Anda di halaman 1dari 2

PELIHARA KEBERSAMAAN

OLEH : H. MAS’OED ABIDIN

Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama, selama
ini hidup dalam rukun dan damai. Antara lain disebabkan karena kebetulan
mayoritas mutlaknya terdiri dari umat yang berakhlaq agama, yakni Islam.
Akhlak ialah terpeliharanya hubungan baik dengan Allah dan baiknya
hubungan dengan manusia. Lihat juga Al Quran S.2, Albaqarah ayat 83 – 86.
Umat Muslimin di mana-mana melakukan segala amaliahnya bertujuan
mempertebal iman dan taqwa kepada Allah semata.
Sikap ikhlas yang lahir dari setiap ibadah umat Islam akan berbuah
dengan tingginya rasa kesetiakawanan sosial.
Di beberapa tempat dan kawasan, didalam dan diluar negara kita,
tatkala kita merasakan suasana indah dan damai, sebahagian saudara
Muslim kita merasakan penindasan. Dikejar-kejar rasa cemas dan takut.
Betapapun sahabat muslimin itu nun jauh di sana, tapi senyatanya mereka
masih berdiam di dunia kita juga
Di Palestina tanah air mereka dirampas Yahudi Zionis dengan
dukungan imperialis Barat. Di India yang tak pernah berhenti dari suasana
terror oleh mayoritas fanatisme Hindu. Di Chechnya, Kosovo, Filipina, mereka
tak bebas bernafas hanya karena tergolong minoritas ditengah mayoritas
warga negaranya yang tidak seagama bertindak radikal dan rasial, serta
fanatik menghapuskan etnik (ethnic cleansing dan genocide). Di tempat lain
disungkup langit ini, di Afrika, Asia, dan kawasan timur Nusantara, saudara
kita sesama Muslim sedang menderita kepedihan dijajah kesengsaraan.
Kesemuanya tengah berjuang dengan tekad esa hilang dua terbilang, hidup
mulia atau gugur sebagai syuhada’.
Ketika canang kebebasan mulai diguguh, membangunkan suasana
baru dengan perubahan, tidak jarang terjadi korban berguguran karena
hilangnya kendali dan kaburnya batas wawasan Nusantara.
Hilangnya kebersamaan, dan terjadi balas dendam dan disintegrasi.
Bahaya besar bagi generasi bangsa ini.
Setiap kita mestinya berkewajiban mencegah, agar kondisi rusuh
runyam itu tidak terjadi.
Kepada setiap korban, kaum muslimin yang menderita itu, kewajiban
kita mengulurkan bantuan materil dan moril sebanyak mungkin, semampu
kita. Minimal dengan memanjatkan do’a secara tulus dan ikhlas:
Mari kita simak sebuah hadits lagi sabda Rasulullah untuk
melempangkan jalan bagi kita dalam menghadapi segala tantangan yang
menghadang kita dari berbagai penjuru berbunyi sebagai berikut:
“Wahai kaum muslimin, bersiap-siaplah karena perkara ini sangat
serius.
Siap sedialah karena saat kepergian sudah dekat.
Persiapkanlah perbekalan karena perjalanan ini sangat jauh.

1
Kurangilah beban-bebanmu, karena di depanmu sudah menantang
rintangan yang sangat menyulitkan, kecuali bagi orang-orang yang ringan
bebannya.
Wahai manusia, sesungguhnya menjelang hari kiamat akan terjadi
berbagai peristiwa yang sangat gawat. Dan berbagai bencana yang besar.
Dan akan terjadi pula saat-saat yang kritis di mana kelompok orang-
orang dhalim berkuasa, dan orang-orang fasik memegang kedudukan
penting.
Sementara itu orang-orang yang menyeru kebaikan ditindas,
sebaliknya orang-orang yang mencegah kemungkaran ditekan.
Oleh karena itu bersiap-siaplah untuk menghadapi semua itu dengan
bekal iman yang sangat cukup.
Perbanyaklah amal shaleh dan paksalah dirimu untuk mentaatinya.
Serta bersabarlah dalam menghadapi kesulitan ini, niscaya kalian akan
mendapatkan ganjaran sorga yang abadi.”

Karena itu selalulah iringkan setiap usaha dengan do’a.


“Ya Allah, Ampunilah dosa kami, keteledoran kami, dan tetapkanlah
pendirian kami, dan tolonglah kami menghadapi kaum kafir”.
“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau beri kemungkinan musuh
berkuasa terhadap kami janganlah berikan kemungkinan mereka
memerintahkan kami, walaupun kami mempunyai dosa. Janganlah Engkau
jadikan mereka yang memerintah kami, orang yang tidak takut kepada-Mu,
dan tidak mempunyai kasih sayang terhadap kami”.
“Wahai Tuhan kami, hancurkanlah orang-orang kafir yang selalu
menutup jalan Engkau, yang tidak memberikan kebebasan kepada agama-
Mu, untuk ternyata bebas, dan mereka-mereka yang mendustakan Rasul-
Rasul Engkau,dan mereka yang memerangi orang-orang yang Engkau kasihi,
para Aulia”.
“Wahai Tuhan kami, hancurkanlah kesatuan mereka, dan pecah belah
barisan mereka. Turunkanlah kepada mereka ‘azab sengsara-Mu, yang selalu
Engkau turunkan kepada golongan-golongan yang selalu berbuat dosa”.
“Wahai Tuhan kami, berilah kemuliaan kepada Islam dan kaum
Muslimin, rendahkanlah orang-orang yang kafir dan orang musyrik”.

Padang, 23 Muharram 1422/ 17 April 2001 M

Anda mungkin juga menyukai