TUBERKULOSIS PARU
Oleh:
Selvia Anggraeni
G99142101
KEPANITERAAN KLINIK ILMU FARMASI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD DR MOEWARDI
S U R AK AR T A
2015
PENDAHULUAN
Disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis
95% di negara berkembang, usia
produktif (20-49 tahun)
(2011): 8,7 juta kasus baru, 1,4 juta
meninggal
(2011) Indonesia = peringkat ke-5
Penularan TB = per inhalasi, droplet
nuclei.
PATOGENESIS
TB
Primer
TB
Postprim
er
TB PRIMER
Doplet nuclei
Berkembang
biak di
sitoplasma
makrofag
Sarang Primer
M.tuberculosi
s
Makrofag
KOMPLEKS
PRIMER
alveolus
PMN
TB POSTPRIMER
Kuman
dormant
Invasi ke
parenkim
paru
Infeksi
endogen
Sarang dini
Sarang
Pneumonia
Kecil
Tuberkel
KLASIFIKASI TB
Berdasarkan organ Berdasarkan tipe
pasien
tubuh yang
Kasus baru
terkena
Kasus kambuh
TB paru
(relaps)
TB ekstra paru
Kasus drop out
Kasus gagal
Berdasarkan hasil
Kasus kronik
pemeriksaan
Kasus bekas TB
dahak (BTA)
TB paru BTA (+)
DIAGNOSIS
Gejala Klinis
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Fisik
Bakteriologi
Radiologi
Biakan Kuman
Gejala Klinis
Gejala respiratori
Gejala sistemik
batuk 2 minggu
batuk darah
sesak napas
nyeri dada
demam
malaiase
keringat malam
anoreksia
berat badan menurun
pasien kambuh
pasien gagal
pasien dengan
pengobatan setelah
putus berobat
(default)
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Tn. W
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Alamat
: Kebakkramat, Sragen
Agama
: Islam
Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat mondok
karena penyakit
serupa (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
asma (-)
alergi (-)
DM (-)
hipertensi (-)
TBC (+)
Riwayat Kebiasaan
olahraga: tidak teratur
merokok : (+), sejak 30 tahun yang
lalu
alkohol : (-)
Anamnesis Sistemik
Kepala, Mata, THT, Mulut, Kardiovaskular,
Genitourinaria, Ekstremitas dbn
Respirasi : sesak (+), batuk (+), dahak (+),
batuk darah (+), mengi (-)
GIT : mual (-), muntah (-), perih (-), kembung (-),
sebah (-), nafsu makan menurun (+), muntah
darah (-), perubahan BAB (-)
Muskuloskeletal : lemas (+), nyeri otot (-),
nyeri sendi (-), kesemutan (-)
Kulit : kering (-), gatal (-), luka (-), pucat (-),
kuning (-), kebiruan (-), keringat malam hari (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : compos mentis,
tampak sakit sedang, status gizi kesan
normoweight
Tanda vital
TD : 120/70 mmHg
HR : 80 x/menit, reguler, isi cukup
RR : 24 x/menit
t : 37,5 C (per axiller)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1-8-15
Hasil
Rujukan
Satuan
Hb
13,2
12-16
g/dl
HCT
40,1
38-47
RBC
4,5
4,2-5,4
106/l
WBC
11,1
4,5-11
103/l
AT
348
150-440
103/l
GD
GDS
105
<110
mg/dL
Ureum
45
10-50
mg/dL
Cr
0,6-1,1
mg/dL
DIAGNOSIS BANDING
TB paru
Pneumonia
Ca paru
DIAGNO
SIS
Tuberkulos
is Paru
Kasus
Baru
TUJUAN PENGOBATAN
Menyembuhkan pasien.
Mencegah kematian.
Mencegah kekambuhan.
Memutus rantai penularan.
Mencegah resistensi terhadap
OAT.
Membunuh kuman
M.tuberculosis
Non Medikamentosa
Rawat Jalan
Edukasi : minum obat secara teratur dan harus
habis, tidak boleh putus obat.
Memilih PMO.
Edukasi : kontrol 2 bulan pemeriksaan sputum
lanjut terapi 4 bulan kontrol & pemeriksaan
sputum.
Edukasi : pencegahan penularan TB.
Edukasi : lingkungan yang sehat agar terhindar
dari TB.
2 bulan
4 bulan
Tablet
isoniazid
@ 300
mg
1
2
Jumlah
hari/k
Kaplet
Tablet
Tablet
ali
Rifampisi pirazinami etambut
menel
n @ 450
d @500 ol @ 250
an
mg
mg
mg
obat
1
1
56
48
Isoniazid
Bersifat bakterisid, terutama dalam
bentuk aktif.
Menghambat: enzim InhA FAS-II
asam mikolat rantai panjang
dinding sel bakteri menghilangkan
sifat BTA
Rifampisin
Bersifat bakterisid, dapat membunuh
kuman semi-dormant.
Menghambat: DNA dependent RNApolimerase transkripsi mRNA
sintesis protein.
Etambutol
Bersifat bakteriostatik, menekan
pertumbuhan kuman TB yang telah
resisten terhadap INH dan
streptomisin.
menghambat sintesa RNA,
menghindarkan terbentuknya asam
mikolat dan arabinogalactan pada
dinding sel, menghambat sintesis
metabolisme sel kematian sel
Pirazinamid
Bersifat bakterisid, dapat membunuh
kuman yang berada dalam sel
dengan suasana asam.
Pirazinamid asam pyrazinoic
menghambat sintesis FAS I
menghambat sintesis asam mikolat
rantai pendek menghambat
sintesis dinding sel bakteri.
Streptomisin
Mekanisme kerja : menghambat
sintesis protein pada ribosom
mikrobakterium dan bersifat
bakterisid,
bersifat ototoksik dan nefrotoksik.
Piridoksin
100 mg/hari
mengatasi efek samping INH: neuritis
perifer
Penyebab
Penatalaksanaan
Rifampisin
Pirazinamid
INH
Rifampisin
Beri Aspirin/
allopurinol
Beri vitamin B6
(piridoxin) 100 mg per
hari
Tidak perlu diberi apaapa, tapi perlu
penjelasan kepada
pasien
Penyebab
Penatalaksanaan
Beri antihistamin dan
Semua jenis OAT
dievaluasi ketat
Streptomisin dihentikan,
Streptomisin
ganti Etambutol
Streptomisin dihentikan,
Streptomisin
ganti Etambutol
Hentikan semua OAT
sampai ikterus
Hampir semua OAT
menghilang dan boleh
diberikan hepatoprotektor
Hampir semua OAT
Etambutol
Hentikan Etambutol
EVALUASI
Evaluasi Klinis
1 minggu pertama, selanjutnya setiap 2
minggu dalam masa intensif dan
seterusnya sekali sebulan sampai masa
akhir pengobatan.
Evaluasi Bakteriologis (0-2-6/9), min 2x
Evaluasi Radiologis (0-2-6/9)
Evaluasi Efek Samping Secara Klinis
Evaluasi Keteraturan Minum Obat
-[