Anda di halaman 1dari 18

L O G O

ABSES PERITONSIL

dr . Rosmini,Sp.THT-KL
PPT

Definsi
Abses peritonsiler adalah penyakit infeksi
yang paling sering terjadi pada bagian
kepala dan leher. Gabungan dari bakteri
aerobic dan anaerobic di daerah
peritonsilar. Tempat yang bisa berpotensi
terjadinya abses adalah adalah didaerah
pillar tonsil anteroposterior, fossa piriform
inferior, dan palatum superior.

Etiologi
Abses peritonsil terjadi sebagai akibat
komplikasi tonsilitis akut atau infeksi yang
bersumber dari kelenjar mucus Weber di
kutub atas tonsil.
Biasanya kuman penyebabnya sama
dengan kuman penyebab
tonsilitis,unilateral dan lebih sering pada
anak-anak yang lebih tua dan dewasa
muda..

Organisme aerob penyebab tersering abses


peritonsiler adalah Streptococcus pyogenes (Group
A Beta-hemolitik streptoccus), Staphylococcus
aureus, dan Haemophilus influenzae.
Sedangkan organisme anaerob yang berperan
adalah Fusobacterium, Prevotella, Porphyromonas,
Fusobacterium,dan Peptostreptococcus spp.
Sebagian besar abses peritonsiler diduga
disebabkan karena kombinasi antara organisme
aerobik dan anaerobik.

Patologi
Infiltrasi supurasi tersering ke daerah superior dan
lateral fossa tonsilaris palatum mole bengkak.
Stadium infiltrat -> peritonsil bengkak + hiperemis
lebih lunak dan kekuningan tonsil terdorong ke
tengah, depan dan bawah uvula bengkak
terdorong ke kontrlateral iritasi m. pterigoid
interna trismus
Bila abses pecah bs terjadi aspirasi ke paru.

Gejala dan tanda


Gejala dan tanda
tonsilitis akut
Odinofagia hebat
Otalgia
Regurgitasi
Foetor ex ore
Hipersalivasi
rinolalia

Trismus
Kgb Submandibular
bengkak dan nyeri
tekan (+)
Cervical mucle
inflamation
Neck pain
Limitation of neck
mobility

Pemeriksaan
Susah karena adanya
trismus
Hitung darah lengkap
(complete blood count)
Pengukuran kadar
elektrolit (electrolyte
level measurement)
Kultur darah (blood
cultures)

throat swab and culture


Lateral soft tissue views
CT scan
Ultrasound

Diagnosa Banding
Infiltrat peritonsil
Tumor
Abses retrofaring
Abses parafaring
Aneurisma arteri karotis interna
Infeksi mastoid
Mononucleosis
Infeksi kelenjar liur
Infeksi gigi
Adenitis tonsil

TERAPI
Stadium infiltrasi :

Stadium supurasi

antibiotika dosis tinggi


Obat simtomatik
Kumur cairan hangat
Kompres dingin pada leher

Pungsi pada daerah abses


Trismus dgn analgetika
pada ganglion
sfenopalatum.
tonsilektomi
Insisi di :
daerah paling menonjol dan
lunak
Pertengahan antara uvula dan
geraham atas

..cont
Tonsilektomi :
Tonsilektomi merupakan indikasi absolut pada orang
yang menderita abses peritonsilaris berulang atau
abses yang meluas pada ruang jaringan sekitarnya.
.

Jenisnya :
Tonsilektomi a chaud : dilakukan bersama drainase
abses
Tonsilektomi a tiede : dilakukan 3 hari
sepostdrainase abses
Tonsilektomi a froid : dilakukan 4 6 minggu post
drainase abses
Biasanya dilakukan sesudah infeksi tenang, 2- 3 minggu
post drainase abses

Komplikasi
1. Abses pecah spontan perdarahan aspirasi
paru, atau piema.
2. Penjalaran infeksi dan abses ke parafaringabses
parafaring. Penjalaran ke mediastinum
mediastinitis.
3. Bila terjadi penjalaran ke daerah intracranial
thrombus sinus kavernosus, meningitis, dan
abses otak.

Prognosa
Abses peritonsoler hampir selalu
berulang bila tidak diikuti dengan
tonsilektomi. Pada saat tersebut
peradangan telah mereda, biasanya
terdapat jeringan fibrosa dan
granulasi pada saat oprasi

Tahapan operasi
Desinfeksi menggunakan betadine
10% atau hibitane alkohol 70%
1:1000 atau alkohol 70%, pada
lapangan operasi sesuai dengan
lokasi dari abses.
Lapangan operasi dipersempit
dengan menggunakan linen steril
(penderita diberi oksigenasi
dengan masker atau nasal pronge),
dan lakukan komunikasi yang baik
supaya penderita tidak gelisah dan
lebih kooperatif.

Insisi dekompresi dengan anestesi


lokal atau kalau terpaksa (penderita
tidak kooperatif) dengan narkose.
Irisan disesuaikan dengan garis
Langer pada tempat yang fluktuasi
maksimal sepanjang 2 cm, hingga
menembus kapsul abses. Dengan
klem bengkok kantung abses dibuka
secara tumpul sehingga nanah yang
terkumpul disitu dapat mengalir
keluar melalui luka insisi.

Lakukan kultur dan sensitifitas


untuk kuman penyebabnya.
Dipasang drain hanschoen yang
difiksasi pada kulit.
Trakeostomi dilakukan apabila
penderita sesak nafas.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai