan-bahan yang
ada dalam kandungan ASI berbeda dengan kandungan yang terdapat dalam susu botol.
Perbedaannya bisa kita lihat contohnya adalah bahwasannya susu sapi atau susu formula
mengandung protein dua kali lebih banyak dari ASI. Sedangkan ASI lebih banyak
kandungan akan asam lemak tak jenih ganda dibandingkan dengan susu formula atau susu
botol. Itu bila dilihat dari sisi rasio bahan-bahan perbandingan antara susu formula
dengan susu ASI. Dan ini juga salah satu perbedaan kandungan ASI dengan susu
formula.

Perbedaan ASI dan susu botol lainnya adalah bahwa banyak zat yang terdapat
dalam kandungan didalam ASI yang tidak terdapat sama sekali atau bahkan hanya dalam
jumlah yang sangat sedikit pada susu formula dan susu botol. Diantaranya yaitu bahwa
ASI mengandung imunoglobulin, fagosit, limfosit T, enzim-enzim penting lainnya seperti
lisozim dan banyak zat bermanfaat dan berguna lainnya yang terdapat pada ASI yang
melindungi bayi terhadap infeksi seperti halnya sel tubuh, antibodi, hormon dan juga zat
penting lainnya. Meskipun pabrik-pabrik produsen susu formula telah berusaha
menambahkan beberapa zat yang sama dengan yang diatas telah disebutkan pada
beberapa merek susu formula, tetapi zat tersebut bukan berasal dari manusia sehingga hal
ini tidaklah sama dan juga identik. Ini juga yang menyebabkan perbedaan antara susu ASI
dengan susu formula. Dan tentunya perbedaan komposisi ASI dan susu formula.

Kita juga bisa mengilustrasikan bahwasannya susu formula ini kan dibuat dari susu
sapi, susu kambing. Maka mudahnya adalah susu sapi tepat untuk anak sapi. Susu
kambing tepat untuk anak kambing dan seterusnya. Maka ASI sangat baik dan bermanfaat
untuk kesehatan anak-anak manusia karena memang diperuntukkan khusus untuk bayi
manusia dan bukannya untuk anak-anak kambing atau pun sapi. Sehingga kandungan ASI
dan manfaat yang terkandung dalam ASI tersedia dalam jumlah yang tepat dan sesuai
untuk bayi manusia. Dan inilah salah satu kebesaran Allah dalam salah satu Ciptaan Nya
yaitu keajaiban ASI untuk bayi manusia.

ASI merupakan suatu cairan hidup, yang berubah dan juga berespon terhadap
kebutuhan bayi sesuai dengan pertumbuhannya. ASI mengandung zat anti infeksi yang
sangat penting untuk membantu bayi dalam hal melawan infeksi dan berbagai penyakit
pada bayi. Satu hal lagi manfaat ASI adalah membuat respon instan terhadap infeksi
dengan memproduksi satu set baru imunoglobulin ampuh yang mempercepat sistem imun
bayi dengan cara memerangi bakteri dan virus.

II. DOKUMENTASI PENYULUHAN


A. EVALUASI
1. Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruangan
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(SAP, leaflet, lembar balik)
2. Proses
a. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan
secara benar

3. Hasil
Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan

Anda mungkin juga menyukai