Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

Dalam rangka penyusunan peraturan internal staf medis ( Madical staf by


law ) di RSIA GALERY CANDRA perlu diatur penggorganisasian staf medis dan
komnas medis. Pengorganisasian
ini diltujukan untuk peningkatan mutu
pelayana rumah sakit Staf medis adalah merupaka tenaga mandiri, karena
setiap dokter memiliki kebebasan profesi dala mengambil setiap keputusan
klinis pada pasien.
Dalam memutuskan tindakan medis maupun pemberian obat kepada
pasien harus dilakukan atas kebebasannya atau kemandiriannya sendiri dan
tidak boleh atas pengaruh atau tekanan pihak lain. Namun tetap terikat dengan
kode etik, standar profesi, standar kompetensi dan standar pelayanan medis
sehingga pelayanan yang diberikan professional, evidence based dan sesuai
dengan kompetensi. Olehkarena itu diperlukan self governing staf medis yaitu
penggorganisasian
staf
medis
secara
professional
dan
dapat
dipertanggungjawabkan.
Penggorganisasian staf medis tersebut
telah diatur dengan Surat
Keputusan Direktur Jenderan Pelayanan Medik Nomor HK.00.06.2.3.730 tanggal
14 Juli 1995 tentang pembentukan dan Tata Kerja Komite Medik di RS dan
Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor HK.00.06.3.5.3018 tanggal
5 Juli 1999 tentang Pedoman dan Penggorganisasian Staf Medis dan Komite
Medik di Rumah Sakit Swasta , namun harus diakui di era globalisasi dan
ottonomi ini berbagai peraturan baru telah dilahirkan, sehingga Keputusan
Direktur Jenderal tersebut sudah tidak sesuai lagi sehingga perlu diperbaharui
dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan nomor 755 tahun
2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.
Dilain pihak, Undang-undang tentang Praktik Kedokteran akan mulai
diberlakukan karena itu rumah sakit wajib melakukan peraturan praktik
kedokteran yang baik. Melalui penggorganisasian staf medis diharapkan staf
medis dirumah sakit dapat menata diri dengan focus terhadap kebutuhan pasien
sehingga menghasilkan pelayanan medis yang berkualitas dan bertanggung
jawab.

BAB I
KETENTUAN UMUM
1. Peraturan Perundang-undangan adalah undang-undang nomor 23
tahun 1992 tentang Kesehatan, Undang-undang nomor 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran, serta ketentuan lain yang berkaitan dengan
pelayana kesehatan yang berlaku di Indonesia.
2. Rumah Sakit adalah RSIA GALERY CANDRA yang merupakan rumah sakit
ibu dan anak milik PT WAHIDI DEVELEPOMENT
3. Direktur dengan tugas melaksanakan pengawasan terhadap pengurusan
rumah sakit
4. Komite Medis adalah wadah bagi profesi dokter yang bekerja di RSIA
GALERY CANDRA
5. Staf Medis (SM) adalah semua dokter yang bekerja di RSIA GALERY
CANDRA, baik yang bekerja purna waktu maupun paruh waktu
6. Peraturan Internal SM ( Medicial Staf Bylaws) adalah bagian dari
peraturan internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws) RSIA GALERY CANDRA
yang merupakan landasan pengelolaan SM, yang terpisah dari Peraturan
Internal Korporat ( Corporate Bylaws)
7. Kewenangan Klinis ( clinical privilege ) adalah hak khusus searoang staf
medis untuk melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu dalam
lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang dilaksanakan
berdasarkan penugasan klinis ( clinical appointment).
8. Penugasan Klinis adalah penugasan Direktur RSIA GALERY CANDRA
kepada seorang staf medis untuk melakukan sekelompok pelayanan
medis di RSIA GALERY CANDRA berdasarkan daftar ketwenangan klinis
yang telah ditetapkan baginya.
9. Komite Medik adalah organisasi non structural yang dibentuk oleh
Direktur Utama dalam rangka meningkatkan professionalism staf medis
10.Kredensial adalah proses evaluasi
terhadap staf medis untuk
menentukan kelayakan diberikan pelayanan klinis (clinical Privilage )

BAB II
TUJUAN
Tujuan Peraturan internal staf Medis ( medical staf bylaws ) adalah agar
komite medic dapat menyelengarakan tata kelola klinis yang baik ( good Clinical
govermence ) melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi. Dan
penegakan disiplin profesi. Selain itu peraturan internal staf medis ( medical staf
bylaws) juga bertujuan untuk memberikan dasar hokum bagi mitra bestan (peer
group) dalam pengambilan keputusan profesi melalui komite medic,. Putusan itu
dilandasi semangat bahwa hanya staf medis yang kompeten dan berperilaku
professional saja yang boleh melakukan pelayanan medis rumah sakit .

BAB IV
PENUGASAN KLINIS
(CLINICAL APPOINTMENT)
1. Penempatan staf medis ke salah satu kelompok staf medis (Kelompok
Staf Medis) berdasarkan surat penugasan klinis rumah sakit dari
Direktur Utama berdasarkan rekomendasi Komite Medik
2. Penempatan staf medik kedivisi dalam satu kelompok staf medis (Staf
Medis fungsional ) berdasarkan Surat Penugasan Ketua Kelompok Staf
Medis (KMS)
3. Perubahan Penugasan Klinis staf medis dapat dilakukan oleh direktur
utama atas rekomendasi Komite Medik
4. Mekanisme (1),(2) dan (3) diatas diatur dalam pedoman kredensial dan
Re-kredensial dari komite Medik berdasarakan:
a. Pedoman Kewenangan Klinis
b. Daftar Perincian Kewenangan Klinis Staf Medis
c. Pedoman Pembinaan Etika dan Disiplin Profesi Medis
d. Pedoman Penanganan Dugaan Pelanggaran Etika dan Displin Profesi
Medis

BAB V
KOMITE MEDIK
1. Komite Medik adalah organisasi non structural yang dibentuk oleh Direktur
Utama
2. Tugas Komite Medik adalah meningkatakan professionalism staf medis
secara
a. Melakukan Kredensial Dan rekredensial seluruh staf medis
b. Memelihara mutu profesi staf medis dalam pelayanan,pendidikan, dan
penelitian
c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku staf medis
3. Komite Medik dipimpin oleh seorang ketua dan disebut sebagai Ketua
Komite Medik dengan susunan pengorganisasianya sebagai berikut:
a. Ketua Komite Medik
b. Sekretaris Komite Medik
c. Anggota terdiri dari:
1) Sub Komite Kredensial
2) Sub Komite Mutu Profesi Medis
3) Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi
4. Pengagkatan dan pemberhentian seluruh anggota Komite Medik oleh
Direktur Utama
5. Dalam melaksanakan tugas (2) di atas, Komite Medik Menyusun dan
Membuat
Pedoman pedoman yang diperlukan . Pedoman tersebut
ditetapkan dan disahkan penggunaannya oleh Direktur Utama .

BAB VI
RAPAT
1. Mekanisme pengambilan keputusan Komite MEDIS BERDASARKAN
Pendekatan berbasis Bukti ( Evidence based)
2. Keputusan (1) tersebut diatas melalui Rapat Komite Medik dan Sub
Komite
3. Ekanisme, jenis rapat dan pelaksanaan rapat tersebut diatur lebih
lanjut dala Pedoman Rapat Pengambilan Keputusan Komite Medik

BAB VII

SUB KOMITE KREDENSIAL


1. Sub Komite Kredensial bertugas menapis profesionalisme staf medis
dengan cara melakukan kredensial dan kredensial
2. Sub Komite Kredensial Terdiri dari:
a. Ketua Sub Komite Kredensial
b. Sekretaris
c. Anggota
3. Dalam Melaksanakan tugas (1) diatas Sub Komite Kredensial berpedoman
kepada
a. Pedoman Kredensial dan Rekredensial
b. Pedoman Kewenangan Klinis
c. Daftar Perincian Kewenangan Klinis Dokter dan dokter spesialis Sub
Komite Kredensial bertanggungjawab kepada Ketua Komite Medik

BAB VIII
SUB KOMITE MUTU PROFESI
1. Sub Komite Mutu Profesi bertugas memelihara mutu profesi staf medis
dengan cara mempertahankan kompetensi dan profesionalisme staf medis
dalam bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian.
2. Sub Komite Kredensial terdiri dari:
a. Ketua Sub Komite Kredensial
b. Sekretaris
c. Anggota

3. Dalam melaksanakan tugas (1) diatas Sub Komite Mutu Profesi


berpedoman kepada:
a. Pedoman tata Kelola Klinis (Clinical Goverece)
b. Pedoman Audit Medis
c. Pedoman Pelaksanan Ronde Ruangan
d. Pedoman Pelaksanaan Laporan Jaga (Morning Repot)
e. Pedoman Pembahasan Kasus Kematian
f. Pedoman Pembahasaa Kasus Sulit
g. Pedoman Dosen Klinis (Clinician Educators)
h. Pedoman Pendampingan Profesi Medis (Proctoring)
Sub Komite Mutu Profesi bertanggung jawab kepada Ketua Komite
Medik

BAB IX
SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI
1. Sub Komite Etika dan Disiplin betugas menjaga etika, dan perilaku staf
medis dengan car melindungi pasien dari pelayanan staf medis yang tidak
memenuhi (clinical care) serta membina staf medis.
2. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi terdiri dari:
a. Krtua Sub Komite
b. Sekretaris
c. Anggota
3. Dalam melaksanakan tugas (1) diatas sub Komite Kredensial berpedoman
kepada:
a. Pedoman Pembinaan Etika dan Disiplin Profesi Medis
b. Pedoman Penangganan Dugaan Pelanggaran Etika dan Disiplin Medis
Sub Komite Mutu Profesi bertanggung jawab kepada Ketua Komite
Medik.

BAB X
PERATURAN PELAKSANAN TATA KELOLA KLINIS
(CLINICAL GOVERNANCE)
1. Staf Medis melaksanakan keprofesian medis sesuai dengan kewenangan
klinis dan penugasan Klinis masing-masing dalam Tata Kelola Klinis (Clinical
Governance) Rumah sakit dan Kelompok Staf medis (SMF).
2. Tata kelola Klinis Rumah Sakit (Clinical Governance) adalah system
penjaminan mutu pelayanan di Rumah Sakit.
3. Tata Kelola Klinis Rumah Sakit disusun oleh Direktur Medik dan Keperawatan
ditetapkan serta disahkan oleh Direktur Utama.
4. Pelaksanaan (4) dan (5) diatas untuk Staf Medis diatur lebih Lanjut dalam
bentuk medical Staff Rules and Regulation.
5. Medical Staff Rules and Regulation disusun oleh Direktur Medis Fungsional;
ditetapkan dan disahkan oleh Direktur Utama bersama para Staf Medis
Fungsional; ditetapkan dan disahkan oleh Direktur Utama

BAB XI
TATA CARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS
1. Peraturan internal Saf medis ini dapat dilakukan review dan Perubahan
bilamana
a. Adanya Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Peraturan
internal Korporasi Rumah Sakit, Peraturan Internal Staf Medis ataupun
peraturan /perundangan lainnya yang menyangkut profesi medis.
b. Kebijakan baru lain mengenai status rumah sakit
2. Mekanisme dan cara perubahan (1) diatas diatur lebih lanjut dalam
Pedoman Review dan Perbaikan Peraturan Internal Staf Medis.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Peraturan Internal Staf Medis ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Merupakan Kewajiban dari seluruh staf medis untuk menjalankan dan mematuhi
peraturan internal medis ini berikut kebijakan komite medic yang tertuang
dalam prosedur tetap dalam rangka menjalankan pelayanan medic di RSIA
GALERY CANDRA .

Anda mungkin juga menyukai