ACCOUNTING PRINCIPLE I
Chapter I
Fundamental Accounting Relationship
(Prinsip dasar akuntansi)
Defenation of accounting :
The art of recording, classifying and summarizing in a significant manner and in
terms of money. Transaction and events which are in part at least of a financial character and
interpreting the result there of.
Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikan dan meringkas peristiwa yang
berpengaruh dan dapat diukur dengan uang, Transaksi dan event yang merupakan
bagian dari yang bersifat keuangan dan menyajikannya sebagai hasilnya.
Contoh transaksi:
Kegiatan konsultan pajak Robert dalam bulan September 2010
a. Disetor kas pada perusahaan untuk memulai usaha $ 8,000
b. Dibeli perlengkapan tunai $ 2,800
c. Dibeli dengan kredit peralatan $ 4,900
d. Dibayar hutang $ 3,400
e. Diterima fee tunai atas jasa yang telah diberikan $ 3,000
f. Perlengkapan yang dipakai $ 1,800
g. Dibayar ongkos $ 500
h. Diambil untuk keperluan pribadi ( =prive = drawing) $400
a. $8.000 $ 8,000
b, ($2,800) $ 2,800
$ 5.200
c. $ 4,900 $ 4,900
d. ($3,400) ($3.400)
$ 1.800 $ 1,500
e. $ 3,000 $ 3.000
$ 4.800 $ 11,000
f. ($1.800) ($ 1.800)
$ 1,000 $ 9,200
g. ($ 500) ($ 500)
$ 4,300 $ 8.700
h. ($ 400) ($ 400)
$ 3.900 $ 8.300
$ 3,900 + $ 1.000 + $ 4,900 = $ 1,500 +$ 8,300
Chapter 2
Accounting cycle for service business (Siklus akuntansi perushaan jasa)
1. Mencatat transaksi
2. Sifat dari perkiraan
3. Pengertian D dan K pada: perkiraan neraca ,rugi laba , prive
4. Sisa normal perkiraan
5. Susunan perkiraan di buku besar
6. Neraca sisa / neraca percobaan
7. Contoh lengkap
Ad 1. Mencatat transaksi
Transaksi dicatat dalam journal.
Journal ada 2 macam yaitu journal umum dan journal khusus.
Contoh jurnal umum:
Tgl | Uraian P/R Debet Tgl Uraian P/R Kredit
Transaksi dicatat dalam jurnal sampai akhir satu periode ditutup dan dijumlahkan , lalu
dipindahkan ke buku besar .Saldo buku besar ini menjadi dasar untuk menyusun kertas
kerja yang setelah disesuaikan menjadi laporan keuangan.
.
Ad .6. Neraca sisa/neraca percobaan (trial balance)
Saldo dari semua buku besar pada akhir periode dikumpulkan dan disusun ,
Berdasarkan sifat perkiraan dapat disusun neraca sisa, jumlah D = K
Kalau tidak sama jumlah D dan jumlah K berarti ada kesalahan atau lupa
dimasukkan.. Kemungkinan kesalahan
a. Dalam mempersiapkan neraca percobaan
1. jumlah salah satu kolom salah
2. pindah saldo rekening dari buku besar salah
3. Saldo D buku besar dipindahkan ke K atau sebaliknya
Ad.7. Contoh:
Ag.1. Untuk memulai usaha tuan David menyerahkan pada perusahaan : kas(cash)
$ 900, piutang (account receivable)$ 600, perlengkapan (supplies)$ 400, alat
cetak (printing equipment) $ 3,200
Ag.2. Dibayar sewa untuk 3 bulan $ 600
Ag. 3 Dibeli dengan kredit tambahan alat cetak $ 1,800
Ag.5. Ditagih piutang $ 525
Ag. 6. Dibayar iklan (advertising) $ 40
Ag. 10. Dibayar hutang beli equipment $ 400
Ag.13. Dibayar gaji pegawai untuk 2 minggu $ 240
Ag.16. Diterima tunai upah cetak $ 920
Ag. 20 Dibeli perlengkapan tunai $ 350
Ag. 27. Dibayar gaji pegawai 2 minggu $ 240
Ag. 30 Dibayar rekening telphone $ 20, rekening listrik $ 45
Diterima tunai upah cetak $ 850
Ag.31. Upah cetak ditagih $ 510., pengambilan tunai untuk pribadi $ 500
Dijurnal transkasi diatas, setelah itu diposting ke buku besar.
Percetakan David
Journal
Untuk periode yang berakhir 31 Agustus 2010
Tanggal Nama Perkiraan No. perkiraan D K
Agustus
1 Kas 1.1.1 900
6 Kas 1.1.1 40
30 Kas 1.1.1 65
Buku Besar
Setelah dijurnal diposting ke buku
besar,
No. Saldo
Tanggal Keterangan perkiraan D K Saldo D K
Agustus
1 Kas 1.1.1 900 900
Saldo
Tanggal Keterangan No.perkiraan D K Saldo D K
Saldo
Tanggal Keterangan No.perkiraan D K Saldo D K
No. Saldo
Tanggal Keterangan perkiraan D K Saldo D K
No. Saldo
Tanggal Keterangan Perkiraan D K Saldo D K
Percetakan David
Neraca Saldo
31 Agustus 2010
No.perk Nama perkiraan D K
Data penyesuaian
1. Supplies yang masih ada $ 230
2. Sewa yang telah lewat waktu 1 bulan yaitu $ 200
3. Penyusutan printing equipment $ 40
4. Hutang gaji pegawai per 31 Agustus 2008 $ 48
Journal penyesuaian
1. Supplies Expense ($750-$230=$520) $ 520
Supplies $ 520
2. Rent expense (biaya sewa) $ 200
Prepaid rent (sewa di-bayar dimuka) $ 200
3. Depreciation expense printing equipment $ 40
(beban penyusutan alat cetak)
Accumulated depreciation printing equipment $ 40
(Akumulasi penyusutan alat cetak)
4. Salaries expense (beban gaji) $ 48
Salaries payable (utang gaji) $ 48
Pioner Advertising Agency
Work Sheet
For the Month Ended October 31, 1005
Trial Balance Adjustments Adjusted Trial Balance
Account Titles Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Cash $15,200 $15,200
Advertising Supplies $2,500 (a) 1,500 $1,000
Prepaid Insurance $600 (b) 50 $550
Offi ce Equipment $5,000 $5,000
Notes Payable $5,000 $5,000
Account Payable $2,500 $2,500
Unearned Revenue $1,200 (d) 400 $800
Calvin Capital $10,000 $10,000
Calvin Drawing $500 $500
Service Revenue $10,000 (d) 400 (e) 200 $10,600
Salaries Expenses $4,000 $5,200
Rent Expenses $900 (g) 1,200 $900
Totals $28,700 $28,700
Advertising Supplies Expenses (a) 1,500 $1,500
Insurance Expenses (b) 50 $50
Accum. Depreciation-Offi ce Equipment (c ) 40 $40
Depreciation Expenses (c ) 40 $40
Accounts Receivable (e) 200 $200
Interest Expenses (f) 50 $50
Interest Payable (f) 50 $50
Salries Payable (g) 1,200 $1,200
Totals $3,440 $3,440 $30,190 $30,190
Pioner Advertising Agency
Work Sheet
For the Month Ended October 31, 1005
Adjusted Trial Balance Income Statement Balance Sheet
Account Titles Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Cash $15,200 $15,200
Advertising Supplies $1,000 $1,000
Prepaid Insurance $550 $550
Offi ce Equipment $5,000 $5,000
Notes Payable $5,000 $5,000
Account Payable $2,500 $2,500
Unearned Revenue $800 $800
Calvin Capital $10,000 $10,000
Calvin Drawing $500 $500
Service Revenue $10,600 $10,600
Salaries Expenses $5,200 $5,200
Rent Expenses $900 $900
Totals
Advertising Supplies Expenses $1,500 $1,500
Insurance Expenses $50 $50
Accum. Depreciation-Offi ce Equipment $40 $40
Depreciation Expenses $40 $40
Accounts Receivable $200 $200
Interest Expenses $50 $50
Interest Payable $50 $50
Salries Payable $1,200 $1,200
Totals $30,190 $30,190 $7,740 $10,600 $22,450 $19,590
Net Income $2,860 $2,860
$10,600 $10,600 $22,450 $22,450
Contoh laporan rugi laba
PT “ABC”
Profit & Loss Summary
For the period ended December 31, 2007
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sales (Penjualan) Rp. a
Sales discount (Potongan penjualan) Rp xx
Sales return & allowances (retur & pengurangan harga) Rp. xx +
Rp. b -
Net sales (penjualan bersih …………………………………… Rp. c
Cost of goods sold /cost of merchandise sold (harga pokok penjualan) :
Merchandise inventory beginning period (persediaan awal barang dagang Rp xx
Purchases (pembelian) Rp.xx
Purchase discount (potongan pembelian) Rp.xx
Purchase return & allowance (retur & pengurang pembelian)Rpxx +
Rpxx -
Net purchase (pembelian bersih) Rp xx
Freight in (ongkos angkut masuk) Rp.xx +
Goods available for sales (barang yang tersedia untuk dijual) Rp xx
Merchandise inventory ending period (persediaan akhir barang dagang) Rp xx –
Cost of goods sold / cost of merchandise sold (HPP) Rp.d -
Gross profit on sales (laba kotor dari penjualan) Rp. e
Operation espenses (Beban operasi)
a)Selling espenses (beban bagian penjualan)
1.sales salaries (gaji bagian penjualan) Rp. xx
2. advertising expense (beban iklan) Rp xx
3. commission expense ( komisi penjualan) Rp xx
4. store supplies expense (beban perlengkapan took) Rp xx
5. depreciation expense store equipment (peny.alat took)Rp xx
6. delivery expense (beban pengangkutan/pengiriman) Rp xx
7. Miscellaneous expense (beban lain penjualan) Rp xx +
total selling expense (total beban penjulan Rp. f
b)General and administration expense (beban umum dan administrasi
1. office salaries expense (beban gaji bagian kantor ) Rp. xx
2. office supplies expense (beban perlengkapan kantor) Rp xx
3. depreciation expense office equipment (peny alat kantor)R[xx
4. insurance expense (beban asuransi ) Rp. xx
5. pos, phone, telegraph Rp xx
6. news paper , magazine Rp xx
t. Miscellaneous espense ( beban lain-lain umum) Rp.xx
total general and administration expense Rp g +
Total operation expense Rp. h -
Net income from operation (laba bersih dari operasi) Rp i
PT “ABC”
RETAINED EARNING
For the year ended December 31, 2007
Retained earning at the beginning period (laba ditahan awal periode) Rp xxx
Profit/loss this period (laba/rugi periode ini) Rp xxx
Deviden Rp xxx +/-
Increase/ Decrease retanined earning (naik/turun laba ditahan) Rp xxx +/-
Retained earning at the end of the period (laba ditahan akhir periode) Rp xxx
=====
Jika bentuk badan usaha adalah perusahaan perorangan atau persekutuan, laporan yang
dibutuhkan adalah laporan perubahan modal. Contoh :
KAP Joni
Laporan Perubahan modal
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2007
Modal awal periode Rp xxx
Tambahan investasi pemilik Rp xxx
Laba periode ini Rp xxx +
Rp xxx
Prive Rp xx x -
Kenaikan / penurunan modal Rp xxx +/-
Modal akhir periode Rp xx
Contoh : neraca
PT “ABC”
BALANCE SHEET
DECEMBER 31, 2007
ASSET
1.1 Current Asset (Aktiva lancar)
1.1.1, Cash (kas ) Rp xxx
1.1.2. Marketable securities (surat berharga) Rp xxx
1.1.3. Account Receivable (piutang usaha) Rp xxx
1.1.4.Merchandise Inventory (persediaan barang dagang) Rp xxx
1.1.5 Supplies (perlengkapan) Rp xxx
1.1.6 Prepaid expense (biaya dibayar dimuka) Rp xxx
1.1.7. Notes receivable (wesel tagih) Rp xxx +
Total current asset Rp. xxx
1.2 Long Term Invesment (investasi jangka panjang)
1.2.1. Common stock ( saham biasa) Rp. xxx
1.2.2 . Bonds (obligasi) Rp xxx +
Total long term investment Rp xxx
1.3 Tangible asset / Property, Plant and Equipment (aktiva tetap berwujud)
1.3.1. Land (tanah) Rp. xxx
1.3.2. Building (gedung) Rp. xx
1.3.3. Accumulated depreciation building(akumulasi penyusutan)Rp. xx –
Book value of building (nilai buku gedung) Rp xxx
1.3.4. Equipment (peralatan) Rp.xx
1.3.4. Accumulated depreciation equipment (akum.peny, alat) Rp xx –
Book value of equipment (nilai buku peralatan) Rp xxx
Total tangible asset Rp xxx
1.4 Intangible asset (aktiva tetap tidak berwujud)
1.4.1. Patent Rp xxx
1.4.2. Copy Right (Hak untuk memperbanyak) Rp xxx
1.4.3. Trade mark (merek dagang) Rp xxx
1.4.4. Franchise (waralaba) Rp xxx +
Total intangible asset Rp.xxx +
TOTAL ASSET Rp xxx
======
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LIABILITIES AND OWNERS EQUITY
2.. Liabilities (kewajiban)
2.1. Current liabilities (kewajiban lancar)
2.1.1. Notes payable (wesel bayar) Rp xxx
2.2.2. Account payable ( utang usaha) Rp xxx
2.2.3. Unearned revenue ( pendapatan diterima dimuka) Rp xxx
2.2.4. Salaries payable ( utang gaji) Rp xxx
2.2.5. Taxes payable ( utang pajak ) Rp xxx +
Total current asset Rp xxx
2.2. Long term liabilities ( kwjaiban jangka panjang)
2.2.1. Long term notes payable ( utang wesel jangka panjang Rp xxx
2.2.2. Mortgage payable ( hipotik = utang dg jaminan aktiva tetap) Rp xxx
2.2.3. Bond payable ( utang obligasi) Rp xxx +
Total long term liabilities Rp xxx +
Total liabilities Rp xxx
3. Owners Equity ( hak pemilik)
3.1. Ca;pital stock ( modal saham) Rp.xxx
3.2. Paid in capital ( tambahan modal setoran) Rp xxx +
Modal setoran Rp. xxx
3.3. Retained Earning ( laba ditahan) Rp. xxx +
Total owners equity Rp xxx +
Total liabilities and owners equity Rp xxx
=====
Sellers Electronix
Work Sheet
For the Year Ended December 31, 2005
Adjusted Trial
Trial Balance Adjustments Balance
Account Titles Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Cash $9,500 $9,500
Accounts Receivable $16,100 $16,100
Merchandise Inventory $40,500 (a) 500 $40,000
Prepaid Insurance $3,800 (b) 2000 $1,800
Store Equipment $80,000 $80,000
Accumulated Depreciation $16,000 (c ) $24,000
8000
Accounts Payable $20,400 $20,400
Andy Capital $83,000 $83,000
Andy Drawing $15,000 $15,000
Sales $480,000 $480,000
Sales Return And Allowances $12,000 $12,000
Sales Discount $8,000 $8,000
Cost Of Goods Sold $315,500 (a) 500 $316,000
Freight Out $7,000 $7,000
Advertising Expenses $16,000 $16,000
Admin Salaries Expenses $19,000 $19,000
Store Salaries Expenses $40,000 (d) 5000 $45,000
Utilities Expenses $17,000 $17,000
Totals $599,400 $599,400
Insurance Expenses (b) 2000 $2,000
(c )
Depreciation Expenses 8000 $8,000
Salaries Payable (d) 5000 $5,000
Totals $15,500 $15,500 $612,400 $612,400
Sellers Electronix
Work Sheet
For the Year Ended December 31, 2005
Adjusted Trial
Balance Income Statement Balance Sheet
Account Titles Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Cash $9,500 $9,500
Accounts Receivable $16,100 $16,100
Merchandise Inventory $40,000 $40,000
Prepaid Insurance $1,800 $1,800
Store Equipment $80,000 $80,000
Accumulated Depreciation $24,000 $24,000
Accounts Payable $20,400 $20,400
Andy Capital $83,000 $83,000
Andy Drawing $15,000 $15,000
Sales $480,000 $480,000
Sales Return And Allowances $12,000 $12,000
Sales Discount $8,000 $8,000
Cost Of Goods Sold $316,000 $316,000
Freight Out $7,000 $7,000
Advertising Expenses $16,000 $16,000
Admin Salaries Expenses $19,000 $19,000
Store Salaries Expenses $45,000 $45,000
Utilities Expenses $17,000 $17,000
Totals
Insurance Expenses $2,000 $2,000
Depreciation Expenses $8,000 $8,000
Salaries Payable $5,000 $5,000
Totals $612,400 $612,400 $450,000 $480,000 $162,400 $132,40
Net Income $30,000 $30,000
Totals $480,000 $480,000 $162,400 $162,40
BAB 7
C A S H ( K A S)
7.1 PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan kas dari segi akuntansi adalah : segala sesuatu, baik yang berbentuk uang atau
bukan yang dapat tersedia dengan segera dan dapat diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai
nominalnya.
Jadi sifat kas :
a. diterima pada nilai nominal sewaktu diuangkan
b. dapat digunakan segera, maka kas yang telah disisihkan untuk tujuan tertentu (fund) misalnya :
untuk membayar deviden, tidak termasuk kas.
Klasifikasi kas
Kas dilaporkan dalam neraca sebesar nilai nominalnya.
Penyajian kas dalam neraca pada umumnya :
1. digunakan satu rekening “kas” yaitu seluruh elemen kas yang dimiliki perusahaan, baik kas
yang ada di perusahaan maupun kas yang disimpan di bank dalam bentuk rekening giro.
2. Rekening kas dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a. cash on hand yaitu saldo kas yang ada di perusahaan
b. cash in bank yaitu saldo kas yang disimpan di bank dalam bentuk rekening giro
Selain prinsip-prinsip diatas, ada cara- cara yang baik dipraktekkan untuk penerimaan kas yaitu :
a. pemakaian cash register untuk penerimaan kas oleh kasir, keuntungannya :
1. pita dalam mesin cash register mencatat jumlah uang yang diterima kasir tanpa dapat dirubah
angkanya oleh kasir karena kuncinya dipegang oleh petutas lain
2. pembayar dapat ikut mengontrol jumlah uang yang dicatat dalam cash register sehingga
kemungkinan pemalsuan jumlah uang yang diterima dapat diperkecil.
Setelah jam kerja berakhir, petugas tertentu membuka kas register, mengambil pita register yang
mencatat jumlah penerimaan kas hari tersebut dan dicocokkan dengan jumlah uang yang ada. Pita ini
diserahkan ke pembukuan untuk dicatat. Penerimaan kas seluruhnya segera distor ke bank oleh
petugas yang tidak menangani urusan pencatatan.
b. Pemakaian bon/faktur penjualan yang telah dicetak nomor urutnya (pre number)
Faktur penjualan sekurang-kurangnya rangkap 2
Lembar yang asli diberikan pada pembeli
Tembusannya disimpan oleh petugas penjualan
Setelah jam kerja berakhir seorang petugas menghitung penjualan hari itu dari tembusan faktur dan
memeriksa nomor urut faktur. Jumlah penjualan dibandingkan dengan jumlah penerimaan kas di
cash register. Untuk penerimaan kas dari piutang, faktur penerimaan uang memakai nomor seri yang
berbeda dengan penjualan tunai, yang dibuat minimal rangkap 3 untuk :
Asli untuk pembayar sebagai bukti penerimaan
Tembusan ke2 untuk pembukuan sebagai dasar mencatat buku pembantu
Tembusan ke 3 disimpan kasir untuk menghitung penerimaan kas dari piutang
SISTEM VOUCHER
Salah satu prosedur untuk pengendalian pengeluaran kas adalah system voucher.
Sistem voucher meliputi catatan, metode dan prosedur yang digunakan untuk :
a. menyetujui dan mencatat suatu utang
b. membayar dan mencatat pembayaran kas atas utang tersebut
Dalam system ini digunakan :
1. Voucher : yaitu formulir khusus untuk mencatat data yang penting mengenai suatu utang dan
perincian pembayarannya,. Check hanya boleh dikeluarkan untuk membayar voucher yang
telah disetujui dengan semestinya. Voucher merupakan dokumen intern, sebaiknya diberi
nomor urut cetak (prenumbered). Voucher baru dibuat setelah diadakan perbandingan &
pemeriksaan sebagai berikut:
Faktur dibandingkan dengan order pembelian untuk memeriksa kebenaran jumlah, harga dan
ketentuan-ketentuannya
Faktur dibandingkan dengan laporan penerimaan barang untuk memeriksa jenis barang yang
ditagih dalam faktur tersebut
Pemeriksaan kebenaran penghitungan nilai faktur
2. Buku voucher atau voucher regeister yaitu untuk mencatat voucher dalam jurnal sesuai nomor
urut. Semua transaksi pembelian, baik tunai maupun kredit dicatat terlebih dahulu sebagai
utang, maka kolom kredit hanya satu yaitu utang
3. Arsip voucher yang belum dibayar. Setelah dicatat di voucher register, tiap voucher disimpan
di arsip voucher-voucher yang belum dibayar, disimpan menurut tanggal voucher tersebut
dibayar sampai saatnya dibayar. Jumlah voucher dalam arsip voucher belum dibayar harus =
jumlah voucher dalam buku voucher yang kolom pembayarannya belum terisi.
4. Check register adalah bentuk jurnal pengeluaran kas yang telah dimodifikasi. Pembayaran
voucher dicatat dalam register check sesuai nomor urut check, juga check yang batal karena
ada kesalahan.
5. Arsip voucher telah dibayar. Setelah dibayar, voucher & dokumen pendukungnya dicap
“LUNAS” kemudian disimpan dalam arsip voucher yang telah dibayar untuk control.
Pemindah bukuan ke buku besar: Buku voucher = buku pembelian
Check register = buku pengeluaran kas
Totalnya dipindahkan ke masing-masing buku besar.
Ad 5 Rekonsiliasi bank
Apabila semua penerimaan uang langsung distor ke bank dan semua pembayaran dengan check/giro maka
saldo perkiraan bank di buku besar perusahaan = jumlah uang perusahaan yang disimpan di bank menurut
laporan bank dalam bentuk rekening Koran bank.
Kenyataannya sering kedua saldo tersebut tidak sama karena :
Keterlambatan salah satu pihak mencatat transaksi
Kesalahan yang dibuat salah satu pihak mencatat transaksi
Untuk menetukan sebab-sebab perbedaan & mengoreksi kesalahan , diadakan rekonsiliasi catatan
perusahaan & rekening Koran bank untuk mendapatkan saldo yang disesuaikan.
Prosedur untuk menermukan pos-pos rekonsiliasi dan menentukan saldo yang disesuaikan :
a. Masing-masing setoran dalam rekening Koran bank dibandingkan dengan setoran-setoran yang
belum dicatat dalam rekonsiliasi sebelumnya dan dengan bukti-bukti setoran atau catatan setoran
lainnya. Setoran yang belum dicatat oleh bank ditambahkan pada saldo menurut rekening Koran
bank.
b. Check/giro yang telah dibayar dibandingkan dengan check yang masih beredar (out standing) dari
rekonsiliasi sebelumnya dan dengan daftar check yang ada pada jurnal pengeluaran kas. Check
yant elah dikeluarkan tetapi belum diuangan ke bank dikurangkan pada saldo menurut rekening
Koran bank.
c. Nota kredit bank dicocokkan ke jurnal penerimaan kas. Nota kredit yang belum dicatat dalam
jurnal penerimaan kas ditambahkan pada saldo menurut catatan perusahaan.
d. Debet nota bank dicocokkan ke jurnal pengeluaran kas. Debet Nota yang bleum dicatat dalam
jurnal pengeluaran kas dikurangkan pada saldo menurut catatan perusahaan.
e. Kesalahan yang ditemukan dibuat daftar tersendiri. JIka kesalahan oleh bank maka di + atau di
kurangi pada saldo menurut rekening Koran bank.
Contoh:
Rekening Koran bank dari PT A per 31 Juli 2003 menunjukkan saldo Rp. 3.359.780
Saldo kas di bank pada buku besar perusahaan PT A rp. 2.234.990
Dengan menggunakan prosedur diatas ditemukan pos-pos rekonsisliasi sbb :
1. Setoran tanggal 31 Juli belum tercatat di rekening Koran bank Rp. 816.200
2. Check yg masih beredar no. 812 Rp.1.061.000 no. 878 Rp. 435.390 no.883 Rp. 48.600
3. Wesel tagih dengan bunga Rp. 8000 yang telah ditagih oleh bank belum tercatat pada jurnal
penerimaan kas Rp. 408.000
4. Biaya administrasi bank (debet nota) belum dicatat pada jurnal pengeluaran kas Rp. 3.000
5. Check no. 879 sebesar Rp. 732.260 untuk pembayaran utang pada perusahaan Taylor dicatat pada
pengeluaran kas Rp. 723.260
P T “A”
Rekonsiliasi Bank
31 Juli 2003
Journal :
1 Bank Rp 408,000
Notes Receivable Rp 400.000
Interest revenue Rp 8.000
2. Administration espense Rp 3.000
Bank Rp 3.000
3. Account payble Rp 9.000
Bank Rp 9.000
BAB 8
RECEIVABLE ( PIUTANG )
Piutang adalah klaim dalam bentuk uang terhadap perorangan, organisasi atau debitur
Lainnya
Piutang timbul dari beberapa jenis transaksi, yang paling umum adalah dari penjualan
barang dagang atau jasa secara kredit.
Kredit dapat diberikan dengan saling percaya saja atau berdasarkan instrument kredit yang
sah, biasa disebut wesel/note/surat promes.
Wesel adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu atas permintaan
Pada suatu tanggal yang ditetapkan.
Maka perusahaan yang menerbitkan wesel menyebutnya wesel tagih, sedangkan
Perusahaan yang menerima wesel menyebutnya wesel tagih.
Jenis-jenis piutang a. piutang dagang yang timbul dari transaksi penjualan kredit
b. piutang bunga
c. pinjaman kepada manajer/karyawan
d. pinjaman kepada anak perusahaan
Apabila perusahaan mempunyai hubungan jual beli dengan suatu perusahaan lain, sehingga
perusahaan tersebut mempunyai piutang dagang dan hutang dagang, dlam penyajian di
neraca tidak boleh dikompensasikan antara piutang dan hutang tsb.
Masing-masing harus dinyatakan secara terpisah.
Semua piutang yang diharapkan akan ditagih menjadi kas dalam waktu satu tahun,
didalam neraca disajikan dalam aktiva lancer. Untuk yang tidak akan tertagih dalam waktu
dekat , seperti pinjaman jangka panjang, dicantumkan dalam kelompok “investasi” yaitu
dibawah aktiva lancer.
Nilai sekarang = nominal + bunga yang dimasukkan dalam jumlah nominal tersebut.
Bunga ini disebut bunga implicit/ bunga effektif.
Bunga harus dicatat dengan tepat, untuk itu pada akhir periode perlu penyesuaian dan awal
periode berikutnya perlu reversing.
Cara menghitung jumlah yang akan diterima saat mendiskontokan wesel berbunga
1. Nilai jatuh tempo wesel (maturity value) = Nilai Nominal (face amount) + bunga
Bunga = Nilai Nominal (NN) x suku bunga x periode bunga
Periode bunga = dari tanggal terbit wesel sampai tanggal jatuh tempo
2. Jumlah diskonto = nilai jatuh tempo x tariff diskonto x periode diskonto
Periode diskonto = dari tanggal didiskonto sampai tanggal jatuh tempo
3. Hasil yang diterima = nilai jatuh tempo – diskonto
Jika wesel didiskonto tanpa tanggung renteng (without recourse), bank yang akan
menanggung resiko jika tidak tertagih wesel tersebut saat jatuh tempo.
Tetapi bila wesel didiskonto (ditransfer) dengan tanggung renteng, seperti yang umumnya
terjadi , maka transaksi pendiskontoan dicatat sebagai transaksi penjualan atau
peminjaman, tergantung syarat dan kondisinya
Contoh : Pendiskontoan wesel tagih dengan tanggung renteng
Pada tanggal 1/9/2003 PT Mimi menerima wesel 90 hari, 10% sebesar $ 5,000
Untuk menyelesaikan piutang yang sudah jatuh tempo.
Wesel ini didiskontokan di bank sesudah 10 hari kemudian dgn diskonto 15%
Jika FASB statemen no 77 dipenuhi maka dianggap sebagai penjualan ,tetapi bila tidak
Memenuhi maka dicatat sebagai peminjaman.
Transai dicatat sebagai penjualan
1/9/2003 Diterima wesel
Wesel tagih $ 5,000
Piutang usaha $ 5,000
11/9/2003 Didikontokan kebank dengan tariff diskonto 15%
Nilai jatuh tempo = $5,000 + bunga ($5,000 x 10% x90/360) = $ 5,125
Diskonto = $ 5,125 x 15% x 80/360 = $ 171
Hasil diskonto yang diterima = $ 5.125 - $ 171 = $ 4,954
Jurnal : Kas $ 4,954
Rugi penjualan wesel tagih $ 46
Wesel tagih $ 5,000
29/11/2003 Tanggal jatuh tempo
tidak ada jurnal
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Transaksi dicatat sebagai peminjaman
1/9/2003 Diterima wesel
Wesel tagih $ 5,000
Piutang usaha $ 5,000
ad a. Metode penyisihan
Contoh ; diperkirakan piutang dagang yang tidak dapat ditagih $ 6,000 dari
Total piutang $ 200,000
Pembentukan cadangan pada jurnal penyesuaian akhir periode
Biaya piutang tidak tertagih $ 6,000
Penyisihan piutang ragu-ragu $ 6,000
Penyajian dalam neraca :
Aktiva lancar
Kas $ ……
Piutang dagang $ 200,000
Penyisihan piutang ragu-ragu $ 6,000 $ 194,000
Penghapusan piutang
Suatu piutang yang dapat dipastikan tidak dapat ditagih maka piutang tsb
dihapuskan dari cadangan.
Contoh : piutang yang dipastikan tidak dapat ditagih piutang tuan Budi $ 1,000
Diketahui 20/8/2003
Jurnal 20/8/2003 : Penyisihan piutang ragu-ragu $ 1,000
Piutang dagang tuan Budi $ 1,000
Piutang yang timbul kembali
Piutang yang telah dihapuskan sebelumnya mungkin kemudian hari dapat ditagih,
maka piutang itu harus ditimbulkan kembali dengan cara kebalikan dari jurnal
penghapusan sebesar yang dapat ditagih :
Contoh : Tuan Adi mempu membayar sebagian utangnya $ 800
Jurnal : Piutang tuan Budi $ 800
Penyisihan piutang ragu-ragu $ 800
Kas $ 800
Piutang tuan Budi $ 800
Ad b Metode penghapusan langsung
Penghapusan untuk piutang yang sudah dipastikan tidak dapat ditagih
Jurnal : Biaya piutang tidak tertagih $ 1,000
Piutang dagang tuan Budi $ 1,000
Apabila piutang yang telah dihapuskan dapat ditagih lagi
Jurnal : Piutang dangan tuan Budoi $ 800
Biuaya piutang tidak tertagih $ 800
Saat diterima
Jurnal : Kas $ 800
Piutang dagang tuan Budi $ 800.
8.4 Menaksir piutang tidak tertagih
Biasanya berdasarkan pengalaman masa lalu dan ramalan yang akan dating.
Taksiran piutang tidak tertagih dibentuk dan dibukukan melalui jurnal penyesuaian,
berdasarkan :
1. suatu % dari penjualan
2. suatu % dari piutang yang beredar :
a. suatu % dari total piutang yang beredar
b. jumlah dan umur piutang dagang pada akhir periode fiscal
Contoh berdasarkan jumlah dan umur piutang
Interval umur piutang Saldo Taksiran piutang tak tertagih
% Jumlah
Belum jatuh tempo $ 75,000 2 $ 1,500
1-30 hari lewat jatuh tempo $ 4,000 5 $ 200
31-60 hari lewat jatuh tempo $ 3,100 10 $ 310
61-90 hari lewat jatuh tempo $ 1,900 20 $ 380
91-180 hari lewat jatuh tempo $ 1,200 30 $ 360
181-365 hari lewat jatuh tempo $ 800 50 $ 400
> 365 hari lewat jatuh tempo $ 300 80 $ 240
Jumlah $ 86,300 $ 3,390
--------- ---------
BAB 9
PERSEDIAAN (INVENTORIES)
9.1 Pengertian
Pada perusahaan dagang: persediaan barang dagang adalah barang yang dimiliki
perusahaan untuk dijual.
Pada perusahaan pabrik: persediaan barang dagang adalah bahan baku, barang
dalam proses, barang jadi.
Persediaan dalam neraca disajikan dalam kelompok aktiva lancar/harta lancar, yang
Menggambarkan nilai barang dagang pada tanggal neraca.
Dalam perhitungan rugi/laba, persediaan barang muncul dalam harga pokok
penjualan.
Persediaan barang dagang berhubungan dengan periode sebelumnya dan yang akan
datang. Persediaan akhir suatu periode menjadi persediaan awal untuk awal periode
berikutnya. Jadi bila persediaan akhir suatu periode dinilai salah, maka laba bersih periode
tersebut akan dilaporkan juga salah dan mempengaruhi periode yang akan datang.
Metode FIFO selaras dengan pergerakan phisik barang dalam suatu perusahaan.
Ini cocok diterapkan untuk barang yg mudah rusak dan model yg sering berubah.
Hasil metode FIFO hampir sama hasilnya dengan metode identifikasi khusus
3 .L I F O = Last in first out= masuk terakhir keluar awal
Harga pokok barang dari pembelian terakhir dibebankan ke pendapatan.
Persediaan yg ada dianggap berasal dari pembelian awal. Maka dari contoh diatas
o Pembelian paling awal 100 unit @ US$ 8 = US$ 800
o Pembelian sesudahnya 200 unit @ US$ 10 = US$ 2,000
o Pembelian sesudahnya 50 unit @ US$ 12 = US$ 600
Persediaan 31 – 12-2003 = 350 unit US$ 3,400
Harga pokok penjualan = US$ 12,300 – US$ 3,400 = US$ 8,900
Harga pokok paling rendah menghasilkan laba kotor paling tinggi dan persediaan dalam
neraca paling tinggi atau persediaan akhir paling tinggi
FIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal Unit Unit Cost Total Unit Unit Cost Total Unit Unit Cost Total
Agustus 1 22 $2,200 $48,400
8 18 $2,250 $40,500 22 $2,200 $48,400
18 $2,250 $40,500
11 12 $2,200 $26,400 10 $2,200 $22,000
18 $2,250 $40,500
22 10 $2,200 $22,000 17 $2,250 $38,250
1 $2,250 $2,250
September 3 16 $2,300 $36,800 17 $2,250 $38,250
16 $2,300 $36,800
10 10 $2,250 $22,500 7 $2,250 $15,750
16 $2,300 $36,800
21 5 $2,250 $11,250 2 $2,250 $4,500
16 $2,300 $36,800
30 20 $2,350 $47,000 2 $2,250 $4,500
16 $2,300 $36,800
20 $2,350 $47,000
Oktober 5 2 $2,250 $4,500 18 $2,350 $42,300
16 $2,300 $36,800
2 $2,350 $4,700
13 12 $2,350 $28,200 18 $2,350 $42,300
26 30 $2,400 $72,000 6 $2,350 $14,100
30 $2,400 $72,000
28 6 $2,350 $14,100 21 $2,400 $50,400
9 $2,400 $21,600
LIFO
Masuk Keluar Saldo
Tanggal Unit Unit Cost Total Unit Unit Cost Total Unit Unit Cost Total
Agustus 1 22 $2,200 $48,400
8 18 $2,250 $40,500 22 $2,200 $48,400
18 $2,250 $40,500
11 12 $2,250 $27,000 22 $2,200 $48,400
6 $2,250 $13,500
22 6 $2,250 $13,500 17 $2,200 $37,400
5 $2,200 $11,000
September 3 16 $2,300 $36,800 17 $2,200 $37,400
16 $2,300 $36,800
10 10 $2,300 $23,000 17 $2,200 $37,400
6 $2,300 $13,800
21 5 $2,300 $11,500 17 $2,200 $37,400
1 $2,300 $2,300
30 20 $2,350 $47,000 17 $2,200 $37,400
1 $2,300 $2,300
20 $2,350 $47,000
Oktober 5 20 $2,350 $47,000 17 $2,200 $37,400
1 $2,300 $2,300
13 1 $2,300 $2,300 6 $2,200 $13,200
11 $2,200 $24,200
26 30 $2,400 $72,000 6 $2,200 $13,200
30 $2,400 $72,000
28 15 $2,400 $36,000 6 $2,200 $13,200
15 $2,400 $36,000
AVERAGE
Masuk Keluar Saldo
Tanggal Unit Unit Cost Total Unit Unit Cost Total Unit Unit Cost Total
Agustus 1 22 $2,200.0 $48,400.0
8 18 $225 $40,500 40 $2,222.5 $88,900.0
11 12 $2,222.5 $26,670.0 28 $2,222.5 $62,230.0
22 11 $2,222.5 $24,447.5 17 $2,222.5 $37,782.5
September 3 16 $2,300 $36,800 33 $2,260.1 $74,583.3
10 10 $2,260.1 $22,601.0 23 $2,260.1 $51,982.3
21 5 $2,260.1 $11,300.5 18 $2,260.1 $40,681.8
30 20 $2,350 $47,000 38 $2,307.4 $87,681.2
Oktober 5 20 $2,307.4 $46,148.0 18 $2,307.4 $41,533.2
13 12 $2,307.4 $27,688.8 6 $2,307.4 $13,844.4
26 30 $2,400 $72,000 36 $2,384.6 $85,845.6
28 15 $2,384.6 $35,769.0 21 $2,384.6 $50,076.6
10.1 Pengertian
Dalam neraca diklasifikasikan sebagai aktiva tetap (plant asset / fixed asset) atau
kekayaan (property), pabrik (plant), peralatan (equipment)
Ciri-ciri aktiva tetap yaitu :
1. berumur panjang, sifatnya permanent
2. digunakan dalam operasi perusahaan
3. dibeli bukan untuk dijual lagi dalam operasi normal perusahaan
4. Nilainya relative mahal
Aktiva tetap berwujud ,dapat dilihat dan dipegang, contohnya : tanah, bangunan, peralatan,
perabotan, perkakas, mesin-mesin.
Aktiva tetap tidak berwujud , tidak mempunyai karakteristik fisik , contoh : hak paten, hak
cipta, goodwill.
Tidak ada criteria standar mengenai batas umur minimum untuk bias diklasifikasikan
sebagai aktiva tetap, tetapi cirri umumnya ialah aktiva ini dapat digunakan berulang kali
dan biasanya diharapkan dapat dipakai dalam waktu lebih dari satu tahun. Tetapi aktiva ini
tidak harus digunakan secara terus menerus atau sering, contohnya: mesin cadangan yang
disimpan untuk cadangan bila mesin regular rusak, juga termasuk aktiva tetap.
Aktiva yang dibeli untuk dijual kembali dalam operasi normal perusahaan tidak
dimasukkan dalam aktiva tetap, tanpa memperhatikan berapa lama barang itu disimpan.
Aktiva yang dibeli untuk tujuan spekulasi dilaporkan sebagai investasi.
10.2 Penyusutan
Sifat penyusutan (nature of deprecation) : bersamaan dengan berlalunya waktu,
semua aktiva kecuali tanah, akan kehilangan kemampuannya menghasilkan jasa.
Maka harga perolehan aktiva harud dipindahkan ke perkiraan beban secara teratur selama
umur manfaatnya yang diharapkan. Penurunan manfaat secara periodic ini disebut
penyusutan (depreciation).
Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan manfaat yaitu :
1. Penyusutan phisik :
a. usang karena pemakaian
b.aus karena gesekan elemen-elemen
2. penyusutan fungsional :
A. inadquency = sudah tidak layak karena kemampuannya untuk memenuhi
permintaan peningkatan produksi tidak memadai lagi
B. obsolescence = ketinggalan zaman jika menghasilkan barang yang tidak
diminta lagi atau mesin yang lebih baru dapa memproduksi barang dengan mutu
lebih baik atau penghematan biaya dalam jumlah yang besar
Akuntansi untuk penyusutan
Faktor yang menentukan beban penyusutan ada 3 yaitu :
a. Harga pokok semula
b. Nilai residu/nilai sisa pada saat aktiva dihentikan penggunaannya
c. Umur manfaat
Harga pokok semula – nilai residu = harga pokok yang disusutkan
Nilai residu dan umur manfaat aktiva tidak dapat ditentukan dengan tepat sampai aktiva itu
dihentikan. Pada saat aktiva mulai digunakan kedua factor itu harus ditentukan untuk
menghitung jumlah penysutan, maka harus diestimasi.
Tidak ada peraturan yang ketat untuk mengestimasi kedua factor itu, umumnya ditentukan
oleh kebijakan manajemen. Bila nilai residu kecil, biasanya diabaikan saja.
Penyusutan dibebankan pada akhir periode dengan jurnal penyesuaian.
Metode ini banyak dipakai karena sederhana dan mengalokasikan biaya secara wajar ke
pendapatan periodic. Metode ini cocok jika penggunaan aktiva tersebut dari period ke
periode relative sama
Penyusutan aktiva tetap yang harga perolehan per unit nilainya rendah
Biasanya tidak dibuat buku tambahan dan tidak disusutkan dengan metode diatas.
Contoh: perkakas tangan, peralatan kecil yang dapat dibawa-bawa dan nilainya kecil.
Karena sering dipakai dan sifatnya mudah rusak dan gampang dicuri, umur aktiva ini
relative sangat pendek dan harus diganti secata tetap. Cara umum yang dipakai adalah :
hitung persediaan yang ada, lalu ditaksir nilai wajarnya berdasarkan harga belinya, selisih
dari perkiraan aktiva dihapuskan ke perkiraan yang diberi judul yang tepat misalnya :
beban perkakas kecil.
Walaupun aktiva baru dengan umur yang berbeda ditambahkan ke kelompok aktiva ini dan
aktiva lama dilepaskan, “bauran” nya diasumsikan tetap tidak akan berubah, untuk waktu
yang tidak terbatas di masa yang akan datang.
Jika digunakan tariff gabungan, tariff ini dapat diterapkan ke total aktiva secara
bulanan atau asumsi tertentu dapat diterpkan mengenai kapan penambahan atau
pengurangan terjadi dalam kelompok aktiva itu. Umumnya diasumsikan penambahan juga
penghentian terjadi secara seragam sepanjang tahun. Tarif gabungan diterapkan pada
jumlah rata-rata saldo awal dan saldo akhir. Cara umum lain ialah asumsi bahwa semua
penambahan dan penghentian selama setengah tahun pertama terjadi pada awal tahun ybs
dan semua penambahan maupun penghentian selama setengah tahun kedua terjadi pada
awal tahun berikutnya.
Bila suatu aktiva dari kelompok gaungan dilepas, tidak akan diakui keuntungan atau
kerugian. Dijurnal sbb
D Akumulasi penyusutan sebesar harga perolehan – hasil penjualan aktiva
K Aktiva sebesar harga perolehannya