Anda di halaman 1dari 1

Sambungan

PENDIDIKAN: PERSAINGAN ATAU KERJA SAMA?


Dewa Putu Adi Wibawa
Pada fase sebelum dan awal perkembangan kapitalisme, globalisasi
menurut Raharjo, identik dengan kolonialisme dalam rupa aneksasi
teritorial dengan tujuan penguasaan atas sumber daya ekonomi pada
negeri-negeri yang lemah. Selanjutnya, perkembangan mutakhir dari
kapitalisme membawa globalisasi pada pemaknaan baru, yaitu
neoliberalisme. Aktor globalisasi bukan lain adalah Perusahaanperusahaan multinasional dan transnasional yang dibekingi oleh lembagalembaga internasional seperti WTO, IMF dan WB serta negara-negara
induk mereka terutama Amerika Serikat dan sekutunya. Tentu saja
pengertian tentang globalisasi di atas berbeda dengan pandangan
tentang globalisasi yang berkiblat pada prinsip bebas nilai. Globalisasi
dimengerti sebagai proses yang wajar dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pandangan ini berimplikasi pada anggapan
bahwa globalisasi merupakan sebuah proses natural.
Pengertian globalisasi yang terakhir lah memperoleh tempat di kelaskelas. Diajarkan bahwa globalisasi merupakan keniscayaan, sebagaimana
matahari yang niscaya tenggelam di barat. Sesuatu yang tidak terkait
dengan dialektika kekuatan-kekuatan global kecuali hanya dampak dari
perkembangan peradaban maasyarakat manusia. Globalisasi beserta
karakter intrinsiknya dianggap netral terhadap wacana moral.
Perbincangan di kelas pun pada dasarnya sadar bahwa globalisasi dalam
praktiknya termanifestasi ke dalam proses pembentukan formasi pasar
bebas hambatan pada berbagai level. Dalam suatu wawancara eksklusif
misalnya salah satu pimpinan IMF menyatakan ketiadaan korelasi antara
realitas ketimpangan global dengan proses globalisasi. Bila pun terdapat
ketimpangan semacam itu, penyebabnya adalah faktor internal negaranegara tertentu, seperti kompleksitas birokrasi, korupsi dan faktor-faktor
lain yang dapat memicu inefisiensi perekonomian. Kunci kemakmuran
dengan demikian terletak pada efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai