Anda di halaman 1dari 10

Tugas IPS

KERAJAAN MAJAPAHIT
TANGGAL 5 PEBRUARI 2015

Assamualaikum.wr.
wb
RA N A RA M A D H A N I AWAT I
P U T R I G A D I N G C E M PA KA
N A Z H WA A Z Z A H RA R I VA N A N A S U T I O N

Daftar Isi
1.Bentuk Pemerintahan
2.Masa Kejayaan
3.Masa Keruntuhan
4.Wilayah Kekuasaan

Bentuk Pemerintahan
Setelah menjadi raja, raden wijaya bergelar sri kerta
raja wardana. Dia memerintah majapahit selama
kurang lebih 16 tahun. Untuk memperkuat
kedudukannya dia memperistri keempat putri, Raden
Wijaya menegaskan bahwa tahta Majapahit
merupakan pelanjutan kerajaan singasari
Semasa pemerintahan raden wijaya bermunculan
berbagai pergolakan, berupa kemelut politik dan
pemberontakan. Contoh pemberontakannya antara
lain: rangga lawe, lembu sora dan nambi.
Pemberontakan itu diakibatkan oleh adanya konflik

Masa Kejayaan
Puncak Kejayaan Kerajaan Majapahit. Didalam sejarah disebutkan bahwa
kerajaan Majapahit mengalami puncak masa kejayaannya pada tahun 1350 - 1389
Masehi yaitu pada saat diperintah oleh Raja Hayam Wuruk.
Beberapa bukti sejarah yang telah ditemukan sehubungan dengan Kerajaan
Majapahit hanyalah berupa beberapa catatan dari kitab kuno. Bukti sejarah tersebut
antara lain adalah Kitab Negarakertagama yang merupakan semacam buku puisi
yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno pada masa kejayaan Majapahit di masa
kekuasaan Hayam Wuruk.
Selain itu ada Kitab Pararaton atau Kitab Raja-raja yang ditulis menggunakan
bahasa Kawi. Kitab ini menceritakan mengenai Ken Arok dan sedikit catatan
mengenai berdirinya Majapahit. Kedua kitab tersebut merupakan sumber utama
yang dipakai sebagai dasar penelitian mengenai kekuasaan Majapahit. Sedangkan
sumber-sumber yang lainnya berupa beberapa prasasti yang ditulis dengan bahasa
Jawa kuno, dan juga catatan-catatan dari Tiongkok. Namun sumber-sumber lain ini
tidak terlalu lengkap.

Nama Raja
1. Raden Wijaya (bergelar Krtajasa Jayawarddhana), masa pemerintahan tahun 1293-1309 M, sebagai
pendiri kerajaan Majapahit. Ia adalah keturunan penguasa Singhasari, anak Dyah Lembu Tal, cucu
Mahisa Campaka (Narasinghamurti), jadi masih keturunan Ken Arok dan Ken Dedes secara langsung.
2. Jayanagara (bergelar Sri Sundarapandyadewadhiswaranamarajabhise ka Wikramottungga-dewa),
masa pemerintahan tahun 1309-1328 M, sebelumnya berkedudukan di Daha (Kadiri) dengan sebutan
Bhre Daha. Ia dipersiapkan untuk menggantikan ayahandanya sehingga diangkat sebagai putra
mahkota(rajakumara).
3. Tribhuwana Wijayottunggadewi (bergelar Tribhuwanottunggadewi Jayawisnuwarddhani), 1328-1350 M,
sebelumnya berkedudukan di Kahuripan (Bhre Kahuripan).
4. Hayam Wuruk (bergelar Sri Rajasanagara), masa pemerintahan tahun 1350-1389 M, sebelumnya
berkedudukan di Jiwana dan dikenal dengan nama Bhre Hyang Wekasing Sukha.
5. Wikramawarddhana (biasa disebut dengan Bhre Hyang Wisesa), masa pemerintahan tahun 13891400 M, sebelumnya berkedudukan di Lasem (Bhre Lasem sang Alemu) adalah menantu sekaligus
keponakan raja Hayam Wuruk yang dikawinkan dengan putrinya, Kusumawarddhani (Bhre Kabalan) yang
berkedudukan di Kabalan.

6. Suhita (dikenal juga dengan sebutan Prabhustri), masa pemerintahan tahun 1429-1447 M,
anak dari Wikramawarddhana. Ia menggantikan kakaknya yang telah dinobatkan sebagai putra
mahkota yaitu Bhre Hyang Wekasing Sukha II yang berkedudukan di Tumapel (Bhre Tumapel)
tetapi sebelum diangkat menjadi raja telah meninggal terlebih dahulu pada tahun 1399 M.
7. Dyah Kertawijaya (bergelar Sri Wijayaparakramawarddhana), masa pemerintahan tahun 14471451 M, sebelumnya berkedudukan di Tumapel (Bhre Tumapel) adalah adik dari Suhita. Dia
menggantikan kakaknya menjadi raja karena Suhita tidak memiliki anak.
8. Dyah Wijayakumara (bergelar Sri Rajasawarddhana), masa pemerintahan tahun 1451-1453 M,
sebelumnya berkedudukan di Pamotan (Bhre Pamotan) serta di Keling Kahuripan dan juga dikenal
dengan sebutan Sang Sinagara.
9.Dyah Suryawikrama (bergelar Sri Girisawarddhana), masa pemerintahan tahun 1456-1466 M,
sebelumnya berkedudukan di Wengker (Bhre Wengker), adalah anak dari Dyah Kertawijaya dan
juga dikenal dengan sebutan Bhre Hyang Purwwawisesa.
10. Dyah Suraprabhawa (bergelar Sri Singhawikramawarddhana), masa pemerintahan tahun
1466-1474 M, sebelumnya berkedudukan di Tumapel (Bhre Tumapel), dan dikenal dengan sebutan
Bhre Pandan Salas. Karena diserang Bhre Kertabhumi pusat pemerintahannya dipindahkanke
Daha.
11. Bhre Kertabhumi, masa pemerintahan tahun 1468-1478 M, mengusir Sri
Singhawikramawarddhana sehingga dia dapat berkuasa di Majapahit. ia adalah anak bungsu dari
Sri Rajasawarddhana.
12.Dyah Ranawijaya (Sri Girindrawarddhana), masa pemerintahan tahun 1474-1519 M,
sebelumnya berkedudukan di Kling (Bhatara i Kling), anak dari Dyah Suraprabhawa. Pusat
pemerintahan sudah tidak di Majapahit tetapi di Kling karena Majapahit masih dikuasai oleh Bhre
Kertabhumi. Berusaha mempersatukan kembali Majapahit pada tahun 1478 dengan menyerang

Masa Keruntuhan
Sejak awal abad ke 14 M, majapahit mengalami
kemunduran, kemunduran ini disebabkan karena
terjadinya perang saudara antara ke dua anak
hayam wuruk, mengangkatkan suami
khusumawardani yang bernama wikrawardana
sebagai penguasa majapahit tidak disenangi. Bhe
wirabhumi yaitu putra selir hayam wuruk. Rasa
tidak senang ini kemudian berkembang menjadi

Wilayah Kekuasaan Kerajaan Majapahit

Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai