PENGANTAR
17/05/16
ismail
ismail
BENTUK BAKU
Sebelum melakukan perhitungan iteratif untuk menentukan solusi
optimal, pertama sekali bentuk umum pemrograman linier dirubah ke
dalam bentuk baku terlebih dahulu.
Bentuk baku dalam metode simpleks tidak hanya mengubah
persamaan kendala ke dalam bentuk sama dengan, tetapi setiap
fungsi kendala harus diwakili oleh satu variabel basis awal.
Variabel basis awal menunjukkan status sumber daya pada kondisi
sebelum ada aktivitas yang dilakukan. Dengan kata lain, variabel
keputusan semuanya masih bernilai nol. Dengan demikian, meskipun
fungsi kendala pada bentuk umum pemrograman linier sudah dalam
bentuk persamaan, fungsi kendala tersebut masih harus tetap
berubah.
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat
Ada
bentuk baku, yaitu :
Fungsi kendala dengan pertidaksamaan dalam bentuk umum,
dirubah menjadi persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel
slack.
Fungsi kendala dengan pertidaksamaan dalam bentuk umum,
dirubah menjadi persamaan (=) dengan mengurangkan satu
variabel surplus.
Fungsi kendala dengan persamaan dalam benttuk
umum,ditambahkan
satu artificial variabel
(variabel buatan).
17/05/16
ismail
4
ismail
4.5
0
5) x1, x2
0
17/05/16
ismail
ismail
X1
X2
S1
S2
S3
solusi
-2
-3
S1
10
600
S2
20
600
S3
15
600
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN
Langkah-langkah penyelesaian adalah sebagai berikut :
17/05/16
ismail
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN
Langkah-langkah penyelesaian adalah sebagai berikut :
1. Periksa apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel simpleks dilihat dari solusi (nilai kanan).
Jika solusi ada yang bernilai negatif, maka tabel tidak layak. Tabel yang tidak layak tidak dapat
diteruskan untuk dioptimalkan.
2. Tentukan kolom pivot/kerja. Penentuan kolom pivot dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai di
sebelah kanan baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan maksimisasi, maka kolom
pivot adalah kolom dengan koefisien paling negatif. Jika tujuan minimisasi , maka kolom pivot
adalah kolom dengan koefisien positif terbesar.
3. Tentukan baris pivot. Baris pivot adalah baris dengan rasio pembagian terkecil. Jika baris
Jika rasio pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah sau secara sembarang.
4. Tentukan elemen pivot. Elemen pivot merupakan nilai yang terletak pada perpotongan
kolom dan baris pivot.
5. Bentuk tabel simpleks baru. Tabel simpleks baru dibentuk dengan pertama sekali
menghitung nilai baris pivot baru. Baris pivot baru adalah baris pivot lama dibagi dengan
elemen pivot. Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom pivot baris yang
bersangkutan dikali baris pivot baru dalam satu kolom terhadap baris lamanya yang
terletak pada kolom tersebut.
6. Periksa apakah tabel sudah optimal. Keoptimalan tabel dilihat dari koefisien fungsi tujuan
(nilai pada baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan maksimisasi, tabel
sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah positif atau 0. Pada tujuan minimisasi,
tabel sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah negatif atau 0. Jika belum,
kembali ke langkah no. 2 , jika sudah optimal baca solusi optimalnya.
17/05/16
ismail
ismail
10
X1
X2
X3
S1
S2
S3
Z
S1
S2
S3
-8
1
2
7
-9
1
3
6
-4
2
4
2
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
NK Rasio
0
2
3
8
X1
X2
X3
S1
S2
S3
Z
S1
S2
S3
-8
1
2
7
-9
1
3
6
-4
2
4
2
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
NK Rasio
0
2
3
8
kolom kunci
17/05/16
ismail
11
X1
X2
X3
S1
S2
S3
Z
S1
S2
S3
-8
1
2
7
-9
1
3
6
-4
2
4
2
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
NK Rasio
0
2
3
8
2
1
8/6
Baris kunci
17/05/16
ismail
12
X1
-8
1
2/3
7
X2
-9
1
1
6
X3
-4
2
4/3
2
S1
0
1
0
0
S2
0
0
1/3
0
S3
0
0
0
1
NK Rasio
0
2
2
1
1
8
8/6
ismail
13
b Baris S1
Baris Lama
1
1
2
1
0
0
2
NBBK
1 ( 2/3
1
4/3
0
1/3 0
1)
------------------------------------------------------------ Baris baru
1/3 0
2/3
1
-1/3 0
1
a. Baris S3
Baris Lama
7
6
2
0
0
1
8
NBBK
6 ( 2/3
1
4/3
0
1/3 0
1)
------------------------------------------------------------ Baris baru
3
0
-6
0
-2
1
2
6. Masukkan nilai-nilai baru tersebut ke dalam tabel baru (baris S2 ditempati
X2 sbg variabel masuk)sehingga diperoleh tabel sbb:
17/05/16
ismail
14
Tabel Iterasi 1
VB
X1
X2
X3
S1
S2
S3
NK
Rasi
o
-2
S1
1/3
2/3
-1/3
X2
2/3
4/3
1/3
3/2
S3
-6
-2
2/3
17/05/16
ismail
15
-2
-2/3
1/3
2/3
b. . Mengubah nilai-nilai selain baris kunci, shg diperoleh nilai varis baru sbb:
1) Baris Z
Baris Lama
-2
0
8
0
3
0
9
. NBBK
-2( 1
0
-2
0
-2/3 1/3 2/3)
------------------------------------------------------------ Baris baru
0
0
4
0
5/3
2/3 31/3
2) Baris S1
Baris Lama
1/3
0
2/3
1
-1/3
0
1
NBBK
1/3 ( 1
0
-2
0
-2/3 1/3 2/3)
---------------------------------------------------------------- Baris baru
0
0
4/3
1
-1/9 -1/9 7/9
17/05/16
ismail
16
3) Baris X2
Baris Lama
2/3
1
4/3
0
1/3
0
1
NBBK
2/3( 1
0
-2
0
-2/3 1/3
2/3)
------------------------------------------------------------------ Baris baru
0
1
8/3
0
7/9 -2/9
5/9
c. Memasukkan nilai baris baru ke dalam tabel baru (Tabel Iterasi 2)
VB
X1
X2
X3
S1
S2
S3
NK
5/3
2/3
31/3
S1
4/3
-1/9
-1/9
7/9
X2
8/3
7/9
-2/9
5/9
X1
-2
-2/3
1/3
2/3
Rasi
o
d. Periksa apakah pd baris Z ada kolom bernilai negatif, jika tidak ada berarti
sudah mencapai Solusi Optimal
17/05/16
ismail
17
VB
X1
X2
X3
S1
S2
S3
NK
5/3
2/3
31/3
S1
4/3
-1/9
-1/9
7/9
X2
8/3
7/9
-2/9
5/9
X1
-2
-2/3
1/3
2/3
Rasi
o
17/05/16
ismail
18
SOAL-SOAL LATIHAN
1.Diketahui:
Z = 3X1 + 5X2
Kendala:
1)2X1
2)3X2
3)6X1 + 5X2
< 8
< 15
< 30
ismail
19