Anda di halaman 1dari 29

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA PARAMEDIS

RSIA Galeri Candra Malang

Tahun 2015
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA PARAMEDIS
DI RUMAH SAKIT
A. Latar Belakang
Pada Era globalisasi ini dan pasar bebas membuat persaingan antar rumah sakit baik pemerintah maupun swasta terbuka.
Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan yang cepat, akurat, bermutu dan biaya yang terjangkau.
Adanya undang-undang perlindungan konsumen,demokratisasi semakin meningkat maka supremasi hukuman akan meningkat
pula,maka rumah sakit dalam pengelolaanya harus transparan, berkualitas dan memperhatikan kepentingan pasien dengan seksama
dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) secara
tepat sesuai dengan fungsi pelayanan setiap unit, khususnya bagian kebutuhan paramedis. Pengetahuan dan ketrampilan perencanaan
SDM khususnya paramedis merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap pimpinan di rumah sakit untuk menyediakan
tenaga paramedis agar tersedia SDM yang cukup dengan kualitas yang yang tinggi dan profesional.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, apabila pelayanan keperawatanya
bermutu maka pelayanan kesehatan rumah sakit tersebut juga bermutu karena mayoritas pemberian pelayanan di rumah sakit

diberikan oleh tenaga paramedis. Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang bersifat humanistik dan unik oleh sebab itu
diperlukan kiat-kiat khusus dari tenaga paramedis dalam rangka pemenuhan kebutuhan.Paramedis dalam memberikan bantuan
umumnya bersifat jasa, penawaran jasa di rumah sakit sangat padat karya. Kualitas dan jumlah paramedis akan mempengaruhi
kualitas jasa yang diberikanya yang akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga perawat tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam
perencanaanya harus memperhatikan visi dari rumah sakit, mempelajari faktor-faktor yang berkaitan pada tingkat makro rumah sakit
seperti : landasan hukum, target area,populasi dan data sekunder (data statistik kesehatan),dan mempelajari hal-hal yang bersifat
mikro rumah sakit seperti : analisis situasi tenaga paramedis, beban kerja dan kinerja personal dari paramedis.
B. Analisis Situasi Tenaga Perawat di Rumah Sakit.
Dalam melakukan analisis situasi tenaga paramedis di rumah sakit,ada sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh perencana
tenaga paramedis di rumah sakit.
1. Apakah tenaga yang ada saat ini sudah cukup? umtuk itu perlu dilakukan analisis jumlah dan jenis tenaga yang ada pada setiap
unit perawatan di rumah sakit. Perlu dilakukan pengamatan yang seksama terhadap beban kerja, jumlah tenaga, dan kompetensi
yang ada.
2. Perencanaan harus dapat memprediksi situasi yang akan datang terutama terhadap perubahan tuntutan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan di masa datang.
3. Merencanakan pelatihan-pelatihan dan rotasi tenaga perawat untuk menyesuaikan beban kerja dan tuntutan pelayanan di masa
depan.

4. Dilakukan analisis beban kerja tenaga perawat yang ada. Beban kerja dapat dilihat atau dibandingkan antara jumlah tenaga dan
volume kerja yang harus dikerjakan pada satuan waktu tertentu. Pola beban kerja biasanya pagi dan siang hari lebih besar
dibandingkan sore dan malam hari bila dilihat dari kunjungan pasien.
5. Melakukan inventarisasi keahlian personal yang ada sebagai informasi manajemen untuk mengetahui jumlah personal profesional
dan non profesional.
6. Analisis model kerja yang dilakukan oleh paramedis/metoda yang digunakan dalam meberikan asuhan keperawatan apakah
metoda fungsional,metoda tim,metoda primer,atau metoda sekunder (Yaslis Ilyas,2000).
B.Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Di Rumah Sakit
Pada dasarnya semua metoda atau formula yang telah dikembangkan untuk menghitung tenaga paramedis di rumah sakit berakar
pada beban kerja dan personal yang bersangkutan. Analisis kebutuhan tenaga paramedis harus betul-betul direncanakan dengan baik
agar tidak dilakukan secara berulang-ulang karena akan mebutuhkan waktu,biaya dan tenaga sehingga tidak efektif dan tidak efisien.
Ada beberapa situasi yang harus dipertimbangkan dalam kita melakukan analisis ketenagaan ini, antara lain :
1. Adanya perluasan rumah sakit sehingga berdampak pada penambahan atau perubahan tempat tidur hal ini akan berdampak pada
perubahan rasio kebutuhan tenaga paramedis. Apabila rumah sakit sudah merencanakan perluasan rumah sakit maka harus
direncanakan pula penambahan tenaga perawat.
2. Adanya berbagai perubahan jenis pelayanan dan fasilitas rumah sakit, yang akan berdampak pada peningkatan Bed Occupancy
Rate (BOR),yang pada akhirnya perlu analisa situasi dan kebutuhan tenaga. Hal ini perlu diantisipasi jauh sebelumnya sehingga
pelayanan bisa terlaksana dengan optimal.

3. Adanya penurunan motivasi, penurunan prestasi kerja seperti : sering tidak masuk kerja,datang terlambat, penyelesaian pekerjaan
semakin lambat. Hal ini bisa terjadi karena : pimpinan kurang memperhatikan bawahan, tidak ada reward, kerja yang ketat dan
dan beban kerja yang berat serta tenaga yang kurang. Bila hal ini sudah terjadi maka perlu segera segera dilakukan analisa
ketenagaan.
4. Adanya keluhan tentang pelayanan yang diterima. Apakah klien mengeluh tentang pelayanan yang diterimanya dengan
mengatakan puas atau tidak puas. Biasanya klien sering mengeluh tentang tenaga paramedis, biaya rawatan, dan fasilitas yang
diterima. Apabila keluhan ini sudah teridentifikasi maka perlu dilakukan analisa ketenagaan. Keluhan ini terjadi di unit rawat
jalan atau unit rawat inap.

Analisa Kebutuhan Paramedis


Di RSIA Galeri Candra Malang

WISN
(Work Load Indikator Staff Need)
Kebutuhan SDM kesehatan Berdasarkan Indikator Beban Kerja
1. Menetapkan waktu kerja

Waktu kerja: {A-(B+C+D+E)}x F


2. Menetapkan unit kerja
Instalasi rawat jalan
Instalasi rawat inap
Instalasi gawat darurat
Instalasi farmasi

NO
A

Instalasi laboraturium
Instalasi kamar bersalin
Instalasi ruang operasi
Unit
ker
ja
Instalasi
raw
at
jala
n

Instalasi
raw
at
ina
p

Instalasi gawat
darurat

Sub unit kerja

Kategori sdm

Poli penyakit
dalam

Dr spesalis
penyakit
dalam
Perawat
Dr spesialis
Obgyn
Perawat

Poli Kebidanan
&
Kandunga
n
Poli anak
Rawat inap

IGD

Dr spesialis Anak
perawat
Dr spesalis
penyakit
dalam
Dr spesialis
Obgyn
Dr spesialis Anak
Perawat
Dr umum

Perawat
D

Instalasi
farmasi

Instalasi
laboraturium

Instalasi
Ru
ang
ope
rasi

Apotek

Apoteker

laboraturium

Pegawai
administras
i
Analis

OK

Dr spesialis
Obgyn
Dr spesialis Anak
Dr spesialis
Bedah
Perawat

3. Menetapkan beban kerja


Unit kerja
Rawat inap

Kegiatan
Anamnesis
Cek vital sign
Observasi
Menulis soap
Membuat laporan
Mengganti cairan
Memberi obat ke

Kegiatan pokok
Cek keadaan
pasien
Menulis keadaan
pasien
Tindakan
pengobatan

pasien
KIE pasien pulang
memberikan obat
dan
menjelaskan
Menulis discharge
planing
Rawat jalan

Melakukan
anamnesa,
Memeriksa
tanda vital

tanda-

Mengatur
jenis
pelayanan
yang
diperlukan pasien
Melaksanakan
tindakan
pengobatan sesuai
tindakan dokter
Membantu
pasien
selama
pemeriksa
an dokter
Melaksanakan

Pasien pulang

Menulis
discharge
planing
Membantu dokter
memeriksa
pasien baru

tindakan
pengobata
n
sesuai
tindakan
dokter
Melakukan
anamnesa
,
Memeriksa
tandatanda vital
Mengatur jenis
pelayanan
yang
diperlukan
pasien
lama
Melaksanakan
tindakan
pengobata
n
sesuai
tindakan
dokter
Membantu pasien
selama

Membantu dokter
memeriksa
pasien lama

Membantu pasien
dalam

pemeriksaan
dokter

Instlasi gawat
darurat

Melaksanakan
tindakan
pengobata
n
sesuai
tindakan
dokter
Melakukan
tindakan
darurat
sesuai
kebutuhan
pasien,
Mengatur jenis
pelayanan
yang
diperlukan
pasien
Membantu
pasien
selama
pemeriksa
an dokter
Melaksanakan

pemeriksaa
n penunjang
medis
Tindakan pasien
gawat
darurat

tindakan
pengobata
n sesuai
tindakan
dokter
Memberi
penjelasan
ke pasien
tentang
rawat inap
Memberi
tindakan
rawat inap
ke pasien
Membantu
merujuk
pasien
kepada
petugas
kesehatan
dan/atau
institusi
pelayanan
kesehatan
lain yang
lebih
mampu
untuk
menyelesa

Menyiapkan
pasien
MRS

Merujuk Pasien

ikan
masalah
kesehatan
yang tidak
dapat
ditanggula
nginya
Melakukan
pertolonga
n pertama
kepada
pasien
sebagai
tindakan
life saving
dalam
keadaan
darurat
secara
tepat dan
benar
sesuai
kondisi
pasien
serta
standar
prosedur
operasion
al yang

Melakukan
pertolong
an
pertama
bantuan
hidup
dasar

RRuang
Operas
i

Farmasi

berlaku
Operasi
dengan
waktu lebih
dari 2 jam
(rata-rata 3
jam)
Operasi dengan
waktu
kurang dari
2 jam (ratarata 1 jam
meracik
dan
dispensing
obat untuk
memenuhi
permintaa
n resep.

op

Mempelajari
resep
untuk
menentuk
an racikan
obat-obat
yang
diresepkan
tidak
overdosis

Operasi Besar

Operasi kecil
Meracik obat

atau
berbahaya
.
Menimbang,
mengukur,
dan
mencamp
ur bahan
atau
menyiapk
an
obat
sesuai
prosedur
mencamp
ur,
menyaring
,
mendestil
asi,
mengemul
si,
dan
mentitrasi.
Memilih
obat
jadi
dari
stok obat
bila
ada.
Menempat
kan
racikan

memberikan
obat dan
menjelask
an ke
pasien

obat
dalam
botol,
kapsul,
atau tipe
dan
bentuk
kemasan
lain
dan
menempel
kan label
di
kontainer
yang
menunjuk
kan data
identifikasi
dan cara
pakai.
Melengkapi
catatan
tertulis
dari setiap
resep
untuk data
farmasi ;
untuk
kontrol
narkotika,

Mencatat
pengeluar
an obat

racun, dan
sifat
pembentu
kan obat;
atau untuk
tujuan
penagihan
Departem
en
Keuangan.
Melakukan
Analis Lab
analisis
laboraturiu
m
Kegiatan pokok dan rata-rata waktu kerja

No

Kategori
SD
M

Unit kerja/kegiatan
pokok

Perawat/B
idan

Rawat inap

Cek keadaan
pasien

Ratara
ta
w
a
kt
u
20

Standart
beba
n
kerj
a

6528
m
e
ni

Menulis
keadaan
pasien

10

Tindakan
pengobatan

15

Tindakan
Pasien pulang

15

8702

m
e
ni
t
5 menit

26112

20

6528

Menulis
discharge
planing
Instalasi gawat darurat

Tindakan
pasien gawat
darurat

Menyiapka
n pasien
MRS

13056
m
e
ni
t
8702
m
e
ni
t

m
e
ni
t
10

13056
m
e

ni
t

Merujuk
Pasien

30
m
e
ni
t

4352

Instalasi rawat jalan


15
Membantu dokter
memeriksa
pasien lama

m
e
ni
t

8702

20
Membantu dokter
memeriksa
pasien baru
Farmasi

m
e
ni
t

6528

Farmasi
10
m
e
ni
t

Meracik obat
memberikan obat
dan
menjelaskan
ke pasien

10
m
e
ni

13056
13056

t
Mencatat
pengeluaran
obat

Ahli Gizi

Gizi
Melakukan
pelayanan
konseling gizi
pada pasien
rawat inap
Melakukan
monitoring
gizi dan
menentukan
makan yang
dibutuhkan
pasien

5 menit

26112

15
m
e
ni
t

8702

15
m
e
ni
t

8702

Kegiatan pokok dan rata-rata waktu kerja


4. Penyusunan standart kelonggaran
No

Profe
s
i

Pera
w
a
t

Faktor
Kel
ong
gar
an

Lama

Faktor
Kel
ong
gar
an

Total

Rapat
bul
ana
n
Pertemua

2 jam

0.011

0.034

1 jam

0.024

w
a
k
t
u

n
Au
dit
Kep
era
wat
an
B

Farm

Rapat
a
s
i

Ahli
G
i
z
i

bul
ana
n
Memeriks
a
Sto
k
oba
t
bul
ana
n
Rapat
bul
ana
n

2 jam

0.011

2 jam

0.011

2 jam

0.011

5. Perhitungan sdm perunit kerja

0.022

0.11

Kuantitas jumlah kunjungan igd


Jumlah Pasien
Tahun
2012
141
2013
340
2014
60
Rata-rata Pasien
180,333
Kuantitas kegiatan pokok unit rawat jalan
Poli
Kunjungan
Pasien Lama
Pasien Baru
Obstetri
4908
1503
Ginekologi
Anak
1193
1699
Total Pasien
6101
3202

Kuantitas kegiatan pokok unit rawat inap


Kode
Data Rawat Inap
A
B
C
D
E
F

Jumlah TT
Pasien masuk rawat inap pertahun
Rata-rata pasien perhari (sensus
harian)
Rata-rata lama hari rawat /LOS-(C x
365)/B
Hari rawat per tahun (D x B)
Rata-rata TT terpakai (BOR) ----E / (A

Instalasi Rawat
inap
25
893
6.48
2.64
2365
25.92%

G
H

x 365)
Pasien baru per tahun ---- (B)
Pasien lama per tahun ----- (E B)

Kebutuhan SDM =

893
1427

Kuantitas kegiatan pokok


+ Standart kelonggaran
Standart beban kerja

Kebutuhan tenaga rawat inap

Dalam 1 hari terdapat 3 shift


Total kebutuhan tenaga Unit rawat inap = 3
Kebutuhan tenaga rawat jalan

Total kebutuhan tenaga Unit rawat jalan untuk masing-masing poli = 1

Kebutuhan tenaga unit gawat darurat

Dalam 1 hari terdapat 3 shift


Total kebutuhan tenaga Unit rawat inap = 3
Kebutuhan tenaga unit kamar operasi

Kebutuhan tenaga apotek

Total kebutuhan tenaga farmasi = 2

Kebutuhan tenaga Gizi

Total kebutuhan tenaga Gizi = 1

Anda mungkin juga menyukai