Anda di halaman 1dari 27

DR.

PARTINI
DOSEN FISIPOL DAN PASCASARJANA UGM

Apa Itu Masalah Sosial?


Masalah sosial: sebagai suatu fenomena sosial yang

memiliki berbagai dimensi dan perspektif


Secara umum masalah sosial ditafsirkan sebagai
sebuah kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian
besar warga masyarakat, karena tidak sesuai dgn
harapan dan standar moral yang berlaku & disepakati
Biasanya menimbulkan berbagai penderitaan dan
kerugian baik fisik maupun non fisik.
Masalah sosial sebagai realitas obyektif dan subyektif
bagi masyarakat yang bersangkutan

4 Komponen Masalah Sosial


Masalah tsb bertahan pd suatu periode waktu ttt
Menyebabkan berbagai kerugian: fisik , mental baik

pada individu maupun masyarakat


Adanya pelanggaran thd nilai yg menjadi standar
kehidupan sosial yg menjadi acuan hidup bersama.
Perlu solusi utk ketenangan bersama (aman&nyaman)
Masalah sosial perlu didefinisikan dan diidentifikasi
oleh masyarakat ybs, karena setiap wilayah dpt
berbeda pemaknaannya, baik ditinjau dari segi
kuantitas maupun kualitasnya

Perspektif Teoritik
Sebuah masalah dikatakan sbg masalah sosial dpt

ditinjau dr berbagai macam teori dan perspektif


Teori Struktural Fungsional: melahirkan perspektif
pathologi sos, disorganisasi sos, perilaku menyimpang
Teori Konflik: melahirkan konflik nilai sosial dan
konflik institusional (Bagaimana Multikulturalisme)?
Teori Interaksionisme Simbolik: melahirkan perspektif
labeling, pencitraan dan konsep diri (mikro level)
Masalah sosial ibarat penyakit, bisa individual, tp bisa
menjadi wabah. Contoh: kejahatan, kemiskinan

Struktural Fungsional >< Konflik


Teori Struktural Fungsional :
Teori ini melihat masyarakat selalu berada dlm

kondisi statis, harmoni dan seimbang.


Masyarakat itu terdiri dr beberapa elemen dan setiap
elemen memberi dukungan (fungsional) thd stabilitas.
Teori ini melihat bahwa anggota masyarakat selalu
terikat secara informal pada nilai, norma dan
moralitas umum. Jika tidak taat ada sanksi dan takut
dikucilkan

Teori Konflik
Teori konflik melihat masyarakat selalu dalam kondisi

dinamis , karena itu masyarakat selalu mengalami


proses perubahan. Perubahan tsb ditandai oleh
adanya pertentangan pd unsur2nya.
Teori ini melihat bahwa setiap elemen memberikan
sumbangan thd terjadinya disintegrasi sosial
Teori ini menilai bahwa keteraturan yg ada dlm
masyarakat terjadi karena adanya tekanan atau
pemaksaan kekuasaan oleh golongan yg berkuasa
konflik akan menghambat integrasi sosial

Teori Interaksionisme Simbolik


Teori ini bertumpu pada 3 premis yakni (1) manusia

bertindak didasarkan pd makna thd sesuatu bg


dirinya (2) makna tersebut berasal dr interaksi sosial
dgn orang lain dan (3) Makna tsb disempurnakan pd
saat proses interaksi tsb berlangsung
Menurut teori ini manusia saling menerjemahkan dan
saling mendefinisikan tindakannya, bukan hanya
sekedar reaksi saja dr tindakan seseorg thd org lain.
Tanggapan tdk dibuat secara langsung tp didasarkan
atas makna yg diberikan thd tindakan org lain

Masalah Sosial: Kompleks?


Masalah sosial dpt dilihat dr berbagai dimensi, ada 4

asumsi yg dibangun utk melihat masalah sosial


Kadarnya berbeda-beda sbg efek tidak langsung
dan tdk diharapkan dr pola perilaku yg ada
Struktur sos: masy arakat menyesuaikan diri namun yg
tdk dapat, justru akan berperilaku menyimpang
Kondisi masyarakat yg hiterogen berdasarkan income,
pendidikan, etnis dan pekerjaan beda interpretasi
Kelompok strata berbeda punya aspirasi, nilai, interes
dan referensi yg berbeda (butuh penyamaan aspirasi)

Dimensi Masalah Sosial


Ada 2 dimensi: yaitu dimensi struktural & kultural
Dimensi struktural: masalah sosial muncul sbg

dampak dari diimplementasikannya suatu kebijakan,


ttt. contoh: BLT, Raskin perlu transparansi dan
keadilan dgn standar yg sama. Hasil penelitian banyak
Dimensi kultural: berkaitan dgn etos kerja komunitas
ybs, malas, senang2, kerja susah sedikit, mengeluh,
kerja lambat, maunya enak. Juga dpt dilihat tingkat
solidaritas sosial (mekanik dan organik anak
jalanan), labeling theory dan pencitraan komunitas
ybs (makro dan mikro)

Pendekatan Masalah Sosial


Ada 2 pendekatan utk memecahkan masalah sosial

yakni: person dan sistem blame approach


Pendekatan person, memahami masalah pd level
individu individu sbg unit analisisnya.
Sumber masalah melekat pd diri individu yg
bermasalah, dicari faktor penyebabnya (psikis, fisik)
Pendekatan sistem, sistem dan struktur yg dominan
dlm kehidupan masyarakat, individu tunduk dan
dikontrol sistem tsb (korupsi: kesalahan individu atau
sistem), Sistem produksi, ekonomi, sosial-politik?

Mengenal Analisis Sosial


Merupakan alat dasar dan bantu dalam usaha kita

untuk menempatkan dan memahami suatu masalah


tertentu, sekaligus menemukan formulasi
mengatasinya
Pemahaman atas masalah diletakkan pada konteks
realitas sosial; tidak sekadar generik
Cakupannya, diantaranya meliputi rentang waktu
(biasa disebut dengan historikal), struktur (kondisi
atau keadaan sosial, ekonomi, politik, kultural), kaitan
nilai, serta tingkatan (baik aras lokal-global).

Lanjutan
Berbagai masalah (apapun) bisa dianalisis dan

dipecahkan dengan mengaitkan pada struktur


sosial, aktor, relasi dan kepentingan praksis
yang berdekatan dengan apa yang kita alami
sehari-hari
Pemecahan masalah sosial, perlu pertimbangan
berbagai aspek agar pendekatan bersifat
komprehensif (tidak parsial) dan sesuai dengan
tujuannya yang ingin dicapai

Masalah sosial yang akan ditangani dan

diselesaikan, mensyaratkan pemahaman atas


masalah tersebut secara utuh (berbasis
pemetaan) agar jalan keluar dapat ditempuh
dengan tepat dan berguna
Antar pendekatan (disiplin) bisa saling
dipadukan (kadang muncul benturan dan harus
didialogkan), tergantung kemampuan
menangkap substansi masalah dan menarik
benang merah atas pilihan perspektif dan solusi
yang akan diambil

Ragam Masalah Sosial


Masalah Sos di Indonesia cukup banyak, antara lain:

kemiskinan, bencana, pendidikan, dan kesehatan


termasuk kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi tidak hanya menjadi masalah
perempuan, tetapi juga laki-laki mulai dari remaja
sampai dewasa dan orang yang sudah berkeluarga
Masalah kesehatan menjadi penyumbang yang cukup
signifikan pada indeks kualitas hidup manusia
Dampak sebuah kebijakan dapat menimbulkan
masalah sosial

Pendekatan multi disiplin


Menangkap dan menginterpretasikan persoalan

penting (kunci) yang terjadi pada masyarakat.


Mencermati tata dan struktur masyarakat, dengan
menilai kira-kira kelompok mana yang diuntungkan
dan dirugikan dalam sistem itu.
Merumuskan dasar rujukan dalam memahami
masalah dan mengambil jalan keluar
Menilai keterkaitan berbagai sistem dan mekanisme
yang bekerja pada masyarakat (agar suatu pendekatan
relatif mampu mempertimbangkan berbagai aspek
Kadang kala, kepentingan posisi tertentu bias pada
pendekatan dan jalan keluar.

Cara pandang populer: menelaah kapasitas

masyarakat dan negara yang berpotensi


untuk dikembangkan dan didayagunakan
(dikenal dengan perspektif pemberdayaan)
Identifikasi dan memilih tindakan-tindakan
strategis:
untuk mengubah keadaan masyarakat ke arah

yang lebih baik


atau mempertahankan sesuatu yang dianggap
berguna bagi masyarakat

Beberapa ciri
Landasan nilai-nilai tertentu dalam analisis
Dilandasi atau berbasis pemikiran kritis (ilmu sosial

kritis) dalam menilai dan memahami realitas sosialpolitik


Pandangan kritis menyebut senantiasa ada
keberpihakan pada nilai-nilai tertentu (berkaitan
dengan relasi kekuasaan) dalam struktur sosial
Paham kritis, mengandung pemikiran ada
ketimpangan atau ketidakadilan dalam struktur
sosial posisi sosial dianggap memiliki
konsekuensi pilihan sikap

Memadukan analisis isu dan aktor


Memilih isu strategis yang dianalisis untuk

dipecahkan
Memetakan kepentingan aktor dalam relasi
kekuasaan untuk dicari jalan kompromis
strategis
Pendekatan yang penting di era
demokratisasi adalah partisipatorik, dimana
analisis untuk pemecahan masalah
mengedepankan pelibatan warga untuk
mendefinisikan masalahnya.

Memasukkan sebanyak mungkin sudut pandang

untuk memperkaya dan memperdalam analisis,


meskipun perlu rangkaian satu sama lain dalam
sudut pandang itu agar tidak kontradiksi
memperoleh road map (peta jalan) dalam
menyelesaikan masalah.
Mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan

memformulasikan sebagai bahan kebijakan

Memadukan cara berfikir (berdasar pengetahuan

kritis) dengan data empirik (berbagai sumber


terpercaya) evidence based policy

Membutuhkan kejelian pengamatan, baik atas

struktur maupun perilaku para aktor yang terlibat


atas masalah sosial yang terjadi
Lebih mementingkan penemuan akar persoalan,
dibandingkan hanya mendasarkan akibat-akibat
semata.
Mencari akar masalah dan pilihan-

pilihan problem solver


Mengurangi: model pemadam kebakaran
atau sopir ambulan

Isu, akar dan dampak masalah..

dampak

Masalah

akar

pemicu

Masalah..
Dampak
masalah

Proses berlangsung
masalah

Akar masalah

Tidak mungkin menjelaskan masalah sosial


secara absolut dan universal senantiasa
relatif dan kontekstual
Bertumpu pada perspektif, rentang waktu,
kaitan struktur ruang konteks dan
rumusan masalah

Tidak ada pretensi generalisasi empirik

Pada saat menganalisis masalah sosial, upayakan


untuk memperhatikan analisis aktor dan analisis
faktor sebagai kerangka berpikir.
Siapa aktornya, serta kepentingannya?

Bagi pengambil kebijakan perlu untuk menguasai


dan mendalami kemampuan merumuskan akar
masalah, kedalaman analisis, kecukupan data,
dasar hukum kebijakan, peta aspirasi dan
kepentingan dan skenario atas solusi strategis
Prasyarat dasar: kepekaan yang tajam atas simbolsimbol lokal (knowledge, informasi, nilai,
mekanisme dan institusi) serta momen
khusus/unik.

kemiskinan

pembangunan

kesenjangan

Kebijakan

dampak

konflik baru

konflik

dampak

dampak

Mari kita cermati dalam realitas sosial,


apa yang tengah berlangsung berkaitan
dengan kebijakan pembangunan dan demokrasi..
Bagaimana analisis kita lakukan atas masalah itu,
untuk bahan menjelaskan, memfasilitasi,
dan membuat kebijakan
secara praksis secara tepat dengan multi disiplin

Anda mungkin juga menyukai