Tabel 1
Dua tradisi demokrasi
No
.
1.
Item
Liberal
Komunitarian
Sumber
4.
Basis
Seman
gat
Wadah
5.
6.
Metode
Model
Komunitarian ala
masyarakat lokal
Kolektivisme
Kebersamaan secara
kolektif
Komunitas, commune,
rapat desa, rembug
desa, forum warga,
asosiasi sosial,
paguyuban, dll
Musyawarah
Demokrasi deliberatif
(permusyawaratan)
Demokrasi Komunitarian,
2.
3.
Lembaga perwakilan,
partai politik dan
pemilihan umum
Demokratisasi Desa
Pemerintahan yang demokratis adalah pemerintahan dari
(partisipasi) rakyat, dikelola oleh (akuntabilitas dan transparansi)
rakyat, dimanfaatkan untuk (responsif) rakyat. Dalam memahami
demokrasi desa, kita tidak boleh terjebak pada seremonial, prosedur
dan lembaga yang tampak di permukaan. Prosedur dan lembaga
memang sangat penting, tetapi tidak mencukupi. Yang lebih penting
dalam demokrasi adalah proses dan hubungan antara rakyat secara
substantif. Pemilihan kepala desa juga penting tetapi yang lebih
penting dalam proses politik sehari-hari yang melibatkan bagaimana
hubungan antara pemerintah desa, BPD dan masyarakat.
1. Pengelolaan kebijakan desa
Sebuah kebijakan (peraturan desa) yang demokratis apabila
berbasis masyarakat: berasal dari partisipasi masyarakat, dikelola
secara bertanggungjawab dan transparan oleh masyarakat dan
digunakan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Dari sisi
konteks, peraturan desa berbasis masyarakat (demokratis) berarti
setiap perdes harus relevan dengan konteks kebutuhan dan aspirasi
masyarakat. Dengan kalimat lain, perdes yang dibuat memang
dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat, bukan sekadar
merumuskan keinginan elite desa atau hanya untuk menjalankan
instruksi dari pemerintah supradesa. Dari sisi kontens (substansi),
prinsip dasarnya bahwa peraturan desa lebih bersifat membatasi yang
berkuasa dan sekaligus melindungi rakyat yang lemah. Paling tidak,
perdes harus memberikan ketegasan tentang akuntabilitas pemerintah
desa dan BPD dalam mengelola pemerintahan desa. Dipandang dari
manfaat untuk rakyat, perdes dimaksudkan untuk mendorong