Anda di halaman 1dari 49

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

Alur pelaksanaan Kerja Praktik Pembuatan Peta RDTR kecamatan Ambarawa kabupaten Pringsewu telah disusun
sedemikian rupa, ditunjukkann dalam gambar 3.1.

3
1

Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktek

3.1 Persiapan
3.1.1 Persiapan Administrasi
Persiapan Administrasi dalam kerja praktek ini dimulai dari pembuatan surat
permohonan kerja praktik yang ditunjukan pada instansi terkait sebagai
berikut :
1. Surat izin mahasiswa untuk kerja praktik dari Fakultas Teknik UNILA.
2. Koordinasi dengan CV.GEOPLAN NUSANTARA selaku penerima
pekerjaan pembuatan peta RDTR kecamatan Ambarawa kabupaten

3
2

Pringsewu
3. Koordinasi dengan Bapeda terkait untuk mendapatkan data penunjang
ataupun data-data mengenai kecamatan Ambarawa

3.1.2 Persiapan Teknis


3.1.2.1

Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan peta dasar ini meliputi


perangkat keras dan perangkat lunak yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Perangkat Keras
Dalam kerja praktik ini menggunakan beberapa perangkat keras,
diantaranya sebagai berikut :
a) Satu unit Laptop dengan spesifikasi yang disesuaikan dengan keperluan
kegiatan.
b) GPS Navigasi Garmin 60CSx.
c) Printer digunakan untuk pengeplotan gambar, data dan percetakkan
laporan.
d) Kamera 5 megapixel untuk dokumentasi saat melakukan survey GPS.

b. Perangkat Lunak (Software)


Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam kerja praktik ini adalah
sebagai berikut :
a) Universal Map Downloader (digunakan untuk download citra)
b) Global Mapper 13 (digunakan untuk pengecekkan koordinat)
c) ArcGIS 9.3 (digunakan untuk pengolahan data spasial)

3
3

d) AutoCad Civil 3D Land Dekstop (digunakan untuk digitasi data spasial)


e) Mapsource (digunakan untuk import koordinat titik hasil tracking
menggunakan GPS).
f) Microsoft Office Excel (digunakan untuk proses penginputan data atribut)

3.1.3

Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimulai dari pengumpulan data sekunder, perolehan

citra, dan pengumpulan data atribut yang akan dijelaskan sebagai berikut :
3.1.3.1

Pengumpulan data sekunder


Pengumpulan data sekunder berupa data RTRW kabupaten
Pringsewu yang berisi beberapa peta tematik kemudian dilakukan
pemotongan menggunakan software ArcGIS 9.3. Selain itu juga
dilakukan survey perkelurahan untuk mendapatkan data eksisting dari
setiap kelurahan yang nantinya akan dibuat peta dasar Rencana Detil
Tata Ruang (RDTR).

3.1.3.2

Perolehan Citra kecamatan Ambarawa


Perolehan Peta citra diunduh menggunakan software Universal

Map Downloader (UMD). UMD merupakan program open source untuk


mengunduh potongan peta dari server-server penyedia pencitraan seperti
Google Maps, Yahoo maps, MicroSoft Virtual Earth maps, OpenStreet
Maps. Dengan menggunakan program ini, kita dapat mengunduh peta
lokasi yang Anda inginkan dalam citra satelit, peta jalan, atau hybrid. Peta

3
4

yang kita kehendaki akan diunduh dalam potongan-potongan kecil yang


kemudian disimpan dalam harddisk. Nantinya, potongan-potongan
tersebut dapat disatukan menjadi peta utuh. Cara mengunduhnya adalah
sebagai berikut :
1. Langkah pertama kita harus mempunyai dua titik koordinat desimal dari
daerah yang kita ingin download. Titik tersebut yaitu titik ujung atas kanan
dan titik ujung kiri bawah
2. Buka software Unversal Map Downloader (UMD) dengan memilih Star ^
Universal Map Downloader.

Documents
Pictures
Music
Games
Computer
Control Panel
Devices and Printers
Run...

Gambar 3.2 Membuka Universal Map Downloader

3. Tampilan awalnya adalah sebagai berikut :


Gambar 3.3 Tampilan UMD
4. Isi kolom Left Longitude dan Top Latitude dengan koordinat
ujung kiri atas serta Right Logitude dan Buttom Latitude dengan
koodinat ujung bawah kanan. Kemudian pilih server citra
satelitnya (disini ciitra yang akan diunduh adalah citra Bing
Sattelite Map ) kemudian dinaikkan zoom levelnya ke angka 18,
lalu pilih star. Maka jendela log Window disamping kanan akan

berjalan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.4 Proses Download Citra.


5. Setelah selesai proses download akan muncul windows Task
Stop lalu pilih Ok

Gambar 3.5 Jendela Task Stop


6. Hasil download citra yang kita download masih berupa
potongan- potongan citra yang perlu digabungkan. Hal itu dapat
dilihat dalam folder yang secara otomtis terbentuk sesuai nama
project yang kita buat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.6 Potongan Citra


7. Langkah terakhir adalah penggabungan citra dengan cara pilih

Map Tools ^ Map Combine. Kemudian muncul jendela Map


Combiner lalu pilih open. Pilih project yang klita buat lalu pilih
Open.

Gambar 3.7 Proses Penggabungan Citra


8. Langkah terakhir adalah penggabungan citra dengan cara pilih
Map Tools ^ Map Combine. Kemudian muncul jendela Map
Combiner lalu pilih open. Pilih project yang klita buat lalu pilih
Open lalu pilih Combine.

Gambar 3.8 Memilih File UMD

9. Hasilnya sebagai berikut :

Gambar 3.9 Hasil Citra yang telah dicombine

3.1.3.3

Pengumpulan data Atribut

Adapun pengumpulan data atribut yang telah diperoleh dari survey


lapangan di input ke dalam software Ms. Excel, serta diberikan nomor
identitas . Data-data yang akan diberi atribut diantaranya sebagai berikut ;
1. Atribut batas administrasi
a) Identitas batas kecamatan
b) Identitas batas kelurahan
2. Atribut as jalan
Atribut as jalan digunakan untuk mengidentifikasi letak jalan yang
ada di kecamatan Ambarawa, yang mana pemberian nama spasial
menggunakan nama jenis jalan.
3. Atribut kantor kelurahan
4. Foto-foto atribut
Foto atribut dikumpulkan untuk melengkapi data pada proses

selanjutnya, sehingga informasi yang dihasilkan dari peta lebih jelas


lagi.
Pengumpulan data atribut tersebut dilakukan bersamaan dengan
tracking dan pengambilan koordinat menggunakan GPS Navigasi Garmin
60CSx untuk pengecekkan koordinat citra. Langkah-langkah menggunakan
GPS Navigasi Garmin 60CSx adalah sebagai berikut :
1. Siapkan GPS Navigasi Garmin 60CSx dan lembar pengukuran.

Gambar 3.10 GPS Navigasi Garmin 60CSx


2. Berdiri pada lokasi tiitk yang akan diambil.
3. Hidupkan GPS dengan tombol power.

Gambar 3.11 Tampilan halaman satelityang teridentifikasi.


4. Tunggu kondisi satelit dalam keadaaan baik agar data yang diperoleh
akurat.
5. Lalu tekan tombol ENTER dan tahan maka halaman MARK akan
muncul,seperti berikut:

Gambar 3.12 Tampilan halaman mark waypoint


6. Untuk menamai data koordinat di waypoint, gunakan tombol
ROCKERuntuk menyorot area NAME .
7. Input nama titik yang telah diambil titik koordinatnya. Sorot OK dan
tekanENTER dengan menggunakan tombol ROCKEY untuk meyimpan
waypoint.
8. Ulangi langkah point 1 sampai 6 sehingga semua tiitk pemberhentian
sepertiterminal, halte, plang dan bangunan yang terdapat dilapangan
terambil datakoordinatnya.
9. Untuk melihat data apakah telah terinput di GPS dapat menggunakan
tombolFIND.
10. Lalu lihat di waypoint apakah data-data koordinat tersebut telah terinput
ataubelum.
Data hasil survey GPS dari lapangan kemudian di import ke Laptop
dengan mengggunakan software MapSource. Langkah import data koordinat
hasil survey GPS adalah sebagai berikut :
1. Siapkan GPS, kabel data GPS, dan Laptop
2. Hubungkan GPS dengan laptop menggunakan kabel data GPS, kemudian

hidupkan GPS dengan menekan tombol POWER


3. Buka program MapSource

Gambar 3.13.Jendela utama program MapSource


4. Kemudian pada menu bar map source pilih Transfer ^ Receive From
Device.
5. Maka akan muncul jendela Receive From Device secara otomatis program
akanmencari prangkat GPS (Divice) GPS Garmin 60 CSx, kemudian pada
pilihanwhat to receive ceklist tanda waypoints lalu receive

Gambar 3.14 Proses transfer data dari GPS ke PC


6. Bila proses transfer berhasil maka GPS akan men-trun off secara otomatis
dan akan muncul pesan lalu klik OK.
Gambar 3.15 Pesan data telah berhasil di transfer

7. Perhatikan pada jendela tab yang terdapat di sebelah kiri program map
source,pilih tab waypoint.
8. Pada tab tersebut akan terlihat data-data hasil yang telah diinput dan

diukur. Berikut contoh tampilanya.


Gambar 3.16 Hasil Tracking
9. Kemudian Save As ke format *.dxf untuk dapat dibuka di AutoCad Land
Dekstop 2009 dengan cara pilih File ^ Save As ^ isikan nama file yang
akan disimpan danm pilih format *.dxf pada kolom save as type lalu pilih

save.

3.2 Proses Pengolahan Data


3.2.1 Identifikasi dan pemotongan data spasial RTRW
Untuk mendapatkan peta RDTR tema lainnya, kami menggunakan
peta RTRW Pringsewu tahun 2013. Berikut langkah- langkah
pemotongannya :
1. Buka data *.shp yang akan dilakukan analisis menggunakan ArcGIS.
Misalkan peta geologi_pringsewu.shp dan pata
batas_kecamatan_ambarawa.shp seperti dibawah ini.

Gambar 3.18 Data RTRW

2. Pilih Arc Toolbox ^ Analysis Tools ^ Interscect. Pilih layer yang akan
dipotong yaitu layer geologi_pringsewu dengan
batas_kecamatan_ambarawa, lalu pilih folder penyimpanannya di Outuput
Feature Class dan pilih OK seperti gambar di bawah ini.
__________________
ArcToolbox
>] ^ 3D Analyst Tools R ^
Analysis Tools i >] ^
Extract B ^ Overlay Erase
Identity
Spatial Join

^ Symmetrical Differe /*
Union /* Update lJ Proximity R
^ Statistics

>

Gambar 3.19 Proses Intersct


3. Berikut hasilnya berupa potongan dari peta geologi pringsewu yang
dipotong dengan peta batas kecamatan Ambarawa.

Gambar 3.20 Hasil Intersect


4. Lakukan hal yang sama untuk membuat pata tematik lainnya dari peta
RTRW Pringsewu.
3.2.2

Pengolahan Data Citra

Citra yang telah diunduh menggunakan software Universal Map


Downloader (UMD) kemudian dilakukan pengolahan yang meliputi pengecekkan
koordinat, dan pembentukkan data spasial digitasi yang akan dijelaskan sebagai
berikut :

A. Pengecekkan Koordinat
Setelah pengunduhan citra selesai, langkah selanjutnya yaitu
pengecekkan koordinat yang dilakukan menggunakan software Global
mapper untuk melihat citra sudah bergeorefrensi atau belum dengan melihat
koordinat yang berada di pojok kanan bawah. Selain itu juga dilkukan
tracking dilapangan menggunakan GPS kemudian di unduh menggunakan
Mapsource yang telah dijelaskan sebelumnya dan di overlay diatas citra
yang sudah di download. Gambar 3.21 dibawah ini adalah hasil overlay citra
hasil download dengan data tracking GPS yang dilakukan di lapangan.
Melihat perbedaan hasil tracking tidak jauh pergeserannya dengan citra
yakni sekitar 3.5 meter, maka citra tersebut sudah masuk toleransi.

Gambar 3.22 Pergeseran as jalan dengan garis hasil tracking GPS

Untuk meyakinkan kembali kebenaran koordinat citra, dilakukan juga

pengecekkan di citra satelit online Bing map dan Google map yang akan
dibahas di pembahasan bab empat.
Langkah-langkahnya pengecekkan koordinat akan dijelaskan sebagai
berikut sebagai berikut :
1. Buka Software Global Maper 13 dengan cara pilih Star ^ Global Maper 13

4
7

2. Setelah terbuka pilih Open Your Own Data File. Atau bias dengan
cara pilih menu File ^ Open Data File.
Open Dan File<s)_
Open Genenc ASCII
Tea F*<s)_ Open All
files in a Directory
Tree. Open ECW He
from the Web- Open Data Fite Jt Fared Screen Lor

^ 1*1 rlaM

Open Your Own Data Files


Find Daia Online
Download
from Online Sources
Display Settings/Projection

Jt Manage Loaded Data

Gambar 3.24 Tampilan awal Global Mapper


3. Buka citra yang baru saja diunduh dan lihat koordinat yang ada di ujung
bawah kanan. Jika sudah benar koordinatnya, langkah selanjutnya adalah
mentrasnformasi koordinatnya dalam sistem koordinat Universal
Transverse Mercator (UTM) karena koordinat cutra dari hasil download

4
8
masih dalam koordinat lintang bujur .
Gambar 3.25 Melihat Koordinat
4. Untuk transformasi koordinat caranya pilih Tool ^ Configure. Lalu muncul
jendela Configure, pilih tab projection dan pilih koordinat

4
9
UTM, zonanya pilih -48 (102 E - 108 E Southem Hemisphere) dan datumnya
pilih WGS 48 kemudian pilih OK

'Z Zoom
Pan (Grab-and-Drag)

Alt+Z
AIH-G

Measure

Alt+M

Feature Info

Alt+P

Path Profile/LOS
View Shed

Ah+L
Alt+V

Digitizer

AIH-D

Image Swipe
Coordinate Convertor...
Control Center...

AIH-C

Configure...
Map Layout...

Gambar 3.26 Transformasi Koordinat


5. Setelah koordinat sudah berubah ke UTM lakukan ekspor kedalam format
*tif dengan cara pilih menu File ^ Export Raster/Image Format. Kemudan
muncul jendela Select Export Format pilih GeoTIFF dan Ok.
Gambar 3.27 Mengeksport Citra

5
0
6. Muncul jendela GeoTIFF Export Option lalu pilih file typenya 24 bit-RGB
(Full Color, My Create Large File) dan pilih OK.

Gambar 3.28 GeoTIFF Export Option Apabila citra hasil unduhan


tidak sesuai kordinatnya, maka perlu dilakukan survey pengambilan titik kontrol
di lapangan dan lakukan koreksi geometrik menggunakan software Er-maper.
Untuk mengetahui sudah masuk toleransi atau belum dilihat dari nilai RMS-nya.
Adapun langkah-langkah koreksi geometrik adalah sebagai berikut ;
1. Membuka software Ermapper.
2. Memiilih Process pada menu bar Geocoding Wizard , kemudian muncul
jendela Geocoding Wizard Input File peta citra, lalu memilih
polynomial.

5
1
Gambar 3.29 Setpada menu Start
3. Click pada menu "Polynomial Setup, lalu memilih "Linear

Gambar 3.30 Set pada menu Polynomial Setup


4. Click pada menu "GCP Setup, lalu click " button Change , set Datum :
WGS84 , Set Projection : SUTM48 , Coord System type : Eastings/Northings,
kemudian click OK.

Gambar 3.32 Set pada button Change

5
2
Gambar diatas menunjukkan pada radio button Output Coordinate Space
bahwa geodetic datum, geodetic projection serta coordinate type telah
tersetting.
5. Click pada menu GCP Edit, memasukkan koordinat Lintang dan Bujur
dengan mencocokkan titik-titik yang telah tersedia pada peta citra,
memasukkan titik koordinat sebanyak 10 titik (ketelitian citra quick bird
adalah 2.4m, maka toleransi nilai RMS setelah dikalikan ketelitian citra
tidak lebih dari 2.4m, misal hasil dari seluruh nilai RMS adalah
0. 6, maka 0.6 x 2.4= 1.44m, berarti peta citra telah masuk toleransi).

5
3
6. Click pada menu Rectify , set menu File pada radio button Output

AH Rectification

1 = 11- IK -1

Rectifying file peta_seluruh_tiff.ers...

0%

wo%
Cancel |

File

Gambar 3.34 Rectify peta citra

B. Pembentukkan Data Spasial (Digitasi)


Digitasi yang dilakukan dalam pekerjaan ini adalah batas kecamatan,
batas kelurahan, rumah, dan as jalan diatas citra yang telah diunduh. Deliniasi
dilakukan menggunakan software AutoCad Civil 3D Land Dekstop dengan
cara sebagai berikut :
1. Buka software AutoCad Civil 3D Land Dekstop dengan cara pilioh Star ^
AutoCad Civil 3D Land Dekstop. Tampilan awalnya sebagai
berikut :

Gambar 3.35 Membuka LDD

Gambar 3.36 Tampilan awal LDD 2. Pada


panel Task Pane pilih menu Data ^ Connect to Data

5
4

3. Muncul Jendela baru lalu pilih Add raster Image or Surface Connection
^ Pilih file yang akan di pakai selanjutnya pilih connect.

Gambar 3.38 Memilih Citra


4. Beri cek list pada kolom Schema dan pilih Edit Coordinat System di
atasnya. Lalu muncul jendela Edit Spasial Contexs pilih Edit ^ pada
kolom Category pilih WGS 84 ^ pada kolom Coordinat System
Category pilih UTM84-48S ^ dan pilih OK.

Gambar 3.39 Mengatur Koordinat


5. Setelah pengaturan System Coodinat selesai pilih Add to Map
( A d d

t o

M a p

VIal<a citra akan muncul seperti gambar dibawah ini.

6. Buat layer baru dengan cara pilih icon (

) maka akan muncul

Gambar 3.40 Citra terbuka di LDD


jendela layer pilih icon new layer (

) lalu ketik nama layer yang

kita inginkan misalkan ketik nama Bangunan. Seperti gambar dibawah

ini.
Gambar 3.41 Tampilan Layer
7. Hidupka layer Bangunan dan lakukan digitasi setiap gedung yang
ada di citra dengan cara pilih Polyline ("*) lalu digit gambar gedung yang
terlihat di citra. lakukan hal yang sama untuk membuat layer- layer
lainnya.

Gambar 3.42 Hasil Digitasi

Setelah digitasi selesai, tahap selanjutnya yaitu proses


mengeksportnya kedalam format *.shp agar dapat dibuka di software
ArcGIS. Lankah-langkahnya sebagai berikut :
1. Buka program ArcGIS dengan memilih Star ^ ArcGIS ^ ArcMap.
3

j li

IT--I

@| Windows DVD Maker


|g) Windows Fax and
Scan
Windows Media
Center
Windows
Media
& Windows
Mobile
Device Center

Windows Update
XPS Viewer

user
Documents
Pictures

J, Accessories
Ju ArcGIS
Arc Catalog

5| Arc Globe

Games

WArcReader
ArcMap
ArcScene

Desktop Administrator
it ArcGIS Desktop Help

Control Panel
Devices and Printers

_|_.i License Manager (9.x]

Autodesk
Canon U Notes for Windows
Vista
J* Canon
iP2700 series

Run...

2.

Gambar 3.44 Tampilan awal ArcGIS


Setelah terbuka pilih icon Arc Toolbox ( ^^ pilih Conversion Tools ^ to
Shapefile ^ Feature Class to Shapefile.
Gambar 3.45 Mengeksport ke *.shp
l-a-l'

[-put Features
Look in:

Bangunan.dwg

jd

s| I

*1 [== mlaal

Annotation

H MultiPatch
H Point

Batas Adm.dwg t]- Betas


Kecamatan.dwg ^Batas
Pemukiman.dwg l^f
Sungai.dwg

gessa
3 Polyline

Add ]

3. Muncul
jendela baru
pilih file *.dwg yang akan kita konversi ke
Cancel |

Name:

| Polygon

Show of type: |/\|| filters listed.

*.shp dengan melilih (&) pada kolom input feature 4 pilih file *.dwg ^
pilih type konversinya, misal kita pilih polygon ^ pilih
Add.
Name:

Bangunan.dwg

Show of type: jyvii filters listed.

Gambar 3.46 Memilih Polygon

Add | Cancel
|

4. Pilih folder penyimpanan pada kolom Output Feature lalu pilih Ok.

Akan muncul jendela baru, tunggu proses selesai lalu pilih Close.
Gambar 3.47 Proses Eksport
Untuk membukanya pilih Add Data (v) dan pilih file *.shp yang baru saja
di ekport. Hasilnya seperti dibawah ini.

Gambar 3.48 Hasil Eksport


6. Lalukan hal yang sama untuk pembentukkan data spasial lainnya seperti
jalan, batas administrasi dan sebagainya.

3.2.3

Penyusunan data atribut

Setelah data atribut diperoleh dengan cara survey langsung di lapangan,


kemudian dilakukan input dan penyusunan data atribut ke Microsoft Excel.
Dengan memberikan kode unsur sesuai PP nomor 8 tahun 2013 sebagai ID
dari setiap atributnya kemudian dilakukan penggabungan data atribut dengan
data spasial hasil diitasi.

3.2.4

Penggabungan data Spasial dengan data Atribut

Penggabungan (join) adalah proses menggabungkan data atribut dari


suatu feture-class dengan tabel atribut terpisah (misalnya dengan atribut
database). Data dari suatu feature-class biasanya hanya berisi beberapa
atribut penting (atau bahkan hanya nomor identitasnya saja atau id).
Sementara, untuk melengkapi atribut yang tidak terdapat pada atribut
feature-class dibuatlah atribut terpisah. Berikut langkah-langkahnya :

1. Buat terlebih dahulu atributnya dengan Microsoft Excel dengan


memyamakan ID di Microsoft Excel dan atribut di ArcGIS seperti gambar
dibawah ini.

A
1
2
3
4
5
6
7
S
9
L
O

NO

NAMAKELUR AHAN

C
D
ID_KELURAHA
N

TANJ UNG ANOM

J ATI AGUNG

MARGOD ADI

AMBAR AWA TIMUR

AMBAR AWA BARAT

SUMBER AGUNG

KRESONOMU LYO

AMBAR AWA

Setelah tampilan unsur-unsur spasial milik layer-layer nya muncul di


dalam data frame ArcMap, setiap pengguna juga dapat melihat unsureunsur yang sama di dalam komponen (mode) layout view dengan
caramenekan tombol Layout View [0] yang secara default berlokasi di

ra k/l Prih =irl.=il-=in

I |

<

>

Display Source Selection


Drawing T

It O ^

-A

sudut kiri-bawah dataframe yang bersangkutan.


Gambar 3.53 Contoh Tampilan Tombol Data View dan Layout
View
a. Memunculkan Properties milik Data-Frame
Adapun langkah-langkah untuk menampilakan kotak dialog Data
Frame Properties sebagai berikut ; [1] mengklik-kanan kursor
tepat di atas nama data frame yang bersangkutan, hingga muncul
konteks nya; [2] pada menu konteks yang muncul, memilih
/mengklik sub-menu Properties.

Gambar 3.54 Contoh Tampilan Konteks Properties milik Data Frame

b. Menentukan Skala
Setelah pengguna melihat tampilan unsur-unsur petanya di dalam
layout view, maka langkah pertama yang biasa dilakukan adalah
memastikan apakah tampilan layout ynag bersangkutan telah memiliki
nilai skala yang sesuai dengan kebutuhan.
Adapun langkah-langkah untuk menentukan skala sebagai berikut ;
1. mengklik tab Data Frame";
2. Mengaktifkan radio button Fixed Scale ;
3. Mengetikkan nilai skala tampilan yang diinginkan.

Gambar 3.55 ; Contoh Tampilan KotakDialog Data Frame Properties tab Data Frame

c. Menentukan Skala Refrensi


Setelah nilai skalanya ditentukan, pengguna dapat memastikan bahwa
nilai skala tersebut dijadikan sebagai skala refrensi. Skala dimana
teks dan simbol akan dimunculkan dalam ukuran yang sebenarnya.
Adapun langkah-langkah untuk menentukan skala refrensi sebagai
berikut ;
1. Memunculkan menu konteks mililk data frame

2. Memilih menu Reference Scald" ^ Set Reference scale

Gambar 3.56 Contoh Tampilan KotakDialog Data Frame Properties tab


General

3. Pengaturan Layout
Pengaturan layout yaitu mengatur elemen-elemen peta yang akan
dimunculkan di dalam halaman layout yang bersangkutan.
Adapun cara memunculkan menu konteks pengaturan layout yaitu
Meng-klik kanan layout yang bersangkutan di luar wilayah
tampilan(/Tame) petanya.
a) Page & Print Setup
Adapun cara mengaturnya yaitu ;
1. Pada menu konteks yang muncul, memilih sub-menu
2. Pada kotak dialog yangn baru muncul, khususnya pada
combobox

Name , memillih nama printer yang

nantinya akan digunakan untuk mencetak layout yang


bersangkutan

3. Mengatur Size", Source,dan Orientation"" pada radio button


Paper dan kllik tombol OK"

Gambar 3.57 Contoh Tampilan Kotak Dialog Page & Print Setup

b) Mencetak dengan Ukuran Peta yang Sebenarnya


Adapun cara mengatur cetakan pada kertas yaitu ;
1. memunculkan kotak dialog Page & Print Setup""
2. Menonaktifkkan checkbox Use Printer Paper Settings
3. memilih item AO" dari combobox Standard Sizes

Gambar 3.58 Contoh Tampilan Bagian dari KotakDialog Page & Print Setup

c) Rulers
Jika pengguna memerlukan petunjuk mengenai koordinat lokal
(di luar halaman) layout nya untuk mengorientasikan lokasilokasi elemen-elemen petanya lebih akurat, maka pengguna

memerlukan rulers (vertikal dan horizontal). Adapun cara


mengaktifkannya yaitu pada menu konteks pengaturan layout,
memilih menu Rulers, lalu Rulers.

Zoom Whole Page $ Go Back To


Extent

9 Go Forward To Extent
jj Page and Print Setup.,.
[Ml Joggle Draft Mode
X

Cut

Ctrl+X

Copy

Ctrl+C

ffli Paste

Ctrl+V

Delete
Delete
ITT) Sel ect Al 1 El em ents

Unseled All Elements

Zoom to Selected Elements

Guides

\
[f^ Rulers
Snap to Rulers

Grid
Margins
Options,,.

MI

Gambar 3.59 Mengatur Layout Rulers

d) Grid
Selain dengan bantuan rulers yang terdapat di luar halaman
layout , peletakan elemen-elemen peta secara akurat juga lebih
didukung dengan keberadaan grid. Adapun cara
mengaktifkannya yaitu pada menu konteks pengaturan layout,
memilih menu Grid", lalu Grid".

E3 Zoom Whole Page


I4L Go Back To Extent

9 Go Forward To Extent
fj Page and Print Setup,..
Toggle Draft Mode
Cut

Ctrl+X

Copy

Ctrl+C

GE aste

Ctrl+V

Delete

Delete

Select All
Elements

Unselect All
Elements

\
t^

Sp Zoom to Selected Elements


Rulers

ft
Margins

Snap to Grid

apt

:nr'____J1! "tHi

Gambar 3.60 Mengatur Grid

e) Guides
Guides adalah garis-garis lurus (horizontal maupun vertikal)
yang dapat digunakan pada mode layout view untuk
menentukan margin dan meluruskan elemen-elemen pete yang
terdapat di halaman layout. Adapun cara mengaktifkannya yaitu
pada menu konteks pengaturan layout, memilih menu Guides'",
lalu Guides.

Gambar 3.61 Contoh Tampilan Layout dengan Guides -nya

f Margins
Margin adalah garis-garis yang membatasi wilayah cetakan

dengan ukuran batas halaman layout. Adapun cara


mengaktifkannya yaitu pada menu konteks pengaturan layout,
memilih menu Margins, lalu Margins.

Gambar 3.62 Contoh Tampilan Layout dengan Margins -nya

g) Options
Jika pengguna ingin menentukan setting layout view lebih jauh,
maka dapa juga mennggunakan sub menu Options" pada
menu konteks milik Layout. Pada kotak dialog Options"" ,
mengaktifkan tab Layout View"". Pada tab yang baru muncul
ini, dapat diatur beberapa property milik layout view yang
diperlukan.

3.3.3

Kartografi

Setelah dimensi layout nya diatur dengan akurat, maka langkah selanjutnya
adalah menambahkan beberapa elemen peta (kartografis) ke dalam halaman
layout nya. Elemen-elemen peta yang dimaksud dapat dilihat dengan

menggunakan menu utama Insert".


Berikut beberapa elemen yang harus ditambahkan ;
a) Membuat Grid
Adapun langkah-langkah untuk membuat Grid sebagai berikut
1. Memilih menu utama View
2. Memilih Data Frame Properties
3. Memilih menu Grids ^ New Grid
4. Memilih jenis Grid yang diinginkan pada jendela Grids and Graticules
Wizard ^ Next
5. Mengatur Style garis pada Appearance pada jendela
Create a graticule ^Next
6. Mengatur menu Axes dan Labeling pada jendela Axes da Labels ^Next
7. Mengatur menu Graticule Border, Neatline, dan Graticule Properties pada
jendela Create a graticule
8. Meng-klik Finish.

Gambar 3.63 Contoh Tampilan Bagian dari Kotak Dialog Create a Measure Grid

b) Title
Sebuah data frame utamanya dimasukkan ke dalam halaman
layout, biasanya pengguna juga memerlukan sebaris text sebagai

title atau judul petanya. Adapun langkah-langkah untuk membuat


title sebagai berikut ;
1. Memilih menu utama Insert
2. Memilih "Title
3. Kemudian mengetik judul peta yang diinginkan.

c) Text
Jika pengguna masih memerlukan keterangan di dalam halaman
petanya, maka dapat dilakukan penambahan elemen text. Adapun
langkah-langkah untuk membuat text sebagai berikut ;
1. Memilih menu utama Insert
2. Memilih Text
3. Kemudian mengetik text yang diinginkan.

Gambar 3.64 Contoh Tampilan kotak dialog Properties

d) North Arrow
Untuk menyisipkan symbol arah utara (north arrow) ke dalam
halaman layout, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut ;
1. Memilih menu utama Insert
2. Memilih North Arrow, hingga muncul kotak dialog North Arrow

Selector
3. Pada kotak dialog yang baru muncul ini, memilih symbol arah utara yang
diinginkan dan kemudian tekan tombol
OK.
4. Kemudian, pada halaman layout nya, menggeser simbol arah utara ke
lokasi yang diinginkan.
5. Untuk menentukan properties arah utara secara akurat,dapat

Preview

Size:

Color:

Calibrati
on Angle:

y
f

-Marker--Font:
T ESRI
North
Character
...

North Arrow
Style... |

0.00

^1
Symbo
l... |

dilakukan double klik

pada simbol

yangbersangkutan,sehingga muncul kotak dialog Nort Arrow


Properties"

Gambar 3.65 Contoh Tampilan kotak dialog North Arrow Selector dan Nort Arrow
Properties

e) Scale Bar
Untuk menyisipkan grafik/simbol skala kedalam halaman
layout, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut ;
1. Memilih menu utama Insert
2. Memilih Scale Bar atau Scale Text
3. Pada kotak dialog yang baru muncul ini, memilih model Skala yang
diinginkan dan kemudian tekan tombol OK.Kemudian, pada halaman
layout nya, menggeser simbol arah utara ke lokasi yang diinginkan.

Gambar 3.66 Contoh Tampilan kotak dialog Scale Bar

f Picture
Untuk menyisipkan gambar atau logo institusi yang telah
diimplementasikan ke dalam file dengan format citra (image)
digital ke dalam halaman layout, berikut langkah-langkahnya ;
1. Memilih menu utama Insert , kemudian Memilih
Picture, hingga muncul kotak dialog Open.
2. Pada kotak dialog yang baru muncul ini,mengarahkan pointer file direktori
atau subdirektori dimana logo disimpan.
3. Ketika logo muncul diatas halamn layout, lalu menggeser
logo ke lokasi yang diinginkan.

Gambar 3.67 Contoh Tampilan kotak dialog Openpada Insert Picture

g) Legend
Berikut langkah-langkah dalam pembuuatan Legenda ;
1. Memilih menu utama

Insert , kemudian Memilih

Picture, hingga muncul kotak dialog Legend".


2. Pada kotak dialog yang baru muncul ini,khususnya pada
panel sebelah kiri, memilih (meng-klik) nama-nama layer
yang akan dilibatkan di dalam legenda, kemudian menekan
tombol : .
3. Mengatur posisi baris legend items di dalam elemen
legendanya, dengan meng-klik tombol up dan tombol
, -U
down
+1.
4. Memilih jumlah kolom legenda pada combobox Set The
Number of Colomn in You Legend
5. Meng-klik Preview untuk mengecek legenda pada layout.
6. Menekan tombol Next.

Gambar 3.68 Contoh Tampilan kotak dialog Legend Wizard

7. Pada kotak dialog Yang baru muncul, langkah selanjutnya adalah


menentukan judul legendanyafont, warna, ukuran,
justification, dan menekan tombol Preview untuk melihat

sekilas hasil setting-nya pada halaman layout. Tekan


tombol Next.

Gambar 3.69 Contoh Tampilan kotak dialog Legend Wizard

8. Setting pada border, background, drop shadow,gap, rounding, dan


preview. Tekan tombol Next.

Gambar 3.70 Contoh Tampilan kotak dialog Legend Wizard

9. Pada kotak dialog yang baru muncul, menentuka parameter tinggi, lebar,
tipe/pola garis pinggir, area, bentuk simbol setiap item legendanya.
10. Menekan tombol Next.

Gambar 3.71 Contoh Tampilan kotak dialog Legend Wizard

11. Pada kotak dialog yang baru muncul ini, dapat diatur beberapa spasi
yang diperlukan untuk legendanya. Kemudian menekan tombol Preview
untuk mengecek kembali tampilan legenda di layout -nya. Tekan tombol
Finish

Gambar 3.72 Contoh Tampilan kotak dialog Legend Wizard

Anda mungkin juga menyukai