SEMESTER 4
TUGAS RESUME BAB 1-3 (stephen robbin edisi 16)
NAMA KELOMPOK :
YULIUS YOGA PRATAMA (130404020071)
FITROTUL FAKTAR MUSLIMIN (130404020063)
FARIA DWI SUPRIATMI (130404020092)
KIKI NGESTI PRASMITASARI (130404020095)
WINDA LULUIL HABIBAH (130404020073)
RUSLI HERENG (130404020094)
atau pengawas pabrik memandu sekelompok mahasiwa atau SMA dalam tur
pabrik ,ia bertindak menerankan figure pemimpin .
2. Peran Informasional .
Semua manajer
pada tingkat tertentu ,memperoleh informasi dari luar
organisasi dan intitusi ,khusunya melalui media berita (termasuk interner ) dan
berbicara dengan orang lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat
apa yang mungkin sedang direncanakan pesaing dan sebagainya .
3. Peran Memutuskan .
Mintzberg mengindentifkasikan empat peran yang membutuhkan keputusan
.Dalam peran wirausaha ,manajer mengawali dan mengawai proyek-proyek
baru yang akan meningkatkan kinerja organisasi .
KETERAMPILAN MANAJEMEN
Cara lain untuk mengetahui apa yang di lakukan manajer adalah dengan
melihat keterampilan atau kopetensi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya .
1. Keterampilan Teknis mencangkup kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan
atau keterampilan khusus .
2. Keterampilan Manusia Kempuan untuk memahami, berkomunikasi , memotivasi
,dan mendukung orang lain baik dalam individu maupun kelompok .
3. Keterampilan Koseptual Manajer harus memiliki kemampuan mental untuk
menganalisis dan mendiagnosis situasi yang komplek .
Aktivitas Manajerial Efektif Dibandingkan dengan Aktivitas Manajerial Sukses .
Fred Luthans dan koleganya melihat apa yang dilakukan manajer dari perspektif lain
cukup berbeda . luthans dan koleganya meneliti lebih dari 450 manajer . semua
terlibat dalam empat aktivitas manajerial berikut.
1. Manajemen tradisional ,pengambilan keputusan ,perencanaan ,dan pengendaian .
2. Komunikasi . Bertukar informasi rutin dan memproses pekerjaan administrasi.
3. Manajemen sumber daya manusia . Memotivasi ,mendisiplinkan ,mengelola
konflik ,mengelola susunan kepegawaian , dan melatih .
4. Jaringan . Sosialisasi , politik , dan berinteraksi dengan pihak luar .
Manajerial yang efitif melakukan kempat aktivitas atas ,sedangkan manajerial
yang sukses memberikan penekanan yang berbeda dengan manajer-manajer yang
efektif manajemen tradisonal ,komunikasi ,manajemen sumber daya manusia dan
jaringan .
Perilaku organisasi adalah studi mengenai apa yang orang-orang lakukan dalam
sebuah organisasi dan bagaimana prilaku mereka mempengaruhi kinerja organisasi .
oleh karena itu periklaku organisasi sangat berpusat secara khusus pada situasi
pekerjaan ,maka ia menekankan perilaku dalam hubungannya dengan pekejaan ,kerja
,ketidakhadiran ,perputaran pegawai ,produktivitas ,kinerja manusia dan manajemen.
Meskipun ada perdebatan mengenai kepentingan relatif dari tiap tiap hal tesebut ,
perilaku organisasi mencakup topik-topik inti .
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Motivasi .
Perilaku dan kekuasan pemimpin .
Komunikasi interpersonal .
Struktur dan proses kelompok .
Pengembang dan persepsi sikap .
Proses perubahan .
Konflik dan negosiasi .
Rancangan kerja .
Merespons Globalisasi .
Organisasi tidak lagi dibatasi oleh batasan Negara. Buger king dimiliki oleh
perushaan inggris , dan McDonald menjual hamburger di lebih dari 100
perusahaan di enam benua.
mengetahui bagaimana praktik budaya tenaga kerja di tiap negara tempat mereka
melakukan bisnis. Selain itu, manajer perlu peka terhadap perbedaan peraturan pada
pesaingnya di negara tersebut
Kadang-kadang mereka melakukan hal ini dengan menciptakan lingkungan kerja fisik
yang menyenangkan dengan lokasi kerja modern menarik.sebuah area pertumbuhan
nyata dala riset prilaku organisasi adalah pembelajaran organisasi positif, yang
mempelajari bagaimana organisasi mengembangkan kekuatan manusia mendorong
vitalitas dan kegembiraan, serta menampilkan potensi.
Prilaku diskrosioner yang berkontribusi pada lingkungan psikologisdan sosial tempat kerja.
Prilaku penarikan
Serangkaian tindakan yang pekerja ambil untuk memisahkan dirinya dari organisasi
Kohesi kelompok
Tingkat dukungan anggota kelompok dan validasi satusama lain dalam kerja.
Pendayagunaan kelompok
Kuantitas dan kualitas dari keluaran kerja suatu kelompok
Produktivitas
Kombinasi efektivitas dan efisiensi dari sebuah organisasi
Efektivitas
Tingkat organisasi memenuhi kebutuhan klien atau pelanggan
Efisiensi
Tingkat sebuah organisasi dapat mencapai akhirnya pada biaya terendah
Ketahanan organisasi
Tingat sebuah organisasi dapat ada dan bertumbuh selama waktu organisasinya
Diskriminasi
Diskriminasi (discrimination) memperhatikan perbedaan antara satu hal dengan hal
lain, kita sering mengacu pada diskriminasi yang tidak adil, dimana penilaian kepada
seseorang berdasarkan stereotip kelompok demografis mereka.
Karakteristik Biografis
Karakteristik biografis (biographical chaaracteristic), karakteristik pribadi seperti
umur, jenis kelamin, ras, dan lama bekerja yang bersifat objektif dan mudah diperoleh dari
catatan personel. Karakteristik-karakteristik ini merupakan perwakilan dari keragaman level
permukaan.
Umur
Hubungan antara umur dan kinerja mungkin menjadi suatu isu yang semakin penting
selama dekade mendatang karena banyak alasan. Salah satunya, tingkat usia angkatan kerja di
seluruh dunia bertambah. Suatu studi berskala besar atas lebih dari 3.000 pekerja di 128
perusahaan menemukan bahwa suatu iklim organisasi yang mendukung diskriminasi umur
diasosiasikan dengan level komitmen yang lebih rendah pada perusahaan. Mengentaskan
diskriminasi umur dapat diasosiasikan dengan level kinerja organisasi yang lebih tinggi.
Jenis Kelamin
Tidak ada perbedaan pria-wanita yang konsisten dalam kemampuan memecahkan
masalah, keahlian analitis, dorongan kompetitif, motivasi, kemampuan bersosialisasi, atau
kemampuan belajar. Mengentaskan diskriminasi jenis kelamin dapat diasosiasikan dengan
kinerja yang lebih baik bagi organisasi secara keseluruhan, sebagian karena pekerja yang
didiskriminasi cenderung akan pergi.
disabilitas psikiartik. Meskipun demikian, tinjauan yang sma menemukan bahwa meskipun
kinerja mereka lebih tinggi, individu dengan disabilitas cenderung menemukan ekspektasi
kinerja yang lebih rendah dan semakin kecil kemungkinan dipekerjakan. Individu dengan isu
kesehatan mental umum seperti depresiasi dan kecemasan secara signifikan lebih mungkin
absen dari pekerjaan. Ketika status penyandang cacat secara acak dimanipulasi diantara
kandidat hipotetikal, individu penyandang cacat dinilai memiliki kualitas kepribadian
superior seperti dependabilitas dan potensi.
Agama
Riset telah menunjukkan bahwa pelamar pekerjaan di AS mendapati wawancara yang
lebih singkat dan lebih negatif secara interpersonal dibandingkan pelamar yang tidak
mengenakan pakaian beridentitas Muslim.
Orientasi Seksual dan Identitas Gender
Lamaran tanpa penyebutan itu menerima 60% lebih panggilan kembali dibandingkan
yang mencantumkannya. Bagi provinsi dan daerah yang tidak melindungi diskriminasi atas
dasar orientasi seksual, hampir seluruh diskriminasi orientasi seksual sama banyaknya
dengan klaim diskriminasi lain seperti jenis kelamin dan ras. Equal Employment Opportunity
Commision (EEOC), yaitu agen federal yang bertanggung jawab untuk mendorong hukum
diskriminasi pekerjaan, baru-baru ini menyatakan bahwa stereotip atas individu lesbian, gay,
dan biseksual mewakili diskriminasi jenis kelamin yang dilindungi dalam UU Hak Sipil
1964. Akhirnya, legislasi tertunda federal atas diskriminasi berdasarkan orientasi seksual UU
Non-Diskriminasi Pekerjaan terus menerima dukungan yang lebih dan lebih dalam Kongres.
KEMAMPUAN
Kemampuan adalah kapasitas individu saat ini untuk melakukan berbagai tugas dalam
sebuah pekerjaan . Kemampuan keseluruhan esensi dibangun oleh dua faktor yaitu
kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
A. Kemampuan intelektual
Kemampuan intelektual (intellectual ability) adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk
melakukan aktivitas mental sampai berfikir ,penalaran,dan memecahkan masalah.Pengujian
kecerdasan intelektual biasanya dilakukan dengan tes IQ .tes IQ dirancang untuk mengetahui
kemampuan intelektual umum seseorang.Tujuh dimensi yang paling sering disebut
membentuk kemampuan intelektual adalah kecerdasan angka,komprehensi verbal,kecepatan
perseptual,penalaran induktif,penalaran deduktif,visualisasi spesial dan ingatan.Hal tersebut
bisa dipaparkan sebagai berikut:
Umumnya para peneliti telah mengasumsikan bahwa sikap memiliki tiga komponen :
kesadaran, perasaan dan perilaku.
Pernyataan gajiku rendah adalah komponen kognitif dari sebuah sikap deskripsi
dari atau kepercayaan tentang suatu hal. Komponen kognitif membentuk tahapan yang lebih
penting dari suatu sikap yaitu komponen afektif. Afek adalah segmen perasaan atau
emosional dari suatu sikap dan di refleksikan dalam pernyataan saya marah karna di gaji
kecil. Akhirnya, afek dapat berujung dari hasil perilaku.
Komponen perilaku(behavioral component) dari sikap menjelaskan maksud untuk
berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu, contoh lanjutanya adalah,
saya akan mencari pekerjaan lain dengan gaji lebih baik.
Melihat bahwa sikap memiliki tiga komponen : kognitif,afektif, dan perilaku,
membantu dalam memahami kompleksitas dan hubungan potensial antara sikap dan perilaku.
Ingatlah bahwa komponen-komponen ini berkaitan erat, kognitif dan afektif secara khusus
tidak dapat dipisahkan dalam banyak hal.
Apakah perilaku selalu menguji sikap?
Sikap secara umum berhubungan dengan perilaku, yakni sikap yang dimiliki
seseorang menentukan apa yang mereka lakukan. Logika umum juga menyatakan ada
hubungan antara keduanya. Bukankah logis bahwa orang menonton program televisi yang
mereka sukai, atau bahwa pekerja mencoba menghindari tugas yang mereka tidak sukai?
Namun di akhir tahun 1960 an, sebuah tinjauan mengenai riset menguraikan efek yang di
asumsikan mengenai sikap dan perilaku. Seorang peneliti LEON FESTINGER berpendapat
bahwa sikap mengikuti perilaku. Festinger mengusulkan bahwa kasus sikap mengikuti
perilaku mengilustrasikan efek disonansi kognitif(cognitive dissonance) yaitu setiap
ketidakcocokan yang individu rasakan antara dua atau lebih sikap atau antara perilaku dan
sikap. Festinger berpendapat bahwa semua bentuk inkonsistensi adalah tidak nyaman dan
bahwa individu akan berusaha untuk menguranginya. Mereka akan mencari kondisi stabil,
yakni dengan meminimalisasi disonansi.
Meskipun festinger berpendapat bahwa sikap mengikuti perilaku, para peneliti lainya
mempertanyakan apakah ada hubungan sama sekali atau tidak. Riset terkini lainya
menunjukkan bahwa sikap memprediksi perilaku dimasa depan dan menguatkan pendapat
festinger bahwa variabel moderasi dapat memperkuat hubungan tersebut.
Variabel Moderasi moderator yang paling kuat dari hubungan sikap adalah pentingnya sikap
itu, korespondensinya dengan perilaku, aksesibilitasnya, keberadaan tekanan sosial, dan
apakah seseorang memiliki pengalaman langsung dengan sikap itu.
Apa sajakah sikap kerja yang utama?
Kita masing masing memiliki ribuan sikap, tetapi perilau organisasi berfokus pada
perhatian kita tentang sejumlah sikap terkait pekerjaan yang terbatas. Ini menimbulkan
evaluasi yang positif atau negatif yang para pekerja miliki mengenai aspek-aspek lingkungan
kerjanya, kebanyakan riset dalam perilaku organisasi telah melihat tiga sikap: kepuasan kerja,
keterlibatan kerja, dan komitmen organisasional.
Kepuasan kerja (job satisfaction) yang menjelaskan suatu perasaan positif tentang
pekerjaan, yang di hasilkan dari suatu evaluasi pada karakteristik-karakteristiknya. Sesorang
dengan kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan yang positif mengenai pekerjaanya.
Sedangkan sesorang dengan kepuasan rendah memiliki perasaan negatif.
Keterlibatan kerja (job involvement) yang mengukur tingkat dimana orang orang
mengidentifikasi secara psikologi dengan pekerjaanya dan menganggap kinerja mereka yang
di hargai penting untuk nilai diri. Pekerja dengan tingkat keterlibatan kerja yang tinggi
mengidentifikasi dengan kuat dan benar benar peduli dengan jenis pekerjaan yang mereka
lakukan. Konsep lain yang berkaitan adalah pemberdayaan psikologis (psychological
empowerment), kepercayaan pekerja dalam tingkat dimana mereka memengaruhi lingkungan
kerjanya, kompetensinya, arti pekerjaan mereka dan otonomi yang mereka nilai.
Komitmen organisasi (organizational commitment), seorang pekerja mengidentifikasi
sebuah organisasi, tujuan serta harapanya untuk tetap menjadi anggota.
Dukungan organisasi yang di sarankan(perceived organizational support) adalah tingkat
dimana para pekerja mempercayai bahwa organisasi menilai kontribusinya dan peduli
terhadap kesejahteraan mereka.
Keterlibatan pekerja (employee engagement) sebuah konsep baru adalah keterlibatan pekerja
yaitu keterlibatan seorang individu, kepuasan dan antusiasme terhadap pekerjaan yang
dilakukanya. Untuk mengevaluasi ini, kita dapat menanyakan para pekerja apakah mereka
memiliki akses pada sumberdaya dan peluang untuk mempelajari keahlian-keahlian baru,
apakah mereka merasa pekerjaanya penting dan berarti, serta apakah interaksi mereka dengan
rekan kerja dan atasanya memberikan hasil.
Apakah sikap kerja ini semuanya benar-benar sejelas itu?
Anda mungkin bertanya tanya apakah sikap-sikap kerja sebelumnya jelas. Jika orang
merasa sangat terlibat dalam pekerjaanya(keterlibatan kerja tinggi), bukankah mungkin jika
mereka menyukainya, juga(kepuasan kerja tinggi)? Tidakkah orang yang berfikir bahwa
organisasinya suportif(dukungan organisasi yang dinilai tinggi) juga merasa berkomitmen
padanya(komitmen organisasi yang kuat)? Bukti menyatakan bahwa sikap-sikap ini saling
berhubungan, mungkin mencapai tingkat yang menganggu.
KEPUASAN KERJA
Dua pendekatan populer. Peringkat global tunggal adalah sebuah respons atas
satu pertanyaan, seperti semua hal di pertimbangkan, seberapa puas anda dengan
pekerjaan anda? responden melingkari satu nomor antara 1-5 pada suatu form skala
dari sangat puas sampai sngat tidak puas. Metode kedua penjumlahan dari aspekaspek pekerjaan, lebih canggih, mengidentifikasi elemen-elemen kunci dalam sebuah
pekerjaan seperti sifat pekerjaan, pengawasan, gaji sekarang, peluang promosi, dan
hubungan dengan rekan kerja. Responden memperingkat ini berdasarkan sebuah skala
terstandarisasi, dan peneliti menambahkan peringkat itu untuk menciptakan suatu skor
kepuasan kerja keseluruhan.
Seberapa puas orang dalam pekerjaanya?
Apakah kebanyakan orang puas dengan pekerjaanya? Tampaknya, jawabanya di amerika
serikat dan di negara maju lainya adalah dijamin ya. Studi independent yang dilakukan
diantara para pekerja amerika serikat selama 30 tahun terakhir umumnya mengindikasikan
lebih banyak pekerja yang puas dengan pekerjaanya di banding yang tidak.
Riset juga menunjukkan tingkat kepuasan sangat beragam bergantung dari aspek apa dari
kepuasan kerja yang anda bicarakan.
Apa yang memunculkan kepuasan kerja?
Anda mungkin memperhatikan bahwa faktor gaji sering muncul saat orang-orang
membahas kepuasan kerja. Untuk orang-orang yang miskin atau hidup di negara miskin, gaji
benar-benar berkolerasi dengan kepuasan kerja dan kebahagiaan keseluruhan. Namun saat
seseorang mencapai level hidup yang nyaman, hubungan antara gaji dan kepuasan kerja
menghilang secara virtual. Uang sungguh memotivasi orang, tetapi apa yang memotivasi kita
tidak harus sama dengan apa yang membuat kita bahagia.
Dampak pekerja yang puas dan tidak puas terhadap tempat kerja
Ada empat respon kerangka kerja, yang membedakan dua dimensi : konstruktif/destruktif dan
aktif/pasif. Responnya adalah :