Anda di halaman 1dari 48

DISLOKASI

Oleh:
dr. Hans Marpaung, SpB, FICS

Jenis Persendian
1. Sendi Fibrous (Sinarthrosis)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak.
Misalnya : sutura kepala

2. Sendi Sindesmosis
Permukaan sendi dihubungkan oleh suatu
membran. Misalnya Sendi inferior tibia fibula.

3. Sendi Tulang Rawan (amfiartrosis)


Sendi dengan gerakan sedikit, permukaan oleh
bahan antara yang memungkinkan sedikit gerakan.
Misalnya : sendi pada simfisis pubis

Jenis Persendian
1. Sendi Fibrous (Sinarthrosis)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak.
Misalnya : sutura kepala

2. Sendi Sindesmosis
Permukaan sendi dihubungkan oleh suatu
membran. Misalnya Sendi inferior tibia fibula.

3. Sendi Tulang Rawan (amfiartrosis)


Sendi dengan gerakan sedikit, permukaan oleh
bahan antara yang memungkinkan sedikit gerakan.
Misalnya : sendi pada simfisis pubis

Jenis Persendian
1. Sendi Fibrous (Sinarthrosis)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak.
Misalnya : sutura kepala

2. Sendi Sindesmosis
Permukaan sendi dihubungkan oleh suatu
membran. Misalnya Sendi inferior tibia fibula.

3. Sendi Tulang Rawan (amfiartrosis)


Sendi dengan gerakan sedikit, permukaan oleh
bahan antara yang memungkinkan sedikit gerakan.
Misalnya : sendi pada simfisis pubis

4. Sendi Sinovial (Diarthrosis)


Persendian yang bergerak bebas dan banyak
ragamnya dan semuanya mempunyai ciri yang sama :
- Permukaan sendi dilapisi tulang rawan.
- Adanya ligamen
- Adanya kapsul sendi
- Adanya cairan sendi
Sendi sinovial terdiri dari : sendi putar, sendi engsel,
sendi kondiloid, sendi putar dan sendi pelana.

DISLOKASI
Dislokasi (luxation) : cerai sendi
Permukaan sendi tidak ada kontak sama sekali.
Subluxation : Kontak permukaan sendi masih ada
tetapi tidak normal.

Stabilitas sendi :
Pergerakan yang lentur dalam batas batas
normal ( range of motion )
3 struktur penting pencegah gerakan
abnormal :
- Bentuk sendi timbal balik ( reciprocal )
- Ligament dan kapsul jaringan ikat
- Otot-otot disekitar sendi

Stabilitas Sendi
Tiga faktor yang bertanggung jawab
untuk mencegah terjadinya pergerakan
yang abnormal dan juga menunjang
stabilitas suatu persendian, yaitu :
1. Kontur dari permukaan sendi
2. Kapsul sendi dan ligamen-ligamen
3. Otot-otot yang menggerakkan sendi

Kehilangan stabilitas sendi


Kerusakan salah satu atau kombinasi
diantara penyokong sendi gangguan
stabilitas sendi

Faktor terpenting untuk stabilitas


sendi tergantung juga pada jenis
sendi
Ball and socket ( pinggul ) : bentuk sendi
Hinge joint ( lutut ) : Ligament
Bahu : Fibrous capsul.

3 tingkat instabilitas sendi :


1. Tersembunyi ( occult joint instability )
2. Subluksasi
3. Dislokasi ( luksasi )
Bila disertai fraktur fraktur dislokasi
- Closed ( simple )
- Open ( compound )

Dislokasi dapat disertai fraktur Fraktur dislokasi.


- Intra artikuler
- Extra artikuler
- Tertutup
- Terbuka
- Intra kopsular dislokasi
- Extra kopsular dislokasi
- Bottonhole dislokasi

Diagnosa : - Swelling
- Deformitas
- Abnormal movement
- Local tenderness
- X Ray : 2 proyeksi AP + Lateral

Faktor fisik terjadinya cedera sendi

Gangguan stabilitas struktur sendi


Gagal tekanan ( tension failure )

Tipe-tipe cedera persendian


1. Contusio
Terjadi akibat trauma langsung pada persendian, yang
mengakibatkan sinovial membran memberikan reaksi
berupa peninggian produksi cairan sendi ;pembuluh
darah sinovial dapat pecah yang mengakibatkan
hemarthrosis.

prain
2. Subluxations
3. Dislocations
4. Fraktur Dislokasi

Tipe-tipe cedera persendian


1. Contusio
2. Ligamentous Sprain

Sprain dikarakteristikkan dengan adanya pembengkakan lokal,


nyeri apabila sendi yang terlibat digerakkan karena ligamen
yang cedera tertarik.
Pengobatan bertujuan untuk melindungi ligamen yang cedera.
Immobilisasi yang komplit jarang dibutuhkan kecuali bila
nyerinya hebat.
Pergerakan aktif sangat dibutuhkan tidak hanya untuk
mencegah kekakuan sendi, namun juga untuk melatih otot-otot
yang bersifat protektif terhadap sendi tersebut.

3. Subluxations
4. Dislocations
5. Fraktur Dislokasi

Tipe-tipe cedera persendian


1. Contusio
2. Ligamentous Sprain
3. Subluxations
Terjadi pergeseran pada permukaan sendi sehingga
menjadi tidak normal lagi, namun masih ada kontak.

4. Dislocations
5. Fraktur Dislokasi

Tipe-tipe cedera persendian


1.
2.
3.
4.

Contusio
Ligamentous Sprain
Subluxations
Dislocations
Terjadi pergeseran permukaan sendi hingga tidak
ada lagi kontak antara kedua permukaan sendi
tersebut secara total.

5. Fraktur Dislokasi

Tipe-tipe cedera persendian


1.
2.
3.
4.
5.

Contusio
Ligamentous Sprain
Subluxations
Dislocations
Fraktur Dislokasi
Subluksasi atau Dislokasi yang disertai dengan
fraktur.

Sendi rentan trauma :

Bahu ( shoulder )
Siku ( elbow )
Jari-jari ( interphalangeal )
Pinggul ( hip )
Pergelangan kaki ( ankle )
Lutut ( Knee)

Shoulder Joint ( Bahu )

- Anterior Dislokasi
- sering
- glenoid socket dangkal
- jatuh dengan tangan menahan
Gejala Klinis : - Nyeri
- Di pegang lengan sebelah
- Menghindari pergerakan
- Perubahan kontur bahu

X ray : Overlapping bayangan head


humeral dengan glenoid ( AP )
Lateral : head humerus keluar dari
socket
Therapy : - Sedasi
- Supine
- Traksi bertahap
- sedikit abduksi
- counter traksi

Kockers Methode
- Elbow 90 disamping tubuh
- Rotasi 70 lateral
- Angkat elbow adduksi
- Rotasi medial X Ray kontrol
- Sling 2 minggu

- Dislokasi Posterior
Therapy : - Anastesi umum
- Tarik lengan dengan abduksi
bahu perlahan
- Rotasi lateral lepas
- Sling 2 minggu

- Dislokasi Elbow
- Sering
- Dewasa > anak-anak
- 90 posterior atau posterolateral
- Ok. jatuh dalam posisi extensi elbow
Gejala Klinis : - Slight flexi
- Swelling
- Deformitas
- Bony landmark abnormal
- X Ray : jelas terlihat

Therapy : - Anastesi umum


- flexi ringan
- Tarik forearm
- Flexi, tekan olecranon
Nilai stabil atau tidak
X Ray Kontrol :
- Konfirmasi reduksi +/- Fraktur ?

- Dislokasi Hip Joint


- Posterior
- Anterior
- Central

Posterior
Mekanisme : Flexi, internal rotasi
( Dash board injury )
disertai fraktur acetabulum
Gejala Klinis : - Tungkai lebih pendek
- Adduksi
- Internal rotasi
- Sedikit Flexi

Ok. menyertai fraktur femur X Ray Pelvic


Perlu untuk setiap fraktur femur.
X Ray : AP, head diatas acetabulum
fraktur acetabulum
CT Scan : good
Therapy :

- Segera
- Anastesi umum
- Asisten menahan pelvic
- Operator flexi hip & knee 90
tarik keatas
- Nilai stabilitas sendi
- X Ray konfirmasi
istirahat 3 minggu. Traksi kulit (+)
Gunakan crutches setelah 3 minggu

Komplikasi : a. Segera
- Injury sciatic nerve
- Injury superior gluteal artery
- Fraktur femur
b. Lanjut :
- Avaskuler necrosis
- Myositis ossificans
- Unreduced dislocation
- Osteoarthritis

Dislokasi Anterior
- jarang
- jatuh dengan kaki terpisah, lutut lurus,
ke depan.

pinggul

Gejala Klinis : - Rotasi eksterna


- Abduksi
- Flexi ringan
- Tidak lebih pendek
- Head menonjol
X Ray : AP view
Therapy : Seperti posterior dislokasi
Setelah ditarik keatas adduksi
Komplikasi : ~ dislokasi posterior

Dislokasi Sentral
Head femoral menembus ke acetabulum
Gejala Klinis : Pinggul bengkak tetapi posisi tungkai normal
X Ray : - Acetabulum fraktur
- Head femoral displaced medial
Therapy : - Reduksi
- Restorasi acetabulum
- Tarik keluar, bila perlu adduksi
- Traksi tulang 4 6 minggu
- Gunakan tongkat
- weightbearing setelah 8 minggu.

Dislokasi Knee
- Trauma berat
- Robekan ligament
Gejala Klinis : - Bengkak
- Deformitas
- Bruising
Therapy : - Anastesi
- Tarik menurut arah tungkai
- Hindari hyperekstensi
- Back splint 15
- Istirahat 12 minggu

Dislokasi Patella
- Trauma langsung pada patella saat fleksi dan otot
quadriceps relax.
- Ke arah lateral
Gejala Klinis : Patella teraba di luar tempatnya
X ray : melihat fraktur yang mengikuti
Therapy : - Anastesi
- Reposisi
- Repair
- Slab 3 minggu
Operasi : pada rekurens

cc: file dr.Hans M. SpB, FICS

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai