Anda di halaman 1dari 120

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)

Kota Lhokseumawe

BAB. III.
GAMBARAN UMUM KOTA
LHOKSEUMAWE
DAN PROFIL KAWASAN KUMUH

3.1 Gambaran Umum Kota Lhokseumawe


Pada tahun 1956 dengan Undang-Undang Darurat
Nomor 7 Tahun 1956, terbentuk daerah-daerah
otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkup daerah
Provinsi

Sumatera

Utara,

di

mana

salah

satu

kabupaten diantaranya adalah Aceh Utara dengan


ibukotanya Lhokseumawe.
Kemudian

Pada

Tahun

1964

dengan

Keputusan

Gubernur Daerah Istimewa Aceh Nomor 34/G.A/1964


tanggal

30

November

1964,

ditetapkan

bahwa

kemukiman Banda Sakti dalam Kecamatan Muara Dua,


dijadikan Kecamatan tersendiri dengan nama Kecamatan Banda Sakti.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di
Daerah, berpeluang meningkatkan status Lhokseumawe menjadi Kota Administratif, pada
tanggal 14 Agustus 1986 dengan Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 1986 Pembentukan
Kota Administratif Lhokseumawe ditandatangani oleh Presiden Soeharto, yang diresmikan
oleh Menteri Dalam Negeri Soeparjo Roestam pada tanggal 31 Agustus 1987. Dengan
adanya hal tersebut maka secara de jure dan de facto Lhokseumawe telah menjadi Kota
Administratif dengan luas wilayah 253,87 km yang meliputi 101 desa dan 6 kelurahan yang
tersebar di lima kecamatan yaitu: Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Dua,
Kecamatan Dewantara, Kecamatan Muara Batu, dan Kecamatan Blang Mangat.
Sejak Tahun 1988 gagasan peningkatan status Kotif Lhokseumawe menjadi Kotamadya
mulai diupayakan sehingga kemudian lahir UU Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kota Lhokseumawe tanggal 21 Juni 2001 yang ditandatangani Presiden RI Abdurrahman
Wahid, yang wilayahnya mencakup tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Banda Sakti,
Kecamatan Muara Dua, dan Kecamatan Blang Mangat.
Pada tahun 2006 kecamatan Muara Dua mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Muara
Dua dan Muara Satu sehingga jumlah kecamatan di Kota Lhokseumawe menjadi empat
kecamatan meliputi; Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muara Satu, Kecamatan Muara
Dua, dan Kecamatan Blang Mangat

Laporan Antara

BAB. 3 - 1

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.1.1 Kondisi Fisik Dasar


A. Letak dan Luas Wilayah
Kota Lhokseumawe terletak diantara 04o 54 05 o 18 Lintang Utara dan 96 o 20 - 97 o 21
Bujur Tmur. Kota Lhokseumawe terdapat di wilayah Provinsi Aceh dengan batas
administrasi sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan Selat Malaka;
- Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Kuta Makmur (Kabupaten Aceh Utara);
- Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Dewantara (Kabupaten Aceh Utara); dan
- Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Syamtalira Bayu (Kabupaten Aceh Utara)
Kota Lhokseumawe memiliki wilayah sekitar 181,06 Km 2 atau 18.106 Ha. Wilayah
administrasi Kota Lhokseumawe terdiri dari 4 (empat) wilayah kecamatan, yaitu
Kecamatan Banda Sakti, Muara Satu, Muara Dua dan

Blang Mangat. Selain itu terdapat 8

(sembilan) Kemukiman dan 68 (enam puluh delapan) Desa/Gampong.


Lebih jelas mengenai wilayah administrasi Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada Tabel
III.1 dan Gambar 3.1.

Laporan Antara

BAB. 3 - 2

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

No.
A.

Kecamatan
BANDA SAKTI

Tabel III.1
Luas Kota Lhokseumawe, Mukim dan Gampong
Menurut Kecamatan Tahun 2013
Luas
(%)
Mukim
(Km2)
11,24
6%
I. Mukim Lhokseumawe Selatan

II. Mukim Lhokseumawe Utara

B.

MUARA DUA

57,8

MUARA SATU

55,9

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Kuta Blang
Kota Lhokseumawe
Mon Geudong
Keude Aceh
Simpang Empat
Pusong Lama
Lancang Garam
Pusong Baru
Jawa Baru
Jawa Lama
Hagu Teungoh
Uteun Bayi
Ujong Blang
Hagu Selatan
Tumpok Teungoh
Hagu Barat Laut
Ulee Jalan
Banda Masen

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Alue Awe
Blang Crum
Cut Mamplam
Meunasah Mee
Cot Girek
Meunasah Manyang
Meunasah Blang
Keude Cunda
Uteun Kot
Lhok Mon Puteh
Meunasah Mesjid
Panggoi
Paya Bili
Meunasah Alue
Paya Punteut
Blang Pohroh
Paloh Batee

32%
I.Mukim Kandang

C.

Gampong

31%
I. Mukim Paloh Timur

1 Cot Trieng
2 Paloh Punti

Laporan Antara

BAB. 3 - 3

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

No.

Kecamatan

Luas
(Km2)

(%)

Mukim

II. Mukim Paloh Barat

D.

BLANG
MANGAT

56,12

3
4
5
6
7
8

Padang Sakti
Meuria Paloh
Meunasah Dayah
Blang Panyang
Ujong Pacu
Blang Pulo
Blang Naleung
9 Mameh
10 Batuphat Timur
11 Batuphat Barat

31%
I. Mukim Meuraksa

II. Mukim Punteut

III. Mukim Mangat Makmu

Jumlah

Gampong

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Kuala
Blang Cut
Mesjid Meuraksa
Jambo Timu
Tunong
Blang Teue
Teungoh
Baloy
Blang Punteut
Kumbang Punteut
Mesjid Punteut
Ulee Blang Mane
Keude Punteut
Mane Kareung
Asan Kareung
Rayeuk Kareung
Alue Lim
Blang Buloh
Blang Weu Panjou
Jeulikat
Blang Weu Baroh
Seuneubok

181,06 100%

Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014

B. Ketinggian
Kondisi ketinggian lahan

menunjukkan bahwa Kota Lhokseumawe berada diantara

ketinggian 0-100 m dpl. Daerah pesisir di sebelah utara dan daerah di sebelah timur
berada pada ketinggian antara 0-5 m dpl. Sedangkan pada daerah di sebelah selatan
memiliki kondisi yang relatif berbukit-bukit dengan ketinggian antara 5-100 m dpl. Lebih

Laporan Antara

BAB. 3 - 4

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

jelas mengenai kondisi ketinggian lahan Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada Tabel III.2
Dan Gambar 3.2
Tabel III.2
Banyaknya Gampong Menurut Letak Topografi
Kota Lhokseumawe
No.
1
2
3
4

Kecamatan

Blang Mangat
Muara Dua
Muara Satu
Banda Sakti
Kota Lhokseumawe

Letak Topografi
Datar
Berbukit
17
5
14
3
7
4
18
0
56
12

Jumlah
22
17
11
18
68

Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014

Laporan Antara

BAB. 3 - 5

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Gambar 3.1 Peta Administrasi Kota Lohokseumawe

Laporan Antara

BAB. 3 - 6

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Gambar 3.2 Peta Ketinggian

Laporan Antara

BAB. 3 - 7

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

C. Kemiringan
Wilayah Kota Lhokseumawe yang berada di daerah pesisir dan daerah di sebelah timur
merupakan daerah dataran dengan kemiringan antara 0-8%. Sedangkan pada daerah yang
menjauhi pesisir merupakan daerah yang berbukit-bukit dengan kemiringan antara 8 15%.
Dengan kondisi kemiringan lahan seperti ini masih memungkinkan untuk pengembangan
kegiatan perkotaan. Lebih jelas kondisi kemiringan lahan Kota Lhokseumawe dapat dilihat
pada Gambar 3.3.
D. Geologi
Gambaran mengenai kondisi geologi menunjukan bahwa di Kota Lhokseumawe terbentuk
oleh batuan alluvium muda, formasi idi, formasi julurayeu dan formasi seureula. Sebaran
batuan alluvium muda berupa endapan pesisir dan fluviatili berada pada daerah di sebelah
utara dan selatan Kota Lhokseumawe. Sebaran formasi ini berupa kerikil, pasir, gamping
dan lempung berada pada daerah sebelah barat yaitu sebagian wilayah Kecamatan Muara
Satu dan Muara dua dan sebelah timur yaitu sebagian Kecamatan Muara Dua Blang Mangat.
Sebaran formasi julurayeu berupa endapan sungai batupasir tufaan, lempung berlignit dan
batu lumpur berada pada daerah sebelah barat hingga tengah Kota Lhokseumawe yaitu
sebagian wilayah Kecamatan Muara Satu dan Muara Dua. Sedangkan sebaran formasi
seureula berupa batupasir gunungapi dan batulumpur gampingan berada pada daerah
tengah Kota Lhokseumawe yaitu sebagian wilayah Kecamatan Muara Satu dan Muara Dua.
Lebih jelas mengenai kondisi geologi Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada Gambar 3.4.
E. Hidrologi
Kondisi air tanah dicirikan dengan adanya akuifer cukup produktif meliputi sebagian besar
wilayah Kota Lhokseumawe. Sedangkan akuifeer tinggi berada pada daerah barat hingga
selatan Kota Lhokseumawe. Kondisi air permukaan dicirikan dengan keberadaan Sungai
Cunda (Krueng Cunda) yang terletak di bagian barat. Namun keadaan iar sungai tersebut
merupakan air payau sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh penduduk sebagai air bersih.
Untuk keperluan air bersih, pada umumnya penduduk memanfaatkan air sumur dan air
PDAM. Lebih jelas mengenai kondisi hidrologi di Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada
Gambar 3.5.
F. Jenis Tanah
Kondisi jenis tanah yang terdapat di wilayah Kota Lhokseumawe terdiri dari beberapa jenis
yaitu alluvial, latosol, dan podsolik. Jenis tanah alluvial berada di wilayah pesisi
Kecamatan Banda Sakti dan sebagian Kecamatan Muara Satu. Jenis tanah podsolik berada
pada daerah perbukitan dari barat hingga timur dan sebelah selatan Kota Lhokseumawe.

Laporan Antara

BAB. 3 - 8

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Lebih jelas mengenai kondisi jenis tanah di Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada Gambar
3.6.
G. Curah Hujan
Berdasarkan dara BPS Tahun 2014 dimana curah hujan tertinggi pada Bulan Maret dan
Desember yaitu masing-masing sebesar 11 dan 10 mm, sedangakan curah hujan terendah
terjadi pada Bulan November sebesar 2 mm. Jumlah hari hujan tertinggi terjadi pada
Bulan Desember sebanyak 27 hari, sedangakan jumlah hari hujan terendah terjadi pada
Bulan Maret sebanyak 7 hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.3 dan
gambar 3.7.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Novembar
Desember

Tabel III.3
Curah Hujan di Kota Lhokseumawe
Tahun 2013
Curah Hujan
Hari Hujan
(mm)
4
8
11
7
7
8
7
8
3
6
2
10

21
12
7
13
19
15
12
15
19
21
23
27

Penyinaran
Matahari
69
57
92
55
70
73
59
59
62
57
48
39

Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014

Laporan Antara

BAB. 3 - 9

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Gambar 3.3 Peta kemiringan Lereng

Laporan Antara

BAB. 3 - 10

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.4 Peta Geologi

Laporan Antara

BAB. 3 - 11

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.5 Peta Hidrologi

Laporan Antara

BAB. 3 - 12

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.6 Peta Jenis Tanah

Laporan Antara

BAB. 3 - 13

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.7 curah hujan

Laporan Antara

BAB. 3 - 14

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.1.2 Kawasan Rawan Bencana


Kota Lhokseumawe merupakan wilayah yang memiliki kerawanan terhadap bencana,
antara lain gempa bumi, tsunami, abrasi/gelombang pasang dan banjir. Untuk mengetahui
mengenai kawasan rawan bencana di Kota Lhokseumawe dapat dilihat Gambar 3.8.
A. Gempa Bumi
Kota Lhokseumawe secara umum merupakan wilayah rawan bencana gempa bumi
sebagaimana yang telah terjadi di Provinsi Aceh pada tahun 2004. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh kedudukan teltonik aktif di patahan yang diakomodasikan oleh gerak
convergent miring lempeng Hindia Australia dan Lempeng sunda, dan patahan geser
dextral memanjang di sepanjang Bukit Barisan sehingga dalam pembangunan infrastruktur
perlu memperhatikan ketahanan terhadap gempa bumi.
B. Tsunami
Sebagian dari wilayah Kota Lhokseumawe yang berbatasan dengan laut (Selat Malaka)
khususnya Kecamatan Banda Sakti, dengan mempertimbangkan terjadinya gempa bumi
yang disusul oleh tsunami pada tahun 2004, memberikan bukti bahwa wilayah Kota
Lhokseumawe di sekitar pantai merupakan kawasan yang rawan bencana tsunami. Dalam
pengembangan Kota Lhokseumawe khususnya pada wilayah pantai sangat dianjurkan untuk
mempertimbangakan faktor keselamatan dari bahaya bencana tsunami ini.
C. Abrasi/Gelombang Pasang
Pada wilayah Kota Lhokseumawe berbatasan dengan laut (Selat Malaka) khususnya
Kecamatan

Banda

Sakti

merupakan

wilayah

yang

rawan

terhadap

bencana

abrasi/gelombang pasang. Walaupun telah dilakukan pembangunan tanggul penahan


gelombang akan tetapi belum maksimal untuk menahan tekanan gelombang laut terutama
pada musim pasang naik. Perlu adanya penanganan untuk mengurangi takan gelombang
laut sehingga dapat mempertahankan wilayah pantai dari bahaya abrasi.
D. Banjir
Pada wilayah Kecamatan Banda sakti merupakan kawasan yang rawan terhadap becana
banjir. Hal ini dinarenakan morfologi wilayah ini yang relatif datar. Selain itu kondisi
saluran drainase wilayah ini belum terintegrasi dengan waduk pengendali banjir (reservoir)
yang dibangun di Pusong.

Laporan Antara

BAB. 3 - 15

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.1.3 Daerah Aliran Sungai


Wilayah Kota Lhokseumawe merupakan bagian cakupan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng
Geukeuh dan Krueng Pase. Cakupan DAS Krueng Geukeuh meliputi seluruh Kecamatan
Banda Sakti dan Muara Satu serta sebagian Kecamatan Muara dua dan Blang Mangat.
Sedangkan cakupan DAS Krueng Pase meliputi sebagian Kecamatan Muara dua dan Blang
Mangat. Lebih jelas mengenai cakupan DAS di Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada
Gambar 3.9.
3.1.4 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kota Lhokseumawe antara lain untuk permukiman, perdangangan dan
jasa terpusat pada Kecamatan Banda Sakti, sementara kegiatan industri terpusat pada
Kecamatan Muara Satu. Penggunaan lahan untuk budidaya perikanan darat menempati
lahan yang cukup luas di sepanjang pesisir Kota Lhokseumawe. Sedangkan daerah
pedalamannya didominasi oleh alang-alang dna belukar, ladang, sawah serta perkebunan
kepala sawit yang terutama terpusat di Kecamatan Blang Mangat.
Penggunaan Lahan untuk permukiman di Kota Lhokseumawe memiliki proporsi yang
dominan yaitu 60% dari seluruh lahan kota diikuti dengan lahan persawahan sebesar 21%.
Lebih jelas mengenai kondisi penggunaan lahan pada tahun 2013 di Kota Lhokseumawe
dapat dilihat pada Tabel III.4 dan Gambar 3.10.

No.

Tabel III.4
Penggunaan Lahan di Kota Lhokseumawe
Tahun 2013
Jenis Penggunaan Lahan
Luas (Ha)
%

1
Pemukiman
2
Industri Pabrik
3
Persawahan
4
Pertanian Lahan Semusim
5
Perkebunan Rakyat
6
Alang-alang
7
Hutan Belukar
8
Perairan Darat
9
Lain-lain
Kota Lhokseumawe

10.877
894
3.747
308
749
191
587
626
127
18.106

60%
5%
21%
2%
4%
1%
3%
3%
1%
100%

Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014

Laporan Antara

BAB. 3 - 16

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.8 Peta Rawan Bencana

Laporan Antara

BAB. 3 - 17

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.9 Peta Daerah Aliran Sungai

Laporan Antara

BAB. 3 - 18

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.10 Peta Penggunaan Lahan

Laporan Antara

BAB. 3 - 19

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.1.5 Kependudukan
A. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Tahun 2013 jumlah penduduk Kota Lhokseumawe adalah 181.976 jiwa. Jumlah penduduk
terbesar terdapat di Kecamatan Banda Sakti berjumlah 78.264 jiwa, sedangkan jumlah
penduduk terkecil terdapat di kecamatan Balang Mangat berjumlah 23.089 jiwa.
Konsentrasi jumlah penduduk di Kecamatan Banda Sakti ini dikarenakan kecamatan ini
merupakan pusat Kota Lhokseumawe dengan berbagai kegiatan utama yaitu pemerintahan,
perdagangan, pendidikan dan kesehatan.

No.
1
2
3
4

Tabel III.5
Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kota Lhokseumawe
Tahun 2013
Kecamatan
Luas Wilayah
Penduduk
Kepadatan
(Ha)
(Jiwa)
(Jiwa/Ha)
Blang Mangat
Muara Dua
Muara Satu
Banda Sakti
Kota Lhokseumawe

5.612
5.780
5.590
1.124
18.106

23.089
47.297
33.326
78.264
181.976

4
8
6
70
10

Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014

Kepadatan penduduk Kota Lhokseumawe tersebar tidak merata. Kepadatan penduduk


terbesar berada di Kecamatan Banda Sakti dengan jumlah 70 jiwa/Ha, sedangakan
kepadatan penduduk terkecil berada di Kecamatan Blang Mangat dengan jumlah 4
jjiwa/Ha.
B. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk Kota Lhokseumawe dari tahun 2008 hingga tahun 2013 mengalami
peningkatan. Laju pertumbuhan rata-rata penduduk Kota Lhokseumawe tersebut adalah
sebesar 3 %. Demikian pula pada beberapa wilayah kecamatan secara umum mengalami
peningkatan setiap tahun. Angka rata-rata laju pertumbuhan penduduk pada tiap
kecamatan yang cukup signifikan terjadi di Kecamatan Muara Dua yang mencapai 5% dan
Kecamatan Blang Mangat yang mencapai 4%, sedangkan pada Kecamatan Muara Satu
menunjukan angka 1%. Lebih jelas mengenai laju pertumbuhan penduduk Kota
Lhokseumawe dapat dilihat pada Tabel III.6.

Laporan Antara

BAB. 3 - 20

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

No.

Tabel III.6
Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Lhokseumawe
Kecamatan
Tahun

1
Blang Mangat
2
Muara Dua
3
Muara Satu
4
Banda Sakti
Kota Lhokseumawe

Laju

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Pertumbuhan

18.744
36.881
31.249
71.295
158.169

18.869
37.132
31.489
71.749
159.239

21.689
44.209
31.723
73.542
171.163

22.186
45.221
32.449
75.226
175.082

22.850
46.646
32.975
77.336
179.807

23.089
47.297
33.326
78.264
181.976

4%
5%
1%
2%
3%

Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014

3.1.6 Struktur Ekonomi Wilayah


1. Struktur Ekonomi Dengan Migas
Struktur perekonomian Kota Lhokseumawe dengan memasukan unsur minyak dan gas pada
tahun 2013 paling besar dipengaruhi oleh kelompok sekunder yang terdiri dari sektor
industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih. Kelompok ini menyumbang sebesar 46% dari
PDRB Kota Lhokseumawe.
Besarnya sumbangan sektor sekunder disebabkan oleh sektor industri pengolahan yang
memberikan sumbangan terbesar yang mencapai 45,93% pada tahun 2013. Sebagian besar
dari nilai tersebut disumbangkan oleh industri pengolahan gas meskipun dalam kurun
waktu 2012-2013 sektor ini cenderung menurun.
Kelompok tersier merupakan penyumbang kedua dalam PDRB Kota Lhokseumawe.
Kelompok ini menyumbangkan 31,20 persen dari total PDRB Kota Lhokseumawe. Nilai ini
terus mengalami peningkatan selama kurun waktu 2011-2013. Penymbang terbesar dalam
kelompok tersier berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Sementara itu, sektor-sektor pada kelompok primer pada tahun 2013 hanya memberikan
konstribusi sebesar 5,1 persen. Sebesar 5,99 persen berasal dari pertanian dan sisanya
0,19 persen berasal dari sektor pertambangan dan penggalian. Secara umum struktur
ekonomi Kota Lhokseumawe dengan memasukan unsur migas masih didominasi oleh sektorsektor pada kelompok sekunder selama periode 2011-2013, walaupun mempunyai
kecenderuangan menurun setiap tahunnya pada periode 2012-2013.
Dari tabel III.7 terlihat bahwa sejak tahun 2013 ada kecenderungan sumbangan kegiatan
tersier terhadap PDRB terus meningkat sehingga menempati urutan kedua setelah
sumbangan sektor sekunder yang cenderung terus menurun.

Laporan Antara

BAB. 3 - 21

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

2. Struktur Ekonomi Tanpa Migas


Peranan sektor minyak dan gas semakin menurun setiap tahunnya. Hal ini disertai dengan
peningkatan sektor pada kelompok tersier. Struktur perekonomian Kota Lhokseumawe
dengan tidak memasukan unsur minyak dan gas pada perhitungan PDRB tahun 2013
didominasi oleh kelompok tersier sebesar 56,31 persen disumbangkan oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan
konstribusi terbesar dari total PDRB tanpa migas. Sektor ini cenderung meningkat di tahun
2011 dan 2013.
Kelompok primer berada pada posisi kedua terbesar peranannya dalam pembentukan PDRB
Kota Lhokseumawe setelah kelompok tersier pada posisi pertama. Pada tahun 2013 sektor
yang dominan pada kelompok primer adalah sektor pertanian dimana pada tahun 2013
memberikan konstribusi sebesar 9 persen. Sementara sektor pertambangan dan penggalian
hanya menyumbang sebesar 0,34 persen.
Peranan ekonomi terbesar ketiga adalah kelompok sekunder yang terdiri dari sektor
industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih serta sektor konstruksi. Kelompok
sekunder in lebih didominasi oleh sektor konstruksi yang memberikan konstribusi sebesar
13 persen pada tahun 2013. Sektor konstruksi juga menunjukan kecenderungan meningkat
peranannya setiap tahun.

No.
1
2
3

4
5
6
7
8
9

Tabel III.7
PDRB di Kota Lhokseumawe Berdasar Harga Belaku (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha
Tahun
2011
2012
Pertanian
Pertambangan
Industri Pengolahan:
a. Industri Migas
b. Industri Non-migas
Listrik, Gas dan Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
Jasa-jasa

2013

531.734,53
18.985,38
5.390.694,23
5.251.655,42
139.038,81
8.416,26
702.598,03
3.088.253,15
628.453,12
154.353,23
343.768,50

559.811,99
20.547,92
5.659.504,39
5.511.816,68
147.687,71
9.027,65
759.666,07
3.384.220,85
679.676,85
168.037,56
366.418,71

595.357,83
22.486,54
5.482.169,28
5.322.317,99
159.851,29
9.836,23
801.904,87
3.723.670,63
726.906,96
183.545,08
389.149,95

PDRB

10.867.256,43

11.606.911,99

11.935.027,37

PDRB Tanpa Migas

5.615.601,01

6.095.095,31

6.612.709,38

Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014

Laporan Antara

BAB. 3 - 22

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Tabel III.8
PDRB di Kota Lhokseumawe Berdasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha
Tahun
2011
2012

No.
1
2
3

4
5
6
7
8
9

Pertanian
Pertambangan
Industri Pengolahan:
a. Industri Migas
b. Industri Non-migas
Listrik, Gas dan Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
Jasa-jasa

2013

284.530,90
9.322,03
1.907.769,74
1.822.988,86
84.780,88
3.517,16
177.918,99
1.206.980,74
223.360,21
53.472,32
239.782,30

290.668,23
9.741,60
1.900.362,49
1.812.851,97
87.510,52
3.701,03
186.384,62
1.256.481,19
232.538,47
55.938,25
249.907,23

298.192,86
10.219,45
1.746.499,12
1.656.086,93
90.412,19
3.849,44
190.947,36
1.298.851,90
239.443,78
58.301,78
255.961,45

PDRB

4.106.654,39

4.185.723,11

4.102.267,14

PDRB Tanpa Migas

2.283.665,53

2.372.871,14

2.446.180,21

Sumber: Kota Lhokseumawe Dalam Angka Tahun 2014

3.2

Profile Kawasan Permukiman Kumuh Kota Lhokseumawe

Berdasarkan Keputusan Walikota Lhokseumawe No. 561 Tahun 2014, ditetapkan Lokasi
Perumahan dan Permukiman Kumuh yang berjumlah 19 Lokasi yaitu;
Tabel III.9

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Penetapan Lokasi Permukiman Kumuh


Menurut SK Walikota Lhokseumawe
No.561 Tahun 2014
Nama Lokasi sesuai SK
Luas (Ha)
Kecamatan
Tingkat Kekumuhan
Walikota
Pusong Lama
9,35
Banda Sakti
Tinggi
Pusong Baru
5,39
Banda Sakti
Tinggi
Keude Aceh
4,46
Banda Sakti
Sedang
Tumpok Teungoh
10,56
Banda Sakti
Sedang
Mon Geudong
7,19
Banda Sakti
Sedang
Kp. Jawa Lama
6,66
Banda Sakti
Sedang
Hagu Selatan
7,03
Banda Sakti
Sedang
Ujong Blang
9,49
Banda Sakti
Tinggi
Ulee jalan
17,83
Banda Sakti
Sedang
Balang Naleung Mameh
8,25
Muara Satu
Sedang
Batuphat Timur
17,04
Muara Satu
Sedang
Batuphat Barat
14,78
Muara Satu
Sedang
Blang Pulo
7,6
Muara Satu
Sedang
Keude Cunda
7,89
Muara Dua
Ringan
Meunasah Mesjid
18,73
Muara Dua
Ringan

Laporan Antara

BAB. 3 - 23

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

No.

Nama Lokasi sesuai SK


Luas (Ha)
Kecamatan
Walikota
16 Ulee Blang Mane
26,57
Blang Mangat
17 Keude Puenteut
13,75
Blang Mangat
18 Blang Peunteut
4,27
Blang Mangat
19 Meunasah Mesjid Peunteut
11,66
Blang Mangat
Jumlah
208,5
Sumber: SK. Walikota Lhokseumawe No. 561 Tahun 2014

Tingkat Kekumuhan
Ringan
Ringan
Ringan
Ringan

Laporan Antara

BAB. 3 - 24

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.11 Peta Sebaran Permukiman Kumuh Kota Lhokseumawe

Laporan Antara

BAB. 3 - 25

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

A
B
C
D
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Pusong Lama
Pusong Lama
Banda Sakti
9,35 Ha
<35% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
30-60% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
30-60% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Perdagangan Eceran (pasar, toko, warung, rumah makan,
dll)
Biasa saja.

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Rendah

Laporan Antara

BAB. 3 - 26

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

1.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas
Profil Lokasi

: PUSONG LAMA
: 9,35 Ha
a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti
b. Lokasi lerletak di tepi/pinggiran pantai
c. Merupakan Lingkungan Padat Penduduk
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi
oleh jaringan jalan kota
e. Lokasi berdampingan dengan kegiatan
perdagangan dan jasa serta Tempat
Pelelangan Ikan (TPI)

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan
Bangunan secara dominan berada
(Sempadan pantai), dengan
bangunan yang tinggi dan
bangunan yang terbuat dari Kayu
seng.

di atas air
kerapatan
konstruksi
serta atap

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


tidak layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 27

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

1.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: PUSONG LAMA
b. Jaringan Jalan
Kawasan Pusong Lama memiliki aksesibilitas
yang cukup tinggi dengan adanya jaringan
jalan kota yang melintasi kawasan. Dimana
kondisi kualitas jalan yang baik berupa aspal
Hotmix

Jalan lingkungan dan jalan lokal telah


dibangun dengan kontruksi beton. Namun
sebagian jaringan jalan yang ada belum
dilengkapi jaringan drainase yang memadai
c. Pengelolaan Sampah
Prasarana dan sarana persampahan pada
lokasi perumahan atau permukiman tidak
sesuai dengan persyaratan teknis. Penduduk
umumnya membuang sampah lansung
dibawah
rumah
(tepi
pantai)
yang
mengharapkan akan terlimpas oleh air pasang
d. Sistem Drainase

Untuk Sebagian Kavling-kavling rumah kumuh


yang berada di sekitar jalan lingkungan saat ini
telah dilengkapi jaringan drainase. Sementara
pada kelompok hunian yang berada di tepi
pantai,
drainase lingkungannya langsung
memanfaatkan tepian pantai.

Laporan Antara

BAB. 3 - 28

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

1.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: PUSONG LAMA
e. Air Minum

Secara fisik Jaringan Pipa Distribusi Air Minum


pada umumnya sudah dibangun mencapai
setiap lingkungan hunian di dalam kawasan,
namun keluaran air besih kesetiap hunian
belum terealisasi. Saat ini air bersih di dapat
dari sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi
Sitem pengolahan air limbah tidak sesuai
dengan
standar
teknis.
Pengolahan air limbah pada lokasi tidak
memiliki sitem yang memadai, yaitu
kakus/kloset yang tidak terhubung dengan
tangki septik baik secara individual/domestik,
komunal maupun terpusat, tetapi langsung
dibuang ke tepi pantai

Laporan Antara

BAB. 3 - 29

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Peta pusong lama

Laporan Antara

BAB. 3 - 30

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Pusong Baru
Pusong Baru
Banda Sakti
5,39 Ha
PARAMETER
35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan 80-100 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
30-60% jalan buruk/rusak
30-60% jalan tidak dilengkapi saluran
<30% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
<30% kawasan terlayani jaringan perpipaan
>60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>60% bekerja di sektor informal.
<30% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Tidak ada
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 31

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

2.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: PUSONG BARU

: 5,39 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti


b. Lokasi lerletak di daratan
c. Merupakan Lingkungan Padat Penduduk
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi berdampingan dengan pusat
perdagangan

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kerapatan bangunan yang tinggi dan konstruksi


bangunan berimbang antara bangunan
tembok/beton dengan bangunan semi
permanen.

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 32

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

2.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: PUSONG BARU
b. Jaringan Jalan
Kawasan Pusong Baru memiliki aksesibilitas yang
cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan kota
yang melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas
jalan yang baik berupa aspal Hotmix

Jalan lingkungan dan jalan lokal dibangun


dengan kontruksi beton dan telah dilengkapi
jaringan drainase (tertutup)

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


perumahan atau permukiman belum memadai.

d. Sistem Drainase

Sudah tersedia saluran drainase namun masih


belum mampu melimpaskan genangan air secara
baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 33

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

2.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: PUSONG BARU
e. Air Minum

Secara fisik Jaringan Pipa Distribusi Air Minum


pada umumnya sudah dibangun mencapai
setiap lingkungan hunian di dalam kawasan,
namun keluaran air besih kesetiap hunian belum
terealisasi. Saat ini air bersih di dapat dari sumur
pompa (air tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata pada setiap rumah sudah terhubung dengan
tangki septik baik secara individual

Laporan Antara

BAB. 3 - 34

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Peta Pusong Baru

Laporan Antara

BAB. 3 - 35

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Keude Aceh
Keude Aceh
Banda Sakti
4,46 Ha
PARAMETER
35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
<30% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
<30% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Perdagangan Eceran ( toko, warung, rumah makan, dll)
Antusias

Ada perbaikan lingkungan

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Rendah

Laporan Antara

BAB. 3 - 36

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: KEUDE ACEH

: 4,46 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti


b. Lokasi lerletak ditepian Pantai
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk rendah
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi berdampingan dengan pusat
perkantoran, lapangan olaha raga dan
perdagangan kota

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan relatif


cukup baik berkonstruksi tembok dengan
Kerapatan bangunan sedang, sementara kondisi
bangunan didalam lingkungan berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan atap seng

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 37

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: KEUDE ACEH
b. Jaringan Jalan

Kawasan Keude Aceh memiliki aksesibilitas yang


cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan kota
yang melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas
jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan beton

Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal


dibangun dengan kontruksi beton.

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


perumahan atau permukiman belum memadai.

d. Sistem Drainase

Belum tersedia saluran drainase yang mampu


melimpaskan genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 38

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

3.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: KEUDE ACEH
e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik baik secara
individual, namun pada lokasi hunian tertentu
sitem pengolahan air limbahnya masih tidak
sesuai dengan standar teknis.

Laporan Antara

BAB. 3 - 39

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Peta Kedeu Aceh

Laporan Antara

BAB. 3 - 40

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Teumpok Teungoh
Teumpok Teungoh
Banda Sakti
10,56 Ha
PARAMETER
<35% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
30-60% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
30-60% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian |Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Perdagangan Eceran (pasar, toko, warung, rumah makan,
dll)
Biasa saja

Ada solusi bagi permasalahan banjir/genangan air saat


turun hujan
Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,
pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Rendah

Laporan Antara

BAB. 3 - 41

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

4.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: TUMPOK TEUNGOH

: 10,56 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti


b. Lokasi lerletak di Daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk sedang
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi merupakan kawasan permukiman kota

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan rendah, dimana
kemudian luas
kavling besar-besar,
sementara kondisi
bangunan didalam lingkungan (masuk dalam
lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan
atap seng
Umumnya bangunan masuk kedalam kategori
layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 42

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

4.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: TUMPOK TEUNGOH
b. Jaringan Jalan
Kawasan Tumpok Teungoh
memiliki
aksesibilitas yang cukup tinggi dengan adanya
jaringan jalan kota yang melintasi kawasan.
Dimana kondisi kualitas jalan yang baik berupa
aspal Hotmix dan beton

Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal


dibangun dengan kontruksi beton.

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


perumahan atau permukiman belum memadai.

d. Sistem Drainase

Tersedia saluran drainase dengan kontruksi


relatif baik namun belum mampu melimpaskan
genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 43

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

4.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: TUMPOK TEUNGOH
e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi
Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik baik secara
individual, namun pada lokasi hunian tertentu
sitem pengolahan air limbahnya masih tidak
sesuai dengan standar teknis.

Laporan Antara

BAB. 3 - 44

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Peta Tempok Tengoh

Laporan Antara

BAB. 3 - 45

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)

No
A
1
2
3
4

KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Mon Geudong
Mon Geudong
Banda Sakti
7,19 Ha
PARAMETER
<35% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
30-60% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
30-60% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | anitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Tidak ada
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Rendah

Laporan Antara

BAB. 3 - 46

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

5.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: MON GEUDONG

: 7,19 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti


b. Lokasi lerletak di daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk sedang
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi
berdampingan
dengan
pusat
perkantoran, lapangan olaha raga dan
perdagangan kota

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan rendah, dimana
kemudian luas
kavling besar-besar,
sementara kondisi
bangunan didalam lingkungan (masuk dalam
lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan atap seng

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 47

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

5.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: MON GEUDONG
b. Jaringan Jalan
Kawasan Mon Geudong memiliki aksesibilitas
yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan
kota yang melintasi kawasan. Dimana kondisi
kualitas jalan yang baik berupa perkerasan beton
Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal
dibangun dengan kontruksi beton.

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


perumahan atau permukiman belum memadai.

d. Sistem Drainase

Tersedia saluran drainase dengan kontruksi


relatif baik namun belum mampu melimpaskan
genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 48

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

5.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: MON GEUDONG
e. Air Minum

Secara fisik Jaringan Pipa Distribusi Air Minum


sudah mencapai setiap lingkungan hunian di
dalam kawasan, namun sampai saat ini
penduduk memenuhi kebutuhan air bersihnya
di dapat dari sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi
Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik baik secara
individual, namun pada lokasi hunian tertentu
sitem pengolahan air limbahnya masih tidak
sesuai dengan standar teknis.

Laporan Antara

BAB. 3 - 49

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Peta Mongeudong

Laporan Antara

BAB. 3 - 50

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Kp.Jawa Lama
Kp.Jawa Lama
Banda Sakti
6,66 Ha
PARAMETER
35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
<30% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
<30% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Perdagangan Eceran (pasar, toko, warung, rumah makan,
dll)
Biasa saja

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada, tetapi tidak aktif.

Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 51

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

6.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas
Profil Lokasi

: KAMPUNG JAWA LAMA

: 6,66 Ha
a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti
b. Lokasi lerletak di tepi/pinggiran pantai
c. Merupakan Lingkungan Padat Penduduk
d. Lokasi berdampingan dengan kegiatan,
perkantoran, pertokoan dan pendidikan

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan
Bangunan secara dominan berada
(Sempadan pantai), dengan
bangunan yang tinggi dan
bangunan yang terbuat dari Kayu
seng.

di atas air
kerapatan
konstruksi
serta atap

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


tidak layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 52

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

6.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: KAMPUNG JAWA LAMA


b. Jaringan Jalan
Kawasan Kampung Jawa Lama tidak memiliki
akses langsung ke jaringan jalan kota, untuk
mencapai lokasi harus melalui jalan
lokal/lorong yang terhubung dengan jaringan
jalan kota
Beberapa Jalan lingkungan dan jalan lokal
telah dibangun dengan kontruksi beton,
sebagian jaringan jalan yang melintasi
kelompok bangunan rumah padat masih
berupa tanah
c. Pengelolaan Sampah

Kondisi pengelolaan sampah di kawasan ini


relatif baik walaupun ketersediaan prasarana
dan sarana persampahan masih belum
memadai

d. Sistem Drainase

Sebagian jalan lingkungan saat ini telah


dilengkapi jaringan drainase tertutup.
Sementara pada kelompok hunian yang
berada di tepi pantai, drainase lingkungannya
langsung memanfaatkan tepian pantai.

Laporan Antara

BAB. 3 - 53

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

6.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: KAMPUNG JAWA LAMA


e. Air Minum

Secara fisik Jaringan Pipa Distribusi Air Minum


ketersediaannya belum
mencapai setiap
lingkungan hunian di dalam kawasan, saat ini
air bersih di dapat dari sumur pompa (air
tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah tidak sesuai


dengan
standar
teknis.
Pengolahan air limbah pada lokasi tidak
memiliki sitem yang memadai, yaitu
kakus/kloset yang tidak terhubung dengan
tangki septik baik secara individual/domestik,
komunal maupun terpusat, tetapi langsung
dibuang ke tepi pantai

Laporan Antara

BAB. 3 - 54

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Kam.Jawa Lama

Laporan Antara

BAB. 3 - 55

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2

4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Hagu Selatan
Hagu Selatan
Banda Sakti
7,03 Ha
PARAMETER
<35% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
30-60% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
30-60% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada di kawasan permukiman atau zona perumahan di
kawasan Pusat Kota.
Perdagangan Besar, Industri Ringan/ Menengah/Berat,
Pelabuhan, Perkantoran Swasta, dll.
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 56

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

7.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: HAGU SELATAN

: 7,03 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti


b. Lokasi lerletak di tepi/pinggiran pantai
c. Merupakan Lingkungan Padat Penduduk
d. Lokasi berdampingan dengan kegiatan,
perkantoran, pertokoan dan pendidikan

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan
Bangunan secara dominan berada
(Sempadan pantai), dengan
bangunan yang tinggi dan
bangunan yang terbuat dari Kayu
Asbes attu seng.

di atas air
kerapatan
konstruksi
serta atap

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


tidak layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 57

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

7.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: HAGU SELATAN
b. Jaringan Jalan
Kawasan Hagu Selatan tidak memiliki akses
langsung ke
jaringan jalan kota, untuk
mencapai lokasi harus melalui jalan
lokal/lorong yang terhubung dengan jaringan
jalan kota
Beberapa Jalan lingkungan dan jalan lokal
telah dibangun dengan kontruksi beton,
sebagian jaringan jalan yang melintasi
kelompok bangunan rumah padat masih
berupa tanah
c. Pengelolaan Sampah

Kondisi ketersediaan prasarana dan sarana


persampahan masih belum memadai

d. Sistem Drainase

Sebagian jalan lingkungan saat ini telah


dilengkapi jaringan drainase tertutup.
Sementara pada kelompok hunian yang
berada di tepi pantai, drainase lingkungannya
langsung memanfaatkan tepian pantai.

Laporan Antara

BAB. 3 - 58

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

7.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: HAGU SELATAN
e. Air Minum

Secara fisik Jaringan Pipa Distribusi Air Minum


ketersediaannya belum
mencapai setiap
lingkungan hunian di dalam kawasan, saat ini
air bersih di dapat dari sumur pompa (air
tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah tidak sesuai


dengan
standar
teknis.
Pengolahan air limbah pada lokasi tidak
memiliki sitem yang memadai, yaitu
kakus/kloset yang tidak terhubung dengan
tangki septik baik secara individual/domestik,
komunal maupun terpusat, tetapi langsung
dibuang ke tepi pantai

Laporan Antara

BAB. 3 - 59

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Hagu Selatan

Laporan Antara

BAB. 3 - 60

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Ujong Blang
Ujong Blang
Banda Sakti
9,49 Ha
PARAMETER
35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
<30% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
30-60% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan Kawasan atau Zona
Budidaya lainnya.
Tanah Milik Masyarakat
Berada di kawasan permukiman atau zona perumahan di
kawasan Pusat Kota.
Perdagangan Besar, Industri Ringan/ Menengah/Berat,
Pelabuhan, Perkantoran Swasta, dll.
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 61

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

8.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: UJONG BLANG

: 9,49 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti


b. Lokasi lerletak di tepi pantai dan daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk rendah
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi merupakan kawasan permukiman
pedesaan

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik,


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan rendah, dimana
kemudian luas
kavling besar-besar,
sementara kondisi
bangunan didalam lingkungan (masuk dalam
lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan atap seng
Umumnya bangunan masuk kedalam kategori
layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 62

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

8.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: UJONG BLANG
b. Jaringan Jalan
Kawasan Ujung Blang memiliki aksesibilitas yang
cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan kota
yang melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas
jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan beton

Untuk Jalan lingkungan dan jalan lokal sebagian


besar sudah berkontruksi beton dan sebagian
lagi masih perkerasan tanah

c. Pengelolaan Sampah
Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi
perumahan atau permukiman belum memadai.
Penduduk secara dominan masih melakukan
sistem timbun dalam tanah dan dibakar untuk
pengelolaan sampahnya secara individu
d. Sistem Drainase

Tersedia saluran drainase sistem terbuka


maupun tertutup dengan kontruksi relatif baik
namun pada saat musim hujan belum mampu
melimpaskan genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 63

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

8.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: UJONG BLANG
e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersihnya saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik secara
individual, namun pada lokasi hunian tertentu
sitem pengolahan air limbahnya masih tidak
sesuai dengan standar teknis.

Laporan Antara

BAB. 3 - 64

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Ujong Blang

Laporan Antara

BAB. 3 - 65

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C

2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Ulee Jalan
Ulee Jalan
Banda Sakti
17,83 Ha
PARAMETER
<35% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
30-60% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
<30% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana kawasan perumahan pengembangan
baru.
Perdagangan Eceran (pasar, toko, warung, rumah makan,
dll)
Biasa saja

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Rendah

Laporan Antara

BAB. 3 - 66

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

9.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: ULEE JALAN

: 17,83 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Banda Sakti


b. Lokasi lerletak di tepi pantai dan daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk rendah
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi merupakan kawasan permukiman
pedesaan

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik,


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan rendah, dimana
kemudian luas
kavling besar-besar,
sementara kondisi
bangunan didalam lingkungan (masuk dalam
lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan atap seng

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 67

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

9.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: ULEE JALAN
b. Jaringan Jalan
Kawasan Ulee Jalan memiliki aksesibilitas yang
cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan kota
yang melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas
jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan beton

Untuk Jalan lingkungan dan jalan lokal sebagian


besar sudah berkontruksi beton dan sebagian
lagi masih perkerasan tanah

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


perumahan atau permukiman belum memadai.
Penduduk secara dominan masih melakukan
sistem timbun dalam tanah dan dibakar untuk
pengelolaan sampahnya secara individu

d. Sistem Drainase
Tersedia saluran drainase sistem terbuka
maupun tertutup dengan kontruksi relatif baik
namun pada saat musim hujan belum mampu
melimpaskan genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 68

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

9.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: ULEE JALAN
e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersihnya saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi
Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik secara
individual, namun pada lokasi hunian tertentu
sitem pengolahan air limbahnya masih tidak
sesuai dengan standar teknis.

Laporan Antara

BAB. 3 - 69

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Ule Jalan

Laporan Antara

BAB. 3 - 70

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3

4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi

Kegiatan ekonomi dalam


lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Blang naleung Mameh


Blang naleung Mameh
Muara Satu
8,25 Ha
PARAMETER
35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan 80-100 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
30-60% jalan buruk/rusak
30-60% jalan tidak dilengkapi saluran
<30% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
<30% kawasan terlayani jaringan perpipaan
>60% rumah tangga sumur/sungai
<30% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>60% bekerja di sektor informal.
<30% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Tidak ada
Biasa saja

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Rendah

Laporan Antara

BAB. 3 - 71

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

10.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: Blang Naleung Mameh

: 8,25 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Muara Satu


b. Lokasi lerletak di daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk rendah
d. Lokasi dilintasi oleh jaringan jalan lingkungan
e. Lokasi merupakan kawasan permukiman,
berdekatan dengan Komplek Arun

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan sebagian berkonstruksi


tembok dengan Kerapatan bangunan sedang,
sementara kondisi bangunan didalam lingkungan
(masuk dalam lorong-lorong) berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan atap seng

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 72

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

10.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: Blang Naleung Mameh


b. Jaringan Jalan

Kawasan Blang Naleung Mameh


memiliki
aksesibilitas yang relatif rendah karena hanya
jaringan jalan lingkungan yang melintasi
kawasan. Dimana kondisi kualitas jalannya baik
berupa perkerasan beton

Untuk Jalan lingkungan dan jalan lokal sebagian


besar sudah berkontruksi beton dan sebagian
lagi masih perkerasan tanah

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


perumahan atau permukiman belum memadai.
Penduduk secara dominan masih melakukan
sistem timbun dalam tanah dan dibakar untuk
pengelolaan sampahnya secara individu

d. Sistem Drainase

Saluran drainase sistem terbuka


dengan
kontruksi rata-rata masih tanah, sehingga belum
mampu melimpaskan genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 73

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

10.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: Blang Naleung Mameh


e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersihnya saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi
Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik secara
individual, namun pada lokasi hunian tertentu
sitem pengolahan air limbahnya masih tidak
sesuai dengan standar teknis.

Laporan Antara

BAB. 3 - 74

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Blang neuleng Mameh

Laporan Antara

BAB. 3 - 75

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Batuphat Timur
Batuphat Timur
Muara Satu
17,04 Ha
PARAMETER
35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
<30% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
30-60% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana kawasan perumahan pengembangan
baru.
Tidak ada
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 76

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

11.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

: BATUPHAT TIMUR

: 17,04 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Muara Satu


b. Lokasi lerletak di daratan
Merupakan
Lingkungan
yang
memiliki
c.
kepadatan Penduduk Sedang
Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
d. jaringan jalan Provinsi dan jaringan Jalan Kereta
Api
e. Lokasi
berdampingan
dengan
pusat
perdagangan dan Komplek Arun

a. Bangunan

Kerapatan bangunan yang sedang dan konstruksi


bangunan
berimbang
antara
bangunan
tembok/beton
dengan
bangunan
semi
permanen.

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 77

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

11.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: BATUPHAT TIMUR
b. Jaringan Jalan
Kawasan Batuphat Timur memiliki aksesibilitas
yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan
provinsi yang melintasi kawasan. Dimana kondisi
kualitas jalan yang baik berupa aspal Hotmix

Jalan lingkungan dan jalan lokal dibangun


dengan kontruksi beton dan telah dilengkapi
jaringan drainase (tertutup)

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


perumahan atau permukiman belum memadai.
Penduduk masih banyak yang membuang
sampah ke tepian sungai

d. Sistem Drainase
Kawasan Batuphat Timur dilintasi oleh sungai,
dimana keberadaannya dalam sistem drainase
berfungsi sebagai saluran primer. Di Kawasan ini
Sudah tersedia saluran drainase yang dapat
melimpaskan genangan air relatif cepat.

Laporan Antara

BAB. 3 - 78

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

11.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: BATUPHAT TIMUR

e. Air Minum

Setiap lingkungan hunian di dalam kawasan


sudah dilayani oleh jaringan air bersih, namun
keluaran air besih belum optimal. Saat ini air
bersih di dapat dari sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata pada setiap rumah sudah terhubung dengan
tangki septik baik secara individual

Laporan Antara

BAB. 3 - 79

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Batupat Timur

Laporan Antara

BAB. 3 - 80

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe
A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Batuphat Barat
Batuphat Barat
Muara Satu
14,78 Ha
PARAMETER
35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan 80-100 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
30-60% jalan buruk/rusak
30-60% jalan tidak dilengkapi saluran
<30% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
<30% kawasan terlayani jaringan perpipaan
>60% rumah tangga sumur/sungai
<30% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>60% bekerja di sektor informal.
<30% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | anitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Tidak ada
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 81

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

12.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

: BATUPHAT BARAT

: 14,78 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Muara Satu


b. Lokasi lerletak di daratan
Merupakan
Lingkungan
yang
memiliki
c.
kepadatan Penduduk Sedang
Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
d. jaringan jalan Provinsi dan jaringan Jalan Kereta
Api
e. Lokasi
berdampingan
dengan
pusat
perdagangan, Komplek Perumahan Arun dan
Komplek Pabrik Arun

a. Bangunan

Kerapatan bangunan yang sedang dan konstruksi


bangunan rata-rata dari kayu dan bangunan
semi permanen.

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 82

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

12.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: BATUPHAT BARAT
b. Jaringan Jalan
Kawasan Batuphat Barat memiliki aksesibilitas
yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan
provinsi yang melintasi kawasan. Dimana kondisi
kualitas jalan yang baik berupa aspal Hotmix

Jalan lingkungan dan jalan lokal dibangun


dengan kontruksi beton dan telah dilengkapi
jaringan drainase (tertutup)

c. Pengelolaan Sampah
Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi
perumahan atau permukiman belum memadai.
Penduduk masih banyak yang membuang
sampah ke sungai dan lahan-lahan terbuka yang
tidak terpelihara
d. Sistem Drainase
Bangunan jaringan drainase sudah dibangun
dengan sistem terbuka pada setiap lingkungan
hunian. Di Kawasan ini Sudah tersedia saluran
drainase yang dapat melimpaskan genangan.

Laporan Antara

BAB. 3 - 83

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

12.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: BATUPHAT BARAT
e. Air Minum

Setiap lingkungan hunian di dalam kawasan


sudah dilayani oleh jaringan air bersih (PAM),
namun keluaran air besih belum optimal. Saat ini
air bersih di dapat dari sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata pada setiap rumah sudah terhubung dengan
tangki septik baik secara individual

Laporan Antara

BAB. 3 - 84

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Batupat barat

Laporan Antara

BAB. 3 - 85

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Blang Pulo
Blang Pulo
Muara Satu
7,6 Ha
PARAMETER
35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>30% bangunan semi permanen
<20% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
<20% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>70% kawasan terlayani
>80% rumah memiliki jamban/septic tank
>60% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
>60% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan Arun
Tanah Milik PT. Arun
Berada pada rencana peruntukan Pangkalan Peti Kemas
Perdagangan Eceran (warung, rumah makan, dll)
Biasa saja

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Rendah

Laporan Antara

BAB. 3 - 86

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

13.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: BLANG PULO

: 7,6 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Muara Satu


b. Lokasi lerletak di Daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk rendah
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi merupakan kawasan permukiman dan
tambak

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan sedang, dimana kemudian luas
kavling rata-rata sedang, sementara kondisi
bangunan didalam sebagian kecil berkontruksi
semi permanen dan kayu dengan atap seng

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 87

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

13.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: BLANG PULO
b. Jaringan Jalan
Kawasan memiliki aksesibilitas yang cukup
tinggi dengan adanya jaringan jalan kota yang
melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas jalan
yang baik berupa aspal Hotmix dan beton

Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal


dibangun dengan kontruksi beton.

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


belum terkelola dengan baiki.

d. Sistem Drainase

Tersedia saluran drainase dengan kontruksi


relatif baik namun belum mampu melimpaskan
genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 88

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

13.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: BLANG PULO
e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik tank secara
individual.

Laporan Antara

BAB. 3 - 89

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

PETA KAWASAN KUMUH BLANG PULO

Laporan Antara

BAB. 3 - 90

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga
ERMASALAHAN UTAMA KAWASAN

2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Keude Cunda
Keude Cunda
Muara Dua
7,89 Ha
PARAMETER
35-65% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan 80-100 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
<30% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
<30% kawasan terlayani jaringan perpipaan
>60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian |Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Tidak ada
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 91

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

14.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: KEUDE CUNDA

: 7,89 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Muara Dua


b. Lokasi lerletak di Daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk sedang
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi merupakan kawasan Perdagangan dan
CBD

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan tinggi, dimana kemudian luas kavling
rata-rata sedang, sementara kondisi bangunan
didalam lingkungan (masuk dalam loronglorong) sebagian kecil berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan atap seng

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 92

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

14.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: KEUDE CUNDA
b. Jaringan Jalan
Kawasan Keude Cunda memiliki aksesibilitas
yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan
kota yang melintasi kawasan. Dimana kondisi
kualitas jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan
beton

Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal


dibangun dengan kontruksi beton.

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


belum terkelola dengan baiki.

d. Sistem Drainase

Tersedia saluran drainase dengan kontruksi


relatif baik namun belum mampu melimpaskan
genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 93

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

14.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: KEUDE CUNDA
e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik tank secara
individual.

Laporan Antara

BAB. 3 - 94

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Kedeu cunda

Laporan Antara

BAB. 3 - 95

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

A
B
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Meunasah Mesjid
Meunasah Mesjid
Muara Dua
18,73 Ha
PARAMETER
<35% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
30-60% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
30-60% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Tidak ada
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 96

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

15.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: Meunasah Mesjid

: 18,73 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Muara Dua


b. Lokasi lerletak di Daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk sedang
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi merupakan kawasan permukiman
perkotaan

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan sedang, dimana
kemudian luas
kavling rata-rata sedang, sementara kondisi
bangunan didalam lingkungan (masuk dalam
lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan atap seng
Umumnya bangunan masuk kedalam kategori
layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 97

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

15.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: Meunasah Mesjid
b. Jaringan Jalan
Kawasan Meunasah Mesjid memiliki aksesibilitas
yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan
kota yang melintasi kawasan. Dimana kondisi
kualitas jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan
beton

Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal


dibangun dengan kontruksi beton.

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


relatif terkelola dengan baik.

d. Sistem Drainase

Tersedia saluran drainase dengan kontruksi


relatif baik namun belum mampu melimpaskan
genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 98

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

15.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: Meunasah Mesjid
e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik tank secara
individual.

Laporan Antara

BAB. 3 - 99

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Meunasah Mesjid

Laporan Antara

BAB. 3 - 100

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

ulee blang mane


ulee blang mane
Blang Mangat
26,57 Ha
PARAMETER
<35% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan semi permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
30-60% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
<30% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur/sungai
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<400 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana kawasan perumahan pengembangan
baru.
Tidak ada
Biasa saja

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Ada (RT, RW, LKM, LSM, Kelompok kegiatan keagamaan,


pertanian, olahraga, belajar, seni, kepemudaan, paguyuban,
dll.)
Rendah

Laporan Antara

BAB. 3 - 101

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

16.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

: Ulee blang mane

: 26,57 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Blang Mangat


b. Lokasi lerletak di Daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk sedang
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi merupakan kawasan permukiman
pedesaan

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan rendah, dimana
kemudian luas
kavling rata-rata besar,
sementara kondisi
bangunan didalam lingkungan (masuk dalam
lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan atap seng
Umumnya bangunan masuk kedalam kategori
layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 102

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

16.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: Ulee blang mane


b. Jaringan Jalan
Kawasan Ulee Blang Mane memiliki aksesibilitas
yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan
kota yang melintasi kawasan. Dimana kondisi
kualitas jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan
beton

Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal


dibangun dengan kontruksi beton.

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


relatif terkelola dengan baik.

d. Sistem Drainase

Tersedia saluran drainase dengan kontruksi


relatif baik namun belum mampu melimpaskan
genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 103

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

16.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: Ulee blang mane


e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik tank secara
individual.

Laporan Antara

BAB. 3 - 104

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Ulee blang mane

Laporan Antara

BAB. 3 - 105

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Keude Peunteut
Keude Peunteut
Blang Mangat
13,75 Ha
PARAMETER
<35% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
30-60% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
30-60% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur
>60% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
<30% bangunan tidak memiliki IMB.
<100 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan dan
zona perdagangan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Tidak ada
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Aktif

Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 106

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

17.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: KEUDE PEUNTEUT

: 13,75 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Blang Mangat


b. Lokasi lerletak di Daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk sedang
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi merupakan kawasan permukiman
pedesaan

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan rendah, dimana
kemudian luas
kavling rata-rata besar,
sementara kondisi
bangunan didalam lingkungan (masuk dalam
lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan atap seng
Umumnya bangunan masuk kedalam kategori
layak huni.

b. Jaringan Jalan
Keude Peunteut memiliki aksesibilitas yang
cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan kota
yang melintasi kawasan. Dimana kondisi kualitas
jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan beton

Laporan Antara

BAB. 3 - 107

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

17.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: KEUDE PEUNTEUT

Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal


dibangun dengan kontruksi beton.

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


relatif terkelola dengan baik.

d. Sistem Drainase

Tersedia saluran drainase dengan kontruksi


relatif baik namun belum mampu melimpaskan
genangan air secara baik

e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

Laporan Antara

BAB. 3 - 108

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

17.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: KEUDE PEUNTEUT
f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik tank secara
individual.

Laporan Antara

BAB. 3 - 109

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Kedeu penteut

Laporan Antara

BAB. 3 - 110

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Blang Penteut
Blang Penteut
Blang Mangat
4,27 Ha
PARAMETER
<35% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan < 50 unit/Ha
>60% bangunan permanen
<20% jalan buruk/rusak
<50% jalan tidak dilengkapi saluran
20-40% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
30-60% kawasan terlayani jaringan perpipaan
30-60% rumah tangga sumur bor
<50% kawasan terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan tidak memiliki IMB.
<100 jiwa/Ha.
>30-60% bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Tidak ada
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Aktif

Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 111

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

18.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: Profil Blang Penteut

: 4,27 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Blang Mangat


b. Lokasi lerletak di Daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk rendah
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi merupakan kawasan permukiman
pedesaan

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan rendah, dimana
kemudian luas
kavling rata-rata besar,
sementara kondisi
bangunan didalam lingkungan (masuk dalam
lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi semi
permanen dan kayu dengan atap seng

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 112

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

18.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: Profil Blang Penteut


b. Jaringan Jalan
Kawasan Blang Peunteut memiliki aksesibilitas
yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan
kota yang melintasi kawasan. Dimana kondisi
kualitas jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan
beton

Demikan pula Jalan lingkungan dan jalan lokal


dibangun dengan kontruksi beton.

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


relatif terkelola dengan baik.

d. Sistem Drainase

Tersedia saluran drainase dengan kontruksi


relatif baik namun belum mampu melimpaskan
genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 113

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

18.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: Profil Blang Penteut


e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah), namun jaringan pipa
pam sudah masuk ke sebagian kawasan

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik tank secara
individual.

Laporan Antara

BAB. 3 - 114

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Blang penteut

Laporan Antara

BAB. 3 - 115

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

A
B
C
D
No
A
1
2
3
4

Nama Kawasan
Kelurahan
Kecamatan
Luas Kawasan (Ha)
KRITERIAINDIKATOR
FISIK
Keteraturan bangunan
Kepadatan bangunan
Kondisi fisik bangunan
Jalan lingkungan

Saluran air hujan (drainase


lingkungan)

Pembuangan air limbah

Penyediaan air bersih dan air


minum

Pengelolaan persampahan

9
B
1
2
3
4

Pengamanan bahaya kebakaran


NON FISIK
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk
Mata pencarian penduduk
Penghasilan rata-rata keluarga

PERMASALAHAN UTAMA KAWASAN


C
1
2
3
4
5

LAINNYA
Kesesuaian dengan Rencana
Tata Ruang
Status lahan
Nilai strategis lokasi
Kegiatan ekonomi dalam
lokasi/kawasan
Respon umum masyarakat
setempat terhadap upaya
perbaikan lingkungan
permukiman
Harapan masyarakat setempat
terhadap perbaikan lingkungan
permukiman
Keberadaan dan aktifitas
sistem/kelompok pengelola
lingkungan
Komitmen Pemerintah Kota
terhadap penanganan
permukiman kumuh

Meunasah Mesjid Penteut


Meunasah Mesjid Penteut
Blang Mangat
11,66 Ha
PARAMETER
<35% bangunan tidak memiliki keteraturan
Kepadatan Bangunan <80 unit/Ha
>60% bangunan permanen
<30% jalan buruk/rusak
<30% jalan tidak dilengkapi saluran
30-60% tidak berfungsi dengan baik
>60% kontruksi semen/beton.
>60% kawasan terlayani
>50% rumah memiliki jamban/septic tank
<20% kawasan terlayani saluran pembuangan air
kotor/limbah rumah tangga
20-50% kawasan terlayani jaringan perpipaan PAM
30-60% rumah tangga sumur pompa
40% kawasan belum terlayani oleh sistem pengelolaan
persampahan kota
Tidak tersedia hidrant pemadam kebakaran
>50% bangunan memiliki IMB.
<150 jiwa/Ha.
>30 % bekerja di sektor informal.
30-60% penghasilan keluarga diatas UMR Provinsi.
| Fisik Hunian | Sanitasi | Drainase | Jalan
Lingkungan | Kepadatan Penduduk | Kepadatan
Bangunan
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan.
Tanah Milik Masyarakat
Berada pada rencana peruntukan kawasan perumahan atau
zona perumahan di Kawasan Pinggiran Kota
Tidak ada
Antusias

Ditingkatkan kualitas permukimannya.

Aktif

Tinggi

Laporan Antara

BAB. 3 - 116

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

19.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN
Luas

Profil Lokasi

: Meunasah Mesjid Penteut

: 11,66 Ha

a. Masuk dalam Wilayah Kecamatan Blang Mangat


b. Lokasi lerletak di Daratan
Merupakan Lingkungan dengan kepadatan
c.
Penduduk rendah
d. Lokasi langsung berdampingan dan dilintasi oleh
jaringan jalan kota
e. Lokasi merupakan kawasan permukiman
pedesaan

Kondisi Ke-Cipta
Karya-an

a. Bangunan

Kondisi Bangunan di sisi jalan lingkungan baik


berkonstruksi tembok dengan Kerapatan
bangunan rendah, dimana
kemudian luas
kavling rata-rata besar,
sementara kondisi
bangunan didalam lingkungan (masuk dalam
lorong-lorong) sebagian kecil berkontruksi kayu
dengan atap seng.

Umumnya bangunan masuk kedalam kategori


layak huni.

Laporan Antara

BAB. 3 - 117

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

19.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: Meunasah Mesjid Penteut


b. Jaringan Jalan
Kawasan Blang Peunteut memiliki aksesibilitas
yang cukup tinggi dengan adanya jaringan jalan
kota yang melintasi kawasan. Dimana kondisi
kualitas jalan yang baik berupa aspal Hotmix dan
beton

Sementara Jalan lingkungan dan jalan lokal


dibangun masih ada yang berupa kontruksi
perkerasan batu, sebagian besar sudah berupa
perkerasan beton.

c. Pengelolaan Sampah

Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi


relatif terkelola dengan baik.

d. Sistem Drainase

Tersedia saluran drainase dengan kontruksi


relatif baik namun belum mampu melimpaskan
genangan air secara baik

Laporan Antara

BAB. 3 - 118

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

19.

LOKASI
KAWASAN
PERMUKIMAN

: Meunasah Mesjid Penteut


e. Air Minum

Pada umumnya penduduk dalam kawasan,


kebutuhan air bersih saat ini di dapat dari
sumur pompa (air tanah)

f. Sanitasi

Sitem pengolahan air limbah dikawasan ratarata tersedia pada setiap rumah dan sudah
terhubung dengan tangki septik tank secara
individual. Pada Kawasan di sediakan pula MCK
Umum

Laporan Antara

BAB. 3 - 119

Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP)


Kota Lhokseumawe

Mesanah mesjid penteut

Laporan Antara

BAB. 3 - 120

Anda mungkin juga menyukai