Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN KEBUTUHAN

OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI


No Dokumen :
/SOP/KLK
I/16
No Revisi
:
Tgl Terbit
: 2 Januari 2016
Halaman
:1/1

SOP

UPT.
PUSKESMAS
KLUNGKUNG I
1.Pengertian
2.Tujuan

3.Kebijakan
4. Referensi

Drg.I B PUTRA DWIPAYANA


NIP 19750427 200312 1 005
Proses kegiatan seleksi obat dan bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan
jumlah obat dan bahan medis habis pakai dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat dan
bahan medis habis pakai di puskesmas
1. Mendapatkan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
kebutuhan
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat dan bahan medis habis pakai
3. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


2. Kementerian Kesehatan RI, Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Aparatur, Pelatihan
Managemen Puskesmas, 2014

3. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekes, Pedoman Obat Publik dan Bahan medis habis pakai, 2005
5. Prosedur
6. Langkah-langkah

Menyiapkan Dokumen LPLPO Puskesmas dan Sub Unit Pelayanan Puskesmas


1. Mengumpulkan data pemakaian obat dan bahan medis habis pakai (LPLPO) sub unit
bulan sebelumnya
2. Menganalisa data pemakaian obat dan bahan medis habis pakai Puskesmas dan Sub
Unit bulan sebelumnya
3. Menghitung Stock Optimum per item obat
4. Menghitung perkiraan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai bulan berikutnya
5. Menyesuaikan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai bulan berikutnya dengan
sisa stock obat
Permintaan = SO Sisa Stock
SO = SK + SWK + SWT + SP
Keterangan
SO : Stock Optimum
SK : Stock Kerja
SWK : Stock Waktu Kosong
SWT : Stock Waktu Tunggu
SP : Stock Penyangga
Kumpulkan data

8.Hal hal yang perlu


diperhatikan
9.Unit Terkait

Analisa data
pemakaian

10.Dokumen Terkait

LPLPO Puskesmas dan LPLPO Sub Unit Pelayanan

11.Rekaman Historis
perubahan

No

Yang dirubah

Isi Perubahan

Hitung Stock
Optimum
Tanggal Mulai
Hitung
permintaan

PERMINTAAN
OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
No Dokumen :
/SOP/KLK
I/16
No Revisi
:
Tgl Terbit
: 2 Januari 2016
Halaman
:1/1

SOP

UPT.
PUSKESMAS
KLUNGKUNG I
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4. Referensi

Drg.I B PUTRA DWIPAYANA


NIP 19750427 200312 1 005
Proses kegiatan untuk memenuhi kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas
dan Sub Unit Pelayanan
Memenuhi kebutuhan obat masing-masing unit pelayanan kesehatan di Puskesmas

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


2. Kementerian Kesehatan RI, Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Aparatur, Pelatihan
Managemen Puskesmas, 2014

3. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekes, Pedoman Obat Publik dan Bahan medis habis pakai, 2005
5. Prosedur
6. Langkah-langkah

Menyiapkan Dokumen LPLPO Puskesmas dan Sub Unit Pelayanan Puskesmas


1. Menentukan jenis obat dan bahan medis habis pakai yang akan diadakan
2. Menentukan jumlah dari masing-masing obat dan bahan medis habis pakai yang akan
diadakan
3. Mencatat pada kolom permintaan LPLPO
4. Meminta persetujuan kepada Kepala Puskesmas untuk lembar permintaan obat yang
telah dibuat
5. Mengumpulkan LPLPO Puskesmas ke UPT PPK sebelum tanggal 10 setiap bulannya

Tentukan Jenis
8.Hal hal yang perlu
diperhatikan

Jumlah
LPLPO Puskesmas dikumpulkanTentukan
paling lambat
tanggal 10 setiap bulannya
Beri keterangan Kosong pada LPLPO apabila terjadi kekosongan obat di Gudang Obat
Puskesmas

9.Unit Terkait
10.Dokumen Terkait

LPLPO Puskesmas dan LPLPO Sub Unit Pelayanan

11.Rekaman Historis
perubahan

No

Yang dirubah

Isi Perubahan

Catat Pada Kolom


permintaan

Tanggal Mulai

Minta Persetujuan
Kapus

Kumpulkan LPLPO ke
Gudang Farmasi
Kabupaten

PENERIMAAN
OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
No Dokumen :
/SOP/KLK
I/16
No Revisi
:
Tgl Terbit
: 2 Januari 2016
Halaman
:1/1

SOP

UPT.
PUSKESMAS
KLUNGKUNG I
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4. Referensi

Drg.I B PUTRA DWIPAYANA


NIP 19750427 200312 1 005
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang diserahkan dari unit
pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Penerimaan obat bertujuan agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


2. Kementerian Kesehatan RI, Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Aparatur, Pelatihan
Managemen Puskesmas, 2014

3. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekes, Pedoman Obat Publik dan Bahan medis habis pakai, 2005

5. Prosedur
6. Langkah-langkah

Menyiapkan buku penerimaan obat


1. Melakukan pengecekan terhadap obat dan bahan medis habis pakai yang
diserahterimakan meliputi: nama obat, kemasan obat, jumlah dan jenis obat, bentuk
sediaan obat, waktu kadaluwarsa, kondisi fisik
2. Cocokkan obat dan bahan medis habis pakai yang diserahterimakan dengan dokumen
pengiriman (LPLPO)
3. Konfirmasi ke petugas pengirim barang apabila terdapat kekurangan jenis dan jumlah
obat, kerusakan obat atau obat yang diterima tidak sesuai dengan dokumen (LPLPO)
4. Tanda tangan pada kolom penerima obat setelah obat yang diterima sesuai dengan
dokumen LPLPO
5. Catat obat dan perbekalan yang diterima ke dalam Buku Penerimaan Obat dan
memasukkan ke masing masing kartu stock obat

Cek nama obat, kemasan obat, jumlah dan


jenis, dan bentuk sediaan, waktu kadaluwarsa,
kondisi fisik
8.Hal hal yang perlu
diperhatikan
9.Unit Terkait

Cocokkan
dengan
dokumen
penerimaan
Pengepakan
obat dan
bahan medis
habis pakai
harus sesuai dengan standar farmasi

10.Dokumen Terkait

LPLPO Puskesmas
Buku Penerimaan Obat
Kartu Stock Obat

11.Rekaman Historis
perubahan

No

Yang dirubah

Tidak cocok
Cocok
Isi Perubahan

Tanggal Mulai Tanda tangan

Konfirmasi ke
petugas

PENYIMPANAN
OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
No Dokumen :
/SOP/KLK
I/16
No Revisi
:
Tgl Terbit
: 2 Januari 2016
Halaman
:1/1

SOP

UPT.
PUSKESMAS
KLUNGKUNG I
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4. Referensi

Catat barang datang


pada buku penerimaan
barang
Masukkan ke masing masing
kartu stock

Drg.I B PUTRA DWIPAYANA


NIP 19750427 200312 1 005
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar
aman terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin
Penyimpanan bertujuan agar obat yang tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan terjamin mutu
dan keamanannya.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


2. Kementerian Kesehatan RI, Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Aparatur, Pelatihan
Managemen Puskesmas, 2014

3. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekes, Pedoman Obat Publik dan Bahan medis habis pakai, 2005
5. Prosedur

1. Obat dan bahan medis habis pakai disimpan sesuai standar kefarmasian
2. Obat disimpan dengan sistem FEFO dan FIFO

6. Langkah-langkah

1. Simpan obat di rak obat berdasarkan bentuk sediaan dan diurutkan secara alfabetis
2. Simpan obat yang membutuhkan suhu rendah(contoh: suppositoria, vaksin, serum, dll)
3.
4.
5.
6.

pada lemari es dengan suhu 2-8 C


Simpan Obat Narkotika dan Psikotrofika pada lemari khusus Narkotika dan Psikotrofika
Simpan cairan pada rak bagian bawah
Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
Pastikan obat dan bahan medis habis pakai disimpan dalam ruangan dengan suhu
dibawah 25C
Psikotrofika dan
narkotika
Suppo, vaksin,
serum
Lemari narkotika
UrutLemari
secaraPendingin
alfabetis suhu
dandalam
psikotrofika
Urut berdasarkan
Simpan
FIFO FEFO
rak

8.Hal hal yang perlu


diperhatikan
9.Unit Terkait
10.Dokumen Terkait
11.Rekaman Historis
perubahan

LPLPO Puskesmas
Buku Penerimaan Obat
Kartu Stock Obat
No

Yang dirubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai

DISTRIBUSI
OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
No Dokumen :
/SOP/KLK
I/16
No Revisi
:
Tgl Terbit
: 2 Januari 2016
Halaman
:1/1

SOP

UPT.
PUSKESMAS
KLUNGKUNG I
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4. Referensi

Drg.I B PUTRA DWIPAYANA


NIP 19750427 200312 1 005
Distribusi/penyaluran adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan
teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan
Memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dengan jenis, jumlah dan waktu yang tepat serta mutu terjamin

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


2. Kementerian Kesehatan RI, Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Aparatur, Pelatihan
Managemen Puskesmas, 2014

3. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekes, Pedoman Obat Publik dan Bahan medis habis pakai, 2005
5. Prosedur
6. Langkah-langkah

PERSIAPAN
1. Menyiapkan LPLPO sub unit
2. Menyiapkan sarana pengepakan dan pengiriman yang sesuai
3. Menentukan jumlah dan jenis obat dan bahan medis habis pakai yang diberikan ke
masing masing sub unit pelayanan dengan mempertimbangkan permintaan, pemakaian
rata-rata per periode, sisa stock, pola penyakit dan jumlah kunjungan masing-masing
unit pelayanan
4. Catat pemberian obat dan bahan medis habis pakai dalam LPLPO sub unit dan kartu
stock gudang
5. Kemas obat dan bahan medis habis pakai yang akan didistribusikan dalam wadah
pengepakan yang sesuai
PENGIRIMAN
1. Mengirimkan obat dan bahan medis habis pakai langsung ke sub unit pelayanan dan
diterimaoleh penanggung jawab sub unit pelayanan
2. Melakukan pengecekan bersama dengan penanggung jawab sub unit pelayanan
terhadap kesesuaian obat yang diserahterimakan dengan dokumen (LPLPO sub unit)
3. Menerima obat rusak atau kadaluarsa dari sub unit
4. Memberikan copy LPLPO sub unit kepada petugas penanggung jawab sub unit
pelayanan

Cek dokumen dengan


obat bersama

Catat pada kartu


stock gudang
dan
Distribusi
langsung
LPLPO sub Unit

8.Hal hal yang perlu


diperhatikan
9.Unit Terkait
10.Dokumen Terkait
11.Rekaman Historis
perubahan

Teliti dalam mengecek obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang diserahterimakan
LPLPO Sub Unit Pelayanan
Kartu Stock Gudang Obat
No
Yang dirubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai

PENCATATAN KARTU STOCK


OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
No Dokumen :
/SOP/KLK
I/16
No Revisi
:
Tgl Terbit
: 2 Januari 2016
Halaman
:1/1

SOP

UPT.
PUSKESMAS
KLUNGKUNG I

Drg.I B PUTRA DWIPAYANA


NIP 19750427 200312 1 005

1.Pengertian

Dokumentasi terhadap mutasi obat dan bahan medis habis pakai

2.Tujuan

Untuk menyimpan informasi mutasi obat seperti:


1. Jumlah obat yang diterima
2. Jumlah obat yang keluar
3. Jumlah obat yang masih tersedia
4. Jumlah obat rusak/hilang/daluwarsa
5. Jangka waktu kekosongan obat

3.Kebijakan
4. Referensi

5. Prosedur

Departemen Kesehatan RI, Ditjen Pengawasan Obat dan Makanan, Pedoman


Pencatatan Pengolahan, Pelaporan Obat di Puskesmas dan Sub Unit Pelayanan
Kesehatan,1994

1. Kartu stock digunakan untuk mencatat semua mutasi obat (penerimaan, pengeluaran,
hilang, rusak atau daluwarsa)

2. Setiap kartu stock berisi catatan mutasi untuk satu jenis obat
3. Isi Kartu Stock meliputi : tanggal terjadinya mutasi, nomor dokumen mutasi, nama
satuan kerja yang menerima atau mengirimkan, jumlah obat yang diterima, jumlah obat
yang dikeluarkan, tanggal kadaluwarsa, sisa stock, no. batch, paraf petugas dan
keterangan
4. Kartu stock diganti setiap tahun
5. Kartu stock merupakan dokumen negara yang harus disimpan dan dipelihara dengan
tertib
6. Masa simpan kartu stock 5 tahun
6. Langkah-langkah

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Letakkan kartu stock bersama obat yang bersangkutan pada lokasi penyimpanan
Pencatatan dilakukan secara rutin
Setiap terjadi mutasi obat langsung dicatat di dalam kartu stock
Setiap ditemukan obat rusak/daluwarsa langsung dicatat di kartu stock
Cek kesesuaian stock fisik dengan kartu stock secara rutin
Segera telusuri dokumen terkait apabila terjadi ketidaksesuaian stock fisik dengan kartu
stock
Mutasi Obat

Catat pada kartu


stock
8.Hal hal yang perlu
diperhatikan
9.Unit Terkait
10.Dokumen Terkait

Cek Stock Fisik setiap kali ada mutasi obat dan bahan medis habis pakai
Telusuri apabila ada ketidakcocokan
Nama
Penerima/Nama
yang
LPLPO Sub Unit Pelayanan
memberikan
Jumlah, Waktu ED, No
Bacth, Keterangan

11.Rekaman Historis
perubahan

Kartu Stock Gudang Obat


No
Yang dirubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai

PENANGANAN OBAT DAN BAHAN MEDIS


HABIS PAKAI RUSAK ATAU
KADALUWARSA
No Dokumen :
/SOP/KLK
I/16
No Revisi
:
Tgl Terbit
: 2 Januari 2016
Halaman
:1/1

SOP

UPT.
PUSKESMAS
KLUNGKUNG I
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4. Referensi

Drg.I B PUTRA DWIPAYANA


NIP 19750427 200312 1 005
Identifikasi, pemisahan, pelaporan dan pemusnahan obat yang sudah tidak layak pakai atau
kadaluwarsa
Menjaga mutu obat dan bahan medis habis pakai

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


2. Kementerian Kesehatan RI, Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Aparatur, Pelatihan
Managemen Puskesmas, 2014

3. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekes, Pedoman Obat Publik dan Bahan medis habis pakai, 2005
5. Prosedur

1. Gudang Obat Puskesmas melaporkan obat rusak dan kadaluwarsa kepada Gudang
Farmasi Kabupaten

2. Pemusnahan obat dan bahan medis habis pakai yang rusak dan kawaluwarsa dilakukan
oleh Gudang Farmasi Kabupaten
6. Langkah-langkah

1.
2.
3.
4.

Identifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluwarsa


Pisahkan obat rusak atau kadaluwarsa dari penyimpanan obat lainya
Membuat catatan jenis dan jumlah obat yang rusak atau kadaluwarsa
Mengirim kembali obat yang rusak atau kadaluwarsa ke Gudang Farmasi Kabupaten
disertai Berita Acara Penyerahan Obat
Identifikasi obat

8.Hal hal yang perlu


diperhatikan
9.Unit Terkait
10.Dokumen Terkait
11.Rekaman Historis
perubahan

Pisahkan dar
penyimpanan
Kartu Stock Gudang Obat
BAP Serah Terima Barang
No
Yang dirubah

Isi Perubahan

Catat jenis dan


jumlahMulai
Tanggal

Kirim Ke Gudang
Farmasi Kabupaten

Buat BAP Serah


Terima Barang

SOP

SUPERVISI
SUB UNIT PELAYANAN
No Dokumen :
/SOP/KLK
I/16

No Revisi
Tgl Terbit
Halaman

:
: 2 Januari 2016
:1/1

UPT.
PUSKESMAS
KLUNGKUNG I
1.Pengertian
2.Tujuan

3.Kebijakan
4. Referensi

Drg.I B PUTRA DWIPAYANA


NIP 19750427 200312 1 005
Supervisi adalah proses pengamatan secara terencana oleh petugas pengelola obat
Puskesmas terhadap pelaksanaan pengelolaan obat oleh petugas sub unit pelayanan
1. Menjaga agar semua pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sesuai dengan pedoman
yang disepakati bersama
2. Meningkatkan mutu pengelolaan dan pelayanan obat di sub unit pelayanan

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


2. Kementerian Kesehatan RI, Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Aparatur, Pelatihan
Managemen Puskesmas, 2014

3. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekes, Pedoman Obat Publik dan Bahan medis habis pakai, 2005
5. Prosedur
6. Langkah-langkah

Supervisi dilakukan untuk memastikan pengelolaan obat di Puskesmas Pembantu sudah


sesuai dengan pedoman yang disepakati bersama
1. Mengecek kelengkapan administrasi obat:
a. Buku penerimaan obat
b. Buku Register Kunjungan Pasien
c. Register Obat Harian
d. LPLPO sub unit
2. Mengecek ketepatan pencatatan obat
3. Mencocokan administrasi obat dengan sisa stock fisik obat
4. Mengecek kerapihan dan kebersihan penyimpanan obat
5. Menemukan permasalahan yang ada (potensial atau aktual)
6. Mencarikan solusi permasalahan
7. Berdiskusi dengan petugas Pustu
8. Melakukan intervensi tertentu apabila diperlukan
9. Membuat kesimpulan hasil supervise
10. Melaporkan hasil supervisi kepada Kepala Puskesmas
Cek kelengkapan administrasi

8.Hal hal yang perlu


diperhatikan
9.Unit Terkait
10.Dokumen Terkait

11.Rekaman Historis
perubahan

Cek ketepatan
pencatatan obat

Buku penerimaan obat


Buku Register Kunjungan Pasien
Register Obat Harian
LPLPO sub unit
No

Yang dirubah

Cocokkan sisa stock


fisik
Isi Perubahan

Cari permasalahan yang


Tanggal Mulai
ada
Lakukan intervensi
Buat kesimpulan
Laporkan hasil kepada

Anda mungkin juga menyukai