Anda di halaman 1dari 2

Affine Cipher

Affine cipher adalah teknik cipher yang merupakan perluasan dari caesar cipher. Dengan
menggunakan faktor pengali dan substitusi, didapatkan cipherteks hasil enkripsi. Caesar cipher
adalah kasus khusus dari affine cipher dengan faktor pengali satu sehingga menghasilkan
cipherteks yang hanya berupa penggeseran.
Enkripsi: C = mP +b (mod n)
Dekripsi: P = m-1 (C-b) (mod n)
Kunci: m dan b
Keterangan:
n: ukuran alfabet
m: bilangan bulat yang relatif prima dengan n
b: jumlah pergeseran
m-1: inversi dari m (mod n)
Affine cipher tidak aman karena kunci mudah ditemukan. Salah satu caranya adalah dengan
menggunakan exhaustive search. Hal ini disebabkan ada 25 pilihan untuk b dan 12 buah nilai m
yang relatif prima dengan 26 (alfabet saja). Selain dengan exhaustive search, affine cipher juga
mudah diserang menggunakan known-plaintext attack. Misalkan kriptanalis mempunyai dua
buah plainteks P1 dan P2 yang berkoresponden dengan cipherteks C1 dan C2., maka m dan b
mudah dihitung dari buah kekongruenan simultan berikut ini:
C1 = mP1 + b (mod n)
C2 = mP2 + b (mod n)
Keunggulan afiine cipher
Keunggulan metode ini terletak pada kuncinya, yaitu nilai integer yang menunjukkan pergeseran
karakter-karakter, kekuatan kedua terletak pada barisan bilangan-bilangan yang berfungsi
sebagai pengali dengan kunci. Barisan tersebut dapat berbentuk barisan bilangan ganjil, barisan
fibonaci, barisan bilangan prima, serta deret yang dapat kita modifikasi sendiri. Dalam proses
pembuatan ciperteks pada suatu pesan yang panjang kita dapat mengkonversikan pesan itu
kedalam bentuk matriks persegi atau matriks nxn, dengan cara ini akan menghemat waktu untuk
mengenkripsikan beberapa huruf sekaligus.

Kelemahan affine cipher


Mengenai kelemahan, walaupun Affine Cipher memiliki keunggulan penyandian yang baik
dibandingkan algoritma subtitusi lain, namun juga memiliki kelemahan yang dapat dipecahkan
oleh Kriptonalis lain.
Pertama, disebut sebagai Ciphertext only attack yaitu memecahkan suatu pesan yang terenkripsi
oleh algoritma subtitusi Affine dengan memanfaatkan perbandingan frekuensi kemunculan huruf
yang paling sering muncul dengan kaidah susunan huruf-huruf yang paling sering digunakan
dalam bahasa Indonesia. Misalnya huruf a adalah huruf yang dominan penggunaannya dalam
menjalin sebuah kata.
Kedua, Exhautive key search. Sistematikanya seperti ini, dikarenakan kunci m pada subtitusi
terdapat hanya 25 kemungkinan kunci untuk alphabet yaitu nilai b dan 255 kemungkinan kunci
untuk ASCII() dan 12 bilangan untuk bilangan koprima a. berarti kemungkinan yang dapat
diambil oleh Kriptonalis hanya 25x12=300 kemungkinan kunci untuk masing-masing nilai a dan
b.
Menutupi kekurangan affine cipher
Dengan memperkuat kunci simetrisnya dengan penggunaan pseudoinverse. Penanggulangannya
dilakukan dengan cara merubah kunci matriks plainteks yang berupa matriks persegi atau
matriks nxn dengan matriks mxn. Dengan menggunakan matriks ini panjang cipherteks
tergantung pada ukuran matriks sehingga panjang cipherteks yang diperoleh tidakkan sama
dengan plainteksnya. Dengan modifikasi ini akan menyulitkan pihak lain untuk memecahkan
pesan yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai