Anda di halaman 1dari 17

JARINGAN KOMPUTER

Makalah
digunakan untuk memenuhi tugas Matakuliah Sistem Informasi
Pertanian

Kelas
TEP-A
Kelompok 5

Fathan edi purwanto

141710201007

Moh. Khairul Umam

141710201042

Dica Maszein Andiyani 141710201082


Rizki Effendy

141710201075

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER

2016
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman, semakin bertambah pula

kebutuhan manusia akan akses data. Hal ini dikarenakan adanya


pergeseran pola hidup manusia yang bertambah maju dan
modern. Salah satu kebutuhan dari manusia untuk berkembang
saat ini adalah komputer. Komputer dapat memfasilitasi segala
apa

yang

dibutuhkan

manusia

untuk

menunjang

kualitas

hidupnya. Mulai dari penunjang dalam aspek ekonomi, ilmu


pengetahuan dan teknologi, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.
Komputer dapat dihubungkan satu sama lain untuk
keperluan pengiriman paket data. Keperluan pengiriman akses
data tersebut dapat membantu para pengguna komputer untuk
menghemat waktu, biaya, dan energi dalam pekerjaannya.
Namun, disisi lain pengiriman akses data itu terhalangi oleh
adanya jarak dan waktu.
Dengan adanya jaringan komputer, hal ini dapat teratasi.
Jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi dari
sejumlah

komputer.

Dua

buah

komputer

dikatakan

terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi.


Bentuk

koneksinya

dapat

melalui

tembaga,

serat

optik,

gelombang mikro atau satelit komunikasi


1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu menjelaskan model komunikasi
OSI, menjelaskan protokol TCP/IP, menjelaskan TCP/IP 4 dan
TCP/IP6, menjelaskan perangkat yang terlibat dalam LAN hingga
internet.
1.2.2 Manfaat

Manfaat

yang

diharapkan

didapat

setelah

membaca

makalah ini yaitu dapat mengetahui dan memahami tentang


model komunikasi OSI, protokol TCP/IP, TCP/IP 4 dan TCP/IP6, serta
mengetahui perangkat yang terlibat dalam LAN hingga internet.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Susunan Komunikasi Data Model OSI
Menurut Proboyekti (2013), Jaringan diorganisasikan
sebagai suatu tumpukan lapisan (layer). Tujuan tiap lapisan
adalah memberikan layanan kepada lapisan yang berada di
atasnya. Misal lapisan 1 memberi layanan terhadap lapisan
2. Masing-masing lapisan memiliki protokol.
Protokol adalah aturan suatu "percakapan" yang
dapat dilakukan. Protokol mendefinisikan format, urutan
pesan yang dikirim dan diterima antar sistem pada
jaringan

dan

melakukan

operasi

pengiriman

dan

penerimaan pesan. Protokol lapisan n pada satu mesin


akan berbicara dengan protokol lapisan n pula pada mesin
lainnya. Dengan kata lain, komunikasi antar pasangan
lapisan N, harus menggunakan protokol yang sama. Misal,
protokol lapisan 3 adalah IP, maka akan ada pertukaran
data secara virtual dengan protokol lapisan 3, yaitu IP,
pada stasiun lain.

Gambar 2.1 Susunan Lapisan (Layer)


Pada kenyataannya protokol lapisan n+1 pada satu mesin
tidak dapat secara langsung berbicara dengan protokol lapisan
n+1 di mesin lain, melainkan harus melewatkan data dan kontrol
informasi ke lapisan yang berada dibawahnya (lapisan n), hingga
ke lapisan paling bawah. Antar lapisan yang berkomunikasi, misal
lapisan n dengan lapisan n+1, harus menggunakan suatu
interface (antar muka) yang mendefinisikan layanan-layanannya.
Himpunan lapisan dan protokol disebut arsitektur protokol.
Urutan protokol yang digunakan oleh suatu sistem, dengan satu
protokol per lapisan, disebut stack protocol. Agar suatu paket
data dapat saling dipertukarkan antar lapisan, maka paket data
tersebut harus ditambahkan suatu header yang menunjukkan
karakteristik dari protokol pada lapisan tersebut. Satu stasiun
dapat berhubungan dengan stasiun lain dengan cara
mendefinisikan spesifikasi dan standarisasi untuk segala hal
tentang

media

fisik

komunikasi

dan

juga

segala

sesuatu

menyangkut metode komunikasi datanya. Hal ini dilakukan pada


lapisan 1.

Gambar 2.2 Pemberian Header pada Lapisan-lapisan


Karena begitu kompleknya tugas-tugas yang harus
disediakan dan dilakukan oleh suatu jaringan komputer, maka
tidak cukup dengan hanya satu standard protokol saja. Tugas
yang komplek tersebut harus dibagi menjadi bagian-bagian yang
lebih dapat di atur dan diorganisasikan sebagai suatu arsitektur
komunikasi.
Menanggapi hal tersebut, suatu organisasi standard
ISO (International Standard Organization) pada tahun 1977
membentuk suatu komite untuk mengembangkan suatu
arsitektur jaringan. Hasil dari komite tersebut adalah Model
Referensi OSI (Open Systems Interconnection).
Model Referensi OSI adalah System
Architecture

(SNA)

atau

dalam

bahasa

Network

Indonesianya

Arsitektur Jaringan Sistem. Hasilnya seperti pada Gambar


OSI Layer dan Header yang menjelaskan ada 7 lapisan
(layer) dengan nama masing-masing.

Gambar 2.3 OSI Layer dan Header


Gambar OSI Layer
dan Header juga menggambarkan
header-header yang diberikan pada setiap lapisan kepada data
yang dikirimkan dari lapisan ke lapisan.

Gambar 2.4 Gambaran tiap layer pada OSI model

Setiap lapisan memiliki tugas yang berbeda satu


sama lain. Berikut masing-masing tugas dari tiap lapisan
pada OSI yaitu sebagai berikut:
7. Application Layer: menyediakan

layanan

untuk

aplikasi

misalnya transfer file, email, akses suatu komputer atau


layanan.
6. Presentation Layer: bertanggung jawab untuk menyandikan
informasi. Lapisan ini membuat dua host dapat berkomunikasi.
5. Session Layer: membuat sesi untuk proses dan mengakhiri sesi
tersebut. Contohnya jika ada login secara interaktif maka sesi
dimulai dan kemudian jika ada permintaan log off maka sesi
berakhir. Lapisan ini juga menghubungkan lagi jika sesi login
terganggu sehingga terputus.
4. Transport Layer: lapisan ini mengatur pengiriman pesan dari
hos-host di jaringan. Pertama data dibagi-bagi menjadi paketpaket sebelum pengiriman dan kemudian penerima akan
menggabungkan paket-paket tersebut menjadi data utuh
kembali. Lapisan ini juga memastikan bahwa pengiriman data
bebas kesalahan dan kehilangan paket data.
3. Network
Layer:
lapisan
bertanggung

jawab

untuk

menerjemahkan alamat logis jaringan ke alamat fisik jaringan.


Lapisan ini juga memberi identitas alamat, jalur perjalanan
pengiriman data, dan mengatur masalah jaringan misalnya
pengiriman paket-paket data.
2. Data Link Layer: lapisan data link mengendalikan kesalahan
antara dua komputer yang berkomunikasi lewat lapisan
physical. Data link biasanya digunakan oleh hub dan switch.
1. Physical Layer: lapisan physical mengatur pengiriman data
berupa bit lewat kabel. Lapisan ini berkaitan langsung dengan
perangkat keras seperti kabel, dan kartu jaringan (LAN CARD).
2.2 Potokol TCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet
Protocol)

Menurut

Proboyekti

(2013),

Selain

referensi

model

arsitektur protokol OSI, ada model arsitektur protokol yang


umum digunakan yaitu TCP/IP (Transfer Control Protokol/Internet
Protocol). Arsitektur TCP/IP lebih sederhana dari pada tumpukan
protokol OSI, yaitu berjumlah 5 lapisan protokol. Jika diperhatikan
pada Gambar Perbandingan TCP/IP dan OSI, ada beberapa
lapisan pada model OSI yang dijadikan satu pada arsitektur
TCP/IP. Gambar tersebut juga menjelaskan protokol-protokol apa
saja yang digunakan pada setiap lapisan di TCP/IP model.
Beberapa protokol yang banyak dikenal adalah FTP
(File

Transfer

Protocol)

yang

digunakan

pada

saat

pengiriman file. HTTP merupakan protokol yang dikenal


baik karena banyak digunakan untuk mengakses halamanhalaman web di Internet.

Gambar 2.5 Perbandingan TCP/IP dan OSI


Berikut penjelasan lapisan layanan pada TCP/IP:
a. Lapisan Application, menyediakan komunikasi antar proses
atau aplikasi pada host yang berjauhan namun terhubung
pada jaringan.
b. Lapisan Transport

(End-to-End),

menyediakan

layanan

transfer end-toend. Lapisan ini juga termasuk mekanisme


untuk menjamin kehandalan transmisi datanya. Layanan ini

tentu saja akan menyembunyikan segala hal yang terlalu


detail untuk lapisan di atasnya.
c. Lapisan Internetwork, fokus pada pemilihan jalur (routing)
data dari host sumber ke host tujuan yang melewati satu atau
lebih jaringan yang berbeda dengan menggunakan router.
d. Layanan Network Access/Data link,
mendefinisikan
antarmuka logika antara sistem dan jaringan.
e. Lapisan Physical, mendefinisikan karakteristik dari media
transmisi, pensinyalan dan skema pengkodean sinyal
2.3 TCP/IPV4 dan TCP/IPV6
2.3.1 TCP/IPV4
Menurut Wahid (2013), alamat IP versi 4 (sering
disebut

dengan

Alamat

IPv4)

adalah

sebuah

jenis

pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol


jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4.
Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat
mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih
tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host
tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit)
dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai
maksimal

dari

alamt

IP

versi

tersebut

adalah

255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga


nilai

nilai

host

yang

dapat

ditampung

adalah

256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host


yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka
dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4
adalah 192.168.0.3.
2.3.2 TCP/IPV6
Menurut

Wahid

(2013),

alasan

terbesar

munculnya

teknologi IP baru ini karena kebutuhan akan alamat-alamat IP


baru yang terus bertambah. Terdapat lebih dari 8 juta alamat

10

website, 1 milyar pengguna, dan lebih dari 10.000 ISP di seluruh


dunia. Perkembangan yang pesat pada pengguna, internet yang
memiliki koneksi yang always on, contohnya DSL (digital
subscriber line) member arti bahwa alamat-alamat IP tidak
seharusnya

digunakan

bersama-sama

di

antara

pengguna

internet, walaupun mereka menggunakan koneksi dial-up.


Pengguna teknik NAT (network address translation)
telah memberikan ruang bernafas sebelum alamat-alamat
IPv4 mulai kehabisan. Dengan meluasnya koneksi internet
hingga ke device-device genggam (handheld), peralatanperalatan rumah tangga seperti system pemanas sentral
dan pendingin sepertinya alamat-alamat IPv4 akan mulai
kehabisan.

IP mobility dan roaming. Terdapat sebuah

protocol sepesial bagian dari IPv6 digunakan untuk devicedevice mobile dan IP mobile. Implementasi dari protocol ini
merupakan salah satu requiretment untuk setiap stack
IPv6. Sehingga, jika anda menggunakan IPv6, maka anda
juga sudah bias menggunakannya untuk roaming di antara
jaringan-jaringan yang berbeda, dengan adanya notifikasi
global

ketika

anda

meninggalkan

satu

jaringan

dan

memasuki jaringan lainnya.


2.4LAN (Local Area Network) dan Berbagai Perangkat
yang Terlibat hingga Internet
2.4.1 Klasifikasi
Menurut Sobana (tanpa tahun), Local Area Network
(LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa
kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor
suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai

11

bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan


saling bertukar informasi.
LAN menghubungkan

komputer-komputer

pribadi

dalam kantor perpusahaan, pabrik atau kampus. LAN dapat


dibedakan dari jenis

jaringan lainnya berdasarkan 3

karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologi


jaringan.
Kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3
Ethernet

menggunakan

perangkat

switch,

yang

mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000


Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b
(atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk
membentuk

LAN.

Tempat-tempat

yang

menyediakan

koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.


Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer
mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan
konsep

dump

terminal.

Setiap

komputer

juga

dapat

mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan


hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat
berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN,
seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan
pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang
sesuai.
2.4.2 Topologi Jaringan pada LAN
Topologi
adalah
suatu

cara

menghubungkan

komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga


membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan
adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network.
Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan
kelebihan dan kekurangannya sendiri.
1. Topologi Bus

12

Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara


langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang
disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak
dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini
berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan
mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut
dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral
secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum
digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya
digunakan pada sistem jaringan komputer.

Gambar 2.6 Topologi Bus

2. Topologi Token Ring


Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara
menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran).
Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan
disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap
informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data
itu untuknya atau bukan.

13

Gambar 2.7 Topologi Ring


3. Topologi Star
Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang
menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang
dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server
dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server.
Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client
server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan
tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

14

Gambar 2.8 Topologi Star


4. Topologi Peer-to-peer Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah
jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya
tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem
jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data
dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama
Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino,
dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada
saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di
rumah

pemakai

komputer

yang

memiliki

komputer

kuno.

misalnya AT, dan ingin membeli komputer baru, misalnya


Pentium IV, maka tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia
cukup memasang network card di kedua komputernya kemudian
dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem
jaringan.

Gambar 2.9 Kartu Jaringan Ethernet


2.4.3 Perangkat Jaringan Komputer
Perangkat Jaringan Komputer
Didalam membentuk suatu jaringan, baik itu bersifat
LAN, MAN, atau WAN, kita membutuhkan media/perangkat
baik hardware maupun software.
1. Kabel

15

Kabel yang biasanya digunakan untuk suatu jaringan


antara lain UTP (unshielded twisted pair), koaksial, dan
serat optik.
Kabel Twisted Pair (UTP). UTP cocok untuk jaringan
dengan skala dari kecil hingga besar. Kabel ini umumnya
lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial. Hal ini
dikarenakan Hub memiliki kemampuan dari error correction
yang akan meningkatkan kecepatan transmisi.
Kabel koaksial. Media ini paling banyak digunakan
sebagai media LAN, meski lebih mahal dan lebih sukar
dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang
lebar, oleh karena itu dapat digunakan untuk komunikasi
broadband.
Serat Optik. Jaringan dengan media ini memiliki
kehandalan yang sangat baik dan kecepatan yang sangat
tinggi ( sekitar 100 Mbps). Keunggulan lainnya adalah
bebas dari gangguan lingkungan.
2. Ethernet Card (kartu jaringan ethernet)
Cara kerjanya, dimana setiap node dalam suatu
jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh
suatu node yang lain.
3. Hub dan Switch
Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak
port. Sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel
network dari tiap workstation, server, atau perangkat lain.
Pada

jaringan

yang

umum,

sebuah

port

akan

menghubungkan hub dengan komputer Server. Hub hanya


memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada
jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan
kecepatan dari bandwith yang ada.
4. Repeater

16

Berguna untuk memperkuat sinyal dengan cara


menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu
memancarkan

kembali

dengan

kekuatan

yang

sama

dengan sinyal asli pada segmen kabel lain. Repeater


hampir sama seperti Hub. Dengan repeater ini, jaringan
dan sinyal akan semakin kuat, apalagi jika kabel yang
digunakan adalah jenis koaksial.
5. Bridge
Gunanya sama seperti repeater tetapi lebih fleksibel
dan lebih cerdas dari repeater. Berfungsi menghubungkan
beberapa jaringan yang terpisah, untuk jaringan yang
sama maupun berbeda. Bridge memetakan alamat jaringan
dan

hanya

diperlukan.

memperbolehkan
Ketika

menerima

lalu

lintas

sebuah

data

paket,

yang
bridge

menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya


sama,

maka

paket

akan

ditolak.

Bridge

juga

dapat

mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari


suatu segmen
6. Router
Cara kerja router mirip dengan switch dan bridge.
Perbedaannya, router adalah penyaring atau filter lalu
lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan
protokol

tertentu.

Router

mampu

mengirimkan

data/informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang


berbeda.

BAB 3. KESIMPULAN

17

Berdasarkan penjelasan dari tinjauan pustaka yang telah


dijabarkan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Jaringan diorganisasikan sebagai suatu tumpukan lapisan;
2. OSI adalah sistem arsitektur jaringan yang memiliki 7
lapisan atau layer. Yaitu layer fisik, layer data link, network
layer, transport layer, session layer, presentation layer,
aplikation layer.
3. Protokol TCP lebih sederhana dari OSI, hanya memiliki 5
lapisan,

lapisan

physical,

lapisan

data

link,

lapisan

internetwork, lapisan transport, dan lapisan aplication;


4. TCP/IPV4 dan TCP/IPV6 memiliki perbedaan pada
pangkatnya, dan lebih besar TCP/IPV6;
5. LAN menghubungkan Komputer satu dengan yang lain
untuk saling bertukar informasi. Untuk menghubungkan
komputer dibentuk suatu jaringan dengan cara (topologi)
yang banyak digunakan saat ini adalah topologi bus,
topologi ring dan topologi star.
6. Perangkat jaringan komputer yang digunakan adalah kabel,
kartu jaringan ethernet, hub dan switch, repeater, bridge,
dan router.
DAFTAR PUSTAKA

Wahid, S. N. 2013. Jaringan Internet, Review IP V4, IPV6 dan


Subnet. Makassar: Universitas Negeri Makassar
Sobana, A. Jaringan Komputer dan Internet, (Sebuah Pengantar).
Serial
On-Line.
http://wahyukr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9619/
jarkom.pdf [20 Mei 2016]
Proboyekti, U. 2013. Pengantar Teknologi Informasi. Serial Online. http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Jaringan_Komputer.pdf
[20 Mei 2016]

Anda mungkin juga menyukai