Masalah Anda
http://babang‐juwanto.blogspot.com/2010/08/penggunaan‐huruf‐
kapital‐masalah‐anda.html
1
Berpuluh tahun lalu saya sudah mengenal anda. Entah siapa
yang membawa anda sampai ke desa saya saat itu. Yang jelas
kami, saya dan teman-teman sepermainan menerima dan
menyebut anda dengan pengertian yang keliru. Dalam permainan
adu kuat (duel satu lawan satu), misalnya, seorang teman saya
yang dikenal sebagai jagoan desa sering mengumbar sumbar,
"Ayo, siapa berani melawan anda?" Kalimat tantangan itu,
dengan memberi tekanan pada kata anda, ia ucapkan sambil
bertepuk dada. Dengan demikian anda kami pahami bukan
sebagai pengganti orang kedua, melainkan orang pertama.
http://babang‐juwanto.blogspot.com/2010/08/penggunaan‐huruf‐
kapital‐masalah‐anda.html
3
Tapi, bukankah penggunaan kata anda— tanpa huruf kapital
sekalipun— sudah merupakan suatu pengkhususan yang
membedakannya dengan kata ganti orang kedua lain seperti
kamu, engkau, dikau dan kau? Bila tidak berada pada awal
kalimat, kata sapaan atau kata ganti orang kedua seperti kamu,
engkau, dikau, dan kau hanya diawali dengan huruf kapital dalam
ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan. Maka, sekali
lagi, mengapa kata anda, yang tidak digunakan untuk menyapa
Tuhan, huruf pertamanya harus ditulis dengan huruf kapital?
http://babang‐juwanto.blogspot.com/2010/08/penggunaan‐huruf‐
kapital‐masalah‐anda.html
5