Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

(FAMILY FOLDER)
SEORANG PRIA DENGAN HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat


dalam menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh :
Marelno Zakanito (030.07.153)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
PERIODE 27 OKTOBER 2014 10 JANUARI 2014

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

I.

Identitas Pasien dan Keluarga


A. Identitas Pasien
Nama

: Tn. U

Umur

: 58 tahun

Tempat/Tgl Lahir

: Garut/ 25 Juni 1956

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Status Perkawinan

: Menikah

Alamat

: Jl. Nangka RT/RW 02/04, Kontrakan Hj. Sanah,


Lebak Bulus, Jakarta Selatan

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Sunda

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Petugas Kebersihan

B. Identitas Kepala Keluarga


Nama

: Tn. U

Umur

: 58 tahun

Tempat/Tgl Lahir

: Garut/ 25 Juni 1956

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Status Perkawinan

: Menikah

Alamat

: Jl. Nangka RT/RW 02/04, Kontrakan Hj. Sanah,


Lebak Bulus, Jakarta Selatan

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Sunda

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Petugas Kebersihan

C. Sumber Pembiayaan Kesehatan


Jaminan: BPJS
D. Perilaku Kesehatan Keluarga.
1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan:
Langsung ke Puskesmas/ Klinik terdekat
2. Keikutsertaan pada program Kesehatan di lingkungan rumah:
Posyandu balita: Ya
Posyandu lansia: Tidak
Perkumpulan kesehatan lainnya: Ya
3. Pemanfaatan waktu luang :
- Olah raga
: Ya (3x/minggu berupa jalan pagi 1 km)
- Rekreasi
: tidak
- Melakukan hobi : Ya (Membaca)
- Aktifitas Sosial di Lingkungan pemukiman : tidak
-Arisan
: Tidak
-Pertemuan RT
: Ya
-Organisasi
: Tidak
-Lain, sebutkan : Ya, berupa penyuluhan kesehatan
II.

PROFIL KELUARGA
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung

No

Nama

Kedudukan

Sex

dalam
1.
2.
3.

Ny. S
Tn.U

keluarga
Ibu Pasien
Kepala

Ny. Y

Keluarga
Istri

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Keterangan

(tahun)
P
L
P

85 tahun
58 tahun
53 tahun

Tinggal
SD
SMP

Petugas

Sakit
Sakit

Garut
Lebak Bulus

SMP

kebersihan
Ibu Rumah

Sakit

Serumah

Tangga
4.

Ny. A

Anak I

34 tahun

Tempat

Diploma III

Karyawan

dengan
Sehat

pasien
Serumah
dengan

5.
6.
7.

Ny. S
An. N
An. A

Anak II
Cucu I
Cucu II

P
P
L

25 tahun
6 tahun
3 tahun

Diploma III
TK
-

Karyawan
Pelajar
-

Sehat
Sehat
Sakit

pasien
Lebak Bulus
Lebak Bulus
Serumah

dengan
pasien

Diagram I. Genogram Keluarga kandung Pasien


1

Keterangan :
5 : Hubungan Anak
(Pasien)
: Menikah

1. Ayah dari pasien

: Meninggal

2. Ibu dari pasien

: Sakit (Hipertensi dan Hiperuricemia)

3. Ayah dari isteri pasien

: Meninggal

8 Ibu dari 7isteri pasien


4.

10Dispepsia)
9
: Sakit (Hipertensi dan

5. Pasien
11 pasien
6. Isteri

: Sakit (Hipertensi dan Myalgia)


12
: Sakit (Hipertensi)

7. Anak pertama pasien (Perempuan)

: Sehat

8. Suami dari anak pertama pasien : Sehat


(Menantu)
9. Anak kedua pasien (Perempuan)

: Sehat

10. Suami dari anak kedua pasien

: Sehat

(Menantu)
11. Cucu pertama pasien (Perempuan)

: Sehat

12. Cucu kedua pasien (Laki-laki)

: Sakit (ISPA)

III. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH DILAKUKAN


Dilakukan dengan autoanamnesis pada tanggal 30 Juni 2014
A. Keluhan Utama
Nyeri kepala dan nyeri pada persendian sejak 2 hari sebelum datang ke Puskesmas
B. Riwayat Penyakit Sekarang (Saat datang ke Puskesmas)
4

Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan sejak 2 hari sebelum
datang ke Puskesmas. Nyeri dirasakan seperti berdenyut dan pada bagian tengkuk
leher terasa tegang. Nyeri kepala tidak berputar dan membaik apabila dipijit.
Penglihatan pasien dikatakan baik dan tidak buram. Tidak disertai muntah yang secara
tiba-tiba. Pasien tidak memiliki riwayat trauma seperti terjatuh dan terbentur pada
bagian kepala. Pasien juga menyangkal adanya keluhan lain seperti demam, nyeri di
persendian lain, mual, muntah, atau rasa seperti lemas yang disertai keringat dingin
maupun telinga berdenging. Nyeri kepala tidak bertambah saat batuk ataupun sujud.
Tidak disertai air mata yang berlebih ataupun nyeri pada kedua mata. Nyeri dirasakan
di seluruh kepala dan terutama terasa di bagian tengkuk leher, tidak hanya pada satu
sisi kepala.
C. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat hipertensi (+)

Stroke (+)

Riwayat hiperurisemia (+)

Riwayat katarak OD (+)

Alergi (-) obat-obatan

Penyakit jantung (-)

Penyakit ginjal (-)

Asma (-)

D. Riwayat Kebiasaan

Pasien memiliki kebiasan minum kopi sejak muda, tetapi sudah berhenti sejak 2

tahun yang lalu


Pasien sudah berhenti merokok sejak 2 tahun yang lalu
Pasien gemar makan makanan yang berlemak dan asin seperti ikan asin maupun
daging kambing, tetapi sudah berhenti sejak kurang lebih beberapa bulan terakhir.

E. Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu pasien memiliki riwayat Hipertensi dan Hiperuricemia


5

Ayah pasien meninggal karena penyakit jantung

Hasil Pemeriksaan Fisik


Tanggal 30 Juni 2014 di rumah pasien
Keadaan Umum

: Sakit ringan

Kesadaran

: Compos Mentis

Tinggi Badan

: 160cm

Berat Badan

: 60 kg

BMI

: 23 kg/m2

Keadaan Gizi

: Baik (Normal Range)

Tanda Vital

: Tensi

180/90 mmHg

RR

24x / menit

Nadi

80x / menit

Suhu

36,6oC

Kepala

: Normosefali

Mata

: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor, Refleks cahaya

langsung dan tidak langsung +/+, lensa jernih.


Telinga

: Normotia, serumen -/-, sekret -/-

Hidung

: Bentuk normal, sekret +/+, septum deviasi -

Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-, sekret
tenggorok (-)
Mulut

: Bibir tidak kering , sianosis (-)

Leher

: KGB tidak teraba membesar


Kel. Tiroid tidak teraba membesar

Dada

Cor

Pulmo

Inspeksi

: Iktus kordis tak tampak

Palpasi

: Iktus kordis teraba di ICS V 2cm medial LMCS

Perkusi

: Konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), galloop (-)


:
6

- Inspeksi

: simetris saat statis dan dinamis

- Palpasi

: Fremitus kanan dan kiri sama

- Perkusi

: Sonor pada kedua paru-paru

- Auskultasi :
Dextra

: Suara nafas vesikuler +/+, rhonki halus di apex (-), wheezing (-)

Sinistra

: Suara nafas vesikuler +/+ , rhonki halus di apex (-), wheezing (-)

Abdomen

- Inspeksi

: Datar

- Palpasi

: Supel,turgor kulit cukup baik,hepar dan lien tak teraba, nyeri

tekan epigastrium (-)


- Perkusi

:Timpani

- Auskultasi :Bising usus (+) normal 3 kali/menit

Ekstremitas
Oedem
Hangat

Superior
-/+/+

Inferior
-/+/+

F. Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang.


Pernah dilakukan pemeriksaan CT-Scan kepala, tetapi pasien mengaku bahwa hasil CTScan disimpan di RSUP Fatmawati. Pemeriksaan lain belum pernah dilakukan.
G. Rencana Penatalaksanaan
Pengobatan yang telah diberikan:
Terapi Medikamentosa:
Amlodipin 10 mg 1x1

o
Terapi Edukasi :

o Minum obat yang diberikan dengan teratur sampai habis. Kontrol ulang jika obat
habis.
o Istirahat yang cukup
7

o Melakukan olahraga ringan secara rutin, misalnya dengan jalan pagi tiap kali akan
bekerja kurang lebih selama 30 menit
o Makan makanan yang tidak mengandung kolesterol dan kurangi yang
mengandung garam, serta jeroan, kacang-kacangan, brokoli, jamur, dan emping
yang mengandung asam urat tinggi.
H. Hasil Penatalaksanaan Medis
Keluhan yang dirasakan sudah tidak dirasakan setelah minum obat secara rutin dan
teratur serta makanan yang dimakan juga diatur oleh isteri pasien sehingga garam
dikurangi. Saat kunjungan rumah selanjutnya pada tanggal 10 November 2014, keadaan
pasien sudah baik, sakit kepala sudah tidak ada, akan tetapi pasien merasa sering pegalpegal dan sendi terasa ngilu tetapi tidak disertai demam dan tidak kaku ataupun nyeri
apabila digerakkan.
Faktor Pendukung

: Pasien minum obat secara rutin dan teratur.


Pasien memiliki keinginan untuk sembuh.
Diet pasien dijaga dengan hanya mengonsumsi makanan dari
rumah

Faktor Penghambat

: Pasien sempat lupa untuk datang ke Puskesmas kembali saat


obat akan habis, sehingga pasien sempat tidak minum obat
darah tinggi sekitar 2 hari.

Indikator Keberhasilan : Sakit kepala sudah tidak ada.

IV. IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Biologis
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pasien, didapatkan informasi
bahwa pasien sudah menderita hipertensi sejak 2 tahun yang lalu, pasien rutin control
ke Puskesmas terutama setelah dirawat dengan penyakit stroke yang sekarang sudah
tidak meninggalkan gejala sisa. Pasien jarang merasakan keluhan seperti nyeri kepala
sejak rutin minum obat dan menjaga isi makanan yang dimakan, akan tetapi pasien
8

terkadang lupa untuk kontrol ke Puskesmas sebelum obat habis, sehingga tidak dapat
mengonsumsi obat selama satu sampai dua hari dan pasien seringkali tidak merasakan
gejala apapun saat tekanan darah didapatkan tinggi ketika diperiksa.
B. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal di rumah dengan 4 orang anggota keluarga lainnya. Pasien terbiasa tidur
pukul 22.00. Hubungan pasien dengan keluarga baik. Pasien merupakan orang yang
dapat bergaul dan berkomunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitar.
C. Fungsi Ekonomi
Pasien merupakan Kepala Keluarga dan bekerja sebagai Petugas kebersihan tersebut,
sehingga dapat membantu perekonomian keluarga dan perekonomian keluarga dapat
dinilai cukup terutama untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, anak pasien juga bekerja
sebagai karyawan swasta, begitu juga dengan menantu pasien.
D. Fungsi Pendidikan
Pendidikan pasien ialah tamat SMP, sedangkan istri pasien juga tamat SMP. Pasien
memiliki 2 orang anak. Pendidikan terakhir anak pertama adalah Diploma III dan
bekerja sebagai Karyawan Swasta, begitu juga dengan anak kedua yaitu Diploma III
dan bekerja sebagai Karyawan Swasta.
E. Fungsi Religius
Pasien beragama Islam dan rutin menjalankan ibadah. Kegiatan melakukan ibadah
(sholat) di rumah saja, dan pasien rutin pergi ke Mesjid terdekat untuk shalat Jumat
dan Tarawih.
F. Fungsi Sosial Budaya
Pasien tinggal di tempat pemukiman penduduk yang tidak padat. Hubungan pasien
dengan tetangga cukup baik yang dekat, karena pasien seringkali ikut berkumpul tiap
kali diadakan acara terutama acara yang diselenggarakan di RT tempat pasien tinggal.

V.

POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA (Resume 24-h recall)


FORMULIR 24 HOUR RECALL
(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)

Waktu
Makan

Jam

04.00

Nama makanan atau


minuman

Bahan makanan

Jumlah
URT
gram

Kentang

Karbohidrat

2 buah

Sereal
Telur rebus

Protein
Protein

1 cangkir
1 butir

50

1 piring

gram
200

Pagi
(Sahur)

Makan

18.00

Nasi putih

Karbohidrat

Malam

gram

(Buka
puasa)

Ayam rebus
Sayur bening
Selingan

19.00

Telur rebus

Protein, Lemak

1 bagian

100

Protein, Vitamin

dada
porsi

gram
50

1 butir

gram
50

Protein

gram
Penjelasan :
Frekuensi makan rata rata setiap harinya 2x/hari selama bulan puasa dengan variasi
makanan sebagai berikut : nasi putih atau kentang rebus, telur rebus, sayur bening, ayam
rebus, dan sereal. Makanan biasanya dimasak tanpa menggunakan atam hanya
menggunakan sedikit garam.
VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
A. Faktor Perilaku
Pasien biasanya makan 2 kali sehari pada saat bulan puasa, tetapi biasanya pasien makan
3 kali sehari (pagi, siang, dan malam). Pasien makan secara teratur dan hanya memakan
makanan yang dimasak dirumah, karena pada siang hari pasien dapat makan dirumah
10

sebab jarak antara tempat pasien dengan rumah hanya sekitar 300 meter. Pasien juga
patuh minum obat darah tingi sekali sehari dan rutin kontrol ke Puskesmas sekali tia
minggunya, walaupun terkadang pasien lupa untuk segera ke Puskesmas saat obat akan
habis. Pasien juga memperhatikan keadaan rumah, seperti kebersihan dan sirkulasi udara
dengan membuka pintu dan jendela saat pagi hingga siang hari. Tiap ada anggota
keluarga yang sakit, biasanya selalu dibawa ke Puskesmas segera atau ke Klinik
Kesehatan terdekat. Pasien juga rutin melakukan olahraga ringan dengan jalan pagi
hampir setiap harinya, begitu juga dengan anggota keluarga yang lain yaitu isteri pasien.
Pada waktu luang, biasanya pasien mengisinya dengan menonton tv atau bermain dengan
cucu pasien.
B. Faktor Non Perilaku
Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah pasien adalah Klinik 24
Jam sekitar 500 meter dari rumah pasien, tetapi pada pagi-siang hari, pasien lebih
senang untuk mengunjungi Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus yang jaraknya 800
meter dari rumah.

VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA


A. Fungsi Biologis

Pasien menderita hipertensi sejak 2 tahun yang lalu

Pasien kadang merasa nyeri kepala dan ngilu pada persendian atau tulang-tulangnya
(Myalgia)

Pasien memiliki riwayat Stroke dan Katarak OD

B. Fungsi Psikologis

Hubungan pasien dengan keluarga baik.

Pasien dapat berkomunikasi dan bergaul dengan baik dengan lingkungan sekitar.

C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Perekonomian keluarga pasien tergolong cukup sejahtera.


11

D. Fungsi Sosial

Sosialisasi dengan warga sekitar dinilai cukup baik

E. Faktor Perilaku

Pasien patuh minum obat setiap harinya

Pasien menjaga pola dan jenis makanan yang dikonsumsi.

Pasien rutin kontrol ke Puskemas sekali setiap minggunya.

Pasien melakukan olahraga secara teratur.

F. Faktor Non Perilaku

Tidak ada masalah

VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH


A. Gambaran Lingkungan Rumah
Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang tidak padat dengan ukuran
ukuran 10x15 m2, bentuk bangunan 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri satu
ruang tamu, 2 kamar tidur, tiga tempat tidur, satu dapur yang bergabung dengan ruang
untuk cuci piring, dan tempat cuci pakaian berjemur pakaian, satu kamar mandi + WC.
Lantai rumah terbuat dari keramik, tetapi pada bagian dapur, alas terbuat dari semen
tanpa dilapisi keramik, dinding terbuat dari batu bata, atap rumah dari dan plafon
terbuat dari triplek. Ventilasi hanya terdapat di ruang tamu dan dapur yang berukuran
50 x 20 cm. Jendela terdapat pada ruang tamu yang berukuran 1,5x1 m dan di kamar
pasien berukuran 50x50 cm, masing-masing kamar yang berukuran

3x3meter.

Penerangan didalam ruangan cukup baik. Udara didalam ruangan baik, dan kebersihan
dalam dan luar rumah cukup baik, tata letak barang-barang kurang rapi, listrik
menggunakan listrik pulsa, sumber air dari air tanah. Jamban jongkok. Jarak antara
sumber air dan septik tank 5 meter. Bak mandi sedikit berlumut, air limbah dialirkan

12

ke selokan/got. Sampah rumah dibuang ke tempat sampah didepan rumah, yang diambil
oleh petugas tiap 2-3 hari sekali.

DENAH RUMAH

5
7

1
6
4

Keterangan ruangan:
1. Teras rumah
2. Kamar tidur (pasien) dengan 1 tempat tidur
3. Kamar anak pasien dan menantu, dan cucu dengan 1 tempat tidur
4. Ruang tamu dengan 2 sofa kecil dan 1 sofa panjang yang bergabung
dengan ruang keluarga dengan televisi dan 1 sofa panjang.
5. Kamar mandi dan WC
6. Dapur pasien dengan tempat cuci piring dan pakaian
7. Tempat menjemur pakaian
Analisis Keadaan Rumah :
1. Letak rumah di daerah

: bersih dan tidak padat penduduk


13

2. Bentuk bangunan rumah : satu lantai


Kepemilikan rumah : mengontrak
3. Luas rumah
: 10 x 15 m2
Jumlah orang dalam satu rumah : 5 orang / Rata-rata 3 m2 per-orang
Luas halaman rumah
:- m2
4. Lantai rumah dari
: Sebagian keramik dan sebagian semen
5. Dinding rumah dari
: tembok
6. Atap rumah
: genteng
7. Pembagian ruangan rumah :
- Ruang tamu
: Ada Ukuran 6 x 7 m
- Ruang makan
: Tidak ada
- Ruang keluarga : Ada (bergabung dengan ruang tamu)
- Ruang tidur
: Ada/ Ukuran 3 x 3 m2; Jumlah 2 buah
Jendela rumah
: Ada / Ukuran 1,5x1 m di ruang tamu, 50x50 cm di kamar
pasien.
Perbandingan luas lantai dan jendela < 10% luas lantai
Penerangan didalam rumah: baik
8. Listrik di rumah : Ada 500 watt
9. Lubang ventilasi :
- Ruang tamu
: ada ukuran 50x20 cm
- Ruang tidur
: tidak ada
Kelembaban dalam rumah

: tidak lembab

Kesan ventilasi di dalam rumah : cukup baik


10. Kebersihan dalam rumah : cukup bersih, penataan barang-barang cukup rapih,
kecuali pada ruang keluarga karena digabung dengan mainan dari cucu pasien.
11. Sumber air minum dari : air mineral galon
12. Kamar mandi : ada/ jamban jongkok, bak mandi dikuras 1x seminggu.
13. Limbah rumah tangga di alirkan ke : got (saluran limbah).
14. Tempat sampah diluar rumah : Ada, ukuran 50x50x50 cm.
15. Jalan di depan rumah lebarnya : 1,5 meter, terbuat dari semen
Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : Baik.

14

IX.

DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

Genetik
Genetik

- Ibu pasien
menderita
hipertensi dan
hiperuricemia.

Status
Status
kesehatan
kesehatan

Yan
Yan Kes
Kes

Lingkungan
Lingkungan

Jarak ke Puskesmas dari


rumah pasien cukup dekat
Lingkungan
rumah dan
rumah cukup
bersih
Sirkulasi udara
dan
pencahayaan
baik

Perilaku

Patuh meminum obat.


Patuh

menjaga

diet

(rendah

garam,

kolestrol dan asam urat)

jendela
kamar yang

Makan teratur 2x/hari


Olahraga teratur
Pasien kadang lupa untuk segera control ke
Puskesmas tiap kali obat akan habis

15

X.

TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA

No

Resiko dan Masalah

Rencana Pembinaan

Kesehatan
1.

XI.

Indikator Keberhasilan
Penilaian

Terkadang pasien lupa

Memberikan edukasi pada

Pasien rutin berobat

untuk kontrol segera ke

pasien bahwa penting agar

sesuai jadwal yang

Puskesmas tiap kali obat

tidak terputus minum obat,

ditentukan, keluarga juga

akan habis.

karena tekanan darah pasien

berperan untuk

terkontrol salah satunya oleh

mengingatkan pasien

obat yang diminum secara

apabila obat sudah

rutin.

hampir habis.

PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN

Tanggal

Kegiatan yang
Dilakukan

10/11/14

Keluarga

Hasil Kegiatan

Indikator
evaluasi kegiatan

yang Terlibat

Memperkenalkan diri,

Pasien, istri

Pasien menyambut

Pasien mengerti

menjelaskan maksud

pasien, dan cucu

dengan ramah dan

dan setuju

kedatangan,

pasien

memberi izin untuk

terhadap

mengidentifikasi masalah

dilakukan kunjungan

kunjungan dan

pada keluargam memberi

selanjutnya.

isteri pasien

penjelasan bahwa akan


melakukan kunjungan
rumah untuk beberapa
kali.

Didapatkan pasien
dan isteri pasien
menderita hipertensi
dan cucu pasien
menderita ISPA.

setuju untuk
membawa
cucunya dan
berobat ke
Puskesmas agar
diberi obat.

16

17/11/14

Menanyakan keluhan

Pada pemeriksaan

Pasien setuju

fisik didapatkan

diperiksa dan

sekarang, melakukan

Tekanan darah

memahami hasil

pemeriksaan terhadap

120/70mmHg, nadi

pemeriksaan

pasien, melihat hasil

88 x/menit,suhu

pemeriksaan penunjang

37oC, RR 20x/menit.

utama, riwayat penyakit

Pasien dan istri


pasien

yang terakhir dilakukan,

Pasien memahami
anjuran untuk

memotivasi pasien untuk

memeriksakan

memeriksakan diri ke poli

diri ke poli THT

THT untuk penanganan


lebih lanjut.

24/11/14

Memberikan penjelasan
tentang gaya hidup,
lingkungan yang sehat.
Menginstruksikan untuk
minum obat secara rutin,
memakan makanan yang
sudah dianjurkan dokter
dan olahraga secara

Pasien dan anak


pasien

Pasien Sudah makan

Pasien sudah

teratur dan minum

makan dengan

obat sesuai anjuran.

sesuai anjuran

Sudah mencoba
olahraga ringan,
jendela rumah dibuka
pada pagi hari.

dokter dan
keluhan sudah
mulai berkurang
dan juga merasa
lebih bugar.

teratur. Serta
menyarankan pasien
untuk sering membuka
jendela atau pintu rumah
agar ventilasi udara lebih
baik.

17

1/12/ 14

Menanyakan keadaan

Pasien dan istri

kesehatan pasien dan

pasien

Pasien

mengatakan Pasien

sudah

keluhan sakit kepala merasa lebih sehat

mengevaluasi instruksi

sudah hilang, hidung dari

yang diberikan kepada

tersumbat

pasien

mulai berkurang.

sebelumnya

sudah dan lebih sering


olahraga
walaupun

hanya

keliling di dalam
rumah.

8/12/14

Menanyakan keadaan

Pasien dan istri

Hidung sudah

Pasien

kesehatan pasien dan

pasien

mulai bisa

jauh lebih baik.

mengevaluasi instruksi

bernapas, suara

yang diberikan kepada

bindeng suara

pasien

15/12/14

merasa

hilang

Menanyakan keadaan

Pasien dan istri

Pasien sudah tidak

Pasien merasa

kesehatan pasien sampai

pasien

mengeluhkan nyeri

sudah sembuh.

pasien merasa sehat dan

lambung dan

Dan aktivitasnya

mengevaluasi instruksi

kembung.

sudah lebih baik.

yang diberikan kepada


pasien

XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA


1. Tingkat pemahaman

: Pembinaan terhadap pasien dan keluarga yang dilakukan


cukup baik.

2. Faktor pendukung

: Pasien dapat memahami penjelasan yang


diberikan.
Sikap pasien dan keluarga yang kooperatif ketika diberi
penjelasan.
Pasien mau minum obat secara teratur, makanan gizi
sesuai anjuran dokter dan olahraga kecil.
18

3. Faktor penyulit

: Pasien masih sering tidak nafsu makan dan lupa minum


obat.

4. Indikator keberhasilan

: Pasien dapat mengetahui tentang penyakitnya meliputi


penyebab, faktor yang dapat menimbulkan gejala dalam
keluhan penyakitnya, kepatuhan dalam berobat, dan cara
pengendalian penyakitnya.

19

LAMPIRAN

( Bersama pasien)

(Kamar tidur)

20

( Kamar mandi &

(Dapur dan Ruang cuci pakaian)

21

Anda mungkin juga menyukai