TIFOID
TIFOID
DEMAM TIFIOD
SITI AISHAH BINTI KHAIRUDIN
C 11111849
: Kasmawati
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tgl lahir
: 16-06-1968
Alamat
: 032491
: 30/12/2014
: Siti Aishah Binti Khairudin
Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit, dirasakan naik panas terutama pada sore hari,
suhu sekitar 38.0 celcius. Minum obat penurun demam, namun naik kembali 2 jam kemudian.
Ada keringat dan rasa menggigil saat setelah demam. Ada mual dan tidak ada muntah. Riwayat
muntah ada, 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Frekuensi 1 kali isi makanan bercampur air.
Batuk tidak ada, lender tidak ada, sakit perut tidak ada.
BAB : lunak, rutin, kuning kecoklatan, lender dan darah tidak ada.
BAK : lancar, kuning jernih, tidak ada nyeri maupun rasa panas.
-.
-.
Riwayat DM disangkal
-.
PEMERIKSAAN FISIS
Status
Pasien
: 150 cm
Tanda vital :
-
Tekanan darah
Nadi : 84 x /menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37,8 oC
Leher
-
dinding
Kaku kuduk
Tumor
Mulut
Abdomen
abdomen
Auskultasi
nampak
Peristaltik
distended,
(+),
kesan
normal.
Tonsil
Faring
: Hiperemis (-)
Lidah
LABORATORIUM
Jenis Pemerikaan
Hasil
Nilai Rujukan
Laboratorium
DARAH
RUTIN
WBC
6,3x103/uL
4 - 10 x 103/uL
RBC
5,2x106/uL
46 x 106/uL
HGB
11,1 g/dL
12 - 16 g/dL
HCT
39.2 %
37 48 %
MCV
91 fl
76 - 92 pl
MCH
25 pg
22 - 31 pg
35,1 g/dl
32 - 36 g/dl
MCHC
PLT
309x103/uL
NEUT
66,4 %
52.0 - 75,0
LYMPH
30,2 %
20,0 40,0
Jenis Pemeriksaan
Ureum
Kreatinin
FAAL HEMOSTATIS
Nilai Rujukan
Hasil
20 mg/dL
0,09 mg/dL
SGOT
23 U/L
SGPT
13 U/L
HbsAg
Non reactive
Anti HCV
Non reactive
Protein Total
7,4 g/dl
Albumin
4,1 gr/dl
Bilirubin total
0,09 mg %
Bilirubin direk
0,02 mg %
PT
INR
1,10
10-50 mg/dL
< 1,1 mg/dL
< 35 U/L
< 45 U/L
Non reactive
Non reactive
6,6 - 8,7 gr/dL
3,5 - 5,0 gr/dL
<1,1 mg %
<0,2 mg %
10 14
22,0 30,0
APTT
Natrium
132 mmol/L
Kalium
4,0 mmol/L
Klorida
100
ELEKTROLIT DARAH
3.5-5.1 mmol/L
97-111 mmol/L
Tidak dilakukan
ASSESSMENT
-
PLANNING
Pengobatan :
Paracetamol 500mg/8jam
PROGNOSIS
Ad Functionam
: Dubia
Ad Sanationam: Dubia
PERJALANAN PENYAKIT
Perawatan hari-1
S : Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit, dirasakan naik
panas terutama pada sore hari, suhu sekitar 38.0 celcius. Minum obat
penurun demam, namun naik kembali 2 jam kemudian. Ada keringat
dan rasa menggigil saat setelah demam. Ada mual dan tidak ada
muntah. Riwayat muntah ada, 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Frekuensi 1 kali isi makanan bercampur air. Batuk tidak ada, lender
tidak ada, sakit perut tidak ada.
BAB : lunak, rutin, kuning kecoklatan, lender dan darah tidak ada.
BAK : lancar, kuning jernih, tidak ada nyeri maupun rasa panas.
O : SS/GC/CM
TD : 100/60 mmHg
N : 80x/menit
P : 20x/menit
S : 37,2 C
An (-), Ik (-), DVS R-2 cmH2O
BP : Vesikuler, BT : Rh -/- , wh -/- BJ : I/II regular, BT (-)
Abd : Peristaltik (+) kesan normal, H/L tidak teraba, Asites (-)
Eks : Akral hangat, edema (-/-)
A: fibris curiga demam tifiod
INSTRUKSI DOKTER
P:
Diet lunak
- Ceftriaxone 3gr/24jam
- Paracetamol 500mg/8jam
- Cairan intravena NaCl 0,9%
Rencana Pemeriksaan
Darah rutin
urinalisa,
analisa feces,
Periksa IgM salmonella
typhi (hasil +4)
PERJALANAN PENYAKIT
Perawatan hari-2
S : Demam (-), nyeri tekan abdomen (-), nyeri ulu hati (-), menggigil
(-), batuk (-), sesak (-), mual (-), muntah (-).
BAB: biasa, kuning
BAK: lancar, kuning
O : SS / GC / CM
TD: 100/70 mmHg
N: 76 x/i
P: 20 x/min
S: 36,5 C
Anemis (-) , ikterus (-), DVS R-2cmH2O
BP : Vesikuler, BT : Rh -/- , wh -/- BJ : I/II regular, BT (-)
Cor / pulmo : dalam batas normal
Abd : Peristaltik (+) kesan normal
Distended (-), ascites (-), H/L : tidak teraba.
Ext : Akral hangat (+), edema (-/-)
A : demam tifiod
INSTRUKSI DOKTER
P:
- Diet lunak
- Ceftriaxone 3gr/24jam
drips dalam 0,9%
NaCl 100cc
Rencana Pemeriksaan
- Foto thorax
DISKUSI KASUS
Dari anamnesis berupa keluhan demam kurang lebih 5 hari sebelum masuk rumah sakit
terus menerus terutama pada sore dan malam hari, disertai keringat dingin, riwayat mual dan
muntah ada, maka diagnosis mengarah kepada penyakit demam tifoid. Demam typhoid
biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan asimptomatis.
Walaupun gejala klinis sangat bervariasi, namun gejala yang timbul setelah inkubasi dapat
dibagi dalam (1) demam, (2) gangguan saluran pencernaan, (3) gangguan kesadaran.
Pada kasus khas terdapat demam remitten pada minggu pertama, biasanya menurun pada
pagi hari dan meningkat pada malam hari. Dalam minggu kedua pasien terus berada dalam
keadaan demam, yang turun secara berangsur-angsur pada minggu ketiga.Pada pasien ini di
tegakkan diagnosa demam typhoid tanpa komplikasi.Diagnosa ditegakkan berdasarkan
Anamnesis:
Pasien demam 5 hari yang remitten. Demam menjelang sore dan malam
hari dan demam turun pagi harinya, tetapi demam tidak turun mencapai
suhu yang normal
Pemeriksaan penunjang:
Pengobatan
Pengobatan yang diberikan adalah kloramfenikol sebagai drug of choice pertama
dalam pengobatan demam tifoid. Kloreamfenikol bekerja
menghambat enzim peptidil transferase sehingga ikatan peptide tidak terbentuk
pada proses sintesis protein kuman
Kekurangan kloramfenikol ialah reaksi hipersentifitas, efek toksik pada system
hemopoetik (depresi sumsum tulang, anemia apastik), Grey Syndrome, kolaps
serta tidak bermanfaat untuk pengobatan karier.
Kloramfenikol diberikan kepada pasien karena tidak terdapat kontraindikasi
pemberian yaitu tidak ada depresi sumsum tulang.
DEMAM TIFIOD
Etiologi
Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi dari Genus Salmonella.
berbentuk batang,gram negatif,tidak membentuk spora,motil,Berkapsul,mempunyai flagella (bergerak
dengan rambut getar). Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam
air, es, sampah dan debu.
Salmonella typhi mempunyai 3 macam antigen, yaitu :
1. Antigen O (Antigen somatik), yaitu terletak pada lapisan luar dari tubuh kuman. Bagian ini
mempunyai struktur kimia lipopolisakarida atau disebut juga endotoksin. Antigen ini tahan terhadap
panas dan alkohol tetapi tidak tahan terhadap formaldehid.
2. Antigen H (Antigen Flagella), yang terletak pada flagella, fimbriae atau pili dari kuman. Antigen ini
mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan terhadap formaldehid tetapi tidak tahan terhadap
panas dan alkohol.
3. Antigen Vi yang terletak pada kapsul (envelope) dari kuman yang dapat melindungi kuman terhadap
fagositosis
PATOGENESIS
Makanan atau
air yg
terkontaminasi
s.typhi
Selanjutnya ke plak
peyeri ileum distal dan
kemudian ke getah
bening mesenterika
Masuk dlm
sirkulasi darah,
bakteremia 1,
Asimtomatik
Sebahgian besar
dimusnahkan
dalam lambung,
sebahgian lolos
l.Propia kuman
berkembang biak
dan difagosit oleh
sel-sel fagosit
terutama oleh
makrofag
Meyebar ke organ
terutama hati dan limpa,
kuman meninggalkan sel
fagosit
Masuk ke dlm
mukosa usus
dan
berkembang
biak
Menembus sel
epitel terutama
sel M dan lanjut
ke lamina propia
GEJALA KLINIS
Demam
MINGGU
CIRI-CIRI DEMAM
Minggu 1
Meningkat, beransur
Minggu 2
Merata
Minggu 3
Menurun, beransur
GANGGUAN KESADARAN
Gejala lain
Kulit dan rambut kering
Bradikardi relatif
Lesu, pusing, sakit kepala
KLINIS
LABORATORIUM
DIAGNOSIS
TES TUBEX
WIDAL TEST
Awal minggu II
Antibodi/ titer
O (spesifik)
H
Vi
Peningkatan titer uji widal >4kali lipat setelah satu minggu memastikan diagnosis
Awal penyakit
Kesalahan teknis
Vaksin
Antimikroba
KOMPLIKASI
Perdarahan usus
Perforasi usus
Ensefalopati
Meningitis
Kloramfenikol 4x500mg
75-100mg/kgBB/hari (selama 7 hari)
Fluroquinolon
Norfloxacin 2x400mg/hari selama 14 hari
Ciprofloxacin 2x500mg/hari selama 6 hari
Ofloxacin 2x400mg/hari selama 7 hari
Pefloxacin 400mg/hari selama 7 hari
Fleroxacin 400mg/hari selama 7 hari
THANK YOU..