Anda di halaman 1dari 3

1.

Perbandingan antara metode SAW dengan AHP , untuk SISTEM PENDUKUNG


KEPUTUSAN PEMILIHAN LAYANAN PAKET INTERNET :
Kebutuhan akan koneksi internet pada dewasa ini semakin meningkat seiring dengan
semakin tingginya kebutuhan manusia akan informasi dan juga komunikasi yang dapat
diperoleh dengan menggunakan internet. Namun, dengan banyaknya tawaran yang
disediakan oleh perusahaan penyedia internet, membuat pelanggan sulit untuk menentukan
pilihan. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan penulis sebelumnya, dengan
melibatkan 30 orang responden yang telah menggunakan paket layanan internet sebelumnya,
didapatkan hasil bahwa 90% responden mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan
dalam memilih paket layanan internet. Dengan demikian, adanya sebuah decision support
system pemilihan paket layanan internet diharapkan dapat membantu pengambilan
keputusan untuk memilih paket layanan internet yang diinginkan atau yang dibutuhkan.
Proses pemilihan paket internet ini merupakan permasalahan yang melibatkan banyak
komponen atau kriteria yang dinilai (multi kriteria), sehingga dalam penyelesaiannya
diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan dengan multikriteria. Metode sistem
pendukung keputusan yang multikriteria antara lain yaitu Analytical Hierarchy Process
(AHP) dan SAW(Simple Additive Weighting), namun keduanya mempunyai metode
pengukuran yang berbeda - beda. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah metode AHP
merupakan metode yang lebih tepat dalam studi kasus pemilihan paket layanan internet.
Pemilihan paket layanan internet ini melibatkan banyak sub-kriteria, dimana AHP dianggap
tepat untuk mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem
ke level - level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa sehingga
lebih baik digunakan untuk pemilihan paket layanan internet yang melibatkan banyak
kriteria dengan level hirarki yang berbeda. Selain itu, metode AHP juga menyediakan skala
pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas untuk semua hirarki kriteria, karena
masing masing kriteria memiliki prioritas yang tidak sama. Kata Kunci: decision support
system, metode AHP,metode SAW

2. Perbandingan antara Metode AHP dengan Promethee, dalam PENGAMBILAN


KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA :
INTISARI Ketepatan suatu metode Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sering sekali
membuat bingung para decision maker untuk menggunakan metode tersebut dalam
mendukung para decision maker dalam mengambil keputusan. Ada beberapa faktor yang
membuat hasil akhir sebuah SPK berbeda-beda, diantaranya alternatif dan kriteria. Dalam
penulisan ini, penulis membandingkan 2 (dua) metode SPK yang sering dipakai para decision
maker. Kedua metode SPK tersebut adalah Analythical Hierarchydan alternatif penelitian ini
diambil dari beasiswa yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Bali.Setelah dilakukan
penelitian dan perancangan sistem, didapatkan bahwa AHP dan Promethee merupakan
metode SPK yang tepat digunakan para decision maker dalam mendukung keputusan
mereka. Hal ini dikarenakan kedua metode ini menghasilkan persentase keakuratan yang
cukup tinggi ( diatas 50 %). Namun metode yang paling baik untuk menghindari penilaian
yang bersifat subjektif diantara kedua metode tersebut adalah AHP, dikarenakan AHP
langsung memproses bobot pembanding disetiap alternatif dan kriteria, tidak seperti
Promethee yang mengharuskan decision maker menentukan tipe preferensi yang bisa
menyebabkan

ketepatan

berkurang

jika

decision

maker

salah

menentukan

tipe

preferensi.Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan (SPK), AHP, Promethee, Visual


Studio, MySQL. UKDWProcess (AHP), dan Promethee.
3. Perbandingan antara Metode SAW dengan Promethee, dalam PEMILIHAN
SEPEDA MOTOR :
Sistem pendukung keputusan adalah solusi bagi pembuat kebijakan dalam mengambil
keputusan untuk menentukan pilihan. Sekarang banyak macam varian sepeda motor
lengkap dengan keunggulan dan kelebihanya. Hal ini tentunya akan mempersulit
konsumen dalam menentukan pilihan yang tepat, sesuai dengan kriteria yang di
inginkan. Cara mengambil keputusan tersebut adalah dengan menggunakan algoritma
Simple

Additive

Weighting

(SAW)

dan

Preference

Ranking

Organization

For

Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Dalam mengambil keputusan digunakan 4


kriteria pembanding dalam pemilihan sepeda motor terbaik, yaitu harga beli, keiritan
bahan bakar, garansi dan kapasitas mesin. Aplikasi pada penelitian ini dibangun

dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Dari hasil pengujian,
sistem ini berhasil menentukan pemilihan sepeda motor terbaik dengan algoritma
Simple

Additive

Weighting

(SAW)

Enrichment Evaluation (PROMETHEE).

dan

Preference

Ranking

Organization

For

Anda mungkin juga menyukai