Anda di halaman 1dari 10

Keseimbangan Idealisme dan Pragmatis : Keberhasilan Pragmatisme Cina

Oleh Rum Rosyid


Negara-negara sedang berkembang umumnya mendahulukan kemakmuran ekonomi, lalu
perlahan-lahan membangun sistem politik demokratis. China menempuh jalan ini dengan
mengembangkan East Asian model of state-led economic development. Model ini
menempatkan negara sebagai pemegang kendali kebijakan reformasi ekonomi dan
sementara menyisihkan demokrasi. China adalah fenomena kontras, yang sedang
memacu proyek modernisasi, untuk menjadi raksasa ekonomi dunia pertengahan abad ke-
21.
Ketegangan antara keinginan Cina untuk membuka pintu dan mendapatkan manfaat dari
sistem internasional di satu sisi, khususnya di bidang ekonomi, dan melindungi
kedualatannya di sisi yang lain juga nampak dalam tingkah laku politik luar negeri Cina.
Wu Xinbo mencatat bahwa beijing telah memperoleh keuntungan-keuntungan dari
globalisasi ekonomi dan salingketergantungan dan telah bersedia untuk
mengkompromikan sisi-sisi tertentu dari kedaulatannya demi keuntungan ekonomi. Di
bidang keamanan, sebaliknya, para pemimpin Cina tetap melanjutkan pendekatan zero-
sum di banyak isu, di mana keuntungan yang didapatkan oleh pihak lain berarti kerugian
bagi keamanan Cina.
Gerak menuju puncak kekuatan ekonomi dunia justru di bawah kendali rezim otoriter
yang opresif dan anakronistik. Fenomena China jelas di luar kelaziman, amat berbeda
dengan pengalaman negara-negara Eropa dan Amerika. Kemajuan ekonomi hanya
kondusif di bawah sistem politik demokrasi. Pola di luar kelaziman ini disebut market
capitalism without democracy (Peerenboom, China Modernizes: Threat to the West or
Model for the Rest, 2008).

Beijing seringkali menjalankan kebijakan yang ditujukan untuk memperkuat


keamanannya sendiri sementara pada saat yang sama menjadikan tetangga-tetangganya
merasa tidak aman. Hal ini tampak khususnya pada isu Laut Cina Selatan, di mana
banyak negara merasa kawatir akan tindakan-tindakan provokatif dan tujuan-tujuan
jangka panjang Cina. Pembangunan infrastruktur di Mischief Reef oleh TPA, dengan
alasan untuk membantu para nelayan, tanpa terlebih dahulu dikonsultasikan dengan
Manila, adalah salah satu contoh pendekatan zero-sum Cina akan masalah keamanan.
Bersamaan dengan peningkatan kemajuan ekonomi yang rata-rata tumbuh 10 persen
sejak 1980-an, China menjadi super power baru yang secara geopolitik berpotensi
menjadi ancaman negara-negara industri maju. Tak heran, Barat gencar melancarkan
propaganda agar China mempromosikan demokrasi dan HAM sebagai bagian agenda
pembangunan, yang kini menjadi arus-utama percaturan global. Namun, China
bergeming, teguh menempuh jalan politik sendiri yang lebih cocok dengan kebutuhan
domestik. China tidak serta-merta mengadopsi ide-ide demokrasi dan HAM yang
disuarakan Barat karena sarat kepentingan politik-ekonomi, selain mengandung bias
ideologis-dominasi dan hegemoni. Isu demokrasi dan HAM sekadar kamuflase untuk
menyembunyikan kepentingan ekonomi Barat atas negara berkembang, seperti
diingatkan Joel Rocamora (2002).

Kedepan, kekuatan ekonomi Cina akan sangat susah untuk ditandingi. China telah
menyalip Jerman sebagai eksportir terbesar di dunia. Sampai sekarang, cadangan devisa
Cina adalah yang terbesar di dunia dengan total lebih dari 2 triliun dollar. Pertumbuhan
ekonomi pun berada di level 10,7%, melebihi setiap prediksi yang dilakukan terhadap
pertumbuhan ekonomi Cina.Dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai dua digit ini,
dapat dipastikan Cina akan menyalip Jepang menjadi Negara dengan ekonomi terbesar
kedua di dunia.

Salah satu faktor utama yang membuat Cina mampu tumbuh sedemikian rupa menyaingi
negara-negara maju lainnya adalah pemahaman mereka yang mendalam akan
kebijaksanaan yang dikembangkan oleh bangsa Barat. Di Tiongkok daratan, 86% rakyat
Tiongkok setuju dan menyambut dengan gembira kebijaksanaan pemerintahnya. Ini
adalah faktor yang utama dan paling menentukan situasi sekarang dan juga bagi hari
depan Tiongkok Meskipun demokrasi belum bisa dilaksanakan seperti yang diinginkan
oleh beberapa pihak. Sebab2nya akan dibahas belakangan dalam tulisan lain.

Hanya dalam waktu kurang dari satu generasi Tiongkok telah berubah dari sebuah
masyarakat yang kurang makan hingga banyak yang mati kelaparan (hal mana
sebenarnya terjadi secara periodik sepanjang sejarah Tiongkok yang 5000 tahun
lamanya), sampai makanan berlimpah2 seperti hari ini. Hanya dalam hanya dua generasi
saja Tiongkok pun sudah berubah martabatnya dari kwalitas "Anjing dan Orang Cina
dilarang masuk" ke taman dirumahnya sendiri, sekarang menjadi tuan rumah yang
terhormat buat pesta Olimpiade internasional yang paling mewah sepanjang sejarah.

Kishore Mahbubani berujar bahwa rahasia kebijaksanaan yang membuat peradaban Barat
mencapai puncak kejayaannya di abad ke-20 adalah pragmatisme. Lebih dari seabad yang
lalu, Jepang telah memahami kebijaksanaan ini dan mengimplementasikannya dalam
restorasi Meiji. Tiga dekade yang lalu, seorang pragmatis tulen bernama Deng Xiaoping
telah mengubah perjalanan sejarah bangsa Cina dengan menerapkan pragmatisme di
setiap bidang kehidupan Cina.

Dalam Masa 30 tahun Cina dapat merubah dirinya menjadi Cina yang lain. Dibawah
pimpinan Deng Xiaoping Cina berubah menjadi kekuatan baru. Dengan slogan yang
tepat: Gaige, kaifang (Reformasi dan Membuka Diri). Slogan ini benar-benar telah
membuat Cina masuk dalam arus globalisasi dengan cepat. Dengan slogan ini Cina
membuka dirinya terhadap kapitalis, terutama dalam bidang Ekonomi.Karena dalam
perekonomian Cina menganut paham Neoliberalisme. Sehingga ideologi komunis hanya
berupa slogan masa lalu saja.

Walaupun Cina sudah menerapkan paham neoliberalisme, dengan mengandeng investasi


dari luar negari dan swasta. Tetapi Perusahaan swasta belum memegang peranan yang
besar dalam system perekonomian tersebut. Hal ini dikarenakan pemerintah cina masih
memegang peranan penting dalam perekonomian. Hal ini dikarenakan masih terdapat
pemikiran dicina bahwa seandainya negara tidak berdasarkan kepemilikan negara
dilanggar maka runtuhlah riwayat Negara sosialis Cina. Kelompok yang mempunyai
pemikiran tersebut adalah dijuluki “kelompok kiri” zuopai. Sehinga masih butuh waktu
lama untuk pihak swasta menjadi pemain utama dalam perekonomian di Cina.
Perkembangan Cina ini memberikan suatu yang mencengangkan, karena dua ideologi
yang berbeda dapat disatukan oleh karena sebuah kepentingan. Dan ketika Komunisme
dan Kapitalisme dapat bejalan beriringan di Cina memberikan sebuah makna sendiri bagi
mentalisme bangsa cina, yaitu paragmatisme. Pragmatisme disini berarti bahwa Cina
dapat melakukan apa saja untuk membangun negaranya menjadi negara besar.

Teori Keseimbangan Yin dan Yang


Konon pada zaman dulu di negeri Cina terdapatlah dua orang sehabat sejati Yin dan
Yang. Yin mempunyai keyakinan atau agama yang berbeda dengan Yang. Mereka secara
teratur bertemu untuk mendiskusikan keyakinan mereka, dengan tujuan mencari sesuatu
yang tak mereka ketahui namanya. Walaupun mereka saling menghormati dan
mengajukan argumentasi dengan penuh adab, namun pada setiap akhir pertemuan,
mereka tidak pernah merasa puas. Segala cara dan metode diskusi yang diketahui telah
mereka tempuh tapi tetap tidak menghasilkan apa-apa .
Akhirnya mereka sepakat untuk bertukar mempelajari agama masing-masing dengan
penuh perasaan dan obyektivitas mereka dengan tidak mencari celah kesalahan-kesalahan
saja akan tetapi mereka berusaha menerima kebenaran-kebenaran yang diandung oleh
agama yang mereka pelajari.
Akhirnya, 40 tahun kemudian, Yin dan Yang yang telah semakin tua, bertemu pada senja
hari di tempat terakhir mereka bertemu. Mereka saling berpandangan, tak sepatah kata
pun yang terucapkan. Sinar mata mereka penuh kasih yang menghanyutkan sukma,
senyum mereka begitu halus dan tulus. Mereka saling memeluk. Resonansi getaran jiwa
mereka pada angin yang membelai, pada daun-daun yang berbisik, pada seluruh relung
ruang di jagad raya ini: "Saudaraku, kau selalu dalam aku, dan aku dalam engkau ."
Sejak saat itu tak ada lagi diskusi, karena dalam pelukan itu mereka mengerti tanpa
mengetahui dan mendapatkan tanpa mencari .
Diatas merupakan sebuah legenda munculnya Yin Yang di negeri Cina. Yin Yang
merupakan perlambangan dari Tao dengan bulatan yang dibagi menjadi dua garis
lengkung warna hitam dan putih , Yin (sisi warna hitam) membawa arti konotasi
kejahatan, lemah, negatif, wanita. Sedangkan Yang (sisi warna putih) membawa arti
konotasi kebaikan, kuat, positif, lelaki.
Dalam dunia ini tidak ada kebenaran mutlak, dalam kebenaran ada kesalahan begitu juga
sebaliknya dalam kejahatan ada kebaikan yang dikandung.
Prinsip Yin Yang (negatif positif) dapat diterapkan karena semua hal memang memiliki
sifat dualism . Dingin dan panas, siang dan malam, musim dingin dan musim panas, utara
dan selatan, api dan air, perempuan dan laki-laki, genap dan ganjil, feminin dan maskulin,
hitam dan putih, bumi dan langit, bumi dan matahari, bundar dan persegi. Prinsip ini
rupanya bukan monopoli masyarakat Cina saja karena masyarakat Bali kita menggunakan
kain poleng (bermotif kotak-kotak hitam putih) untuk mengharmoniskan tenaga
negatif/positif alam semesta .
Yang penting diingat adalah prinsip Yin Yang menekankan bahwa tidak ada Yin atau
Yang yang mutlak. Segala sesuatu Yin akan memiliki sedikit Yang dan sebaliknya, sesuai
dengan gambar T'ai Chi dimana bagian hitam terdapat titik putih dan bagian putih titik
hitam. Gambar T'ai Chi ini mengilustrasikan prinsip Yin Yang secara sempurna .
Yin mutlak bila sampai terjadi sama bahayanya dengan Yang mutlak. Contohnya,
seorang laki-laki seyogyanya dilahirkan dengan lebih banyak sifat Yang (maskulin) dari
pada Yin. Namun bila ia tidak memiliki sedikitpun sifat Yin ia tidak memiliki daya
imbang dan ini akan sangat merugikannya .
Sebaliknya, Yin dan Yang tidak boleh pula mencapai titik imbang (equilibrium) karena
sesuatu yang terlalu seimbang tidak mendatangkan perubahan atau kemajuan.
Equilibrium = stagnant = tidak ada kegairahan = kematian .
Walaupun prinsip Yin Yang sangat ampuh dalam menganalisa " cosmic energy " (Chi),
namun ia tidak cukup untuk menyelami seluruh sifat energy. Sehingga dibutuhkan prinsip
5-Unsur yang melihatnya lebih mendalam dengan membaginya menjadi 5 jenis atau sifat
energi secara berurutan, dimulai dengan unsur kayu, kemudian api, tanah, besi (atau
metal) dan gabungan dari prinsip Yin Yang dan 5-Unsur inilah dipelajari sebagai sifat
energi dalam astrologi Tiongkok.

Penjelasan ke-5 unsur energi adalah sebagai berikut :


Unsur Kayu
Dalam waktu, unsur kayu diartikan sebagai musim semi yaitu mulainya suatu kehidupan
baru. Oleh karena itu, ia identik dengan pagi hari, timur dan bersifat angin. Warna hijau.
Dalam ilmu pengobatan, hati berunsur kayu. Dalam karakter, unsur kayu diasosiasikan
dengan kreativitas dan pelaksanaan
Unsur Api
Dalam waktu, unsur api diartikan sebagai pertengahan musim panas. Oleh karena itu, ia
identik dengan di tengah siang hari, selatan dan bersifat panas. Warna merah. Dalam ilmu
pengobatan, jantung bersifat api. Dari segi karakter, unsur api diasosiasikan dengan
perasaan dan emosi.
Unsur Tanah
Dalam waktu, unsur tanah diartikan sebagai awal siang hari. Oleh karena itu, ia identik
dengan posisi tengah dan berkaitan dengan kelembaban (humidity) . Warna kuning.
Dalam ilmu pengobatan, limpa bersifat tanah. Dari segi karakter, unsur tanah
diasosiasikan dengan daya konsentrasi, realisme dan stabilitas .
Unsur Besi
Dalam waktu, unsur besi (metal) diartikan sebagai musim gugur. Oleh karena itu, ia
identik dengan malam hari, barat dan bersifat kering (aridity). Warna putih. Dalam ilmu
pengobatan, paru-paru bersifat metal. Dari segi karakter, unsur besi diasosiasikan dengan
kemauan keras dan kemandirian, juga khidmat dan ketajaman.
Unsur Air
Dalam waktu, unsur air diartikan sebagai musim dingin. Oleh karena itu, ia identik
dengan malam hari, utara dan bersifat dingin. Warna hitam. Dalam ilmu pengobatan,
ginjal bersifat air. Dari segi karakter, unsur air diasosiasikan dengan kejernihan pikiran
dan rasional. Ia mengalir, liberal dan fleksibel .
Sebagai unsur energi, jelas mereka saling berinteraksi dengan saling menunjang. Sesuai
dengan urutan diatas, kayu dibakar menjadi api yang kemudian berubah menjadi tanah,
tanah adalah sumber besi, zat besi adalah mineral yang dapat dicairkan, sedangkan air
sendiri menghidupan pohon. Dengan demikian, kayu menghidupkan api memperkuat
tanah memperkuat besi memperkuat air menghidupkan kayu
Disamping saling menunjang, mereka juga saling memusnahkan. Kayu memusnahkan
tanah yang memusnahkan air yang memusnahkan api yang memusnahkan besi yang
memusnahkan

Yin Yang merupakan sebuah gambaran kongkrit dari perputaran dunia. Yin Yang
merupakan sebuah prinsip kehidupan yang dinamis. Seperti yang dikatakan oleh kitab
perubahan Yin Yang memiliki dua arti pertama sebagai sebuah ketentraman dan
kesederhanaan dalam menjali kehidupan nyata dan kedua adalah sebagai sebuah
perputaran kehidupan, artinya dalam kehidupannya manusia tidak mungkin akan selalu
setagnan laju perputaran kehidupan secara teguh di yakini oleh faham Yin Yang. Hari
kita mengalami kesusahan esok hari kita akan mengalami sebuah kebahagiaan, semakin
tingkat kesusahan yang kita alami maka semakin tinggi pula kebahagian yang kita raih.

Yin Yang dengan 5 elemen yang meliputinya, yaitu: kayu, tanah, logam, api dan air
adalah dua prinsip induk dari seluruh kenyataan. Yin itu bersifat pasif, prinsip
ketenangan, surga, bulan, air dan perempuan, simbol untuk kematian dan untuk yang
dingin. Yang itu prinsip aktif, prinsip gerak, bumi, matahari, api, dan laki - laki, simbol
untuk hidup dan untuk yang panas. Segala sesuatu dalam kenyataan kita merupakan
sintesis harmonis dari derajat Yin tertentu dan derajat Yang tertentu .
Kedua, ajaran Taoisme tentang Yin-Yang juga dapat memberi kearifan. Yang biasanya
digambarkan sebagai agresif, maskulin, kompetitif, dan rasional. Sementara Yin
dilukiskan konservatif, intuitif, kooperatif, feminin, dan responsif. Yin-Yang harus
berjalan secara sejajar dan seimbang, sehingga keharmonisan antara makrokosmos dan
mikrokosmos terwujud. Kenyataan kita lebih suka berpikir rasional, linear, mekanistik,
dan materialistik perlu diseimbangkan dengan pengetahuan yang intuitif, non-linear, dan
koordinatif, sebagai perwujudan Yin (kearifan ekologis). Keyakinan terhadap Yin Yang
meski harus terus dipertahankan sebab tuntutan terhadap keberadaan manusia akhir-akhir
ini sering merasa terancam dengan perilaku yang dilakukannya sendiri. Semangat Yin
Yang adalah back to nature sebab manusia adalah bagian dai penyeimbang alam itu
sendiri.
Manusia merupakan sebuah mikrokosmos dalam hubungannya dengan makrokosmos
atau alam semesta. Sebagai bagian pelengkap yang penting, manusia seharusnya tunduk
pada hukum-hukum kosmos yang sama. Keseluruhan susunan alam semesta terbentuk
dari keseimbangan yang sempurna antara kekuatan Yang dan Yin .
Kejenuhan orang terhadap berbagai macam terapan kimiawi dan bebagai macam
rekayasa genetika membuat prinsip Yin Yang yang terus berinteraksi dengan alam
semakin mengukuhkan dirinya sebagai hal yang patut didalami, dikembangkan dan
implementasikan oleh manusia.
Kepustakaan
Alif Lukmanul Hakim, Merenungkan Kembali Pancasila Indonesia, Bangsa Tanpa
Ideologi , Newsletter KOMMPAK Edisi I 2007.
http://aliflukmanulhakim.blogspot.com
Abdurrohim, Pendidikan Sebagai Upaya Rekonstruksi Sosial, posted by Almuttaqin at
11:41 PM , http://almuttaqin-uinbi2b.blogspot.com/2008/04/
Abdurrohim, Pendidikan Sebagai Upaya Rekonstruksi Sosial, posted by Almuttaqin at
11:41 PM , http://almuttaqin-uinbi2b.blogspot.com/2008/04/
Adnan Khan(2008), Memahami Keseimbangan Kekuatan Adidaya , By hati-itb
September 26, 2008 , http://adnan-globalisues.blogspot.com/
Al-Ahwani, Ahmad Fuad 1995: Filsafat Islam, (cetakan 7), Jakarta, Pustaka Firdaus
(terjemahan Pustaka Firdaus).
Ary Ginanjar Agustian, 2003: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual ESQ, Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (edisi XIII),
Jakarta, Penerbit Arga Wijaya Persada.
_________2003: ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al Ihsan, (Jilid II), Jakarta,
Penerbit ArgaWijaya Persada.
A. Sonny Keraf, Pragmatisme menurut William James, Kanisius, Yogyakarta, 1987
R.C. Salomon dan K.M. Higgins, Sejarah Filsafat, Bentang Budaya, yogyakarta, 2003
Avey, Albert E. 1961: Handbook in the History of Philosophy, New York, Barnas &
Noble, Inc.
Awaludin Marwan, Menggali Pancasila dari Dalam Kalbu Kita, Senin, Juni 01, 2009
Bernstein, The Encyclopedia of Philosophy
Bagus Takwin. 2003. Filsafat Timur; Sebuah Pengantar ke Pemikiran Timur. Jalasutra.
Yogjakarta. Hal. 28
Budiman, Hikmat , Lubang Hitam Kebudayaan , Kanisius, Yogyakarta : 2002
Chie Nakane. 1986. Criteria of Group Formation. Di jurnal berjudul. Japanese Culture
and Behavior. Editor Takie Sugiyama Lembra& William P Lebra.
University of Hawaii. Hawai. p. 173
Center for Civic Education (CCE) 1994: Civitas National Standards For Civics and
Government, Calabasas, California, U.S Departement of Education.
Dawson, Raymond, 1981, Confucius , Oxford University Press, Oxford Toronto,
Melbourne
D. Budiarto, Metode Instrumentalisme – Eksperimentalisme John Dewey, dalam Skripsi,
Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta, 1982
Edward Wilson. 1998. Consilience : The Unity of Knowledge. NY Alfred. A Knof.
Fakih, Mansour, Dr, Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi . Pustaka Pelajar.
Yogyakarta : 1997
Fritjof Capra. 1982. The Turning of Point; Science, Society and The Rising Culture.
HaperCollins Publiser. London.
Hadiwijono, H, Dr, Sari Sejarah Filsafat 2, Kanisius, Yogyakarta, 1980
Kartohadiprodjo, Soediman, 1983: Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila, cetakan ke-4,
Bandung, Penerbit Alumni.
Kelsen, Hans 1973: General Theory of Law and State, New York, Russell & Russell
Lasiyo, 1982/1983, Confucius , Penerbit Proyek PPPT, UGM Yogyakarta
--------, 1998, Sumbangan Filsafat Cina Bagi Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia , Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Faklutas Filsafat
UGM, Yogyakarta
--------, 1998, Sumbangan Konfusianisme Dalam Menghadapi Era Globalisasi , Pidato
Dies Natalis Ke-31 Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta.
McCoubrey & Nigel D White 1996: Textbook on Jurisprudence (second edition),
Glasgow, Bell & Bain Ltd.
Mohammad Noor Syam 2007: Penjabaran Fislafat Pancasila dalam Filsafat Hukum
(sebagai Landasan Pembinaan Sistem Hukum Nasional), disertasi edisi III,
Malang, Laboratorium Pancasila.
---------2000: Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia (Wawasan Sosio-Kultural,
Filosofis dan Konstitusional), edisi II, Malang Laboratorium Pancasila.
Murphy, Jeffrie G & Jules L. Coleman 1990: Philosophy of Law An Introduction to
Jurisprudence, San Francisco, Westview Press.
mcklar(2008), Aliran-aliran Pendidikan, http://one.indoskripsi.com/node/ Posted July
11th, 2008
Nawiasky, Hans 1948: Allgemeine Rechtslehre als System der rechtlichen Grundbegriffe,
Zurich/Koln Verlagsanstalt Benziger & Co. AC.
Notonagoro, 1984: Pancasila Dasar Filsafat Negara, Jakarta, PT Bina Aksara, cet ke-6.
Radhakrishnan, Sarpavalli, et. al 1953: History of Philosophy Eastern and Western,
London, George Allen and Unwind Ltd.
Roland Roberton. 1992. Globalization Social Theory and Global Culture. Sage
Publications. London. P. 85-87
Sudionokps(2008)Landasan-landasan Pendidikan, http://sudionokps.wordpress.com
Titus, Smith, Nolan, Persoalan-Persoalan Filsafat, Bulan Bintang, Jakarta : 1984
UNO 1988: Human Rights, Universal Declaration of Human Rights, New York, UNO
UUD 1945, UUD 1945 Amandemen, Tap MPRS – MPR RI dan UU yang berlaku. (1966;
2001, 2003)
Widiyastini, 2004, Filsafat Manusia Menurut Confucius dan Al Ghazali, Penerbit
Paradigma, Yogyakarta
Wilk, Kurt (editor) 1950: The Legal Philosophies of Lask, Radbruch, and Dabin, New
York, Harvard College, University Press.
Ya'qub, Hamzah, 1978, Etika Islam , CV. Publicita, Jakarta
Wilk, Kurt (editor) 1950: The Legal Philosophies of Lask, Radbruch, and Dabin, New
York, Harvard College, University Press.
Andersen, R. dan Cusher, K. (1994). Multicultural and intercultural studies, dalam
Teaching Studies of Society and Environment (ed. Marsh,C.). Sydney:
Prentice-Hall

Banks, J. (1993). Multicultural education: historical development, dimensions, and


practice. Review of Research in Education, 19: 3-49.

Boyd, J. (1989). Equality Issues in Primary Schools. London: Paul Chapman Publishing,
Ltd.
Burnett, G. (1994). Varieties of multicultural education: an introduction. Eric
Clearinghouse on Urban Education, Digest, 98.

Bogdan & Biklen (1982) Qualitative Research For Education. Boston MA: Allyn Bacon
Campbell & Stanley (1963) Experimental & Quasi-Experimental Design for Research.
Chicago Rand McNelly
Carter, R.T. dan Goodwin, A.L. (1994). Racial identity and education. Review of
Research in Education, 20:291-336.

Cooper, H. dan Dorr, N. (1995). Race comparisons on need for achievement: a meta
analytic alternative to Graham's Narrative Review. Review of Educational
Research, 65, 4:483-508.

Darling-Hammond, L. (1996). The right to learn and the advancement of teaching:


research, policy, and practice for democratic education. Educational
Researcher, 25, 6:5-Dewantara,
Deese, J (1978) The Scientific Basis of the Art of Teaching. New York : Colombia
University-Teachers College Press
Eggleston, J.T. (1977). The Sociology of the School Curriculum, London: Routledge &
Kegan Paul.

Garcia, E.E. (1993). Language, culture, and education. Review of Research in Education,
19:51 -98.

Gordon, Thomas (1974) Teacher Effectiveness Training. NY: Peter h. Wydenpub


Hasan, S.H. (1996). Local Content Curriculum for SMP. Paper presented at UNESCO
Seminar on Decentralization. Unpublished.
Hasan, S.H. (1996). Multicultural Issues and Human Resources Development. Paper
presented at International Conference on Issues in Education of Pluralistic
Societies and Responses to the Global Challenges Towards the Year 2020.
Unpublished.

Henderson, SVP (1954) Introduction to Philosophy of Education.Chicago : Univ. of


Chicago Press
Hidayat Syarief (1997) Tantangan PGRI dalam Pendidikan Nasional. Makalah pada
Semiloka Nasional Unicef-PGRI. Jakarta: Maret,1997
Highet, G (l954), Seni Mendidik (terjemahan Jilid I dan II), PT.Pembangunan
Ki Hajar (1936). Dasar-dasar pendidikan, dalam Karya Ki Hajar Dewantara Bagian
Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Kemeny,JG, (l959), A Philosopher Looks at Science, New Hersey, NJ: Yale Univ.Press
Ki Hajar Dewantara, (l950), Dasar-dasar Perguruan Taman Siswa, DIY:Majelis Luhur
Ki Suratman, (l982), Sistem Among Sebagai Sarana Pendidikam Moral Pancasila,
Jakarta:Depdikbud

Ki Hajar, Dewantara (1945). Pendidikan, dalam Karya Ki Hajar Dewantara Bagian


Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Ki Hajar, Dewantara (1946). Dasar-dasar pembaharuan pengajaran, dalam Karya Ki


Hajar Dewantara Bagian Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur
Persatuan Taman Siswa.
Kuhn, Ts, (l969), The Structure of Scientific Revolution, Chicago:Chicago Univ.

Langeveld, MJ, (l955), Pedagogik Teoritis Sistematis (terjemahan), Bandung, Jemmars

Liem Tjong Tiat, (l968), Fisafat Pendidikan dan Pedagogik, Bandung, Jurusan FSP FIP
IKIP Bandung
Oliver, J.P. dan Howley, C. (1992). Charting new maps: multicultural education in rural
schools. ERIC Clearinghouse on Rural Education and Small School. ERIC
Digest. ED 348196.

Print, M. (1993). Curriculum Development and Design. St. Leonard: Allen & Unwin Pty,
Ltd.
Raka JoniT.(l977),PermbaharauanProfesionalTenagaKependidikan:Permasalahan dan
Kemungkinan Pendekatan, Jakarta, Depdikbud

Twenticth-century thinkers: Studies in the work of Seventeen Modern philosopher, edited


by with an introduction byJohn K ryan, alba House, State Island, N.Y, 1964
http://stishidayatullah.ac.id/index2.php?option=com_content
http://macharos.page.tl/Pragmatisme Pendidikan.htm
http://www.blogger.com/feeds/7040692424359669162/posts/default
http://www.geocities.com/HotSprings/6774/j-13.html
http://stishidayatullah.ac.id/index2.php
http://macharos.page.tl/Pragmatisme Pendidikan, .htm
http://www.blogger.com/feeds/7040692424359669162/posts/default
http://www.geocities.com/HotSprings/6774/j-13.html
Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan Modern, http://panjiaromdaniuinpai2e.blogspot.com
Koran Tempo, 12 November 2005 , Revolusi Sebatang Jerami.
http://www.8tanda.com/4pilar.htm di down load pada tanggal 2 Desember 2005
http://filsafatkita.f2g.net/sej2.htm di down load pada tanggal 2 Desember 2005
http://spc.upm.edu.my/webkursus/FAL2006/notakuliah/nota.cgi?kuliah7.htm l di down
load pada tanggal 16 November 2005
http://indonesia.siutao.com/tetesan/gender_dalam_siu_tao.php di down load pada tanggal
16 November 2005
http://storypalace.ourfamily.com/i98906.html di down load pada tanggal 16 November
2005
http://www.ditext.com/runes/y.html di down load pada tanggal 2 Desember 2005

Anda mungkin juga menyukai