Anda di halaman 1dari 6

6HPLQDU 1DVLRQDO $SOLNDVL 7HNQRORJL ,QIRUPDVL 61$7, ,661

<RJ\DNDUWD -XQL

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA


SEBARAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA SAMPAH KOTA
Zainul Arham
3URJUDP 6WXGL 6LVWHP ,QIRUPDVL )67 8,1 6\DULI +LGD\DWXOODK -DNDUWD
-O ,U + -XDQGD 1R &LSXWDW
7HOS )D[
( PDLO ( 0DLO D PKPV#\DKRR FRP :HEVLWH KWWS ZZZ IVW XLQMNW DF LG

ABSTRACT
7KH UDSLG JURZWK RI 7DQJHUDQJ FLW\ PDNHV WKH UHTXLUHPHQWV RI IDFLOLWLHV DQG LQIUDVWUXFWXUHV WR VXSSRUW WKLV
GHYHORSPHQW DOVR QHHG DWWHQWLRQ 2QH RI WKH WHFKQLFDO RSHUDWLRQDO SUREOHPV RI WUDVK PDQDJHPHQW LQ 7DQJHUDQJ
LV WKH XQHYHQO\ GLVWULEXWLRQ RI 736 7HPSDW 3HPEXDQJDQ 6HPHQWDUDB*DUEDJH 'LVSRVDO IRU VHYHUDO GLVWULFWV
7KHUHIRUH LW UHTXLUHV D JHRJUDSKLFDO DQDO\VLV WRZDUG WKH GLVWULEXWLRQ RI 736 LQ RUGHU WKDW WKH *RYHUQPHQW RI
7DQJHUDQJ FLW\ FDQ PDNH WKH DSSURSULDWH GHFLVLRQ LQ PDNLQJ WKH GLVWULEXWLRQ RI 736 DQG GHWHUPLQLQJ PRUH
SUHFLVH ORFDWLRQV LQ SODFLQJ LW ,Q GHVLJQLQJ WKH V\VWHP WKH UHVHDUFKHU XVHG WKH 6'/& 6\VWHP 'HYHORSPHQW /LIH
&\FOH PHWKRG 7KH VSDWLDO GDWD SURFHVVLQJ WHFKQRORJ\ XVHG WKH $UF 9LHZ DQG D 3RVWJUH64/ GDWDEDVH 7KH
$SSOLFDWLRQ RI :HE*,6 LQ 736 GHSOR\PHQW FDQ KHOS IDFLOLWDWH LQ DQDO\]LQJ WKH GLVWULEXWLRQ RI 736 LQ 7DQJHUDQJ
DQG KHOS IDFLOLWDWH WKH FRPPXQLW\ LQ SURYLGLQJ WKH SURSRVHG SURFXUHPHQW RI D QHZ 736

.H\ZRUGV JHRJUDSKLFDO WKH GLVWULEXWLRQ RI WSV DQG GHVLJQ

1. LATAR BELAKANG membuatnya sering digunakan dalam proses


Pesatnya perkembangan kota Tangerang perencanaan tata ruang. Penerapan GIS merupakan
membuat kebutuhan sarana dan prasarana untuk langkah yang tepat dalam melakukan analisis
mendukung perkembangan tersebut juga perlu sebaran TPS di kota Tangerang. Berdasarkan
diperhatikan. Salah satu sarana dan prasarana yang masalah tersebut maka penulis berusaha untuk
sangat penting adalah di bidang kebersihan membuat sistem yang dapat menganalisis
khususnya dalam pengelolaan persampahan. penyebaran tempat pembuangan sampah di kota
Pemerintah kota Tangerang dalam hal ini Sub Dinas Tangerang sehingga dapat memudahkan Sub Dinas
Kebersihan, membagi tanggung jawab pengelolaan Kebersihan kota Tangerang dalam menganalisis dan
sampah dari sumber sampai dengan TPA (Tempat mengambil keputusan di bidang kebersihan
Pembuangan Akhir) menjadi dua bagian. Sampah khususnya pada penyebaran jumlah TPS di setiap
yang dihasilkan dari sumbernya sampai dengan kecamatan yang ada di kota Tangerang.
sampah masuk ke dalam TPS (Tempat Pembuangan
Sementara) sebagai tanggung jawab masyarakat. 2. LANDASAN TEORI
Selanjutnya sampah dari TPS diangkut ke TPA pada
2.1 Data SIG
jalur/rute yang sudah ditetapkan menjadi tanggung
jawab pemerintah kota Tangerang. Menurut Nuarsa (2005) data SIG terdapat dua
Untuk itu dibutuhkan analisis secara geografis macam, yaitu:
terhadap penyebaran TPS yang ada agar pemerintah
a. Data Spasial, merupakan data yang
kota Tangerang dapat mengambil keputusan yang
menggambarkan bentuk atau kenampakan objek
tepat dalam melakukan pendistribusian TPS dan
di permukaan bumi. Data spasial dalam GIS
menentukan lokasi yang lebih tepat dalam
penempatan TPS. dibedakan menjadi tiga macam, yaitu data titik
Sistem informasi geografis merupakan sejenis (SRLQW), garis (OLQH) dan area (SRO\JRQ).
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk b. Data Atribut, merupakan data deskriptif yang
pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan menyatakan nilai dari data spasial. Data atribut
dan keluaran informasi geografis berikut atribut- akan tersimpan dalam bentuk tabel yang disebut
atributnya (Hakim, 1995). 6SDWLDO :HE atau :HE juga data tabular.
*,6 *HRJUDILV ,QIRUPDWLRQ 6\VWHP merupakan
wujud perkembangan teknologi *,6 untuk dapat 2.2 Model Data Spasial
memenuhi kebutuhan solusi atas berbagai Model data spasial terbagi menjadi dua jenis,
permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan yaitu:
teknologi *,6 (Prahasta 2007). Salah satu teknologi
yang populer untuk membangun :HE *,6 adalah a. Model data raster, merupakan model data spasial
0DSVHUYHU, yang menggunakan konsep RSHQ VRXUFH yang menampilkan, menempatkan, dan
Kemampuan sistem informasi geografis yang menyimpan data dengan menggunakan struktur
dapat mengolah data spasial dan data atribut matriks atau pixel-pixel yang membentuk grid.
Akurasi model data ini sangat bergantung pada

B-18
6HPLQDU 1DVLRQDO $SOLNDVL 7HNQRORJL ,QIRUPDVL 61$7, ,661
<RJ\DNDUWD -XQL

resolusi atau ukuran pixelnya (sel grid) di ƒ Peta jaringan jalan kota Tangerang berformat
permukaan bumi. Konsep model data ini adalah *.shp
dengan memberikan nilai yang berbeda untuk ƒ Peta aliran sungai kota Tangerang berformat
tiap-tiap pixel atau grid dari kondisi yang *.shp
berbeda (Maguire, 1991). ƒ Data tabel kecamatan berformat *.dbf
ƒ Data tabel TPS berformat *.dbf
b. Model data vektor, merupakan model data
ƒ Data tabel jalan berformat *.dbf
spasial yang menampilkan, menempatkan, dan
ƒ Data tabel sungai berformat *.dbf
menyimpan data spasial dengan menggunakan
ƒ Data tabel armada berformat *.dbf
titik-titik, garis-garis atau kurva, atau poligon
ƒ Data tabel usulan berformat *.dbf
beserta atribut-atributnya. Bentuk data
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini
representasi data spasial dalam model data vektor
meliputi hardware dan software, yaitu:
didefenisikan oleh sistem koordinat kartesian dua
1. Perangkat keras:
dimensi (x,y) (Esri, 1996) .
ƒ Processor 2,6 GHz
2.3 Web GIS ƒ Memory 256 MB
ƒ VGA 64 MB
GIS merupakan sistem informasi geografis
ƒ Monitor resolusi 1024 x 768
berbasis web yang terdiri dari beberapa komponen
2. Perangkat lunak:
yang saling terkait, gabungan antara design grafis
ƒ Windows XP
pemetaan, peta digital dengan analisis spasial, ƒ MapServer 4.8
pemrograman komputer dan sebuah database yang ƒ Apache 2.0.5
saling terhubung menjadi satu bagian web design
ƒ Php 4.3.3
dan web pemetaan. Web GIS dapat dijalankan dan
ƒ Arc View 3.3
diaplikasikan pada suatu web browser baik pada
ƒ PostgreSQL 8.2
suatu jaringan komputer global yaitu internet atau
dalam jaringan komputer berbasis /RFDO $UHD 3.3 Prosedur Penelitian
1HWZRUN /$1 atau bahkan pada suatu PC yang
Metoda yang digunakan dalam penulisan ini
mempunyai dan terkonfigurasi dalam setting
adalah Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau
jaringan dalam web servernya (Prahasta, 2007).
SDLC 6\VWHP 'HYHORSPHQW /LIH &\FOH , secara
2.4 Konsep Persampahan garis besar prosedur yang dilakukan terbagi menjadi
tiga tahapan, yaitu: tahap perencanaan, tahap analisis
Sampah menurut undang-undang tentang
dan tahap perancangan.
pengelolaan sampah nomor 18 tahun 2008 adalah
sisa kegiatan sehari-sehari manusia dan/atau proses 3.3.1 Tahap Perencanaan
alam yang berbentuk. Sampah spesifik adalah
Dari hasil penelitian diperoleh berbagai
sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
kebutuhan, antara lain:
volumenya memerlukan pengelolaan khusus.
Menurut McLaughlin (2006) Pengelolaan sampah 1. Kebutuhan sistem yang dapat membantu
adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan pemerintah daerah dalam mengambil keputusan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan jumlah TPS ideal di setiap kecamatan.
penanganan sampah.
2. Kebutuhan sistem yang dapat mempermudah
masyarakat dalam memberikan usulan TPS baru.
3. METODOLOGI PENELITIAN Sedangkan kebutuhan ± kebutuhan sistem yang
harus diperhatikan, yaitu:
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Kemudahan dalam mengakses dan
Tempat penelitian dilakukan di Sub Dinas
pengoperasian sistem oleh masyarakat dan user
Kebersihan Kota Tangerang dimulai pada Desember
lainnya.
2008 ± Agustus 2009.
2. Sistem mudah dalam pemeliharaannya,
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
menggunakan nama data dan konfigurasi sistem
Bahan peta topologi yang digunakan berasal yang standar serta dokumentasi yang lengkap.
dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) tahun 2004
3.3.2 Tahap Analisis
SDGD NRRUGLQDW ƒ ¶ %7 - ƒ ¶ %7 GDQ ƒ ¶
LS - ƒ ¶ /6 GHQJDQ VNDOD P GDQ Berdasarkan hasil dari analisis sistem yang
proyeksi geodetik. Data spasial vektor adalah : berjalan secara garis besar masalah dalam sistem
yang sedang berjalan adalah:
ƒ Peta batas administrasi kota Tangerang
berformat *.shp 1. Usulan pengadaan TPS dari masyarakat masih
ƒ Peta sebaran TPS kota Tangerang berformat melalui birokrasi yang panjang sehingga banyak
*.shp

B-19
6HPLQDU 1DVLRQDO $SOLNDVL 7HNQRORJL ,QIRUPDVL 61$7, ,661
<RJ\DNDUWD -XQL

usulan yang tidak sampai pada Sub Dinas


Kebersihan Kota Tangerang.
2. Proses analisis dalam pengadaan TPS oleh Sub
Dinas Kebersihan belum dilakukan dengan baik
karena masih menggunakan cara manual dan
tidak terintegratif, sehingga jumlah TPS pada
setiap kecamatan belum ideal dan penyebarannya
belum merata.
Gambar 1. Diagram konteks sistem sebaran lokasi
3.3.3 Tahap Perancangan TPS Kota Tangerang.
1. Perancangan 'DWD )ORZ 'LDJUDP 4.3 Design of Code
2. Struktur Tabel
3. Kamus Data Rancangan Tampilan 0HQX 0DSSLQJ 'LJLWDO
(QWLW\ 5HODWLRQVKLS 'LDJUDP berbasis WEB didasarkan format standar desain peta
5. Transformasi ERD ke tabel tematik dengan JHRUHIHUHQFH secara UHDOWLPH,
6. Normalisasi sebagaimana pada Gambar 2. Sedangkan layer
7. Perancangan struktur menu tampilan mapping digital, sebagaimana pada
8. Perancangan tampilan layar Gambar 3.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berikut ini adalah hasil dan pembahasan yang
dituangkan ke dalam DFD, ERD, Design of Code:
4.1 Data Flow Diagram (DFD)
DFD konteks ini terdiri dari dua eksternal entity,
yaitu: KaSub Dinas Kebersihan (non admin) dan
masyarakat luas sebagai user. Input GDWD IORZ Kasub
Dinas Kebersihan dan masyarakat ke sistem berupa
data TPS, data jalan, data sungai, data armada, data
kecamatan, dan data usulan. Sedangkan output GDWD
IORZ dari sistem ke Ka Sub Dinas Kebersihan dan
Masyarakat berupa hasil analisa TPS ideal, hasil
analisa lokasi TPS, laporan armada TPS, dan laporan
usulan kecamatan. Hal ini sebagaimana pada
Gambar 1.
Gambar 2. Rancangan tampilan menu PDSSLQJ
4.2 Entity Reletionship Diagram (ERD) GLJLWDO pada sistem sebaran lokasi TPS
ERD yang dirancang terdiri dari delapan HQWLW\,
yaitu:
1. Jenistps (id_jnstps, nama_jenistps,
kapasitas_tps)
2. Tps (id_tps, nama_tps)
3. Armada (id_armada, jalur_operasional)
4. Usulan (id_usulan, no_ktp, nama, email,
lok_usulan)
5. Kecamatan (id_kec, nama_kec, jumlah pddk,
luas)
6. Jalur Armada (id_jalurarmada,
kapasitasarrmada)
7. Sungai (id_sungai, nama_sungai)
8. Jalan (id_jalan,nama_jalan).
Adapun rancangan ERD sebagaimana pada Gambar 3. Tampilan menu PDSSLQJ GLJLWDO pada
Lampiran. sistem sebaran lokasi TPS

B-20
6HPLQDU 1DVLRQDO $SOLNDVL 7HNQRORJL ,QIRUPDVL 61$7, ,661
<RJ\DNDUWD -XQL

4.4 Pengujian Sistem 12. Klik navigasi Peta terlihat Ok.


Full Extent sepenuhnya
Hasil pengujian sistem pada proses aplikasi
terapan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: Uji menu
berkaitan dengan layanan publik/masyarakat (Tabel 13. Klik navigasi Objek yang di Ok.
1), Uji menu berkaitan dengan XWLOLW\ PDSSLQJ Recenter klik menjadi
(Tabel 2) dan Uji menu berkaitan dengan admin pusat tampilan
(Tabel 3). peta
14. Klik navigasi Objek yang Ok.
Query diklik akan
Tabel 1. Uji menu berkaitan dengan layanan
menampilkan
masyarakat
informasinya
1R 1DPD +DVLO \DQJ +DVLO 15. Klik fungsi Peta akan Ok.
NHJLDWDQ GLKDUDSNDQ Refresh map menampilkan
1. Buka program Masuk menu Ok. peta
utama berdasarkan
2. Klik menu Masuk layar Ok. legenda yang
home home aktif / dipilih
3. Klik link TPS Masuk layar Ok. 16. Ubah nilai Tampilan peta Ok.
per kecamatan TPS per skala berubah sesuai
kecamatan skala

4. Klik link Masuk layar Ok.


usulan TPS usulan TPS per Tabel 3. Uji menu berkaitan dengan layanan admin
per kecamatan kecamatan 1R 1DPD +DVLO \DQJ +DVLO
NHJLDWDQ GLKDUDSNDQ
5. Klik link TPS Masuk layar Ok.
per Armada TPS per
Armada 17. Klik menu Masuk layar Ok.
usulan form usulan
6 Klik link lihat Masuk layar Ok.
TPS data TPS
7. Klik link lihat Masuk layar Ok. 18. Klik link Manampilkan Ok.
Kecamatan data lihat usulan data usulan
Kecamatan

8. Klik link lihat Masuk layar Ok. 19. Klik menu Masuk layar Ok.
Armada data Armada admin login admin

9. Klik menu Masuk layar Ok. 20. Klik login Masuk layar Ok.
Mapping mapping admin administrator

21. Klik link Masuk layar Ok.


Tabel 2. Uji menu berkaitan dengan XWLOLW\ TPS edit tps
PDSSLQJ
1R 1DPD +DVLO \DQJ +DVLO 22. Klik link edit Masuk layar Ok.
NHJLDWDQ GLKDUDSNDQ pada record form edit TPS
TPS

10. Klik navigasi Perbesar Ok.


Zoom In tampilan peta
23. Klik button Masuk Ok.
update layar update
11. Klik navigasi Perkecil Ok.
TPS
Zoom Out tampilan peta
24. Klik link Masuk layar Ok.
Armada edit armada

B-21
6HPLQDU 1DVLRQDO $SOLNDVL 7HNQRORJL ,QIRUPDVL 61$7, ,661
<RJ\DNDUWD -XQL

25. Klik link edit Masuk layar Ok.


pada record form edit PUSTAKA
Armada Armada ESRI, 1996, $UF9LHZ 6SDWLDO $QDO\VW
26. Klik button Masuk layar Ok. (QYLURQPHQWDO 6\VWHPV 5HVHDUFK ,QVWLWXWH, Inc.
update update
Armada Hakim, D.M., 1995, Sistem Informasi Geografis:
27. Klik link Masuk layar Ok. Kemampuan Analisis dan Pemodelan SIG,
Kecamatan edit FTSP-ITB.
kecamatan Maguire,D.J., 1991, $Q 2YHUYLHZ DQG 'HILELWLRQ RI
28. Klik link edit Masuk layar Ok. *,6 *HRJUDSKLFDO ,QIRUPDWLRQ 6\VWHPV
pada record form edit 3ULQFLSOHV DQG $SSOLFDWLRQV), John Wiley and
Kecamatan Kecamatan Sons, Inc., NY.
29. Klik button Masuk layar Ok.
update update McLaughlin, J.D.,2006, /DQG ,QIRUPDWLRQ
Kecamatan 0DQDJHPHQW DQ ,QWURGXFWLRQ ZLWK 6SDWLDO
5HIHUHQFH WR &DGDVWUDO 3UREOHPV LQ 7KLUG
30. Klik link log Keluar layar Ok.
:RUOG &RXQWULHV, Clarendon Press, Oxford.
out administrator
kemudian Nuarsa, I. Wayan. 2005. Belajar Sendiri
akan masuk Menganalisa Data Spasial dengan ArcView
layar login GIS 3.3 Untuk Pemula. Jakarta: PT. Elex
admin Media Komputindo.
31. Klik menu Masuk layar Ok.
Prahasta, Eddy. 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem
help petunjuk
Informasi Geografis. Bandung: Informatika.
pengguna
32. Klik link Masuk layar Ok. Prahasta, Eddy. 2007. Sistem Informasi Geografis:
sebaran TPS petunjuk Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan
melihat MapServer. Bandung: Informatika.
sebaran TPS
33. Klik link Masuk layar Ok.
lihat TPS petunjuk
ideal malihat TPS
ideal
34. Klik link Masuk Ok.
petunjuk layar petunjuk
usulan usulan

5. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang sudah diuraikan, dapat
disimpulkan bahwa:
a. Sistem Informasi ini dapat memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam
memberikan usulan TPS baru.
b. Dengan Web GIS ini pemerintah kota
Tangerang dapat mempublikasikan informasi
analisa penyebaran TPS kepada masyarakat
luas.
c. Web GIS analisa penyebaran TPS ini dapat
memberikan kemudahan bagi pemerintah kota
Tangerang dalam mengambil keputusan lokasi
penempatan TPS yang lebih tepat dengan
pendekatan sistem informasi geografis.
d. Web GIS ini dapat memberikan informasi hasil
analisa jumlah TPS ideal di setiap kecamatan
di kota Tangerang.

B-22
6HPLQDU 1DVLRQDO $SOLNDVL 7HNQRORJL ,QIRUPDVL 61$7, ,661
<RJ\DNDUWD -XQL

Jalur_operasional
Nama_tps

Id_tps Id_armada

1 m m 1
jenistps memilki tps angkut armada

m m

id_jenistps

nama_jenistps memiliki memiliki

kapasitas_tps

1 1

m 1 1
usulan terdapat kecamatan memiliki jenisarmada

Id_kec
Id_usulan Id_jenisarmada

No_ktp Nama_kec Nama_jenisarmada

nama Jml_pddk Kapasitas_armada

email luas

Lok_usulan

m m
sungai memiliki jalan

Id_sungai Nama_sungai Id_jalan Nama_jalan

B-23

Anda mungkin juga menyukai