TAHUN : 2003
NOMOR : 201
SERI : D
zakat
merupakan
pranata
keagamaan
untuk
guna
dan
berdaya
guna
serta
dapat
dipertanggungjawabkan ;
d. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, b dan c, dipandang perlu menyusun pedoman,
pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqoh yang ditetapkan
dengan Keputusan Walikota.
Mengingat
Nomor
17
Tahun
2000
tentang
Pajak
-2-
3. Undang
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah
Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3828) ;
4. Undang-undang
Nomor
22
Tahun
1999
tentang
: KEPUTUSAN
WALIKOTA
CILEGON
TENTANG
PEDOMAN
-3-
7. BAZIS
7. BAZIS
Tingkat
Kecamatan
adalah
BAZIS
yang
Tingkat
Desa/Kelurahan
adalah
Bazis
yang
adalah
mengeluarkan
miliknya
Kewajiban
sejumlah
untuk
bagi
setiap
tertentu
diserahkan
dari
kepada
muslim
untuk
harta/kekayaan
yang
berhak
setiap
muslim
menerimanya, meliputi :
a. Zakat
Maal
adalah
Kewajiban
bagi
sejumlah
tertentu
dari
natura
yang
Sosial
kemanusiaan
adalah
Pemberian
sumbangan
sosial
secara sukarela ;
-4-
17. Kadar
17. Kadar Zakat adalah Persentase besarnya zakat yang harus
ditunaikan ;
18. Muzakki adalah Orang atau Badan Hukum Yang wajib
mengeluarkan Zakat ;
19. Munfiq adalah Orang atau Badan Hukum yang memberi
Infaq ;
20. Musadiq adalah Orang atau Badan Hukum yang memberi
Shadaqoh ;
21. Mustahiq adalah Perorangan atau Lembaga/sosial yang
karena keadaan dan kegiatannya behak menerima zakat,
Infaq dan Shadaqoh ;
22. Ashnaf adalah orang atau badan yang behak menerima
bagian tertentu dari zakat termasuk atau infaq / sodaqoh
yang terdiri :
a. fakir yaitu orang yang tidak memiliki harta dan tidak
mempunyaoi mata penghasilan layak yang memenuhi
kebutuhan seperti makan, pakaian, perumahan dan
kebutuhan primer lainnya ;
b. miskin yaitu orang yang memiliki harta dan mempunyai
mata pencaharian tetap tetapi penghasilannya belum
mencukupi
keperluan
minimal
bagi
dirinya
dan
keluarganya ;
c. amil yaitu petugas-petugas BAZIS dan unit satuan kerja
pelaksanaan pengumpulan ;
d. mualaf yaitu orang yang baru saja masuk / memeluk
agama islam yang masih perlu dimantapakan hatinya
agar cenderung beriman atau tetap beriman kepada
allah, dengan catatan masa mualaf harus ada batasnya
-5-
dan kemudian menjadi mukalaf termasuk juga lembagalembaga dawah yang mengarahkan sasaran dawahnya
kedaerah-daerah yang belum beragama Islam dan sukusuku terasing ;
e. riqab yaitu pembebasan budak berlian ;
f. gharimin
yaitu
orang
yang
terlilit
hutang
untuk
g. sabilillah
g. sabilillah yaitu usaha atau kegiatan perorangan yang
bertujuan
untuk
menegakan
agama
atau
demi
keagamaan
dan
pembangunan
fisik
keagamaan ;
h. ibnu sabil yaitu orang yang sedang berpergian dari satu
tempat ke tempat lain yang kehabisan bekal dengan
syarat kepergiannya tidak untuk maksiat termasuk para
dai,
guru
kekurangan
agama
dan
biaya
dalam
lain-lain
sebagainya
melaksanakan
tugas
yang
dan
pengabdiannya.
23. Mustahiq Produktif adalah mustahiq yang memanfaatkan
bantuan/ santunan dari bazis kota cilegon sebagai modal
usaha yang bersifat produktif ;
24. Sumber Khusus adalah sumber dana yang berasal dari
bantuan pemerintah dan/atau badan hukum tetentu, yang
karena sifat dan pertimbangan khusus pengumpulannya
dilaksanakan oleh BAZIS Kota Cilegon ;
25. Bank BAZIS adalah bank yang telah ditetapkan oleh
masing-masing
BAZIS
pengumpulan BAZIS ;
26. Petugas adalah perlaksana pengumpulan zakat, infak dan
shadaqoh yang secara langsung melaksanakan ijab qobul
-6-
dengan
para
muzakki,
munfiq
atau
mushadiq
dan
Pasal
Pasal 3
Hakikat pengelolaan ZIS adalah memberikan pelayanan kepada
masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat, infaq dan
sodaqoh dalam rangka menigkatkan kesejahteraan umat lahir
dan batin.
BAB III
PRINSIP PENGELOLAAN ZIS
Pasal 4
Pengelolaan ZIS dilaksanakan dengan menganut 5 (lima) prinsip,
yaitu :
1. Prinsip kesadaran umum artinya dalam pengumpulan ZIS
hendaknya
mempunyai
dampak
positif
terhadap
upaya
manfaat
memberikan
artinya
manfaat
kemaslahatan umat ;
hasil
yang
pengelolaan
ZIS
harus
sebesar-besarnya
guna
-7-
koordinasi
secara
harmonis
antar
berbagai
perlu
adanya
keterpaduan
antar
secara
berbagai
memberikan
melaksanakan
kemudahan
kewajibannya
bagi
Muzakki
ditetapkan
jenis
dalam
dan
penghitungan zakat ;
(2) Jenis dan penghitungan Zakat sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) Pasal ini, tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
BAB
BAB V
PENGUMPULAN ZIS
Bagian Pertama
Pengumpulan ZIS
Pasal 6
(1) BAZIS Kota Cilegon mempunyai kewajiban mengumpulkan
zakat, infaq dan Shadaqoh dari seluruh Muzakki, Munfiq dan
Mushadiq warga wilayah Kota Cilegon ;
(2) BAZIS Kota Cilegon dapat menerima harta selain ZIS, seperti
hibah, wasiat, waris, dan kafarat.
-8-
Pasal 7
Pengumpulan ZIS ditetapkan mulai awal bulan sampai dengan
akhir bulan tahun berikutnya (1 tahun).
Pasal 8
(1) Hasil pengumpulan ZIS dari seluruh Kota Cilegon disimpan di
Bank dengan sistem syariah, yang ditetapkan oleh BAZIS
Kota Cilegon ;
(2) Pengumpulan
sistem
penyetoran
selain
perbankan
2. Para
2. Para Profesional dalam bidang tertentu (dokter, pengacara /
ahli hukum, dosen, konsultan dan lain sebagainya yang akan
ditentukan lebih lanjut oleh Dewan Pertimbangan).
3. Para Pengusaha dalam bidang-bidang pertanian, peternakan,
perikanan, perdagangan, dan jasa.
Bagian Ketiga
Sasaran Pembinaan dan Penyuluhan
Pasal 10
-9-
yang
berhubungan
dengan
pelayanan
dan
dawah lembaga
sosial
pendidikan,
sasaran
pembinaan
dan
penyuluhan
para
(2) Prosedur
(2) Prosedur dan Tata Cara serta metode pembinaan dan
penyuluhan mengacu kepada konsep yang akan ditetapkan
oleh bidang penyuluhan BAZIS Kota Cilegon.
Bagian Keempat
Tempat Pengumpulan ZIS
Pasal 12
- 10 -
Para
Muzakki,
Munfiq
dan
Mushadiq
dapat
langsung
tertentu
yang
telah
dibentuk
serta
memperoleh
BAZIS Kota
Cilegon.
Pasal 14
Pembentukan
dan
penetapan
tempat
pengumpulan
ZIS
berbagai
macam
fasilitas
dan
kemudahan
b. Berkedudukan
b. Berkedudukan di Masjid atau tempat lain yang dipandang
strategis oleg BAZIS Kota Cilegon ;
c. Memiliki pengurus harian sekurang-kurangnya 3 (tiga)
orang, terdiri atas Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
Pasal 15
- 11 -
2. Lembar II
3. Lembar III
c. Model
: untuk UPZ.
2. Lembar II
3. Lembar III
f. Model
f. Model L-2 digunakan untuk melaporkan rekapitulasi hasil
zakat dan infak / sedekah BAZIS Kecamatan (rangkap 3),
dengan rincian :
1. Lembar I
2. Lembar II
- 12 -
3. Lembar III
2. Lembar II
2. Lembar II
3. Lembar III
c. Menyerahkan
c. Menyerahkan formulir isian model P-2 (rangkap 3) beserta
uang zakat kepada petugas Bank ;
d. Menerima salinan bukti setoran formulir model P-2
Lembar I dari Bank sekaligus ijab qobul dengan petugas
bank.
- 13 -
c. mengisi
- 14 -
dengan
para
Muzakki,
Munfiq
dan
- 15 -
lembar II.
BAB VII
PROSEDUR DAN TATA CARA PELAPORAN
HASIL PENGUMPULAN ZIS
Bagian Pertama
Pelaporan Hasil Pengumpulan ZIS
Pasal 20
(1) Laporan hasil pengumpulan ZIS dilakukan secara periodik
dan berjenjang dari mulai UPZ, BAZIS Kecamatan sampai
BAZIS Kota Cilegon ;
(2) Laporan tahunan hasil pengumpulan ZIS harus disahkan oleh
Dewan Pertimbangan
Dewan Pertimbangan
dapat
disebarluaskan
dengan
menggunakan
formulir
standar
- 16 -
b. menyerahkan
b. menyerahkan formulir model L-1 (rangkap 3) yang telah
diisi berikut kelengkapan bukti salinan formulir model P-1
lembar II dan salinan formulir model P-2 lembar I kepada
ketua UPZ untuk disahkan dan ditandatangani.
c. memberikan formulir model L-1 (rangkap 3) yang telah
ditandatangani oleh Ketua UPZ dan mencatatnya di buku
agenda ;
d. membubuhkan
paraf
hasil
pemeriksaan
kelengkapan
Kecamatan dan
BAZIS Kota.
(2) Petugas BAZIS Kecamatan.
a. menerima dan memeriksa kelengkapan isi serta bukti
formulir model L-1 lembar II dari UPZ ;
b. membubuhkan paraf hasil pemeriksaan bukti serta isi
dalam formulir model L-1 (rangkap 3) ;
c. menyerahkan formulir model L-1 (rangkap 3) untuk
disahkan
dan
ditandatangani
oleh
ketua
BAZIS
Kecamatan ;
d. menerima kembali formulir model L-1 (rangkap 3) yang
telah ditandatangani oleh Ketua BAZIS Kecamatan ;
e. menyimpan formulir model L-1 lembar II kedalam arsip ;
f. mengisi dan melengkapi formulir model L-1 ( rangkap 3)
berikut bukti kelengkapan formulir model L-1 dan model
L-2 ( rangkap 3 ) berikut bukti kelengkapan formulir untuk
dilaporkan ke BAZIS Kota.
(3) Petugas BAZIS Kota :
- 17 -
kelengkapan
formulir
dari
petugas
BAZIS
Kecamatan ;
b. mencatat
b. mencatat formulir model L-1 dan model L-2 (rangkap 3)
kedalam
buku
agenda
dan
bilamana
perlu
dapat
paraf
hasil
pemeriksaan
kelengkapan
bukti serta isi di dalam formulir model L-1 dan model L-2
(rangkap 3) ;
d. menyerahkan formulir model L-1 dan model L-2 (rangkap
3) untuk disahkan dan ditandatangani oleh ketua BAZIS
Kota ;
e. menerima kembali formulir model L-1 dan model L-2
(rangkap 3) yang telah ditandatangani oleh ketua BAZIS
Kota ;
f. menyerahkan kembali formulir L-2 kepada petugas BAZIS
Kecamatan dan menerima resi penerimaan dari petugas
BAZIS Kecamatan ;
g. menyimpan formulir model L-1 lembar III dan model L-2
lembar II dan III kedalam lemari arsip ;
h. mengisi dan melengkapi formulir model L-2 lembar III dan
model L-3 berikut bukti kelengkapan formulir untuk
dilaporkan ke BAZIS Propinsi.
Bagian Ketiga
Hak Amil/Insentif Petugas BAZIS
Pasal 22
(1) BAZIS
Kota
memperoleh
Cilegon
selaku
petugas
pengelola
(Amil)
- 18 -
(2) Keputusan
tentang
sebagaimana
perubahan
persentase
hak
amil
ditetapkan selambat-
(delapan
koma
lima
persen)
merupakan
hak
nilai
zakat
fitrah
tersebut
kepada
pengumpulan
dan
Pendayagunaan
Zakat
Fitrah
- 19 -
masyarakat
dan
alim
ulama
setempat
yang
- 20 -
akan
diserahkan,
dan
Zakat Fitrah
menyerahkannya
kepada
tersebut
kepada
BAZIS
Kota
Cilegon
dengan
BAB
BAB IX
KEBIJAKSANAAN PENYALURAN PENDAYAGUNAAN
HASIL PENGUMPULAN ZIS
Bagian Pertama
Sasaran Penyaluran
Pasal 26
(1) ZIS yang berhasil dikumpulkan oleh BAZIS Kota Cilegon
seluruhnya akan disalurkan / dikembalikan kepada yang
berhak (ashnaf) sesuai dengan tuntutan syariat islam, yaitu :
fakir, miskin, mualaf, gharimin, riqab, sabilillah, ibnusabil
dan amilin, sebagaimana dimaksud Pasal 1 huruf t ;
(2) Guna memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada
umat,
maka
pembagian
BAZIS
Kota
wewenang
Cilegon
penyaluran
telah
menetapkan
pendayagunaan
ZIS
disalurkan
kepada
ashnaf,
maka
ashnaf-ashnaf
- 21 -
fakir,
miskin,mualaf,
gharimin
dan
riqab
secara
mendahulukan
dapat
dikelola
professional
ekonomis
rangka
meningkatkan
tercapainya
sasaran
- 22 -
fisik
pembangunan
pendidikan,
balai
keagamaan,
seperti
bantuan
rehabilitasi
tempat
ibadah,
kesehatan
poliklinik,
rumah
untuk
tempat
sakit,
2) Bantuan
2) Bantuan kegiatan keagamaan, seperti bantuan untuk seminar,
penataran majlis-majlis taklim, organisasi, dan dakwah.
Pasal 32
Penyaluran dana ZIS kepada ashnaf Mualaf, garimin, riqab dan
ibnu sabil berupa bantuan konsumtif guna meringankan beban
mereka :
1) Keputusan pendayagunaan hasil ZIS kepada Mustahiq (baik
lembaga atau perorangan) yang jumlah bantuannya lebih dari
Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) per mustahiq ditetapkan
BAZIS Kota ;
2) Bagi setiap Mustahiq (baik lembaga maupun perorangan)
yang mendapat jumlah bantuan Rp.
Ribu Rupiah)
Kecamatan.
Bagian Ketiga
- 23 -
dan
tanggung
jawab
dalam
penyaluran
Sumber
majlis-majlis
ibadah,
poliklinik,
tempat
sarana
media
Dana
Manusia
organisasi
dakhwah,
pendidikan,
dakhwah
berupa
balai
(media
seminar,
rehabilitasi
kesehatan
cetak,
media
elektronik) ;
2. BAZIS Kecamatan berwenang dan bertanggung jawab dalam
penyaluran, pengawasan dan pendayagunaan ZIS kepada
kelompok fakir, miskin, mualaf, gharimin, dan riqab yaitu :
a. Ashnaf Mualaf, riqab dan ghorimin dalam bentuk bantuan
konsumtif ;
b. Ashnaf
b. Ashnaf fakir / miskin dalam bentuk bantuan produktif
berupa
modal
usaha
bagi
pedagang
kecil
dan/atau
- 24 -
DP-3
digunakan
untuk
membuat
surat
perintah
5) Model
5) Model DP-4 digunakan sebagai kartu pembayaran cicilan ;
6) Model DP-5 digunakan untuk membuat surat tanda terima
surat kuasa pemotongan gaji ;
7) Model DP-6 digunakan untuk membuat surat tanda terima
surat-surat berharga sebagai agunan ;
8) Model DP-7 digunakan untuk membuat surat pernyataan
persetujuan suami / istri.
Pasal 36
- 25 -
A-1
digunakan
untuk
isian
permohonan
calon
B-1
digunakan
untuk
permohonan
bantuan
keagamaan ;
3) Model B-2 digunakan untuk isian bantuan guru ngaji yang
tidak mempunyai penghasilan tetap dan merbot masjid.
Pasal 38
Khusus untuk gharimin pernyataan tidak bisa membayar hutang
harus menyertakan bukti tagihan dari yang menghutangkan
disertai
keterangan
dari
RT/RW,
Desa/Kelurahan
tentang
ketidakmampuannya.
BAB
BAB X
PROSEDUR PENYALURAN PENDAYAGUNAAN ZIS BAGI KELOMPOK
FAKIR, MISKIN, MUALAF, RIQAB, GHARIMIN
Bagian Pertama
- 26 -
Lurah.
Pasal 40
Pemberian bantuan pinjaman modal usaha (dana produktif)
sebagaimana dimaksud pada Pasal 39 ayat (1) dilakukan secara
bertahap :
1. Pinjaman Tahap I sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah)
dengan jangka waktu cicilan maksimal 4 (empat) bulan ;
2. Pinjaman Tahap II sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu
rupiah) dengan jangka waktu cicilan maksimal 4 (empat)
bulan ;
3. Pinjaman Tahap III sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu
rupiah) dengan jangka waktu cicilan maksimal 4 (empat)
bulan ;
4. Pinjaman Tahap IV sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
dengan jangka waktu cicilan maksimal 6 (enam) bulan,
sebagaimana pinjaman terakhir.
Pasal 41
(1) Untuk mengatasi terjadinya tunggakan cicilan pinjaman
modal usaha
Mustahiq
produktif
tidak
dapat
melunasi
(3) Apabila
- 27 -
dalam
ayat
(2)
masih
tetap
tidak
dapat
yang
berkewajiban
telah
melaporkan
disepakati,
kepada
Dewan
Dewan
Pelaksana
Pertimbangan
Mengajukan
pinjaman modal usaha (dana
permohonan
bantuan
c)
d)
Menerima
proposal/pengajuan
Meneliti
permohonan
dan
dan
kelayakan
menyeleksi
usaha
calon
surat
mustahik
produktif ;
f)
Memberikan formulir model DP dan DP7 kepada calon mustahik produktif yang memenuhi
persyaratan ;
g)
h)
i)
produktif
yang
mewawancarai
calon
mustahik
memenuhi
persyaratan
dengan
mengadakan
peninjauan
ke
tempat
- 28 -
k)
l)
m)
Mengadakan
wawancara
dan
Mengajukan
besarnya
bantuan
Membuat
perjanjian
dengan
SLTP
- 29 -
c.
menerima
bantuan
dan
memanfaatkannya
untuk
kepentingan belajar.
Pasal
Pasal 44
Persyaratan umum pinjaman biaya pendidikan S1, Pascasarjana
S2 dan S3 adalah :
1. Persyaratan permohonan
a. mengajukan permohonan tertulis kepada Ketua Dewan
Pelaksana BAZIS Kota Cilegon ;
b. Warga Negara Indonesia ;
c. Beragama Islam ;
d. Penduduk Kota Cilegon dengan melampirkan foto copy KTP
dan kartu mahasiswa ;
e. Melampirkan foto copy Ijazah terakhir ;
f. Sedang dalam proses penyelesaian tugas akhir ;
g. surat keterangan dari Pimpinan Perguruan Tinggi yang
menyatakan bahwa pemohon bukan sebagai tugas belajar /
tidak menerima beasiswa ;
h. Mengisi formulir model A-1 yang diperoleh dari BAZIS Kota
Cilegon.
2. Bagi penerima pinjaman biaya pendidikan yang telah diwisuda
diwajibkan menyerahkan Skripsi/ thesis.
Pasal 45
Prosedur pengajuan permohonan biaya pendidikan program S1,
S2 dan S3.
1. Mustahiq Pemohon :
a.
membuat
surat
permohonan
yang
dilampiri
dengan
- 30 -
b.
menyampaikan
surat
permohonan
tersebut
beserta
dasar
informasi
yang
diperoleh
dalam
berkas
permohonan ;
c. Menetapkan
c. Menetapkan
jumlah
bantuan
untuk
masing-masing
keputusan
BAZIS
Kota
Cilegon
tentang
- 31 -
Pasal 47
Prosedur penyaluran pendayagunaan ZIS bagi Mustahiq, Muallaf,
Gharimin dan Riqab adalah sebagai berikut :
1. Muallaf / gharimin / Riqab
Mengajukan permohonan ke BAZIS Kota dengan mengisi
formulir model B1 disertai kartu identitas dan surat-surat
keterangan dari lembaga yang terkait, sebagai berikut :
a. Muallaf
1) Surat tanda bukti masuk islam, KTP atau identitas lainya
;
2) Surat keterangan dari lembaga keagamaan.
b. Gharimin
b. Gharimin
1) KTP atau identitas lainnya ;
2) surat keterangan dari instansi yang berwenang.
c. Riqab
1) KTP atau identitas lainnya ;
2) surat keterangan dari yang berwenang.
2. BAZIS Kota
a. Menerima
dan
menelitian
permohonan
beserta
laporannya ;
b. Mewawancarai pemohon untuk mengetahui kebenaran
permohonannya ;
c. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan dana
yang tersedia ;
d. Menyimpan arsip / dokumen pemberian bantuan dimakud.
BAB XI
PROSEDUR PENYALURAN PENDAYAGUNAAN ZIS BAGI
KELOMPOK SABILILLAH DAN IBNU SABIL
Bagian Pertama
Prosedur Penyaluran Pendayagunaan ZIS Untuk Fisik
Keagamaan Kegiatan Keagamaan
Pasal 48
- 32 -
bantuan
fisik
keagamaan
Panitia,
serta
diketahui
oleh
Kepala
f. Gambar
f. Gambar bangunan ( bila ada) ;
g. Rekomendasi dari Walikota, khusus untuk pembangunan
skala besar ;
h. Izin mendirikan Bangunan (IMB).
(2) Persyaratan permohonan yang harus dilampirkan pada
waktu mengajukan permohonan untuk memperoleh bantuan
kegiatan keagamaan adalah sebagai berikut :
a. Mangajukan permohonan bantuan kegiatan keagamaan
disertai
susunan
pengurus/
Panitia
dan
rencana
anggaran ;
b. Mengisi formulir yang diperoleh dari BAZIS Kota Cilegon.
Pasal 49
Prosedur
penyaluran
keagamaan
pendayagunaan
(pembangunan
bantuan
rehabilitasi
untuk
adalah
fisik
sebagai
berikut :
1. Mustahiq ( pemohon)
a. Membuat surat permohonan ;
b. Mempersiapkan
kelengkapan
persyaratan
permohonan
- 33 -
peninjauan
lapangan,
untuk
mengetahui
besar
bantuan
untuk
mesing-masing
e. Membuat
e. Membuat daftar rekapitulasi nama pemohon dan jumlah
bantuan yang akan diberikan sesuai dengan alokasi dana
yang telah ditetapkan oleh Dewan Pertimbangan BAZIS
Kota Cilegon ;
f. Menyiapkan
rancangan
dan
hasil
keputusan
Dewan
pemohon
sesuai
dengan
kepentingan
dan
prioritasnya ;
g. Menerima Keputusan Dewan Pertimbangan BAZIS Kota
Cilegon tentang daftar nama mustahik dan jumlah dana
bantuan yang diperoleh ;
h. melaksanakan
penyerahan
bantuan
kepada
pemohon
dan
menyimpan
dokumen - dokumen
- 34 -
surat
permohonan
dilampiri
persyaratan
2. BAZIS
peninjauan
lapangan,
untuk
mengetahui
besar
bantuan
untuk
masing-masing
- 35 -
pemohon
sesuai
dengan
kepentingan
dan
prioritasnya ;
g. Membukukan
dan
menyimpan
dokumen-dokumen
surat
pemberitahuan
tentang
rencana
- 36 -
(2) BAZIS
dan
meneliti
permohonan
beserta
lampirannya ;
b. Mewawancarai
pemohon
untuk
mengetahui
kebenarannya ;
c. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan dana
yang
tersedia ;
d. Menyimpan
arsip
dokumen
pemberian
dimaksud.
BAB XII
PENYALURAN PENGGUNAAN ZAKAT FITRAH
Pasal 53
bantuan
- 37 -
Dalam
pengumpulan
dan
pendayagunaan
zakat
fitrah,
terkoordinasi
dengan
instansi
terkait
kepada
masyarakat ;
(2) Penyuluhan dan penerangan
di maksud dilaksanakan
(Dawah,
Pasal
Pasal 56
(1) Dalam upaya menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada
BAZIS
Kota
Cilegon
dilaksanakan
pembinaan
tertib
- 38 -
Cilegon
bekerjasama
dengan
instansi
terkait
yang
laporan
keuangan
BAZIS
Kota
Cilegon
meningkatkan
sistem
pengelolaan
kepercayaan
ZIS,
dilakukan
masyarakat
terhadap
pengawasan
secara
Pasal
Pasal 60
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
- 39 -
Agar
setiap
orang
dapat
mengetahui,
memerintahkan
Ditetapkan di Cilegon
pada tanggal
Oktober 2003
WALIKOTA CILEGON,
ttd
H. Tb. AAT SYAFAAT
Diundangkan di Cilegon
pada tanggal 27 Oktober 2003
SEKRETARIS DAERAH KOTA CILEGON,
H. RUSLI RIDWAN
LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2003 NOMOR 201 SERI D
27