DAFTAR MASALAH
Chronic kidney disease
PEMBAHASAN DAN
PERENCANAAN
PLANNING
Planning Diagnostik
Diagnostik etiologik
Ureum , creatinin,
Diagnostik komplikasi
EKG, Cholesterol total, LDL, HDL, Trigliserida, SGPT
dan SGOT, Ureum kreatinin. Urinalisis.
Diagnostik komorbid
Diagnostik gawat darurat
Hematologi rutin, dan elektrolit.
Planning Terapi
Klasifikasi perawatan
Perawatan biasa
Karena tidak ada kegawatan, Keluhan utama baik, hipertensi
namun tanda vital lainnya baik.
Hidrasi
Cairan infus asering 2360 cc/ 24 jam.
Nutrisi
Memakan makanan yang tidak memberatkan kerja ginjal.
Diet rendah protein. Karbohidrat dan lemak cukup. Diet
rendah garam. Kalium juga dibatasi dan asupan air harus
dengan kebutuhan standar.
Kebutuhan kalori pasien adalah : 25 kkal/ kgBB 5% (usia)+ 20%
(aktifitas ringan) 20% (obesitas).
Kebutuhan kalori 1575 78.72 = 1496.25 kkal/hari.
Kebutuhan kalori dibagi menjadi beberapa porsi makan yaitu :
pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi
makanan ringan (10-15%) di antaranya.
Farmakologi
Insulin rapid : Sliding scale Humalog 8 U/I
Glimepirid 2x 40 mg
DEFINISI
Suatu proses patofisiologis dengan
etilogi yang beragam, mengakibatkan
penurunan fungsi ginjal yang progresif,
dan pada umumnya berakhir dengan
gagal ginjal.
Gagal ginjal suatu keadaan klinis
yang ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal yang ireversibel, pada suatu
derajat yang memerlukan terapi ginjal
yang tetap, berupa dialisis atau
transplantasi ginjal.
Epidemiologi
Tertinggi di negara AS, lalu Jepang 100 kasus perjuta
penduduk per tahun & meningkat 8% setiap tahunnya.
Laki-laki> wanita 409 : 276 dalam satu juta populasi.
Meningkat pada usia dewasa > 65 tahun.
Kriteria CKD
1. Kerusakan ginjal > 3 bulan, berupa kelainan structural atau
fungsional, dengan atau tanpa penurunan LFG, dengan
manifestasi:
- Kelainan patologis
- Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam tes
pencitraan (imaging tests).
2. LFG < 60 ml/menit/1,73 m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa
kerusakan ginjal.
Klasifikasi CKD
Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik Atas Dasar Diagnosis Etiologi
Penyakit
Tipe Mayor (contoh)
Penyakit Ginjal Diabetes
Diabetes tipe 1 dan 2
Penyakit Ginjal Non Diabetes
Penyakit Glomerular (penyakit otoimun,
Etiologi
Penyebab Gagal Ginjal yang Menjalani Hemodialisis di
Indonesia Tahun 2000
Penyebab
Insiden
Glomerulonefritis
Diabetes Melitus
Obstruksi dan Infeksi
Hipertensi
Sebab lain
46,39 %
18,65 %
12,85 %
8,46 %
13,65 %
mendasari
seperti
diabetes
mellitus,
ISK,
hipertensi,
Diagnosis CKd
Peningkatan
Laboratoriumkadar ureum dan
kreatinin dan penurunan GFR.
Penurunan
kadar
asam
hipokalemia,
urat,
hiper
Radiologi
atau
hiperfosfatemia,
Diagnosis CKD
Biopsi dan Pemeriksaan Histopatologi Ginjal .
Dilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal yang masih
mendekati normal, dimana diagnosis secara non invasive tidak
bisa ditegakkan. Tujuan: etiologi, menetapkan terapi, prognosis,
dan mengevaluasi hasil terapi yang telah diberikan.
Penatalaksanaan
Rencana Tatalaksana Penyakit Ginjal Kronik Sesuai Dengan Derajatnya
Derajat LFG (ml/mn/1,73m2)
Rencana Tatalaksana
90
1
Terapi penyakit dasar, kondisi komorbit,
kardiovascular
2
60 89
Menghambat pemburukan
Terapi Non-Farmakologis
1.Pengaturan
asupan
protein:
Pasien non dialysis 0,6-0,75 gram/kgBB
ideal/hari sesuai dengan CCT dan
toleransi pasien
Pasien hemodialisis 1-1,2 gram/kgBB
ideal/hari
Pasien peritoneal dialysis 1,3
gram/kgBB/hari
Terapi Farmakologis
3.Koreksi anemia dengan target Hb 10-
Penghambat
12 g/dl
ACE
atau
evaluasi
kalium
serum,
kreatinin
bila
dan
terdapat
peningkatan kreatinin 35 %
4.Kontrol
hiperfosfatemi:
asidosis
metabolic
7.Koreksi hiperkalemi
dihentikan
8.Kontrol
Diuretik
dengan
Penghambat kalsium
kalsium
dislipidemia
dengan
target
Komplikasi
Hipertensi
Anemia
Asidosis Metabolik
Osteodistrofi Ginjal
Gangguan keseimbangan elektrolit
Gagal jantung
Prognosis
Prognosis penyakit ginjal kronik pada kebanyakan kasus, dapat
dilihat dari derajat atau tingkatan proteinuria. Pasien dengan
derajat proteinuria ( > 3 g/24 jam), biasanya mempunyai
prognosis yang buruk dan dapat dengan cepat menjadi gagal
ginjal. Dengan prognosis yang buruk dan dengan perjalanan
penyakit yang cepat ke arah gagal ginjal kronik biasanya
ditemukan hipertensi renalis.
HIPERTENSI
Menurut The Seventh Report of the Joint National Committee on detection,
education, and treatment of high blood pressure (JNC VII), hipertensi adalah suatu
keadaan di mana tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg
dan tekanan diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg
DM TIPE 2
ADA (American Diabetes Association) 2010 : Diabetes melitus merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
WHO 1980 : diabetes melitus merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam
satu jawaban yang jelas dan singkat tapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu
kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah faktor
di mana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin
Penggunaan
metformin
pada pasien
harus
dihentikan
Semua bisa
digunakan pada
pasien CKD tapi
sitagliptin,
saxagliptin, dan
vildagliptin perlu
penyesuaian dosis
Terima Kasih