Anda di halaman 1dari 39

INFEKSI ANAEROB

PADA OTOT

dr ROSLAILI Rasyid M.Biomed

Infeksi

anaerob adalah infeksi yang


disebabkan oleh bakteri yang didalam
pertumbuhan dan perkembangannya tidak
membutuhkan oksigen.
Bakteri anaerob dapat menginfeksi luka
dalam, jaringan yang terletak lebih dalam
dan organ-organ internal yang sangat
sedikit membutuhkan oksigen.
Infeksi ini sangat khas yaitu
pembentukkan abses berisi cairan nanah
yang berbau busuk disertai kerusakkan
jaringan.

Bagian

tubuh yang mengalami kerusakkan


jaringan (nekrosis) atau suplai aliran
darahnya sedikit merupakan tempattempat yang disenangi oleh bakteri
anaerob untuk tumbuh dan berkembang
karena miskin akan oksigen.
Keadaan yang kurang mengandung
oksigen dapat disebabkan karena penyakit
pembuluh darah, keadaan syok,
trauma/cedera dan tindakkan
pembedahan.

Spesies yang patogen


Clostridium

tetani
Tetanus
Clostridium botulinum
Botulisme
Clostridium perfringens (C.welchii)
Gas
gangren
Clostridium difficille
Pseudomembranous
collitis

Tetanus
Botulism
Gas

gangrene
Foodborne gastroenteritis
Pseudomembrane colitis

Clostridial diseases

Morfologi

-Batang Gram positif


-Spora terminal
-Tidak berkapsul
-punya flagel peritrich
-tersebar luas di tanah dalam bentuk spora
-pada usus binatang(kuda) &Clostridium
manusia
tetani
Drumstick
appearance
normal banyak terdapat dalam
bentuk
vegetatif

Clostridium tetani

Spores
Cell division
and partitioning

Elaboration of
a spore coat

Free spore

Spore positioning and species


Terminal spore
Central spore

C. tetani
C. perfringens

Subterminal spore C. septicum, novyi, histolyticum


difficile, botulinum

Clostridium Associated Human


Disease

Spora

masuk melalui Luka !,kotor &

dalam
Proses germinasi dibantu oleh :
- Jaringan nekrotik
- Infeksi campuran dg kuman piogenik
- Asam laktat
- Garam Calsium
Spora
vegetatif dan membelah, toksin
meningkat jumlahnya

Patogenesis

Toksin

C.tetani dalam usus akan hancur


oleh enzym2 pencernaan. Hal ini berbeda
dengan toksin C.botulinum
Toksin C.tetani bila disuntikkan IM/IV/SK
dapat menimbulkan kejang. Paling cepat
bila disuntik intraneural !

1.
2.

Tetanolisin : tidak tahan O2 dan dapat


menghemolisis eritrosit
Tetanospasmin : toksin kuat, tahan O2
dan dapat dikristalkan untuk dibuat
toksoid.In aktif dengan cara pemanasan
atau ditambah Formalin. Toksin bekerja
seperti Striknin : menghambat transmisi
neuromuskuler sehingga terikat pada
jaringan otak. Terjadi kejang spastik.
Hiperrefleksi dan opistotonus

Toksin : eksotoksin yang kuat

Waktu munculnya gejala tetanus


tergantung dari :
lamanya tercapai kondisi anaerob di
tempat infeksi
Jarak tempat infeksi dg susunan syaraf
pusat

Teatanospasmin: mencegah pelepasan mediator penghambat


pada neuron motorik, shg tjd kekejangan otot

Opisthoto
nus

Bahan

: Jaringan nekrotik pada luka atau


talipusat !
Biakan anerob pada agar darah, biasanya
di tambahkan polimiksin B, untuk
membunuh kuman lain
Koloni swarming (menyebar)
Hemolisa type alfa

Pemeriksaan Laboratorium

Obligat anaerob !
Koloni menyebar ( swarming)
Hemolisa alfa pada agar darah

tetanolisin)

Daya tahan
Spora: -tahan dididihkan 1 jam
-Pada autoclave : mati
-Hidup di tanah sampai bertahun2
-H2O2 10% : dapat mati

Biakan/ kultur

To cultivate anaerobes, the specimen should not be exposed to air

Laboratory diagnosis
Sources undetermined

Grown in the laboratory


under anaerobic conditions

Tes biokimia untuk membedakan species


Clostridium
Rx biokimia C.tetani

C.botulinum

C.perfringens

C.difficile

Lactosa

Glukosa

+/-

+/-

+/-

Sacarosa

+/-

+/-

-/+

H2S

-/+

Indol

Maltosa

+/-

-/+

-/+

Galatinosa

Hemolisis

Imunisasi

aktif : DPT
Imunisasi pasif : ATS/ATG

Pencegahan

TETANUS VACCINE

Toxin

Toxoid

Enzyme

-S-SActive

Inactive

Morfologi

- Batang Gram positif


-Spora sentral/subterminal
-Flagel peritrich
-Terdiri atas 7 tipe . A G
-Toksin : neurotoksin (presinaptik)

Clostridium botulinum

Kuman

masuk melalui makanan/minuman


kaleng (anaerob)
Spora tersebar di tanah,lumpur,sayur2an
Toksin diserab di usus halus
Bila sudah menempel akan berikatan di
presinap, bersifat permanen
Terapinya dengan memberi kompetitornya
seperti Guanidin HCl (blok presinap)

Patogenesis

Muntah

dan sulit menelan


Kaku otot mata
Flacid (otot lemas), tidak ada hiperrefleksi
Dapat menyerang otot polos jantung
sehingga cardiac arrest!
Eksotoksin sangat kuat (paling toksis)

Gejala

Botox injection

Botox Cosmatic/medical
application Toxin A

Before

After

Gas gangrene
disebabkan oleh:
C. perfringens, ( paling sering)
C. novyi,
C. septicum,
C. histolyticum

Gejala muncul 72 jam


setelah trauma jaringan

Morfologi

-Batang Gram positif


-Spora sentral
-Berkapsul
-Tidak punya flagel
-Ada 5 tipe : A-E

C.Perfringens (C.welchii)

Patogenesis
Pada

manusia penularan lewat luka,


terjadi Gas gangren (mionekrosis) .
spora tumbuh menjadi sel vegetatif
meragikan karbohidrat jaringan
membentuk gas,
Terjadi fermentasi glukosa jaringan Gas
positif!
peregangan jaringan (bengkak)
gangguan aliran darah.

Sekresi

toksin menyebabkan nekrosis &


enzim hialuronidase mempercepat
penyebaran infeksi,
anemia hemolitik, toksemia berat,
kematian.
Gas yg dihasilkan adalah CO2 dan H2
Kematian krn efek toksin
Pengobatan : antiserum, antibiotik
(penisilin,tetrasiklin), terapi oksigen
hiperbarik.

Patogenesis

Minor

Major

C. perfringens Virulence Factors

C. perfringens

Gas gangrene

myonecrosis
Crepitation in the subcutaneous
tissue

Gas Gangrene, pada jari kaki

Bone fracture with


gas in surrounding
muscular tissue

Pseudo membranous collitis


dampak negatif dari komsumsi antibiotika
yang tidak rasional dalam
penanggulangan infeksi.
Kuman C. difficile baik yang toksigenik
maupun yang non toksigenik merupakan
flora normal dalam saluran pencernaan
neonatus dan anak-anak

Clostridium difficile

Dalam

keadaan normal kuman C. difficile


juga menghasilkan toksin tetapi dalam
jumlah yang sangat sedikit sehingga dapat
dinetralisir

Pada

keadaan penderita mendapakan


pengobatan antibitoika dalam jangka waktu
lama dan dosis tinggi dapat mengakibatkan
flora normal di usus banyak yang mati,
sehingga kuman yang resisten terhadap
antibiotika dapat tumbuh dan berkembang
biak dengan cepat.

terimakasih atas
perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai