Anda di halaman 1dari 32

CKD

CHRONIC KIDNEY DISEASE

DAFTAR MASALAH
Chronic kidney disease

PEMBAHASAN DAN
PERENCANAAN

Os merasa lemas dan Os mengeluh merasa


sering haus, sering lapar dan sering buang air
kecil. Riwayat diabetes mellitus (+) sejak 5
tahun SMRS. Riwayat diabetes mellitus (+)
pada ibu pasien. Pada pemeriksaan fisiki
didapatkan hipertensi, laboratorium
didapatkan GDS meningkat yaitu 266 mg/dL.
Diagnosis definitive Diabetes Mellitus type
II

PLANNING
Planning Diagnostik
Diagnostik etiologik
Ureum , creatinin,
Diagnostik komplikasi
EKG, Cholesterol total, LDL, HDL, Trigliserida, SGPT
dan SGOT, Ureum kreatinin. Urinalisis.
Diagnostik komorbid
Diagnostik gawat darurat
Hematologi rutin, dan elektrolit.

Planning Terapi
Klasifikasi perawatan
Perawatan biasa
Karena tidak ada kegawatan, Keluhan utama baik, hipertensi
namun tanda vital lainnya baik.

Hidrasi
Cairan infus asering 2360 cc/ 24 jam.

Nutrisi
Memakan makanan yang tidak memberatkan kerja ginjal.
Diet rendah protein. Karbohidrat dan lemak cukup. Diet
rendah garam. Kalium juga dibatasi dan asupan air harus
dengan kebutuhan standar.
Kebutuhan kalori pasien adalah : 25 kkal/ kgBB 5% (usia)+ 20%
(aktifitas ringan) 20% (obesitas).
Kebutuhan kalori 1575 78.72 = 1496.25 kkal/hari.
Kebutuhan kalori dibagi menjadi beberapa porsi makan yaitu :
pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi
makanan ringan (10-15%) di antaranya.
Farmakologi
Insulin rapid : Sliding scale Humalog 8 U/I
Glimepirid 2x 40 mg

DEFINISI
Suatu proses patofisiologis dengan
etilogi yang beragam, mengakibatkan
penurunan fungsi ginjal yang progresif,
dan pada umumnya berakhir dengan
gagal ginjal.
Gagal ginjal suatu keadaan klinis
yang ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal yang ireversibel, pada suatu
derajat yang memerlukan terapi ginjal
yang tetap, berupa dialisis atau
transplantasi ginjal.

Epidemiologi
Tertinggi di negara AS, lalu Jepang 100 kasus perjuta
penduduk per tahun & meningkat 8% setiap tahunnya.
Laki-laki> wanita 409 : 276 dalam satu juta populasi.
Meningkat pada usia dewasa > 65 tahun.

Kriteria CKD
1. Kerusakan ginjal > 3 bulan, berupa kelainan structural atau
fungsional, dengan atau tanpa penurunan LFG, dengan
manifestasi:
- Kelainan patologis
- Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam tes
pencitraan (imaging tests).
2. LFG < 60 ml/menit/1,73 m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa
kerusakan ginjal.

Klasifikasi CKD
Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik Atas Dasar Diagnosis Etiologi
Penyakit
Tipe Mayor (contoh)
Penyakit Ginjal Diabetes
Diabetes tipe 1 dan 2
Penyakit Ginjal Non Diabetes
Penyakit Glomerular (penyakit otoimun,

infeksi sistemik, obat, neoplasia)

Penyakit Vascular (penyakit pembuluh

darah besar, hipertensi, mikroangiopati)

Penyakit Tubulointerstitial (pielonefritis kronik,

batu, obstruksi, keracunan obar)

Penyakit Kistik (ginjal polikstik)


Penyakit Pada Transplantasi
Rejeksi Kronik
Keracunan obat (siklosporin/takrolimus)
Penyakit recurrent (glomerular)
Transplant glomerulopathy

Etiologi
Penyebab Gagal Ginjal yang Menjalani Hemodialisis di
Indonesia Tahun 2000

Penyebab

Insiden

Glomerulonefritis
Diabetes Melitus
Obstruksi dan Infeksi
Hipertensi
Sebab lain

46,39 %
18,65 %
12,85 %
8,46 %
13,65 %

Gambaran klinis CKD


Gambaran klinis pasien CKD meliputi: a). Sesuai dengan penyakit
yang

mendasari

seperti

diabetes

mellitus,

ISK,

hipertensi,

hiperurikemi, SLE dan lain sebagainya. b). Sindrom uremia, yang


terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia,
volume overload, neuropati perifer, pruritus, perikarditis, kejang
sampai koma. c). Gejala komplikasinya antara lain hipertensi,
anemia, osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis metabolik,
gangguan keseimbangan elektrolit (K,Na,Cl).

Diagnosis CKd
Peningkatan
Laboratoriumkadar ureum dan
kreatinin dan penurunan GFR.
Penurunan
kadar

Foto polos abdomen batu radiopak

kadar Hb, peningkatan

asam

hipokalemia,

urat,

hiper

Radiologi

atau

hiperfosfatemia,

hipokalsemia, hiponatremia, hiper


atau hiokloremia, asidosis metabolik
Proteinuria , hematuria, lekosuria,

Pielografi antegrad dan retrogad


sesuai indikasi
USG ginjal ukuran ginjal mengecil,
korteks menipis, adanya hidronefrosis
atau batu ginjal, kista, massa
kalsifikasi
Pielografi intravena jarang
dikerjakan
Pemindaian ginjal atau retrografi
sesuai indikasi

Diagnosis CKD
Biopsi dan Pemeriksaan Histopatologi Ginjal .
Dilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal yang masih
mendekati normal, dimana diagnosis secara non invasive tidak
bisa ditegakkan. Tujuan: etiologi, menetapkan terapi, prognosis,
dan mengevaluasi hasil terapi yang telah diberikan.

Rumus cocroft - gault


(140 - 49) x 57
72 x 10,0 (mg/dl)
= 7,2

Penatalaksanaan
Rencana Tatalaksana Penyakit Ginjal Kronik Sesuai Dengan Derajatnya
Derajat LFG (ml/mn/1,73m2)
Rencana Tatalaksana
90
1
Terapi penyakit dasar, kondisi komorbit,

evaluasi pemburukan (progression)


fungsi ginjal, memperkecil resiko

kardiovascular
2
60 89
Menghambat pemburukan

(progression) fungsi ginjal


3
30 59
Evaluasi dan terapi komplikasi
4
15 29
Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
5
Terapi pengganti ginjal
15

Terapi Spesifik Terhadap Penyakit Dasarnya


Waktu yang paling tepat untuk terapi penyakit dasarnya adalah sebelum
terjadinya penurunan LFG, sehingga pemburukan fungsi ginjal tidak terjadi.
Pada ukuran ginjal yang masih normal secara ultrasonografi, biopsi dan
pemeriksaan histopatologi ginjal dapat menentukan indikasi yang tepat
terhadap terapi spesifik.
Pencegahan dan Terapi Terhadap Kondisi Komorbid
Perlu pencatatan kecepatan penurunan LFG, untuk mengetahui kondisi
komorbid. Faktor-faktornya gangguan keseimbangan cairan, hipertensi
yang tidak terkontrol, infeksi traktus urinarius, obstruksi traktus urinarius,
obat obat nefrotoksik, bahan radiokontras, peningkatan aktivitas penyakit
dasarnya

Terapi Non-Farmakologis
1.Pengaturan

asupan

protein:
Pasien non dialysis 0,6-0,75 gram/kgBB
ideal/hari sesuai dengan CCT dan
toleransi pasien
Pasien hemodialisis 1-1,2 gram/kgBB
ideal/hari
Pasien peritoneal dialysis 1,3
gram/kgBB/hari

2.Pengaturan asupan kalori:


35 kal/kgBB/hari
3.Pengaturan asupan lemak

4. Pengaturan asupan karbohidrat : 50 60 % dari kalori total


5. Garam (NaCl) : 2 3 gram/hari
6. Kalium : 40 70 mEq/kgBB/hari
7. Fosfor : 5 10 mg/kgBB/hari. Pasien HD: 17 mg/hari
8. Kalsium : 1400 1600 mg/hari
9. Besi : 10 18 mg/hari
10.Magnesium : 200 300 mg/hari
11.Asam folat pasien HD : 5 mg

Terapi Farmakologis
3.Koreksi anemia dengan target Hb 10-

1.Kontrol Tekanan Darah :

Penghambat

12 g/dl

ACE

atau

antagonis reseptor Angiotensin


II

evaluasi

kalium

serum,

kreatinin
bila

dan

terdapat

peningkatan kreatinin 35 %

4.Kontrol

hiperfosfatemi:

karbonat atau kalsium asetat


5.Kontrol osteodistrofi renal: kalsitriol
6.Koreksi

asidosis

metabolic

7.Koreksi hiperkalemi

dihentikan

8.Kontrol

Diuretik

dengan

target HCO3 20-22 meq/l

atau timbul hiperkalemi harus

Penghambat kalsium

kalsium

dislipidemia

LDL < 100 mg/dl


9.Terapi Ginjal Pengganti

dengan

target

Terapi Pengganti Ginjal


Terapi pengganti ginjal dilakukan pada Penyakit Ginjal Kronik
stadium 5, yaitu LFG kurang dari 15 ml/mnt. Terapi pengganti
tersebut dapat berupa :
1. Hemodialisis;
2. Peritoneal dialisis;
3. Transplantasi ginjal.

Komplikasi
Hipertensi
Anemia
Asidosis Metabolik
Osteodistrofi Ginjal
Gangguan keseimbangan elektrolit
Gagal jantung

Prognosis
Prognosis penyakit ginjal kronik pada kebanyakan kasus, dapat
dilihat dari derajat atau tingkatan proteinuria. Pasien dengan
derajat proteinuria ( > 3 g/24 jam), biasanya mempunyai
prognosis yang buruk dan dapat dengan cepat menjadi gagal
ginjal. Dengan prognosis yang buruk dan dengan perjalanan
penyakit yang cepat ke arah gagal ginjal kronik biasanya
ditemukan hipertensi renalis.

HIPERTENSI
Menurut The Seventh Report of the Joint National Committee on detection,
education, and treatment of high blood pressure (JNC VII), hipertensi adalah suatu
keadaan di mana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg

Pada pasien ini memiliki riwayat


hipertensi yang tidak terkontrol,
TD saat ini 170/120 mmHG.

DM TIPE 2
ADA (American Diabetes Association) 2010 : Diabetes melitus merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya

WHO 1980 : diabetes melitus merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam
satu jawaban yang jelas dan singkat tapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu
kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah faktor
di mana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin

Penggunaan
metformin
pada pasien
harus
dihentikan

Semua bisa
digunakan pada
pasien CKD tapi
sitagliptin,
saxagliptin, dan
vildagliptin perlu
penyesuaian dosis

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai