Anda di halaman 1dari 14

SOLUSI ESSAY OAP 2007

1. Sebuah asteroid mempunyai setengah sumbu panjang elips a= 2,5 SA. Semester I
tahun 2007 ia berada di perihelion. Kapankah ia berada di aphelion ?

Jawab :
3
P  a 3/ 2  (2,5) 2
 3,95 tahun
Asteroid berada di aphelion pada saat
T = 2007+P/2 = 2007+1,98= 2008,98

Jadi semester I tahun 2009 (ditulis I/2009)


2. Ilustrasi berikut menggambarkan wahana (space-probe) yang melakukan perpindahan
orbit Hohmann (lingkaran ke lingkaran) dari Bumi ke Mars. Jika jarak rata-rata Mars-
Matahari=1,52 SA. Perkirakan waktu yang dibutuhkan oleh wahana tersebut untuk
sampai ke planet Mars.

Jawab :
Sumbu panjang orbit transfer ;

2aT = ab + am = 1+1,5=2,5 SA  aT = 1,25 SA

Dari hukum Kepler III

3/ 2
 aM 
3/ 2
P  1,26 
   M , PM  1     1,41 tahun
 aB  PB  1 

Tempo yang diperlukan untuk sampai di Mars adalah t = 0,5 PT = 0,7 tahun = 8,5 bulan
3. Periode orbit asteroid Pallas mengitari Matahari adalah 4.62 tahun, dan eksentrisitas
orbitnya 0.233. Hitunglah setengah sumbu panjang orbit Pallas! Gambarkan sketsa
orbit Pallas terhadap Matahari, dan hitung jarak periheliumnya

Jawab :
a 3  P 2 , a  4,26 2 / 3  2,627885 AU

b
   1  e , b  2,627885 * 1  0,054289  2,555557 AU
2

a
R perihelium  a  1  e   2,015588 AU

Rperihelion

a
4. Sebuah planet X bergerak mengitari Matahari, mempunyai eksentrisitas e=0,2.
Apabila F(fluks) menyatakan energi matahari yang dia terima persatuan luas persatuan
waktu, tentukanlah rasio fluks yang diterima planet X dari Matahari pada saat di
perihelium dan aphelium Fp/Fa !

Jawab :
rp =a(1-e)=a(1-0,2)=0,8a
ra =a(1+e)=a(1+0,2)=1,2a

L
4 rp 2
2
Fp r 2  1, 2 
  a2    1,5   2, 25
2
Jadi ; 
Fa L rp  0,8 
4 ra 2
5. Pada jarak 1 SA (150.000.000 km) sinar matahari memberikan daya 1,4 kilowatt per
m2. Berapa total daya yang diterima untuk seluruh arah ?

L
Jawab : F  , L  1,4  10 3 [ watt / m 2 ] * 4 * 3.14 * (1,5  1011 [m]) 2
4R 2
= 3,9564  10 26 watt
6. Paralaks trigonometri sebuah bintang diamati sebagai perubahan posisi bintang relatif
terhadap bintang-bintang di latar belakang akibat revolusi bumi terhadap matahari.
Jelaskan bagaimana membuat pengamatan gerak diri bintang tanpa dipengaruhi oleh
paralaks bintang ! Dan jelaskan bagaimana mengkoreksi gerak diri bintang ketika kita
ingin menghitung paralaksnya !

Jawab :
Pengamatan paralaks bintang

Bumi pd
bulan Januari Bumi pd
bulan Juni
Bumi pd
Sun
bulan Juni

Gerak bintang (selain gerak harian) yang kita amati terhadap bidang langit adalah gerak
diri dan paralaks trigonometri. Gerak diri adalah akibat gerak bintang yang dipengaruhi
oleh gaya-gaya di bidang Galaksi Bimasakti, sedangkan paralaks trigonometri adalah
gerak akibat revolusi Bumi terhadap Matahari.
Untuk mengamati gerak diri bintang tanpa dipengaruhi oleh paralaks, maka kita perlu
mengamati bintang pada bulan yang sama tiap tahunnya. Misalnya kita mengamati
bintang X pada bulan Januari 2007, maka untuk memperoleh hasil pengamatan gerak diri
tanpa paralaks, maka bintang tersebut harus kita amati lagi pada bulan Januari tahun-
tahun berikutnya.
Untuk mengkoreksi gerak diri terhaap data paralaks, maka kita perlu menggunakan data
gerak diri yang kita peroleh dari metoda diatas untuk mengkoreksi data paralaks yang
kita peroleh.
7. Diketahui sebuah wahana bergerak mengitari Matahari. Pada saat berada di perihelium
wahana menerima energi matahari persatuan luas persatuan waktu sebesar F1 sedangkan
ketika di aphelium 0,25 F1. Akibat tekanan radiasi yang berubah-ubah, setengah sumbu
panjangnya a= 2 SA, mengalami pengurangan sebesar 0.001 SA/priode. Hitung
eksentrisitas dan perubahan periodenya setiap kali mengitari Matahari !

Jawab :
a) Di perihelium

L L
Fp   rp 
4 rp
2
4 Fp

Di Aphelium

L L L L
Fa   ra   
4 ra 4 Fa 4  0.25 Fp   Fp
2

Kita ketahui;

ra a (1  e) (1  e) 4 Fp (1  e) (1  e)
    2
rp a (1  e) (1  e) Fp (1  e) (1  e)

Atau 2(1-e)=(1+e) jadi e= 1/3

3 3 12
b) P  a 2
 P 
a a
2
Dengan memasukkan a = 2 dan a=0.001 maka kita peroleh setiap periode

 P  0.002 tahun/periode
8. Pilot sebuah pesawat terbang berada pada ketinggian 10.000 m dari permukaan laut.
Berapa jarak ke horizon yang dapat ia lihat ?

Jawab :

O
H
h


RBumi

R 2
sin TOC  cos   , untuk  kecil maka cos   1  .
R  h 2

2 R
1 
2 R  h
2h

R  h
OT
cos TOC   sin  ,
OC
2h
OT  ( R  h)  sin   ( R  h)    ( R  h)  2 h ( R  h )
R  h

Maka untuk h  R , d  2 R h  2.(6,37  10 6 m).(10.000m) = 356931 m = 357 km


9. Dalam perjalanan ke Bulan seorang astronom mengamati diameter Bulan yang
besarnya 3500 km dalam cakupan sudut 6o. Berapa jarak astronot ke Bulan saat itu ?

Jawab :



R 1750
sin   , untuk R=3500 / 2=1750 km, maka D   16.746(?) km
D sin 3
Jarak astronot ke Bulan adalah 16.746 km.
10. Jika hujan meteor Leonid berlangsung selama 2 hari, hitung berapa ketebalan sabuk
meteoroid yang menyebabkan Leonid !

Jawab :

Matahari

Bumi
sabuk
meteoroid

Kecepatan Bumi mengelilingi Matahari, jika dianggap orbitnya lingkaran adalah


2RBumi  Matahari 2 (1,496  1011 [m])
V Bumi    29730,6 m/detik
TOrbit 3,16  10 7 [detik]
Jika Bumi melewati sabuk meteoroid selama 2 hari atau 172800 detik, maka
29730,6  172800
ketebalannya adalah  5,14  10 6 km = 0,034 SA
1000
11. Sebuah gugus bola X memiliki total magnitudo semu visual V=13 mag, dan
magnitude total absolutnya dalam visual Mv = - 4.5. Gugus bola tersebut berjarak
11,9 kiloparsec dari pusat Galaksi Bima Sakti, dan berjarak 0,5 kiloparsec kearah
selatan bidang Galaksi. Jika jarak dari Matahari/Bumi ke pusat Galaksi sebesar 8,5
kiloparsec, hitung berapa besar absorpsi yang diakibatkan oleh materi antar bintang
dari Matahari ke gugus bola X !

Jawab :
Jarak gugus bola X dari pusat Galaksi adalah 11,9 kpc dan jarak dari bidang Galaksi
adalah 0,5 kpc, maka jarak gugus X dari pusat Galaksi pada bidang Galaksi adalah
d1  11,9 2  0,5 2  11,89 kpc

Pusat Galaksi
d1 Gugus Bola X



R
RG

Matahari

Jika sudut antara Matahari-Pusat Galaksi –Gugus Bola X adalah , maka jarak R adalah
R 2  RG  d12  2  RG  d1  cos 
2

Jika ada peserta yang mengandaikan  dengan sudut tertentu akan baik sekali.

Jika kita andaikan  sebesar 90o, maka R  8,5 2  11,89 2  14,61 kpc = 14610 pc.

V  M V  5  5 log R  AV
Dari rumus Pogson :
AV  V  M V  5  5 log R  13  (4.5)  5  5 log(14610)  1,68
Jadi besar absorpsi yang diakibatkan oleh materi antar bintang kearah gugus bola X dari
Matahari jika diandaikan =90o adalah AV=1,68 mag.
Jika peserta tetap memasukan variable sudut , maka

R  213,622  202,103 cos 


AV  22.5  5 log(1000 * 213,622  202,103 cos  )
AV  7.5  5 log( 213,622  202,103 cos  )
12. Sebuah bintang jenis Cepheid yang berada di bidang galaksi Bima Sakti diamati
gerak dirinya. Ternyata komponen kecepatan tangensialnya (yang tegak lurus garis
pandang) nol, berarti bintang itu arah geraknya tepat sejajar dengan garis pandang.
Dari pengamatan spektroskopi diketahui bintang itu menjauhi matahari. Dari periode
perubahan cahayanya dapat diperolah jarak bintang itu yaitu 4000 tahun cahaya. Jika
jarak bumi ke pusat galaksi 30 000 tahun cahaya, hitunglah radius orbit bintang itu
mengelilingi pusat galaksi. 

Jawab :

Pusat Galaksi

R=? RG=30.000 thn cahaya



Matahari
D=4000 thn cahaya
Cepheid

R 2  RG  D 2  2  RG  D  cos 
2

Jika Cepheid tersebut hanya memiliki komponen kecepatan radial saja, maka sudut antara

Pusat Galaksi-Matahari-Cepheid ( sebesar 90o, maka R  4000 2  30000 2  30.265


tahun cahaya.

Anda mungkin juga menyukai