(FAMILY FOLDER)
SEORANG PRIA DENGAN HIPERTENSI
Disusun oleh :
Marelno Zakanito (030.07.153)
I.
: Tn. U
Umur
: 58 tahun
Tempat/Tgl Lahir
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Menikah
Alamat
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Sunda
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Petugas Kebersihan
: Tn. U
Umur
: 58 tahun
Tempat/Tgl Lahir
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Menikah
Alamat
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Sunda
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Petugas Kebersihan
PROFIL KELUARGA
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung
No
Nama
Kedudukan
Sex
dalam
1.
2.
3.
Ny. S
Tn.U
keluarga
Ibu Pasien
Kepala
Ny. Y
Keluarga
Istri
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
(tahun)
P
L
P
85 tahun
58 tahun
53 tahun
Tinggal
SD
SMP
Petugas
Sakit
Sakit
Garut
Lebak Bulus
SMP
kebersihan
Ibu Rumah
Sakit
Serumah
Tangga
4.
Ny. A
Anak I
34 tahun
Tempat
Diploma III
Karyawan
dengan
Sehat
pasien
Serumah
dengan
5.
6.
7.
Ny. S
An. N
An. A
Anak II
Cucu I
Cucu II
P
P
L
25 tahun
6 tahun
3 tahun
Diploma III
TK
-
Karyawan
Pelajar
-
Sehat
Sehat
Sakit
pasien
Lebak Bulus
Lebak Bulus
Serumah
dengan
pasien
Keterangan :
5 : Hubungan Anak
(Pasien)
: Menikah
: Meninggal
: Meninggal
10Dispepsia)
9
: Sakit (Hipertensi dan
5. Pasien
11 pasien
6. Isteri
: Sehat
: Sehat
: Sehat
(Menantu)
11. Cucu pertama pasien (Perempuan)
: Sehat
: Sakit (ISPA)
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan sejak 2 hari sebelum
datang ke Puskesmas. Nyeri dirasakan seperti berdenyut dan pada bagian tengkuk
leher terasa tegang. Nyeri kepala tidak berputar dan membaik apabila dipijit.
Penglihatan pasien dikatakan baik dan tidak buram. Tidak disertai muntah yang secara
tiba-tiba. Pasien tidak memiliki riwayat trauma seperti terjatuh dan terbentur pada
bagian kepala. Pasien juga menyangkal adanya keluhan lain seperti demam, nyeri di
persendian lain, mual, muntah, atau rasa seperti lemas yang disertai keringat dingin
maupun telinga berdenging. Nyeri kepala tidak bertambah saat batuk ataupun sujud.
Tidak disertai air mata yang berlebih ataupun nyeri pada kedua mata. Nyeri dirasakan
di seluruh kepala dan terutama terasa di bagian tengkuk leher, tidak hanya pada satu
sisi kepala.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Stroke (+)
Asma (-)
D. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasan minum kopi sejak muda, tetapi sudah berhenti sejak 2
: Sakit ringan
Kesadaran
: Compos Mentis
Tinggi Badan
: 160cm
Berat Badan
: 60 kg
BMI
: 23 kg/m2
Keadaan Gizi
Tanda Vital
: Tensi
180/90 mmHg
RR
24x / menit
Nadi
80x / menit
Suhu
36,6oC
Kepala
: Normosefali
Mata
: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor, Refleks cahaya
Hidung
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-, sekret
tenggorok (-)
Mulut
Leher
Dada
Cor
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
- Auskultasi :
Dextra
: Suara nafas vesikuler +/+, rhonki halus di apex (-), wheezing (-)
Sinistra
: Suara nafas vesikuler +/+ , rhonki halus di apex (-), wheezing (-)
Abdomen
- Inspeksi
: Datar
- Palpasi
:Timpani
Ekstremitas
Oedem
Hangat
Superior
-/+/+
Inferior
-/+/+
o
Terapi Edukasi :
o Minum obat yang diberikan dengan teratur sampai habis. Kontrol ulang jika obat
habis.
o Istirahat yang cukup
7
o Melakukan olahraga ringan secara rutin, misalnya dengan jalan pagi tiap kali akan
bekerja kurang lebih selama 30 menit
o Makan makanan yang tidak mengandung kolesterol dan kurangi yang
mengandung garam, serta jeroan, kacang-kacangan, brokoli, jamur, dan emping
yang mengandung asam urat tinggi.
H. Hasil Penatalaksanaan Medis
Keluhan yang dirasakan sudah tidak dirasakan setelah minum obat secara rutin dan
teratur serta makanan yang dimakan juga diatur oleh isteri pasien sehingga garam
dikurangi. Saat kunjungan rumah selanjutnya pada tanggal 10 November 2014, keadaan
pasien sudah baik, sakit kepala sudah tidak ada, akan tetapi pasien merasa sering pegalpegal dan sendi terasa ngilu tetapi tidak disertai demam dan tidak kaku ataupun nyeri
apabila digerakkan.
Faktor Pendukung
Faktor Penghambat
A. Fungsi Biologis
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pasien, didapatkan informasi
bahwa pasien sudah menderita hipertensi sejak 2 tahun yang lalu, pasien rutin control
ke Puskesmas terutama setelah dirawat dengan penyakit stroke yang sekarang sudah
tidak meninggalkan gejala sisa. Pasien jarang merasakan keluhan seperti nyeri kepala
sejak rutin minum obat dan menjaga isi makanan yang dimakan, akan tetapi pasien
8
terkadang lupa untuk kontrol ke Puskesmas sebelum obat habis, sehingga tidak dapat
mengonsumsi obat selama satu sampai dua hari dan pasien seringkali tidak merasakan
gejala apapun saat tekanan darah didapatkan tinggi ketika diperiksa.
B. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal di rumah dengan 4 orang anggota keluarga lainnya. Pasien terbiasa tidur
pukul 22.00. Hubungan pasien dengan keluarga baik. Pasien merupakan orang yang
dapat bergaul dan berkomunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitar.
C. Fungsi Ekonomi
Pasien merupakan Kepala Keluarga dan bekerja sebagai Petugas kebersihan tersebut,
sehingga dapat membantu perekonomian keluarga dan perekonomian keluarga dapat
dinilai cukup terutama untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, anak pasien juga bekerja
sebagai karyawan swasta, begitu juga dengan menantu pasien.
D. Fungsi Pendidikan
Pendidikan pasien ialah tamat SMP, sedangkan istri pasien juga tamat SMP. Pasien
memiliki 2 orang anak. Pendidikan terakhir anak pertama adalah Diploma III dan
bekerja sebagai Karyawan Swasta, begitu juga dengan anak kedua yaitu Diploma III
dan bekerja sebagai Karyawan Swasta.
E. Fungsi Religius
Pasien beragama Islam dan rutin menjalankan ibadah. Kegiatan melakukan ibadah
(sholat) di rumah saja, dan pasien rutin pergi ke Mesjid terdekat untuk shalat Jumat
dan Tarawih.
F. Fungsi Sosial Budaya
Pasien tinggal di tempat pemukiman penduduk yang tidak padat. Hubungan pasien
dengan tetangga cukup baik yang dekat, karena pasien seringkali ikut berkumpul tiap
kali diadakan acara terutama acara yang diselenggarakan di RT tempat pasien tinggal.
V.
Waktu
Makan
Jam
04.00
Bahan makanan
Jumlah
URT
gram
Kentang
Karbohidrat
2 buah
Sereal
Telur rebus
Protein
Protein
1 cangkir
1 butir
50
1 piring
gram
200
Pagi
(Sahur)
Makan
18.00
Nasi putih
Karbohidrat
Malam
gram
(Buka
puasa)
Ayam rebus
Sayur bening
Selingan
19.00
Telur rebus
Protein, Lemak
1 bagian
100
Protein, Vitamin
dada
porsi
gram
50
1 butir
gram
50
Protein
gram
Penjelasan :
Frekuensi makan rata rata setiap harinya 2x/hari selama bulan puasa dengan variasi
makanan sebagai berikut : nasi putih atau kentang rebus, telur rebus, sayur bening, ayam
rebus, dan sereal. Makanan biasanya dimasak tanpa menggunakan atam hanya
menggunakan sedikit garam.
VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
A. Faktor Perilaku
Pasien biasanya makan 2 kali sehari pada saat bulan puasa, tetapi biasanya pasien makan
3 kali sehari (pagi, siang, dan malam). Pasien makan secara teratur dan hanya memakan
makanan yang dimasak dirumah, karena pada siang hari pasien dapat makan dirumah
10
sebab jarak antara tempat pasien dengan rumah hanya sekitar 300 meter. Pasien juga
patuh minum obat darah tingi sekali sehari dan rutin kontrol ke Puskesmas sekali tia
minggunya, walaupun terkadang pasien lupa untuk segera ke Puskesmas saat obat akan
habis. Pasien juga memperhatikan keadaan rumah, seperti kebersihan dan sirkulasi udara
dengan membuka pintu dan jendela saat pagi hingga siang hari. Tiap ada anggota
keluarga yang sakit, biasanya selalu dibawa ke Puskesmas segera atau ke Klinik
Kesehatan terdekat. Pasien juga rutin melakukan olahraga ringan dengan jalan pagi
hampir setiap harinya, begitu juga dengan anggota keluarga yang lain yaitu isteri pasien.
Pada waktu luang, biasanya pasien mengisinya dengan menonton tv atau bermain dengan
cucu pasien.
B. Faktor Non Perilaku
Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah pasien adalah Klinik 24
Jam sekitar 500 meter dari rumah pasien, tetapi pada pagi-siang hari, pasien lebih
senang untuk mengunjungi Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus yang jaraknya 800
meter dari rumah.
Pasien kadang merasa nyeri kepala dan ngilu pada persendian atau tulang-tulangnya
(Myalgia)
B. Fungsi Psikologis
Pasien dapat berkomunikasi dan bergaul dengan baik dengan lingkungan sekitar.
D. Fungsi Sosial
E. Faktor Perilaku
3x3meter.
Penerangan didalam ruangan cukup baik. Udara didalam ruangan baik, dan kebersihan
dalam dan luar rumah cukup baik, tata letak barang-barang kurang rapi, listrik
menggunakan listrik pulsa, sumber air dari air tanah. Jamban jongkok. Jarak antara
sumber air dan septik tank 5 meter. Bak mandi sedikit berlumut, air limbah dialirkan
12
ke selokan/got. Sampah rumah dibuang ke tempat sampah didepan rumah, yang diambil
oleh petugas tiap 2-3 hari sekali.
DENAH RUMAH
5
7
1
6
4
Keterangan ruangan:
1. Teras rumah
2. Kamar tidur (pasien) dengan 1 tempat tidur
3. Kamar anak pasien dan menantu, dan cucu dengan 1 tempat tidur
4. Ruang tamu dengan 2 sofa kecil dan 1 sofa panjang yang bergabung
dengan ruang keluarga dengan televisi dan 1 sofa panjang.
5. Kamar mandi dan WC
6. Dapur pasien dengan tempat cuci piring dan pakaian
7. Tempat menjemur pakaian
Analisis Keadaan Rumah :
1. Letak rumah di daerah
: tidak lembab
14
IX.
Genetik
Genetik
- Ibu pasien
menderita
hipertensi dan
hiperuricemia.
Status
Status
kesehatan
kesehatan
Yan
Yan Kes
Kes
Lingkungan
Lingkungan
Perilaku
menjaga
diet
(rendah
garam,
jendela
kamar yang
15
X.
No
Rencana Pembinaan
Kesehatan
1.
XI.
Indikator Keberhasilan
Penilaian
akan habis.
berperan untuk
mengingatkan pasien
rutin.
hampir habis.
Tanggal
Kegiatan yang
Dilakukan
10/11/14
Keluarga
Hasil Kegiatan
Indikator
evaluasi kegiatan
yang Terlibat
Memperkenalkan diri,
Pasien, istri
Pasien menyambut
Pasien mengerti
menjelaskan maksud
dan setuju
kedatangan,
pasien
terhadap
mengidentifikasi masalah
dilakukan kunjungan
kunjungan dan
selanjutnya.
isteri pasien
Didapatkan pasien
dan isteri pasien
menderita hipertensi
dan cucu pasien
menderita ISPA.
setuju untuk
membawa
cucunya dan
berobat ke
Puskesmas agar
diberi obat.
16
17/11/14
Menanyakan keluhan
Pada pemeriksaan
Pasien setuju
fisik didapatkan
diperiksa dan
sekarang, melakukan
Tekanan darah
memahami hasil
pemeriksaan terhadap
120/70mmHg, nadi
pemeriksaan
88 x/menit,suhu
pemeriksaan penunjang
37oC, RR 20x/menit.
Pasien memahami
anjuran untuk
memeriksakan
24/11/14
Memberikan penjelasan
tentang gaya hidup,
lingkungan yang sehat.
Menginstruksikan untuk
minum obat secara rutin,
memakan makanan yang
sudah dianjurkan dokter
dan olahraga secara
Pasien sudah
makan dengan
sesuai anjuran
Sudah mencoba
olahraga ringan,
jendela rumah dibuka
pada pagi hari.
dokter dan
keluhan sudah
mulai berkurang
dan juga merasa
lebih bugar.
teratur. Serta
menyarankan pasien
untuk sering membuka
jendela atau pintu rumah
agar ventilasi udara lebih
baik.
17
1/12/ 14
Menanyakan keadaan
pasien
Pasien
mengatakan Pasien
sudah
mengevaluasi instruksi
tersumbat
pasien
mulai berkurang.
sebelumnya
hanya
keliling di dalam
rumah.
8/12/14
Menanyakan keadaan
Hidung sudah
Pasien
pasien
mulai bisa
mengevaluasi instruksi
bernapas, suara
bindeng suara
pasien
15/12/14
merasa
hilang
Menanyakan keadaan
Pasien merasa
pasien
mengeluhkan nyeri
sudah sembuh.
lambung dan
Dan aktivitasnya
mengevaluasi instruksi
kembung.
2. Faktor pendukung
3. Faktor penyulit
4. Indikator keberhasilan
19
LAMPIRAN
( Bersama pasien)
(Kamar tidur)
20
21