Keseimbangan Idealisme Dan Pragmatis
Keseimbangan Idealisme Dan Pragmatis
Kedepan, kekuatan ekonomi Cina akan sangat susah untuk ditandingi. China telah
menyalip Jerman sebagai eksportir terbesar di dunia. Sampai sekarang, cadangan devisa
Cina adalah yang terbesar di dunia dengan total lebih dari 2 triliun dollar. Pertumbuhan
ekonomi pun berada di level 10,7%, melebihi setiap prediksi yang dilakukan terhadap
pertumbuhan ekonomi Cina.Dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai dua digit ini,
dapat dipastikan Cina akan menyalip Jepang menjadi Negara dengan ekonomi terbesar
kedua di dunia.
Salah satu faktor utama yang membuat Cina mampu tumbuh sedemikian rupa menyaingi
negara-negara maju lainnya adalah pemahaman mereka yang mendalam akan
kebijaksanaan yang dikembangkan oleh bangsa Barat. Di Tiongkok daratan, 86% rakyat
Tiongkok setuju dan menyambut dengan gembira kebijaksanaan pemerintahnya. Ini
adalah faktor yang utama dan paling menentukan situasi sekarang dan juga bagi hari
depan Tiongkok Meskipun demokrasi belum bisa dilaksanakan seperti yang diinginkan
oleh beberapa pihak. Sebab2nya akan dibahas belakangan dalam tulisan lain.
Hanya dalam waktu kurang dari satu generasi Tiongkok telah berubah dari sebuah
masyarakat yang kurang makan hingga banyak yang mati kelaparan (hal mana
sebenarnya terjadi secara periodik sepanjang sejarah Tiongkok yang 5000 tahun
lamanya), sampai makanan berlimpah2 seperti hari ini. Hanya dalam hanya dua generasi
saja Tiongkok pun sudah berubah martabatnya dari kwalitas "Anjing dan Orang Cina
dilarang masuk" ke taman dirumahnya sendiri, sekarang menjadi tuan rumah yang
terhormat buat pesta Olimpiade internasional yang paling mewah sepanjang sejarah.
Kishore Mahbubani berujar bahwa rahasia kebijaksanaan yang membuat peradaban Barat
mencapai puncak kejayaannya di abad ke-20 adalah pragmatisme. Lebih dari seabad yang
lalu, Jepang telah memahami kebijaksanaan ini dan mengimplementasikannya dalam
restorasi Meiji. Tiga dekade yang lalu, seorang pragmatis tulen bernama Deng Xiaoping
telah mengubah perjalanan sejarah bangsa Cina dengan menerapkan pragmatisme di
setiap bidang kehidupan Cina.
Dalam Masa 30 tahun Cina dapat merubah dirinya menjadi Cina yang lain. Dibawah
pimpinan Deng Xiaoping Cina berubah menjadi kekuatan baru. Dengan slogan yang
tepat: Gaige, kaifang (Reformasi dan Membuka Diri). Slogan ini benar-benar telah
membuat Cina masuk dalam arus globalisasi dengan cepat. Dengan slogan ini Cina
membuka dirinya terhadap kapitalis, terutama dalam bidang Ekonomi.Karena dalam
perekonomian Cina menganut paham Neoliberalisme. Sehingga ideologi komunis hanya
berupa slogan masa lalu saja.
Yin Yang merupakan sebuah gambaran kongkrit dari perputaran dunia. Yin Yang
merupakan sebuah prinsip kehidupan yang dinamis. Seperti yang dikatakan oleh kitab
perubahan Yin Yang memiliki dua arti pertama sebagai sebuah ketentraman dan
kesederhanaan dalam menjali kehidupan nyata dan kedua adalah sebagai sebuah
perputaran kehidupan, artinya dalam kehidupannya manusia tidak mungkin akan selalu
setagnan laju perputaran kehidupan secara teguh di yakini oleh faham Yin Yang. Hari
kita mengalami kesusahan esok hari kita akan mengalami sebuah kebahagiaan, semakin
tingkat kesusahan yang kita alami maka semakin tinggi pula kebahagian yang kita raih.
Yin Yang dengan 5 elemen yang meliputinya, yaitu: kayu, tanah, logam, api dan air
adalah dua prinsip induk dari seluruh kenyataan. Yin itu bersifat pasif, prinsip
ketenangan, surga, bulan, air dan perempuan, simbol untuk kematian dan untuk yang
dingin. Yang itu prinsip aktif, prinsip gerak, bumi, matahari, api, dan laki - laki, simbol
untuk hidup dan untuk yang panas. Segala sesuatu dalam kenyataan kita merupakan
sintesis harmonis dari derajat Yin tertentu dan derajat Yang tertentu .
Kedua, ajaran Taoisme tentang Yin-Yang juga dapat memberi kearifan. Yang biasanya
digambarkan sebagai agresif, maskulin, kompetitif, dan rasional. Sementara Yin
dilukiskan konservatif, intuitif, kooperatif, feminin, dan responsif. Yin-Yang harus
berjalan secara sejajar dan seimbang, sehingga keharmonisan antara makrokosmos dan
mikrokosmos terwujud. Kenyataan kita lebih suka berpikir rasional, linear, mekanistik,
dan materialistik perlu diseimbangkan dengan pengetahuan yang intuitif, non-linear, dan
koordinatif, sebagai perwujudan Yin (kearifan ekologis). Keyakinan terhadap Yin Yang
meski harus terus dipertahankan sebab tuntutan terhadap keberadaan manusia akhir-akhir
ini sering merasa terancam dengan perilaku yang dilakukannya sendiri. Semangat Yin
Yang adalah back to nature sebab manusia adalah bagian dai penyeimbang alam itu
sendiri.
Manusia merupakan sebuah mikrokosmos dalam hubungannya dengan makrokosmos
atau alam semesta. Sebagai bagian pelengkap yang penting, manusia seharusnya tunduk
pada hukum-hukum kosmos yang sama. Keseluruhan susunan alam semesta terbentuk
dari keseimbangan yang sempurna antara kekuatan Yang dan Yin .
Kejenuhan orang terhadap berbagai macam terapan kimiawi dan bebagai macam
rekayasa genetika membuat prinsip Yin Yang yang terus berinteraksi dengan alam
semakin mengukuhkan dirinya sebagai hal yang patut didalami, dikembangkan dan
implementasikan oleh manusia.
Kepustakaan
Alif Lukmanul Hakim, Merenungkan Kembali Pancasila Indonesia, Bangsa Tanpa
Ideologi , Newsletter KOMMPAK Edisi I 2007.
http://aliflukmanulhakim.blogspot.com
Abdurrohim, Pendidikan Sebagai Upaya Rekonstruksi Sosial, posted by Almuttaqin at
11:41 PM , http://almuttaqin-uinbi2b.blogspot.com/2008/04/
Abdurrohim, Pendidikan Sebagai Upaya Rekonstruksi Sosial, posted by Almuttaqin at
11:41 PM , http://almuttaqin-uinbi2b.blogspot.com/2008/04/
Adnan Khan(2008), Memahami Keseimbangan Kekuatan Adidaya , By hati-itb
September 26, 2008 , http://adnan-globalisues.blogspot.com/
Al-Ahwani, Ahmad Fuad 1995: Filsafat Islam, (cetakan 7), Jakarta, Pustaka Firdaus
(terjemahan Pustaka Firdaus).
Ary Ginanjar Agustian, 2003: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual ESQ, Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (edisi XIII),
Jakarta, Penerbit Arga Wijaya Persada.
_________2003: ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al Ihsan, (Jilid II), Jakarta,
Penerbit ArgaWijaya Persada.
A. Sonny Keraf, Pragmatisme menurut William James, Kanisius, Yogyakarta, 1987
R.C. Salomon dan K.M. Higgins, Sejarah Filsafat, Bentang Budaya, yogyakarta, 2003
Avey, Albert E. 1961: Handbook in the History of Philosophy, New York, Barnas &
Noble, Inc.
Awaludin Marwan, Menggali Pancasila dari Dalam Kalbu Kita, Senin, Juni 01, 2009
Bernstein, The Encyclopedia of Philosophy
Bagus Takwin. 2003. Filsafat Timur; Sebuah Pengantar ke Pemikiran Timur. Jalasutra.
Yogjakarta. Hal. 28
Budiman, Hikmat , Lubang Hitam Kebudayaan , Kanisius, Yogyakarta : 2002
Chie Nakane. 1986. Criteria of Group Formation. Di jurnal berjudul. Japanese Culture
and Behavior. Editor Takie Sugiyama Lembra& William P Lebra.
University of Hawaii. Hawai. p. 173
Center for Civic Education (CCE) 1994: Civitas National Standards For Civics and
Government, Calabasas, California, U.S Departement of Education.
Dawson, Raymond, 1981, Confucius , Oxford University Press, Oxford Toronto,
Melbourne
D. Budiarto, Metode Instrumentalisme – Eksperimentalisme John Dewey, dalam Skripsi,
Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta, 1982
Edward Wilson. 1998. Consilience : The Unity of Knowledge. NY Alfred. A Knof.
Fakih, Mansour, Dr, Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi . Pustaka Pelajar.
Yogyakarta : 1997
Fritjof Capra. 1982. The Turning of Point; Science, Society and The Rising Culture.
HaperCollins Publiser. London.
Hadiwijono, H, Dr, Sari Sejarah Filsafat 2, Kanisius, Yogyakarta, 1980
Kartohadiprodjo, Soediman, 1983: Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila, cetakan ke-4,
Bandung, Penerbit Alumni.
Kelsen, Hans 1973: General Theory of Law and State, New York, Russell & Russell
Lasiyo, 1982/1983, Confucius , Penerbit Proyek PPPT, UGM Yogyakarta
--------, 1998, Sumbangan Filsafat Cina Bagi Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia , Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Faklutas Filsafat
UGM, Yogyakarta
--------, 1998, Sumbangan Konfusianisme Dalam Menghadapi Era Globalisasi , Pidato
Dies Natalis Ke-31 Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta.
McCoubrey & Nigel D White 1996: Textbook on Jurisprudence (second edition),
Glasgow, Bell & Bain Ltd.
Mohammad Noor Syam 2007: Penjabaran Fislafat Pancasila dalam Filsafat Hukum
(sebagai Landasan Pembinaan Sistem Hukum Nasional), disertasi edisi III,
Malang, Laboratorium Pancasila.
---------2000: Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia (Wawasan Sosio-Kultural,
Filosofis dan Konstitusional), edisi II, Malang Laboratorium Pancasila.
Murphy, Jeffrie G & Jules L. Coleman 1990: Philosophy of Law An Introduction to
Jurisprudence, San Francisco, Westview Press.
mcklar(2008), Aliran-aliran Pendidikan, http://one.indoskripsi.com/node/ Posted July
11th, 2008
Nawiasky, Hans 1948: Allgemeine Rechtslehre als System der rechtlichen Grundbegriffe,
Zurich/Koln Verlagsanstalt Benziger & Co. AC.
Notonagoro, 1984: Pancasila Dasar Filsafat Negara, Jakarta, PT Bina Aksara, cet ke-6.
Radhakrishnan, Sarpavalli, et. al 1953: History of Philosophy Eastern and Western,
London, George Allen and Unwind Ltd.
Roland Roberton. 1992. Globalization Social Theory and Global Culture. Sage
Publications. London. P. 85-87
Sudionokps(2008)Landasan-landasan Pendidikan, http://sudionokps.wordpress.com
Titus, Smith, Nolan, Persoalan-Persoalan Filsafat, Bulan Bintang, Jakarta : 1984
UNO 1988: Human Rights, Universal Declaration of Human Rights, New York, UNO
UUD 1945, UUD 1945 Amandemen, Tap MPRS – MPR RI dan UU yang berlaku. (1966;
2001, 2003)
Widiyastini, 2004, Filsafat Manusia Menurut Confucius dan Al Ghazali, Penerbit
Paradigma, Yogyakarta
Wilk, Kurt (editor) 1950: The Legal Philosophies of Lask, Radbruch, and Dabin, New
York, Harvard College, University Press.
Ya'qub, Hamzah, 1978, Etika Islam , CV. Publicita, Jakarta
Wilk, Kurt (editor) 1950: The Legal Philosophies of Lask, Radbruch, and Dabin, New
York, Harvard College, University Press.
Andersen, R. dan Cusher, K. (1994). Multicultural and intercultural studies, dalam
Teaching Studies of Society and Environment (ed. Marsh,C.). Sydney:
Prentice-Hall
Boyd, J. (1989). Equality Issues in Primary Schools. London: Paul Chapman Publishing,
Ltd.
Burnett, G. (1994). Varieties of multicultural education: an introduction. Eric
Clearinghouse on Urban Education, Digest, 98.
Bogdan & Biklen (1982) Qualitative Research For Education. Boston MA: Allyn Bacon
Campbell & Stanley (1963) Experimental & Quasi-Experimental Design for Research.
Chicago Rand McNelly
Carter, R.T. dan Goodwin, A.L. (1994). Racial identity and education. Review of
Research in Education, 20:291-336.
Cooper, H. dan Dorr, N. (1995). Race comparisons on need for achievement: a meta
analytic alternative to Graham's Narrative Review. Review of Educational
Research, 65, 4:483-508.
Garcia, E.E. (1993). Language, culture, and education. Review of Research in Education,
19:51 -98.
Kemeny,JG, (l959), A Philosopher Looks at Science, New Hersey, NJ: Yale Univ.Press
Ki Hajar Dewantara, (l950), Dasar-dasar Perguruan Taman Siswa, DIY:Majelis Luhur
Ki Suratman, (l982), Sistem Among Sebagai Sarana Pendidikam Moral Pancasila,
Jakarta:Depdikbud
Liem Tjong Tiat, (l968), Fisafat Pendidikan dan Pedagogik, Bandung, Jurusan FSP FIP
IKIP Bandung
Oliver, J.P. dan Howley, C. (1992). Charting new maps: multicultural education in rural
schools. ERIC Clearinghouse on Rural Education and Small School. ERIC
Digest. ED 348196.
Print, M. (1993). Curriculum Development and Design. St. Leonard: Allen & Unwin Pty,
Ltd.
Raka JoniT.(l977),PermbaharauanProfesionalTenagaKependidikan:Permasalahan dan
Kemungkinan Pendekatan, Jakarta, Depdikbud