Anda di halaman 1dari 18

Dari Leninisme Hingga Demokrasi Partisipatoris Protagonis

Data Brainanta Staf Departemen Pendidikan dan Pemberdayaan Anggota Partai Rakyat Demokratik (PRD). TULISAN ini merupakan catatan-catatan yang diambil dari beberapa sumber yang menginterpretasikan dan mengontekstualisasikan Leninisme. Sebagaimana ditunjukkan di bawah interpretasi tentang Leninisme itu sendiri khususnya konsep partai Leninis banyak mengalami penyimpangan dan karikaturisasi oleh kalangan akademis maupun akti!is. "aka dalam pembahasan ini Leninisme dipandang sebagai suatu segmen dari sejarah panjang gerakan re!olusioner yang dipengaruhi oleh #e!olusi $erancis dan terutama gerakan %emokrat-Sosial &Internasional 'edua atau Sosialis "ar(is) serta kemudian mempengaruhi gerakan pembebasan nasional abad *+ hingga Sosialisme abad kini. "akna gerakan re!olusioner di sini sederhananya adalah perjuangan untuk memutar balik &sesuai dengan arti re!olusi itu sendiri yakni putaran) hubungan kekuasaan dalam masyarakat untuk mencapai tujuan akhir berupa masyarakat tanpa penindasan. ,ang menjadi persoalan utama adalah- apa metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana coba ditunjukkan di bawah ini Leninisme tidak serta merta menjawab pertanyaan itu dengan /kekerasan/ atau /kediktatoran/ &dalam maknanya saat ini berupa kediktatoran indi!idu yang dipertentangkan dengan demokrasi). Sebaliknya gerakan re!olusioner yang dipimpin Lenin &maupun "ar() justru ditandai oleh komitmennya terhadap kerja-kerja pembangunan kesadaran dan kehendak massa perjuangan untuk kebebasan politik berbeda dengan kelompok-kelompok re!olusioner lain di masanya yang mengandalkan serangan-serangan mendadak dan teror. Upaya memani0estasikan kehendak rakyat dan demokrasi merupakan suatu proses perjuangan historis yang semakin melibatkan rakyat sebagai tokoh utama &protagonis). $erjuangan ini berlangsung dalam konteks perlawanan terhadap belenggu tatanan sosial lama yang sarat penindasan apakah itu monarki imperialisme asing atau rejim kapitalis yang tidak populer. %ari sudut pandang ini demokratisasi sangat erat dengan re!olusi yakni sama-sama membuka jalan untuk menjungkirbalikkan hubungan kekuasaan dalam masyarakat. Tidaklah berlebihan untuk menyatakan kaum re!olusioner dalam pengertian kelompok yang berupaya mendorong roda re!olusi untuk mengangkat posisi politik massa rakyat - seperti kaum 1acobin dalam #e!olusi $erancis kaum sosialis dan sosio-demokrat &sosialis "ar(is) di 2ropa pada akhir abad 34 dan awal abad *+ dan para pejuang anti-kolonial dan anti-imperialis di negeri %unia 'etiga paska $% II - merupakan pejuang-pejuang demokrasi yang terdepan pada masanya. Memaknai Leninisme dan Batasan Relevansinya Leninisme dapat diartikan secara luas sebagai pemikiran dan praktek politik Lenin dalam memperjuangkan pemerintahan rakyat pekerja di #usia dan di dunia pada umumnya. "enurut Stephen %5Arcy &*++4) bila "ar(isme merupakan suatu teori atau rangkaian teori maka Leninisme merupakan suatu strategi politik. Namun strategi politik ini secara umum telah digariskan oleh "ar( dan 2ngels sehingga kontribusi utama Lenin tampak lebih menonjol dalam resep-resepnya tentang organisasi. %5Arcy merangkum konsep organisasi ini menjadi strategi tingkat pertama Lenin yang dikutip secara penuh sebagai berikut- Pertama, bahwa

bentuk organisasi berupa partai politik harus menjadi wadah utama dalam memimpin gerakan anti-kapitalis daripada katakanlah serikat buruh atau koperasi sebagaimana diusulkan oleh sebagian kaum sindikalis anarkis dan lainnya &Lenin 34*+b)6 kedua, bahwa partai harus menjadi partainya akti!is termaju dalam gerakan pekerja bukannya partai kelas pekerja secara keseluruhan berbeda dengan pandangan radikal demokrat sosial dalam pengertian kontemporer &Lenin 34+7)6 ketiga, bahwa partai harus sentralis dalam hal kebijakan praktis bukannya pluralis &Lenin 34*3)6 keempat, bahwa sentralisme partai perlu diatur oleh hierarki komando-dan-kontrol terhadap kepengurusan partai dengan badan yang lebih rendah bertindak di bawah arahan badan yang lebih tinggi &Lenin 34+7)6 kelima bahwa partai harus berupaya berpartisipasi dan menanamkan pengaruhnya dalam organisasi massa gerakan pekerja &seperti serikat buruh dan koperasi) bukannya membangun alternati0 re!olusioner terhadap organisasi tersebut. &Lenin 34*+a)6 dan terakhir, bahwa kerja-kerja partai harus diintegrasikan dan secara ideologi dikoordinasikan secara langsung dengan proses re!olusi anti-kapitalis global yang lebih luas dalam bentuk internasionalisme yang terorganisir dan disiplin semacam yang ditunjukkan oleh 'omunisme International pada awalnya &Lenin 34*+d). 8utir-butir di atas menurut %5Arcy merupakan elemen-elemen inti dari Leninisme yang lebih sesuai dengan konteks masyarakat di jaman Lenin. Untuk mengkontekstualisasikan strategi Lenin ke dalam situasi yang berbeda %5Arcy merangkum apa yang disebutnya sebagai metastrategi atau strategi tingkat kedua yang akan disinggung di bawah. Istilah Leninisme sendiri pertama kali dipopulerkan oleh salah satu pemimpin utama 8olshe!ik 9rigory ,e!see!ich :ino!ie! dalam kongres 'omintern ; &34*7). $ada saat itu juga dijadikan a<as resmi komintern dan otomatis seluruh $artai 'omunis di negeri lainnya. 'eputusan Lenin untuk mengubah nama partai yang bera0iliasi ke Internasionale 'etiga &'omintern) menjadi $artai 'omunis &dari yang dulunya %emokrat Sosial) berpangkal dari penghianatan partai-partai %emokrat Sosial di 2ropa 8arat yang mendukung upaya perang negerinya masing-masing dan penolakan mereka terhadap #e!olusi Sosialis #usia. "enurut Lenin penggunaan nama 'omunis adalah untuk menegaskan bahwa $artai bersangkutan berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat tanpa kelas &komunisme) berbeda dengan partai-partai %emokrat Sosial dari Internasionale 'edua yang meskipun secara teoretis menyetujui komunisme namun dalam prakteknya menunjukkan kesetengahatian untuk memperjuangkan terwujudnya masyarakat tanpa kelas. 'etika Stalin menguasai kepemimpinan gerakan komunis sedunia setelah menyingkirkan lawanlawan politiknya terutama Trotsky "ar(isme-Leninisme diidentikkan sebagai paham kaum "ar(is yang mengakui kepemimpinan Stalin. 'arena menjadi a<as resmi Uni So!iet pada masa itu "ar(isme-Leninisme begitu mendominasi dibandingkan aliran-aliran mar(is lainnya sehingga seringkali dipandang sebagai perwakilan gerakan komunis umumnya. %alam karya utamanya Fundamentals of eninism Stalin memberikan de0inisi yang terkenal terhadap Leninisme6 yakni "ar(isme di era imperialisme. =alau demikian beberapa komentator meyakini bahwa Stalin tidak memberikan kontribusi signi0ikan terhadap teori re!olusioner apalagi mengembangkan "ar(isme-Leninisme yang menurut mereka sekedar penjabaran tentang strategi politik yang telah dikembangkan oleh Lenin. Salah satu proposisi utama mar(isme-leninisme ini adalah bahwa re!olusi sosial di negeri mana

pun harus dipimpin oleh partai pelopor yang mewakili kelas buruh>proletariat bertujuan menyuntikan kesadaran sosialis kepada buruh dan diorganisir secara konspiratorial dan sentralistik. Sebagian besar aliran "ar(is lainnya baik yang berseberangan dengan Stalin seperti kaum trotskyis maupun yang membelanya seperti kaum "aois mengamini proposisi ini. ?%alam kasus Tiongkok yang didominasi oleh kelas tani terminologi kelas proletariat oleh "ao seringkali disamakan dengan partai komunis seakan-akan $'T yang nyata-nyata berbasiskan petani merupakan perwakilan dari kelas proletariat yang maju.@ %i sisi lain kalangan akademisi 8arat maupun kaum anti-mar(is mengidenti0ikasikan konsep partai leninis ini sebagai benihbenih totaliter yang disemai oleh Lenin setidaknya sejak 34+A dan setelah re!olusi 343B ditumbuh-kembangkan secara penuh menjadi kediktatoran brutal Stalin. Seiring waktu resep re!olusi ini mendapat berbagai tantangan historis. Terungkapnya kebrutalan rejim Stalin antara lain dalam kasus eksekusi terhadap tokoh-tokoh penting 8olshe!ik menjelang pecahnya $erang %unia II6 kritik terbuka 'hrusche! terhadap Stalin selepas kematiannya sebagai salah satu pemicu perseteruan Sino-So!iet6 in!asi Uni So!iet ke Cungaria &34DE) dan Fekoslo!akia &34EG) - peristiwa-peristiwa ini menebar kekecewaan di antara kaum komunis sedunia sehingga menumbuhkan kritik terhadap "ar(isme-Leninisme !ersi Uni So!iet dan memicu perspekti0 dan penelaahan baru terhadap ideologi dan strategi re!olusioner umumnya. %i Uni So!iet sendiri 'hrusche! melakukan re0ormasi terhadap interpretasi "ar(ismeLeninisme rejim Stalin dengan mengemukakan kemungkinan keberadaan yang saling berdamai &peace0ul co-e(istence) antara kubu sosialis dan kapitalis karena tersedianya perimbangan kekuatan khususnya persenjataan nuklir yang mencegah agresi kubu kapitalis terhadap kubu sosialis. $andangan ini ditentang dan dicap sebagai re!isionis oleh "ao dan pengikutnya6 mereka meyakini bahwa garis yang ditetapkan oleh Stalin sudah benar dan bahwa peperangan terhadap kubu kapitalis harus tetap dilanjutkan. $artai-partai komunis di negeri lain sedikit banyak cukup terpengaruh dan mengalami perpecahan karena perseteruan dalam gerakan komunis internasional ini meskipun terdapat juga beberapa yang masih tetap solid dan mengembangkan strateginya secara independen. %i negeri-negeri 8arat warisan teoretis "ar( dan Lenin mengalami pembaharuan sesuai dengan tantangan yang dihadapi dalam masyarakat industri maju dengan memasukkan aspek-aspek seperti jender ras budaya media dengan diperkaya oleh pemikiran tokoh-tokoh sosialis yang lebih beragam dari 9ramsci 'autsky hingga para pemikir Neo"ar(is. Adalah kemenangan re!olusi 'uba pada 34D4 sebagai re!olusi sosialis terakhir di abad *+ yang paling serius mengguncang resep re!olusi di atas. 'elompok politik yang memimpin re!olusi tersebut bukanlah partai komunis 'uba &$artai Sosialis 'erakyatan - $S$) yang berideologikan "ar(isme Leninisme dan berbasiskan kelas buruh perkotaan melainkan 9erakan-*E-1uli &"-*EB) yang berideologi anti-imperialisme dan lebih banyak bertumpu pada kaum tani di pedesaan. =alau demikian setelah berhasil menjungkirkan diktator 8atista Hidel Fastro pemimpin 9erakan-*E-1uli mampu membangun persatuan di antara kaum kiri dan membawa 'uba menjalani re!olusi sosialis dengan bantuan Uni So!iet. #e!olusi 'uba dalam berbagai hal sangat unik dan istimewa- ia merupakan re!olusi sosialis pertama di 8enua Amerika6 menjadi penebar benih-benih re!olusioner di benua tersebut6 dan

hingga kini masih bertahan dan bahkan memainkan peran penting dalam perkembangan re!olusi di Amerika Latin. 'eberhasilan 'uba ini tidak lepas dari beberapa 0aktor eksternal6 seperti misalnya 'uba bisa dibilang sebagai negeri terakhir yang menerima bantuan besar-besaran dari Uni So!iet6 ketika Allende &34B+-B7) menang di Fhili Uni So!iet telah menyadari bahwa ia tidak mampu lagi memberikan bantuan sebesar yang diberikannya kepada 'uba. Selain itu 'uba tidak seperti ;ietnam atau Tiongkok tidak menderita penghancuran besar-besaran akibat perang. Campir setengah abad berlalu sejak kemenangan 'uba hingga kebangkitan sosialisme abad-*3 di Amerika Latin. Salah satu karakteristik dari sosialisme yang baru ini adalah pembangunan ideologi dan metode perjuangan yang kontekstual dengan masyarakat yang ada. Tokoh-tokoh dan istilah-istilah yang digunakan bukan lagi mengacu pada #usia sebagaimana yang sering dilakukan oleh $artai-partai 'omunis tapi kepada tokoh dan tradisi perjuangan masyarakat setempat. $ahlawan-pahlawan yang sudah mati seperti 1ose "arti Simon 8oli!ar "ariategui Sandino menjadi ikon-ikon yang menjiwai perjuangan-perjuangan anti-imperialis di Amerika Latin. Sektor rakyat yang menjadi subyek re!olusioner pun tidak seragam melainkan berbeda-beda- di 8oli!ia penduduk Indian-Amerika6 di ;ene<uela kaum miskin kota6 di Argentina kaum miskin kota dan warga kelas menengah namun secara umum kepentingan yang diperjuangkan berbasiskan pada hak-hak warga negara yang menyertakan hak-hak ekonomi sosial dan budaya &ekosob). 'arakteristik penting dari sosialisme yang baru ini adalah komitmennya terhadap praktek demokrasi dan kedaulatan nasional yang diupayakan dengan menggalakan integrasi Amerika Latin untuk meminimalisir campur tangan imperialisme terutama imperialisme AS. Telah umum bahwa campur tangan imperialisme AS di Amerika Latin merupakan kekuatan penting yang dapat menggeser perimbangan kekuatan dalam negeri untuk mengalahkan kekuatan gerakan kerakyatan. %ari pemaparan singkat di atas terlihat bahwa interpretasi terhadap apa yang oleh :ino!ie! disebut sebagai Leninisme telah banyak mengalami perubahan dan penyempurnaan sepanjang sejarah6 sedemikian rupa sehingga aktor-aktor utama dalam pembangunan sosialisme abad-*3 sudah tidak lagi menggunakan istilah "ar(isme Leninisme dan memilih menggunakan istilahistilah yang lebih spesi0ik dan sesuai dengan konteks budaya dan sejarah masyarakat setempat. Selain itu dunia saat ini jauh berbeda dari dunia pada tahun-tahun terakhir masa kehidupan Lenin ketika komunisme sedang naik daun dan tesis-tesis "ar( dan Lenin tentang $erang dan Imperialisme terbukti dengan gamblang dan mampu menjadi dasar pemikiran di balik perjuangan-perjuangan anti-kolonial dan anti-imperialisme di dunia ketiga. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir seluruh gerakan re!olusioner sejak 343B terinspirasi oleh pemikiran "ar( 2ngels dan Lenin - terutama kontribusi Lenin dalam persoalan nasional &national Iuestion) dan imperialisme. =alau demikian dunia telah berubah begitu drastis dan tesis-tesis Lenin yang dibuat hampir seabad lalu tidak akan rele!an bila tidak diperkaya dengan penelaahan terhadap kondisi dunia terkini yakni dunia dalam cengkraman kapitalisme-neoliberal dan ancaman kehancuran lingkungan hidup. Problem Partai 'Leninis' Salah satu proposisi penting "ar(isme-Leninisme adalah konsep partai yang sentralistik dan

konspiratorial sebagaimana diresepkan oleh sebuah resolusi terkenal 'ongres 'omintern III kini semakin dikritik sebagai suatu produk yang tidak kontekstual dan terlalu 5#usia5. Lenin sendiri sebagaimana dikutip oleh $aul 'ellogg dalam artikelnya eninism! "t#s $ot %hat &ou 'hink &*++4) setelah sebelumnya memuji resolusi tersebut kemudian mengritik dokumen tersebut sebagai berikut- #esolusi tersebut sangat baik tapi hampir seluruhnya #usia....semuanya didasarkan pada kondisi #usia....saya yakin bahwa tidak akan ada orang asing yang dapat membacanya...mereka tidak akan memahaminya karena itu terlalu #usia...karena itu terlalu terasuki jiwa #usia....bila dengan pengecualian tertentu beberapa orang dari negeri lain memahaminya ia tidak dapat menjalankannya....'ita membuat kesalahan besar dengan resolusi ini....'ita memblokir sendiri jalan kita menuju keberhasilan lebih jauh &Lenin 34G+ 73G). $enjelasan tersebut merupakan salah satu perjuangan terakhir Lenin menjelang ajalnya dalam menentang karikaturisasi ajaran-ajarannya. Ironisnya justru karikaturisasi itulah yang kemudian terangkat dan secara mendunia diidentikan dengan Leninisme. $engalaman sejarah sendiri sebagaimana ditunjukkan di atas semakin menunjukkan bahwa partai yang tertutup dan konspiratorial semakin tidak berman0aat dalam situasi yang terbuka dan tidak represi0 bahkan justru memberikan problem-problem yang pelik. Sejarah partai komunis Indonesia menunjukkan ini dengan sangat jelas. Jlle TornIuist dalam studinya tentang kegagalan $'I %illemas o0 Third =orld Fommunism6 The %estruction o0 the $'I in Indonesia &34G7) merujuk pada 5demokrasi internal yang terbatas5 sebagai sumber utama kehancuran $'I dalam petualangan 9-A+-S nya. Situasi demokrasi internal yang memprihatinkan ini disepakati oleh semua anggota $'I yang masih hidup saat diwawancarai oleh TornIuist. "enurut kesimpulan TornIuist(segelintir indi)idu pimpinan yang memiliki informasi yang baik (dalam apa yang disebut sebagai partai massa eninis dengan demokrasi internal yang terbatas) memilih untuk berin)estasi pada gerakan per*ira pembangkang (yang telah terbentuk), tanpa menerima mandat dari komite sentral. +assa ,uga dibiarkan tak tahu menahu, kemungkinan untuk melindungi partai dari tuduhan ikut terlibat.... 'erutama inilah, yakni sabotase terhadap syarat paling mendasar bagi suatu partai massa yang berfungsi dengan baik - yakni ber,alannya demokrasi partai dengan anggota dan simpatisan yang terinformasi - yang memungkinkan tentara menangkapi dan membunuh tanpa halangan dan hambatan...( "enarik untuk menyandingkan analisa ini dengan argumen Lenin dalam Apa &ang .arus Diker,akan &34+A) di mana ia menjawab serangkaian tuduhan antara lain yang terpenting adalah- &i) bahwa ia mengupayakan pembentukan /organisasi konspiratorial/ seperti halnya kelompok re!olusioner populis non-"ar(is di #usia Narodnaia ;olya &ii) bahwa organisasi yang tersentralisir dapat terlibat dalam petualangan-petualangan re!olusioner yang menghancurkan karena tidak mampu menyerap sikap massa dan &iii) Iskra ?organ propaganda pimpinan Lenin pen.@ tidaklah demokratik dan perlu dilawan dengan /prinsip demokratik luas/. Lars Lih dalam studi pentingnya enin Redis/o)ered! %hat is 'o Be Done0 "n 1onte2t &*++G) menghadirkan kembali pandangan-pandangan Lenin terkait persoalan ini dengan antara lain mengangkat problem linguistik yang selama ini mendistorsi interpretasi teks tersebut.

Lenin menjawab tuduhan &i) dengan menegaskan bahwa ia sejak awal selalu menentang upaya menyempitkan perjuangan politik ke tingkat konspirasi. Ia merujuk pada pam0letnya 'asks of the Russian So/ial Demo/rats &3G4B) yang merupakan polemiknya dengan tokoh populis re!olusioner $ La!ro!. La!ro! menekankan bahwa satu-satunya perjuangan yang dapat dilakukan secara serius dalam kondisi otokratik #usia adalah kombinasi antara propaganda sosialisme dengan organisasi konspirasi re!olusioner. Sebagaimana dijelaskan oleh Lih( enin berkata pada a)ro)3 kami tahu benar apa yang kau katakan bah*a kita tidak akan memiliki partai legal terbuka seperti SPD dan bah*a per,uangan untuk kebebasan politik tidak dapat dipisahkan dari per,uangan untuk sosialisme. 'api kami tidak membatasi konsep per,uangan politik men,adi konspirasi re)olusioner sebagaimana yang dilakukan olehmu dan pihak-pihak lainnya yang belum membebaskan diri sepenuhnya dari tradisi Blan4uist 5per,uangan re)olusioner elitis dan konspiratorial di Peran/is6 $arodnaya 7olya. Sebaliknya kami meyakini bah*a #per,uangan mela*an absolutisme harus tidak melibatkan konspirasi, melainkan edukasi, pendisiplinan, dan pengorganisiran proletariat, dalam agitasi politik di tengah-tengah peker,a# ( enin)(. %alam sebuah artikelnya yang lain Lih menyimpulkan bahwa(... nilai organisasional utama enin bukanlah konspirasi, melainkan konspiratsiia. 'u,uan konspirasi (8ago)or dalam bahasa Rusia) adalah untuk men,adi tak terlihat hingga *aktu yang tepat. 9ata bahasa Rusia konspiratsiia - yang telah digunakan oleh lingkaran sosialis di Rusia selama lebih dari satu dekade - berarti seni menghindari penangkapan, sambil menyebarkan pesan seluas mungkin. :erakan ba*ah-tanah konspiratsiia adalah gerakan ba*ah tanah ,enis baru, yang diker,akan sedikit demi sedikit oleh akti)is re)olusioner (praktiki) lokal Rusia yang memimpikan penerapan logika SPD ;erman di ba*ah kondisi represi 'sar yang tak bersahabat. Ran/angan organisasi enin bukanlah /iptaan orisinil dari kepalanya sendiri, melainkan kodifikasi dari logika yang inheren dalam gerakan ba*ah-tanah konspiratsiia yang diimpro)isasi oleh akti)is-akti)is lokal. 'uduhan (ii) di,a*ab enin dengan mengangkat landasan konkrit kondisi Rusia saat itu yang mengharuskan konspiratsiia dilaksanakan se/ara tersentralisasi ,ustru dengan alasan untuk memberi stabilitas pada gerakan dan men/egahnya melakukan serangan-serangan yang tidak perlu. Sementara itu tuduhan (iii) di,a*ab serupa oleh enin, yakni dengan menekankan bah*a (prinsip-prinsip demokratik luas( yang diartikannya sebagai keterbukaan<publisitas (glasnost) dan proses pemilihan (elektoral), meskipun disepakatinya sebagai sesuatu yang ideal (dengan lagi-lagi menga/u kepada SPD) tidak dapat dipraktekkan dalam kondisi Rusia saat itu. (...9au akan lihat( tulis enin (bah*a #demokratisme luas# organisasi partai - dengan kegelapan yang diterapkan oleh kekuasaan otokratis, dengan dominasi penyeleksian oleh polisi gendarmes 5bukannya #seleksi alamiah# dari demokrasi elektoral6 - tidak lebih dari sekedar mainan yang kosong dan berbahaya.( %ari jawaban-jawaban Lenin ini terdapat satu benang merah yang cukup jelas6 bahwa saransaran yang tampaknya membatasi proses demokrasi internal dilandasi oleh tuntutan kondisi khas #usia pada saat itu yang represi0. 'ellogg &*++4) meyakini bahwa ketika kondisi ini berubah dan

mengarah pada keterbukaan prinsip-prinsip yang membatasi demokrasi partai tersebut dicoba dihilangkan oleh Lenin. 'etika terjadi gelombang pasang re!olusioner pada 34+D Lenin memperjuangkan dibukanya pintu partai lebih lebar. Untuk ini ia harus berjuang meyakinkan anggota-anggota lainnya yang terbiasa bekerja dalam situasi represi0 dan menentang pembukaan dan demokratisasi partai6 mereka bahkan menggunakan saran-saran Lenin dalam Apa &ang .arus Diker,akan untuk membenarkan kekolotannya. =alau demikian argumen Lenin berhasil menang dan 'ongres 8olshe!ik tahun 34+D menetapkan 5otonomi komite-komite5 terhadap 'omite Sentral yang kewenangannya dibabat secara signi0ikan. Sementara badan-badan partai ditunjuk melalui pemilihan yang lebih sering dan melakukan rapat yang lebih intensi0. Lenin merekomendasikan agar membiasakan /re0erendum dalam $artai/ untuk menentukan dan menjalankan persoalanpersoalan politik yang penting. 8erkat kemampuan meman0aatkan arus pasang re!olusioner ini partai 8olshe!ik dan partai kiri lainnya berkembang secara pesat. 8ila pada awal re!olusi bulan 1anuari 34+D organisasiorganisasi 8olshe!ik memiliki G7++ anggota secara keseluruhan maka pada musim semi 34+E keanggotaan total $8S%# mencapai 7G.+++ yang mana A7.+++ di antaranya adalah 8olshe!ik dan 37.+++-nya "enshe!ik. Sementara pada bulan Jktober keanggotaan ini mencapai B+.+++. 'ellogg mengutip respon Lenin terhadap perkembangan ini dalam kongres 34+E &penyatuan)(...masih banyak peker,aan yang harus dilakukan untuk (benar-benar menerapkan prinsip sentralisme demokratik dalam organisasi Partai, untuk beker,a tanpa lelah membuat organisasiorganisasi lokal men,adi unit-unit organisasional utama Partai men,adi kenyataan dan bukan sekedar nama, dan untuk menga*asi agar semua badan-badan yang lebih tinggi ditun,uk melalui pemilihan, bertanggung-,a*ab (a//ountable) dan tunduk pada pemanggilan kembali (re/all)(. Penerapan sentralisme demokratik (menyiratkan kebebasan mengkritik se/ara uni)ersal dan penuh, selama ini tidak mengganggu kesatuan aksi tertentu( ( iebman =>?@). "ni bukan sekedar berarti mengritik dalam kerahasiaan rapat-rapat internal partai. (9ritikan dalam batasan prinsip-prinsip Program Partai harus /ukup bebas... bukan sa,a dalam rapat-rapat Partai, tapi ,uga dalam rapat-rapat umum. 9ritikan seperti itu, atau #agitasi# seperti itu (karena kritikan tidak dapat dipisahkan dari agitasi) tidak bisa dilarang( ( enin =>?A). Lebih jauh lagi 'ellogg menyimpulkan bahwa penekanan Lenin terhadap demokrasi bukannya sentralisasi merupakan hal yang logis mengingat gerakan sosialis merupakan gerakan kontrahegemoni. %engan kata lain ia merupakan perlawanan terhadap hegemoni sistem ekonomi kapitalis yang tersentralisir hierarkis birokratis dan anti-demokratik. Sementara demokrasi politik 0ormal dalam negara hanya memberikan ruang-ruang demokrasi yang terbatas.%alam rejim otokratis seperti Tsar ini diterapkan melalui paksaan>koersi6 sedangkan dalam rejim demokrasi liberal modern - sebagaimana dijelaskan oleh 9ramsci - proses subordinasi ini dilaksanakan melalui konsesi atau bujukan. Sentralisme yang telah menjadi hegemoni dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat menyuburkan sikap-sikap apatis dan ketertundukan. Jleh karenanya /Sentralisme/ jelas 'ellogg /adalah hal yang mudah. ?Sementara@ %emokrasi harus dicapai melalui perjuangan/

Membangun Organisasi Yang Solid Untuk ini berguna untuk mengutip satu paragra0 penuh tulisan Lenin dalam eft %ing 1ommunism! An "nfantile Disorder &34*+) - salah satu dari sedikit karya terpenting Lenin yang bukan ditujukan secara khusus kepada kondisi #usia melainkan kepada gerakan internasional khususnya gerakan di 8arat yang telah menghadapi demokrasi yang terbuka dan memuat prinsip-prinsip yang lebih uni!ersal terkait pembangunan kekuatan re!olusioner(Dan pertama-tama timbul pertanyaan3 bagaimanakah dipelihara disiplin partai proletariat re)olusioner0 Dengan apa ia diu,i0 Dengan apa diperkuat0 Pertama, dengan kesadaran klas dari pelopor proletariat dan kesetiannya kepada re)olusi, dengan keuletannya, pengorbanan diri dan heroisme. 9edua, dengan ke/akapannya menghubungkan diri, mendekati, dan sampai pada batas tertentu, ,ika suka, meleburkan diri dengan massa yang seluas-luasnya dari kaum peker,a B terutama sekali dengan yang proletar, tetapi ,uga dengan massa peker,a non-proletar. 9etiga, dengan ketepatan politik yang di,alankan oleh pelopor ini, dengan ketepatan strategi dan taktik politiknya, asalkan massa yang seluas-luasnya sudah men,adi yakin dari pengalaman mereka sendiri akan ketepatan itu. 'anpa syarat-syarat ini disiplin dalam partai re)olusioner yang sungguh-sungguh dapat men,adi partai dari klas yang ma,u yang ke*a,ibannya ialah menggulingkan bur,uasi dan mengubah kembali seluruh masyarakat, tidak dapat di/apai. 'anpa syarat-syarat ini, usaha-usaha untuk mengadakan disiplin pasti akan men,adi nol besar, omongkosong, dan pembadutan. Sebaliknya, syarat-syarat ini tidak dapat timbul dengan segera. Syarat-syarat ini di/iptakan hanya oleh suatu yang lama dan pengalaman yang diperoleh dengan susah-payah! ter/iptanya syarat-syarat ini dipermudah dengan teori re)olusioner yang tepat, yang pada gilirannya bukan suatu dogma, tetapi yang men/apai bentuknya yang terakhir hanya dalam hubungan yang rapat dengan praktek gerakan yang benar-benar re)olusioner.( 1elaslah dari ketiga 0aktor yang disebut Lenin di atas bahwa pembangunan disiplin partai bukan ditempuh dengan mensentralisasi atau memelihara ketertutupan partai melainkan dengan secara simultan bukan bertahap memupuk kesadaran re!olusioner para anggota partai6 menghubungkan diri sedapat mungkin dengan massa6 dan terakhir menjalankan strategi dan taktik politik yang tepat yang melibatkan massa. Menentukan strategi-taktik yang itu Untuk mempelajari penentuan strategi dan taktik ini adalah berguna mengutip kembali %5Arcy terutama penjabarannya tentang meta-strategi atau strategi tingkat kedua Lenin yakni elemenelemen dari pemikiran Lenin yang lebih umum dan 0leksibel yang dapat lebih rele!an dengan situasi terkini. %alam beberapa hal butir-butir ini tidak jauh berbeda dari akal sehat. Pertama, bahwa kriteria kejituan ?soundness@ dalam persoalan strategi bukanlah ketepatan epistemik ?epistemic correctness@ &kebenaran) melainkan keampuhan pragmatis &Lenin 34+E)*. 9edua, bahwa kejituan programatis selalu relati0-dengan-konteks dengan pengertian bahwa strategi yang jitu dalam suatu konteks bisa jadi tidak jitu dalam konteks lainnya &Lenin 34+E).A. 9etiga, bahwa !ariabel kontekstual yang krusial dalam menilai strategi re!olusioner adalah persisnya perimbangan kekuatan antara kelas-kelas yang bertarung dan kekuatan-kekuatan sosial yang beraliansi dengan mereka &Lenin 343+)7. 9eempat, bahwa selama perimbangan

kekuatan menguntungkan kelas penguasa dan kekuatan sosial yang beraliansi dengannya perjuangan re!olusioner harus bersi0at persiapan dan dengan demikian berkepanjangan dan asimetris namun ketika perimbangan kekuatan menguntungkan kelas-kelas yang beroposisi dan kekuatan yang beraliansi dengannya sehingga pembalikan strategis yang cepat dan mendasar jadi dimungkinkan maka perjuangan beralih dari persiapan menjadi 0ase kritis &Lenin 343+).D. 9elima, bahwa orientasi strategis yang tepat terhadap perjuangan berkepanjangan dan asimetris yakni terhadap 0ase persiapan perjuangan anti-kapitalis adalah strategi pengikisan sementara orientasi strategis yang tepat dalam 0ase kritis perjuangan anti-kapitalis adalah strategi penggulingan &Lenin 343+). 'esesuaian antara penilaian yang obyekti0 terhadap kekuatan sendiri atau subyekti0 dan strategi yang dijalankan sangatlah krusial6 karena ketidaksesuaian tersebut hanya akan mengakibatkan tersia-sianya sumber daya. Membangun !ubungan dengan massa Sebagai catatan awal penjabaran teori "ar(is di bawah ini mungkin akan dapat lebih bermakna bila istilah proletariat atau kelas pekerja diletakkan sesuai konteksnya6 dengan demikian untuk memaknainya dengan situasi saat ini maka otomatis yang terbayang adalah kelas-kelas sosial yang lebih beragam mulai dari petani kaum miskin kota hingga kelas menengah. Tema utama dari pemikiran Lenin sebelum 343B adalah apa yang dijelaskan oleh Lars Lih sebagai /Teori $eleburan &merger) 'autsky/ yakni teori tentang peleburan &merger) antara ajaran sosialisme dengan gerakan pekerja>buruh yang ide-idenya dapat ditelusuri dari Crfurt Programme &3GB3) yang ditulis oleh 'autsky dan +anifesto 9omunis &3G7G) yang ditulis oleh "ar( dan 2ngels. Situasi yang melatari ide ini adalah terdapatnya jurang pemisah antara sosialisme awal atau utopis yang masih bermoti0kan sedekah seringkali berbentuk sekte dan populer di kalangan intelektual dan borjuasi dengan gerakan pekerja yang memiliki insting membenci kaum kapitalis namun seringkali masih mengambil metode-metode perjuangan yang destrukti0 maupun sangat moderat. $ada awal 3G4+an Lenin menjelaskan bahwa teori ini merupakan rangkuman 'autsky terhadap mani0esto 'omunis6 ia juga meyakini bahwa itu merangkum logika kaum demokrat sosial 1erman S$% dan perwujudannya ditunjukan dengan kebesaran S$% pada saat itu. 'ebesaran S$% bukan saja dikagumi Lenin melainkan oleh seluruh generasi akti!is dan "ar(is pada dekade tersebut. Landasan dari konsep ini adalah doktrin keniscayaan sosialisme atau sosialisme sebagai 5kabar baik5 sebagaimana digambarkan Lih yang dapat ditelusuri dari mani0esto 'omunis. $eran gerakan %emokrat-Sosial &"ar(is) adalah untuk membawa 5kabar gembira5 ini kepada kelas pekerja sekaligus memperjuangkan agar perwujudan sosialisme yang niscaya akan tiba ini berlangsung dengan pengorbanan dan penderitaan sekecil mungkin. Tugas yang disebut terakhir ini sering diibaratkan sebagai kerja seorang bidan yang membantu proses kelahiran. Skenario ini sendiri digambarkan sebagai skenario 5cepat atau lambat5 oleh Lih K &cepat atau lambat sosialisme akan datang). Logika dari teori ini adalah bahwa partai yang dibutuhkan merupakan partai pelopor sekaligus partai massa - keduanya tidak bertentangan. Tugas penyebaran 5kabar baik5 tentang kedatangan sosialisme kepada pekerja membutuhkan peloporpelopor yang memahami sosialisme karena massa masih belum mengetahuinya.

Sementara partai massa merupakan keharusan karena sebanyak mungkin orang harus dimenangkan dan bergabung untuk mengusung ide ini dan selanjutnya partai yang dibangun harus besar dan terbuka agar propaganda ini bisa berjalan semasi0 mungkin. Implikasi lain teori ini terhadap logika partai adalah apa yang diistilahkan Lih sebagai /kampanyeisme/ yakni beragam bentuk metode kampanye yang dilakukan S$% untuk menyebarluaskan pesannya - ini merupakan sesuatu yang ino!ati0 pada masanya- !ergadering kampanye petisi badan pers yang besar dan beraneka ragam kelompok-kelompok minat. "assi0nya wadah sosial yang diinter!ensi oleh S$% dilandasi oleh ide untuk melebur ajaran-ajaran sosialisme ke dalam kehidupan seharihari kelas pekerja. Implikasi ketiga adalah penekanannya terhadap /kebebasan politik/ yang mengacu pada kebebasan berserikat mogok berpendapat - yang kini mungkin bisa disamakan dengan /hak-hak demokratik/. Inilah yang seringkali digambarkan oleh 'autsky pimpinan dan teoretikus utama S$% sebagai air dan udara bagi tumbuhnya gerakan kelas pekerja - tentunya kebebasan politik inilah yang memungkinkan metode-metode perjuangan massa secara terbuka yang dilakukan oleh S$%. 'omitmen terhadap kebebasan politik merupakan karakteristik utama yang membedakan sosialisme-demokrat &"ar(is) dengan jenis-jenis sosialisme lainnya pada saat itu. Sebagaimana dijelaskan oleh Lih dalam sebuah artikelnya- ,ang paling eksplisit dari komentarnya terhadap program 2r0urt 'autsky berargumen bahwa siapa pun yang tidak menghendaki kebebasan politik merupakan musuh obyekti0 kaum proletariat - bahkan bila mereka secara tulus hendak menolong kaum pekerja. Saat itu tentunya banyak kaum sosialis yang ragu-ragu terhadap persoalan kebebasan politik atau bahkan memusuhinya karena mereka memandangnya sebagai sejenis mainan kaum liberalborjuis. 'abar terbaik dari kebebasan politik sebagai prinsip perjuangan dalam abad ke-34 adalah kenyataan bahwa logika "ar(isme berarti mengupayakan kebebasan politik bagi partai. 'esalahan dalam memahami teori peleburan 'autsky ini menurut "arta Carnecker merupakan penyebab penyimpangan-penyimpangan organisasional yang menjangkiti banyak kelompok kiri. Salah satu kesalahan terpenting dari ini adalah penjiplakkan secara mentah-mentah model organisasi 8olshe!ik oleh kelompok-kelompok kiri di negeri lain. Untuk menunjukan ini Carnecker menjabarkan konsep 'autsky tentang berbagai tingkat kesadaran yang menurut Carnecker telah teruji kebenarannya oleh pengalaman re!olusioner. Pertama, perkembangan ekonomi dan perjuangan kelas tidak dengan sendirinya meningkatkan kesadaran tentang kebutuhan sosialisme. 8uktinya adalah Inggris negeri di mana kapitalis berkembang dengan sangat tinggi justru sangat jauh dari kesadaran ini dibandingkan negerinegeri lainnya6 kedua, sosialisme dan perjuangan kelas tumbuh berdampingan dan bukan tumbuh dari satu atau yang lainnya dan mereka tumbuh dalam kondisi yang berbeda6 ketiga, kesadaran sosialis modern hanya dapat tumbuh pada landasan pengetahuan ilmiah yang mendalam6 dan keempat sektor-sektor intelektual borjuasi mengomunikasikan ini kepada lapisan proletariat yang termaju yang memperkenalkannya kepada perjuangan kelas proletar ketika kondisi yang memungkinkannya tersedia. 'esimpulannya- kesadaran sosialis merupakan sesuatu yang diimpor ke dalam perjuangan kelas

proletar dari luar dan bukan sesuatu yang tumbuh secara spontan dari dalamnya. Sementara di bawah ini merupakan rangkuman dari de0ormasi tesis-tesis 'autsky di atas yang banyak diyakini oleh kelompok-kelompok kiri- Pertama 'esadaran proletar tersubordinasi oleh ideologi dominan karena kaum proletariat menempati posisi tersubordinasi dalam masyarakat kapitalis6 kedua terdapat kaum pejuang emansipasi proletariat -- segelintir intelektual -- yang memiliki teori "ar(is6 ketiga adalah teori yang diimpor ini bukannya aksi kaum proletariat itu sendiri yang akan memungkinkannya melepaskan pengaruh borjuasi dan meraih kesadaran kelas. 'esalah-kaprahan yang bersumber dari pandangan yang simplistik ini berakibat mengecilkan bahkan menghapuskan peran penting praktek politik dalam pengembangan kesadaran dan melebih-lebihkan peran teori namun dalam bentuknya yang cenderung dogmatis dan dimonopoli oleh segelintir intelektual. Salah satu kesalahpahaman terhadap tesis 'autsky adalah mencampuradukkan kesadaran sosialis dengan kesadaran kelas. Untuk ini Carnecker menjelaskan tiga tingkat kesadaran yakni kesadaran nai0 atau spontan kesadaran kelas dan kesadaran sosialis. 'esadaran nai0 atau spontan adalah kesadaran yang masih didominasi oleh ideologi penguasa. 'esadaran kelas adalah kesadaran yang mulai menjauhi ideologi penguasa. Sementara kesadaran sosialis adalah kesadaran kelas yang dilengkapi dengan ilmu pengetahuan "ar(is. $roses perkembangan kesadaran dari yang spontan hingga ke kesadaran kelas berlangsung lewat praktek-praktek perjuangan ekonomi dan politik yang dilaksanakan oleh kelas tersebut bukan lewat proses penyuntikan atau impor teori-teori sosialis. Teori "ar(is hanya memberdayakan kesadaran kelas melengkapinya dengan pengetahuan tentang watak dan cara kerja sistem kapitalisme bukannya serta-merta membebaskan kelas pekerja. Penyimpangan-penyimpangan yang perlu diper!atikan %ua penyimpangan organisasional di bawah ini di antara beberapa lainnya yang diangkat oleh Carnecker sengaja saya kemukakan karena mereka mewakili penyimpangan kekanan-kananan dan anti-demokratis- ;ertikalisme atau otoriterianisme. Sering terjadi bahwa partai-partai kiri terutama eselon pimpinannya memandang dirinya sebagai pengusung pengetahuan atau kesadaran sosialis yang paling mampu merumuskan stratak yang harus dilaksanakan secara disiplin oleh partai. 'arena teori telah dimonopoli oleh suatu kelompok maka analisa konkrit menjadi tumpul dan tidak obyekti0 karena hanya merupakan /penerapan/ dari kebenaran tertinggi akibatnya jajaran anggota hanya mendiskusikan ide-ide ini secara terbatas dan tidak didorong untuk mengembangkan idenya sendiri. Ini sering terjadi dalam partai yang seperti dijelaskan oleh Althusser terdiri atas kolom-kolom yakni struktur-struktur !ertikal yang bermula dari pusat hingga 8iro $olitik melewati badan-badan perantara. Adalah berguna untuk mengutip analisa Althusser terhadap $artai 'omunis $erancis pada 34BG5...6 kebebasan berdiskusi di basis telah dimenangkan sebelum 9ongres ke-DD, tapi ini tidak mengubah perilaku pimpinan. 9arena para aparatusnya men/iptakan penemuan, yang seusang dunia bor,uasi itu sendiri, bah*a mereka dapat membolehkan anggota berdiskusi se/ara bebas di sel-sel mereka, tanpa ke/uali maupun sangsi, karena ini tidak akan memberikan hasil apa pun. Faktanya, diskusi yang sesungguhnya dan keputusan-keputusan rahasia selalu berlangsung di luar federasi, dalam biro politik dan sekretariat, atau sebaliknya, dalam kelompok-kelompok

ke/il yang tidak ter/antum dalam peraturan. "ni termasuk sekretariat, sebagian biro politik dan segelintir #ahli# atau kolaborator dari 9omite Sentral. Di sinilah keputusan sesungguhnya diambil 5...6. $roduk lain dari penyimpangan ini adalah dilucutinya sikap kritis para anggota sehingga yang tersisa adalah kader-kader yang tak memiliki kepribadian dan cenderung menyuarakan kesetiaannya hanya kepada pimpinan yang dianggapnya mewakili kesatuan dan kehendak partai. - "emandang 9erakan Sosial sebagai sesuatu yang dapat dimanipulasi. Terdapat hubungan erat antara penyimpangan di atas dan tendensi untuk memandang gerakan akar-rumput sekedar sebagai saluran yang dapat digunakan untuk menjalankan garis partai. Segala hal yang penting dari penempatan orang hingga pengambilan kebijakan ditentukan oleh jajaran atas partai sehingga gerakan tidak dapat mengambil keputusan terhadap hal-hal yang menjadi perhatian mereka. 8erikut penjelasan Carnecker mengenai kekeliruan pembenaran teoritis terhadap penyimpangan ini(Entuk mendukung posisi ini, mereka menggunakan tesis enin tentang serikat buruh di a*al re)olusi Rusia, ketika terdapat hubungan yang sangat erat antara kelas peker,a, partai pelopor dan negara. $amun, hanya sedikit mengetahui - karena enin telah diba/a se/ara a-historis dan tidak menyeluruh - bah*a anggapan ini ditinggalkan oleh pemimpin Rusia tersebut pada akhir masa hidupnya ketika, di tengah 9ebi,akan Ckonomi Baru ($CP) dan konsekuensinya dalam perburuhan, ia melihat kontradiksi yang dapat mun/ul antara peker,a dengan perusahaan negara dan mana,er perusahaan-perusahaan ini. "a berargumen bah*a serikat buruh harus mempertahankan kepentingan kelas peker,a mela*an pengusaha, bahkan bila diperlukan dengan menggunakan aksi pemogokan yang dalam negara proletariat tidak diarahkan untuk menghan/urkan negara tapi hanya mengoreksi penyimpangan birokratisnya.( $emaparan sejauh ini ditujukan kepada persoalan internal organisasi. %i bawah ini akan mulai dibahas konsep-konsep yang diperjuangkan ke luar yang sesungguhnya tidak banyak berbeda dan sejalan dengan konsep yang dibahas di atas terkait internal organisasi6 karena organisasi yang mem0okuskan kerja-kerjanya dalam praktek perjuangan di tengah-tengah masyarakat bukannya sekedar mengontribusikan teori diharuskan untuk dengan cermat mengusung praktek dan nilai-nilai yang diperjuangkannya. %engan demikian Carnecker cukup akurat ketika menyimpulkan bahwa organisasi merupakan perwujudan awal dari masyarakat baru yang diperjuangkannya. Nilai-nilai seperti demokrasi persamaan solidaritas harus terlebih dulu diwujudkan dalam praktek internal organisasi. Demokrasi Sebagai "lternati# $er!adap %apitalisme &eoliberal "enciptakan alternati0 terhadap neoliberalisme semakin dirasa penting baik dalam praktek maupun secara teoretis mengingat neoliberalisme meskipun telah sangat terdiskreditkan oleh krisis tahun lalu masih belum menemui tantangan yang cukup kuat. Sementara krisis yang sering dinanti-nantikan oleh kaum kir i sesungguhnya tidak semata-mata berarti jalan bagi perubahan yang lebih baik. 'risis dapat juga menghasilkan apa yang diistilahkan 9ramsci

&dalam upanyanya memahami kenaikan "ussolini) sebagai /re!olusi pasi0/ di mana kekuatan lama mempertahankan kekuasaannya dengan cara mengadaptasikan secara terbatas tuntutantuntutan kekuatan baru. Ini terjadi bila kekuatan alternati0 khususnya peran massa rakyat belum cukup kuat saat krisis tiba sehingga terciptalah keadaan /,ang tua sekarat dan yang muda tak bisa dilahirkan/. %alam masa interregnum atau peralihan ini /0enomena penyakitan yang beraneka ragam jenisnya akan berdatangan/. %an akan terjadi dialektika antara kekuatankekuatan re!olusioner yang hendak bergerak maju !ersus kekuatan-kekuatan restorasi yang hendak mempertahankan tatanan yang lama. 'onser!atisme yang membayangi re!olusi pasi0 ini disebabkan karena kekuasaan yang menggunaan paksaan dan kekerasan &aspek dominasi) lebih unggul daripada kekuasaan hegemonis yang dijalankan atas kesediaan atau konsensus massa &aspek kepemimpinan). $royek pembangunan demokrasi yang seutuhnya dengan mengambil model demokrasi partisipatoris-protagonis berperan sebagai bentuk positi0 dari program anti-kapitalisme neoliberal. %alam praktek politiknya ini bukan berarti sekedar menawarkan suatu demokrasi jenis baru sebagai alternati0 dari demokrasi yang ada melainkan melakukan kritik serius terhadap demokrasi yang ada dan menunjukkan apa-apa saja yang perlu diubah dan diperjuangkan agar suara atau kehendak rakyat semakin terartikulasikan dalam jalannya pemerintahan. Upaya mewujudkan demokrasi ini tidak sekedar ditujukan untuk pemerintahan nasional melainkan untuk seluruh institusi yang ada dari organisasi massa partai dan berbagai tingkat pemerintahan lokal. %alam periode stabil seperti saat ini berbeda dengan periode krisis mengupayakan keterlibatan rakyat dalam praktek demokrasi mulai dari organisasi-organisasi kerakyatan hingga ke proses elektoral merupakan aksi re!olusioner tersendiri yang ber0ungsi membangun aspek kepemimpinan berdasarkan konsensus massa sebagaimana disinggung di atas. $erkembangan terkini dalam kapitalisme neoliberal menunjukkan bahwa kelas dominan telah mengadaptasi demokrasi untuk melegitimasikan kekuasaannya. =alau demikian model demokrasi yang dominan ini sangat terbatas bila dibandingkan dengan yang dicita-citakan oleh para kaum re!olusioner di atas. Hokus model demokrasi ini hanya pada tatanan institusional dan 0ormal di mana syarat wajibnya adalah terdapatnya kompetisi elektoral multi-partai untuk memenangkan posisi-posisi pemerintahan6 dan ini dijadikan standar uni!ersal bagi semua negeri tak peduli latar belakang sosial dan ekonominya &Saney). Cal-hal yang substansial seperti bagaimana mendorong keterlibatan dan minat rakyat atau menjamin artikulasi suara rakyat tidak menjadi agenda utamanya sehingga model ini umumnya menutup mata terhadap penyelewengan dan manipulasi aturan elektoral yang berlaku. 'ritik terhadap model dominan ini diwujudkan dalam praktek demokrasi yang melandasi pembangunan sosialisme abad-*3 di Amerika Latin. Jleh karena itu secara singkat akan dijelaskan terlebih dahulu hubungan antara demokrasi dan sosialisme abad-*3. Sosialisme abad lalu Sosialisme secara tradisional dapat disarikan ke dalam prinsip /semua memberi sesuai kemampuannya semua menerima sesuai kerjanya/ ?0rom each according to his ability to each according to his work@. 2sensi dari prinsip ini adalah keadilan atau kesetaraan ?eIuity@ hak &bukan dan belum persamaan ?eIuality@) atas kekayaan publik berdasarkan kerja atau

kontribusinya dalam masyarakat. Sangat wajar bila cita-cita sosialis dengan pengertian di atas dapat memenangkan jutaan rakyat pekerja ketika industri riil berkembang pesat dan kelas buruh tumbuh berlipat ganda seperti pada re!olusi industri di abad 34 hingga awal abad *+ maupun pada masa keemasan &golden age) kapitalisme &dan ekonomi sedunia) selepas $% *. 8andingkan ini dengan meluasnya deindustrialisasi pengangguran dan sistem kerja kontrak>paruh-waktu yang mewarnai kondisi lapangan kerja dalam era kapitalisme neoliberal. 'onsentrasi massa pekerja dalam akti!itas produksi ketika industri sedang memuncak meningkatkan kesadaran dan kemampuan mereka dalam berorganisasi dan berpolitik untuk menentang kesewenangan modal dan menuntut redistribusi kekayaan publik yang lebih merata. 2ra semacam ini menyaksikan gerakan-gerakan buruh dan kelas pekerja yang terorganisir dan memainkan peran penting dan seringkali re!olusioner dalam politik. %i negeri-negeri sosialis pada abad yang lalu kebijakan yang dijalankan mengutamakan redistribusi kekayaan dan peningkatan kapasitas produksi &kekuatan produksi) melalui perekonomian yang terencana. $endekatan ini terbukti nyata mampu menekan dampak-dampak negati0 dari kekacauan atau anarkisme produksi yang menjadi ciri ekonomi kapitalisme liberal sehingga turut diadaptasi oleh negeri-negeri kapitalis. Secara umum meskipun terdapat upaya signi0ikan untuk melibatkan peran rakyat peran utama dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan sosialis ini masih didominasi oleh pemerintah yang sendirinya mengalami persoalan birokratisasi. %i luar negeri-negeri sosialis kekuatan kelas pekerja berperan penting dalam mengangkat kebijakan-kebijakan kesejahteraan sosial yang mampu meningkatkan standar kehidupan rakyat secara keseluruhan. Tugas mendesak membendung kapitalisme neoliberalNeoliberalisme mulai hadir di negerinegeri maju seiring krisis kapitalisme negara kesejahteraan &wel0are state) atau ekonomi 'eynesian pada tahun 34B+an. $rogram-program kesejahteraan yang merupakan capaian gerakan pekerja di masa lalu perlahan-lahan dilucuti seiring dengan menurunnya posisi kelas pekerja di hadapan modal. %alam era neoliberal ini terjadi perubahan besar dalam proses produksi dan alokasi modal. 'emajuan teknologi in0ormasi telah membuat modal mampu berpindah dengan semakin cepat sehingga memudahkan perpindahan in!estasi yang dapat sewaktu-waktu mengguncang perekonomian suatu negeri. "obilitas modal ini juga yang mengintensi0kan deindustrialisasi di suatu wilayah serta industrialisasi di wilayah lain yang dinilai lebih menguntungkan &seringkali berarti posisi rakyat pekerjanya lebih lemah). "aka aksi-aksi buruh yang tradisional seperti pemogokan semakin kehilangan e0ekti0itasnya di hadapan supremasi ekonomi modal yang besar dan bermobilitas tinggi. Sementara kebangkrutan dan keruntuhan Uni So!iet dan kubu Sosialis di 2ropa Timur semakin mendiskreditkan sosialisme &baik yang mendukung maupun yang menggugat rejim So!iet). Fita-cita sosialis bahwa rakyat pekerja mampu meningkatkan kesejahteraan dengan mewujudkan masyarakat yang adil untuk sementara dibuldoser oleh ideologi neoliberal yang menekankan pasar - dengan kata lain pihak swasta sebagai regulator terbaik kekayaan publik. $ada kenyataannya neoliberalisme yang oleh Car!ey dijelaskan sebagai restorasi kelas kapitalis global merupakan suatu proyek yang gagal. $ihak swasta yang dibebaskan dari berbagai kewajiban sosial tidak sekedar mendatangkan kemiskinan dan penderitaan melainkan lebih berbahaya lagi- merusak lingkungan hingga ke titik di mana kelangsungan kehidupan di planet ini terancam. Industri yang semata-mata mengejar pro0it tanpa mempertimbangkan dampak

lingkungan secara nyata mengancam umat manusia terutama di negeri-negeri Selatan yang in0rastrukturnya lebih terbelakang dibandingkan Utara. $enggundulan hutan besar-besaran kebakaran hutan racun limbah lumpur Sidoarjo menjadi gambaran umum akti!itas pihak swasta atau korporasi di tanah air di bawah kontrol sosial yang minim kalau tidak bisa dibilang nihil. Negeri kepulauan tetangga "aladewa bahkan terancam hilang dari peta dunia karena meningginya permukaan laut akibat perubahan iklim. Ancaman global perubahan iklim menyuratkan bahwa meskipun neoliberalisme misalkan tidak dihentikan oleh rakyat ia tetap akan gagal karena umat manusia akan musnah karena keserakahannya. Sudut pandang ekologis ini perlu diangkat karena ia merupakan salah satu karakteristik khusus perjuangan sosialis saat ini yang didesak oleh ancaman kehancuran lingkungan hidup dan umat manusia6 berbeda dengan perjuangan sosialisme di abad sebelumnya ketika sumber daya alam dan produksi kekayaan seakan tidak terbatas. Untuk memahami bagaimana neoliberalisme bisa berkuasa adalah berguna untuk menggaris bawahi penjelasan #obert "cFhesney bahwa penindasan oleh /...neoliberalisme beroperasi bukan saja sebagai sistem ekonomi tapi juga sebagai sistem politik dan budaya./ $enindasan politik dan budaya ini yang perlu diperhatikan karena justru di sinilah terdapat celah demokratis yang dapat diman0aatkan untuk dapat membendung neoliberalisme. %engan supremasi ekonomi yang belum tertandingi kekuatan ekonomi swasta memiliki kemampuan jauh lebih besar dalam mengontrol media mainstream dan institusi-institusi publik untuk mendiseminasikan ideologi konsumeris yang mendepolitisasi dan mengatomisasi masyarakat. $ersoalan kewarganegaraan politik urusan publik menjadi kurang menarik bagi massa rakyat yang dibius oleh hiburanhibura komersil dan disibukkan dengan tekanan ekonomi sehari-hari. %emokratisasi - sering kali berarti re0ormasi institusional yang diarahkan oleh pihak-pihak proneoliberal - akhirnya lebih didominasi oleh politikus korup. Sehingga celah-celah demokratis yang sebenarnya ada dalam institusi* tersebut tidak ber0ungsi sebagai akses politik maupun input aspirasi rakyat melainkan untuk melegitimasi rejim terpilih yang - tanpa tekanan gerakan rakyat yang kuat - mau tidak mau akan tunduk dan mengabdi pada dikte ekonomi neoliberal. 8agaimana rakyat yang telah ter0ragmentasi dilemahkan dan 5dilembekkan5 ini dapat membendung o0ensi0 neoliberal. Tampaknya pembangunan alternati0 politik dan budaya merupakan jawaban logis atas pertanyaan tersebut yang secara praktek didemonstrasikan oleh gerakan-gerakan kerakyatan di Amerika Latin. Ini berarti antara lain mengedepankan nilai-nilai dan budaya solidaritas dan kemanusian &logika solidaritas) di atas pencarian keuntungan dan kepentingan sendiri-sendiri &logika kapital) dalam berbagai tataran. %alam batas tertentu alternati0 justru dapat dirintis dengan mewujudkan secara konsisten slogan-slogan kaum neoliberal itu sendiri seperti akuntabilitas transparansi tata kelola pemerintahan yang baik &good go!ernance) yang di bawah administrasi mereka tidak lebih dari sekedar slogan dan janji kosong karena pengambilan keputusan kenyataannya dilakukan di balik layar menurut prinsip UU% &ujung-ujungnya duit). Demokrasi partisipatoris-protagonis dan pembangunan sosialisme =ajarlah bila perlawanan terhadap tatanan yang korup dan tidak mewakili kepentingan rakyat ini dimulai dengan memperluas praktek demokrasi yang melibatkan dan melatih kemampuan politik

rakyat dalam berbagai sendi kehidupan dari tempat kerja organisasi komunitas pemerintahan lokal hingga nasional. Ini juga menjadi karakteristik khas sosialisme Abad-*3 yang sedang tumbuh di Amerika Latin- komitmennya terhadap proses demokrasi yang mendorong partisipasi rakyat seluas mungkin &partisipatoris) dan menjadikan rakyat berperan sebagai tokoh utama &protagonis). Namun perlu dicatat bahwa penerapan demokrasi seperti ini pun tidak menjamin kenaikan standar kehidupan secara langsung. 'ondisi obyekti0 seperti keterbatasan sumber daya pemerintahan lokal dan tekanan-tekanan ekonomi yang mempengaruhinya merupakan 0aktor penting yang menentukan naik-turunnya kesejahteraan warga dalam wilayah yang bersangkutan. =alau demikian bila pemerintahan lokal bersangkutan berhasil menggalang keterlibatan dan partisipasi warga dalam pengambilan keputusan yang diperlengkapi dengan in0ormasi dan transparansi seutuhnya oleh pemerintahan yang bersangkutan serta diskusi dengan para ahli maka warga dapat merasa turut memikul tanggung jawab atas kebijakan yang diambil dan bersolidaritas dengan pemerintahan. %engan begitu keberhasilan praktek demokrasi partisipatoris tidak bisa diukur sekedar menggunakan peningkatan kesejahteraan atau standar kehidupan secara ekonomi. Sebagaimana ditunjukkan $ateman dengan menelusuri pemikiran klasik dari 0ilsu0 besar #e!olusi $erancis #ousseau- 'onsep penting demokrasi adalah pendidikan dalam pengertian luasnya yakni mengutamakan berkembangnya pandangan-pandangan psikologis tertentu di antara warga seperti kepedulian kemandirian kecakapan dalam mengambil keputusan yang pada akhirnya memberdayakan rakyat untuk memerintah dirinya sendiri. Adalah 0ungsi demokrasi sebagai pengembangan manusia inilah yang menjadi alat utama pembangunan sosialisme abad-*3. Sebagaimana dijelaskan oleh Lebowit<- 8erkebalikan dengan negara kapitalis yang hierarkis &yang dipahami "ar( sebagai /mesin despotisme kelas/) dan despotisme tempat kerja kapitalis hanya demokrasi re!olusionerlah yang dapat menciptakan kondisi-kondisi di mana kita dapat menciptakan diri kita sendiri tiap harinya sebagai manusia yang kaya raya ?secara kapasitas dan kebutuhan@. 'onsep ini adalah demokrasi dalam praktek demokrasi sebagai praktek dan demokrasi sebagai protagonisme. %emokrasi dalam pengertian ini - demokrasi protagonistik di tempat kerja dan demokrasi protagonistik di pemukiman komunitas dan komune - merupakan demokrasi oleh rakyat yang mentrans0ormasikan dirinya menjadi subyek re!olusioner. $roses pengembangan kesadaran melalui praktek demokrasi re!olusioner ini kurang lebih dapat dijelaskan sebagai berikut-logika pengembangan manusia mengarah pada kebutuhan kita untuk dapat berkembang melalui akti!itas demokratis partisipatoris dan protagonistis dalam semua aspek kehidupan kita./ Namun demokrasi ini dilaksanakan dengan mengutamakan logika solidaritas daripada logika kapital. Ini termasuk /semua perjuangan untuk mengangakat harkat martabat manusia dan keadilan sosial - dalam semua perjuangan untuk upah dan kondisi kerja yang lebih baik melawan rasisme dan patriarki melindungi lingkungan hidup kita dan hak-hak kita untuk kesehatan pendidikan dan perumahan layak &di antara kebutuhan lainnya). %alam perjuangan ini rakyat dituntut bekerjasama secara kolekti0 sehingga mengungkap kenyataan bahwa /kita semua saling berhubungan - saling membutuhkan sama lain dan sesungguhnya pengembangan kebebasan tiap orang merupakan prasayarat bagi pengembangan kebebasan bagi

semua./ "elalui pengalaman ini rakyat semakin tersadarkan bahwa /Alternati0nya adalah masyarakat yang berlandaskan kasih sayang dan solidaritas di atas kesatuan kita sebagai keluarga manusia /persatuan manusia dengan manusia yang didasarkan oleh perbedaan riil antara manusia/ &"ar()./ %ari paparan Lebowit< seperti di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembangunan sosialisme sebagai pengembangan manusia justru dimulai dari pembangunan mental yang dilakukan melalui praktek re!olusioner perjuangan sehari-hari untuk kehidupan yang lebih baik6 bukan sekedar pembangunan ekonomi atau peningkatan kekuatan produkti0 yang lebih digeluti sosialisme di abad lalu. 8ila manusia kapitalis dibentuk oleh organisasi dan institusi kapitalis yang interaksi antar manusianya berlangsung dalam konteks pengejaran pro0it atau logika kapital yang dalam kenyataannya mewujudkan kemiskinan dan manusia yang menderita6 maka pembangunan manusia sosialisme dibentuk oleh institusi demokratis yang partisipatoris dan protagonistis yang interaksi antar manusianya berlangsung dalam konteks perjuangan untuk pengembangan manusia untuk mewujudkan apa yang "ar( sebut sebagai /manusia yang kaya raya - kaya secara kapasitas dan kebutuhan/ dengan berlandaskan logika solidaritas dan kasih sayang. 'onsep yang terdengar idealis ini sesungguhnya telah teruji oleh sejarah lewat pengalaman 'uba dalam melewati $eriode 'husus yakni periode krisis ekonomi parah yang berlangsung kurang lebih satu dekade dan disebabkan oleh hilangnya mitra ekonomi terbesar 'uba Uni So!iet serta blokade yang dilakukan oleh Amerika Serikat. %alam masa ini kehidupan rakyat 'uba mengalami serba kekurangan sehingga menciptakan krisis pelik yang tidaklah berlebihan bila dikatakan dapat menjatuhkan rejim mana pun di negeri lainnya dalam hitungan bulan kalau bukan hari. $emerintah 'uba terpaksa mengambil kebijakan pembukaan terhadap modal asing seperti misalnya membangun industri pariwisatanya. =alau begitu pengambilan keputusan terhadap kebijakan semacam ini dilakukan melalui proses demokratis yang melibatkan massa rakyat yang terorganisir. ?In0rastruktur demokratis ini telah dirintis oleh 'uba dalam apa yang disebut proses pelurusan /#ekti0ikasi/ yang mana 'uba mulai melaksanakan pemilihanpemilihan umum yang berbeda dengan model elektoral dominan@ Sehingga terdapat contohcontoh kasus di mana upaya pri!atisasi yang telah disepakati oleh pemerintah 'uba digagalkan oleh keputusan yang diambil secara demokratis oleh serikat buruh 'uba. Fontoh kasus seperti ini mencerminkan masih dijunjung tingginya kedaulatan rakyat &rakyat sebagai pengambil keputusan terakhir) sehingga tidak mengherankan bila rejim sosialis di 'uba mampu tetap berdiri dan memperoleh dukungan rakyat di tengah-tengah krisis hebat yang melanda negeri itu.LLL %epustakaan' Lebowit< " A ('he Path to .uman De)elopment( &http->>www.monthlyre!iew.org>+4+**Alebowit<.php) Funeo F (:rams/i3 Passi)e Re)olution...( &http->>socser!*.mcmaster.ca>soc>courses>soc*rA>gramsci>grampre!.htmMI.Applications) Saney I (1uba! A Re)olution in +otion

Carnecker " (Rebuilding the eft( "cFhesney # Noam Fhomsky dan $erjuangan "elawan Neoliberalisme &http->>ne0os.org>. INnode>B+) $ateman F /Parti/ipation and Demo/rati/ 'heory.( Lih L ( enin Redis/o)ered! %hat is 'o Be Done0 "n 1onte2t( &*++G). Lih L (.adiah 1ha)e8 buat Fbama3 Apa yang .arus Dilakukan dengan Apa &ang .arus Diker,akan0( &http->>www.0acebook.com>notes.php.idNGA3D3D*DEOstartN3+) 'ellogg $ ( eninism! "t#s $ot %hat &ou 'hink,( &http->>journals.s0u.ca>sss>inde(.php>sss>article>!iew>G7) %5Arcy S6 (Strategy, +eta-strategy and Anti-/apitalist A/ti)ism3 Rethinking eninism by Rereading enin,( &http->>journals.s0u.ca>sss>inde(.php>sss>article>!iew>GD) TornIuist J (Dilemmas of 'hird %orld 1ommunism3 'he Destru/tion of the P9" in "ndonesia.( %iberdayakan oleh 8logger.

Anda mungkin juga menyukai