M m x ml cos F bx ml 2 sin
(1)
Apabila persamaan 1 dibuat dalam bentuk matriks akan tampak seperti pada
persamaan 2
M m
ml cos
ml cos
ml 2 I
0
x b ml sin x
F
0
0
mgl sin 0
(2)
2 y
x 2
h
k1
2
h
k2
2
k3
h
2
f ( x, y , y ' )
f ( x, y , y ' )
k
h
h
f x , y y ' 1 , y ' k1
2
2
2
k
h
h
f x , y y ' 1 , y ' k 2
2
2
2
h
f x h, y h y ' k 3 , y '2k 3
2
k k 2 k3
y n y n 1 h y ' n 1 1
k4
y ' n y ' n 1
k1 2k 2 2k 3 k 4
3
, dimana
= integration step
(3)
3. Perancangan
Pada persamaan 2 merupakan persamaan differensial dengan orde 2.
dan
dan
jarak dan
percepatan
sudut , dimana
M m
ml cos
ml cos
ml 2 I
x
b ml sin
C
0
0
x
0
mgl sin
F
F
0
M C G F
(4)
. Nilai
berupa matriks , maka tiap ruas dikalikan dengan nilai invers dari matriks M , sehingga
persamaan 4 menjadi
M 1C M 1G M 1 F
x M m
ml cos
ml cos
M m
ml cos
ml cos
M m
ml cos
ml cos
ml I
2
b ml sin
0
0
F
0
ml I
2
ml 2 I
mgl sin
, dengan
ml 2
I
3
(5)
Bentuk persamaan 5 ini sudah dapat digunakan untuk input dari runge kutta.
Pada persamaan 2 tidak menggandung variable waktu , sehingga bila persamaan 3
disesuaikan dengan bentuk persamaan 5 maka menjadi
t 2
h
k1
2
h
k2
2
k3
h
2
f ( , )
f ( , ' )
k
h
f 1 , k1
2
2
k
h
f 1 , k 2
2
2
h
f h k 3 , 2k 3
2
k k2 k3
n n 1 h n 1 1
k 2k 2 2k 3 k 4
n n 1 1
3
k4
,dimana
(6)
xn
n
dengan kata lain
dan
x
n n
n
Dari uraian diatas sehingga dapat disimpulakan kebutuhan akan fungsi-fungsi atau
procedure yang perlu dibuat untuk dapat mensimulasikan cart and pendulum pada bahasa
pemprograman Delphi adalah sebagai berikut
a.Fungsi penjumlahan matriks , sebagai alat bantu menghitung persamaan 5
b.Fungsi perkalian matriks, sebagai alat bantu menghitung persamaan 5
c.Fungsi invers matriks , sebagai alat bantu menghitung persamaan 5
d.Fungsi gerak untuk menghitung persamaan 5
e.Fungsi runge kutte.
f.Fungsi untuk membuat cart dan pendulum
3.1.
Penjumlahan matriks
Dua matriks dapat dijumlahkan apabila kedua matriks tersebut memiliki ordo
yang sama. Matriks hasil penjumlahannya juga akan memiliki ordo yang sama dengan
matriks yang dijumlahkan. Komponen-komponen matriks hasil penjumlahan diperoleh
f ae b f
h c g d h
Berdasarkan
persamaan
7, fungsi
(7)
penjumlahan
matriks
dalam bahasa
c d
kc kd
(8)
(9)
f
ae bg
h
ce dg
af bh
cf dh
(10)
1
adj ( A)
det( A)
(11)
Dengan det (A) adalah determinan matriks A dan adj(A) adalah adjoin matriks A.
Adjoin matriks A adalah transpose dari matriks kofaktor A. Pada persamaan 2 yang
mempunyai matriks persegi adalah matrik 2 x 2, untuk menyederhanakan proses invers
matriks maka dalam perancangan fungsi invers matrik ,hanya untuk matriks yang
berukuran 2 x 2. Untuk matriks A yang berordo 2 x 2 inversnya adalah sebagai berikut.
a b
1 d b
A 1
ad bc c a
c d
(12)
3.4.
Persamaan Gerak
Berdasarkan persamaan 6, fungsi persamaan gerak cart and pendulum dalam bahasa
3.5.
Desain GUI
Berikut adalah tampilan GUI dari program diatas:
100 5
ml cos
5 10 cos120
ml 2 I
M m
M
ml cos
5 10 cos120
5 10 2
2
5 10 3
25
105
25 666,66667
666,66667 25
1
25
105
(105 666,66667) ( 25 25)
666,66667 25
1
.
25
100
69375,0003
5
M 1
0.009609600.00036036
0.000360360.00151351
10 5 10 0 sin 120
0
10 0
0
0
b ml sin
x 0
0
0
0
-424.35245
F 0
0 0
x
M 1C M 1G M 1 F
- 0.15292
- 0.64226
Berikut hasil dari nilai Uji coba matrik, pada proses ini ditampilkan nilai dari
matrik invers M, nilai dari matrik C, nilai dari matrik invers M dikali C, dan hasil dari
Theta double dot:
Pengujian Pertama
Pada pengujian pertama ini dilakukan sebuah pengujian terhadat pendalum yang
mendapatkan nilai awal theta 0 dan 180, dari pemasukan nilai parameter tersebut dapat terjadi
bahwa saat nilai theta di berikan 0 dan 180 maka pendalum dalam keadaan tetap dan tidak
bergerak. Berikut gambar dari hasil pengujian:
Pengujian Kedua
Pengujian kedua in dilakukan dengan merubah nilai dari b, semakin besar nilai b
maka akan semakin cepat pendalum akan berhenti, hasil pengujian dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
4.4.
Pengujian Ketiga
Pengujian kedua in dilakukan dengan merubah nilai dari m, semakin besar nilai m
maka akan semakin cepat pendalum akan berhenti, hasil pengujian dapat dilihat pada gambar
dibawah ini: