Anda di halaman 1dari 37

Tugas fiqih

O
L
E
H

Nama: Lutfia khairani.z.


Kls: VIII.10

Mungkin sering kita mendengar orang yang berkata, Mencari yang halal aja susah, apalagi yang haram?
Tahukah bahwa Allah SWT mengharamkan sesuatu tidak lain karena sayangnya kepada hamba-hamba-Nya
dan tidak lain adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Oleh karena itu jika manusia melanggar hukum
Allah pasti akan mendapatkan dampak negatif dari pelanggarannya itu. Jika dokter berkata, Anda dilarang
makan makanan yang berkolesterol tinggi! Pasti anda akan berusaha menjauhinya, bukan? Dan anda pasti

tahu akibat dari pelanggaran anjuran dokter tersebut. Itu baru anjuran dokter, sedangkan Allah SWT
adalah Maha Rajanya dokter. Kenapa masih ada saja yang tidak menurut perintah-Nya?
Hendaklah kita bertakwa kepada Allah SWT dengan cara memakan makanan yang halal dan menghindari
makanan haram. Mengingat pentingnya menkonsumsi makanan yang halal bagi manusia, dan harapan Allah
SWT agar manusia selalau dalam kebaikan, baik jasmani maupun rohani, maka Islam memberikan perhatian
dan peringatan keras terhadap kaum muslim agar tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang haram.
Firman Allah SWT :
Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan. Karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu" (Al-Baqarah :168)
Dari Abu Abdillah Numan bin Basyir ra,
Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas.
Diantara keduanya terdapat perkara-perkasa yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang
banyak. Maka barang siapa yang takut terhadap syubhat, berarti dia telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya. Dan barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat maka akan terjerumus dalam
perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar
(ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa
setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri
ini terdapat segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk maka buruklah
seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa di adalah hati" (HR. Bukhari dan Muslim)
Beberapa dampak buruk dan pengaruh dari mengkonsumsi makanan haram, antara lain :
1. Tidak diterimanya amal ibadah oleh Allah SWT
Ibnu Abbas berkata bahwa Saad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi Muhammad SAW, Ya Rasulullah,
doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah. Apa jawaban Rasulullah, Wahai
Saad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu
dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sungguh jika ada seseorang yang memasukkan
makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba
yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak untuknya" (HR. At-Thabrani)
2. Tidak terkabulnya doa-doa
Rasulullah bersabda, Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh rambutnya kusut, mukanya berdebu
menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Padahal
makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram maka bagaimanakah akan diterimanya doa
itu?" (HR Muslim)
3. Mengikis keimanan pelakunya
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang
mukmin" (HR Bukhari dan Muslim)
4. Mencampakkan pelakunya ke neraka
Rasulullah bersabda, Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram kecuali neraka lebih utama
untuknya" (HR. At Tirmidzi)
5. Mengeraskan hati
Apabila seseorang begitu sulit menerima kebenaran bisa jadi yang bersangakutan adalah pelanggan makanan
atau minuman haram.
Imam Ahmad ra pernah ditanya, "apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka
beliau menjawab, dengan mekakan makanan halal (Thabaqat Al Hanabilah 1/219).

At Tustari, seorang musafir juga mengatakan, " barangsiapa ingin disingkap tanda-tanda orang yang jujur
(shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah (Risalah AlMustarsyidin : hal 216)
Marilah kita membekali diri kita dengan pengetahuan yang memadai sekaligus mewaspadai lingkungan
sekitar kita dan asal usul harta dan makanan yang kita makan dan nafkahkan pada keluarga, apalagi diakhir
zaman seperti ini manusia sudah hampir tidak menghiraukan lagi antara halal dan haram. Inilah yang telah
diisyaratkan oleh Rasulullah SAW :
Akan ada suatu zaman, seseorang tidak akan lagi peduli terhadap apa yang ia ambil apakah itu halal atau
haram" (HR. Bukhari)
Janganlah dijadikan alasan bahwa kita tidak tahu, karena Allah telah memerintahkan kepada kita untuk
mencari ilmu dan berusaha sekuat tenaga menjaga kita dan keluarga dari api neraka. Janganlah kesulitan
membedakan halal dan haram menjadi kendala, karena justru usaha kita ini akan membuahkan cinta Allah
SWT.

Bahaya makanan haram bagi kesehatan .


Bahaya makanan haram bagi kesehatan.Belakangan ini masyarakat makin waspada terhadap makanan
haram, karena dalam era belakangan ini dimana perdagangan antar negara China dan ASEAN sudah bebas
dari bea masuk dan salah satu yang dibebaskan adalah bahan makanan, maka kewaspadaan ini memang patut
ditingkatkan .
Apa sajakah yang dimasukkan dalam makanan haram ?. Kita perhatikan penjelasan Allah dalam Alquran
Surah Al-Baqoroh, 2:173
Artinya :Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
disembelih dengan disebut nama selain Allah . Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam ayat ini ada 4 yang dilarang:
1. bangkai
2. darah mengalir
3. daging babi
4. daging binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah
Dalam Alquran Surah Al-Maidah, 5:3 , sama dengan Albaqoroh ayat 173, ditambah binatang yang mati
tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali kita sempat
menyembelihnya . Adapun dalam Surah Al-Anam, 6:145, dan Surah An-Nahl, 16:115, sama dengan
Albaqoroh ayat 173
Tidak ada pertentangan antara satu ayat dengan lainnya . Ini adalah bukti bahwa Alquran bukan buatan
manusia, karena jika buatan manusia niscaya akan ada pertentangan antara satu ayat dengan ayat lainnya .

Artinya :apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ? jika sekiranya Al Quran itu bukan dari sisi
Allah, tentulah mereka mendapati banyak pertentangan didalamnya (An-Nisa, 4:82).
Pada bangkai sudah jelas banyak mudharat didalamnya karena bangkai adalah media pertumbuhan
kuman .
-

Darah yang mengalir, orang yang suka minum/makan darah akan memiliki sifat buas

Hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah adalah hewan yang dipersembahkan
untuk suatu kesyirikan, karena Islam sangat menentang kesyirikan, maka tentu ini menjadi haram .

Makana dan minuman haram

SEBAB-SEBAB DIHARAMKANNYA MINUMAN Dilarang oleh Allah dan rasulNya Dapat


mendatangkan akibat buruk (madharat) bagi peminumnya
JENIS-JENIS MAKANAN HARAM Semua yang diharamkan di Surat Al maidah ayat 3 Semua
makanan atau binatang-binatang yang keji, kotor, najis Semua jenis makanan yang dapat
mendatangkan madharat (keruusakan terhadap diri dan jiwa Makanan yabvg untuk sesaji Bagian
binatang yang dipotong dari binatang yang masih hidup
JENIS-JENIS MINUMAN HARAM Semua jenis minuman yang memabukkan Semua jenis minuman
yang memabukkan walaupun hanya sedikit Air buah-buahan , minuman yang memabukkan
AKIBAT MENGKONSUMSI MAKANAN HARAM Akan mengakibatkan penyakit Merusak mental,
aqidah dan keyakinan
AKIBAT MENGKONSUMSI MINUMAN HARAM Merusak kesehatan, sebab syaraf-syaraf akan
terganggu. Hilangnya akal sehat karena mabuk. Menghilangkan amal baik dan mendapat dosa.
BAGI DIRINYA SENDIRI Bagi orang lain dalam masyarakat Mengganggu lingkungan sekitar
karena pembicaraannya. Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat. Membahayakan
keselamatan orang lain dan memberi peluang untuk berbuat jahat. BAGI ORANG LAIN
AKIBAT MENGKONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN HARAM Amal ibadahnya tidak akan
diterima oleh Allah dan doanya tidak akan di kabulkan oleh Allah SWT Secara Psikis : kecerdasan
menurun, cenderung lupa dan melakukan hal negatif, senang menyendiri,semangat kerja menurun.
Secara fisik : wajah pucat dan mata merah, mulut menjadi kering, berat badan menurun, kepala
pusing dan telinga mendengung, panca indra menjadi lemah terutama mata dan tellinga
Memubadzirkan harta Mengganggu orang lain dan lingkungannya Menghalangi mengingat Allah SWT
.AKIBAT MENGKONSUMSI BINATANG YANG DIMAKAN 1. Merusak organ tubuhtubuh 2
Mengganggu kesehatan badan 3 Mempengaruhi jiwa, watak, mental, serta akhlaq 4 Menimbulkan
kerakusan dan kebuasan 5 Berdosa sehingga mendapat adzab Allah

Bahayanya Makan Makanan Haram

Sebagian muslim tidak mempedulikan apa yang masuk dalam perutnya. Asal enak dan ekonomis, akhirnya
disantap. Tidak tahu manakah yang halal, manakah yang haram.
Padahal makanan, minuman dan hasil nafkah dari yang haram sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan
seorang muslim, bahkan untuk kehidupan akhiratnya setelah kematian.
Baik pada terkabulnya doa, amalan sholehnya dan kesehatan dirinya bisa dipengaruhi dari makanan yang ia
konsumsi setiap harinya.
Oleh karena itu, seorang muslim begitu urgent untuk mempelajari halal dan haramnya makanan. Padahal,
Islam sejatinya mengajarkan kepedulian terhadap pentingnya kesehatan.
Itulah sebabnya, Allah memerintahkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan baik
(halalan thayyiban).
Sebaliknya, makanan dan minuman yang memiliki efek buruk dari zat maupun pengaruh luarnya dilarang atau
diharamkan.
Dapat disimpulkan, mengonsumsi barang haram hanya akan merugikan diri sendiri, di dunia dan akhirat.
Buku ini menjadi panduan yang efektif agar kita terhindar dari segala rupa barang haram. Sebagaimana
makanan yang kotor bisa menyebabkan badan sakit, infeksi dan melemahkan sistem imun tubuh maka
makanan yang haram juga bisa menjadikan hati sakit bahkan mati.
Agar sehat tubuh membutuhkan vitamin dan makanan yang steril dari bakteri, begitu juga hati agar kuat
dan bersinar membutuhkan asupan makanan yang halal.
Lantas apa sajakah yang dimasukkan dalam makanan haram? Sejatinya, Allah telah menjabarkan dalam AlQuran; Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
disembelih dengan disebut nama selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang (Al-Baqarah, 2:173).
Dalam ayat ini ada 4 yang dilarang, yakni: bangkai, darah mengalir, daging babi, dan daging binatang yang
disembelih dengan menyebut nama selain Allah. Sedangkan dalam Al-Quran (Al-Maidah, 5:3), ditambahi

binatang yang mati tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas,
kecuali kita sempat menyembelihnya.
Secara medis juga dijelaskan, pada bangkai sudah jelas banyak mudharat di dalamnya karena bangkai
adalah media pertumbuhan kuman.
Darah yang mengalir, orang yang suka minum dan makan darah akan memiliki sifat buas. Hewan yang
disembelih dengan menyebut nama selain Allah adalah hewan yang dipersembahkan untuk suatu kesyirikan,
karena Islam sangat menentang kesyirikan, maka tentu ini menjadi haram.
Adapun perihal daging babi adalah binatang jorok dan rakus, mengandung banyak cacing berbahaya bagi
kesehatan, sekaligus sulit dicerna.
Tak hanya itu, daging babi mengandung kolesterol yang sangat tinggi, mampu menularkan banyak penyakit
termasuk dari kuman yang bersembunyi di dalam kulitnya dan hanya aktif dalam tubuh manusia, juga
menularkan virus flu babi, virus H1N1.
Adapun bahaya lainnya, mengonsumsi makanan haram menjadikan doa tertolak. Selain, di akhirat juga akan
mendapat beban berat, dibakar api neraka, dan tak masuk surga.
Lebih dari itu, barang siapa selalu memakan makanan haram, ia diibaratkan berlaku keji berzina dengan ibu
kandung, berenang di lautan darah, dan selamanya mendapat laknat Allah. Sungguh ironis. Wallahualam
Bishowwab.

Penybab makanan haram


Mungkin sering kita mendengar orang yang berkata, Mencari yang halal aja susah, apalagi yang haram?
Tahukah bahwa Allah SWT mengharamkan sesuatu tidak lain karena sayangnya kepada hamba-hamba-Nya
dan tidak lain adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Oleh karena itu jika manusia melanggar hukum
Allah pasti akan mendapatkan dampak negatif dari pelanggarannya itu. Jika dokter berkata, Anda dilarang
makan makanan yang berkolesterol tinggi! Pasti anda akan berusaha menjauhinya, bukan? Dan anda pasti
tahu akibat dari pelanggaran anjuran dokter tersebut. Itu baru anjuran dokter, sedangkan Allah SWT
adalah Maha Rajanya dokter. Kenapa masih ada saja yang tidak menurut perintah-Nya?
Hendaklah kita bertakwa kepada Allah SWT dengan cara memakan makanan yang halal dan menghindari
makanan haram. Mengingat pentingnya menkonsumsi makanan yang halal bagi manusia, dan harapan Allah
SWT agar manusia selalau dalam kebaikan, baik jasmani maupun rohani, maka Islam memberikan perhatian
dan peringatan keras terhadap kaum muslim agar tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang haram.
Firman Allah SWT :
Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan. Karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu" (Al-Baqarah :168)

Dari Abu Abdillah Numan bin Basyir ra,


Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas.
Diantara keduanya terdapat perkara-perkasa yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang
banyak. Maka barang siapa yang takut terhadap syubhat, berarti dia telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya. Dan barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat maka akan terjerumus dalam
perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar
(ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa
setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri
ini terdapat segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk maka buruklah
seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa di adalah hati" (HR. Bukhari dan Muslim)
Beberapa dampak buruk dan pengaruh dari mengkonsumsi makanan haram, antara lain :
1. Tidak diterimanya amal ibadah oleh Allah SWT
Ibnu Abbas berkata bahwa Saad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi Muhammad SAW, Ya Rasulullah,
doakanlah aku agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah. Apa jawaban Rasulullah, Wahai
Saad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu
dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya sungguh jika ada seseorang yang memasukkan
makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba
yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak untuknya" (HR. At-Thabrani)
2. Tidak terkabulnya doa-doa
Rasulullah bersabda, Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh rambutnya kusut, mukanya berdebu
menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Padahal
makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram maka bagaimanakah akan diterimanya doa
itu?" (HR Muslim)
3. Mengikis keimanan pelakunya
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang
mukmin" (HR Bukhari dan Muslim)
4. Mencampakkan pelakunya ke neraka
Rasulullah bersabda, Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram kecuali neraka lebih utama
untuknya" (HR. At Tirmidzi)
5. Mengeraskan hati
Apabila seseorang begitu sulit menerima kebenaran bisa jadi yang bersangakutan adalah pelanggan makanan
atau minuman haram.
Imam Ahmad ra pernah ditanya, "apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka
beliau menjawab, dengan mekakan makanan halal (Thabaqat Al Hanabilah 1/219).
At Tustari, seorang musafir juga mengatakan, " barangsiapa ingin disingkap tanda-tanda orang yang jujur
(shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah (Risalah AlMustarsyidin : hal 216)
Marilah kita membekali diri kita dengan pengetahuan yang memadai sekaligus mewaspadai lingkungan
sekitar kita dan asal usul harta dan makanan yang kita makan dan nafkahkan pada keluarga, apalagi diakhir
zaman seperti ini manusia sudah hampir tidak menghiraukan lagi antara halal dan haram. Inilah yang telah
diisyaratkan oleh Rasulullah SAW :
Akan ada suatu zaman, seseorang tidak akan lagi peduli terhadap apa yang ia ambil apakah itu halal atau
haram" (HR. Bukhari)

Janganlah dijadikan alasan bahwa kita tidak tahu, karena Allah telah memerintahkan kepada kita untuk
mencari ilmu dan berusaha sekuat tenaga menjaga kita dan keluarga dari api neraka. Janganlah kesulitan
membedakan halal dan haram menjadi kendala, karena justru usaha kita ini akan membuahkan cinta Allah
SWT.

MAKANAN YANG HALAL DAN HARAM


A.

Pengertian Makanan Halal

Makanan yang halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat untuk dikonsumsi kecuali ada
larangan dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya
untuk memakan makanan yang halal dan baik. Makanan halal maksudnya makanan yang diperoleh dari usaha
yang diridhai Allah. Sedangkan makanan yang baik adalah yang bermanfaat bagi tubuh, atau makanan
bergizi.
Allah swt berfirman,



Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terbaik dibumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. AlBaqarah: 168)

Makanan yang enak dan lezat belum tentu baik untuk tubuh, dan boleh jadi makanan tersebut berbahaya
bagi kesehatan. Selanjutnya makanan yang tidak halal bisa mengganggu kesehatan rohani. Daging yang
tumbuh dari makanan haram, akan dibakar di hari kiamat dengan api neraka.
B.

Jenis Makanan Halal

Makanan dikatakan halal paling tidak harus memenuhi tiga kriteria, yaitu halal zatnya, halal cara
memperolenya, dan halal cara pengolahannya.
1. Halal zatnya
Makanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal untuk di konsumsi. Dan telah
di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci al-quran dan al-hadist. Centoh makanan yang halal atas zatnya
adalah daging sapi, ayam, kambing, buah-buahan seperti apel, kurma, anggur, dan lain sebagainya.
2.

Halal cara memperolehnya

Yaitu makanan yang di peroleh dengan cara yang baik dan sah, Makanan akan menjadi haram apabila cara
memperolehnya dengan jalan yang batil karena itu bisa merugikan orang lain dan dilarang oleh syariat.
Contoh dari cara memperoleh yang baik adalah dengan cara membeli, bertani, hadiah, dan lain sebagainya.
Adapun dari makanan yang diperoleh dari makanan yang batil adalah dengan cara mencuri, merampok,
menyamun, dan lain sebagainya.
3. Halal cara pengolahannya
Yaitu makanan yang semula halal dan akan menjadi haram apabila cara pengolahannya tidak sesuai dengan
syeriat agama. Banyak sekali makanan yang asalnya halal tetapi karena pengolahanya yang tidak benar
menyebabkan makanan itu mmenjadi haram. Contohnya anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah
menjadi minuman keras maka minuman ini menjadi haram.
Dalam firman Allah surat Al-Araf, ayat 157 yaitu:

Dan (Allah) menghalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk
C.

Pengertian Makanan Haram

Makanan yang haram adalah segala sesuatu yang dilarang oleh syariat untuk dikonsumsi, dan apabila tetap
dikonsumsi akan mendapatkan dosa kecuali dalam keadaan terpaksa, serta banyak sekali madhratnya dari
pada hikmanya, sebagai contoh mengkonsumsi darah yang mengalir ini di haramkan karena itu kotor dan
dihindari oleh manusia yang sehat, disampaing itu ada dugaan bahwa darah tersebut dapat menimbulkan
bahaya sebagaimana halnya bangkai.

D. Jenis Makanan Haram


Makanan yang haram dalam Islam ada dua jenis, yaitu:
1.

Ada yang diharamkan karena dzatnya. Maksudnya asal dari makanan tersebut memang sudah haram,
seperti: bangkai, darah, babi, anjing, khamar, dan lainnya.
2. Ada yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan dzatnya. Maksudnya asal
makanannya adalah halal, akan tetapi dia menjadi haram karena adanya sebab yang tidak berkaitan
dengan makanan tersebut. Misalnya: makanan dari hasil mencuri, upah perzinahan, sesajen
perdukunan, makanan yang disuguhkan dalam acara-acara yang bidah, dan lain sebagainya.
Diharamkan mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang bisa memudhorotkan diri-apalagi kalau sampai
membunuh diri-baik dengan segera maupun dengan cara perlahan. Misalnya: racun, narkoba dengan semua
jenis dan macamnya, dan sejenisnya
1. Bangkai
Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syari dan juga bukan hasil perburuan.
Sebagaimana firman Allah,

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya .(QS. Al-Maidah: 3)
Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas,
1. Al-Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik.
2. Al-Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras.
3. Al-Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang tinggi.
4. An-Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.
5. Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.
6. Semua hewan yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.
7. Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.
8. Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah.
9. Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/ terpisah dari tubuhnya.
Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:
1. Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa semua hewan air adalah halal
bangkainya kecuali kodok.
2.

Belalang. Berdasarkan hadits Ibnu Umar secara marfu:

Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah.Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dan
adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa . (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

3. Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali An-Nasa`iy, bahwa Nabi SAW bersabda, Penyembelihan
untuk janin adalah penyembelihan induknya. Maksudnya jika hewan yang disembelih sedang hamil, maka
janin yang ada dalam perutnya halal untuk dimakan tanpa harus disembelih ulang.
b.

Darah

Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Anam ayat 145,

Atau darah yang mengalir (QS. Al-Anam: 145)
Dikecualikan darinya hati dan limfa sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Ibnu Umar yang baru berlalu.
Juga dikecualikan darinya darah yang berada dalam urat-urat setelah penyembelihan.
c.

Daging babi

Telah berlalu dalilnya dalam surah Al-Ma `idah ayat ketiga di atas. Yang diinginkan dengan daging babi
adalah mencakup seluruh bagian-bagian tubuhnya termasuk lemaknya.
d.

Khamar

Allah-Subhanahu wa Taala-berfirman:




Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatanperbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah: 90)
Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu Umar ra. : Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua
khamar adalah haram. Dikiaskan dengan semua makanan dan minuman yang bisa menyebabkan hilangnya
akal (mabuk), misalnya narkoba dengan seluruh jenis dan macamnya.
e.

Semua hewan buas yang bertaring

Dan dalam riwayat Muslim, Semua hewan buas yang bertaring maka memakannya adalah haram. Jumhur
ulama berpendapat haramnya berlandaskan hadits di atas dan hadits-hadits lain yang semakna dengannya.
f.

Semua burung yang memiliki cakar

Yaitu semua burung yang memiliki cakar yang kuat yang dia memangsa dengannya, seperti: elang dan
rajawali. Jumhur ulama dari kalangan Imam Empat (kecuali Imam Malik) dan selainnya menyatakan
pengharamannya berdasarkan hadits Ibnu Abbas ra :


Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan semua burung yang memiliki
cakar. (HR. Muslim)
g.

Jallalah.

Yaitu hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain , baik berupa onta, sapi, dan kambing,
maupun yang berupa burung, seperti: garuda, angsa (yang memakan feses), ayam (pemakan feses), dan
sebagian gagak.
Hukumnya adalah haram. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad-dalam satu riwayat-dan salah satu dari dua
pendapat dalam madzhab Syafiiyah. mereka berdalilkan dengan hadits Ibnu Umar -a beliau berkata:
Rasulullah SAW melarang dari memakan al-jallalah dan dari meminum susunya . (HR. Imam Lima kecuali
An-Nasa`iy)
Beberapa masalah yang berkaitan dengan jallalah:
Tidak semua hewan yang memakan feses masuk dalam kategori jallalah yang diharamkan, akan tetapi
yang diharamkan hanyalah hewan yang kebanyakan makanannya adalah feses dan jarang memakan
selainnya. Dikecualikan juga semua hewan air pemakan feses, karena telah berlalu bahwa semua
hewan air adalah halal dimakan.
2. Jika jallalah ini dibiarkan sementara waktu hingga isi perutnya bersih dari feses maka tidak apa-apa
memakannya ketika itu. Hanya saja mereka berselisih pendapat mengenai berapa lamanya dia
dibiarkan, dan yang benarnya dikembalikan kepada ukuran adat kebiasaan atau kepada sangkaan
besar.
h.
Kuda
1.

Telah berlalu dalam hadits Jabir bahwasanya mereka memakan kuda saat perang Khaibar. Semakna
dengannya ucapan Asma `bintu Abu Bakar ra, Kami menyembelih kuda di zaman Rasulullah SAW lalu
kamipun memakannya. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)
Maka ini adalah sunnah taqririyyah (persetujuan) dari Nabi SAW.
Ini adalah pendapat jumhur ulama dari kalangan Asy-Syafiiyyah, Al-Hanabilah, salah satu pendapat dalam
madzhab Malikiyah, serta merupakan pendapat Muhammad ibnul Hasan dan Abu Yusuf dari kalangan
Hanafiyah. Dan ini yang dikuatkan oleh Imam Ath-Thohawy sebagaimana dalam Fathul Bary dan Imam Ibnu
Rusyd dalam Al-Bidayah.
i.

Baghol

Dia adalah hewan hasil peranakan antara kuda dan keledai. Dan ini (haram) adalah hukum untuk semua
hewan hasil peranakan antara hewan yang halal dimakan dengan yang haram dimakan.
j.

Anjing

Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah bahwa
anjing termasuk dari hewan buas yang bertaring yang telah berlalu pengharamannya. Dan telah tsabit dari
Nabi SAW bahwa beliau bersabda, Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu maka Dia akan
mengharamkan harganya.
Dan telah Tsabit dalam hadits Abu Masud Al-Anshory riwayat Al-Bukhary dan Muslim dan juga dari hadits
Jabir riwayat Muslim akan haramnya memperjualbelikan anjing.
k.

Kucing baik yang jinak maupun yang liar

Jumhur ulama menyatakan haramnya memakan kucing karena dia termasuk hewan yang bertaring dan
memangsa dengan taringnya. Pendapat ini yang dikuatkan oleh Syaikh Al-Fauzan. Dan juga telah Warid
dalam hadits Jabir riwayat Imam Muslim akan larangan meperjualbelikan kucing, sehingga hal ini
menunjukkan haramnya.
E. Manfaat Makanan Halal
Makanan yang halalan thoyyibah atau halal dan baik serta bergizi tentu sangat berguna bagi kita, baik
untuk kebutuhan jasmani dan rohani.. Hasil dari makanan minuman yang halal sangat membawa berkah,
barakah bukan berarti jumlahnya banyak, meskipun sedikit, namun uang itu cukup untuk mencukupi
kebutuhan sahari-hari dan juga bergizi tinggi. Bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh dan perkembangan
otak.
Lain halnya dengan hasil dan jenis barang yang memang haram, meskipun banyak sekali, tapi tidak barokah,
maka Allah menyulitkan baginya rahmat sehingga uangnnya terbuang banyak hingga habis dalam waktu
singkat.
Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu :
1. Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari,
2. Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani,
3. Mendapat perlindungan dari Allah SWT.
4. Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,
5. Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan sikap apa adanya,
6. Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia akhirat.
F. Mudharat Makanan Haram
Makanan dan minuman haram, selain dilarang oleh Allah, juga mengandung lebih banyak mudharat
(kejelekan) daripada kebaikannya. Hasil haram meskipun banyak, namun tidak barokah atau cepat habis
dibandingkan yang halal dan barokah.
Dan juga makan haram merugikan orang lain yang tidak mengetahui hasil dari perbuatan haram itu.
Sehingga teman, kerabat iktu terkena getahnya. Dan juga yang mencari rezeki haram tidak tenang dalam
hidupnya apalagi dalam jumlah bayak dan besar karena takut diketahui dan mencemarkan nama baiknya dan
keluarga sanak familinya.
Ada beberapa mudlarat lainnya, yaitu :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan minuman haram, tidak mustajabah (maqbul).
Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan karena syetan mengarahkannya kepada
kemaksiatan dengan uang itu.
Rezeki yang haram tidak barokah dan hidupnnya tidak tenang.
Nama baik, kepercayan, dan martabatnya jatuh bila ketahuan.
Berdosa, karena telah melanggar aturan Allah.
Merusak secara jasmani dan rohani kita.

Allah tidak akan mengharamkan sesuatu, kecuali memberikan ganti yang lebih baik. Misalnya, Allah
mengharamkan minuman beralkohol, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa minuman yang lezat dan
menyegarkan, seperti susu dan madu. Allah juga telah mengharamkan beberapa makanan haram yang
merusak kesehatan, namun Ia menggantinya dengan makanan halal yang menyehatkan.
Pelarangan sebagian minuman dan makanan oleh Allah juga mengandung hikmah yang luar biasa. Mengapa
Allah melarang mengonsumsi daging babi, misalnya. Banyak orang mengungkapkan, babi itu kalau terpaksa,
maumemakan kotorannya sendiri.Maka, tak heran bila hewan babi menjadi lambang kebusukan dan
kenajisan.
Dan, masih banyak lagi rahasia dan hikmah di balik pelarangan makan daging babi sebagaimana
diinformasikan buku ini. Namun, apa yang diungkap penulis di sini sekedar ingin memperteguh
keimanan dalam
hati
kita. Bagi kitakaum
muslim,
apakah
di
balik
larangan
makan
babi
itu mengandung hikmah atau tidak, sama sekali tidak adakaitannya dengan ketaatan kita kepada Allah
yang secara tegas telah melarang untuk menyantap daging babi.
Dalil larangan memakan babi termaktub dalam firmah Allah surat Al-Baqarah ayat 173: Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disebut selain Allah.
Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak melampaui batas,
maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Mengutip seorang doktor asal Denmark ketika ditanya tentang memakan daging-daging yang diharamkan
dalam Islam, dia menjawab, bahwa memakan bangkai, binatang yang tercekik, yang mati terjatuh, yang mati
dipukul, dan yang dimakan binatang buas, sangat berbahaya bagi manusia. Sebab kematian hewanhewan tersebut berjalan lambat dan kuman-kuman yang ada di dalam lambung berpindah ke dalam daging
sehingga dagingnya mengandung kuman.
Masih menurut sang doktor, tidak dibenarkan memakan darah karena darah adalah racun. Juga tidak
dibenarkanmengonsumsi daging babi sebab sarang kuman di dalam tubuhnya memicu sakit pada tulang
punggung dan persendian.Adapun hewan yang sempat disembelih sebelum mati, maka hewan itu bersih dari
kuman dan layak untuk dimakan.
Merujuk pada ayat di atas, penulis buku ini pun menginformasikan berbagai dampak buruk yang diakibatkan
makanan dan minuman harambagi kesehatan, yaitu meningkatkan risiko penyakit jantung, mempengaruhi
fungsi ginjal, mempengaruhi ulu hati, menurunkan tingkat gula dari tubuh, menghambat sistem pencernaan,
mengganggu sistem reproduksi, menyebabkan obesitas, dan sebagainya.
Buku setebal 192 halaman ini membatasi bahasannya pada bahaya makanan dan minuman haram secara
medis dan psikis. Dampak buruk secara teologis memang belum tampak. Padahal, jika mengacu ke pendapat

para ulama, sungguh akibat makanan dan minuman haram lebih buruk lagi. Di antaranya, makanan dan
minuman haram
akan
merusak
hati. Bagi orang
yang
biasa
mengonsumsi
makanan dan
minuman haram, hatinya akan menjadi keras dan kasar. Karena Allah mencabut rasa iba, lemah lembut, dan
penyayang dari hati mereka.
Kedua, makanan dan minuman haram menghalangi terkabulnya doa. Nabi Muhammad SAW pernah
mengsisahkanseorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan
berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a: Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.
Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan
dikenyangkan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya? (HR. Muslim)
Ketiga, makanan dan
minuman haram dapat menyebabkan
amal-amal
ibadah
tidak
diberi
pahala.Rasulullah SAWbersabda, Shalat tidak diterima tanpa bersuci dan tidak pula shaqadah akan
diterima dari hasil kecurangan.(HR. Muslim).
Keempat, makanan dan minuman haram yang dikonsumsi seseorang untuk dirinya dan keluarganya akan
menyebabkan keturunannya menjadi rusak agama dan akhlaknya. Allah tidak menjaga mereka sebagai
hukuman atas perbuatan orang tua yang mengambil yang haram.
Alhasil, terlepas dari beberapa kekurangan, kelebihan buku ini terletak pada setiap bab pengharaman suatu
makanan dan minuman juga dilengkapi dengan alasan ilmiah. Bagaimanapun, dampak buruk mengonsumsi
makanan dan minuman haram bisa mengancam kesehatan tubuh, menghancurkan amal kebaikan, dan tentu
menghadirkan siksa di akhirat kelak.

Hukum Mengkonsumsi Makanan yang Tercampur Rhum


Rum (rhum) adalah minuman beralkohol hasil fermentasi dan distilasi dari molase (tetes tebu) atau air tebu
yang merupakan produk samping industri gula. Rum hasil distilasi berupa cairan berwarna bening, dan
biasanya disimpan untuk mengalami pematangan di dalam tong yang dibuat dari kayu ek atau kayu jenis
lainnya. Produsen rum terbesar di dunia adalah negara-negara Karibia dan sepanjang aliran Sungai
Demerara di Guyana, Amerika Selatan. Selain itu, pabrik rum ada di negara-negara lain di dunia seperti
Australia, India, Kepulauan Reunion.
Berbagai Makanan yang Menggunakan Rhum

Rum terdiri dari berbagai jenis dengan kadar alkohol yang berbeda-beda. Rum putih umum digunakan
sebagai pencampur koktail. Rum berwarna cokelat keemasan dan gelap dipakai untuk memasak, membuat
kue, dan juga pencampur koktail. Hanya rum berkualitas tinggi saja yang biasa diminum polos tanpa
pencampur atau ditambah es batu (on the rocks). Rum memegang peranan penting dalam kebudayaan orangorang di Hindia Barat, dan dikenal sebagai minuman perompak dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris.[1]
Berita Republika menyebutkan, Kue-kue dari hotel dan bakery terkenal kerap menggunakannya dalam
taart, dan sus. Vla di dalam sus menjadi lebih lezat bila dicampurkan rhum. Cake aneka buah juga biasanya
menggunakan rhum. Biasanya sebelum dicampur ke dalam cake, buah direndam dulu ke dalam rhum agar
aromanya menjadi lebih menggugah selera.[2]
Rhum Termasuk Minuman Keras
Kandungan Alkohol dalam Rhum termasuk tingkat tinggi yaitu sekitar 38%. Rhum termasuk golongan C
dalam pembagian minuman keras sebagaimana penjelasan berikut ini.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/ Menkes/ Per/ IV/ 77 tentang minuman keras,
minuman beralkohol dikategorikan sebagai minuman keras dan dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan
persentase kandungan etanol volume per volume pada suhu 20 oC.
Golongan A: Minuman dengan kadar etanol 1 5 persen.
Golongan B: Minuman dengan kadar etanol lebih dari 5 persen sampai dengan 20 persen.
Golongan C: Minuman dengan kadar etanol golongan C mengandung etanol lebih dari 20 persen sampai
dengan 55 persen.[3]
Rhum Jelas Haramnya
Berdasarkan penjelasan di atas karena rhum menimbulkan efek memabukkan, maka ia jelas dihukumi haram.
Ingatlah, segala sesuatu yang memabukkan termasuk khomr dan setiap yang memabukkan pastilah haram.
Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Setiap yang memabukkan adalah khomr. Setiap yang memabukkan pastilah haram. [4]
Dari Aisyah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan,

Setiap minuman yang memabukkan, maka itu adalah haram.[5]
Kami nukilkan pula pembahasan dari Republika sebagai berikut.
Rhum menurut relawan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, Kosmetika dan Makanan Majelis Ulama
Indonesia (LPPOM MUI), KA Endin, digolongkan ke dalam khamr. Kandungan alkoholnya cukup tinggi. Karena
itu fatwanya pun jelas: haram. Sedikit atau banyak, khamr itu haram hukumnya, kata Endin ketika ditemui
di kantornya Jumat (26/7).[6]
Bagaimana Jika Mengkonsumsi Sedikit Rhum?
Seperti ini pun tetap tidak dibolehkan. Ada kaedah yang perlu diperhatikan dalam masalah khomr, Jika
meminum khomr dalam jumlah banyak, bisa memabukkan, maka meminum satu tetes saja tetap haram .
Dasar dari kaedah ini adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

Sesuatu yang apabila banyaknya memabukkan, maka meminum sedikitnya dinilai haram. [7]
Dari sini, jika meminum rhum satu liter menimbulkan efek memabukkan, maka meminum satu tetes rhum
saja tetap haram walaupun tidak mabuk.
Mudah-mudahan paham dengan penjelasan ini.
Jika Makanan Tercampur Rhum
Sudah dijelaskan bahwa rhum sering sekali digunakan sebagai penyedap rasa. Ini artinya rhum yang
termasuk khomr bercampur dengan makanan seperti kue, blackforest, dsb.
Walaupun campuran rhum tersebut dalam kue atau makanan sedikit, tetap dihukumi haram. Karena ini
berarti mengkonsumsi khomr dalam jumlah sedikit. Sekali lagi kita perlu memperhatikan kaedah yang telah
kami utarakan, Sesuatu yang apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak memabukkan, maka dikonsumsi satu
tetes saja tetap haram walaupun tidak memabukkan. Ini berarti makanan yang tercampur rhum semacam
ini tetaplah haram.
Selanjutnya kami kemukakan sebuah penjelasan dari Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyyah wal
Ifta (Komisi Tetap Riset Ilmiyyah dan Fatwa, Saudi Arabia),

Apabila kadar alkohol apabila alkohol tersebut dikonsumsi dalam jumlah banyak, memabukkan-, maka tidak
boleh menggunakan alkohol tersebut baik sedikit ataupun banyak, baik digunakan dalam makanan, minuman,
wewangian atau obat-obatan.[8]
Begitu pula hal ini tidak berlaku hanya untuk rhum saja, namun jenis arak atau minuman keras lainnya. Jika
miras sedikit saja bercampur dalam makanan, maka makanan semacam ini sudah sepantasnya untuk dijauhi.
Sebagaimana informasi yang kami baca, banyak sekali kita jumpai campuran miras pada masakan China atau
Jepang. Sudah seharusnya kita semakin waspada untuk menjauhi yang syubhat (samar) apalagi yang haram.
Hanya Allah yang beri taufik.
Hukum Menggunakan Flavor (Essence) Rhum
Untuk menyiasati konsumen yang tak mau memakai rhum, produsen menciptakan flavor (essence) rhum dan
perasa buah lainnya. Maksud flavor rhum adalah penyedap rasa dan aroma yang sama dengan rhum. Benda
tersebut diklaim bukan rhum. Hanya rasa dan aromanya menyerupai rhum asli.
Berikut penjelasan dari tim auditor LP POM MUI-Jurnal Halal dari Republika.
Pertanyaan:
Assalaamualaikum wr wb,
Ketika anak saya berulang tahun, saya membeli kue tart untuk ulang tahun di sebuah toko roti dan kue di
daerah Cimanggis. Waktu itu sudah malam dan buru-buru, sehingga tidak sempat mengecek dan mencium
baunya. Sampai di rumah baru ketahuan bahwa kue tart tersebut memancarkan aroma khas minuman
beralkohol yang saya duga berasal dari rhum.
Pertanyaan saya adalah, bolehkah rhum itu dipakai dalam kue tart, karena setahu saya proses pembuatan
kue itu melalui pemanggangan dengan suhu tinggi dan diperkirakan alkoholnya sudah menguap? Sekarang ini
banyak dijual juga rhum essence khusus untuk membuat kue. Yang saya tahu, essen tersebut bukan
minuman keras. Katanya ia hanya perasa yang memiliki aroma dan rasa mirip dengan rhum. Bolehkan rhum
essence tersebut digunakan? Terima kasih atas jawaban dan penjelasannya.
Wassalam,
Endang SES,Komplek Timah, Cimanggis, Depok
Jawaban:
Rhum adalah salah satu jenis minuman keras dengan kandungan alkohol di atas 10%, yang masuk dalam
kategori khamer (minuman yang memabukkan). Hukum khamer dalam Islam adalah haram. Yang banyaknya
memabukkan, maka sedikitnya juga haram. Oleh karena itu rhum dalam jumlah banyak maupun sedikit sama
saja, yaitu tetap haram. Dalam pembuatan kue yang mengalami proses pemanggangan, alkohol dari rhum
tersebut bisa saja menguap. Tetapi rhumnya sendiri masih ada, dengan aroma dan rasa rhum yang memang
diinginkan. Dengan demikian rhum dalam kue tersebut masuk dalam kategori haram, meskipun akhirnya
alkohol itu bisa saja menguap.
Segala sesuatu yang mengarah kepada yang haram sebaiknya dihindarkan. Rhum dengan aroma dan rasanya
yang khas saat ini bisa ditiru dengan bahan-bahan sintetis. Tetapi ingat, bahwa membiasakan diri kita dan
anak-anak kita kepada rasa dan aroma minuman keras, membuat kita lebih cenderung dan bisa menikmati
aroma dan rasa tersebut. Lama-kelamaan kita menjadi semakin akrab dan menyenagi rasa tersebut dan
pada akhirnya ingin juga mencoba yang aslinya. Menghindari kemudhorotan lebih diutamakan dalam Islam.
Oleh karena itu penggunaan rhum essen tersebut lebih baik ditinggalkan. Dalam hal ini Komisi Fatwa MUI
telah menyatakan haram bagi penggunaan aroma dan rasa haram (seperti rasa babi dan rasa rhum, meskipun
tidak ada babi atau rhumnya) serta penggunaan nama-nama haram dalam suatu makanan (seperti mie rasa
babi, meskipun tidak ada babinya).[9]
Demikian pembahasan kami mengenai rhum dalam makanan. Semoga Allah memudahkan kita mengkonsumsi
yang halal dan menjauhkan kita dari setiap perbuatan yang dilarang.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Efek Makanan & Minuman Haram


Amal Ibadah Tidak Diterima Selama 40 Hari
Hal
ini
didasarkan
pada
hadits
berikut:
Ibnu Abbas berkata bahwa Saad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi Saw Ya Rasululloh, doakanlah aku
agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah. Apa jawaban Rasululloh SAW, Wahai Saad
perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu
dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan
makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba
yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya. (HR At-Thabrani)
Doa Tidak Akan Dikabulkan
Apakah anda pernah mengalami, senantiasa ibadah, lalu berdoa meminta Allah Swt untuk mengabulkan
permintaan-permintaan kita. Namun ternyata tidak ada satupun doa kita yang dikabul?

Jika memang pernah mengalami, maka anda mesti perhatikan lagi makanan (dan minuman) yang anda
konsumsi. Karena makanan (dan minuman) haram yang dikonsumsi (dan masuk ke tubuh) kita, akan membuat
doa kita tidak terkabul.
Saad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasululloh Saw, Ya Rasululloh, doakan saya kepada Allah agar doa
saya terkabul. Rasululloh menjawab, Wahai Saad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan
terkabulkan. (HR At-Thabrani). Disebutkan juga dalam hadis lain bahwa Rasululloh SAW bersabda,
Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua
tangannya ke langit dan mengatakan, Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Padahal makanannya haram dan
mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu? (HR Muslim).
Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan makanan dan minuman yg anda (dan keluarga) konsumsi.
Mengikis Keimanan
Anda pernah melihat seseorang beragama Islam, tapi sering berbuat kejahatan? Bisa jadi yg bersangkutan
senantiasa mengkonsumsi makanan dan minuman haram.
Rasululloh Saw bersabda, Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang
mukmin. (HR Bukhari Muslim).
Hadits di atas memang hanya menjelaskan khamr, namun sebenarnya hal tersebut berlaku untuk semua
makanan dan minuman haram.
Menjadi Penghuni Neraka
Kaum Muslim yang mengonsumsi makanan/minuman haram, sudah jelas akan disediakan tempat baginya di
neraka kelak.
Rasululloh Saw bersabda, Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama
untuknya. (HR At Tirmidzi).
Mengeraskan Hati
Apabila seseorang begitu sulit menerima kebenaran, bisa jadi yg bersangkutan adalah pelanggan
makanan/minuman haram.
Imam Ahmad ra pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka
beliau menjawab, Dengan memakan makanan halal. (Thabaqat Al Hanabilah : 1/219).
At Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, Barangsiapa ingin disingkapkan tanda-tanda orang yang
jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah, (Ar Risalah Al
Mustarsyidin : hal 216).

Dampak makanan haram

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Saudaraku, Hendaknya kita bertaqwa kepada Allah dengan cara memakan makanan yang halal dan menjauhi
makanan yang haram. Karena makanan yang baik itu mempunyai pengaruh yang besar bagi manusia, terhadap
akhlaqnya, kehidupan hatinya dan jernihnya pandangan serta diterimanya amal-amal kita. Sedangkan
makanan yang haram mempunyai dampak buruk bagi manusia. Mudharat makanan haram sangatlah banyak,
sangking banyaknya, sehingga bisa dikatakan dialah salah satu perusak dunia dan akhirat kita. Maka dari itu
hendaklah kita mewaspadainya.
Berikut ini beberapa dampak makanan haram yang tentunya adalah sebagiannya saja :
1.
Menyebabkan amal ibadah tidak diterima
Memakan makanan haram, menyebabkan ibadah kita akan ditolak oleh Allah SWT. Hal ini berdasarkan
hadits - hadits berikut :
Ibnu Abbas berkata bahwa Saad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi SAW Ya Rasulullah, doakanlah aku
agar menjadi orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah. Apa jawaban Rasulullah SAW, Wahai Saad
perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu
dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan
makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba
yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya. (HR At-Thabrani)
Demikian juga dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, " Jika seorang keluar untuk melakukan haji
dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan, "Labbaik, Allahumma
labbaik!" Maka yang berada di langit menyeru, "Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan!
Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangkan dosa dan tidak diterima." (HR At Thabrani)
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka
tidak ada pahala, dan dosa untuknya." (HR Ibnu Huzaimah)
Dalam kitab Sya'bul Imam disebutkan, " Barangsiapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham di
antaranya uang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama pakaian itu dikenakan." (HR
Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mendapatkan harta dari dosa, lalu ia dengannya bersilaturahim
(menyambung persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di jalan Allah, maka Allah
menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke dalam neraka. Lalu Rasulullah saw bersabda, "
Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara' (berhati-hati)." (HR Abu Daud).

Ibnu Umar r.a berkata : Barangsiapa membeli baju dengan sepuluh ribu dirham, namun dari sepuluh ribu
dirham tersebut ada satu dirham yang haram, maka Allah tidak menerima amalnya selama baju itu masih
menempel di tubuhnya.

2.

Mengikis Keimanan

Bila seseorang merasakan bahwa dirinya begitu berat mengerjakan ketaatan,nmaun begitu mudah dalam
bermaksiat. Bisa jadi yang bersangkutan senantiasa mengkonsumsi makanan dan minuman haram.
Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang
mukmin. (HR Bukhari Muslim).
Hadits di atas memang hanya menjelaskan khamr, namun sebenarnya hal tersebut berlaku untuk semua
makanan dan minuman haram.

3.
Doa Tidak Akan Dikabulkan
Apakah anda pernah mengalami, senantiasa ibadah, lalu berdoa meminta Allah Swt untuk mengabulkan
permintaan-permintaan kita. Namun ternyata tidak ada satupun doa kita yang dikabul ?
Jika memang pernah mengalami, maka anda mesti perhatikan lagi makanan (dan minuman) yang anda
konsumsi. Karena makanan (dan minuman) haram yang dikonsumsi (dan masuk ke tubuh) kita, akan membuat
doa kita tidak terkabul.
Saad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasululloh SAW, Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa
saya terkabul. Rasululloh menjawab, Wahai Saad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabulkan.
(HR At-Thabrani). Disebutkan juga dalam hadis lain bahwa Rasululloh SAW bersabda, Seorang lelaki
melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit
dan mengatakan, Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan
dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu? (HR Muslim).
Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan makanan dan minuman yg anda (dan keluarga) konsumsi.
4.
Mengeraskan Hati
Apabila seseorang begitu sulit menerima kebenaran, bisa jadi yang bersangkutan adalah pelanggan
makanan/minuman haram.
Imam Ahmad ra pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima kesabaran, maka
beliau menjawab, Dengan memakan makanan halal. (Thabaqat Al Hanabilah : 1/219).
At Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, Barangsiapa ingin disingkapkan tanda-tanda orang yang
jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan sunnah, (Ar Risalah Al
Mustarsyidin : hal 216).
5.
Menjadi Penghuni Neraka
Kaum Muslim yang mengonsumsi makanan/minuman haram, sudah jelas akan disediakan tempat baginya di
neraka kelak.
Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama
untuknya. (HR At Tirmidzi).

Saudaraku, demikianlah diantara mudharat dari makanan haram, maka wajar bila para salaf dan orang-orang
shalih begitu bersungguh-sungguh dan berhati-hati dalam masalah makanan. Diriwayatkan dalam kitab
shahih Al-Bukhari: Aisyah r.ah menceritakan bahwa Abu Bakar mempunyai pembantu yang selalu
menyediakan makanan untuknya. Suatu kali pembantu tersebut membawa makanan maka iapun memakannya.
Setelah tahu bahwa makanan tersebut didapatkan dengan cara yang tidak jelas, maka dengan serta merta
ia masukkan jari tangannya ke kerongkongan, kemudian ia muntahkan kembali makanan yang baru saja masuk
ke dalam perutnya.

Demikian juga Imam An-Nawawi ketika hidup di negeri Syam, ia tidak mau memakan buah-buahan di negeri
tersebut. Tatkala orang menanyakan tentang sebabnya, maka ia menjawab: Di sana ada kebun-kebun wakaf
yang telah hilang, maka saya khawatir memakan buah-buahan dari kebun tersebut.
Subhanallah, semoga Allah SWT selalu memberikan taufiqnya kepada kita untuk menjaga kehalalan
makanan yang kita makan. Apalagi diakhir zaman seperti ini, manusia sudah hampir tidak menghiraukan lagi
antara halal dan haram. Inilah yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW : Akan datang suatu zaman,
seseorang tidak akan peduli terhadap apa yang ia ambil, apakah itu halal atau haram. (HR. Bukhari)

Haram artinya dilarang, jadi makanan yang haram adalah makanan yang dilarang oleh syara untuk
dimakan.Setiap makanan yang dilarang oleh syara pasti ada bahayanya dan meninggalkan yang dilarang
syara pasti ada faidahnya dan mendapat pahala. Berikut adalah jenis-jenis makanan yang termasuk
diharamkan:
1. Semua makanan yang disebutkan dalam firman Allah surat Al-Maidah ayat 3 dan Al-Anam ayat 145 :
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. (QS.
Al-Maidah [5]: 3)
Katakanlah: Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi
orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging
babi, karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barang
siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Al-Anam [6]: 145)
Dari dua ayat diatas, terdapat beberapa jenis barang yang terang-terang diharamkan, yaitu: Bangkai
(kecuali bangkai ikan dan belalang), darah (kecuali hati dan limpa), daging hewan yang disembelih ata nama
selain Allah Swt), binatang yang mati tercekik, terpukul, terjatuh, karena ditanduk binatang lain, diterkam
oleh binatang buas, dan yang disembelih untuk berhala.
2. Semua makanan yang keji, yaitu yang kotor, menjijikan.
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam
Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada
pada mereka[574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya.memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. Al-Araf [7]: 157)
3. Semua jenis makanan yang dapat mendatangkan mudharat terhadap jiwa, raga, akal, moral dan aqidah.
Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang
tersembunyi (akibatnya), dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar. (QS. AlAraf [7]: 33).
4. Bagian berupa daging. Tulang atau apa saja yang dipotong dari binatang yang masih hidup.
Sabda Nabi Saw, artinya:
Daging yang dipotong dari binatang yang masih hidup, maka yang terpotong itu termasuk bangkai. (HR.
Ahmad)
5. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal seperti makanan hasil curian, rampasan, korupsi,
riba dan cara-cara lain yang dilarang agama.
2.3.1.1 Yang Diharamkan Berdasarkan dalil Al Quran:
1. Makanan Milik orang lain; " Dan janganlah kamu memakanan makanan diantara kamu sekalian dengan
bathil" ( AL BAQARAH 188)
2.Bangkai. Yaitu bangkai hewan yang mati sendiri, bisa karena tercekik, dipukul, terjatuh, tertanduk, dan
juga sisa binatang buas.
3. Darah yang dikucurkan

4.
5.
6.
7.

Daging babi.
Sesuatu yang disembelih karena selain Allah
Binatang yang disembelih karena berhala
Khamr, yaitu sesuatu yang memabukan

" Diharamkan atas kamu sekalian bangkai, darah, daging babi, apa-apa(hewan) yang disembelih karena selain
Allah , yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya dan yang disembelih untuk berhala..dst" ( AL MAIDAH 3)
2.3.1.2 Yang diharamkan Berdasarkan Hadist
1. Setiap yang bertaring
2. Himar
3. setiap yang memiliki cakar (cengkeraman)
4. Binatang yang makan kotoran.
2.3.2 Minuman yang Haram
Minuman yang haram adalah mnuman yang tidak boleh diminum karena dilarang oleh syariat Ilsam. Adapun
jenis minuman yang haram tersebut pada garis besarnya dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Semua minuman yang memabukkan atau apabila diminum menimbulkan mudharat dan merusak badan,
akal, jiwa, moral dan aqidah seperti arak, khamar, dan sejenisnya.
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada keduanya itu terdapat dosa besar
dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. (QS. Al-Baqarah
[2]: 219)
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan.Maka jauhilah perbuatanperbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah[5] : 90)
Nabi SAW bersabda, artinya:
Sesuatu yang memabukkan dalam keadaan banyak, maka dalam keadaan sedikit juga tetap haram. (HR AnNasai, Abu Dawud dan Turmudzi).
2. Minuman dari benda najis atau benda yang terkena najis.
3. Minuman yang didapatkan dengan cara-cara yang tidak halan atau yang bertentangan dengan ajaran
Islam.
2.3.2.1 Hukum tentang Haramnya Semua Jenis Minuman Keras
Khamar adalah minuman yang memabukkan.Dan semua minuman yang memabukkan hukumnya haram.Baik
minuman itu terbuat dari anggur, gandum atau bahan-bahan lainnya.
Rasulullah bersabda :

( )
Anggur bisa dibuat khamar, kurma bisa dibuat khamar, madu bisa dibuat khamar, dan kacang kedelai pun
bisa dibuat khamar (Hadits riwayat Abu Daud, Turmudzi, An-Nasai dan Ibnu Majjah).
Begitu pula aneka ragam minuman yang memabukkan selain yang telah kami sebutkan, seperti whiskey,
champagne, cognac, vodka dan lain sebagianya.
Rasulullah bersabda :
( )
Setiap barang yang memabukkan dinamakan khamar, dan setiap khamar itu haram hukumnya (Hadits
riwayat Bukhari dan Muslim).
( )

Setiap minuman yang memabukkan hukumnya haram (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
Islam tidak menentukan kadar sedikit atau banyaknya barang yang diminum, dan tidak menentukan
sedikit atau banyaknya alkohol yang dikandung di dalam minuman tersebut. Bahkan Islam secara mutlak
mengharamkan minuman keras. Hal ini bisa dipahami berdasarkan sabda Rasul

( )
Dan apa yang diminum dalam jumlah yang memabukkan, maka sedikitnya pun diharamkan (Hadits riwayat
Abu Daud, Turmudzi, dan Ibnu Majjah).
Begitu pula Islam secara tegas menolak pengobatan yang menggunakan khamar.Telah diriwayatkan bahwa
Thariq ibnu Suwaid Al-Jufy bertanya kepada Nabi tentang khamar.Lalu dijawab oleh Nabi dengan katakata larangan. Kemudian Al-Jufy bertanya lagi : Wahai Rasulullah, saya membuat untuk pengobatan,
bagaimana pendapat anda? Rasulullah menjawab : Khamar itu bukanlah obat, tetapi khamar adalah
penyakit (Hadits riwayat Muslim).
Ternyata yang telah dikatakan Rasulullah tersebut diperkuat oleh pendapat para ahli kedokteran di masa
modern ini. Insya Allah bahasan selengkapnya akan kami urai pada bab terakhir.

2.4 AKIBAT BURUK DARI MAKANAN DAN MINUMAN YANG HARAM


Sudah semua kita ketahui bahwa setiap sesuatu yang diperbolehkan dalam agama mempunyai manfaat yang
luar biasa, demikian pula perkara yang diharamkan dalam agama karena didalamnya terdapat perkara yang
sangat membahayakan bagi diri seorang mu'min.Bahaya tersebut baik secara lahir maupun bathin.
Karena sebaiknya sebagai seorang mu'min kita lebih selektif agar senantiasa yang masuk dalam konsumsi
kita berasal dari hal-hal yang halal dan baik, karena konsumsi makanan yang haram sangat merugikan
seorang mu'min dunia dan akherat. Sebagaimana sabda Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :
( )
"Setiap daging yang tumbuh dari perkara yang haram, maka neraka lebih pantas denganya". (HR. Tirmidzi)
Konsumsi makanan, minuman ataupun pakaian yang haram akan menjadikan aktifitas ibadah seseorang
ditolak oleh Allah Ta'ala. Sebagaimana disebutkan dalam hadits marfu' dari Sayyidina Abdullah Ibnu Abbas
RA :




"Hadits Marfu' dari Abdullah Ibnu Abbas RA, Sesungguhnya bagi Allah Ta'ala beberpa Malaikat diatas
baitul Muqoddas memanggil pada setiap malam, barang siapa yang makan makanan haram, maka tidak
diterima darinya ibada wajib maupun sunnah".
Mengkonsumsi makanan yang haram akan menghilangkan amal kebaikan yang telah dilakukan oleh
seseorang, meskipun ibadah yang dilakukan sangat banyak, sebagaimana disebutkan dalam kitab
"AZZAWAJIR 'AN IQTIROFIL KABAIR" sebuah riwayat sebagai berikut :


.



"Akan didatangkan pada hari Qiyamat dengan beberapa manusia mereka mempunyai kebaikan-kebaikan
bagaikan gunung Tihamah,sehingga ketika didatangkan kepada mereka semuanya menjadi percuma kemudian
dilemparkan kedalam neraka, dikatakan wahai Rosulullah bagaimana itu terjadi ? Beliau menjawab : mereka
dulu sholat, puasa, zakat dan berhaji, hanya saja sesungguhnya mereka ketika ditunjukkan sesuatu yang
haram mengambilnya maka dihabpuskanlah amal-amalnya".
Lebih dari itu imam Sufya Atsauri mengatakan mengatakan bahwa orang yang menginfaqkan harta haram
untuk kebaikan bagaikan orang yang mensucikan pakaian dengan menggunakan air kencing.
: .
"Sufyan Atsauri berkata : Barang siapa yang menginfaqkan harta haram untuk kebaikan, maka seperti
seseorang yang mencuci pakaian dengan air kencing".

Selain itu, akibat lainnya diantaranya adalah:


1. Tidak Terkabulnya Doa
2. Mengikis Keimanan Pelakunya
3. Mencampakkan Pelakunya ke Neraka
4. Mengeraskan Hati Pelaku
5. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan Allah Swt.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
Dari Abu Hurairah R.a. ia berkata:
Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah Saw adalah Dzat Yang Maha Baik, tidak mau menerima
kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin sesuai dengan yang
diperintahkan kepada para Rasul. Allah Taala berfirman: Hai Para Rasul, makanlah dari amaknan yang baikbaik dan kerjakanlah amal yang shalih, Allah Swt berfirman: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di
antara rizki yang baik-baik yang kami berikan kepada kamu sekalian (HR. Muslim)
6. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa (terutama minuman keras yang mengandung alkohol),
seperti:
a. Kecerdasan menurun
b. Cenderung lupa dan melakukan hal-hal yang negatif
c. Senang menyendiri dan melamun
d. Semangat kerja berkurang
7. Makan dan minuman yang haram dapat membahayakan kesehatan
8. Makanan dan minuman yang haram memubadirkan harta
9. Menimbulkan permusuhan dan kebencian
10. Menghalangi mengingat Allah
2.5

Kandungan Al-Quran yang membahas Makan dan Minuman

a. Makanan
Makanan atau thaam dalam bahasa Al-Quran adalah segala sesuatu yang dimakan atau dicicipi. Karena itu
minuman pun termasuk dalam pengertian thaam. Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 249, menggunakan kata
syariba (minum) dan yatham (makan) untuk objek berkaitan dengan air minum. Kata thaam
dalam
berbagai bentuknya terulang dalam Al-Quran sebanyak 48 kali yang antara lain berbicara tentang berbagai
aspek berkaitan dengan makanan. Belum lagi ayat-ayat lain yang menggunakan kosa kata selainnya.
Perhatian Al-Quran terhadap makanan sedemikian besar, sampai-sampai menurut pakar tafsir Ibrahim bin
Umar Al-Biqai, Telah menjadi kebiasaan Allah dalam Al-Quran bahwa Dia menyebut diri-Nya sebagai Yang
Maha Esa, serta membuktikan hal tersebut melalui uraian tentang ciptaan-Nya, kemudian memerintahkan
untuk makan (atau menyebut makanan).
Lebih jauh dapat dikatakan bahwa Al-Quran menjadikan kecukupan pangan serta terciptanya stabilitas
keamanan sebagai dua sebab utama kewajaran beribadah kepada Allah. Begitu antara lain kandungan
firman-Nya dalam surat Quraisy (106): 3-4
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah), yang telah memberi makanan
kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
Bahasa Al-Quran menggunakan kata skala dalam berbagai bentuk untuk menunjuk pada aktivitas makan.
Tetapi kata tersebut tidak digunakannya semata-mata dalam arti memasukkan sesuatu ke tenggorokan,
tetapi ia berarti juga segala aktivitas dan usaha. Firman Allah dalam surat Al-Anam (6): 121
Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.
Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan
kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, Sesungguhnya
kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.Yaitu dengan menyebut nama selain Allah.
Penggalan ayat ini dipahami oleh Syeikh Abdul Halim Mahmud (mantan Pemimpin Tertinggi Al-Azhar)
sebagai larangan untuk melakukan aktivitas apa pun yang tidak disertai nama Allah. Ini disebabkan karena

kata makan di sini dipahami dalam arti luas yakni segala bentuk aktivitas.Penggunaan kata tersebut
untuk arti aktivitas, seakan-akan menyatakan bahwa aktivitas membutuhkan kalori, dan kalori diperoleh
melalui makanan.
Dalam sains, makanan dan minuman merupakan benda yang dikonsumsi oleh mahluk hidup untuk
mendapatkan nutrisi yang akan diubah menjadi satuan energi berupa ATP melalui proses pencernaan untuk
melangsungkan kehidupannya. Kata makanan lebih ditujukan kepada benda yang padat, dan minuman untuk
benda yang cair
Mahluk hidup membutuhkan makanan yang berbeda-beda, bergantung pada jenis mahluk hidup itu
sendiri.Seperti tanaman membutuhkan makakan berupa air, dan unsur hara, sedangkan hewan ada yang
memakan tanaman, dan juga daging.Lain lagi dengan jamur yang mengurai senyawa organik yang telah mati,
dan juga mahluk hidup mikroskopik seperti bakteri.
Dalam surat Quraisy (106): 3-4 disebutkan bahwa makanan diberikan oleh Alloh untuk menghilangkan lapar
dan mengamankan mereka dari ketakutan. Dalam pandangan sains, ayat ini relevan dengan ilmu pengetahuan,
karena dengan makan rasa lapar itu akan hilang. Lapar itu sendiri merupakan sinyal dari tubuh yang
disampaikan ke otak apabila kadar gula dalam darah sudah menipis, atau ketika jumlah asam lambung
berlebih karena tidak ada makanan yang masuk. Lalu tentang mengamankan dari ketakutan, bisa dibuktikan
dengan pemecahan makanan yang pada akhirnya akan diubah menjadi energi. Energi tersebut bisa digunakan
dalam berbagai aktivitas termasuk mengamankan diri dari ketakutan.
1. Pembahasan QS al-araf (7) ayat 31
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihlebihan.Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah atau ibadat-ibadat
yang lain. Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui
batas-batas makanan yang dihalalkan.
Penafsiran
Ayat yang mulia ini merupakan bantahan terhadap kaum musyrikin yang melakukan tawaf di Baitullah sambil
telanjang secara sengaja; laki-laki bertawaf pada siang hari dan perempuan pada malam hari. Maka Allah
berfirman,: Hai anak Adam, pakailah perhiasanmua setiap kali memasuki masjid. Yang dimaksud
perhiasan di sini adalah pakaian untuk menutupi kubul dan dubur.Perhiasan lainya adalah perabot rumah
yang bagus dan barang-barag.Kaum musyrikin disuruh mengenakan baju tiap kali mau memasuki
masjid.Berdasarkan ayat ini, maka disunnahkan untuk mempercantik diri setiap kali melakukan shala,
terutama shalat Jumat dan shalat Idul Fitri.Memakai parfum dan bersiwak merupakan pelengkap dlam diri.
Pada sebuah Hadits yang diriwayatkan Nasai dan tirmidzi dinyatakan, orang-orang yang tawaf di Baitullah
sambil telanjang mengharamkan lemak selama musim haji.Maka Allah berfirman kepada mereka, Makanlah
dan minumlah jangan kamu berlebih-lebihan dalam mengharamkan.As-Sadi berkata, firman
Allah,Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Dalam QS al-araf (7) ayat 31 dissebutkan bahwa Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Dalam pandangan sains, makan secara berlebihan hingga memenuhi volume maksimal lambung memang tidak
baik, karena jika lambung diisi penuh dengan makanan, maka asam lambung yang berfungsi untuk mencerna
karbohidrat tidak bisa bekerja maksimal, ada polisakarida yang tidak terpecah jadi disakarida, sehingga
pada pencernaan selanjutnya di usus halus, makanan tersebut ttidak bisa diserap. Dan makanan yang
dimakan menjadi sia-sia.Adapun jika bisa dicerna seluruhnya, membutuhkan waktu yang banyak dan energi
yang besar.Makan yang baik memang secukupnya saja, namun dengan nutrisi yang lengkap.
2. Pembahasan QS al-Baqarah (2) ayat 168
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Penafsiran
Ajakan ayat di atas ditunjukan bukan hanya kepada orang-orang beriman-tetapi untuk seluruh manusiaseprti terbaca diatas.Hal ini menunjukan bahwa bumi disiapkan Allah untuk seluruh manusia, mukmin atau
kafir. Setiap upaya dari siapapun untuk memonopoli hasil-hasilnya, baik ia kelompok kecil maupun besar,
keluarga,suku,bangsa,atau karyawan,dengan merugikan orang lain,maka itu bertentangan dengan ketentuan

Allah. Karena itu, semua manusia diajak untuk makan yang halal yang ada dibumi.Tidak semua yang ada di
dunia otomatis halal dimakan atau digunakan. Allah menciptakan ular berbisa, bukan untuk dimakan,tetapi
antara lain untuk digunakan bisanya sebagai obat. Ada burung-burung yang diciptakan-Nya untuk memakan
serangga yang merusak tanaman, dengan demikian, tidak semua yang ada di bumi menjadi makanan yang
halal, karena bukan semua yang diciptakan-Nya diciptakan untuk makan makanan yang halal.
Makanan halal, adalah makanan yang tidak haram, yakni memakannya tidak dilarang oleh agamanya.Makanan
haram ada dua macam yaitu yang haram karena zatnya seperti babi, bangkai, dan darah, dan juga yang
haram karena sesuatu bukan dari zatnya, seprti makanan yang tidak diizinkan oleh pemiliknya untuk
dimakan atau digunakan.Makanan yang halal adalah yang bukan termasuk kedua macam ini.
Sekali lagi perlu digaris bawahi, bahwa perintah ini ditunjukan kepada seluruh manusia, percaya kepada
Allah atau tidak. Seakan-akan Allah berfirman: Wahai orang-orang kafir, makanlah yang halal, bertindaklah
sesuai dengan hukum, karena itu bermanfaat untuk kalian dalam kehidupan dunia kalian.
Namun demikian, tiadk semua makanan yang halal otomatis baik. Karena yang dinamai halal terdiri dari
empat macam: wajib, sunnah, mubah, dan makruh. Aktivitas pun demikian, makanan dan aktivitas yang
berkaitan dengan jasmani, seringkali digunakan setan untuk memperdaya manusia, karena itu lanjutan ayat
ini mengingatkan, Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Setan mempunyai jejak langkah, ia menjerumuskan manusia langkah demi langkah, tahap demi tahap.
Langkah hanyalah jarak antara dua kaki sewaktu berjalan, tetapi bila tidak disadari, langkah demi langkah
dapat menjerumuskan ke dalam bahaya.Setan pada mulanya hanya mengjak manusia melangkah selangkah,
tetapi langkah itu disusul dengan langkah lain, sampai akhirnya masuk sampai ke neraka.
3. Pembahasan QS al-maidah (5) ayat 3
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu
janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Darah diatas maksudnya ialah: darah yang keluar dari tubuh, sebagaimana tersebut dalam surat Al Anaam ayat 145.
Artinya: Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaKu, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang
mengalir atau daging babi - karena Sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas
nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam Keadaan terpaksa, sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, Maka Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
Penyembelihanya maksudnya Ialah: binatang yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan
yang diterkam binatang buas adalah halal kalau sempat disembelih sebelum mati.
Anak panah diatas artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak
panah yang belum pakai bulu untuk menentukan Apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak.
Caranya Ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing
Yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah
tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya
juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti Apakah mereka akan melakukan atau
tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah
yang tidak ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi.
Yang dimaksud dengan hari Ialah: masa, Yaitu: masa haji wada', haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad s.a.w.
Terpaksa diatas maksudnya: dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh ayat ini jika terpaksa.
Penafsiran

Diharamkan oleh Allah bahkan siapapun atas kamu memakan bangkai yaitu binatang yang mati tanpa melalui
penyembelihan yang sah, juga darah yang mengalir, sehingga tidak termasuk hati dan jantung, daging babi,
yakni seluruh tubuhnya termasuk lemak dan kulitnya, demikian juga daging hewan apapun yang disembelih
atas nama selain Allah dalam rangka ibadah atau menolak mudharat yang diduga dapat tercapai dengan
menyembelihnya, dan diharamkan juga yang mati karena tercekik dengan cara atau alat apapun, disengaja
maupun tidak. Demikian juga yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas,
kecuali jika binatang-binatang halal yang mengalami apa yang disebut diatas belum sepenuhnya mati
sehingga sempat kamu menyembelihnya, dan diharamkan juga mengundi nasib dengan anak panah, yang
demikian itu adalah kefasikan.
Dzulhijjah tahun X Hijriah ketika nabi Muhammad SAW melaksanakan haji wada, orang-orang yang kafir,
baik yang mantap kekufurannya maupun tidak, telah berputus asa untuk mengalahkan dan memudarkan
agama yang kamu bawa dan juga berputus asa untuk membendung masyarakat memeluknya, dan sebab itu
pula janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada=Ku semata-mata, karena pada hari ini juga
telah Ku sempurnakan untuk kamu agama kamu, yakni telah Ku-turumkan semua yang kamubutuhkan dari
prinsip-prinsip petunjuk agama yang berkaitan dengan halal dan haram, sehingga tugas kamu hanya
menjabarkan dan atau menganalogikanya, dan telah Ku-cukupkan kepada kamu nikmat-Ku, sehingga kamu
tidak butuh lagi kepada petunjuk agama selainya, dan telah Ku-ridhai Islam itu yakni penyerahan diri
sepenuhnya kepada-Ku menjadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa yakni berada dalam kondisi
yang mengancam kelangsungan hidupnya dan Allah akan memaafkanya, karena sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam QS al-maidah (5) ayat 3 disebutkan bahwa Diharamkan bagi manusia untuk memakan bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat disembelih terlebih dahulu. Dalam
sisi sains, memakan bangkai sama saja dengan memasukkan penyakit dalam tubuh. Bangkai adalah mahluk
hidup(hewan) yang telah mati, jika mahluk hidup tersebut telah mati maka akan diuraikan oleh
mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dsb. Dan banyak dari miikroorganisme itu bersifat patogen bagi
manusia. Maka dari itu memakan bangkai bukanlah cara yang baik untuk memenuhi nutrisi dalam tubuh.
Manusia juga dilarang memakan darah yang mengalir.Hal ini juga benar, karena darah merupakan cairan
yang berfungsi dalam sistem transpor tubuh.Di dalamnya terkandung nutrisi seperti zat makanan, dan
oksigen dan juga sampah seperti sisa metabolisme tubuh, karbon dioksida, racun, dan virus, bakteri. Maka
dengan memakan darah yang mengalir tersebut(baiik sudah diolah menjadi marus terlebih dahulu) sama
saja seeperti memasukkan nutrisi dan sampah dalam tubuh. Dan itu adalah hal yang sia-sia.
Manusia juga dilarang memakan babi Hal ini juga benar, karena seperti yang telah kita ketahui, dalam
daging babi banyak terkandung cacing pita (Taenia asiatica atau Taenia solium). Cacing tersebut mampu
bertahan di suhu tinggi, sehingga ada kemungkinan tidak mati dalam proses pemasakan. Jika cacing ini
masuk ke dalam tubuh manusia, maka ia akan masuk ke usus dan menyerap nutrisi dari makanan yang kita
makan. Mengenai larangan memakan hewan yang mati bukan karena disembelih, itu sama saja dengan
memakan bangkai.
b. Minuman
Pada umumnya manusia mengonsumsi air yang bersih, jernih dan steril sebagai minuman utama untuk
dikonsumsi dan juga baik untuk kesehatan.Minuman umumnya menunjuk kepada cairan yang ditelan.Kata ini
kadang dipakai di pengertian yang lebih sempit untuk menunjuk ke minuman beralkohol.
Setelah menjelaskan persoalan makanan, kini disinggung-Nya soal minuman yang terlarang dan yang biasa
berkaitan dengan minuman itu.Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar dan segala
yang mengundi nasib dengan panah-panah, adalah kekjian dari aneka kekjian yang termasuk perbuatan
syaitan. Maka karena itu jauhilah ia, yakni perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan
dengan memperoleh semua yang kamu harapakan.
4. Pembahasan QS al-maidah (5) ayat 90-91
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan.Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.

91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang;
Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
Penafsiran ayat 90
Buat mayoritas ulama, apapun yang bila diminum/digunakan dalam kadar normal oleh seseorang normal dan
memabukannya, maka ia adalah khamar, dan ketika itu hukumnya haram, baik sedikit apalagi banyak. Ini
berdasarkan sabda Rasulullah SAW: setiap yang memabukkan adalah khamar, dan setiap khamr adalah
haram (HR. Muslim dari Ibn Umar).
Kata ( )maisir terambil dari kata ( )yusr yang berarti mudah. Judi dinamai maisir karena pelakunya
memperoleh harta dengan mudah dan kehilangan harta dengan mudah.Kata ini juga berarti pemotongan dan
pembagian.Dahulu, masyarakat jahiliyah berjudi dengan unta untuk kemudian mereka potong dan bagi-bagi
dagingnya sesuai kemenangan yang mereka raih.Dari segi hukum maisir/judi adalah segala macam aktivitas
yang dilakukan oleh dua pihak uatau lebih untuk memenangkan suatu pilihan dengan menggunakan uang atau
materi sebagai taruhan.
( )al-Anshab dan ( )al-Azlam telah dibahas ketika membahas ayat 3 surat al-Maidah.
Mayoritas ulama memahami dari pengharaman khamar dan penamaanya sebagai rijs/keji serta perintah
menghindarinya sebagai bukti bahwa khamar adalah sesuatu yang najis.Firman-Nya: maka jauhilah ia,
mengandung kewajiban menjauhiya ari segala aspek pemanfaatan. Bukan saja tidak boleh diminum, tetapi
juga tidak boleh dijual, dan tidak boleh dijadikan obat.Demikian pendapat al-Qurthubi.
Penafsiran ayat 91
Sesungguhnya syaitan itu hanya bermaksud mendorong dan menggambarkan kesenangan serta kelezatan
khamar dan perjudian untuk menimbulkan permusuhan dan bahkan kebencian diantara kamu melalui
upayanya memperindah dalam benak kamu khamar dan judi itu. Dampak buruknya di dunia dan di akhirat
nanti, yang melanggar akan mendapat siksa, karena disamping dampak buruk itu, setan juga melalui kedua
hal itu menghalangi kamu berdzikir mengingat Allah, baik dengan hati, lidah maupun dengan perbuatan, dan
secara khusus menghalangi kamu melaksanakan shalat. Karena minum khamar menjadikan pelakunya tidak
menyadari ucapan dan perbuatanya dan dengan kemenangan atau kekalahan dalam berjudi menjadikan ia
terpaku dan terpukau, hingga habis waktunya dalam upaya meraih lebih banyak atau berusaha mengganti
kerugianya, maka bila demikian itu dampak buruk khamar dan perjudian. Melalui ayat ini dan ayat lalu
dipahami bahwa khamar dan perjudian mengakibatkan aneka keburukan besar. Keduanya adalah rijs, yakni
sesuatu yang kotor an buruk. Banyak segi keburukanya pada jasmani dan rohani manusia, akal dan pikiranya.
Dalam QS al-maidah (5) ayat 90-91 kita dilarang meminum khamar, yaitu minuman alkohol, miniman yang
mengandung alkohol. Karena alkohol yang dikonsumsi akan mengacaukan sistem saraf, sehingga orang yang
meminumnya akan sulit mengontrol fisik dan emosiinya. Efek jangka panjang meminum alkohol antara lain
Kerusakan jantung, Tekanan Darah Tinggi, Stroke, Kerusakan hati, Kanker saluran pencernaan, Gangguan
pencernaan lainnya (misalnya tukak lambung), Impotensi dan berkurangnya kesuburan, Meningkatnya resiko
terkena kanker payudara, Kesulitan tidur, Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana
perasaan, Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi, Berkurangnya kemampuan untuk berfikir dan
bergerak, Berkurangnya rasa malu, Bicara cadel, Berkurangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh, Refleks
menjadi lambat, Penglihatan kabur, Emosi yang labil, Mual, muntah muntah, Tidak dapat berjalan
tanpabantuan, Apatis, mengantuk, Kesulitan bernafas, Tidak dapat mengingat beberapa kejadian, Tidak
dapat mengendalikanbuang air kecil, Kemungkinan kehilangankesadaran, Koma, hingga Kematian.
Allah berfirman:
Artinya:
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang;
Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).(QS. Al-Maidah[5] : 91)
2.6 LPPOM
LPPOM adalah singkatan dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat, dan Kosmetika.LPPOM ini adalah suatu
lembaga yang dibentuk oleh MUI dengan tugas mengaudit perusahaan yang menghendaki mendapatkan

Sertifikat Halal dari MUI.


LPPOM adalah lembaga khusus yang ditugaskan oleh MUI berdasarkan perundang-undangan resmi, yaitu :
1. UU No. 7/1996 pasal 30 dan Penjelasannya;
2. PP No. 69/1999 pasal 10 dan Penjelasannya; serta
3. Piagam Kesepakatan Menteri Agama, MUI, dan Menteri Kesehatan pada Tahun 1996.
Berdasarkan ketentuan hukum tersebut, LPPOM MUI-lah yang mendapat amanah dan berwenang
melaksanakan tugas auditing Halal tersebut.
Saat ini, auditor LPPOM MUI DIY berjumlah 36 orang, 20 orang di antaranya telah bergelar
Doktor dan 6 orang bergelar Profesor di bidangnya. Selebihnya adalah auditor bergelar Master (S2).
Secara lebih rinci dapat diinformasikan bahwa Auditor Halal LPPOM MUI DIY terdiri dari 3 orang
Dosen Fakultas Syariah IAIN Suka (Anggota Komisi Fatwa MUI DIY), 21 orang Dosen UGM (Fakultas
Farmasi, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas MIPA,
Fakultas Biologi), 1 orang Dosen Fakultas Farmasi UAD, 1 orang staf ahli dari Dinas Kesehatan Provinsi
DIY, 1 orang staf ahli dari BBPOM DIY, serta diperkuat oleh 1 orang Dosen Fakultas Hukum UII dan 1
orang staf ahli dari Departemen Agama.
Selain itu, pengurus akan sangat menghargai peranan para ahli agama yang berkenan memberikan masukan,
kritik, serta saran yang membangun.
LPPOM MUI Provinsi DIY pertama kali dibentuk dan bertugas pada tahun 2001.Sekarang ini adalah
kepengurusan tahun III untuk tahun periode kepengurusan 2007-2010.
Saat ini LPPOM menempati kantor sekretariat di Jl. Kapas No. 3, Semaki, Yogyakarta 55156.
LPPOM Provinsi DIY dapat pula dikontak melalui telepon 0274-7820626/3273811.
Atau melalui internet dengan alamat email : lppommui_diy@yahoo.com.
Prosedur permohonan Sertifikasi Halal dari MUI sangatlah mudah! Pemohon hanya disyaratkan untuk
mengisi blanko permohonan yang telah disediakan. Blanko tersebut dapat diambil di kantor Sekretariat
LPPOM (Jl. Kapas No. 3, Semaki, Yogyakarta).
Setelah diisi lengkap, formulir diserahkan kembali ke Kantor Sekretariat LPPOM untuk dilakukan desk
evaluation seperlunya. Apabila dianggap telah cukup, selanjutnya diadakan visitasi lapangan (auditing
lapangan) ke perusahaan untuk mengecek kebenaran proses produksi (menurut Syariat Islam).
Hasil auditing lapangan tersebut selanjutnya dibahas pada Sidang Internal Auditor Halal
LPPOM.Apabila tidak terdapat masalah, selanjutnya produk yang bersangkutan direkomendasikan kepada
Komisi Fatwa MUI untuk mendapatkan Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia.
Jika diperlukan, pemeriksaan (auditing) dapat dilakukan sewaktu-waktu secara tiba-tiba tanpa
pemberitahuan sebelumnya kepada pihak perusahaan (Sidak).
Sertifikat Halal berlaku selama
2 tahun.Setelah itu, apabila diinginkan, Sertifikat Halal dapat diperpanjang kembali untuk masa 2 tahun
berikutnya. Apabila produsen tidak memperbaharui Sertifikat Halalnya, produsen tidak diizinkan lagi
menggunakan label halal berdasarkan sertifikat yang berlaku dan akan diumumkan di berita berkala LPPOM
MUI.
Benarkah biaya Sertifikat Halal MUI mahal?
Isue biaya Sertifikat Halal mahal memang sengaja dihembuskan oleh para makelar (penjual jasa pengurusan
Sertifikat Halal) nakal agar muncul kesan (
image) bahwa biayanya memang mahal, sehingga seakan-akan sah-sah saja bagi para makelar untuk
memungut biaya mahal dari pengurusan Sertifikat Halal tersebut.
Biaya Sertifikat Halal memang berbeda-beda menurut JARAK dan SKALA USAHA perusahaan yang
bersangkutan.
Pada saat visitasi lapangan, adakah identitas khusus bagi para Auditor Halal LPPOM?
Pada saat auditing lapangan, Direktur LPPOM akan menugaskan Auditor Halal serta melengkapinya dengan
Surat Tugas dan

ID-Card resmi (warna hijau dengan foto full colour).


Dapatkah perusahaan di Jawa Tengah mengajukan permohonan Sertifikat Halal?
Lingkup kerja LPPOM MUI DIY adalah seluruh wilayah Provinsi DIY dan sebagian wilayah Provinsi Jawa
Tengah.Oleh karena itu, seluruh perusahaan yang berada di wilayah Jawa Tengah (yang berdekatan dengan
Provinsi DIY) untuk mengajukan Sertifikat Halal melalui LPPOM MUI DIY.
Bolehkah mencantumkan label halal dalam kemasan tanpa terlebih dahulu diaudit?
Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 menyebutkan bahwa setiap perusahaan yang
(memberikan janji dan) mencantumkan label halal pada kemasannya tetapi tidak dapat membuktikannya,
maka diancam pidana penjara maksimal 5 tahun atau denda maksimal Rp 2 milyar rupiah.
Apakah ada untungnya mengajukan dan memiliki Sertifikat Halal?
Orang Islam yang taat kepada syariat agamanya pastilah akan memilih makanan yang halal. Adanya label
halal pada kemasan membuat konsumen merasa tenang dan lebih mantap dalam memilih. Oleh karena itu,
sering terjadi pada beberapa perusahaan, keuntungannya meningkat tajam setelah memiliki Sertifikat
Halal.
Caution!
Untuk keperluan proses sertifikasi, LPPOM MUI DIY
tidak pernah menugaskan kepada seseorang ataupun badan usaha perantara.
Segala biaya di luar biaya resmi sertifikasi di luar tanggung jawab LPPOM MUI DIY.

4.1.

Kesimpulan

PENUTUP

Perhatian Al-Quran terhadap makanan sedemikian besar, sampai-sampai menurut pakar tafsir Ibrahim
bin Umar Al-Biqai, Telah menjadi kebiasaan Allah dalam Al-Quran bahwa Dia menyebut diri-Nya sebagai
Yang Maha Esa, serta membuktikan hal tersebut melalui uraian tentang ciptaan-Nya, kemudian
memerintahkan untuk makan (atau menyebut makanan).
Oleh karena itu, makanlah yang halal lagi baik dari apa saja yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Makanan dan minuman itu tidak dapat sembarangan di produksi dan di konsumsi.sebaiknya harus di pastikan
terlebih dahulu apakah makanan itu halal ataukah haram.karena dari makanan yang kita konsumsi pun dapat
mempengaruhi kepribadian diri.
Dengan begitu kita pun masih bias mengkonsumsi makanan yang enak-enak karena dari sekian banyak
makanan dan minuman yang berada di lingkungan kita itu,mayoritas berstatus halal walaupun sebagian kecil
masih ada makanan dan minuman yang haram.
Ketentuan ini sudah di akui oleh seluruh umat islam karena sudah ada hadits yang mengaturnya.solusinya
agar masyarakat tidak mengkonsumsi makanan haram yaitu; 1.menindak lanjuti produsen yang produksi
makanan haram
2. member sanksi terhadap orang yang mengkonsumsi makanan dan minuman haram
3. member label halal terhadap yang halal,dan tidak member label halal terhadap yang haram.
Selain itu kita juga diharapkan waspada terhadap makanan kaleng, keju dan titik kritisnya serta bersikap
hati-hati terhadap obat yang kita minum. Karena obat yang bercampur dengan sesuatu yang diharamkan
akan berpengaruh terhadap perkembangan jiwa dan tubuh kita sebagaimana kita memakan sesuatu yang
haram.

Dari beberapa pakar kedokteran dan kesehatan memaparkan bahwa makanan yang halal dan sehat adalah
dua hal yang tidak dapat dipisahkan. makanan yang halal akan mencerminkan jiwa yang bersih. Pikiran dan
jasmani yang segar menimbulkan ketentraman dan kekhusyukan sebaiknya, setiap makanan yang telah
diharamkan oleh Islam mengandung bahaya baik lahir maupun batin, namun di era globalisasi diiringi oleh
bergesernya hidup masa kini dan pergeseran ini berdampak negatif terhadap pola hidup sehat dan
mengakibatkan timbulnya berbagai jenis penyakit seperti penyakit jantung dan stroke, kencing manis,
kanker dan lain sebagainya yang merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang berlebih dan tidak
sehat.
Padahal dalam agama kita telah diuraikan tata cara dan budaya dalam urusan makan dan minum dengan
meneladanu Rasul dalam urusan tersebut, yaitu: diniatkan untuk menjaga ketaatan kepada Allah SWT, tidak
berlebihan dalam mengkonsumsi dan tidak memubazirkannya, memulainya dengan membaca basmallah, tidak
boleh mencela makanan dan masih banyak lagi tata cara/budaya yang harus kita teladani dari beliau selain
menambah pahala tetapi juga akan menguntungkan diri kita juga.
Pada dasarnya dalam kondisi apapun penyelewengan terhadap apa yang kita makan (beli) bukan mustahil
akan terjadi, baik yang dilakukan oleh produsen maupun penjual. Maka dari itu diperlukan suatu mekanisme
pengawasan yang ketat, agar makanan yang akan kita konsumsi tetap terjamin kehalalannya. Dan juga kita
harus melakukan penelitian atau sampling acak terhadap apa-apa yang akan kita makan, sehingga mewakili
kondisi keseluruhan. Untuk itu umat Islam yang harus selalu waspada terhadap perkembangan teknologi
pangan yang juga bisa menghasilkan bermacam produk makanan yang haram. Karena dalam Islam makan
merupakan tolak ukur dari segala cerminan penilaian awal yang bisa mempengaruhi berbagai bentuk perilaku
seseorang.
Kelebihan daripada buku ini adalah pada upaya penulis menyertakan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits yang
terkait denga masalah kehalalan yang bukan sja dipandang dari sudut materinya, tetapi juga dari cara
mendapatkannya, dengan demikian banyak pengetahuan yang dapat ditimba dari buku ini. Bahasa daripada
buku ini sederhana sehingga mudah dipahami oleh siapa saja yang membacanya.

Daftar Makanan 'Haram' Buat Kesehatan Gigi


Karta Raharja Ucu

Ilustrasi
JAKARTA, Jaringnews.com - Memiliki gigi sehat adalah impian semua orang, tetapi terkadang kesehatan
gigi acap kali kerap tercemar oleh menu makanan yang biasa kita kunyah. Tak sedikit orang tua yang sering
menggati anak-anaknya dengan sebuah apel. Padahal, menurut penelitian dari Kings College London Dental
Institute, apel tak begitu sehat ketimbang permen ketika dipandang dari sudut pandang kesehatan gigi.
Yang mengejutkan, apel ternyata empat kali lebih berbahaya bagi kesehatan gigi ketimbang minuman
ringan. Mau tahu makanan apa saja yang 'haram' bagi kesehatan gigi. Tengok ulasannya.
1. Apel
Mengkonsumsi buah-buahan khusunya apel memang baik untuk tubuh. Sayangnya menurut para ilmuan,
beberapa jenis apel ternyata mengandung empat sendok teh gula yang bisa mendongkrak tingkat keasaman
mulut. Akibat tentu saja buruk bagi kesehatan gigi. Kendati begitu, ada sisi positif mengkonsumi apel,
sebab apel juga mengandung kalsium yang dikenal mampu menetralisir asam dan menguatkan jaringan
tulang, termasuk gigi Anda.
David Barlett, kepala departemen Prosthodontics di Kings College menjelaskan, masalah utamanya bukan
pada apa yang kita makan, tapi cara memakannya. Ketika seseorang makan sebutir apel secara perlahan,
tingkat asam yang tinggi di dalam apel memiliki banyak waktu untuk merusak gigi, ketimbang mereka yang
cepat menghabiskannya.
Temuan ini disimpulkan berdasarkan sebuah penelitian dalam sebuah penelitian dari 1.000 orang dengan
tingkat usia 18-30 tahun. para peneliti sangat tertarik dengan hubungan antara apa yang dikonsumsi oleh
para responden dan masalah pada gigi dan gusi. Hasil itu menemukan bahwa para responden yang menyukai
apel memiliki 3,7 kali resiko lebih besar dari kerusakan gigi.
2. Hindari Anggur dan Bir
Bir dan anggur ternyata bukan saja buruk bagi kesehatan tubuh, tapi juga kesehatan gigi. Secangkir jus
buah pun ternyata memiliki resiko yang sama besar untuk merusak gigi seperti bir dan anggur yang
menghasilkan empat kali lebih tinggi resiko kerusakan gigi. Resiko itu akan jauh lebih tinggi jika dikonsumsi
secara reguler.
Jalan keluarnya Anda bisa menghentikan kebiasaan minum bir dan anggur, dan meminum jus buah dengan
menggunakan sedotan dan memilih buah yang segar tanpa menambahkan gula.
3. Sereal

Mengapa sereal masuk 'blacklist' para dokter gigi? Tampaknya bentuk sereal yang batangan itu
mengandung gula dalam jumlah besar yang tak baik bagi kesehatan gigi anda.
4. Jangan Menggosok gigi Usai Makan
Coba jawab jujur, apakah setelah makan Anda langsung cepat menggosok gigi? Sebagian orang mengira hal
itu baik untuk kesehatan gigi, padahal hal itu justru membahayakan gigi Anda. Penyebabnya ketika makan,
glazur gigi dilembutkan dengan asam sehingga hal itu sangat rentan dan rapuh.
Dengan menggosok gigi setelah makan Anda hanya akan menciptakan kerusakan lebih jauh jika Anda
menggosok gigi Anda sesegera mungkin setelah makan. Waktu terbaik jika Anda ingin menggosok gigi Anda
adalah 30 menit setelah Anda makan.
5. Permen Karet
Hingga kini masih menjadi kontroversi terkait permen karet. Ada dokter gigi yang mengatakan permen
karet baik untuk kesehatan gigi, sementara tak sedikit yang mengatakan berbahaya.
Dr. Junket dari Universitas Boston berpendapat, permen karet bebas gula, utamanya yang memiliki rasa
buah, mengandung tingkat asam yang tinggi. Asam ini akan menyebabkan glazur gigi dan meningkatkan
kerusakan gigi. Tetapi Penelitian lain menunjukan mengunyah peremn karet setelah makan besar, dan
setelah ngemil, dapat mengurangi 40 persen dari resiko kerusakan gigi.

F. AKIBAT BURUK DARI MAKANAN DAN MINUMAN YANG HARAM


Apabila manusia memakan makanan dan meminum minuman yang haram maka akan menimbulkan akibat buruk
baik manusia itu sendiri baik terhadap pribadinya maupun terhadap orang lain atau masyarakat bahwaka
terhadap lingkungannya. Di antara akibat buruk dari makanan dan miuman yang haram adalah:
1. Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda
yang artinya:
Dari Abu Hurairah R.a. ia berkata:
Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah Saw adalah Dzat Yang Maha Baik, tidak mau menerima
kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin sesuai dengan yang
diperintahkan kepada para Rasul. Allah Taala berfirman: Hai Para Rasul, makanlah dari amaknan yang baikbaik dan kerjakanlah amal yang shalih, Allah Swt berfirman: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di
antara rizki yang baik-baik yang kami berikan kepada kamu sekalian (HR. Muslim)

Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa (terutama minuman keras yang mengandung alkohol),
seperti:
a. Kecerdasan menurun
b. Cenderung lupa dan melakukan hal-hal yang negatif
c. Senang menyendiri dan melamun
d. Semangat kerja berkurangn
Makan dan minuman yang haram dapat membahayakan kesehatan
Makanan dan minuman yang haram memubadirkan harta
Menimbulkan permusuhan dan kebencian
Menghalangi mengingat Allah
Allah berfirman:
Artinya:
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang;
Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah[5] : 91)
Di Indonesia sudah ada Majlis Ulama Indonesia yang memiliki Lembaga Pengawasan Obat dan Makanan
(LPOM). Tugas dari LPOM adalah mengkaji dan mengawasi makanan dan minuman yang beredar di ndonesia,
apakah telah memenuhi syarat atau tidak. Seminggu Umat Islam akan mendapat ketenangan dalam
mengonsumsesi makanan dan minuman.

Pengaruh Makanan Haram


Hendaknya kita bertaqwa kepada Allah dengan cara memakan makanan yang halal dan menjauhi makanan
yang haram. Karena makanan yang baik itu mempunyai pengaruh yang besar bagi manusia, terhadap
akhlaqnya, kehidupan hatinya dan jernihnya pandangan serta diterimanya amal-amal kita. Sedangkan
makanan yang haram mempunyai dampak buruk bagi manusia, yang kalaulah dampak itu hanyalah tidak
dikabulkannya doapun niscaya hal itu merupakan kerugian yang besar. Karena seorang hamba tidak lepas
dari kebutuhan berdoa kepada Allah.

Di samping itu masih ada dampak lain dari memakan yang haram, yaitu tidak diterimanya amal-amal yang
telah
Dalam

kita
sebuah

laksanakan.
hadits

disebutkan:

Dari Abu Hurairah radhiyallah anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa
memperoleh harta dengan cara yang haram, kemudian ia shadaqahkan, maka tidak akan mendatangkan
pahala, dan dosanya ditimpakan kepadanya. (HR. Ibnu Hibban dalam Kitab Shahihnya dengan sanad hasan).
Ibnu Umar radhiyallah anhu berkata: Barangsiapa membeli baju dengan sepuluh ribu dirham, namun dari
sepuluh ribu dirham tersebut ada satu dirham yang haram, maka Allah tidak menerima amalnya selama baju
itu masih menempel di tubuhnya.
Ibnu Abbas radhiyallah anhu berkata: Allah tidak menerima shalat seseorang yang di dalam perutnya ada
sedikit makanan haram.
Para salafus shalih sangat berhati-hati sekali terhadap apa-apa yang akan masuk ke dalam mulut dan perut
mereka. Mereka amat bersikap wara di dalam menjauhi hal-hal yang syubhat apalagi yang haram.
Dalam kitab shahih Al-Bukhari disebutkan, Aisyah radhiyallah anha menceritakan bahwa Abu Bakar
mempunyai pembantu yang selalu menyediakan makanan untuknya. Suatu kali pembantu tersebut membawa
makanan maka iapun memakannya. Setelah tahu bahwa makanan tersebut didapatkan dengan cara yang
haram, maka dengan serta merta ia masukkan jari tangannya ke kerongkongan, kemudian ia muntahkan
kembali makanan yang baru saja masuk ke dalam perutnya.
Imam An-Nawawi ketika hidup di negeri Syam, ia tidak mau memakan buah-buahan di negeri tersebut.
Tatkala orang menanyakan tentang sebabnya, maka ia menjawab: Di sana ada kebun-kebun wakaf yang telah
hilang, maka saya khawatir memakan buah-buahan dari kebun tersebut.
Makanan haram bisa disebabkan memang dzatnya yang haram, seperti: bangkai, daging babi, darah dan
sebagainya. Atau karena haram cara mendapatkannya, seperti dengan cara mencuri, riba, curang dalam jual
beli, korupsi, suap dan lain sebagainya. Praktek-praktek mendapatkan harta dengan cara yang haram dapat
dengan mudah kita saksikan di zaman ini. Perampokan, penipuan, riba, korupsi, kolusi dan yang lainnya
hampir-hampir selalu diekspos tiap hari oleh koran-koran dan televisi atau media lainnya. Seolah-olah hal ini
sudah merupakan masalah yang biasa. Segala macam cara akan digunakan manusia dalam rangka untuk
mendapatkan harta yang sebanyak-banyaknya.
Rasulullah telah bersabda: Akan datang suatu zaman, sese-orang tidak akan peduli terhadap apa yang ia
ambil, apakah itu halal atau haram. (HR. Bukhari).
Padahal harta yang haram itu selain berdampak tidak terkabulnya doa dan ditolaknya amal, ia juga
merupakan sebab mendapatkan adzab Allah di akhirat nanti. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan bahwa
tidak bergerak dua telapak kaki anak cucu Adam di hari kiamat nanti sampai ditanya (salah satunya)
tentang hartanya darimana ia dapatkan dan ke mana ia belanjakan. (untuk matan lengkapnya lihat Sunan AtTirmidzi, hadits no.2417).

Maka hendaknya kita bermuhasabah, introspeksi diri. Berapa banyak doa yang telah kita panjatkan kepada
Allah, berapa banyak istighotsah digelar dalam rangka mengatasi berbagai krisis yang mendera bangsa kita,
dan berbagai bencana yang menimpa negeri kita. Namun pada kenyataannya bencana demi bencana tetap
melanda, berbagai krisis tidak teratasi dan berbagai kesulitan tak kunjung usai. Mungkinkah ini karena
bangsa Indonesia sudah terbiasa dengan praktik-praktik mendapatkan harta dengan cara yang haram?
Sudah terbiasa mengkon-sumsi barang-barang haram, sehingga Allah tidak mengabulkan doa-doa kita?
Wallahu Alam bish Shawab. (Qodri Fathurrohman)

Anda mungkin juga menyukai