salah satu warisan animisme yang masih mewarnai kehidupan sosial-religi masyarakat Bali,
termasuk Mandra.
Menjalankan ajaran agama terkadang lebih didominasi oleh keterangan para saman, bukan
teks-teks suci, apalagi para pendeta yang notabene sebagai media utama keberagamaan. Ini
cenderung membuat agama Hindu Bali sering dikatakan menganut agama rakyat, yang
informasi agama dan ritual tidak hanya didapat dalam doktrin agama, melainkan juga didapat
oleh para balian, jero dasaran, dan para saman, yang selalu dekat dengan dunia ilusif,
pembisik imaji, yang sangat jauh dari nalar manusia. Inilah kenapa manusia Bali masih
memikul kepercayaan itu, disakralisasi sebagai salah satu sisi atau aspek keberagamaan
masyarakat yang cenderung dekat dengan ritualistik-magis, warisan nenek moyang katanya.