Gali Dari Islam
Gali Dari Islam
1. Keseimbangan
2. Self help
1
H. MAS’OED ABIDIN
Mencari nafkah dengan "usaha sendiri", dengan cara yang amat sederhana
sekalipun adalah "lebih terhormat", daripada meminta-minta dan akhirnya
menjadi beban orang lain :
c) "Kamu ambil seutas tali, dan dengan itu kamu pergi kehutan
belukar mencari kayu bakar untuk dijual pencukupan nafkah bagi
keluargamu, itu adalah lebih baik bagimu dari pada berkeliling meminta-
minta". (Hadist).
3. Tawakkal
2
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
Tak ada kebun tempat ia bertanam, tak ada pasar tempat ia berdagang,
tetapi tak kurang, setiap pagi dia terbang meninggalkan sarangnya dalam
keadaan lapar, dan setiap sore dia kembali dalam keadaan "kenyang".
4. Kekayaan Alam
Kepada alam hewan dan ternak serba guna dapat dijadikan kendaraan
pengangkutan barang berat, dagingnya dapat dimakan, kulitnya dapat
dipakai sebagai sandang.4)
3
H. MAS’OED ABIDIN
'
4
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
Maka berpencarlah kamu diatas bumi, dan carilah karunia Allah dan (di
samping itu) banyaklah ingat akan Allah, supaya kamu mencapai
kejayaan". 14)
6. Jangan Boros
k. "Yang perlu dijaga ialah supaya dalam segala sesuatu harus pandai
mengendalikan diri,agar jangan melewati batas, dan berlebihan ;16)
5
H. MAS’OED ABIDIN
Sikap hidup (attitude towards life) yang demikian, tak dapat tidak
merupakan sumber dorongan bagi kegiatan penganutnya, juga di bidang
ekonomi, yang bertujuan terutama untuk keperluan-keperluan jasmani
(material needs).
1. Bekerja:
6
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
Caranya:
Senteng ba-bilai,
Singkek ba-uleh
Ba-tuka ba-anjak
Barubah ba-sapo
7
H. MAS’OED ABIDIN
8
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
9
H. MAS’OED ABIDIN
Kemakmuran :
Sabuah si bayau-bayau,
10
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
Perhatian :
Teranglah sudah ...., bagi setiap orang yang secara serius ingin berjuang di
bidang pembangunan masyarakat lahir dan batin material dan spiritual
pasti dia akan menemui disini satu iklim (mental climate) yang subur bila
pandai menggunakannya dengan tepat akan banyak sekali membantunya
dalam usaha pembangunan itu.
masaknyo batangkai-tangkai,
11
H. MAS’OED ABIDIN
Yang ada ialah kekayaan alam dan potensi yang terpendam dalam unsur
manusia.
12
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
Ibarat orang mengaji dia memulai dari alif. Sesudah itu baa, kemudian taa,
dan seterusnya. Selangkah demi selangkah - step by step - thabaqan ‘an
thabag.
Dia mulai dengan memanggil potensi yang ada dalam unsur manusia,
masyarakat pedesaan itu. Kepada kesadaran akan benih-benih kekuatan
yang ada dalam dirinya masing-masing.
Dengan kemauan untuk melaksanakan idea self help kata orang sekarang
sesuai dengan peringatan Ilahi.
Mencukupkan dari yang ada ..., telapak tangan.... dan tulang delapan kerat.
Di sini kita melihat peranan hakiki dari Sumber daya manusia yang
13
H. MAS’OED ABIDIN
Bila di lihat cara yang sederhana itu, tampak jelas di belakang kiat itu ada
satu perkembangan potensi pribadi dari manusia-manusia yang telah
melalui process, harap cemas kegagalan, dinamika-dinamika dan daya
cipta yang berkembang penuh dengan suka-duka dan cucuran keringat.
Seringkali pula di iiringi oleh tetesan air mata, dalam menghadapi
kesulitan yang serasa tak dapat diatasi. Namun, dalam menghadapi
kegagalan-kegagalan yang hampir membawa hanyut kedalam putus asa
silih berganti selalu dihadapi dengan kebesaran jiwa dan dengan gertaman
gigi, didorong oleh cita-cita dan kemauan untuk berjalan terus sampai
berhasil... " tidak pernah berhenti tangan mendayung, karena sangat tahu
dan mengerti nantinya bisa berakibat arus membawa hanyut" ..... Artinya
ada keyakinan, usaha dan kreativitas yang mendorong kepada inovasi.
Memang pada permulaannya akan terasa lambat kaji beralih, dari reha ke
reha berangsur-angsur. Disatu saat kaji self help --menolong diri sendiri—
pasti akan beralih juga kepada kaji mutual help -- tolong-menolong, bantu-
membantu --. Yang sangat perlu dipelihara adalah penempatan tenaga
yang pantas, cakap dan sepatutnya, dalam rangka pembagian pekerjaan,
ber-ta'awun kata ahli agama, sesuai dengan anjuran Ilahi.
14
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
Kalau sudah demikian maka akan sampailah ke taraf ketiga, yaitu taraf
yang biasa kita namakan selfless help yaitu dimana kita sudah dapat
memberikan bantuan kepada orang yang memerlukan dengan tidak
mengharapkan balasan apa-apa.
Itulah taraf ihsan yang hendak kita capai sesuai dengan maqam yang
tertinggi yang dapat dicapai dalam hidup duniawi ini oleh seorang Muslim
dan masyarakat Muslimah.
"Mulai dengan melatih diri sendiri, mulai dengan alat yang ada,
mencukupkan dengan apa yang ada. Yang ada itu adalah cukup untuk
memulai.
15
H. MAS’OED ABIDIN
"Pada hal tidak ada padanya budi seseorang yang patut dibalas, tetapi
karena hendak mencapai keredhaan Tuhan-Nya Yang Maha Tinggi". (Q.S.
Al Lail, 19 - 20).
Dalam rangka satu konsepsi tata cara hidup, sistem sosial dalam "iklim
adat basandi syara' syara' basandi Kitabullah".
16
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
Maka jawablah pantun itu dengan "amal", dengan Syi'ir posisie kucuran
keringat dan perasan otak, jawabkan saja ;
17
H. MAS’OED ABIDIN
KEMBALI KE NAGARI
18
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
19
H. MAS’OED ABIDIN
Kalau bisa dipertajam, inilah prinsip demokrasi yang murni dan otoritas
masyarakat yang sangat independen.
20
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
21
H. MAS’OED ABIDIN
22
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
Memang sangat memilukan sekali bahwa rakyat kecil itu pula dimasa
derasnya arus globalisasi ini senantiasa dijadikan sasaran empuk. Karena
ketiadaan juga rupanya mereka menjadi kafir. Tantangan di bidang sosial,
budaya, ekonomi, politik dan lemahnya penghayatan agama paling terasa
di berapa medan dakwah dan daerah terpencil, berbentuk gerakan
salibiyah dan bahaya pemurtadan. Ditengah perkotaan berkembang upaya
pendangkalan agama dan keyakinan seiring dengan menipisnya
pengamalan agama serta pula bertumbuhnya penyakit masyarakat (tuak,
arak, judi, dadah, pergaulan bebas dikalangan kaula muda, narkoba, dan
beberapa tindakan kriminal dan anarkis) dan semuanya tidak dapat
dibantah telah mengarah kepada dekadensi moral.
23
H. MAS’OED ABIDIN
24
SYARA’ DI GALI DARI AJARAN ISLAM
Masyarakat yang mati jiwa akan sulit diajak berpartisipasi dan akan
kehilangan semangat kolektifitas.
Bahaya akan menimpa tatkala jiwa umat mati di tangan pemimpin. Tugas
ulama menghidupkan umat. Jangan dibiarkan umat digenggam oleh
pemimpin otoriter dengan meninggalkan prinsip musyawarah. Hal
tersebut akan sama dengan menyerahkan mayat ketangan orang yang
memandikannya. Karena itu, hidupkan lembaga dakwah sebagai institusi
penting dalam masyarakat.
25