Fotosintesis adalah suatu proses pengubahan zat anorganik H 2O dan CO2 oleh
menjadi 2H+ dan O-. Eletron yang lain ditransfer ke sitokrom, dan di
lanjutkan ke fotosistem 1. Didalam fotosistem satu akan digunakan untuk
mengaktifkan enzim sehingga membentuk NADPH.
2H2O + 4 Fotosintesis + 2PQ + 4H
4H + + O2 + 2PQH2
Reaksi Gelap C3, reaksi gelap terjadi setelah reaksi terang, disebut reaksi
gelap karena tidak memerlukan cahaya, terjadi di distroma. H2O pada reaksi
terang dan CO2 pada reaksi gelap. a. Fiksasi, terjadi penambatan CO2 oleh
RUBP yang dikatalisis oleh enzim rubisco yang menghasilkan PGA.
b. fase reduksi, reduksi di butuhkan ATP dan NADPH2 untuk mereduksi PGA
menjadi PGAP, kemudian membentuk G3P.
c. Fase regenerasi, terjadi pembentukan kembali RUBP dari G3P untuk
menambatkan CO2 kembali.
REAKSI GELAP TANAMAN C4, terjadi pada sel mesofil, dimana CO2 di ikat
oleh PEP dengan bantuan enzim PEP karboksilase membentuk oksaloasetat
(OAA).
OAA akan direduksi menjadi malat. Didalam sel sel seludang berkas
pembuluh malat akan dipecah kembali menjadi CO2 yang langsung
memasuki siklus kelvin.
Fotosintesis reaksi gelap CAM, malat yang tersimpan di fakuola (bukan
malam hari) diubah menjadi CO2 + RUBP pada kloroplas yang kemudian
masuk kedalam siklus kelvin. Adapun malat yang dihasilkan dari reaksi gelap
terjadi dari CO2 dan PEP yang berada di sitoplasma yang diubah menjadi
oksaloasetat yang kemudian diubah menjadi malat kemudian di kirim ke
vakuola.
Faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah;
a Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun berarti fotsintesis
b
semakin cepat.
Protoplasma, sebagai penyedia 75-85% air dapat mempengaruhi
fotosintesis karena merupakan bahan utama dalam prosesnya jadi
semakin banyak jumlah air protoplasma fotosintesis juga akan
meningkat.
Resistensi/hambatan daun, hambatan daun dapat berupa lapisan lilin
dan kutikula daun, semakin tebal lapisan lilin yang ada maka
digunakan
sebagai
energi
sehingga
menyebabkan
proses
Faktor eksternal :
a
dimana
akan
berpengaruh lebih cepat jika terjadi dalam suhu yang optimum yaitu
d
e
kisaran 10-35oC.
Air, secara tidak langsung akan berpengaruh pada turgiditas stomata.
Oksigen, keberadaan O2 yang tinggi di atmosfer akan menghambat
asimilasi CO2 sebagai bahan utama fotosintesis.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang sedikit maka laju respirasi juga
rendah dan sebaliknya
o
Laju respirasi tinggi pada tumbuhan yang umur dan tipenya rendah dari pada
yang sudah tua. Karena pada tumbuhan muda, selnya masih aktif
membelah. Semakin tua umur dan tipe tumbuhan maka laju respirasi
semakin menurun.
Faktor Eksternal :
o Suhu
Suhu berpengaruh pada enzim yang membantu proses respirasi, jadi suhu optimum
akan menyebabkan laju respirasinya tinggi pula. Apabila suhunya terlalu rendah
maka enzim yang bekerja pada proses respirasi akan mengalami Koagulasi
(Penggumpalan), apabila suhu terlalu tinggi maka akan menyebabkan enzim yang
bekerja pada proses respirasi mengalami kerusakan.
o
Semakin banyak kandungan O2 diudara maka semakin cepat pula laju respirasi.
Karena akan mempermudah respirasi dalam mengambil O2 di udara
Cahaya
Cahaya akan mempercepat laju respirasi pada tumbuhan yang berklorofil. Cahaya
akan mendorong laju respirasi pada jaringan tumbuhan yang berklorofil karena
cahaya berpengaruh pada tersedianya substrat respirasi yang dihasilkan dari proses
fotosintesis
o
Proses respirasi
Respirasi Anaerob adalah respirasi yang menggunakan oksigen oksigen bebas untuk
mendapatkan energi.
Proses respirasi aerob dapat dibedakan menjadi 3 tahapan yaitu glikolosis, siklus krebs
dan transport elektron.
1 Glikolisis ; dalam tahap ini bahan yang digunakan adalah glukosa dimana gula
berkabon enam diuraikan menjadi dua gula berkarbon tiga. Gula yang lebih kecil
ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya disusun ulang untuk membuat dua
molekul piruvat. NADH merupakan sumber elektron berenergi tinggi, sedangkan
ATP adalah persenyawaan berenergi tinggi. Selama glikolisis dihasilkan 4
molekul ATP, akan tetapi 2 molekul ATP diantaranya digunakan kembali untuk
berlangsungnya reaksi-reaksi yang lain sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap
digunakan untuk tubuh. Seluruh proses glikolisis tidak memerlukan oksigen.
Reaksi glikolisis terjadi di sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir sebelum
memasuki siklus krebs adalah asam piruvat. Ada yang membedakan tahap ini
menjadi dua yaitu glikolisis dan dekarbosilasi oksidatif. Glikolisis mengubah
senyawa 6C menjadi senyawa 2C pada hasil akhir glikolisis. Yang dimaksud
dekarbosilasi oksidatif adalah reaksi asam piruvat diubah menjadi asetil KoA.
2 Siklus krebs; Memasuki siklus krebs, asetil KoA direaksikan dengan asam
oksaloasetat (4C) menjadi asam piruvat (6C). selanjutnya asam oksaloasetat
memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya menjadi asam
Penyerapan air
Fungsi air adalah senywa pembentuk protoplasma, pelaraut dan medium pengangkut,
rekta dan medium reaksi metabolism, bahan baku fotosintesis, menjaga turgonitas sel,
Permeabilitas adalah sifat dari membran sel hidup yang menentukan zat yang masuk dan
ke luar sel.
Osmosis adalah difusi molekul air melalui suatu membrane semi parmeabel.
1
Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis
pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas
permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
rendah
Fungsi osmosis masuknya air atau larutan ke dalam sel tumbuhan, gerakan air antar sel
hidup, pemeliharaan turgiditas sel, aktivitas stomata, pemekaran bunga, dll, distribusi air
sel tetap.
Imbibisi adalah pengambilan air oleh tumbuhan yang melibatkan proses difusi dan
kapilaritas.
4
5
6
7
air menurun
Suhu; suhu tinggi meningkatkan difusi, dan meningkatkan penyerapan air.
Spesies dan varietas; menentukan sususnan kulit biji.
Umur semakin lama disimpan semakin sulit menyerap air
Tingkat kemassakan ; semakin masak maka kandungan air berkurang sehinnga
berkarbohidrattinggi.
Daerah penyerapan air melalui akar , daun dan batang
Ujung agar dibagi tiga daerah meristem, daerah pemanjangan sel, daerah penyerapan
Daerah penyerapan dibagi menjadi tiga tife / system jaringan, yaitu dermal, kortisisal dan
stellar.
Daerah dermal adalah lapisan permukaan, jaringan kortisial adalah sel parenkim, jaringan
TRANSPIRASI
Transpirasi yaitu proses hilangnya air dalam bentuk uap air darijaringan hidup
melalui stomata, lentisel, dan kutikula.
Transpirasi merupakan pengeluaan berupa uap H2O dan CO2, terjadi di siang hari
saat panas. Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan
dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubangkutikula, dan
lentisel.
Besarnya transpirasi bergantungpada jenis tumbuhan, suhu, kelembapan,
kecepatan angin, tekanan udara, dan sinar matahari.
Semakin cepat laju transpirasi, maka semakin cepat pengangkutan air dan zat hara
terlarut.
Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi yaitu transpirometer
Macam-macam Transpirasi yaitu:
1
Transpirasi Kutikula
Adalah penguapan air yang terjadi secara langsung melalui kutikula
epidermis. Kutikula secara relative tidak dapat menembus air, sehingga
transpirasi yang melewatikutikula hanya sekitar 10%
Transpirasi Stomata
Adalah sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel tersebut
terdapat ruang udara yang dikelilingi oleh dinding sel mesofil yang jenuh air.
Aimenguapdari dinding sel ke rang antar sel , dan uap air kemudian berdifusi
melalui stomata ke atmosfer. Sehingga dalam kodisi normal, ruang tersebut
selalu jenuh uap air.
Transpirasi Lentisel
Lentisel adalah daerah pada kulit kayu yang berisi sel-sel yang tersusun
lepas. Uap air yang hlang melalui lentisel hanya sekitar 0,1%.
Mekanisme:
Kelembaan udara pada daun lebih tinggi daripada kelembapan udara atmosfer air
pada daun hilang pergerakan air dari akar naik daun atau dari tanah ke akar
Mekanisme air pada daun hilang :
Air dari dalam sel keluar melalui dinding sel ke ruang antar sel menuju stomata
untk keluar ke atmosfer
Faktor yang mempengaruhi transpirasi:
1
2
3
4
5
6
Faktor eksternal:
1
Sinar matahari
3
4
Kerugian:
1