Anda di halaman 1dari 53

REFERAT

ILEUS
Disusun oleh:
R.A. Siti Marhani, S.Ked
Pembimbing:
dr. Haryadi, Sp.Rad
SMF RADIOLOGI
RSUD. DR. H. ABDOEL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
DESEMBER 2013

PENDAHULUAN
ILEUS

Kegawatan dalam
bedah abdominalis
yang sering dijumpai

60% - 70% dari


seluruh kasus akut
abdomen yang
bukan apendisitis
akut

Keadaan dimana
pergerakan
kontraksi normal
dinding usus
terganggu.

TINJAUAN PUSTAKA

Obstuktif
Ileus
Paralitik

ILEUS
Pengertian
Ileus merupakan suatu kondisi dimana
terdapat gangguan pasase (jalannya
makanan) di usus yang segera
memerlukan pertolongan atau tindakan.

ILEUS OBSTRUKTIF
Ileus obstruktif adalah kerusakan atau
hilangnya pasase isi usus yang disebabkan
oleh sumbatan mekanik.

Lokasi Obstruksi
Letak Tinggi : Duodenum-Jejunum
Letak Tengah : Ileum Terminal
Letak Rendah : Colon-Sigmoid-rectum

Stadium
Parsial : menyumbat lumen
sebagian
Simple/Komplit: menyumbat lumen
total
Strangulasi: Simple dengan jepitan
vasa

ETIOLOGI
Hernia Inkarserata
Non Hernia :
-Penyempitan lumen usus
- Isi Lumen : Benda asing, skibala,
ascariasis.
- Dinding Usus : stenosis
(radangkronik) keganasan.
- Ekstra lumen : Tumor intraabdomen.
-Adhesi
-Invaginasi
-Volvulus
-Malformasi Usus

Diagnosis
a.) Subjektif Anamnesis
Gejala utama ileus adalah 4 tanda cardinal :
Nyeri abdomen
Muntah
Distensi (perut kembung)
Konstipasi

b.) Objektif Pemeriksaan Fisik


Strangulasi, ditandai dengan adanya lokal peritonitis
Takikardi, demam, lokal tenderness, rebound tenderness
Obstruksi
Inspeksi : Perut distensi, dapat ditemukan darm contur,
darm steifung.
Benjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum
menunjukkan
suatu
hernia
inkarserata.
Pada
Intussusepsi dapat terlihat massa abdomen berbentuk
sosis. Adanya adhesi dapat dicurigai bila ada bekas luka
operasi sebelumnya.

Auskultasi : Hiperperistaltik, bising usus


bernada tinggi, borborhygmi. Pada fase lanjut
bising usus dan peristaltik melemah sampai
hilang.
Perkusi : Hipertimpani
Palpasi : Kadang teraba massa seperti pada
tumor, invaginasi, hernia.
Rectal Toucher

PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Tahap awal : ditemukan hasil laboratorium yang normal
Hemokonsentrasi
Leukositosis
Nilai elektrolit yang abnormal.
Peningkatan serum amylase
Alkalosis metabolik bila muntah berat
Metabolik asidosis bila ada tanda tanda shock,
dehidrasi dan ketosis
PEMERIKSAAN RADILOGI
Foto polos abdomen 3 posisi
Barium enema
Ultrasonografi
CT Scan

Foto Polos Abdomen 3 Posisi


Posisi terlentang (supine): sinar dari
arah vertical, dengan proyeksi anteroposterior (AP)
Duduk atau setengah duduk atau berdiri
(erect), bila memungkinkan, dengan
sinar horizontal proyeksi AP
Tiduran miring ke kiri ( left lateral
decubitus ), dengan arah horizontal,
proyeksi AP.

Hal hal yang dapat dinilai


Posisi terlentang (supine)
Dinding abdomen
Garis psoas kanan dan kiri
Batu yang radioopak, kalsifikasi atau benda
asing yang radioopak.
Kontur ginjal kanan dan kiri.
Gambaran udara usus
Posisi duduk atau setengah duduk atau tegak
( Erect)
Gambaran udara bebas di bawah diafragma
Posisi tiduran miring ke kiri ( left lateral dekubitus)
Hampir sama seperti posisi duduk, hanya udara
bebas letaknya antara hati dengan dinding
abdomen

Pada foto polos abdomen, dapat ditemukan


gambaran step ladder dan air fluid level
terutama pada obstruksi bagian distal. Pada
kolon bisa saja tidak tampak gas. Jika terjadi
stangulasi dan nekrosis, maka akan terlihat
gambaran berupa hilangnya mukosa yang
reguler dan adanya gas dalam dinding usus.
Udara bebas pada foto thoraks tegak
menunjukkan adanya perforasi usus.
Penggunaan kontras tidak dianjurkan karena
dapat menyebabkan peritonitis akibat adanya
perforasi.

Radiologi ileus
Posisi terlentang (supine).
Pelebaran usus di proksimal daerah obstruksi
Penebalan dinding usus
Gambaran seperti duri ikan (Herring Bone Appearance)
Posisi setengah duduk atau berdiri.
Gambaran air fluid level dan step ladder appearance.
Posisi LLD
Untuk melihat air fluid level dan kemungkinan perforasi usus.
Dari air fluid level dapat diduga gangguan pasase usus. Bila air
fluid level pendek berarti ada ileus letak tinggi, sedangkan jika
panjang-panjang kemungkinan gangguan di kolon.
Adanya udara bebas infra diafragma dan air fluid level.

Foto radiologi dengan barium


menunjukkan penebalan dan
dilatasi
dinding
usus
yang
disebabkan karena obstruksi pada
usus. Pada foto terlihat gambaran
heering bone appearance.

Foto X-Ray menunjukkan


gambaran Heering bone
appearance yang
disebabkan karena
penebalan dan dilatasi
dinding usus

Ileus obstruktif letak tinggi


Tampak dilatasi usus di proksimal sumbatan
(sumbatan paling distal di iliocecal junction)
dan kolaps usus dibagian distal sumbatan.
Penebalan dinding usus halus yang terdilatasi
memberikan gambaran herring bone
appearanca
Tampak gambaran air fluid level yang pendekpendek yang berbentuk seperti tangga disebut
juga step ladder appearance karena cairan
transudasi berada dalam usus halus yang
mengalami distensi.

Ileus obstruktif letak rendah


Tampak dilatasi usus di proksimal sumbatan
(sumbatan di kolon) dan kolaps usus di bagian
distal sumbatan
Penebalan dinding usus halus yang mengalami
dilatasi memberikan gambaran herring bone
appearance, karena dua dinding usus halus yang
menebal
Tampak gambaran air fluid level yang pendekpendek yang berbentuk seperti tangga disebut juga
step ladder appearance karena cairan transudasi
berada dalam usus halus yang terdistensi dan air
fluid level yang panjang-panjang di kolon.

Volvolus pada colon sigmoid.


Colon sigmoid dilatasi amat besar
ini karena adanya volvolus
Usus amat teregang sehingga
pola haustra yang normal
menghilang.
Volvolus colon sigmoid merupakan
jenis obstruksi usus besar yang
sering ditemui, bagian yang
teregang naik dan keluar dari
pelvis, sering dengan suatu
striktur, yang terlihat dan akhirnya
seluruh colon dilatasi.

Barium Enema
Pemeriksaan radiologi dengan
menggunakan kontras positif (BaSO4)
suatu garam berwarna putih, berat dan
tidak mudah larut dalam air.
Suspensi tersebut diminum oleh pasien
pada pemeriksaan esophagus, lambung
dan usus halus atau dimasukkan lewat
kliasma pada pemeriksaan kolon (lazim
disebut enema).
Sinar rontgen tidak dapat menembus
barium sulfat

CT Scan Abdomen
CT (Computed Tomograhy) merupakan metode body imaging dimana
sinar X yang sangat tipis mengitari pasien
Dikerjakan jika secara klinis dan foto polos abdomen dicurigai adanya
strangulasi.
CTScan akan mempertunjukkan secara lebih teliti adanya kelainankelainan dinding usus, mesenterikus, dan peritoneum.
CTScan harus dilakukan dengan memasukkan zat kontras kedalam
pembuluh darah. Pada pemeriksaan ini dapat diketahui derajat dan
lokasi dari obstruksi.
CT scan kadang kadang digunakan untuk menegakkan diagnosa
pada obstruksi usus halus untuk mengidentifikasi pasien dengan
obstruksi yang komplit dan pada obstruksi usus besar yang dicurigai
adanya abses maupun keganasan.

Diagnosis banding
Ileus obstruksi harus dibedakan dengan:
Carcinoid gastrointestinal.
Penyakit Crohn.
Intussuscepsi pada anak.
Divertikulum Meckel.
Ileus meconium.
Volvulus.
Infark Myocardial Akut.
Malignansi, Tumor Ovarium.
TBC Usus.

Penatalaksanaan
Konservatif
Farmakologis : antibiotik spektrum luas
(bakteri aerob & anaerob), analgesik (jika
nyeri)
Operatif

Koreksi sederhana (simple correction).


Tindakan operatif by-pass.
Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian
proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada
Ca stadium lanjut.
Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan
membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk
mempertahankan kontinuitas lumen usus.

Komplikasi

Nekrosis usus
Perforasi usus
Sepsis
Syok-dehidrasi
Abses
Pneumonia aspirasi dari proses muntah
Gangguan elektrolit

Prognosis
Prognosisnya baik bila diagnosis dan
tindakan dilakukan dengan cepat.

Ileus Paralitik
atau adynamic ileus adalah keadaan dimana
usus gagal atau tidak mampu melakukan
kontraksi peristaltik untuk menyalurkan
isinya.
Ileus paralitik merupakan kondisi dimana
terjadi kegagalan neurogenik atau hilangnya
peristaltic usus tanpa adanya obstruksi
mekanik.

Etiologi
Neurogenik. Pasca operasi, kerusakan medulla
spinalis, keracunan timbal, kolik ureter, pankreatitis.
Metabolik. Gangguan keseimbangan elektrolit
(terutama hipokalemia), uremia, komplikasi DM,
penyakit sistemik seperti SLE, multiple sklerosis
Obat-obatan. Narkotik, antikolinergik, katekolamin,
fenotiazin, antihistamin.
Infeksi/ inflamasi. Pneumonia, empiema, peritonitis,
infeksi sistemik berat lainnya.
Iskemia Usus.

Patofisiologi
ileus paralitik merupakan manifestasi dari terangsangnya
sistem saraf simpatis dimana dapat menghambat aktivitas
dalam traktus gastrointestinal.
Sistem simpatis menghasilkan pengaruhnya melalui dua
cara:
(1) pada tahap melalui pengaruh langsung norepineprin
pada otot polos dan
(2) pada tahap melalui pengaruh inhibitorik dari
noreepineprin pada neuron-neuron sistem saraf enterik.
perangsangan yang kuat pada sistem simpatis dapat
menghambat pergerakan makanan melalui traktus
gastrointestinal.

Manifestasi klinik
Pasien ileus paralitik akan mengeluh perutnya
kembung (abdominal distention), anoreksia, mual
dan obstipasi. Muntah mungkin ada, mungkin pula
tidak ada.
Keluhan perut kembung pada ileus paralitik perlu
dibedakan dengan keluhan perut kembung pada
ileus obstruksi, pasien ileus paralitik mempunyai
keluhan perut kembung, tidak disertai nyeri kolik
abdomen.

Diagnosa
Pada ileus paralitik ditegakkan dengan auskultasi
abdomen berupa silent abdomen yaitu bising usus
menghilang. Pada gambaran foto polos abdomen
didapatkan pelebaran udara usus halus atau besar.
Anamnesa
Pada anamnesa ileus paralitik sering ditemukan keluhan
distensi dari usus, rasa mual dan dapat disertai muntah.
kadang juga mengeluhkan tidak bisa BAB ataupun flatus,
rasa tidak nyaman diperut tanpa disertai nyeri.

Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata
dehidrasi, kehilangan turgor kulit maupun
mulut dan lidah kering. Pada abdomen dilihat
adanya distensi, parut abdomen, hernia dan
massa abdomen.

Palpasi
Mencari adanya tanda iritasi peritoneum apapun atau
nyeri tekan, yang mencakup defence muscular
involunter atau rebound dan pembengkakan atau
massa yang abnormal untuk mengetahui penyebab
ileus.
Perkusi
Hipertimpani
Auskultasi
Bising usus lemah atau tidak ada sama sekali (silent
abdomen) dan borborigmi

Ileus paralitik
Nyeri

Ileus obstruktif

kontinu

Kolik

Darm contour

Darm steifung

Bunyi bising usus

menghilang

Meningkat

Rectal toucher

terowongan

Kolaps

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium.
Foto polos abdomen sangat membantu untuk
menegakkan diagnosis.
Pada ileus paralitik akan ditemukan distensi lambung,
usus halus dan usus besar. Air fluid level ditemukan
berupa suatu gambaran line up (segaris).
Hal ini berbeda dengan air fluid level pada ileus obstruktif
yang memberikan gambaran stepladder (seperti anak
tangga).

Pada ileus paralitik terdapat dilatasi usus secara menyeluruh dari gaster sampai
rektum.
Penebalan dinding usus halus yang mengalami dilatasi memberikan gambaran
herring bone appearance
Tampak gambaran air fluid level yang pendek-pendek yang berbentuk seperti
tangga atau disebut juga step ladder appearance di usus halus dan air fluid level
yang panjang-panjang di kolon.
Diferensiasi klinis dan radiologis antara obstruksi intestinal dan ileus paralitik bisa
sangat sulit. Penting sekali korelasi antara kelainan klinis dan radiologis. Bila
dicurigai ada ileus paralitik, perlu dibuat foto abdomen berbaring dan berdiri/lateral
dekubitus.
Pada penderita ileus paralitik terdapat distensi baik pada usus halus maupun usus
besar. Terdapat gas di dalam rektum dan colon bagian bawah. Gaster juga distensi
(pada foto berdiri akan terlihat beberapa fluid-level di dalam usus halus dan usus
besar.
Tidak mungkin obstruksi mekanis menyebabkan dilatasi gaster dan rektum
sekaligus.

Penatalaksanaan
1. Konservatif
2. Farmakologis
Antibiotik broadspectrum untuk bakteri anaerob dan
aerob.
Analgesik apabila nyeri.
Prokinetik: Metaklopromide, cisapride
Parasimpatis stimulasi: bethanecol, neostigmin
Simpatis blokade: alpha 2 adrenergik antagonis
3. Operatif
Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali
disertai dengan peritonitis

Prognosis
Prognosis dari ileus bervariasi tergantung pada
penyebab ileus itu sendiri.Prognosis memburuk pada
kasus-kasus tetentu dimana kematian jaringan usus
terjadi, operasi menjadi perlu untuk membuang
jaringan nekrotik. Bila penyebab primer dari ileus
cepat tertangani maka prognosis menjadi lebih baik.

Macam ileus

Nyeri

Distensi Muntah

Bising usus

borborigmi

Obstruksi
simple tinggi
Obstruksi
simple

++

strangulasi

n abdomen

+++

Meningkat

+++

Meningkat

Tak tentu

(kolik)
+++
(Kolik)

Lambat,

rendah
Obstruksi

Keteganga

fekal
++++

++

+++

(terus-

biasanya

menerus,

meningkat

terlokalisir)
Paralitik

++++

Menurun

Oklusi

+++++

+++

+++

Menurun

vaskuler

KESIMPULAN
Ileus obstruksi merupakan penyumbatan intestinal
mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik
yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus
sehingga menyebabkan penyumbatan lumen usus.
Pemeriksaan radiologi pada ileus obstruktif akan
tampak dilatasi usus di proksimal sumbatan dan
kolaps usus di bagian distal sumbatan.
Ileus paralitik merupakan suatu keadaan dimana usus
gagal atau tidak mampu melakukan kontraksi
peristaltik untuk menyalurkan isinya. Pemeriksaan
radiologi pada ileus paralititk akan menunjukkan
adanya dilatasi usus secara menyeluruh dari gaster
sampai rektum.
Jika ileus obstruktif berlangsung lama maka bisa
terjadi ileus paralitik. Mengingat penanganan ileus
dibedakan menjadi operatif dan konservatif, maka hal
ini sangat berpengaruh pada mortalitas ileus.

DAFTAR PUSTAKA
Basson, M.D.: Colonic Obstruction. Editor: Ochoa, J.B., Talavera, F., Mechaber, A.J., and Katz, J.
http://www.emedicine.com.
David A lisle. Imagining for student : Gastrointestinal System. 2 nd edition, New York : Oxford
University press inc. 2005.
Davin Sutton. A textbook of Radiology & Imagng. Fifth edition. Volume 2. Churcill Livingston 1992.
Djumhana, Ali. Buku Ajaran Penyakit Dalam, jilid II. Edisi III. Depaertemen Ilmu Penyakit Dalam FK
UKI. Jakarta 2001
Evers, BM Usus Kecil. In: Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL, eds. Sabiston
Textbook of Surgery . 18th ed. St. Louis, Mo: WB Saunders; 2008:chap 48.
Fiedberg, B. and Antillon, M.: Small-Bowel Obstruction. Editor: Vargas, J., Windle, W.L., Li, B.U.K.,
Schwarz, S., and Altschuler, S.
Fred. Amttler Jr. Essential of Radology: gastrointestinal system. 2 nd. Edition. Departermen of
Radiology, New Mexic Federal Regional center. 2005.
General and laparoscopy surgeon,: Ileus obstruksi. Editor : Dr. A. Yuda Hendaya. Sp B,
FInaCS,FMAS. http://www.dokteryudabedah.com . last Update januari 5, 2010
Intestinal obstruction. Aviable at URL . www.healthline.com. Accessed 0n 20 April 2010
Meschan, M.D Isodare, synopsis of Analystis of roetgan sign in general radiology, international
Eddition: sign in general radiologi: International Eddition
Obstruksi usus kecil. Avialablle at URL. www. learningRadiology.com Accessed on 18 April 2010
Rasad, Sjahriar.2009. Radiologi Diagnostik Edisi Kedua. Jakarta : FKUI
Sjamsuhidajat, R.; Dahlan, Murnizat; Jusi, Djang. Gawat Abdomen. Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah.
Edisi 2. Editor: Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. Jakarta: EGC, 2003. Hal: 181-192.
Small Bowel Obstruction. Avialablle at URL. www.learningradiology.com

Anda mungkin juga menyukai