DATA PENGAMATAN
1.1 Pengujian Pengaruh Suhu
Tabel 1.1 Perubahan yang terjadi setelah 0 jam dengan menggunakan air tebu dan
limbah drainase
No
Suhu
5oC
35oC
60oC
Tabel 1.2 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam dengan menggunakan air tebu
dan limbah drainase
No
Suhu
5C
35 C
sedikit endapan
60 C
Tabel 1.3 Perubahan yang terjadi setelah 48 jam dengan menggunakan air tebu
dan limbah drainase
No
Suhu
5oC
35oC
60 C
Cawan Petri
Kering
Lembab
Berair
Tabel 1.5 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada suhu 37oC dengan
menggunakan jamur aspergillus.
No
Cawan Petri
Kering
Pisang kecoklatan
Lembab
Berair
Tabel 1.6 Perubahan yang terjadi setelah 48 jam pada suhu 37oC dengan
menggunakan jamur aspergillus.
No
Cawan Petri
Kering
Pisang kecoklatan
Lembab
Berair
Tabel 1.7 Perubahan yang terjadi setelah 0 jam pada suhu 37oC dengan
menggunakan jamur aspergillus.
No
Glukosa
(gram)
0,2
0,3
0,4
Tabel 1.8 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada suhu 37oC dengan
menggunakan jamur aspergillus.
No
Glukosa
(gram)
0,2
0,3
0,4
Tabel 1.9 Perubahan yang terjadi setelah 48 jam pada suhu 37oC dengan
menggunakan jamur aspergillus.
No
Glukosa (gram)
ada endapan
0,2
0,3
0,4
Tabel 1.10 Perubahan yang terjadi setelah 0 jam pada suhu 37oC dengan
Glukosa
(gram)
0,2
3
4
0,3
0,4
Tabel 1.11 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada suhu 37oC dengan
menggunakan bakteri sacharomyces.
No
Glukosa
(gram)
0,2
0,3
0,4
Tabel 1.12 Perubahan yang terjadi setelah 48 jam pada suhu 37oC dengan
menggunakan bakteri sacharomyces.
No
Glukosa
(gram)
ada endapan
0,2
0,3
0,4
Tabel 1.13 Perubahan yang terjadi setelah 0 jam pada PH netral dengan
menggunakan limbah drainase
N
O
1
Larutan
Air biasa
Ekstrak wortel
Tabel 1.14 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada Ph netral dengan
menggunakan limbah drainase
N
O
1
Larutan
Air biasa
Ekstrak wortel
Tabel 1.15 Perubahan yang terjadi setelah 48 jam pada Ph netral dengan
menggunakan limbah drainase
No
1
2
3
Larutan
Air biasa
Larutan garam 15%
Ekstrak wortel
Waktu penyinaran
1
2
3
4
0 menit
10 menit
15menit
20 menit
Tabel 1.17 Perubahan yang terjadi setelah 24 jam pada cahaya matahari
No
Waktu penyinaran
1
2
3
4
0 menit
10 menit
15menit
20 menit
Tabel 1.18 Perubahan yang terjadi setelah 48 jam pada cahaya matahari
No
Waktu penyinaran
0 menit
Tumbuh bakteri
10 menit
Tumbuh bakteri
15 menit
Tumbuh bakteri
20 menit
Waktu penyinaran
0 menit
10 menit
15 menit
20 menit
Waktu penyinaran
0 menit
10 menit
15 menit
20 menit
Waktu penyinaran
0 menit
10 menit
15 menit
20 menit
BAB II
PEMBAHASAN
(Volk, 1993)
(Indra, 2008)
(Volk,1993)
cawan
petri
yang
memiliki
kondisi
kering
tidak
terjadi
Semua bakteri memerlukan air dalam konsentrasi yang cukup karena air
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembanganbiakan bakteri. Air diperlukan
untuk reaksi metabolik dimana air dapat mengantarkan zat-zat yang diperlukan
kedalam sel dan membuang zat-zat yang tidak diperlukan keluar sel.
(Hadioetomo, R. S., 1993)
Pada pisang lembab terjadi perubahan warna menjadi hitam kecoklatan
dan berkembang lebih banyak jamur. Sedangkan pada cawan petri yang kadar
airnya lebih banyak terjadi perubahan warna tetapi perkembangan jamur sedikit,
ukuran mikroba yang tumbuh tidak sebesar ukuran dari jamur pada cawan petri
dalam kondisi lembab, dan tekstur warnanya juga lebih dominan pada pisang di
cawan petri yang lembab. Jamur berkembang biak dengan cepat pada kondisi
lembab hal ini dikarenakan kadar air yang diberikan cukup dan tidak berlebih.
(Tim Mikrobiologi FKH Unsyiah, 2001)
2.3 Pengujian Pengaruh Tekanan Osmosis
Air keluar dan masuk ke dalam bakteri melalui proses osmosis, karena
perbedaan tekanan osmotik antara cairan yang ada di dalam dengan yang ada di
luar sel bakteri. Untuk kelangsungan hidupnya, bakteri tidak mudah dipengaruhi
oleh tekanan osmotik cairan di sekitarnya, karena mempunyai membran
sitoplasma yang secara aktif mengatur ke luar masuknya zat ke dalam sel bakteri,
termasuk air. Akan tetapi, larutan hipertonis di sekitar bakteri akan menyebabkan
selnya mengalami plasmolisis, yaitu terkelupasnya membran sitoplasma dari
dinding sel akibat mengkerutnya sitoplasma sehingga bakteri sukar atau sama
sekali tidak dapat tumbuh dapat tumbuh bahkan dapat membunuhnya.
(Pratiwi, 2009)
Pada percobaan ini yang dilakukan adalah membuat media NB (Nutrien
Broth). Media ini adalah media biakan yang disterilkan untuk menumbuhkan
mikroba. Untuk membuat media cair ini dibutuhkan 50 ml kaldu, 10 gram glukosa
dan 100 ml aquadest kedalam erlenmeyer.
(Suriawiria, 1995)
(Umam, 2008)
(Michael, 1986)
(Suriawiria, 1995)
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K. A., dkk. 1985. Ilmu Pangan. Penerjemah : Hari Purnomo dan Afiono.
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Hadioetomo, R. S., 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan
Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Michael, 1986. Dasar Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.
Schlegel, H. G., 1994. Mikrobiologi Umum. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Suharni, T. T., dkk. 2008. Mikrobiologi Umum. Penerbit Universitas Atma Jaya.
Yogyakarta.
Suriawiria. U., 1995, Pengantar Mikrobiologi Umum, Bandung : Angkasa.
Tim Mikrobiologi FKH Unsyiah, 2001, Mikrobiologi, Unsyiah-Press, Banda
Aceh.
Tortora. GJ., 2010, Microbiology An Introduction, Pearson Education, Inc., United
States of America.
Umam, AH., 2008. Pengaruh Faktor Luar Terhadap Pertumbuhan Bakteri.
Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.
Volk, W. A. dan Wheeler, M. F., 1993. Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
LAMPIRAN A
GAMBAR
Laporan Sementara
Laboratorium Bioproses
Disusun Oleh:
Kelompok: A-1
Rahmat Sunarya
(1204103010010)
Nanda Nadhiatul
(1204103010033)
(1204103010045)
Frischilia Anggraini
(1204103010049)
Hanafi Ramadhan
(1204103010070)
0%
20%
30%
40%
0%
20%
30%
40%
0%
20%
30%
40%
Air
Ekstrak wortel
Larutan garam