Anda di halaman 1dari 10

Metabolism

Metabolism adalah perubahan kimia dalam sel


Dibagi dua anabolime dan katabolisme
Anobolisme( assimilasi) : pembentukan atau sintesis(perlu energy)
Katabolisme (disimilasi): pemecahan atau pembongkaran ( menghasilkan
energy.
Metabolism adalah reaksi oksidasi reduksi yang terjadi pemindahan energy.
Reaksi eksergonik :sumber ebergi untuk reaksi endogernik , kecuuali pada
fotosintesis( sumber energinya sinar matahari)
Reaksi eksrgonik dapat berjalan apabila ada katalisator yaitu enzim
Reaksiendogernik dapat berjalan apabila ada penambahan energy bebas ke
dalam rektan yaitu pemindahan suatu gugus (asam fosfat/ATP) dari satu
molekul e molekul lainya
Enzim adalah biokasaisator yang bekerja secara spesifik, berbentuk koloid
yang bersifat reveresibel dan termolabil yang bekerja dalam keadaan asam
maupun basa yan gberfungsi untuk mempercepat suatu reaksi tanpa ukut
tereaksi.
Faktor yang mempengaruhi enzim yaitu
1 Temperature; semakin tinggi temperatr enzim semakin cepat tapi pada
batas tertent apabila terlalu tinggi menyebabkan denatrasi.
2 Ph ; ph optimal akan mempercepat enzim tetapi masing masing enzim
ph optimimnya beda.
3 Konsentrasi substrat semakin banyak substrat semakin cepat reaksi
4 Konsentrasi enzim semakin tinggi konsentrasi semakin capat tetapi
harus terjadi penambahan substrat. Tetapi ada batasnya.
5 Zat penghambat; bisa bersaing dan bisa tidak bersaing.

Fotosintesis adalah suatu proses pengubahan zat anorganik H 2O dan CO2 oleh

klorofil menjadi zat anorganik karbohidrat dengan pertolongan cahaya.


Reaksi terang terjadi didalam membran telakoid (gabungan dari telakoid sel

grana) kumpulan grana granum.


Pigmen menyerap merah, biru di pantulkan jadi hijau. Warna yang paling

banyak menyerap warna merah dan biru, yang dipantulkan hijau.


2 pigmen..pigmen sistem 1 (fotosistem 1) yang bekerja menyerap klorofil a

dan b serta karoteniod.


Reaksi Terang, Cahaya masuk melalui membran telakoid dan masuk ke
fotosistem 2, dimana H2O salah satunya terurai dan membentuk elektron
yang kemudian masuk ke fotosistem 2 melalui sepanjang penerima elektron.
Energi ini digunakan untuk membentuk ATP, reaksi tersebut menyebabkan
fotosistem 2 kekurangan elektron dan dapat diganti dengan pemecahan H2O

menjadi 2H+ dan O-. Eletron yang lain ditransfer ke sitokrom, dan di
lanjutkan ke fotosistem 1. Didalam fotosistem satu akan digunakan untuk
mengaktifkan enzim sehingga membentuk NADPH.
2H2O + 4 Fotosintesis + 2PQ + 4H
4H + + O2 + 2PQH2
Reaksi Gelap C3, reaksi gelap terjadi setelah reaksi terang, disebut reaksi
gelap karena tidak memerlukan cahaya, terjadi di distroma. H2O pada reaksi
terang dan CO2 pada reaksi gelap. a. Fiksasi, terjadi penambatan CO2 oleh
RUBP yang dikatalisis oleh enzim rubisco yang menghasilkan PGA.
b. fase reduksi, reduksi di butuhkan ATP dan NADPH2 untuk mereduksi PGA
menjadi PGAP, kemudian membentuk G3P.
c. Fase regenerasi, terjadi pembentukan kembali RUBP dari G3P untuk
menambatkan CO2 kembali.
REAKSI GELAP TANAMAN C4, terjadi pada sel mesofil, dimana CO2 di ikat
oleh PEP dengan bantuan enzim PEP karboksilase membentuk oksaloasetat
(OAA).
OAA akan direduksi menjadi malat. Didalam sel sel seludang berkas
pembuluh malat akan dipecah kembali menjadi CO2 yang langsung
memasuki siklus kelvin.
Fotosintesis reaksi gelap CAM, malat yang tersimpan di fakuola (bukan
malam hari) diubah menjadi CO2 + RUBP pada kloroplas yang kemudian
masuk kedalam siklus kelvin. Adapun malat yang dihasilkan dari reaksi gelap
terjadi dari CO2 dan PEP yang berada di sitoplasma yang diubah menjadi
oksaloasetat yang kemudian diubah menjadi malat kemudian di kirim ke
vakuola.
Faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah;
a Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun berarti fotsintesis
b

semakin cepat.
Protoplasma, sebagai penyedia 75-85% air dapat mempengaruhi
fotosintesis karena merupakan bahan utama dalam prosesnya jadi
semakin banyak jumlah air protoplasma fotosintesis juga akan

meningkat.
Resistensi/hambatan daun, hambatan daun dapat berupa lapisan lilin
dan kutikula daun, semakin tebal lapisan lilin yang ada maka

fotosntesis berjalan lebih lambat.


Aktifitas enzim fotosintesis, semakin banyak jumlah enzim maka
proses fotosintesis semakin cepat.

Struktur daun, yaitu

salah satunya jumlah setomata dalam daun.

Semakin banyak jumlah stomata dalam daun maka proses fotosintesis


akan berjalan dengan cepat, karena terbantu dengan udara luar (C02)
f

yang masuk ke dalam daun sebagai bahan fotosintesis.


Kedudukan daun, tumbuhan yang mempunyai daun banyak dan
menghadap matahari akan menyerapan cahaya matahari lebih banyak
yang

digunakan

sebagai

energi

sehingga

menyebabkan

proses

fotosintesis lebih cepat.


Umur daun, semakin tua umur daun jumalah stomata dan klorofil akan
berkurang yang menyebabkan CO2 yang masuk kedalam daun
berkurang sehingga proses fotosintesis terhambat

Faktor eksternal :
a

Ketersediaan CO2, apabila kosentrasi CO2 tidak mencukupi sebagai

bahan fotosintesis maka akan mengurangi laju proses fotosintesis.


Sinar atau cahaya, cahaya yang optimal dalam porses fotosintesis
yaitu cahaya yang memiliki intensitas dan panjang gelombang yang

sesuai serta memiliki panjang penyinaran yang tepat.


Temperatur, berhubungan dengan kerja enzim

dimana

akan

berpengaruh lebih cepat jika terjadi dalam suhu yang optimum yaitu
d
e

kisaran 10-35oC.
Air, secara tidak langsung akan berpengaruh pada turgiditas stomata.
Oksigen, keberadaan O2 yang tinggi di atmosfer akan menghambat
asimilasi CO2 sebagai bahan utama fotosintesis.

Respirasi = Merupakan reaksi katabolisme (Pembongkaran energi)


Respirasi = Proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa
oragnik menjadi CO2, H2O, dan energi.
Bahan utama glukosa (C6H12O6), Proses reaksinya :
C6H12O6+ 6O2
6CO2+ 6H2O + Energi
Laju Respirasi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal :
Faktor Internal :
o Jumlah Plasma dalam sel
Jaringan meristematik ( Jaringan yang masih muda ) memiliki sel dengan
viabilitas yang tinggi sehingga mempunyai kecepatan/laju respirasi yang
lebih besar daripada jaringan-jaringan yang lebih tua yang memiliki plasma
sel yang rendah.

Jumlah substrat respirasi dalam sel

Tumbuhan dengan kandungan substrat yang sedikit maka laju respirasi juga
rendah dan sebaliknya
o

Umur dan Tipe Tumbuhan

Laju respirasi tinggi pada tumbuhan yang umur dan tipenya rendah dari pada
yang sudah tua. Karena pada tumbuhan muda, selnya masih aktif
membelah. Semakin tua umur dan tipe tumbuhan maka laju respirasi
semakin menurun.
Faktor Eksternal :
o Suhu
Suhu berpengaruh pada enzim yang membantu proses respirasi, jadi suhu optimum
akan menyebabkan laju respirasinya tinggi pula. Apabila suhunya terlalu rendah
maka enzim yang bekerja pada proses respirasi akan mengalami Koagulasi
(Penggumpalan), apabila suhu terlalu tinggi maka akan menyebabkan enzim yang
bekerja pada proses respirasi mengalami kerusakan.
o

Kandungan O2di udara.

Semakin banyak kandungan O2 diudara maka semakin cepat pula laju respirasi.
Karena akan mempermudah respirasi dalam mengambil O2 di udara

Kandungan CO2 di udara

Semakin banyak karbondioksida di udara maka, deiperkirakan akan menghambat


laju/proses respirasi. Karena apabila Karbondioksida banyak di udara maka akan
menyebabkan stomata menutup. Stomata menutup guna untuk menjaga
kandungan oksigen dalam tumbuhan.
o

Kandungan air dalam jaringan

Semakin banyak ketersediaan air maka repirasi tinggi


o

Cahaya

Cahaya akan mempercepat laju respirasi pada tumbuhan yang berklorofil. Cahaya
akan mendorong laju respirasi pada jaringan tumbuhan yang berklorofil karena
cahaya berpengaruh pada tersedianya substrat respirasi yang dihasilkan dari proses
fotosintesis
o

Luka dan stimulus mekanik

Luka atau kerusakan jaringan (stimulus mekanik) pada jaringan daun


menyebabkan laju respirasi naik untuk sementara waktu, biasanya beberapa
menit hingga satu jam. Luka memicu respirasi tinggi karena tiga hal, yaitu:
1) oksidasi senyawa fenol terjadi dengan cepat karena pemisahan antara
substrat dan oksidasenya dirusak;
2)
proses glikolisis yang normal dan katabolisme oksidatif meningkat
karena hancurnya sel atau sel-sel sehingga menambah mudahnya substrat
dicapai enzim respirasi;
3) akibat luka biasanya sel-sel tertentu kembali ke keadaan meristematis
diikuti pembentukan kalus dan penyembuhan atau perbaikan luka.
o Garam-garam mineral
Bila terjadi penyerapan garam-garam mineral dari dalam tanah, maka laju
respirasi akan meningkat. Hal ini dikaitkan dengan energi yang diperlukan
pada saat garam/ion diserap dan diangkut. Keperluan energi itu dipenuhi
dengan menaikkan laju respirasi. Fenomena ini dikenal dengan respirasi
garam.

Proses respirasi

Respirasi Anaerob adalah respirasi yang menggunakan oksigen oksigen bebas untuk
mendapatkan energi.

C6H12O6 + 6O6 6H2O+ 6CO2+36 ATP

Proses respirasi aerob dapat dibedakan menjadi 3 tahapan yaitu glikolosis, siklus krebs
dan transport elektron.
1 Glikolisis ; dalam tahap ini bahan yang digunakan adalah glukosa dimana gula
berkabon enam diuraikan menjadi dua gula berkarbon tiga. Gula yang lebih kecil
ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya disusun ulang untuk membuat dua
molekul piruvat. NADH merupakan sumber elektron berenergi tinggi, sedangkan
ATP adalah persenyawaan berenergi tinggi. Selama glikolisis dihasilkan 4
molekul ATP, akan tetapi 2 molekul ATP diantaranya digunakan kembali untuk
berlangsungnya reaksi-reaksi yang lain sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap
digunakan untuk tubuh. Seluruh proses glikolisis tidak memerlukan oksigen.
Reaksi glikolisis terjadi di sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir sebelum
memasuki siklus krebs adalah asam piruvat. Ada yang membedakan tahap ini
menjadi dua yaitu glikolisis dan dekarbosilasi oksidatif. Glikolisis mengubah
senyawa 6C menjadi senyawa 2C pada hasil akhir glikolisis. Yang dimaksud
dekarbosilasi oksidatif adalah reaksi asam piruvat diubah menjadi asetil KoA.
2 Siklus krebs; Memasuki siklus krebs, asetil KoA direaksikan dengan asam
oksaloasetat (4C) menjadi asam piruvat (6C). selanjutnya asam oksaloasetat
memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya menjadi asam

oksalosuksinat. Dalam perjalanannya, 1C (CO2) dilepaskan. Pada tiap tahapan,


dilepaskan energi dalam bentuk ATP dan hidrogen. ATP yang dihasilkan langsung
dapat digunakan. Sebaliknya, hidrogen berenergi digabungkan dengan penerima
hidrogen yaitu NAD dan FAD, untuk dibawa ke sistem transport elektron. Dalam
tahap ini dilepaskan energi, dan hidrogen direasikan dengan oksigen membentuk
air. Seluruh reaksi siklus krebs berlangsung dengan memerlukan oksigen bebas
(aerob). Siklus krebs berlangsung didalam mitokondria
3 Transport electron; Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus
krebs ada dua macam. Pertama dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu
ATP atau GTP (Guanin Tripospat). Energi ini merupakan energi siap pakai yang
langsung dapat digunakan. Kedua dalam bentuk transport elektron, yaitu NADH
(Nikotin Adenin Dinokleutida) dan FAD (Flafin adenine dinukleotida) dalam
bentuk FADH2. Kedua macam sumber elektron ini dibawa kesistem transfer
elektron. Proses transfer elektron ini sangat komplek, pada dasarnya, elektron dan
H+ dan NADH dan FADH2 dibawa dari satu substrak ke substrak yang lain secara
berantai. Setiap kali dipindahkan, energi yang terlepas digunakan untuk
mengikatkan fosfat anorganik (P) kemolekul ADP sehingga terbentuk ATP. Pada
bagian akhir terdapat oksigen sebagai penerima, sehingga terbentuklah H2O.
katabolisme 1 glukosa melalui respirasi aerobik menghasilkan 3 ATP. Setiap
reaksi pada glikolisis, siklus krebs dan transport elektron dihasilkan senyawa
senyawa antara. Senyawa itu digunakan bahan dasar anabolisme.
Proses respirasi anaerob adalah Respirasi Anaerob adalah respirasi yang tidak
menggunakan oksigen oksigen bebas untuk mendapatkan energi.
1

Fermentasi alcohol ; Proses fermentasi alkohol diawali dengan


pemecahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat.
Pada proses tersebut, dibentuk juga 2 ATP dan 2 NADH. Setiap asam
piruvat diubah menjadi asetildehid dengan membebaskan CO 2.
Asetildehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD +
untuk selanjutnya digunakan dalam glikolisis kembali.
Fermentasi asam laktat; Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul
asam piruvat melalui glikolisis, membentuk 2 ATP dan 2 NADH. NADH
diubah kembali menjadi NAD+ saat pembentukan asam laktat dari
asam piruvat. Fermentasi asam laktat tidak menghasilkan CO 2, seperti
halnya fermentasi alkohol.

Penyerapan air

Fungsi air adalah senywa pembentuk protoplasma, pelaraut dan medium pengangkut,
rekta dan medium reaksi metabolism, bahan baku fotosintesis, menjaga turgonitas sel,

mengatur temperature tubuh tumbuhan


Difusi adalah proses pergerakan molekul dari tempat dengan potensial kimia tinggi ke
potensial rendah

Faktor pengaruh difusi


1 Semakin tinggi suhu semakin cepat difusi
2 Semakin tipis membrane difusi tinggi
3 Semakin dekat jarak semakin cepat difusi
4 Semakin besar perbedaan konsentrasi semakin tinggii
5 Semakin kecil partikel semakin cepat

Permeabilitas adalah sifat dari membran sel hidup yang menentukan zat yang masuk dan

ke luar sel.
Osmosis adalah difusi molekul air melalui suatu membrane semi parmeabel.
1

Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis
pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.

Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi


meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti
lipid.

Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas
permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.

Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang


dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang
tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.

Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan


menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang

rendah
Fungsi osmosis masuknya air atau larutan ke dalam sel tumbuhan, gerakan air antar sel
hidup, pemeliharaan turgiditas sel, aktivitas stomata, pemekaran bunga, dll, distribusi air

ke semua organ tumbuhan.


Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena terjadi

eksoomosis( air kelar dari protoplasma)


Larutan hipertonik sel plasmolisis, larutan hipertonik sel deplasmolisis. Larutan isotonic

sel tetap.
Imbibisi adalah pengambilan air oleh tumbuhan yang melibatkan proses difusi dan
kapilaritas.

Faktor yang mempengaruhi


1 Kosentrrasi air ; semakin besar perbedaan tekanan difusi antara caira luar dan
2

dalam semakin cepat penyerapan


Tekanan hidrostatik; kecepatan air pada perulaan tinggi dan kemudian semakin

lambat sejalan dengan naiknya tekanan hidrostatil sampai terjadi keseimbangan


Daya intermolekul;apabila tenaga ini meningkat , difusi menurun dan penyerapan

4
5
6
7

air menurun
Suhu; suhu tinggi meningkatkan difusi, dan meningkatkan penyerapan air.
Spesies dan varietas; menentukan sususnan kulit biji.
Umur semakin lama disimpan semakin sulit menyerap air
Tingkat kemassakan ; semakin masak maka kandungan air berkurang sehinnga

penyerapan air meningkat


Komposisi kimia; biji yang mempunyai protein tinggi penyerapan cepat,dari pada
biji dengan karbohidrat tinggi. Biji dengan kadar minyak tinggi etapi kadar
proteinya rendah kecepatan serap sama dengan kecepatan biji

berkarbohidrattinggi.
Daerah penyerapan air melalui akar , daun dan batang
Ujung agar dibagi tiga daerah meristem, daerah pemanjangan sel, daerah penyerapan
Daerah penyerapan dibagi menjadi tiga tife / system jaringan, yaitu dermal, kortisisal dan

stellar.
Daerah dermal adalah lapisan permukaan, jaringan kortisial adalah sel parenkim, jaringan

stellar afalah endodermis, floem dan xylem.


Bulu akar adalah modifikasi dari epidermis
Dinding bulu akar terdiri atas selulosa dan senyawa pekat yang bersifat hidropilik.
Penyerapan melalui daun dipengaruhi oleh
1 Struktur dan permeabilitas kutikula dan epidermis
2 Pertumbuhan bulu (rambt) pada permukaan daun
3 Mudah/tidaknya permukaan daun basah oleh air
4 Lingkungan sebelah dalam kekurangan air pada sel parenim dekat epidermis

TRANSPIRASI

Transpirasi yaitu proses hilangnya air dalam bentuk uap air darijaringan hidup
melalui stomata, lentisel, dan kutikula.
Transpirasi merupakan pengeluaan berupa uap H2O dan CO2, terjadi di siang hari
saat panas. Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan

dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubangkutikula, dan
lentisel.
Besarnya transpirasi bergantungpada jenis tumbuhan, suhu, kelembapan,
kecepatan angin, tekanan udara, dan sinar matahari.
Semakin cepat laju transpirasi, maka semakin cepat pengangkutan air dan zat hara
terlarut.
Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi yaitu transpirometer
Macam-macam Transpirasi yaitu:
1

Transpirasi Kutikula
Adalah penguapan air yang terjadi secara langsung melalui kutikula
epidermis. Kutikula secara relative tidak dapat menembus air, sehingga
transpirasi yang melewatikutikula hanya sekitar 10%
Transpirasi Stomata
Adalah sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel tersebut
terdapat ruang udara yang dikelilingi oleh dinding sel mesofil yang jenuh air.
Aimenguapdari dinding sel ke rang antar sel , dan uap air kemudian berdifusi
melalui stomata ke atmosfer. Sehingga dalam kodisi normal, ruang tersebut
selalu jenuh uap air.
Transpirasi Lentisel
Lentisel adalah daerah pada kulit kayu yang berisi sel-sel yang tersusun
lepas. Uap air yang hlang melalui lentisel hanya sekitar 0,1%.

Mekanisme:
Kelembaan udara pada daun lebih tinggi daripada kelembapan udara atmosfer air
pada daun hilang pergerakan air dari akar naik daun atau dari tanah ke akar
Mekanisme air pada daun hilang :
Air dari dalam sel keluar melalui dinding sel ke ruang antar sel menuju stomata
untk keluar ke atmosfer
Faktor yang mempengaruhi transpirasi:
1
2
3
4
5
6

Besar kecilnya daun


Tebaltipisnya daun
Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun
Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
Banyak sedikitnya stomata
Bentuk dan lokasi stomata

Faktor eksternal:
1

Sinar matahari

3
4

Menyebabkan membukanya stomata. Semakin banyak intensitas cahaya


maka laju transpirasi semakin cepat.
Temperature
Temperature berpengaruh terhadap tekanan uap air di dalam daun. Uap air
bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah. Semakin tinggi
temperature, maka tekanan uap air semakin tinggi.
Angin
Kelembapan nisbi udara
Uap air bergerak menuju atmosfer yang memiliki kelembapan udara rendah
(lebih kering). Semakin rendah kelembapan udara, maka semakin cepat laju
transpirasi (jika perbandingan kembapan udara di dalam daun dengan pada
atmosfer cukup tinggi)
Keadaan air dalam tanah
Keadaan airdalam tanah berpengaruh untuk mempercepat laju pengangkutan
unsure hara melalui pembuluh xylem,menjaga turgiditas sel tumbuhan agar
tetap pada kondisi optimal, salah satu cara untuk menjaga stabilitas shu.

Kegunaan transpirasi pada tumbuhan:


1
2
3
4
5
6
7
8

Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel


Penyerapan dan pengangkutan unsur hara
Pengangkutan asimilat
Membuang kelebihan air
Pengaturan bkaan stomata
Mempertahankan suhu daun
Pengangkutan mineral
Pertukran energy

Kerugian:
1

Kelayuan hilangnya turgor karena transpirasi yang berlangsung terus


menerus pada tanah yang mengandung cukup air
Layu sementara jika tanah masih mengandung air sehingga daun dapat
segar kembali saat laju transpirasi menurun.
Layu sementara yang berulang-ulang terjadimeberpengaruh terhadap
metabolisme kekurangan air menyebabkan laju pertumbuhan jaringan
muda terhambat., khususnya proses pembelahan dan pembesaran sel.
Kekurangan air selalu diikuti oleh penimbunan karbohidrat.

Anda mungkin juga menyukai