Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH LOKASI DAN FASILITAS TERHADAP

KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA DRIVE THRU DI


KANTOR SAMSAT SAMARINDA

A. Latar Belakang
Samsat merupakan instansi pemerintah yang harus memberikan pelayanan yang
baik kepada masyarakat karena sesuai dengan visi dari Samsat Samarinda yaitu
pelayanan secara professional, cepat, tepat dan aman demi kepuasan masyarakat.
Masyarakat yang dimaksudkan adalah wajib pajak kendaraan bermotor yang membayar
pajak kendaraan bermotor di Samsat Samarinda.
Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap (SAMSAT) Samarinda
merupakan suatu wadah yang melaksanakan tugas secara bersama-sama dari 3 instansi,
yaitu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset (DPPKA) Samarinda,
Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Samarinda, dan PT. Jasa Raharja (Persero)
yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendaftaran
kendaraan bermotor, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), pembayaran Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan pembayaran Sumbangan Wajib Dana
Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLLJ).
Pola-pola penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan yang sentralistik
menjadi kurang actual sehingga perlu pendekatan desentralisasi. Pendekatan ini lebih
menekan bahwa sebaiknya pemerintah pusat sebagai regulator proses interaksi untuk
menciptakan iklim kondusif dalam mewadahi proses interaksi kehidupan social, politik,
ekonomi masyarakat.
Salah satu tuntutan masyarakat kepada pemerintah adalah peningkatan pelayanan
publik setiap harinya. Kebutuhan dan kompleksnya permasalahan yang berkembang

menjadikan pemerintah sebagai pihak yang sangat dibutuhkan untuk dapat


mengakomodir kepentingan-kepentinga tersebut agar dapat terpenuhi dengan baik. Untuk
mencapai pelayanan publik yang berkualitas maka disusun aturan, ketentuan dalam
pelayanan masyarakat. Hal tersebut agar pelayanan yang diberikan lebih terarah dan
maksimal.
Perwujudan langkah yang sedang dikembangkan adalah meningkatan pemahaman
dan keselarasan untuk menerapkan asas kepentingan umum, kepastian hokum, kesamaan
hak, keseimbangan hak, dan kewajiban, profesionalitas, partisipatif , persamaan
perlakuan atau tidak diskriminatif , keterbukaan akuntabilitas , fasilitas dan perlakuan
khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu, kecepatan, kemudahan dan
keterjangkauan wilayah.
Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategic, seperti fleksibilitas
competitive positioning, manajemen permintaan, dan fokus strategik (Fitzsimmons &
Fitzsimmons, 1994). Fleksibilitas sebuah lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah
jasa mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah. Keputusan pemilihan
lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek sifatnya kapital
intensif, karena itu penyedia jasa harus benar-benar mempertimbangkan, menyeleksi dan
memilih lokasi yang responsif terhadap kemungkinan perubahan ekonomi, demografis,
budaya, persaingan dan peraturan di masa mendatang. Competitive positioning adalah
metode-metode yang digunakan agar perusahaan dapat mengembangkan posisi relatifnya
dibandingkan para pesaing. Dan begitu pula dengan Manajemen permintaan merupakan
kemampuan penyedia jasa untuk mengendalikan kuantitas, kualitas dan timing
permintaan.

Keputusan Pembelian Konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2000)


mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan altr=ernatif
atau lebih. Seorang konsumen yang hendak memilih harus memiliki pilihan alternatif.
Schiffman dan Kanuk (2000) mengemukakan empat macam perspektif model
manusia (model of man). Model manusia yang dimaksud adalah suatu model tingkah laku
keputusan dari seorang individu berdasarkan empat perspektif, yaitu manusia ekonomi
(economic man) manusia yang dipandang sebagai seorang individu yang memutuskan
secara rasional. Manusia pasif (passive man) yaitu manusia sebagia individu yang
mementingkan diri sendiri dan menenrima berbagai macam promosi yang ditawarkan
pemasar. Manusia kognitif (cognitive man) menggambarkan konsumen sebagai individu
yang berfikir untuk memecahkan masalah (a thinking problem solver), dan begitu pula
Manusia emosional (emotional man) yaitu konsumen sebagai individu yang memiliki
perasaan mendalam dan emosi yang memengaruhi pembelian atau kepemilikan barangbarang tertentu.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelian dengan judul : Pengaruh Lokasi dan Fasilitas terhadap

keputusan menggunakan jasa Drive Thru di Kantor Samsat Samarinda


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan pelanggan Drive Thru di
Kantor Samsat Samarinda?
2. Apakah fasilitas berpengaruh terhadap keputusan pelanggan Drive Thru di
Kantor Samsat Samarinda?
3. Apakah lokasi dan fasilitas berpengaruh terhadap keputusan konsumen
pada pelanggan Drive Thru di Kantor Samsat Samarinda?

C. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui lokasi terhadap keputusan mengggunakan jasa Drive
Thru di Kantor Samsat Samarinda
b) Untuk mengetahui fasilitas terhadap keputusan menggunakan jasa Drive
Thru di Kantor Samsat Samarinda
c) Untuk mengetahui lokasi dan fasilitas terhadap keputusan menggunakan
jasa Drive Thru di Kantor Samsat Samarinda
D. Hipotesis
H1
H3
LOKASI (X1)

H2

KEPUTUSAN
KONSUMEN (Y)

FASILITAS (X2)

1. H.1 Lokasi (X1) memiliki pengaruh terhadap Keputusan Konsumen (Y)


2. H.2 Fasilitas (X2) memilki pengaruuh terhadap Keputusan Konsumen (Y)
3. H.3 Lokasi (X1) dan Fasilitas (X2) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap
Keputusan Konsumen (Y)
E. Alat Analisis
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda pada dasarnya merupakan perluasan dari regresi
linear sederhana, yaitu menambah jumlah variable bebas yang sebelumnya hanya
satu menjadi dua atau lebih variable bebas. Contohnya adalah penelitian tentang
pengaruh motivasi, perilaku pemimpin dan kesempatan pengembangan karier
terhadap kinerja pegawai. Dalam hal ini, ada tiga variable bebas dan satu variable
terikat. Dengan demikian, regresi linear berganda dinyatakan dalam persamaan
matematika sebagai berikut.
Y = a + b1 X1 + b2 X2 +e
Dimana
Y` = Keputusan Konsumen
X1 = Lokasi
X2 = Fasilitas
a = konstanta

b1, b2 = koefisien regresi


e = variabel pengganggu
2. Uji Statistik F (Uji Serentak)
Uji F adalah uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua
variael bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya.
Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan
atau tidak baik/non signifikan.

3. Uji T (Uji Parsial)


Uji T adalah yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masingmasing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel
terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung
dengan t table atau dengan melihat kolom signifikansi pada masingmasing t hitung,

4. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki
distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik
inferensial). Cara yang biasa dipakai untuk menghitung masalah ini adalah Chi
Square. Tapi karena tes ini memiliki kelemahan, maka yang kita pakai adalah
Kolmogorov-Smirnov. Kedua tes dinamakan masuk dalam kategori Goodness Of
Fit Tes.
5. Uji Reabilitas
Uji Reabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu.

6. Uji Validitas Isi


Uji Validitas Isi adalah untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.
Menurut Malhotra (2012: 318), validitas merupakan instrumen dalam
kuesioner dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur, bukan kesalahan sistematik. Sehingga indikator-indikator
tersebut dapat mencerminkan karakteristik dari variabel yang digunakan
dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai