OLEH
Framita Rusadi, S.Kep
b. Lebih sering terjadi pada kembar monozigot dari pada kembar dizigot.
2.
respon maladaptif
pencederaan bunuh diri
perilaku
diri
resiko yang
destruktif-diri diri
meningkatkan
tidak
pertumbuhan
langsung
Keterangan:
1. Peningkatan diri
Seseorang dapat meningkatkan proteksi atau pertahanan diri secara wajar
terhadap situasional yang membutuhkan pertahanan diri. Sebagai contoh
seseorang mempertahankan diri dari pendapatnya yang berbeda mengenai
loyalitas terhadap pimpinan ditempat kerjanya.
2. Beresiko destruktif
Seseorang memiliki kecenderungan atau beresiko mengalami perilaku
destruktif atau menyalahkan diri sendiri terhadap situasi yang seharusnya
dapat mempertahankan diri, seperti seseorang merasa patah semangat
bekerja ketika dirinya dianggap tidak loyal terhadap pimpinan padahal
sudah melakukan pekerjaan secara optimal.
3. Destruktif diri tidak langsung
Seseorang telah mengambil sikap yang kurang tepat (maladaptif) terhadap
situasi yang membutuhkan dirinya untuk mempertahankan diri. Misalnya,
karena pandangan pimpinan terhadap kerjanya yang tidak loyal, maka
seorang karyawan menjadi tidak masuk kantor atau bekerja seenaknya dan
tidak optimal.
4. Pencederaan diri
Seseorang melakukan percobaan bunuh diri atau pencederaan diri akibat
hilangnya harapan terhadap situasi yang ada.
5. Bunuh diri
Seseorang telah melakukan kegiatan bunuh diri sampai dengan nyawanya
hilang.
Perilaku bunuh diri menurut (Stuart dan Sundeen, 1995. Dikutip Fitria,
Nita, 2009) dibagi menjadi tiga kategori yang sebagai berikut.
1. Upaya bunuh diri (scucide attempt)
sengaja melakukan kegiatan menuju bunuh diri dan bila kegiatan itu
sampai tuntas akan menyebabkan kematian. Kondisi ini terjadi setelah
tanda peringatan terlewatkan atau diabaikan. Orang yang hanya berniat
melakukan upaya bunuh diri dan tidak benar-benar ingin mati mungkin
akan mati jika tanda-tanda tersebut tidak diketahui tepat pada
waktunya.
2. Isyarat bunuh diri (suicide gesture)
F. Pohon Masalah
Resiko mencederai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
b.
Koping maladaptive
DS : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada
harapan.
Tujuan umum
Tujuan khusus
untuk
keputusasaannya.
memahami
bahwa
klien
dapat
mengatasi
Tujuan umum
Tujuan khusus
3.
a.
b.
c.
Tindakan :
a. Beri klien kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
b. Beri pujian atas keberhasilan klien
c. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan :
a.
b.
c.
d.
Diagnosa
Tujuan umum
2)
3)
4)
A. Kondisi Klien
Sedih, marah, putus asa, tidak berdaya, memberikan isyarat verbal maupun
non verbal
B. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh Diri
C. Tujuan
1. Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
2. Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3. Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
yang
positif.
c. Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
d. Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh
pasien
e. Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan
3.
Mendiskusikan
dengan
pasien
cara
menyelesaikan masalahnya
b.
c.
Mendiskusikan
dengan
pasien
cara
Orientasi:
Selamat pagi Pak, kenalkan saya Agung Nugroho, biasa di pangil
Agung, saya mahasiswa Keperawatan Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga yang bertugas di ruang ini, saya dinas pagi dari jam
7 pagi 2 siang .
Bagaimana perasaan A hari ini?
Bagaimana kalau kita bercakap cakap tentang apa yang A rasakan
selama ini. Dimana dan berapa lama kita bicara?
Kerja
Bagaimana perasaan A setelah ini terjadi? Apakah dengan bencana
ini A paling merasa menderita di dunia ini? Apakah A pernah
kehilangan kepercayaan diri? Apakah A merasa tidak berharga atau
bahkan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah A merasa bersalah
atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami
kesulitan berkonsentrasi? Apakah A berniat unutuk menyakiti diri
sendiri? Ingin bunuh diri atau berharap A mati? Apakah A pernah
mencoba bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A
rasakan?
Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi
kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda benda yang
membahayakan A)
Karena A tampaknya mash memilikikeinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup A, saya tidak akan membiarkan A sendiri
Apa yang A lakukan jika keinginan bunuh diri muncul?
Kalau keninginan itu muncul, maka akan mengatasinya A harus
langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga
keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya,
katakan kepada teman perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan
untuk mengakhiri kehidupan.
Saya percaya A dapat mengatasi masalah.
Terminasi :
Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi
perasaan ingin bunuh diri?
Coba A sebutkan lagi cara tersebut!
Saya akan menemani A terus sampapi keinginan bunuh diri hilang.
(jangan meninggalkan pasien).
DAFTAR PUSTAKA
Keliat A. Budi, Akemat. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC.