Anda di halaman 1dari 42

Acute

Urinary
Retention ec.
Suspect
Hyperplasia
of Prostate
Penyaji :
dr. Irene
Margaretha

Tn. S ; 63 tahun
Tidak bisa BAK sejak 8 jam

09/11/2015
08.30 am

Primary Survey (1)


Airway

Bebas

gasping/gurgling/stridor (-)

Breathing

Nafas spontan

Nafas spontan, RR : 24 x/menit,


penggunaan otot pernapasan(-)

Primary Survey (2)


Circulation

Perfusi baik

Akral hangat (+), sianosis/pallor (-), TD =


110/70 mmHg,

Disability

GCS : E4V5M6

Exposure

Tidak ditemukan

Subjective |

Secondary
Survey
Objective

KU : Tidak bisa BAK sejak 8 jam


SMPuskes
Sejak

8 jam yang lalu pasien tidak bisa


BAK sama sekali dan timbul secara
tiba-tiba, perut bagian bawah
dirasakan sangat nyeri menunjukan
kondisi akut.
Sejak 1 bulan yang lalu pasien sering
harus menunggu permulaan miksi (510x/bulan) mengedan bila BAK (510x/bulan), aliran BAK lemah (510x/bulan), urin menetes diakhir
BAK(5-10x/bulan), BAK terputus dan
timbul rasa tidak lampias saat BAK (510x/bulan).

Selain

itu pasien juga mengeluhkan


menjadi sering BAK terutama di malah
hari (5-10x/bulan), dan nyeri di akhir BAK
(5-10x/bulan), pasien tidak merasakan
keluhan tidak bisa menahan BAK.
Gejala-gejala diatas menjadi makin berat 1
minggu terakhir.
Gejala lain : nyeri pinggang, demam, BAK
berpasir disangkal.
Riwayat konsumsi obat, alkohol, kopi, dan
teh disangkal, riwayat operasi disangkal,
riwayat trauma tulang belakang disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riw
Riw
Riw
Riw
Riw
Riw

Diabetes mellitus (-)


Hipertensi (-)
Jantung (-)
Stroke (-)
Batu ginjal (-)
Penyakit ginjal (-)

Riwayat Keluarga
disangkal

Subjective |

Objective

Secondary
Survey

Tanda Vital
KU/Kes

:
Kesadaran :
TD
:
Nadi
:
Pernapasan
Suhu
:

TSS
CM [GCS : E4V5M6]
110/70 mmHg
100 x/menit
: 24 x/menit
36,8 oC

Mata

Pemeriksaan
Fisik

:
KA -/-, SI -/-, Pupil isokor 2mm/2mm, RCL
+/+, RCTL +/+
THT : dalam batas normal
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : S1 S2 reguler, G(-), M(-)
Pulmo : ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen : Cembung, supel, distensi
(+), nyeri tekan suprapubik, teraba VU 3
jari dibawah umbilicus teraba kenyal
dan nyeri bila ditekan, bising usus (+)
normal
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2
detik, edema tungkai -/-

Pemeriksaan Neurologis
Tanda

rangsang meningeal

Kaku kuduk
Kernig
Laseque
Brudzinski I
Brudzinski II

Reflex
Reflex

:::::-

Patologis : -/Fisiologis : +2 | +2
+2 | +2
Motorik : kesan tidak terdapat
adanya lateralisasi
Sensorik : kesan tidak ada
penurunan sensoris

Pembahasa
n

1. Tidak Bisa BAK

Etiologi

:FONIL

Farmakologi : konsumsi obat-obatan


(antiaritmia, antihistamin, antikolinergik,
simpatomimetik, antiparkinson, m.relaxan, dll)
Obstruksi saluran kemih: faktor intrinsik
(pembesaran prostat, batu sal. Kemih, striktur
uretra, Ca Buli);,faktor ekstrinsik (massa GIT yg
menekan leher buli), lain-lain (Ca prostat,
phimosis, paraphimosis)
Neurologi : cedera yg mengenai saraf (saraf
otonom/perifer, otak dan medula spinalis)
Infeksi Saluran Kemih : Prostatitis, uretritis, dll
Lain-lain : Komplikasi operasi dan anestesi

Pada pasien ini:


Anamnesa

Tidak bisa BAK spontan, tiba-tiba dan nyeri pada


perut bawah Retensi Urine AKUT
Gejala LUTS :
Voiding Symptoms : Hesitency (menunggu
permulaan miksi), Straining (mengedan saat
miksi), Weak streaming (aliran lemah), Terminal
dribbling (diakhir BAK urin menetes),
Intermittency (rasa tidak lampias/miksi
terputus) ;
Storage Symptoms : Frequency (frekuensi BAK
menjadi lebih sering), Nocturia (BAK sering
dimalam hari), Dysuria (nyeri diakhir miksi),
gejala Urgency (keinginan BAK yang sulit
ditahan) tidak ditemukan pada pasien ini.

Gejala

lain : nyeri pinggang,


demam, BAK berpasir disangkal.
Riwayat konsumsi obat, alkohol,
kopi, dan teh disangkal, riwayat
operasi disangkal, riwayat trauma
tulang belakang disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Abdomen

: distensi
(+), nyeri tekan
suprapubik, teraba VU
3 jari dibawah
umbilicus teraba
kenyal dan nyeri bila
ditekan

Pemeriksaan

RT : Arah
jam 12 teraba prostat
dengan konsistensi
kenyal, sulcus
medianus teraba,
kedua lobus teraba
tidak ada nodul, pole
atas prostat tidak
dapat teraba.

Retensi
Urine akut
ec.
Hiperplasia
Prostat

Skoring IPSS :
Total

skoring LUTS : 12 Gejala


Sedang
Quality of Life : 6 Tidak Bahagia

Penangana
n segera !

Dari Anamnesa dan


Pemeriksaan fisik dapat
Didapatkan bahwa pasien tersebut
disimpulkan:
mengalamai gejala LUTS dan dari hasil
pemeriksaan didpatkan bahwa kelenjar
prostat pasien mengalami pembesaran
Retensi Urin Akut karena Hiperplasia
Prostat (Curiga Jinak)
Etiologi : Obstruksi saluran kemih
(Hiperplasia prostat )
Retensi urine akut ini merupakan salah 1
kasus gawat darutat urologi oleh sebab
itu perlu ditangani dengan cepat
Dekompresi Buli-buli dengan
pemasangan Kateter

Assesmen
t
Acute

Urinary Retention
ec. Suspect Hyperplasia of
Prostate

2. Retensi Urine Akut


Definisi

: ketidakmampuan seseorang
untuk mengeluarkan urin yang
terkumpul di dalam vesika urinaria
hingga daya tampung vesika urinaria
melebihi kapasitas maksimal.
Klasifikasi :
Retensi urine Akut : terjadi tiba-tiba,
vesika urinaria penuh, rasa sakit yang
hebat.
Retensi urine Kronis : terjadi perlahan,
rasa nyeri minimal.

Etiologi Retensi Urine


(FONIL)
1. Farmakologi (1)

Farmakologi (2)

2. Obstruksi Saluran Kemih (1)


Pada

Pria
Faktor intrinsik : pembesaran
prostat, batu saluran kemih, striktur
uretra, kanker vesika urinaria.
Faktor ekstrinsik : bila ada massa di
luar saluran kemih yang menekan
leher kandung kemih seperti massa
pada saluran gastrointestinal.
Faktor lain : kanker prostat,
phimosis, paraphimosis.

2. Obstruksi Saluran Kemih (2)


Pada

wanita : Prolaps organ pelvis


(Cystocele/Rectocele) dan massa uterus
yang menekan leher kandung kemih
Penyebab paling banyak retensi urin
pada pria adalah pembesaran prostat
(53%).
Kanker vesika urinaria akan ditandai
dengan adanya blood clot pada urin
namun tidak nyeri (Painless
Haematuria)

3. Neurologi

4. Infeksi Saluran Kemih


Pada

pria :

Prostatitis : yang disebabkan oleh


bakteri gram negative seperti E.coli
dan Proteus sp sehingga dapat
menyebabkan inflamasi dan
pembengkakan pada prostat.
Uretritis : menyebabkan edema pada
uretra sehingga menyebabkan retensi
urin
Pada

wanita : Vulvovaginitis :
menyebabkan edema pada uretra

5. Lain-lain
Penyebab

lain (komplikasi operasi :


striktur uretra, efek anestesi , post
partum, trauma: ruptur uretra).

Gambaran Klinis (1)


LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms)
Voiding Symptoms
Hesitency : menunggu permulaan miksi
Straining
: mengedan saat miksi
Weak streaming : pancaran miksi yang lemah
Terminal dribbling
: diakhir miksi menetes
Intermittency
: rasa tidak lampias/miksi terputus
Storage Symptoms
Frequency : frekuensi BAK menjadi lebih sering
Nocturia
: BAK menjadi lebih sering dimalam hari
Dysuria
: nyeri diakhir miksi
Urgency
: keinginan BAK yang sulit ditahan

Diagnosis
Anamnesis

LUTS (menggunakan
check list IPSS)
Pemeriksaan Fisik :
Abdomen : teraba VU penuh, kistik, nyeri
RT : pembesaran Prostat
Pemeriksaan

Penunjang :

Urine lengkap/bakteriologis
Uroflometri
Ro. Abdomen
USG abdomen
Pemeriksaan PSA

Planning (UGD PKC


Pro Kateterisasi Uretra
kateter no
Cilandak)
18 , UO = 800cc warna kuning jernih
*Evaluasi ulang abdomen : nyeri tekan
suprapubik sudah tidak ada dan VU tdk
teraba
Rujuk ke RS Setia Mitra, poli Urologi
(Sp.U) Saran untuk pemeriksaan (USG
prostat dan pemeriksaan PSA) dan
penatalaksanaan lebih lanjut.
Pulang :
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Ciprofloxacin 2 x 500 mg

Obat

3. Dekompresi Vesika
Urinaria
Penatalaksanaan

awal Retensi Urin


adalaha dengan melakukan
pemasangan kateter.

Jenis

Kateterisasi

Kateterisasi Uretra
Kateterisasi Suprapubik

a. Kateterisasi Uretra
Indikasi

kateterisasi :

Mengeluarkan urin dari VU


Mengeluarkan urin pada disfungsi buli-buli.
Diversi urin setelah tindakan operasi sistem
urinaria bagian bawah, yaitu pada operasi
prostatektomi, vesikolitektomi.
Splint setelah operasi rekonstruksi uretra untuk
tujuan stabilisasi uretra.
Memasukkan obat-obatan intravesika, antara lain
sitostatika atau antiseptik untuk buli-buli.
Kontraindikasi

kateterisasi : Ruptur uretra,


ruptur buli-buli, bekuan darah pada buli-buli.

Bentuk Kateter Uretra

b. Kateterisasi Suprapubik
Indikasi

Kateterisasi Suprapubik

Kegagalan pada saat melakukan


kateterisasi uretra.
Ada kontraindikasi untuk melakukan
tindakan transuretra, misalkan pada
ruptur uretra atau dugaan adanya
ruptur uretra.
Untuk mengukur tekanan intravesikal
pada studi sistotonometri.
Mengurangi penyulit timbulnya
sindroma intoksikasi air pada saat TUR

Alat Trokar Sistostomi

Pemasangan Sistostomi
Trokar

Terapi Farmakologi (1)

Terapi Farmakologi (2)

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai