1. Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan
padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan
ukuran partikel. Sebagai contoh menyaring air yang bercampur pasir disaring dengan
kertas saring sehingga pasir akan tertinggal di kertas saring.
2. Dekantasi
Dekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat alternatif selain filtrasi untuk
memisahkan cairan dan padatan. Dekantasi dilakukan dengan cara menuang cairan
secara perlahan-lahan, dengan demikian padatan akan tertinggal di dalam wadah
tersebut. Metode jenis memang terbilang lebih cepat daripada filtrasi, namun hasilnya
masih kurang efektif. Hasil akan menjadi lebih efektif bila ukuran zat padat jauh lebih
besar, misalnya campuran air dengan kerikil.
3. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi bila partikel padatan sangat
halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metide sentrifugasi digunakan secara luas
untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini,
padatan adalah sel-sel darah dan akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan
plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.
4. Evaporasi (evaporasi)
Jika garam dicampur dengan air akan terbentuk larutan, larutan tersebut tidak dapat
dipisahkan dengan metode filtrasi maupun sentrifugasi. Metode yang digunakan untuk
memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya disebut evaporasi. Sebagai contoh
adalah larutan garam, larutan dipanaskan secara perlahan dengan uap air. Selama
pemanasan, air dibiarkan menguap perlahan-perlahan hingga habis dan meninggalkan
kristal garam sebagai residu.
5. Distilasi (penyulingan)
Distilasi adalah metode pemisahan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan
perbedaan titik didih. Jika larutan dipanaskan, maka komponen titik didihnya yang lebih
rendah akan menguap terlebih dahulu. Dalam kehidupan sehari-hari proses penyulingan
digunakan sebagai pemisahan air tawar dan air laut, pembuatan etanol atau alkhol, dan
proses pemisahan minyak bumi.
6. Corong pisah
Campuran dua jenis zat cair yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan
corong pisah lalu didiamkan selama beberapa saat sampai membentuk dua lapisan
terpisah. Contohnya adalah seperti pemisahan air dengan minyak
7. Kromatograf
Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan
giro
Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet atau penyalahgunaan
narkoba
Memeriksa apakah pestisida yag terdapat pada sayuran atau buah-buahan masih
dalam batas aman
8. Sublimasi
Pemisahan campuran dengan metode ekstraksi terjadi atas dasar perbedaan kelarutan
zat terlarut di dalam pelarut yang berbeda. Ekstraksi sering dilakukan untuk mengambil
sari dari suatu tumbuhan.
10 Rekristalisasi
Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan
kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan metode yang digunakan untuk
memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu larutan atau
campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebu antara fasa uap
dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara
destilasi adalai komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi
keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap.
Secara umum, destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan
perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran
homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan
dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas
dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat
pendingin. (lihat gambar). Proses destilasi diawali dengan tahap pemanasan, sehingga
zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap, dan uap tersebut akan bergerak
menuju kodenser (pendingin). Proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air ke
dinding (bagian luar kondenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses
ini berjalan terus-menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan semua senyawa-
senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
Gambar diatas merupakan alat-alat yang digunakan dalam proses destilasi, diantaranya:
1. Wadah air
2. Labu destilasi
3. Sambungan
4. termometer
5. kondensor
6. Aliran masuk air dingin
7. Aliran keluar air dingin
8. Labu distilat
9. Lubang udara
10. Tempat keluarnya distilat
11. Penangas
12. Air penangas
13. Larutan
14. Wadah labu distilat
Tahap destilasi
Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat. Adapun tujuan dari
ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia.
2. Tujuan Ekstraksi
Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam
simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke
dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian
berdifusi masuk ke dalam pelarut.
Jenis Ekstraksi
· Metode maserasi
Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan
terlindung dari cahaya.
Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komonen kimia
yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin.
Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sederhana. Sedang kerugiannya antara
lain waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari yang
digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai
tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.
· Modifikasi remaserasi
· Metode Soxhletasi
o Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak
tahan terhadap pemanasan secara langsung.
Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran azeotropik dan
tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan campuran pelarut, misalnya heksan
:diklormetan = 1 : 1, atau pelarut yang diasamkan atau dibasakan, karena uapnya akan
mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut cair di dalam wadah.
· Metode Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia
yang telah dibasahi.Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan
yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya adalah kontak antara
sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks, dan
pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen
secara efisien.
· Metode refluks
Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang
mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung..
Kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah
manipulasi dari operator.
Destilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi minyak-minyak menguap
(esensial) dari sampel tanaman
Metode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari simplisia yang mengandung
minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi
pada tekanan udara normal.
Soxhlet merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak suatu bahan
dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang sesuai. Sampel yang akan
diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel yang permeabel terhadap pelarut dan
diletakkan di atas tabung destilasi, dididihkan dan dikondensaasikan di atas sampel.
Kondesat akan jatuh ke dalam timbel dan merendam sampel dan diakumulasi sekeliling
timbel. Setelah sampai batas tertentu, pelarut akan kembali masuk ke dalam tabung
destilasi secara otomastis. Proses ini berulang terus dengan sendirinya di dalam alat
terutama dalam peralatan Soxhlet yang digunakan untuk ekstraksi lipida (Wirakusumah
2007). Sampel yang bisa diperiksa meliputi pemeriksaan lemak,trigliserida,kolesterol.
Dalam metode ini sampel dikeringkan, digiling menjadi partikel kecil dan ditempatkan
dalam sebuah bidal selulosa berpori. Bidal ditempatkan dalam ruang ekstraksi (2), yang
digantung di atas sebuah labu kimia yang mengandung pelarut (1) dan di bawah
kondensor (4). Labu dipanaskan dan pelarut menguap dan bergerak naik ke kondensor di
mana ia diubah menjadi suatu cairan yang menetes ke ruang ekstraksi yang mengandung
sampel. Ruang ekstraksi dirancang sehingga ketika pelarut sekitarnya sampel melebihi
tingkat tertentu meluap dan menetes kembali ke dalam labu mendidih. Pada akhir
proses ekstraksi, yang berlangsung beberapa jam, labu mengandung pelarut dan lemak
akan dihapus. Dalam beberapa perangkat corong (3) memungkinkan untuk memulihkan
pelarut pada akhir ekstraksi setelah menutup kran antara corong dan ruang ekstraksi.
Pelarut dalam labu (1) kemudian diuapkan dan massa yang tersisa lipid diukur.
Persentase lemak dalam sampel awal kemudian dapat dihitung.
Meskipun kerugian dari prosedur (ekstraksi lipid kutub miskin, lama terlibat, volume
besar pelarut, pelarut bahaya mendidih), beberapa metode yang melibatkan ekstraksi
pelarut otomatis digambarkan. Berbagai instrumen ekstraksi otomatis atau semi-
otomatis dapat ditemukan di pasar.
C. PRINSIP KERJA
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya
sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya
pendingin balik.