Anda di halaman 1dari 14

BLOK METODE BELAJAR

Dokter Aisyah
Wrap up

Kelompok : B-15
Ketua
Sekertaris
Anggota

: Rizky Febriansyah
: Syabrina Pratiwi Noer Dhamalia
: Rizky Amalia Sharfina
Ratna Murni Suryaningsih
Syadza Ashilah Putri
Ritno Ryadi
Randy Prayogo
Zahra Astriantani Sulih
Yunevialkha Alhafizhatul Aldina
Mira Kurnia

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2011/2012

Skenario

(1102011240)
(1102011269)
(1102011239)
(1102011223)
(1102011270)
(1102011237)
(1102011221)
(1102010307)
(1102011299)
(1102011164)

DOKTER AISYAH
Aisyah, seorang dokter lulusan FK YARSI, saat ini ia bekerja di Bagian Bedah Rumah
Sakit Umum Daerah. Tugas Dokter Aisyah antara lain melakukan anamnesis pada pasien
yang sedang dirawat, menunjukkan sikap empati pada saat mendengarkan keluhan pasien,
melakukan pemeriksaan fisik, merencanakan pemeriksaan laboratorium dan radiologi,
menegakkan diagnosis serta merencanakan pengobatan yang akan diberikan kepada pasien
pada hari itu dan memberikan konsultasi bila diperlukan. Dokter Aisyah juga mengamati
kondisi perkembangan penyakit pasien setiap hari dan mencatatnya di dalam status medik.
Selama bekerja di bangsal, Dokter Aisyah didampingi oleh perawat, ataupun paramedik
lainnya. Kemampuan Dokter Aisyah bekerjasama dengan orang lain menunjukkan perannya
sebagai tim pelayanan kesehatan yang profesional.
Dokter Aisyah sangat memahami kemampuan dan keterbatasan dirinya berkaitan
dengan praktik kedokteran, oleh karenanya Dokter Aisyah harus meningkatkan
profesionalitasnya dengan belajar dari buku teks ataupun jurnal, dan rajin mencari informasi
terbaru tentang temuan diagnosis ataupun pengobatan dari website kedokteran. Dalam
perpektif Islam, hal tersebut termasuk dalam kewajiban menuntut ilmu.

KATA PENTING
2

1. Bangsal: Suatu kamar yang berisi dua atau lebih tempat tidur pasien
2. Anamnesis: Sejarah kasus pasien medis atau psikiatris, terutama dengan
menggunakan ingatan pasien
3. Pemeriksaan Fisik: pemeriksaan yang dilakukan pada tubuh pasien
4. Pemeriksaan Laboratorium : pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium yang
meliputi pemeriksaan darah, feses, dan urin.
5. Pemeriksaan Radiologi : pemeriksaan yang menggunakan ilmu radiologi seperti
rontgen
6. Status Medik : catatan yang berisi riwayat penyakit pasien
7. Profesionalitas : sikap kerja dimana kepentingan pribadi tidak mengganggu jalannya
pekerjaan
8. Diagnosis : penentuan sifat suatu penyakit

SASARAN BELAJAR
3

LI. 1

Mampu memahami tugas-tugas dokter di Rumah Sakit

LI. 2

Mampu memahami peran dokter sebagai tim pelayanan kesehatan yang profesional
LO.2. 1 Kompetensi Dokter
LO.2. 2 Karakteristik pelayanan
LO.2. 3 Sikap profesional seorang dokter
LO.2. 4 Prilaku profesional seorang dokter dalam berkerja sama
LO.2. 5 Peran dokter sebagai team pelayanan kesehatan yang profesional

LI. 3

Mampu memahami kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan praktik


kedokteran

LI. 4

Mampu menjelaskan tentang kewajiban belajar/menuntut ilmu dalam islam

LI. 5

Mampu menjelaskan tentang cara-cara menegakkan diagnosis

LI. 6

Mampu menjelaskan tentang status medik


LO.6.1 Definisi Status Medik
LO.6.2 Kegunaan dari Rekam Medis
LO.6.3 Isi Rekam Medis
LO.6.4 Pemilik rekam medis
LO.6.5 Kerahasiaan Rekam Medis
LO.6.6 Lama penyimpanan rekam medik

LI. 7

Mampu menjelaskan tentang hak-hak dan kewajiban dokter

LI. 8

Mampu menjelaskan tugas dan fungsi orang-orang yang bekerja dalam bidang
kesehatan

LI. 1 Mampu memahami tugas-tugas dokter di Rumah Sakit


4

Tugas-tugas dokter di rumah sakit

Membantu pasien semampu dan sedapat mungkin dan mencegah terjadinya cacat atau
kematian
Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien secara cepat
dan memberikan terapi secara cepat dan tepat
Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan
sakit
Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar
Memberikan nasihat untuk perawatan dan pemeliharaan sebagai pencegahan sakit
Berrtindak sebagai penasihat dan konsultan bagi pasiennya
Tugas dan hak eksklutif dokter untuk memberikan surat keterangan sakit dan surat
keterangan berbadan sehat setelah melakukan pemeriksaan pada pasien

LI. 2 Mampu memahami peran dokter sebagai tim pelayanan kesehatan yang
profesional
LO.2 1 Kompetensi Dokter
Seorang dokter yang profesional itu adalah mereka yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan yang sedemikian rupa sesuai dengan standar kompetensi dokter.
Seorang dokter profesional harus menguasai tiga kompetensi :
1. Kompetensi klinik
Bagaimana membuat penderita menjadi lebih baik, kalau tidak untuk menjaga
kesehatan fisik = cure
2. Kompetensi etik
Bagaimana membuat penderita menjadi lebih baik, merasa lebih nyaman, puas
dan percaya diri (mental=care)
3. Kompetensi manajerial
Kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah
kesehatan masyarakat sehingga semua orang mendapatkan kesempatan yang
sama untuk mendapat cure and care yang seimbang = leadership and justice
LO 2.2 Karakteristik pelayanan
Karakteristik pelayanan kesehatan yaitu :
Pelayanan yang konherensif dengan pendekatan holistric.
Pelayanan yang continue.
Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
Pelayanan yang koordinatif
Penanganan personal pasien sebagai bagian integral dari keluarga
Pelayanan yang mempertimbangkan faktor keluarga, lingkungn kerja, dan
lingkungan tempat tinggal
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang sadar biaya dan mutu
9. Pelayanan yang dpat di audit dan di pertanggungjawabkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

LO 2.3 Sikap profesional seorang dokter


5

1.
2.
3.
4.

Menunjukkan sikap sesuai dengan kode etik dokter Indonesia


Menjaga kerahasian dan kepercayaan pasien
Menunjukkan rasa empati dengan pendekatan yang menyeluruh
Mempertimbangkan masalah pembiayaan dan hambatan lain dalam memberikan
pelayanan, kesehatan, serta dampaknya
5. Mempertimbangkan aspek etis dalam penanganan pasien sesuai dengan standar
profesi
6. Mengenal alternatif dalam menghadapi pilihan etik yang sulit
7. Menganalisis secara sistematis dan mempertahankan pilihan etik dalam
pengobatan dalam setiap individu pasien
LO 2.4 Prilaku profesional seorang dokter dalam berkerja sama
1. Menghormati setiap orang tanpa membedakan status sosial
2. Menunjukkan pengakuan bahwa tiap individu mempunyai kontribusi dan
peran yang berharga dalam memandang status sosial
3. Bereperan serta dalam kesehatan masyarakat yang memerlukan kerja sama
dengan para petugas kesehatan lainnya
4. Mengenali dan berusaha menjadi penengah ketika terjadi konflik
5. Memberikan tanggapan serta konstruksi terhadap masukkan dari orang lain
6. Mempertimbangkan aspek etis dan moral dalam hubungan dengan petugas
kesehatan lainnya serta bertindak secara profesional
LO 2.5 Peran dokter sebagai team pelayanan kesehatan yang profesional
1. Berperan dalam pengelolaan masalah pasien dan menerapakan nilai
profesionalisme
2. Bekerja dalam berbagai team kesehatan yang efektif
3. Menghargai pasien dan pendapat berbagai profesi kesehatan
4. Berperan sebagai manajer baik dalam praktek pribadi maupun dalam sistem
pelayanan kesehatan
5. Menyadari profesi medis yang memiliki peran di masyarakat dan dapat
melakukan suatu perubahan
6. Mampu mengatasi prilaku yang tidak profesional dari anggota
LI. 3. Mampu memahami kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan praktik
kedokteran
Kalau kita berbicara tentang kemampuan dan keterbatasan. Setiap orang pasti
mempunyai level yang berbeda beda. Kemampuan semakin bertambah seiring dengan
ilmu yang mereka cari dan pengalaman yang mereka alami.
Ilmu kedokteran merupakan ilmu yang selalu berkembang dengan dinamis dari
waktu ke waktu, karena itu ilmu dari setiap orang pun berbeda beda. Apa yang hari ini
dianggap sebagai kebenaran boleh jadi akan terbukti sebaliknya hanya dalam waktu
beberapa tahun. Contoh : seorang dokter yang menghadapi suatu kasus yang belum
pernah dialaminya dan kasus di mana dia belum mahir, maka seorang dokter tersebut
harus memahami keterbatasannya serta mawas diri dalam praktik dan dengan rendah
hati memberikan rujukan untuk berobat ke dokter yang lebih berpengalaman seperti
dokter spesialis.

Hal ini dapat diatasi dengan cara terus menerus memperkaya diri dengan
pengetahuan dan pengalaman baru baik itu dengan membaca buku, jurnal, maupun
ikut seminar seminar yang sering digelar atau dengan melakukan penelitian.

LI. 4 Mampu menjelaskan tentang kewajiban belajar/menuntut ilmu dalam islam


Semua orang didunia ini wajib menuntut ilmu, khususnya bagi umat islam.
Karena dengan menuntut ilmu kita bisa menambah ilmu pengetahuan kita dan
memperluas wawasan kita. Mengapa saya bilang wajib menuntut ilmu khususnya
umat islam? Karena yang mana kita ketahui di al-quran dan hadist banyak sekali
kandungan tentang kewajiban menuntut ilmu. Contohnya saja allah menurunkan
wahyu pertama kepada nabi,berupa surat al-alaq yang bunyinya iqra yang artinya
bacalah.
Sesuai dengan HR Ibnu Aday, al-Baihaqi, al-Thabarani, Ibnu majah dan ibnu Abd
Al-Barr =

Artinya: Mencari ilmu wajib bagi umat islam.


Arti ilmu dalam bahasa arab = alima-yalamu-ilm , yang artinya mengetahui
dan mengerti. Dalam al-quran juga terdapat ayat kauniyah (kealaman) yang berjumlah
tidak kurang dari 720 ayat, tentang keteraturan dan rahasia penciptaan alam semesta.
Untuk membuktikan kekuasaan Allah, biasanya kita dianjurkan untuk berfikir,
merenungkan, memperhatikan, memahami, dan mengingatnya. Penafsiran terhadap
ayat-ayat yang diwahyukan dengan ayat-ayat alam dating dari tuhan jika didalami
dengan baik, kita bisa menguak rahasia-rahasia penciptaan Allah (Zuhroni,2008).
Dalam HR Al-aqili,Ibnu adiy, Al baihaqi, dan Ibnu Abd Al-Barr :

Artinya: Carilah ilmu meskipun hingga ke negeri Cina


Kenapa didalam hadist ini kita disuruh menuntut ilmu sampai kenegeri Cina. Karena
secara geografis cina terletak di wilayah yang jauh dari kota madinah. Kemasyuran
cina didaratan Arabia, karena konon saat itu produk kerajinan dan produk lain yang
berkualitas tinggi telah membanjiri pasar madinah. Berdasarkan keadaan itu, maka
konteks hadist ini menganjurkan agar umat islam mencari ilmu meskipun
mendapatkannya dengan menempuh perjalanan yang jauh.
Dibidang ilmu kedokteran juga terdapat didalam al-quran, yang mana kedokteran
dalam bahasa arab Al-Thibb yan artinya pengobatan psikis dan jiwa.
Didalam surat Al-Dzariyat : 20-21
7

Artinya: Dalam diri kalian, mengapa engkau tidak memperhatikan


Sahabat nabi bertanya kepada nabi Ya Rasulullah saw, apakah kami mesti berobat?
Nabi menjawab Berobatlah, sebab Allah tidak menurunkan penyakit kecuali juga
menurunkan obatnya, diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui
oleh orang yang tidak mengetahuinya. (HR Ahmad).
Maksud hadist diatas : hadist ini memberi petunjuk agar mencari tahu obat suatu
penyakit, dipahami dari pernyataat setiap penyakit ada obatnya. Dengan kata lain,
agar mencari inovasi baru didalam bidang pengobatan, mencari obat dan menelitinya.
Dengan belajar di fakultas kedokteran, dan dapat dinyatakan bahwa belajar ilmu
kedokteran dan mencari inovasi baru dibidang pengobatan adalah anjuran agama.
Hukum menuntut ilmu dalam Islam adalah Fadhu ain, artinya wajib dilakukan bagi
tiap-tiap muslim. Hukum menuntut ilmu kedokteran dalam Islam adalah Fardhu
kifayah, artinya dapat diwakilkan kepada beberapa orang.
Surat At-Taubah ayat 122:

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang), mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya
Nabi Muhammad SAW bersabda barang siapa menginginkan hal-hal yang
berhubungan dengan dunia, maka wajiblah ia memiliki ilmunya, barang siapa yang
ingin selamat dan berbahagia di akhirat maka wajiblah ia memiliki ilmunya pula, dan
jika kamu ingin keduanya, maka kuasailah keduanya
Nabi Muhammad SAW bersabda sunggguh jika engkau melangkahkan kakimu di
waktu pagi, maupun petang lalu mempelajari 1 ayat dalam kitab Allah, maka pahala
bagimu sama dengan ibadah selama 1 tahun.
Di dalam HR. Ibn. Abdul Hari dikatakan: Menuntut ilmu wajib bagi tiap-tiap
muslim
Jadi, didalam bidang kedokteran Al-quran dan Hadist bukanlah buku kedokteran atau
buku ilmu pengetahuan. Keduanya itu adalah kalam ilahi yang berfungsi sebagai
pedoman bagi manusia yang didalamnya mengandung anjuran-anjuran yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan, termasuk masalah kesehatan dan kedokteran.
LI. 5 Mampu menjelaskan tentang cara-cara menegakkan diagnosis
8

Bagi seorang dokter, diperlukan beberapa hal dibawah ini untuk dapat menegakan
diagnosis yang tepat bagi seorang pasiennya.
1. Melakukan Anamnesis
Anamnesis adalah pemeriksaan seorang pasien yang dilakukan dengan teknik
wawancara oleh dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien.
Anamnesis terbagi menjadi dua, yaitu :
Autoanamnesis : pasien menceritakan masalah kesehatannya langsung kepada
dokter.
Alloanamnesis : pada pasien yang tidak sadar atau sangat sakit, maka dokter
mendapatkan data tentang kesehatan pasien dari kerabat atau keluarga si
pasien tersebut.
2. Melihat Status Medik Pasien
Hal ini dilakukan untuk mengetahui riwayat penyakit atau kesehatan pasien
3. Melakukan Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk membantu anamnesis. Pemeriksaan fisik
dibagi menjadi beberapa hal, yaitu
Lihat : dilihat kondisi fisik si pasien
Pengamatan tanda vital : takanan darah, denyut nadi, suhu tubuh
Tangan
Denyut nadi radialis : kecepatan, irama, volume, sifat
Mulut dan lidah
Leher : denyut nadi karotis, kelenjar getah bening
Dada
Abdomen
4. Melakukan Pemeriksaan Laboratorium
Biasanya dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut untuk mendapatkan diagnosis
yang tepat. Di ambil sampel dari urin, darah atau sputum (dahak).
Tujuan :
Uji saring adanya penyakit subklinis
Konfirmasi diagnosis
Membantu pemantauan pengobatan
Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit
5. Melakukan Pemeriksaan Radiologi
Dilakukan untuk menguatkan diagnosa serta melihat apabila ada kelainan di
organ tubuh bagian dalam. Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan dengan CT
Scan, Nuclear Magnetic Resonance, USG dan lain lain

LI.6. MEMAHAMI TENTANG STATUS MEDIK


LO.6.1 Definisi Status Medik
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rekam medis adalah kumpulan
keterangan tentang identitas,hasil anamnesis,pemeriksaan dan catatan segala kegiatan
para pelayan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu. Catatan ini berupa tulisan
ataupun gambar, dan belakangan ini dapat pula berupa rekaman elektronik,seperti
komputer,mikrofilmdan rekaman suara. Dalam Permenkes NO.749a/ Menkes/ Per /
9

XII / 1989 tentang rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen
tentang identitas pasien,pemeriksaan,pengobatan,tindakan dan pelayanan lain kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Rekam medis juga merupakan komplikasi fakta tentang kondisi kesehatan dan
penyakit seorang pasien :
1.
Data terdokumentasi tentang keadaan sakit sekarang dan waktu lampau
2.
Pengobatan yang telah dan akan dilakukan oleh tenaga kesehatan secara
tertulis.
Rekam medis ada yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesa,
pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang
diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun
yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
Tujuan dari status medik yaitu untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan tanpa didukung
suatu sistem rekam medis yang baik dan benar maka tertib administrasi tidak akan
berhasil.
LO.6.2 Kegunaan dari Rekam Medis
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut
ambil bagian dalam memberi pelayanan,pengobatan dan perawatan pasien
2. Sebagai dasar untuk perencanaan pengobatan atau perawatan yang harus
diberikan kepada pasien
3. Sebagai bukti tertulis atas segala pelayanan, perkembangan penyakit,dan
pengobatan selama pasien berkunjung/ dirawat dirumah sakit
4. Sebagai dasar analisis studi,evaluasi terhadap mutu pelayanaan yang diberikan
terhadap pasien
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan
tenaga kesehatan lainnya
6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan
penelitian dan pendidikan
7. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien
8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan,serta sebagai bahan
pertanggungjawaban dan laporan.
LO.6.3 Isi Rekam Medis
Dirumah sakit tedapat dua jenis rekam medis yaitu :
1. Rekam medis untuk pasien rawat jalan
2. Rekam meis untuk pasien rawat inap
Untuk pasien rawat jalan termasuk pasien gawat darurat,rekam medis
memiliki informasi pasien antara lain :
1. Identitas dan formulir perizinan ( lembar hak kuasa)
2. Riwayat penyakit (anamnesis) tentang keluhan utama,riwayat sekarang,
riwayat penyakit yang pernah diderita,riwayat keluarga tentang penyakit yang
mungkin diturunkan
3. Laporan pemeriksaan fisik,terutama pemeriksaan laboratorium,foto
rongen,scaning,dan MRI
4. Diagnosis dan atau diagnosis banding

10

5. Instruksi diagnostik dan terapeutik dengan tandatangan pejabat kesehatan yang


berwenang
Untuk rawat inap memuat informasi yang sama dengan yang terdapatdalam rawat
jalan, dengan tambahan :
1. Persetujuan tindakan medik serta catatan konsultasi
2. Catatan perawat serta tenaga kesehatan lainnya
3. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan
4. Resume akhir dan evaliasi pengobatan
LO.6.4 Pemilik rekam medis
Standar internasional menyatakan rekam medis adalah milik rumah sakit,
sedangkan isinya memang milik pasien. Begitu pula dalam Permenkes tahun 1989
tentang rekam medis (pasal 9)
LO.6.5 Kerahasiaan Rekam Medis
Informasi yang terdapat dalam rekam medis sifatnya rahasia.Pasien tentu
mengharapkan apa yang deitulis doktter yang sifatnya rahasia bagi dirinya tidak dibaa
oleh kalangan lain. Hal ini menyebabkan bila dokter merasa perlu konsultasi dengan
dokter lain harus atas ersetujuan pasien karena dalam hal demikian dokter konsultan
akanmembaca segala rekaman dan catatan dokter pertama.Kewajiban dokter dan
kalangan kesehatan untuk melindungi rahasia ini tertuang dalam lafal sumpah dokter,
KODEKI, dan peraturan perundang-undangan.
LO.6.6 Lama penyimpanan rekam medik
Berpedoman pada Permenkes tentang rekam medis tahun 1989, pada pasal 7,
dinyatakan :
1. Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya lima tahun terhitung
tanggal terakhir pasien berobat.
2. Lama penyimpanan rekam medis yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat
khusus dapat ditetapkan tersendiri.
Rekam medis yang tidak aktif dapat disimpan diruangan lain atau dibuat
mikrofilm. Pembuatan mikrofilm atau komputer dan lain-lain tentu merupakan beban
bagi rumah sakit.
LI.7. Hak dan Kewajiban Dokter
LO.7.1 Hak Dokter
1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang ia melakukan praktik kedokteran
sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. Standar
profesi menurut Penjelasan Pasal 50 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
adalah batasan kemampuan (knowledge, skill dan professional attitude)
minimal yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat melakukan
kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh
organisasi profesi.
2. Melakukan praktik kedokteran sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional. Dokter diberi hak untuk menolak permintaan pasien atau
keluarganya yang dianggapnya melanggar standar profesi dan atau standar
prosedur operasional.
3. Menerima imbalan jasa, hak atas imbalan jasa adalah hak yang timbul sebagai
akibat hubungan dokter dengan pasien, yang pemenuhannya merupakan
11

kewajiban pasien. Dalam keadaan darurat atau dalam kondisi tertentu, pasien
tetap dapat dilayani dokter tanpa mempertimbangkan aspek finansial. Selain
itu dokter juga memiliki hak-hak yang berasal dari hak azasi manusia, seperti:
hak atas privasinya
hak untuk diperlakukan secara layak
hak untuk beristirahat
hak untuk secara bebas memilih pekerjaan
hak untuk terbebas dari intervensi, ancaman dan kekerasan, dan lain lain
sewaktu
menolong pasien.
LO.7.2. Kewajiban Dokter Dalam Memberikan Pelayanan Medis
1.
2.
3.

Kewajiban dokter pada dasarnya terdiri dari:


kewajiban yang timbul akibat pekerjaan profesinya atau sifat layanan
medisnya yang diatur dalam sumpah dokter, etika kedokteran dan
berbagai standar dan pedoman
kewajiban menghormati hak pasien
kewajiban yang berhubungan dengan fungsi sosial pemeliharaan kesehatan
Beberapa kewajiban dokter adalah:
1. Memberi pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional, serta kebutuhan pasien.
Standar Pelayanan menurut penjelasan Pasal 44 ayat (1) Undang
Undang Nomor 29 tahun 2004 adalah pedoman yang harus diikuti oleh
dokter dalam menyelenggarakan praktik kedokteran.
Ayat (2) pasal 44, standar pelayanan tersebut dibedakan menurut jenis
dan setara sarana pelayanan kesehatan. Penjelasan ayat tersebut setara
pelayanan adalah tingkatan pelayanan yang standar tenaga dan
peralatannya sesuai dengan kemampuan yang diberikan.
2. Merujuk pasien kedokter lain yang mempunyai keahlian
atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
Kewajiban merujuk pasien tersebut dapat dilaksanakan apabila keadaan
kesehatan pasien memang dapat bergerak atau dapat dibawa untuk
dipindahkan dalam keadaan stabil dan layak. Kewajiban merujuk hanya
dapat disimpangi apabila pasien tidak menginginkan dirinya dirujukkan
meskipun telah dijelaskan manfaatnya, atau apabila tidak ada dokter yang
memiliki keahlian yang dibutuhkan di daerah tersebut (yang terjangkau).
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Merahasiakan keadaan pasien diwajibkan dalam sumpah dokter, kode etik
kedokteran, dan beberapa peraturan perundang undangan.
Sebagian pakar menyatakan bahwa kewajiban tersebut absolute sifatnya,
sebagian menyatakan relatif.
paham yang relative mengatakan bahwa rahasia kedokteran dapat dibuka
untuk kepentingan
kesehatan pasien, memenuhi permintaana paratur penegak hukum dalam
rangka menegakkan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan
ketentuan perundang-undangan.
12

4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila


ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya.
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran atau kedokteran gigi
Selain itu, sebagaimana diuraikan di atas, masih terdapat kewajiban dokter
lainnya yang diatur dalam sumpah dokter dan kodeetik kedokteran.
LO.8.I. Tugas dan Fungsi Orang-Orang yang Bekerja dalam Bidang Kesehatan.
1. Dokter : Memberikan pelayanan kepada pasien dengan menggunakan semua
ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien.
2. Perawat : Bertugs membanti dokter dalam menyediakan pelayanan yang
essensial untuk meningkatkan, memelihara, serta memulihkan kesehatan dan
kelangsungan hidup
3. Farmasis : bertugas sebagai orang yang memiliki izin untuk membuat dan
menjual obat menurut resep dokter.

13

DAFTAR PUSTAKA
Amir, Amri dan M. Jusuf Hanafiah. (2009). Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan. Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kamus Kedokteran Dorland edisi 29. (2000). Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Konsil Kedokteran Indonesia. (2006). Standar Kompetensi Dokter. Jakarta. Konsil
Kedokteran Indonesia
Zuhroni.(2010). Pandangan Islam Terhadap Masalah Kedokteran & Kesehatan. Jakarta.
Bagian Agama Islam Universitas Yarsi

14

Anda mungkin juga menyukai