Disusun Oleh :
Ana Bayyinah
Kholik Suyitno
PSIK TK 111/SEMESTER VI
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Dengan mengucap syukur kehadirat illahi rabbi, yang senantiasa
memberikan rahmat, serta hidayahnya kepada penulis. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah dengan judul ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN THYPHOID.
Adapun maksud dan tujuan dari penulis makalah ini adalah sebaga
salah satu syarat memenuhi tugas mata kuliah SISTEM PENCERNAAN .
Bersama ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
terutama kepada:
1.
2.
3.
karena itu kritik dan saran dari semua kalangan sangat penulis harapkan.
Semoga makalah yang ditulis oleh penulis dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan umumnya kepada semua pembaca.
Wassalamualaikum wr wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
BAB 1.................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................... 4
Latar Belakang Masalah..................................................................................... 4
Rumusan Masalah............................................................................................... 4
BAB II.................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................ 6
2.1. Definisi........................................................................................................ 6
2.2. Etiologi........................................................................................................ 6
2.3. Pathway....................................................................................................... 7
2.4. Manifestasi Klinik......................................................................................... 7
2.5. Komplikasi.................................................................................................. 8
2.6. Pemeriksaan Penunjang............................................................................... 8
2.7. Pencegahan................................................................................................. 9
2.8. Terapi Medis............................................................................................... 10
BAB III................................................................................................................ 11
PENGKAJIAN...................................................................................................... 11
3.1. Anamnesa.................................................................................................. 11
3.2. Pemeriksaan Fisik...................................................................................... 11
3.3. Pemeriksaan penunjang............................................................................11
3.4. Analisa Data.............................................................................................. 12
3.5. Diagnosa Keperawatan (NANDA)...............................................................13
3.5. Tujuan (NOC)............................................................................................. 14
3.6. Intervensi (NIC).......................................................................................... 14
3.7. Evaluasi.................................................................................................... 15
BAB IV................................................................................................................ 16
PENUTUP............................................................................................................ 16
4.1. Kesimpulan................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 17
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Thypoid masih merupakan penyakit endemik di indonesia . penyalit
ini termasuk penyakit menular tercantum dalam undang undang no 6
tahun 1962 tentang wabah . kelompok penyakit menular ini merupakan
penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang
sehingga dapat menimbulkan wabah .
Penularan dapat terjadi dimana saja, kapan saja, sejak usia seseorang mulai dapat
mengkonsumsi makanan dari luar, apabila makanan atau minuman yang dikonsumsi
kurang bersih. Biasanya baru dipikirkan suatu demam typhoid bila terdapat demam terus
menerus lebih dari 1 minggu yang tidak dapat turun dengan obat demam dan diperkuat
dengan kesan anak baring pasif, nampak pucat, sakit perut, tidak buang air besar atau
diare beberapa hari
Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian dari thyphoid?
1.2.2 Apa etiologi atau penyebab terjadinya thypoid ?
1.2.3 Bagaimana pathway thypoid ?
1.2.4 Apa saja manifestasi klinis yang disebabkan karena thypoid ?
1.2.5 Apa saja komplikasi yang terjadi akibat terserang thypoid ?
1.2.6 Bagaimana terapi medis yang harus dilakukan pada penderita
thypoid ?
1.2.7 Apa saja pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan untuk
penderita thypoid ?
1.2.8 Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Pasien Thypoid ?
1.3. Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui Pengertian dari thypoid
1.3.2 Untuk mengetahui Etiologi thypoid
thypoid
PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang , rumusan
masalah , Tujaun penulisan, pembatasan masalah , Dan
sistematika penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Typoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu
minggu , gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran .
Typoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan
gejala-gejalasistemik
yang
disebabkan
oleh
salmonella
typhosa,
2.2. Etiologi
Menurut Dr. Nursalam ( 2005 )
2.3. Pathway
Salmonella typhi ( makanan dan minuman )
Saluran pencernaan
Di serap oleh usus halus
Bakteri memasuki aliran darah sistemik
Kelenjer limfoid
endotoksin
Usus halus
deman
tukak
perdarahan dan
perforasi
Hati
Hepatomegali
Nyeri perabaan
limfe
splenomegali
mual/tidak nafsu makan
perubahan nutrisi
Minggu I
pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari. Dengan
keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk,
2.5. Komplikasi
Komplikasi yang sering adalah pada usus halus , namun hal
tersebut jarang terjadi . apabila komplikasi ini di alami oleh seoarang
anak , maka dapat berakibat fatal . gangguan pada usus halus dapat
berupa :
Perdarahan usus
Perforasi usus
Peritonotis
Komplikasi di luar usus
pemberian
kortikosteroid
Waktu pengambilan darah
Daerah endemik atau non endemik
Riwayat vaksinasi
Reaksi anamnestik
Faktor pemeriksaan antar laboratorium .
3. Uji thypidot
Uji thypidot dapat mendeteksi antibodi IgM dan IgG yang terdapat
pada protein membran luar salmonella thypi . hasil positif pada uji
thypidot di dapatkan 2 3 hari setelah infeksi dan dapat
mengidentifikasi secara spesifik antibodi IgM dan IgG terhadpa
antigen S.thypi seberat 5 Kd , yang terdapat pada strip nitroselulosa
.
4. Uji IgM Dipstik
Uji ini secara khusus untuk mendeteksi antibodi IgM spesifik
terhadap S.thypi pada spesimen serum atau whole blood . uji ini
menggunakan strip yang mengandung antigen lipopolisakarida ( LPS
) S.thypi
2.7. Pencegahan
a) Usaha Terhadap Lingkungan hidup.
Penyediaan air bersih terpenuhi
Pembuangan kotoran manusia baik BAK maupun BAB yang hygiene.
Pemberantasan lalat
Pengawasan terhadap rumah rumah penjual makanan
b) Usaha Terhadap Manusia
Dengan menjaga kebersihan makanan/minuman dan mencuci tangansebelum
makan
Tidak makan dan jajan di sembarang tempat. Pilihlah rumah makan dantempat
jajan yang menjaga dan mengutamakan kebersihan karenapenyebaran demam
panas
Ampisilin dengan dosis 200 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 4 kali
pemberian intravena saat belum dapat minum obat selama 21
hari .
tidak
boleh
mengandung
banyak
serat
tidak
BAB III
PENGKAJIAN
3.1. Anamnesa
Keluhan utama berupa perasaan tidak enak badan , lesu , nyeri
kepala , pusing , dan kurang bersemangat , serta nafsu makan
kurang ( terutama selama mas inkubasi )
Suhu tubuh : pada ksus yang khas , demam berlangsung selama 3
minggu , bersifat febris remiten , dan suhunya tidak tinggi sekali .
selam minggu pertama , suhu tubuh berangsur angsur naik setiap
harinya , biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada
sore dan malam hari . dalam minggu kedua , pasien terus berada
dalam keadaan demam . pada minggu ketiga , suhu berangsur turun
dan normal kembali pada akhir minggu ketiga .
DATA
PENYEBAB
MASALAH
Ds :
Makanan yang terkontaminasi
- Klien mengeluh badan salmonela typosa a,b,c masuk
panas
ke dalam usus halus dan terjadi
proses imflamasi
Do :
- Suhu tubuh 38oC
- Frekuensi nadi > 100 Masuk ke dalam aliran darah
x/menit
- Muka merah
- Bibir pecah
Bakteri melepas endotoxin
- Banyak keringat
Hipertermia
berhubungan
dengan proses
penyakit
Do : Klien mengatakan
mulut terasa pahit dan
badan terasa lemah serta
tidak nafsu makan .
Ds : porsi makan
hanya
habis
3
sendok
Impuls disampaikan
hypothalamus bagian
thermoreijulator melalui
cluctus thoracicus
Perubahan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan b/d
tidak
adekuatnya
nutrisi
3
Ds :
- Pasien mengatakan
lemah untuk melakukan
aktivitas
Do :
- Klien tampak lemah
- Klien Bedrest
Intoleransi
aktivitas b/d
imobilisasi/tirah
baring,
kelemahan.
- Aktivitas dibantu
Pembentukan ATP dan ADP
terganggu
Energi berkurang dan terjadi
kelemahan otot
2)
3)
4)
5)
kehilangan panas
Tanda tanda vital : Nilai suhu , denyut nadi , frekuensi pernapasan , dan tekanan
Terapi aktivitas : memberi anjuran tentang dan bantuan dalam aktivitas fisik .
Mobilitas sendi : menggunakan gerakan tubuh aktif atau pasif untuk
mengoptimalkan funsi .
Memfasilitasi latihan otot secara rutin untuk mempertahankan atau memulihkan
gerakan tubuh yang terkontrol .
3.7. Evaluasi
Berdasarkan implementasi yang di lakukan, maka evaluasi yang di harapkan untuk
klien dengan gangguan sistem pencernaan typhoid adalah : tanda-tanda vital stabil,
kebutuhan nutrisi terpenuhi, tidak terjadi hipertermia, klien dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari secara mandiri, infeksi tidak terjadi dan keluaga klien mengerti tentang
penyakitnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan
infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan
minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang
yang terinfeksi kuman salmonella. Penularan salmonella thypi dapat
Fingers(jari
tangan/kuku),
Fomitus
(muntah),
DAFTAR PUSTAKA
Hegar , badriul dkk . 2010 . pedoman pelayanan medis . Jakarta : EGC
Nanda, 2011. Diagnosis Keperawatan . Jakarta : EGC
Ngastiyah . 2005 . Perawatan Anak Sakit . Jakarta : EGC
Nursalam , dr . 2005 . Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak . Jakarta : Salemba Medika
Sudoyo , Aru W . 2009 . Ilmu Penyakit Dalam . Jakarta : InternalPublishing