Anda di halaman 1dari 74

BUKU PANDU N ~

HAK KEKA Y AI4 INTELEKTUAL



Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerlan Hukum dan Hak Asasl Manusla Republlk Indonesia

Merek

DTlST

Poten

Rahasia Dagang

KAlA PENGAINTAR

DIREKTUR JENDERAL HAIK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Perkembangan perdagangan global dalam dua dasawarsa terakhir telah membuktikan bahwa hakkekayaan intelektuall (HKI,) telah menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam menunjang perfumbuhan ekonomi suatu bangsa. Dimasukkannya Persetujuan mengenai Aspe'k-aspek Hak Kekayaan Intelektual yang terkait d'engan Perdagangan (Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights) sebagai salah satu bag ian dari paket Persetujuanr Pembentukan Organisasi Perdagangan Se-dunia (Agreement Establishing the World Trade Organization) merupakan bukti nyata semakin pentingnya peran HKII dalam perdagangan.

Indonesia sebagai negara berkembang harus rnarnpu mengambil langkah-Iangkah yang tepat untuk dapat mengantisipasi segala peruba'han dan perkembanqan serta kecenderungan global sehingga tujuan nasional' dapat tercapai. Salah satu langkah penting yang' dilakukan adalah penguatan sistem HKI yang efektif dan kompetitif secara internaslonal.

Penyusunan dan penerbitan Buku Panduan HKI ini rnerupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal HKII (DJHKI), Departemen Hukum dan Hak Asasi lManusia RI dalam ranqka meningkatkan pengetahuan dan rpemahaman masyarakat ten tang keberadaandan pelaksanaan sistem HKI di tanah air.

Akhir kata, saya harapkan Buku Panduan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi segenap pemangku kepentingan HKI di tanah air.

Tangerang, 2009

Andry N. Sommeng

BukuPanduan

Hak Kekayaan Intelektual

Daftar lsi

Kata Pengantar

Daftar lsi iii

Hak Kekayaan Intelektual 1
Hak Cipta 3
Paten 15
Merek 29

Desain Industri 39

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu 47
Rahasia Dagang 53
Indikasi Geografis 57
Lampiran 64-76 BUKU PANDUAN

HAK KEKA Y AAN INTELEKTUAL

HAKCIPTA

I. P~NGERTIAN DAN DASAR,HUKUM

lHakCipta

Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau mernperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak megurangi pembatasanpembatasan menurut peraturan perundang:-undangan yang berlaku.

Pengumuman

Pengumuman adalah pembacaan, pe nylaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain.

Perbanyakan

Perbanyakan adalah penambahan jumlah statu ciptaan baik secara keseluruhan maupun bag ian yang sangat substanslel dengan menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama, termasuk pengalihwujudan secara permanen atau temporer.

Pencipta

Yang dimaksud dengan pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuam pikiran, limajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahl'ian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.

Pencipta atau pemegangl hak cipta atas suatu ciptaan yang terdiri atas beberapa bagian

Jika suatu ciptaan terdiri atas beberapa bag ian yanQl diciptakan dua orang atau lebih, yang dianggap sebagai pencipta ialah orang yang memimpin serta rnengawasi penye'lesaian seluruh ciptaan itu, atau dalam hal tidak ada orang tersebut, yang dianggap sebagai pencipta ialsh orang yang menghimpunnya denqan tidak mengurangi hak cipta masing-masing atas bag ian ciptaannya itu.

Perancangan suatu ciptaan

JTka suatu ciptaan yang dirancang seseorang diwujudkan dan dikenekan oleh orang Ilaini di bawah pimpinan dan pengawasan orang yang merancang, penciptanya adalah orang yang merancang ciptaan ittl.

Ciptaan yang dibuat daJam hubungan dinas dan hubungan kerja

Jika suatu ciptaan dibuat dalarn hubungan dinas dengan pihak ,lain dalam lingkungan pekeljaannya, pemegang hak cipta adalah pihak yang untuk dan dalam dinasnya ciptaan itu dikerjakan, kecuali ada peljanjian fain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pembuat sebagai penciptanya apabila penggunaan ciptaan itu diperiuas keluar rhubungan dinas. Ketentuan tersebut berlaku pula bagi ciptaan yan9' dibuat pihak lain berdasarkan pesanan yang dilakukan dalam hubungan dinas.

Jika suatu ciptaan dibuat dalarn 1:1lIbungan kelja atau berdasarkan pesanan, maka pihak yang membuat karya cipta itu

dianggap sebagai pencipta dan pemegang P,elaku

hak cipta, kecuali apabil'a dipe~anjikan lain Pelaku adalah aktor, penyanyi, pemusik, antaralkedua pihak. penari atau mereka yang menampilkan, memperaqakan, mempertunjukkan, me nyanyik an, menyampaikan, mendeklamasikan atau memainkan suatu karya musik, drama, tan, sastra, folklor; atau karya seni lainnya.

Pemegang Hak Clpta

Pemegang Ihak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau piha'k lain yang menerima lebih lanjut hak dan pihaktersebut di atas.

Ciptaan

Giptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menuniukkan keasliannya dalam lapangan il'mu pengetahuan, seni, atau sastra.

Perlindungan hak cipta

Per1indungan terhadap suatu ciptaan timbul secara otomatis sejak ciptaan itu diwujudkan dalarn bentuk nyata. Pendaftaran ciptaan tidak merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan hak cipta. Namun demikian, penclpta maupun pemegang hak cipta yang merildaftar1<an ciptaannya akan mendapat surat pend'aftaran ciptaan yang dapat dijadikan sebagai a'iat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian han terhadap ciptaan tersebut.

Per1indungan hak cipta tidak diberikan kepada ide atau gagasan, karen a karya cipta harus memiliki bentuk yang khas, bersifat pribadi dan menunjukkan keaslian sebagai ciptaan yang lahir berdasar1<an kemampuan, Ikreatifitas atau keahllan, sehingga ciptaan itu dapat ctilihat, dibaca atau didengar.

Produser Rekaman

Prod user rekaman suara adalah orang, atau badan lhukum yang pertama kali merekam dan memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan perekaman suara atau oerexamen bunyi, baik perekaman dari suatu pertunjukan maupun perekaman suara atau perekaman bunyi lainnya.

Lembaga Penyiaran

Lembaga penyiaran adslah organisasi penyelenqqara siaran yang berbentuk badan hukum, yang melakukan penyiaran atas suatu karya siaran dengan menggunakan transmisi dengan atau tanpa kabel atau melalui sistem elektromagnetik.

Lisensi

Lisensi adalah izm yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait lepada pihak lain untuk mengumumkan danJatau memperbanyak ciptaannya atau produk hak ter1<ait dengan persyaratan tertentu.

Dewan Hak Cipta

Dewan hak cipta adalah dewan yang diangkat dan diberhelltikan oleh Presiden berdasar1<an usulan Menten Hukum dan HAM yang mempunyai tugas membantu pemerintah dalam memberikan penyuluhan, bimbingan dan pembinaan

hak cipta. Dewan ini anggotanya terdiri atas wakil pemerntah wakil orgarnisasi profesi dan anggota masyarakat yang memiliki kompetensi dil bidang hak cipta.

Konsultan HKI

Konsultan HKI adalah konsultan hak kekayaan intelektual yang secara rresmi terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan ,Intelektual.

Oasar Perlindungan Hak Cipta Undang-undang Hak Cipta (UUHC) pertama kali diatur dalam undang-undang NO.6 Tahun 1982 tentang Hak Oipta. Kemudlan diubah dengan undanq-undanq NO.7 Tahun 1987.lPada tahun 1997 diubah Ilagi dengan undang~ulldang No.12 Tal1un 1997. ,oil tahun 2002, UUHC Ikembali mengalami perubahan dan diatur dalam Undanq-undanq INo.19 Tahun 2002. Beberapa peraturan pe'laksanaan di bidang hak cipta adalah sebagai berikut:

• Peraturan Pemerintal1 RI No.14 Tahun 1986 Jo Peraturan Pemerintah RI NO.7 Tahun 1989 tentang Dewan Hak Cipta;

• iPeraturan Pemerintah RI No.1 Tahun 1989 tentang Penerjernahan dan/atau Perbanyak Ciptaan untuk 'Kepentingan Pendidiakn, llrnu Pengetahuan, Penelitian dan Pengembangan;

• Keputusan Presiden RI NO.17 Tahun 1988 tentang Persetujualil Mngenai Perlindungan Hukum Secara Timbal Bali'k Terhadap Hak Cipta atas Karya Rekarnan Suara antara Negara Republik Indonesia dengan Masyarakat Eropa;

• Keputusan Presiden RI No.25 Tahun 1989 tentang Pengesahan Persetujuan lMengenai Per:1indungan Hukum Secara TImbal Balik Terhad'ap Hak Cipta antara

Republik Indonesia dengan Amerika Serikat;

.. Keputusan Rresiden RI NO.38 Tahun 1993 tentang Pengesahan Pesetujuan Meng,enai Perlindungan Hukum Secara Ti'mbal Balik Terhadap Hak Cipta entara Republik 'Indonesia dengan Australia;

• Keputusan Presiden RI NO.56 Iahun 1994 tentang Pel1gesahan Persetujuan IMengenai Perlindungan Hukum Secara Timbal Balik Terhadap Hak Cipta entara Republik Indonesia dengan Ill1ggris;

• Keputusan Presiden RI No.18 Tahun 1997 tentang Pengesahan Berne Convention For The Protection Of literary and Artistic Works;

• Keputusan Presiden RI No.19 Tahun 1997 tentang Pengesahan WI PO Copyliights Treaty;

• Keputusan Presiden RI No.74 Tahun 2004 tentang Pengesahan WIPO Performances and Phonogram Treaty (WPPT);

• Peraturan Menteri Kehakiman RI No.M.01-HC.03.01 Tahun 1987 tentang Pendattaran Ciptaan;

• Keputusan Menteri Kehakiman RI No.M.04.PW07.03 Tahun 1988 tentang Penyidikan Hak Cipta;

• Surat Edaran Mentefii Kehakiman RI No.M.01.PW07.03 Tahun 1990 tentang . Kewenangan Menyidik Tindak Pidana HakCipta;

• Surat Edaran Menteri Kehakiman RI No.M.02.HC.03.01 Iahun 1991 tentang Kewajiban Melampirkan NPWP dalam Permohonan Pendaftaran Ciptaan dan lPencatatan Pemindallan Hak Cipta Terdaftar.

Pengalihan Hak Cipta

Hak cipta dapat dalihkan baik seluruhnya maupun sebagian karen a:

• pewarisan;

• hibah;

• wasiat;

• pe~anjian tertulis; atau

• sebab-sebablain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

II. LlNGKUP HAK CIPTA

Ciptaan yang dilindungi

Ciptaan yang dilindungi ialah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang rnelipuf karya:

• Suku, program komputer, pamflet, perwajahan (layout) '.karya ·tulis yang diterbitkan, dan semua basil karya nnis lain;

• Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;

• Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu penqetahuan;

• Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

• Drama atau drama muslkal, tari, koreografi, pewayangan dan pantomim;

• Seni rupa dalam seqala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;

• Arsitektur;

• Peta;

• Seni batik;

• Fotografi;

• Sinematografi;

• Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.

Hak cipta atas hasil kebudayaan rakyat atau hasil ciptan yang tidak diketahui penciptan1ya

• N'egara rmemegang hak cipta atas karya

peninggalan prasejarah, sejarah dan benda budaya nasionallainnya;

• Negara memegang hcIk cipta atas folklor dan hasil 'kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama seperti cerita, hikayat, donqenq, legend a, babad,'lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi dan karya seni lainnya.

Hak Moral dan Hak Ekonomi atas suatu clptaan

Hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus dengan alasan apapun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan.

Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan sertaproduk hak terkait.

HakTerkait

Hak terkait adalah hak eksklusif yang berkaitan dengan hak cipta yaitu hak eksklusif bagi Pelaku yang memperbanyak atau menyiarkan pertunjukan; bag,i Prod user Rekaman SUiara untuk memperbanyak atau menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyinya; dan bagi Lembaga Penyiaran untuk mebuat, memperbanyak, atau menyiarkan karya siarannya.

'". JANGKA WAKTU PERLIN DUNGAN SUATU CIPTAAN

A Hak cipta atas ciptaan (sesuai dengan Iketentuan dalam IPasal29 UlJ HC)

• Suku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya;

• Drama atau drama musikal, tali, koreografi;

• Segala bentuk seni ropa, seperti seni lu'kis, sen; patumg dan seni Pahat;

• Seni batik;

• Lagu atau musk dengan atau tanpa teks;

• Arsitektur;

• Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan

sejenis lain;

• Alat peraga;

• Peta;

• Teriemahan, tafsir, saduran dan

bunga rampai;

berlaku selama hidup penoipta dan terus berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun setelah pencipta meninggal dunia. Jika dimiliki 2 (dual orang atau lebih, hak cipta berlaku selama hidup pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun sesudahnya.

B Hak cipta atas ciptaan (sesuai dengan ketentuan dalarn Pasal30 UU He)

• Program komputer, sinematografi, fotoqrafi, database, karya hasil pengalihwujudan berlaku selama 50 (lima pliluh) tahun sejak pertama ,kali diumumkan;

• Perwajahan karya tufis yang diterbitkan berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diterbitkan;

C Apabila suatu ciptaan dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukurn, hak cipta berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan

ID Hak cipta yang dimiliki/dipegang oleh negara berdasarkan:

• Pasal 10 ayat (2) UUHC berlaku tanpa batas waktu;

• Pasal11 ayat (1) dan ayat(3) l,JUHC berlaku selama 50 (lima puluh)

tahun sejak pertama kali diterbitkan.

IV. PELANGGARAN DAN SANKSI

Suatu perbuatan dapat dikatakalil sebagai suatu pelanggaran bak cipta apabila perbuatan terse but mel.anggar hak eksklusif dan pencipta atau ,pemegang hak cipta. Hak Ekslusif adalah hak yang semata-mata diparuntukan bagi pemegangnya sehingga tidak ada pihak lain yang boleh memanfaatkan hal tersebut tanpa seizin pemegangnya.

IPembatasan Hak Cipta

liidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta, hal-hal sebagai berikut:

a. Pengumuman dan/atau Perbanyakan lam bang Negara dan lagu kebangsaan menurut sifatnya yang asli;

b. Pengumuman dan/atau Perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan danlatau diper'banya'k oleh atau atas nama Pemerintah, kecuali apabila Hak Cipta litu dinyatakan dilindungi, baik dengan peraturan perundanqundangan rnaupun dengan pemyataan rpada Ciptaan itu sendiri atau 'ketika Giptaan itu diumumkan dan/atau diperbanyak; atae

c. Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, dan surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan sumbemya harus disebutkan secara lengkap.

d. Denqan syarat bahwa sumbemya harus disebutkan atau dicantumkan, tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta:

• penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, oenelisan karya ilmiah. penyusunan taporen, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak m e ruqik a n kepenttnqan yang wajar dari Pencipta;

• pengambilan Ciptaan pihak lain. baik seluruhriya maupun sebagian, guna keperluan:

(i) pembelaan di dalarn atau di luar Pengadilai'l;

(ii) ceramah yang semata-rnata untuk tujuan ,pendidikan dan ilmu pengetahuan; atau

(iii) pernmiukan atau pernentasan yang tidak dipungut bayaran denqan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajardan Pencipta;

• Perbanyakan suatu Ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra dalam ihurt!Jf braille guna keper1uan para tunanetra, kecuali jika Perbanyakan itu bersifat komersial;

• Perbanyakan suatu Ciptaan selain Program Komputer, secara terbatas d'engan cara atau alat apa pun atau proses yang serupa ole'h perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan. dan pusat dokumentasi yang nonkomerstat semata-mata untuk keperluan aktivitasnya;

• Peru ba han ya ng d i la ku kan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis atas karya arsltektur, seperti Ciptaan banqunan;

• Pembuatan salinan cadangan suatu Program Komputer oleh pemilik Program Komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.

Hal·hal yang d'apat pencipta atau pemegang hak cipta laICukan jika ada ,pihak yang melakukan pelanggaran

I. Mengajukan permohonan Penetapan Sementara ke Pengadilan Niaga dengan menunjukkan bukti-bukti kuat sebagai pemegang hak dan bukti adanya pelanggaran. Penetapan Sementaraditujukan untuk:

a. men c ega h be r I a n jut n y a pelanggaran Hak Cipta, khususnya mencegah masuknya barang yang diduga melanggar Hak Cipta atau Hak Terkait ke dalam jalur perdagangan, termasuk tindakan importasi;

b. rnenyimpan bukti yang berkaitan dengan pelanggaran f-Iak Cipta atau Hak Terkait tersebut guna m e n q h i n d ar i terjadinya penghilangan barang bukti;

II. Mengajukan gugatan ganti rugi ke pengadil'an niaga atas pelanggaran hak ciptanya dan meminta penyitaan terhadap benda yang diumumkan atau hasil penbanyakannya. Untuk mencegah kerugian yang I'ebih besar. hakim dapat memerintahkan pelanggar untuk menghentikan kegiatan pengumuman d'an/atau perbanyakan ciptaan atau barang yang merupakan hasil pelanggaran hak cipta (putusan sela).

III. Melaporkan pelanggaran tersebut kepada pihak penyidik POLRI dan/atau PPNSDJHKL

Ketentuan Pi dana

(a) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal49 ayat {1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana ,penjara masing-masing

paling sing kat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedik!it Rp1.000.000,OO (satu juta rupiah), atau p.idana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,OO (lima miliar rupiah).

(b) Barangsiapa dengan sengaja rn e ny i a r k a n , rn e m a m e r k an , menqedarkan, atau menjual' kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Ha'k Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana. penjara paling lama 5 (iii rna) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,OO (lima ratus juta rupiah).

(c) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentnqan komersial suatu Program Komputer diipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(d) Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,OO (satu miliar rupiah).

(e) (5)Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 119, Pasal 20, atau Pasal 49 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau dsnda paling ban yak Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh [uta rupiah).

(D Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau Pasal 55 dipidana dengan pidana penjara paling llama 2 (dua) tahun dan/atau denda

pa'ling banyak Rp150.000.000,OO (seratus ilima puluh juta rupiah).

(g) lBarangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling ban yak Rp150.000.000,OO (seratus lima puluh juta rupiah}.

(h) Barangsiapa dengan seng<aja dan tanpa hak melanggar Pasal 27 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp150.000.000,OO (seratus lima puluh [uta rupiah).

Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasa 28 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rpt500.000.000,OO (sate miliar lima ratus juta rupiah).

V.PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN

Permohonan Pendaftaran Ciptaan

1. Permohonan pendaftaran ciptaan diajukarn dengan cara mengisi formulir yang disediakan untukitu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 3 (tiga).

2. Pernohonwaiibrrelarnpirken:

a. surat kuasa khusus, apabila permohonan diajl'.lkan rnelalui kuasa;

b. contoh ciptaan dengan ketentuan sebagai berikut :

• Ibuku dan karya tulis lainnya : 2 (dua) bua'h yang telah dijilid dengan edisi terbaik.

• Apabila suatu buku berisi foto seseorangl harus dilampirkan surat tidak keberatan dari orang yang difoto atau ahli warisnya.

• program komputer: 2 (dua) buah disketlcd disertai buku petunjuk pengoperasian dari program kormputer terse but

• CDNCD/DVD: 2 (dua) buah disertai dengan uraian ciptaannya;

• alat peraga : 1 (satu) bua'h disertai denqan buku petunjuknya;

• lagu : 10 (sepuluh) buah berupa notasi dan atau syair;

• drama: 2 (dua) buah naskah tertulis atau rekamannya;

• tari (koreografi) : 10 (sepulu'h) buah gambar atau 2 (dua) buah rekamannya;

• pewayangan: 2 (dua) buah naskah Permohonan Pencatatan Pengalihan

tertulis atau rekarmannya; Hak Ciptaan Terdaftar

• pantonim : 10 (sepuluh ) buah Pennohonanpencatatan pengalihan hak gam bar atau 2 (dua) buahatas ciptaan terdaftar diajukan secara rekamannya; tertulis dalam bahasa Indonesia oleh

• karya pertunjukan : 2 (dua) buah pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua) dengan menye'butkan judul dan

rekamannya; nomor pendaftaran ciptaan yang dialihkan

• karya siaran : 2 (dua) buah haknya,

rekamannya; Pemohon wajib melampirkan bukti

• seni lukis, seni motif, seni batik, seni pengalihan hak yang dapat berupa : kaligrafi, logo dan gambar : masing- 1. Ifatwa waris,

masing 10 2. aklta hibah,

• (sepulull) I:em'barberupa foto; 3. surat wasiat atau

• seni ukir, seni pahat, seni patung, 4. seni kerajinan tangan dan kolase : rnasing-masing10 (sepuluh)

• lembar berupa foto;

• arsitektur: 1 (satu) buah gambar

arsitektur;

• peta: 1 (satu)buah;

• fotografi: 10 (sepuluh) lembar;

• sinematografi : 2 (dua) buah rekamannya;

• terjernahan : 2 (dua) buah naskah yang disertai izin dari pemegang hak cipta;

• tafsir, saduran dan bunga rampai : 2 (dua) buah naskah;

c. salinan resmi serta pend irian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisir notaris, a,pabila pemohon bad an hukum;

d. fotokopi kartu tanda penduduk; dan

e. bukti pembayaran biaya pennohonan.

3. Dalam hal pennohonan pendaftaran ciptaan pemegang hak oiptanya bukan si pencipta sendiri, pemohon wajib melampirkan bukti pengalihan hak cipta tersebut.

akta perjaojian dokumen-dokumen lain yang dibenarkan oleh Undang-undang; a, fotokopi surat pendaftaran ciptaan;

b. fotokopi kartu tanda penduduk pencipta atau pemegang hak cipta;

c. salinan resmi akta pendirian badarn hukum atau fotokopinya yang dilegaHsk notaris, apabila pemdhon badan hukum;

d. surat kuasa khusus, apabila
penTilohonan diajukan melallui
kuasa.dan
e. b uk ti pembayaran biaya permohonan.

Permohonan Pencatatan Perubahan Nama dan A1amat

Permohonan pencatatan perubahan nama dan /atau alamat pencipta atau pemegang hak cipta terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua) dengan menyebutkan :

1. judul ciptaan;

2. nomor pendaftaran ciptaan;

3. nama, kewarganegaraan, dan alamat pencipta atau pemegang hak cipta yang lama dan b eru: dan nama, kewarganegaraan, dan alamat kuasa yang dipilih di' Indonesia, apabila ,pencipta atau pemegang nak cipta tersebut bertempat tinggal atau berkeduduksn di luar wilayah Republik Indonesia.

Pemohon wajib rnetampirkan :

a. fotokopi surat pendafiaran ciptaan;

b. fotokopi kartu tanda penduduk

pencipta atau pemegang hak cipta;

c. bukti adanya perubshan nama dan atau ala mat;

d. surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui kuasa;dan

e. b u k ti p em bay a ran b i a ya permohonan.

Permohonan Petlkan Resmi Ciptaan Terdaftar

Permohonan petikan resmi ciptaan terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa I'ndonesia oleh pemol1on dengan cara diketik rangkap 2 (dua) dengan menyebutkan nornor pendaftaran ciptaan. Pemohon wajib melampirkan :

1. surat kuasa khusus, apabila permohonan dilakukan melalui kuasa; - dan

2. bukti pembayaran biaya permohonan.

Tabel1. Tabel Tarif Biaya Permohonan Hak Cipta berdasarkan PP No.38 Tahun 2009

JENIS PENERIMAAN NEGARA BllKAN SATlJAN TARIF
PA.JAK
Hak Cipta
1. Biaya permohonan pendaftaran suatu ciptaan per permohonan Rp_ 200.000,-
2. Biaya pennohonan pendaftaran suatu ciptaan per permohonan Rp 300.000,-
berupa program komputer,
3. Biaya permohonan pencatatan pemindahan
hak atas suatu ciptaan yang terdaftar dalam per permohonan Rp 75.000,-
daftar umum ci2taan. _,_
,_~ia~a uasl!:2l'enerbitan sertifikat.hak cil'ta I'er 2errnohonan ~- 100.000,-
5. Biaya permohonan perubahan dan --
nama
alamat suatu ciptaan yang terdaftar dalam per permohonan Rp 50,000,-
daftar umum cil'taan. -
6. Biaya permohonan petikan tiap pendaftaran per permohonan Rp 50.000,-
ciptaan dalam daftar umuJ!l cil'taan. 75.000,-1
7. Bia~a 2eneatatan lisensi hak cil'ta. per permohonan Rp Gambar1. Skema Pendaftaran Hak Cipta

PERMOHONAN PENDAFTARAN HAKCIPTA

• MENGISI FORMULIR PEND.A;FTARAN;

• MELAMPIRKAN CONifOH CIPTAAN & URAIAN ATAS CIPTAAN YANG IDIMOHONKAN;

• MELAMPIRKAN BUKTI KEWARGANEGARAAN PENCIPT A AT AU PEMEGftlNG HAK ClPTA;

• MELAMPIRKAN BUKTI BADAN HUKUM BILAIPEMOHON ADNLAH BAOAN HUKUM;

• MELAMPIRKAN SURAT KUASA BilLA MELALUI KUASA;

• MEMBAYAR BIAYA PERMOHONAN

lENGKAP

MAX 3BlN

PEMERlIKSMN ADMINISTRAllF

TIOAK LENGKAP

EVALUASI

'PEMBERIANSURAT PENDAFTARAN CIPTMN

BUKU PANDUAN'

HAK KEIKA Y AAN INTELEKTUAL

PATEN

I. PENGERTIAN DAN OASARHUKUM

Paten

Paten adalah hak eksklusif yang dlberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya dibidang teknolgi, yang untuk selama waktu tertentu melaksana'kan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Invensi

Invensi adalah ide ,illilventor yang dituangkan ke da'iam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.

Inventor dan Pemegang Paten

Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara besarna-sama melaksanakan ide yang dituangkan kedalam kegiatan yang menghasilkan invensi.

Pemegang Paten adalah iventor sebagai pemilik paten atau pihak yang rnenerima hak tersebut dari pemilik paten atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar t1alam daftar umum paten.

Ha'k Prioritas

Hak prioritas adalah hak pemohon untuk mengajukan permohonan yang berasal dan negara yang tergabungl dalam Paris Convention for Protection of Industrial Properly atau Agreement Establishing the World Tracie Organization untuk memperoleh oenqakuan bahwa tanggal penerirnaan di negara asal merupakan

tanggal prioritas di negara tujuan yang jl!lga al1g90ta salah satu dari kedua pe~anjian itu selama pengajuan tersebut dilakukan dalam kurung waktu yang telah ditentukan berd asarkan Paris Convention terse but.

Konsultan HKI

Konsultan HKI adalah konsultan hak kekayaan lintelektual yang secara resmi terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaalili Inte'lektual.

'Hak Ekslusif

Hak yang harnya diberikan kepada Pemegang Paten untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan sendiri secara kornersiel atau memberikan hak lebih Ilanjut kepada orang lain. Dengan demikian, oranq lain dilaranQ' dilarang melaksanakan Paten tersebut tanpa persetujuan Pemegang Paten.

Hak Pemegang1 Paten

1) pemegang paten memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan paten yang dimilikinya, dan melarang orang lain yang tanpa persetujuan:

(a) dalam hal paten produk: membuat, menjual, mengimport, menyawa, menyerahkan memakai, menyediakarn untuk dijual atau disewakan atau diserahkan produk yang diberi paten;

(b) d alam h al patern proses: menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan tidakan lainnya sebagaimana yang dimaksud dalam nuruf a.

2) pemegang paten berhak memberikan lisensi kepada orang lain berdasarkan surat pe.~anjian lisensi;

3) pemegang paten berhak menggugat ganti rugi melalui pengadilan negeri setempat, kepada siapapun, yang denglan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dal'am butir 1 dii atas;

4) pemegang paten berhak menuntut orang yang sengaja dan tanpa hak melanggar hak pemegang paten dengan melakukan salah satu ltindakan sebagaimana yang dimaksud dalam butir 1 di atas

Lisensi

Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang paten kepada pihak lain berdasar perjanjian pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu paten yang diberi perlindungan dalam [anqka waktu dan syarattertentu.

cara yang merugikan kepentingan masyarakat;

3. Selain kebenaran alasan tersebut, lisensi wajib lhanya d~pat diberikan apabila:

a. Pemohon dapat menunjukan bukti yang meyakinkan bahwa ia:

• mempunyai kemampuan untuk melasanakan sendiri paten yang besangkutan secara penuh;

• mempunyai sendiri fasilitas untuk melaksanakan paten yang bersangkutan dengan secepatnya;

• telah berusaha mengambil langkah-Iangkah dalam jangka waktuyang cukup untuk medapatkan lisensi dari pemegang paten atas dasar persyaratan dan kondisi yang wajar, tetapi tidak mendapat hasil;dan

b. DJHKI berpendapat bahwa paten tersebut dapat dilaksanakan di Indonesia dalam skala ekonomi yang layak dan dapat memberikan manfaat kepada sebagian besar masyarakat.

Lisensi wajib

Lisensi wajib adalah lisensi untuk melaksanakan paten yang diberikan, berdasarsan keputusan DJHKI, atas dasar permohonan.

1. Setiap pihak dapat mengajukan permohonan llsensi wajib kepada DJHKI setelah lewat jangka waktu 36 (tiga puluh en am) bulan terhitung sejak taoggal pemberian paten dengan

Peraturan perundang-undangan yang membayar biaya tertentu, dengan

alasan bahwa paten yang bersangkutan mengaturtentang paten

tidak d ilaksanakan atau tidak 1. Undang-undang No.114 Tahun 2001 tentang Paten (UUP);

2. ILlndang-undang NO.7 Tahun 1994 tentang Agreement Establishing the Word Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia);

paten telah dilaksanakan oleh 3. Keputusan persiden No.16 Tahun 1997

pemegang paten atau pemegang "tentang Pengesahan Paris Convention

lisensinya dalam bentuk dan dengan for the protection of Industrial Property;

dilaksanakan sepenuhnya di lndonesia oleh pemegang paten;

2. Permohonan lisensi wajib dapat pula diajukan setiap saat setelah paten diberikan atas dasar alasan bahwa

4. Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 1991 tentang T ata Cara Pemerintah Paten,;

5. Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 1991 tentang Bentuk dan lsi Surat Paten;

6. Keputusan Menkeh No. M.01-HC.02.10 Tahun 1991 tentanq Paten Sederhana;

7. Keputusan Menkeh No. M.02-HC.01.1 0 Tahun 1991 tentang Penyelenggaraalil pengumuman paten;

8. Keputusan Menkeh No. N.D4-HC.02.1'O Tahun 1991 tentang Persyaratan, Jangka Waktu, dan Tata Cara Pembayaran Biaya Paten;

9. Keputusan Menkeh No. M.06.HC.02.10 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Pengajuan Permintaan Paten:

10. Keputusan Menkeh No. M.07-HC.02.1 0 Tahun 1991 tentang Bentuk dan Syaratsyarat Perrnintaan Pemeriksaan Substantif Paten;

11. Keputusan Menkeh No. M.08-HC.02.10 Tahun 19911 tentang Pencatatan dan Permintaan Sa'iinan Dokumen Paten;

12. Keputusan Menkeh No. M.04-PR.07.10 Tahun 1996 tentang Sekretariat Komisi Banding Paten;

13. Keputusan lMenkeh No. M.01-HC.02.10 Tah Uri! 1991 tentang Tata Cara Pengajuan Permintaan Banding Paten.

Pengalihan Paten

Paten atau pemilikan paten dapat beralih atau dialihkan baik seluruhnya maupun sebagian karena:

1) Pewarisan;

2) Hibah;

3) Wasiat;

4) Perjanjiantertulis; atau

5) Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

II. UNGKUP PATEN

Paten Sederhana

Setiap invensi berupa prod uk atau alat yang baru dan mempunyai nilai kegunaalil praktis disebabkan karena bentuk, konfigurasi, konstruksi atau komponennya dapat memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk paten sedemana

Paten dari beberapa invensi

Dalam permohonan paten dapat diaju'kan satu invensi, ataubeberapa invensi akan tetapi harus merupakan satu kesatuan invensi.

Satu kesatuan invensi yang dimaksud adal1ah beberapa invensi yang memiliki keterkaitan antara satu invensi dengan invensi yang lain, misalnya suatu invensi berupa alat tulis yang baru beserta tinta yang baru. Alat tulis dan tinta tersebut merupakan satu kesatuan, karena tersebut khusus untuk digunakan pada alat tulis baru tersebut.

Invensi yang tidak dapat diberi paten Yang tidak dapat diberi paten adalah invensi tentang:

1) Proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang bertaku, moralitas agama, ketertiban umum atau kesusilaan;

2) Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau pembedalilan yang diterapkan tel'hadap manusia dan/atau hewan;

3) lieori dan metode dibidang ilmu pengetahuan dan matematika; atau

4) Semua makhluk hid up, kecuali jasad renik serta proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan kecuali proses non blo'oqis atau proses mikrobiologis.

III. JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN PATEN

Paten (sesuai dengan ketentuan dalam Pasal8 ayat 1 Undanq-undanq Nomor 14 T ahun 2001) diberikan untuk jangka waktu selama 20 (dua pulub) tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.

Paten Sederhana (sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 9 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001) diberikan untuk jangka waktu 1'0 (sepuluh) tahun terhitung sejak Tanggall Penenimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.

IV. PEtANGGARAN DAN SANKSI

Pidana penjara paling lama 4 (eropan tahun dan/atau denda palling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) bagi baranqslapa yang dengan sengaja darn tanpa hak melanggar hak Pemegang Paten dengan melakukan salah satu tindakan yaitl!J membuat, menggunakan, meniual, mengimpor, rrnenyewakan, menyerahkan, atau menyediakan untuk dijual atau disewakan ateu diserahkan produk yang diberi Paten dan menggunakan proses produksi yang diberi Paten untuk membuat

barang dan tindakan lainnya.

Pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda palling banyak IRp 250.000.000,00 (dua ratus juta lima puluh juta rupiah) bagi barangsiapa yangl dengan sengaja dan tanpa hak melanggar hak Pemegang Paten Sederhana dengan melakukan salah satu tinda'kan yaitu membuat, rnenqqunakan, meniuat, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, atau menyediakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkan produk yang diberi Paten dan menggunakan proses produksi yang diberi Paten untuk membl!lat barang dan tindakan lainnya.

V. PERMO HONAN PATEN

Permohonan paten diajukan dengan cara mengisi formulir yang disediakan untuk itu dalam 'bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat).

Pemohon wajib melampir'kan :

a. surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui konsultan paten terdaftarselaku kuasa;

b. surat pengaHhan hak, apabila permohonan diaiukan oleh pihak lain yang bukan penemu;

c. des,kripsi,kl'aim, abstrak: masingmasing rangkap 3 (tiga);

Deskripsi adalah uraian lengkap tentang ililvens1 yang dimintakan paten. Penulisan deskripsi atau uraian inve:nsi tersebut harus secara lengakap dan jelas mengungkapkan suatu invensi sehingga dapat d,imengerti oleh seorang yang ahli di bidangnya. Uraian invensi harus dapat ditulis dalam

bahasa Indonesia yang baik dan benar. Semua kata atau kaHmat dalarn deskripsi harus mengguflakan bahasa dan istilah yang lazim digunakan dalam bidang teknologi. Uraian terse but mencakup:

1. Judul invensi, yaitu susunan katakata yang dipilih untuk menjadi topik invensi. Judul tersebut narus dapat meAjiwai ,inti invensi.

Dalam menentukan [udul harus dipematikan hal-hal sebagai berikut:

a. Kata-kata atau singkatan yang tidak d a p at d:ipahami maksudnya sebaiknya dihindari;

b. Tida'k boleh menggunakan istilah merek perdagangan atau pemiagaan.

2. Bidang teknik invensi, yaitu menyatakan tentang bidang ,teknik yang berkaltan dengan invensi;

3. Latar be'lakang invensi yang mengungkapkan tentang invensl terdahulu beserta Ikelemahannya dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang merupakan tujuan dari invensi;

4. Uraian singkat lnvensi yang rnenquraikan secara ringkas tentanq fitur-fiturdari klaim mandiri;

5. Uraian singkat gambar (bila ada) yang menjelaskan secara ringkas keadaan seluruh gambar yang disertakan;

6. Uraian 'Iengkap invensi yang mengungkapkan isi hvensi sejelasjetasnya terutama fituryang terdapat pada invensi tersebut dan gambar yatilg disertakan digunakan untuk membantu memperjelas invensi.

Klaim adalah bagian dari permohonan yang, rnenggambarkan inti invensi yang dimlntakan perlindungan hukum, yang harus diuaraikan secara jelas dan harus didukung oleh deskripsi. Klaim terse but mengungkapkan tentang semua keistimewaaan teknik yang terdapat dalam invensi.

Penulisan 'klaim harus menggunakan kaidah bahasa Iindonesia dan lazimnya bahasa teknik yang baik dan benar serta ditulis secara terpisah dari uraian invensi, Beberapa hall yang perlu diperhatikan dalam penu'lisan klaim adalah:

1. Klaim tidak boleh berisi gam bar atau grafik tetapi boleh berisi tabel, rum us matematika ataupun rumus kimia;

2. Klaim tidak boleh berisi kata-kata yang sifatnya meragukan.

Dalam penulisannya, klaim dapat ditulis dalam dua cara:

a. Klaim mandiri (independent claim) dapat ditulis dalam dua bagian. Sagian pertama, mengungkapkan tentang fitur invensi terdahulu dan bagian kedrua mengungkapkan tentang fitur invensi merupakan cin invensi yang diajukan. Dalam penulisannya, dimulai dad keistimewaan yang paling luas (broadest) talu diikuti dengan keistimewaan yang lebih spesifik (narrower). Klairn turunan (dependent claim} mengungkapkan fitur yang lebih spesifik dan pada keistimewaan pada ~Iaim mendin dan ditulis secara terpisah dari klaim mandirinya;

S. Klaim mandiri dapat ditulis dalam

satu bagian d'an mengungkapkan secara langsung keistimewan d. invensi tanpa menyebutkan e. keistimewaan dan invensi terdahulu. f. Cara penulisanlilya biasanya juga dimulai dari keistimewaan yang paling luas lalu diikuti dengan keistimewaan yang lebih spesifik. Penulisan klaim turunannya, sama dengan penulisan pad a cara 1 tersebut di atas.

Abstrak adal1ah bag ian d'an spesifikasi paten yang akan disertakaa dalam lernbar an pengumuman yang merupakan nngkasan uraian !Iengkap oenemuan, yang' ditulis secara terpisah dan uraian invensi. Abstrak tersebut ditulis tidak lebih dan 200 (dua ratus) kata, yarng dimulai dengan judul iavensi sesuai dengan judul yang ada pada deskripsi invensi. lsi abstrak invensi merupakan imisari dan deskripsi dan klairn-klaiminvensi, pa'linQl tidak sam a derngan klaim mannirinya. Rumus kimia atau matematika yang benar-benar diper1ukan, dapat dimasukan kedalam abstrak. Dalam abstrak, tidak boleh ada kata-kata diluar lililgkup invensi, tedapat kata-kata saniunqan, reklame atau bersifat subyektivitas orang yang rnenqaiuken permohonan paten. Jika dalam abstrak menunjuk beberapa 3) keterangan bagian-bagian darn gambar maka harus mencantumkan indikasi penomoran dan bag ian gambar yang ditunjuk dan diberikan dalam tanda 4) kurunq, Disamping itu, jika diper1ukan gam bar secara penuh disenekan dalam abstrak, maka gambar yang dimaksud 5) harus dicantumkan nomorgambamya.

gambar, apabila ada : rangkap 3 (tiga); bl!Jkti pembayaran biaya permohonan buktil pnoritas asli dan te~emahan halaman de pan dalam bahasa Indonesia rangkap 4 (empat) apabila diajukan dengan hak proritas

Di sampirng persyaratan administratif, dokumen permohonan paten juga harus memenuhi persyaratan fisik mengenaii penulisan deskripsi, klaim dan abstrak serta pembuatan gambar ditetapkan sebagai benkut:

11} Dan setiap lembar kertas, hanya salah

l satu rnukanya saja yang boleh dipergunakan untuk penulisan deskripsi, k,laim dan abstrak serta pembuatan garnbar;

2) Deskripsi, klaim dan abstrak diketik dalam lembaran kertas HVS yangl terpisah dengan ukuran kertasA-4 (29,7 cm x 21 crn) yang berat minimumnya 80 gram dan dengan jarak sebagai berikut:

• Dari pinggir atas 2 ern (maksimal 4cm);

• Dan pinggir bawah 2 cm (maksimal 3cm)

• Dari pinggir kiri 2,5 cm (maksimal 4cm)

• Dari pinggir kanan 2 cm (maksimal 3cm)

Kertas A-4 tersebut berwarna putih, tidak mengkilat dan pemakaiannya harus dilakukan d'engan menempatkan sisi-sisinya yang pendek di bag ian atas danbawah;

Setiap Ilembar dan uraian dan klaim diberi nomor urut menurut angka Arab pada lbagian atas dan bawah;

Dipinggir kini dari pengetikan uraian invensi, k'iaim dan abstrak setiap lima

barisnya harus diberi nomor baris yang di setiap halaman baru selalu dimulai dari awal;

6) Pengetikan harus dilakukan dengan menggunakan tinta warna hitam, dengan jarak antar bans 1,5 spasi dan ukuran tinggi huruf minimum 0,21 em;

7) Tanda-tanda dengan garis, rum us kimia atau matematika dan tanda-tanda tersebut dapat ditulis dengan tangan;

8) Gambar harus dibuat dengan tinta hitam pada kertas putih ukuran A-4 yang berat minimllmnya 100 gram dan dengan jarak sebagai benkut:

• Dan pinggir atas 2,5 em;

• Dari pinggir bawah 1 em;

• DaTi pinggir kiTi 2,5 em;

• DaTi pinggir kanan 1.5 em

9) Setiap istilah ycmg' dipergunakan dalam deskripsi, klaim, abstrak dan gambar harus konsisten satu sama lain;

10) Pengajuan permohonan paten harus dilakukan,dal'am ranqkap 3 (tiga).

Pennohonan Pemeriksaan Substantif. Permohonan pemeriksaan substantit diajukan dengan eara rnenqisi formulir yang telah disediakan untuk itu dalam behasa 'Indonesia dengan melampirkan buktl pembayaran biaya pennohonan sebesar ·Rp.2.000.000,- (Dua juta rupiah) untuk Paten, sedangkan untuk Paten Sederhana dengan membayar biaya sebesar IRp 350.000

Permohonan Perubahan Nama danl atau Alamat Pemohon Paten

Permohonan pencatatan peru bah an nama dan/atau ala mat diajukan secara tert.ulis dalam bahasa Indonesia oleh pernohon denqan eara diketik rrangkap 2 (dua) dengan melampirkan:

• salinan dokumen yang membuktikan adanya perubahan nama dan atau alamat;

• surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan rnelalui kuasa; dan

• bukti pembayaran biaya permohonan

Tabel1. Perbedaan antara Paten dan Paten Sederhana

No. KETERANGAN PATEN PATENSEDERHANA
J. Jumlnh Klaim I invensi at au beberapa I I invensi
i
invensi yang merupakan satu
kesatuan invensi
·1 2. Masa Pcrlindungan 20 thn terhitung sejak 10 lahun terhitung sejak
I langgal penerimaan tanggal penerimaan
--- r_::--------- permohonan paten --1-::-:--
3. Pengumurnan 18 bulan setelah langgal 3 bulan setelah tanggal
- Permohonan ~ncrimaan penerimaan -~
4. :Jangka Waktu 6 bulan lerhitung sejak 3 bulan lerhitung sejak
Mengajuk;m Keberatan diumumkan diumurnkan
5. I Yang diperiksa dalam Kebaharuan (novelty), Kebaharuan (novelty) & dapat
pemeriksaan substantif langkah invcntif, & dapal diterapkan dalam industri
diterapkan dalam industri
6. Lama Pemeriksaan 36 bulan terhitung sejak : 24 bul an terhitung sejak
Substantif tanggal penerimaan llanggal penetimaan
permohonan pemeriksaan i permohonan perneriksaan
substantif substantif
7. Objek Palen Produk dan proses Produk atau alat Permohonan Untuk Memperoleh Petikan Daftar Umum Paten

Permohonan untuk mempemleh petikan daftar umum paten diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua)

dengan mencantomkan judul penemuan dan nomor paten (10). Pemohon wajib melampiri<an :

• surat kuasa khusus, apabila permohonan melalui kuasa; dan

• bukti pembayaran biaya permohonan

Tabel1. Tabel Tarif Biaya Permohonan Paten berdasar:kan PP No.38 Tahun 2009

.JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN II SATUAN TARIF
PAJAK

1. Permohonan:
a. Permohonan paten per permohonan Rp 575.000,-
h. Permohonan paten sederhana per permohonan Rp 125.000,-
2. Tambahan biaya setiap klaim oer oermohonan Rp 40.000,-
3. Denda terhadap ketedambatan pemenuhan per permohonan Rp 200.000,-
oersvaratan oermehonan
I 4. Percapatan pengwnwnan yang dilaksanakan I per permohonan Rp 200.000,-
seaera setelah 6 bulan
5. Permohonan perubahan data permohon II per permohonan Rp 100.000,-
6. Permohonan sural keterangan pemakai terdahulu per permohonan Rp 3.000.000,-
7. Permohonan sural bukti hak prioritas per permohonan Rp 250.000,- I
8. Permohonan surat keterangan resmi untnk per permohonan II Rp 100.000,-
rnemperoleh contoh ,iasad renik.
9. Permohonan Substantif:
a. Pcrmohonan paten per permohonan Rp 2.000.000,
b. Permohonan paten sederhana per permohonan Rp 350.000,-
10 .. Perubahan Jenis Permohonan paten per permohonan Rp 450.000,-
I 1 L Permohonan banding per permohonan Rp 3.000.000, I
) 2. Biaya (jasa) penerbitan sertifikat:
a.) Paten per sertifikat Rp 250.000,-
b.) Palen Sederhana per sertifikat I Rp 200.000,-
13. Koreksi sertifikal alas kesalahan data aplikasi per permohonan Rp 500.000, I.
ill vans disamnaik an olch ncmohon
I ... Permohonan perubahan data paten per permohonan Rp 150.000,
IS. Perrnohonan pencatatan pengalihan paten. per Permohonan Rp 500.000,-
16. Pendaftaran pencatatan perjanjian lisensi per Permohonan Rp 1.000.000,
17. Perrnohonan lisensi wajib. per Permohonan Rp 3.000.000,-
18. Perrnohonan petikan dafiar umum paten per Permohonan II Rp 100.000,-
19. Perrnohonan salinan dokumcn paten per lembar I Rp 5.000,-
20. Biaya penelusuran : I
a. Permohonan alas penelusuran paten yang di
umumkan di dalam negeri I persubyek Rp 250.000,-
b. Permohonan atas penclusuran paten yang di I persubyek usn 100,-
umumkan di luar negeri
I 21. Bi ay a tahunan perneliharaan paten I
a. Tahun ke-I (tahun pertama sejak tanggal
oenerimaan Permohonan Daten):
I) Dasar per paten Rp 700.000,-
2) BiayaTambahan tiap klaim per paten Rp 50.000,-
b.Tahun ke-2 (tahun kedua sejak tanggal Tabel2. Tabel Tanf Biaya Permohonan Paten berdasarkan PP No.38 Tahun 2009

.JENIS PENERIMAAN NEGARA BllKAN SATUAN TARIF
PAJAK
penerirnaan Perrnohonan paten): i
I) Dasar per paten Rp 700.000.-
2) Biaya tiap klaim per paten Rp 50.000,-
c. Iahun kc-3 (tahun kcriga sejak tanggal
pcnerirnaan Permohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 700.000,-
2) Biaya tiap klaim per paten Rp SO.OOO,- I
d. Tahun ke-4 (tahun keernpat sejak tanggal
penerimaan Permohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 1000.000,
2) Biaya tiap klairn per paten Rp 100.000.-
e. Tahun kc-5 (tahun kelima sejak tanggal
penerimaan Permohonan paten): I
,
I) Dasar per paten Rp 1.000.000,
2) Biaya tiap klaim per paten Rp 100.000,-
f. Tahun ke-6 (tahun keen am sejak tanggal ,
penerimaan Permohonan paten) :
I) Dasar per paten Rp 1.500.000,
2) Biaya tiap klaim per paten Rp 150.000.-
g. Tahun ke-7 (tahun ketujuh sejak tanggal
penerimaan Permohonan paten) :
I) Dasar per paten Rp 2.000.000,
2) Biaya ti ap klaim per paten Hp 200000.-
h. Tahun kc-8 (tahun kedelapan sejak tanggal
penerimaan Permohonan paten) :
I) Dasar per paten Rp 2.000.000. I
2) Biaya tiap klaim per paten Rp 200.000,-
I. Tahun ke-9 (tahun kesernbilan sejak tanggal
penerirnaan Permohonan paten) :
1) Dasar per palen Rp 2.500.000.
2) Biava tiap "I aim per paten Rp 250.000.-
j Tahun ke-'IO (tahun kescpuluh sejak tanggal
pcncrimaan Permohonan paten) :
1) Dasar per paten Rp 3.S00.000.
2) Biaya tiap klaim per paten Rp 250.000.-
,
k. Tahua ke-II (tahun kcsebclas sejak tanggal
pcnerimaan Perrnohonan paten) :
1) Dasar per paten Rp S.OOOOOO,
I 2) Biaya ti ap klaim per paten Rp 250.000,-
II 1. Tahun kc-l Z (tahun keduabelas sejak tanggal
pencrirnaan Permohonanpaten):
1) Dasar per paten Rp 5.000.000, Tabel 3. Tabel Tartt Biaya Pennohonan Paten berdasarkan PP 'No.38 Tahuh 2009

, JENlS PENERIMAAN NEGARA BUKAN SATUAN TARIF
PAJAK
2) Biaya tiap klaim per paten Rp 250.000,-
m.Tabun ke-l3 (tahun ketigabelas sejak ranggal
penerimaan Permohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 5.000.000,
2) Biaya tiap klaim I per paten Rp 250.000,-
n. Tahun ke-14 (tabun keempatbelas sejak
t~alJlC.nerimaan Permohonan paten):
1) Dasar r per paten liP 5.000.000,
2) Biaya tiap klaim , per paten Rp 250.000,-
o. Tahun ke-lS (tahun kelimabelas sejak tanggal
penerimaan Permohonan paten) :
1) Dasar per paten Rp 5.000.000,
2) Biaya liap k1aim per paten Rp 250.000,-
p, Tahun ke-16 (tahun keenambelas sejak
tanggal penerimaan Perrnohonan paten}: I
I) Dasar per paten Rp 5.000.000,
2) Biaya tiap klaim per paten Rp 250.000,-
q. Tahun ke-L? (tahun ketujuhbelas sejak tanggal
j>_enerimaan Permohonan paten):
IJ Dasar per paten Rp 5.000.000.
2)Biaya tiap klaim per paten Rp 250.000.-
r. Tahun ke-18 (tahun kedelapanbelas sejak
tanggal penerimaan Permohonan paten): I
I) Dasar per paten Rp 5.000.0~
2) Biaya liap k1aim per paten I Rp 250.000,-
s. Iahun ke-19 (tahun kesembilanbelas sejak
tatlllJ!.al penerimaan Permohonan paten): I
1) Dasar per paten Rp 5.000.000,
, 2) Biaya tiap klaim per paten Rp 250.000,-
I. Tahun ke-20 (tahun keduapuluh sejak tanggal
,penerimaan Permohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 5.000.000.
2) Biaya tiap klaim per paten Rp 250.000,-
I 22. Biaya Tahunan Pemeliharaan Palen Sederhana:
a. Tahun ke-I (tahun pertama sejak tanggal
penerimaan Permohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 550.000,-
2) BiayaTambahan tiap klairn per paten Rp 50.000,-
b. Tahun ke-2 (tahun pertama sejak tanggal
penerimaan Permohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 550.000,- J
2) BiayaTambahan tiap klaim per paten Rj>_ 50.000,- Tabel 4. Tabel Tarif Biaya Permohonan Paten berdasarkan PP No.38 Tahun 2009

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN SATUAN TARIF
PAJAK
c. Tahun ke-3 (tahun pertama sejak tanggal
penerimaan Pennohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 550.000,-
2) BiayaTambahan tiap klairn per paten Rp 50.000,- ,
d. Tahun ke-4 (tahun pertama sejak tanggal II
_l'_enerimaan Permohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 550.000,- I
2) BiayaTambahan tiap klaim per paten Rp 50.000,-
e. Tahun ke-5 (tahun pertama sejak tanggal
penerirnaan Pennohonan .paten):
I) Dasar per paten Rp 1.100.000,-
2) BiayaTambahan tiap klaim per paten Rp 50.000,-
f. Tahun ke-6 (tahun pertarna sejak tanggal
penerimaan Perrnohonan paten):
I) Dasar i per paten Rp 1.650.000,-
2) BiayaTambahan tiap klaim per paten Rp 50.000,-
g. Tahun ke-7 (tahun pertama sejak tanggal
penerimaan Perrnohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 2.200.000,-
2) BiayaTarnbahan tiap klaim per paten Rp 50.000,-
I h. Tahun ke-8 (tahun pertama sejak tanggal
penerirnaan Permohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 2.750.000,-
2) BiayaI'ambahan tiap klaim per paten Rp 50.000,-
i. Tahun ke-9 (tahun pertama sejak tanggal
penerimaan Permohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 3.300.000,-
2) BiayaTambahan tiap klairn per paten Rp 50.000,-
j. Tahun ke-IO (tahun pertama sejak tanggal
penerimaan Perrnohonan paten):
I) Dasar per paten Rp 3.850.000,-
2) Biaya'I'ambahan tiap klaim per paten Rp 50.000,-
23. Denda ketcrlambatan atas pcmbavaran biaya 2,5 0" per bulan
tahunan perneliharaan paterutidak termasuk per paten I d;rri kewajiban
paten sederhana) vans harus dibavar
2~. Biava administrasi Perrnohonan paten melalui per Perrnohonan I Rp 1.000.000.
l'at~n Cooperation Treaty'(PCT)
25. Biaya Perrnohonan Pelaksanaan Paten Secara per permohonan Rp 3.000.000,-
Regional
2~. Keterarnbaran pemohon paten rnelalui PCT Fase
Nasional dikarenakan un sur ketidaksengajaan per Permohonan Rp '1.000.000,
(unintentionald: do care) Gambar 1. Skema Permohonan Paten

YA



TOI..AKTETAP

BUKUI ,PAN,DUAN

HAK KEKA Y AA'N INTELE,KTUIAL

MEREK

I. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM

Merek

Merek adalah suatu "tanda yang berupa gambar, nama,kata,huruf-huruf,angkaangka,susuan warna atau kombinasi dan unsur-unsur tersebut yang merniliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan pedagangan barang dan jasa.

Merek Oagang

Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapaorang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.

MerekJasa

Merek jasa adalah rnerek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk

hukum dendan produksi orang lain atau bad an hukum lainnya;

2. Sebagian alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan rnenyut mereknya;

3. Sebagai jaminan atas mutu barangnya;

4. Menunjukan asal barang/jasa dihasilkan.

Fungsi Pendaftaran Merek

1. Sebagai alat bukti sebagal pemilik yang berhek atas merek yang didaftarkan;

2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sarna keseluruhan atau sarna pada pokoknya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa sejenisnya;

3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sarna keseluruahan atau sarna pada pokoknya dalam peredaran untuk barang ~asa sejenisnya.

lainnya.

membedakan dengan jasa-jasa sejenis Pemohon

Merek Kolektif

Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang danlatau jasa dengan karakteristik yang sarna yang dengan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersamasarna untuk membedakan dengan barang danlatau jasa sejenis lainnya.

Fungsi Merek

Pemakaian merek berfungsi sebagai:

1. Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan

Pemohon adalah pihak yang mengajukan permohonan yaitu:

1. Orang/Perorangan

2. Perkumpulan

3. Badan Hukum (CV, Firma, Perseroan)

Lisensi

Pemilik merek terdaftar bemak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan pe~anjian bahwa lisensi akan menggunakan merak tersebut untuk sebagian atau seluruh jenis barang atau jasa. Pe~anjian lisensi wajib dimohonkan pencatatannya pada DJHKI dengan dikenai biaya dan akibat hukum dan pencatatan perjanjian lisensi wajib dimohonkan pencatatan pada DJHKI dengan dikenai biaya dan akibat hukum dari

peneatatan pe~anjian lisensi ber1aku pada pihak-pihak yang bersangkutan dan terhadap pihak ketiga

Dasar Perlindungan Merek Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek(UUM)

Pengalihan Merek

Merek terdaftar atau dialihkan dengan eara:

1. Perwarisan;

2. Wasiat;

3. Hibah;

4. Pe~anjian;

5. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan

II. LlNGKUP MEREK

Merek Yang Tidak Oapat Didaftar

lMerek tidak dapat didaftarkan karena merek tersebut:

1. Didaftarkan oleh pemohon yang bertikad tidak baik;

2. Bertentangan dengan peraturan oerundang:-undangan yang ber1aku, moralitas keagamaan, kesusilaan, atau ketertiban umum;

3. Tidak memiliki daya pembeda;

4. Telah menjadi milik umum; atau

5. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan baranq atau jasa yang dlmohonkan pendaftarannya. (Pasal 4 dan Pasal5 Ul!JM)

Hall yang menyebabkan suatu permohonan merek harus ditol1ak oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intel'ektual.

a. Mempunyai persamaan pada pokoknya

atau keseluruhannya dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;

b. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruahannya pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek yang sudan terkenal melilikil pihak lain untuk barang danlatau jasa sejenis;

e. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk Ibarang dan/atau jasa yang tidak sejenis sepanjang me rnnuhi persyaratan tertentu yang diterapkan dengan peraturan Pemerintah;

d. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi geografis yang sudah dikenal;

e. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenalfoto.atau nama Ibadan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari' yang berhak;

f. Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan narnabendera, lam bang atau simbol atau emblem negara atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetuj,uan tertulis dan pihak yang berwewenang;

g. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau eap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis pihak yang berwewenang.

Penghapusan Merek Terdaftar

Merek terdaftar dapat dihapuskan karena empat kemungkinan yaitu:

1. Atas prakarsa DJHKI,;

2. Atas permohonaa dari pemilik merek

yang bersangkutan;

3. Atas putusan pengadilan berdasarkan gugatan penghapusan;

4. Tidak diperpanjang jangka waktu pendaftaan mereknya.

Yang menjadi alasan penghapusan pendaftaran merek yaitu:

1. Merek tidak digunakan selama 3 tahun berturut-turut dalam perdagangan barang dan/atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir, kecuali' apabila ada alasan yang dapat diterma oleh DJHKI', seperti: laranagan impor, ,Iarangan yang berkaitan dengan ijin bagi peredaran barang yang mengg,unakan merek yang bersangkutan atau keputusan dari pihak yang berwenang yang bersifat sementara,atau laranagn serupa lainnya yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah;

2. Merek d,igunakan untuk jenis barang/atau jasa yang tidak sesuai dengan jenis barang danlatau jasa yang dimohonkan pendeftarennya.termasuk pemakaian merek yang tidak sesuai dengan pendaftarannya.

Pembatalan Merek Terdaftar

Merek terdaRar dapat dibatalkan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang berketentuan hukum tetap atas gugatan pihak yang berkepennnqan denqan alasan berdsasarkan pasal4, pasat 5, dan pasal6 UUM.

Piha1< yang' berwenang menanganl penghapusan dan pembatalan merek terdaftar

Kewenangan mengadili gugatan

penghapusan maupun gugatan pembatalan merek terdaftar adalah pengadilan niaga.

III. JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN MEREK

Jangka waktu perlindungan hu'kum terhadap merek terdaftar

Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan berlaku surat sejak tanggal penerimaan permohonaan merek bersangkutan. Atas permohonaan pemilik merek jangka waMu perlindungan merek jangka waktu perlindungan merek terdaftar dapat diperpanjang setiap kali untuk jangka waktu yangsama.

Perpanjangan jangka waktu perlindungan merek terdaftar

Permohonan perpanjangan pendaftaran merek dapat diajukan secara tertulis oleh pemil'ik merek atau kuasanya dalam jangka waktu 12(dua belas) bulan sebelum berakhimya jangka waktu pertindungan bagi merek terdaftar terse but.

IV. PELANGGARAN DAN SANKSI

Sanksi bagi pelaku tindak pidana di bidang merek

Sanks; bagi orang/pihak yang mel'akukan tindak pidana di bidang merek yaitu:

1. Pidana penjara paling lama 5 ,(lima) tanun dan/atau denda paling ban yak ,Rp.1.000.000.000,OO (satu miliar rupiah) bagi barangsiapa yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan

Permohonan Perpanjangan Merek Sifat dari delik perebutan pi dana bidang Terdaftar

merek 1. Per m 0 h 0 nan per pan jan 9 a n

Oelik perbuatan pidana bidang merek pendaftaran merek diajukan dengan

bersifat delik aduan. cara mengisi fonnl!Jlir yang khusus

2. disediakan untuk itu dal'am behasa lndonesia dan diketik rangkap 4 (empat).

3. Pemohon wajib melampirkan :

a. surat pemyataan dari pemohon atau instansi terkait yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan

merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diprodusikan dan/atau diperdagangkan (Pasal90 UUM).

2. Pidana penjara paling lama 4 (em pat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) bagi barangsiapa yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan merek yang sama pada pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang diproduksikan dan/atau diperdagangkan (Pasal91 UUM).

Sanksi bagi orang/pihak yang memperdayakan barang atau jasa hasil pelanggaran sebagaimana dimaksud dl atas

Pasal94 ayat(1) UUMmenyatakan:

"Barangsiapa yang rnernperdayakan barang darn/atau [asa yangl diketahui atau patut diketahui bahwa barang dan/atau jasa terse but merupakan hasil pelanggaran sebagaimana yang dimsksud dalam Pasal 90, Pasal 91, Pasal 93, dipidana denqan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau d e nd a paling, banyak Rp .. 200.000.000. ,00 (dua ratus juta rupiah)"

V,PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN,

Permohonan Pendaftaran Merek

11. Permohonan pendaftaran merek

diajukalil dengan cara mengisi fonnulir yang telah disediakan untuk iju

2. dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap4 (empat).

3. Pemohon wajib melampirkan :

a. surat pemyataan di atas kertas bermeterai cukup yang ditanda tangani oleh pemohon (bukan

b. kuasanya), yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan adslah miliknya;

c. surat kuasa khusus, apabila permohonan pendaftaran diajukan melalui kuasa;

d, salinan resmi aktependirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisiroleh notaris, apabila

e. pemohon badan hukum;

f. 24 lembar etiket rnerek (4 lembar dilekatkan pada foanulir) yang dicetak diatas kertas;

g. fotokopi kartu tanda penduduk pemohon; bukti prioritas asli dan terjernahannya daJam bahasa

h. Indonesia, apabila digunakan dengan hak prioritas ; dan

i. b ukt] pembayaran biaya pennohonan.

b. perpanianqannya masih tetap diqunakan;

c. surat kuasa Knusus, apabila pe rmo h 0 na n pe rpa nj anq an pendaftaran merek diajukan melalui kuasa;

d. salnsn resmi akte pendlrian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisir oleh notaris, apabila

e. pemohon badan hukum;

f. 24 lembar etiket merek (4 lembar dile'katkan pada formulir) yan9 dicetak diatas kertas;

g. fotokopi kartu tanda penduduk pemohon; dan

h. bukti pembayaran b ia y a pennohonan.

Permohonan Pencatatan Pengalihan Hak Merek Terdaftar

1. Permohonan pencatatan pengalihan hak merek terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia

2. olen pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua).

3. Permohonan memuat dengan jelas tentang:

a. nama merek dan nornor pendaftaran merek yang dimohonkan 3. pencatatan pengalihan hak;

b. nama dan alamat pemilik lama; dan

c. nama dan alamat pemilik baru.

4. Pemohon wajib melampirkan:

a. bukti adanya pengalihan Ihak, dapat berupa:

• surat pe~anjian jual beli;

• surat wasiat;

• surat hibah yang dibuat d'idepan notaris;

• surat penetapan waris oleh pengadilan.

b. surat kuasa khusus, apabila permohonan pencatatan pengalihan hak diajukan melalui kuasa,

c. salinan resmi akta pend irian badan hukurn atau fotokopinya yang telah dilegalisir olen notaris, apabila pemohon badan hukum;

d. fotokopi bukti kepemilikan merek yang diallhkan, dapat berupa sertifikat, petikan resmi merek atau fotokopi merek dalam BRM sen B.

e. fotokopi kartu tanda penduduk pemberi dan penerima hak;

f. surat pemyataan dari penerima hak yang bermeterai cukup d'engan menyatakan bahwa penerima hak masih akan tetap menggunakan merek tersebut; dan

g. bukti pembayaran bi a y a permohonan.

Permohonan Pencatatan Perubahan Nama dan Aiamat

1,. Permo'honan percatatan perubahan nama dan/atau alamat pemilik merek terdaftardiajukan secara tertulis

2. dalam bahasa Indonesia oleh pernohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua). Permohonan memuat dengan jelas tentang:

• nama rnerek dan nomor pendaftaran melrek yang dimohonkan pencatatan perubahan nama dan atau

• alamat;

• nama dan atau alamat pemilik lama; dan

• nama dan atau al1amat pernilik baru.

4. Pemohon wajibmelampirkan:

a. bukti adanya perubahan nama dan atau alamat;

b. surat kuasa khusus, apabila permohonan pencatatan perubahan nama dan/atau alamat diajukan melalui

c. kuasa;

d. salin an resmi akte pendirian badan hukum atau fotokopinya yang telah dilegalisiroleh notaris, apabila

e. pemehon badan hukum;

f. fotokopi sertifikat merek yang dimohonkan pencatatan perubahan nama dan atau alamat.

g. fotokopi kartu tanda penduduk pemohon; dan

h. bukti pembayaran biaya permohonan.

~u~; .

3. Pemohon wajib melampirkan :

a. putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap atau fotokopi putusan terse but yang dilegalisir oleh Pengadilan.

b. surat kuasa khusus, apabila permohonannya melalui kuasa.

Pennohonan Petikan Merek lerdaftar

1. Petmohonan petikan merek terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon

2. deaqan cara diketik rangkap 2 (dua) dengan menyebutkan nama dan nomor pendatteren rnerek yangl dimohonkan petikannya.

Merek 3. Pemohon wajib melampirkan :

a. surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui kuasa;dan

b. b u k tip e mba y a ran b i a y a permohonan.

Permohonan Penghapusan Terdaftar

1. Permohonan penghapusan merek terdaftar diajukan secara tertulis dalam ballasa Indonesia dleh pemohon

2. dengan cara dlketikranqkap 2 (dua);

3. Permohonan wajib melampirkan :

a. bukti ldentitas pemilik merek terdaftar;

b. surat kuasa khusus, apabila permohonannya diajukan melalui kuasa;

c. surat persetujuan tertulis dari penerima lisensi, apabila merek yang dimintakan penghapusannya masih

d. terikat pe~anjian lisensi;

e. fotokopi sertikat merek yang dimononkan penghapusan; dan

f. bulk tip e mba y a ran b i a y a permohonan.

Bagian Keenam Permohonan Pencatatan Pembatalan Merek Terdaftar

1. Permollonan pencatatan pembatalan merek terdaftar diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia olen

2. pemohon dengan cara diketik rangkap 2

Keberatan atas Permohonan Pendaftaran Merek

1. Permohonan keber atan atas permohonarn pendaftaran merek diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pemohon dengan cara dikeHk rangkap 3 (tiga) dengan menyebutkan nama merek, tanggal dan nomor agenda permohonan pendaftaran merek, nomor dan tanggal pengumuman 8erita Resmi Merek seriA yang memuat pengumuman permohonan pendafiaran merek yang dimohonkan keberatannya.

2, Pemohon wajib melampirkan :

a], surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui kuasa;dan

b. b u k tip e mba y a ran b i a y a permohonan.

Tabel1. Tabell Tant Biaya Pennohonan Merek berdasarkan PP No.38 Tahun 2009

JENIS PENERIMAAN NEGARA 8UKAN SATtJAN TARIF
PAJAK ,
Merek
I. Biaya permohonan pendaftaran merck dan
permohonan perpaniangan perlindungan merek
terdaftar:
a. Permohonan pendaftaran merck dagang atau
I jasa
I) I (satu) kelas barang dan atau jasa per Rp 600.000,-
permohonan
b Tambahan permohonan pendaftaran merek Permacam
dagang/jasa untuk lebih dan 3 macam barang/jasa per Rp 50.000,-
barana/iasa kelas
b .. Permohonan pendaftaran indikasi geografis per Rp 500_000,·
p"_rm ohonan I
I per
c. Permohonan renrlaftaran merck kolektif permohonan R!p 600000,-
<_Ii. Permohonan perpanjanganj!Ulgka waktu I I
perl indunggn m ';rek
I) UKM 'per iRp 1.000_000,-
permohonan
- IRp
2) NonUK_M pet 2000000,
permohonan
e. Permohcnan perpanjangan perlindungan merek per Rp 1.500.000,-
kolekuf permohonan
2 Biaya pencatatan dalam daltar umum merck:
a. Pencatatan perubahan nama dan atau alamat per Rp 300.000,-
.J2!Llfiihk merek permohonan
b Pencatatan pengalihan hak/ penggabungan per Rp 500. (KX),-
perusahaan -(merger) atas merck terdaftar permohonan
c Pcncatatan perjanjian hsensi per Rp 500.000.-
permohonan
d Pencatatan penghapusan pendaftarun merck per Rp 150.000,-
perrnohonan
c. Pencaiatan perubahan peraturan penggunaan per Rp 31))000,-
rnerek kolektif permohonan
r Pencatatan pengalihan hak atas merck kolektif per Rp 5QO_(K)I),-
terdaftar permohonan
g Pencatatan penghapusan pendaftaran merck per Rp 3(K} 01)),-
kolektif permohonan
3 Hiaya permohonan petikan resmi dan permohonan
kctcrangan tertulis mcncenrn merck
I a Perrnohonan pettkan resrru pendaftararr merck I per Rp 15f1.(Jnn~-
P<l_Imohonan
I lb. Pcrmohonan ketcrangan tertulis mengenai per Rp 2(KJO(K),-
daftar umum merek oermohonan
I c. Permohonan kererangan tertulis mengenai per
pertanyaan persarnaan pada pokoknya suatu Rp 200.0GO,-
merek dengan merck yang sudah terdaftar permohonan
I per
I 4 BlaYl' permohonan banding merck pe rm ohonan Rp 2_IXX).I))O,
I 5 Biaya permohonan banding indikasi geografis per Rp 2.ooJIXIO,
permohonan
i 6. Biaya (jasa) penerbitan Sertifikat Merck Per sertifikat Rp 100.000,-
I 7 Biaya pengajuan keberatan atas perrnohonan per
pendaftaran merek perrnohonan Rp 500.000,-
8 Biaya ~ngajuan keberatan alas permohonan per Rp 500_000,-
indikasi geografis permohonan
9 Biaya permohonan petikan resmi pendaftaran per Rp 100(0),-
indikasi geografis permohonan
Ill. Biaya salman bukti priontas permohonan merck per Rp 250000,-
permohonan Gambar 1. Skema Pendaftaran Merek

-

OSEDUR PERMOHONAN MEREK URUT UU MEREK NO.15 TAHUN 2001)

~~

PUTUSAN ~ T1DAK

--y~// I

VA I I

" ... -~ .. ~

~ NENGABULKAN) I ... ~NOl.AK)

] _L

"'PENOLAKAN'\.

(._ TETAP J

BUKU PANDUAN

HAK KEKA Y AAN INTELEKTUAL

DESAIN INDUSTRI

I. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM

Desain Industri

Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau wama, atau garis dan wama, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.

Hak Prioritas

Hak Prioritas adalah hak Pemohon untuk mengajukan Permohonan yang berasal dari negara yang tergabung dalam Paris Convention for Protection of Industrial Properly atau Agreement Establishing the World Trade Organization untuk memperoleh pengakuan bahwa Tanggal Penerimaan yang diajukannya ke negara tujuan, yang juga anggota Konvensi Paris atau Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia, memiliki tanggal yang sarna dengan Tanggal Penerimaan yang diajukan di negara asal selama Ikurun waktu yang telah ditentukan berdasarkan Konvensi Paris, Permohoaan denqan menggunakan hak pnoritas harus diajukan dalam waktu paling lerna 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan pertama kali diterima negara lain yang merupakan anggota Paris Convention for Protection of Industrial Properly atau Agreement Establishing the World Trade Organization.

Hak Ekslusif

Hak Ekslusif ialah hak untuk melaksanakan

hak desain industri yang dimiliknya dan untuk melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan/atau mengedarkan barang yang diberikan desain industri

Hak Desain Industri

Hak Desain Industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara Republik Indonesia kepada Pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak terse but.

Subjek dari hak desain industri

1. Yang berhak rnemperoleh Hak Desain Industri adalah Pendesain atau yang menerima hak tersebut dari Pendesain.

2. Dalam hal Pendesain terdiri atas beberapa orang secara bersama, Hak Desain Industri diberikan kepada mereka secara bersama, kecuali jika diperjaniiken lain.

3. Jika suatu Desain Industri dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dalam lingkungan pekerjaannya atau yang dibuat orang lain berdasarkan pesanan, pemegang Hak Desain Industri adalah pihak yang untuk dan/atau dalarn dinasnya Desai," Industri itu dike~akan, kecuali ada perianiien lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak Pendesain apabila penggunaan Desain Industri itu diper:1uas sampai ke luar hubungan dinas.

4. Jlika suatu Desain 'Industri dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan, orang yang membuat Desain

Industri itu dianggap sebagai Pendesain dan Pemegang Hak Desain Industri, kecuali jika dipe~anjikan lain antara kedua pihak.

Dasar Perlindungan Desain Industri

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri yang mulai be.r1aku sejak 20 Desember 2000

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.

Pengalihan Hak

Hak Desain Industri dapat beralih atau dialihkan dengan cara pewarisan, hibah, wasiat, pe~anjian tertulis, atau sebabsebab lain yang dibenarkan olen peraturan perundang-und'angan.

Pengalihan Hak Desain Industri harus disertai clengan dokumen tentang pengalihan hak dan wajib dicatat dalam Daftar l!.Jmum Desain Industri pad a Direktorat Jenderal dengan membayar biaya sebagaimana diatur dalam U'ndangundang'ini.

Pengalihan Hak Desain Industri yanQl tidak dicatatkan dalam Daftar Umum Desain Industri tidak berakibat hukum pada pihak 2. Iketiga.

Pengalihan Hak Desain Industri tersebut akan diumumkan dalam Berita Resmi

Desain mdustri.

Pengalihan Hak Desain Industri tidak menghilangkan hak Pendesain untuk tetap

dicantumkan nama dan identitasnya, baik dalam Sertifikat Desain Industri, Berita Resmi Desain Industri, maupun dalam DaftarUmum Desain Industri.

Lisensi

Pemegang Hak Desain Industri berhak memberikan lisensi kepada pihak lain berdasarkan perjaruian Usensi untuk rnelaksanakan semua perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, kecuali jika dipe~anjikan lain.

1. I?erjanjian Usensi wajib dicatatkan dalam Daftar Umum Desain Industri pada Direktorat Jenderal dengan dikenai biaya sebagaimana diatur dalam tJndang.undang inil.

2. Pe~anjian lisensi yang ticlak dicatatkan dalam Daftar Umum Desain Industri. tidak ber1aku terhadap pihak ketiga.

3. 'Perjanjian Usensi sebagaimana dirnaksud dalam ayat (1') diumumkan dalam Berita Resmi Desain Industri.

Bentuk dan isi perjanjian lisensi

1. Perjanjian Usensi dilaralilg memuat ketentuan yang dapat menimbulkan akibat yarlg merugikan perekonomian tndonesia atau memuat ketentuan yang mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang·undangan yang ber1aku.

Direktorat Jenderal wajib menola'k pencatatan pe~anjian Usensi yang memuat ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

3. Ketentuan menqenai pencatatan perj.anjian Usensi d iatur dengan ~eputusan Presiden.

II. LlNGKUP DESAIN INDUSTRI

Desain industri yang mendapat perlindungan

Desain ind ustri yang mendapat perlindungan adalah:

11. Desain industri

Desain Industri dianggap baru apabila pada Tanggal Penerimaan, Desain Industri tersebut tidak sama atau berbeda dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya, meskipun terdapat kemiripan.

Pengungkapan sebelumnya, sebagaimana dimaksud adalah pengungkapan Desain Industri yang sebelum:

a. tanggal penerimaan; atau

b. tanggal prioritas apabila Perrnohonan diajukan dengan Hak Pncritas:

c. telah diumumkanatau digunakan di Indonesia atau di luar I'ndonesia.

2. Suatu Desain Industri tidak dianggap telah diumumkan apabila dafam jangka waktu paling lama 6 (en am) bulan sebelum Tanggal Penerimaannya, Desain Industri tersebut:

a. telah dipertunjukkan dalam suatu pameran nasional ataupun intemasional di Indonesia atau di luar negeri yang resmi atau diakui sebagai resmi; atau telah digurlakan dil Indonesia oleh Pendesain d'alam rangka percobaan dengan tujuan pendidlkan, penelitian, etau pengembangan.

b. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, agama, atau kesusilaan.

Pembatalan Desain Industri

Desain industri yang telah terdaftar dapat dibatalkan dengan 2 (dua) cara, yaitu:

1. Berdasarkan pennintaan pemegang hak.

Desain industri terdaftar dapat dibatalkan oleh DJHKI atas perrnintaan tertulis yang diajukan oleh pemegang hak. Apabila desain industri tersebut telah dilisensikan, maka narus ada persetujuan tertulis dan penerima lisensi yang tercatat dalam daftar umum desaln industri, yang dilampirkan pada peFmintaan pernbatalan pendaftaran tersebut. Jika tidak ada persetujuan

. maka pembatalantidak dapat dilakukan.

2. Berdasarkan guglatafil (putusan pengadilan).

Gugatan pembatalan pendaftaran desain industri dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan dengan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 atau Pasaf 4 UUDI kepada Pengadilan Niaga. Putusan Per:1gadilan Niaga tersebut disampaikan kepada :DJHKI paling lama 14 (em pat belas) han setelah tanggal putusan.

Akibat hukum dari pembatalan pendaftaran suatu desain industri Pembatalan pendaftaran desai industri menghapuskan segala akibat hukum yang berkaitan dengan hak desain industri dan hak-hak lain yang berasal dan desain mdusnt tersebut.

III. JANGKA WAKTU ,pERLINDUNGAN DESAIN INDUSTRI

1. Perlindungan terhadap Hak Desain Industri diberikan untuk jangka waktu 1,0

(sepuluh) tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan.

2. Tanggal mulai ber1akunya jangka waktu per1indungan sebagaimana dimaksud dicatat dalam Daftar Umum Desain Industri dan diumumkan dalam Berita Resmi Desain Industri.

IV. PELANGGARAN DAN SANKSI

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak m e Iak uk a n perbuatan sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 9 dipidana dengan pidana penjara paling 3. lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp300.000.000,OO (tiga ratusjuta rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja mel1anggar 'ketentuan sebagaimana dimaksud dalam PasalB. Pasal23 atau Pasal 32 dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling ban yak Rp45.000.0on,oo (empatpuluh lima juta rupiah).

3. Tindak pidana sebagaimana dimaksud merupakan delik aduan.

V.PROSEDUR PENGAJUAN PERMOHONAN

Permohonan Pendaftaran Desain 4. Industri

1. Permohonan pendaftaran Desain tndustn diaju'kan dengan cara mengisi formulir yang disediakan untuk itu dal'am bahasa Indonesia dan diketik rangkap 3 (tiga).

2. Pemohon wajib melampirkan :

a. tanggal, bulan, dan tahun surat Permohonan;

b. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan Pendesain;

c. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan Pemohon;

d. nama dan alamat lengkap Kuasa apabila Permohonan diajukan melalui Kuasa; dan

e. nama ne qara dan tanggal penerimaan permohonan yangl pertama kali, dalam ha'i Permohonan diaj,ukan dengan Hak Prioritas.

Permohonan ditandatangani oleh Pemohon atau Kuasanya serta dilampiri dengan:

a. contoh fisik atau gambar atau foto dan uraian dari Desain Industri yang dimohonkan pendaftarannya (untuk rn e m p e r m u d a h p r o s e s pengumuman permohonan, sebaiknya bentuk gam bar atau foto terse but dapat di-scan, atau dalam bentuk disket atau floppy disk dengan program sesuai);

b. surat kuasa khusus, dalam hal Permohonan di'ajlukan melalui Kuasa;

c. surat pernyataan bahwa Desain lndustrt yang dimohonkan pendaftarannya adalah mil'ik Pernohon atau milik Pendesain.

Dalam lila'llPermoflOnan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu Pemohon, IPermohonan tersebut ditandatanqar» oleh salah satu Pemohon dengan melamplrkan persetujuan tertulis daril para Pemohon lain.

5. Dalam hal Permohonan diajukan oleh

bukan Pend'esain, Permohonan harus disertai pemyataan yang dil'engkapi' dengan bukti yang cu'kup bahwa Pemohon berhak atas Desain Industri yang bersangkutan.

6. Membayar biaya permohonao sebesar Rp300.000,OO untuk Usaha KecHI dan Menengah {UI<M) sena Hp600.000,OO untuk non-UKM untuk setiap permohonan.

Permohonan keberatan terhad'ap desain ir:tdustri

Sejak tanggal dimulainya pengumuman

permohonan desain industri, setiap pihak dapat mengajukan keberatan yang bersitat suostantlf kepada IDJHK,I derngan membayar 'biaya untuk setiap pengajuan keberatan bagi setiap ,pell1:l0honan yang diajukan keberatannya. Pengajuan keberatan tersebut harus sudah ditelima oleh Direktorat Jenderal paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal dimulainya pengumuman. Pemohon dapat menyampaikan sanggahan atas keberatan yang diajukan ke DJHKI paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal pengiriman pemberitahuan oleh DJHKII.

Tabel1. Tabel Talit Biaya Permohonan Desainlndustri berdasarkan PP No.38 Tahun 2009

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN SATUAN TARIF
PAJAK ,
Desain Industri
1, Permohonan Pendaftaran Desain Industri :
a. Usaha Kecil per permohonan Rp 300.000,-
I b. Non Usaha Keeil per permohonan Rp 600.000,-
2. Pengajuan Keberatan atas Permohonan perpennohonan1i Rp 150.000,-
Desain Industri.
3. Pennintaan Petikan Daftar Urnum Desain ,per permohonan II, Rp 100.000,-
lndustri. I
4. Biaya (jasa) Penerbitan Sertifikat Desain per permohonan \ Rp 100.000,-
Industri
, 4. Perrnintaan Dokumen Prioritas Desain per permohonan , Rp 100.000,-
Industri
s Permintaan Salinan Sertifikat Desain per permohonan Rp 100.000,- \
Industri. I ,
\ 6. Pencatatan Pengalihan Hak Desain lndustri:
I
a. Usaha Kecil per permohonan Rp 200.000,-
b. Non Usaha Kecil per permohonan Rp 400.000,- I
I 7, Pencatatan surat Perjanjian Lisensi Desain per permohonan I Rp 250.000,-
I Industri.
8. Perubahan Nama dan atau Alamat Desain
Industri:
a. Us aha Kecil per permohonan Rp ]00.000,-
b. Non Usaha Kecil per permohonan _ful 150.000,-
9, Pembatalan Desain Industri:
a. Usaha Keeil per permohonan Rp 0,-
I h. Non Usaha Keeil _Fe!_pennohonan Rp 200.000,- Gambar 1. Skema Pendaftaran Desain Industri

PERMaiONAN OESAtt INOUSTRI

PERSYARATNI MINIMUN SESUAI PS. 18 UU III

DIANGGAP DITARIK KEMBALI

TANGGAL PENERIMAI'N

<-~-

. SANGGAHAN -

_-- < 38ULAN

t¥£NERIMA KEBERAT4N

10AK ADA

MENOlAK t<.E8ER~TAN

PENDAFTARAN -=> .-. ---------------------------_j

UPAYA HUKUM LAINNYA

BUKU PANDUAN

HAK KEKA Y AAN INTELEKTUAL

'D'ESAIN TATA LETAK SIRKUIT T'ERPADU

I. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM

Desain tata letak sirkuitterpadu

1. Sirku~ Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dan elemen terse but adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.

2. Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dirnensi dan berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah e'lemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu Sirkuit Terpadu dan peletakan figa dimensi tersebut dimaksudkan untuk persia pan pembuatan Sirkuit Terpadu.

3. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalan hak eksklusif yang diberikan oleh negara Republik Indonesia kepada Pendesain atas hasil kreasinya, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.

Lisensi

Pemegang lHa'k oernak memberikan Usensi k~pada. pihak lain berdasarkan pe~anjian l.isensi untuk melaksanakan semua perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal8, kecuali jika dipe~anjikan lain.

Pasal26

Dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Pemegang Hak tetap dapat melaksanaka~ sendiri atau memberi Lisensi kepada pihak

ketiga untuk melaksanakan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, kecuali jika dipe~anjikan lain.

Pasal27

1. Perjanjjan Lisensl wajib dicatatkan dalam Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu pad a Direktorat Jenderal dengan dikenai biaya sebagaimana diatur dalam Undangundangini.

2. Pe~anjian Lisernsi yang tidak dicatatkaa dalam Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tidal( bertaku terhadap pihak ketiga.

Pe~anjian Usensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diumumkan dalam Berita Resmi Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

Bentuk dan isi perjanjian lisensi

1. Pe~anjian Lisensi dilarang memuat ketentuan yang dapat menimbulkan akibat yang merugikan bagi perekonomian Indonesia atau memuat ketentuan yang mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang bertaku.

2. Direktorat Jenderal wajib menolak pencatatan pe~anjian Lisensi yang memuat ketentuan sebagaimana dimaksud' dalam ayat (1).

3. Ketentuan mengenai pencatatan perjanjian Lisensi diatur dengan Keputusan Presiden

Pengalihan Hak

1. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dapat beral'ih atau dialihkan dengan:

a. pewarisan;

b. hibah;

c. wasiat;

d. pe~anjian tertulis; atau

s e b ab-s eb ab lain yarng dibe narka n 0 lehpe ratu ran lperundang-undang;an;

.2. ,PengaIilrlan Hlak J;esaillJ Tala ,Lefa~, ,.Bimuit Teroadu sebagairnanadirnaksu!!l ,dalamayat (1) disertai d'engarnd(!jkurnen iterltan.g pelflgalihan hak.

3. $:~ala bentuk pengaliban Ha'k [Desaim Ta ta L e,t a k Sir kn[J HiFerr_p,a,dl[J :sebagaimana dir:naksud~a'iam ,ayat .('11 ~ wajib dicatat dalam Daftar rum-l!Irn lDesairn Tata Lelak Sirkuit Terpadu pada Direktorat Jenderal dengam ~membayar biaya sebaqaimana :diiatuT .a'alarm Undanq-undanq ini.

4. Pengalihan Hak Des;am Tala ietak Sirkuit Ierpadu yang 'fidak ~icatalkan dalam Daftar Wmum Desain Tata [Lelak :Sifi<uit Terpadu ',tidak !befa'ki~t Ihu,kulIl :p-ada pJlJaklkeliga.

5,. P.e_filgaHha~ IHak :Oesain Tala !.Lretak 'Sir'kw'lt Tel[P'adl!J ;se:bqgaimafla dimaksud ,{j,alamay,at (~) dil!lrmumkam <lalal:lill Befita IReslIni iDesrain Tata llsetak :s.irtktlJil Te:rpadl!1.

IPeIlgalihaJil Hak Desain Tata 'l'et8k 'Hirk,Liit ire.r~pa'du itLd'akm e n!j h i'l an 9 k a nhalk ~2, Pendesam untuk tetap dicantumkan nal'lila

dan identitasnya, baik dalam sertiflkat Desain Tata Letak Sitkuit Ierpadu, Beriita Resmi Desain Tata Letak Sirkuit Tenpadu rmaupun dalarn Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Jerpadu.

Dasar Peflindungan Desain Tata Letak Sirckuit Terpadu

1. l!Jndang-undang fRepubllk Indonesia Nomor 32 Tahun 2QQOtemtamg IDesain iTata Letak Sirkuit iTerpadl!l.

II.

LlNGKUJP 1[)£S;biIN TAlTA fLEIAK SIRKllliT l"SRRADUI

IDrrLSl'yan~rmend~patperilllildungan

'1. Hak Desain Tata leJak Sii"kuit Terpadll ,(jib:erikam 'unluk IOesain Jata Lei-a_K S.irikult iIer:padu yaqg:oiisinal

2. De:sain Tata tetak Bimuil Il:erpadu '<Ilir!lyalak:afl ,o~isinal ~patiila desain iterse_bl!lt Imeruqa~an hasil ,karya: mallldiri ~n~sain, dam [pada sast Desae Tata ILetak Slrik'l!lit ife,~padu ~te.r;sebat dibl~at ltida~:c Imffil4)alt;an'sesuatu yang urnurn ba'gi~par,aipeA!fEfs:aim.

lilak;(),esatn Tita letakSirkuitlferpadu1iidak '~I'apalrlibe'rikalil .!iik'a O>esain Iata le.tak S'itku'it TerJi'ddlu te.r:S'e(lI~t ber1eliltangan de:rr,9an pel:aluFalil p:eTUndalil~f'_l!lndaRgan yan.Q ltxeJtakul, letertibal1 1J:JlIlilwm, ag,ama, atau kesusllaan

:Su_bjek 'dari rtlak DlTLS1T

.~. ';fang ',berlirclk :m:empero,lelil Hak Desain Tata .Letak Sirkui,t Terpaduadalalil tPenoes:ain 'aI.'au yang rnenenma hak ler.sebutdanF~~ae.win.

IGaJarn hal Pendesain iteJdirii atas Ibeb.eTapaDlang seeara bersama, lHak

Desain iFilta Letak Sirkuit Terpadu "ltlibeJiik:an lk'epada mereka secara ,hersamq"ke-cuali jika diperjanjikan lain,

Dasar hak DTLSlT

Hak DT'lST ,d!ihelriitkan atas d'Rsar

permohonan

Haklpemegang hakl:>TL:ST

1. 'Perne§ar:l.g Hak memiliki hak eksklus.if iliJmtuk melaksanakan Hak Desain Iata :lielak £irklfiit Terpadu yang dimilikinya

dan untuk melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor dan/atau mengedarkan barang yang di dalamnya terdapat seluruh atau sebaqisn Desain yang telah diberi Hak Desain Tata Letak SirkuitTerpadu.

2. Dik e cuadik an dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (11) 2. adalah pemakaian Desein Tata Letak Sirkuit Terpadu untlJk Ikepentingan penelitian darn pendidikan sepanjang ti'dak merugikan kepentingan yang wajar dan pemegang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

III. JANGKA WAKTU PERLlNDWNG.6JN DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

1. Perlilildungan ter'hadap Flak Desain ata Letak Sirkuit Terpadu diberikan kepada illemegang Hak sejak pertama kali desain tersebut dieksploitasi secara komersial di mana pun, atau sejak Tanggal Penerirnaan

2. Dalam nal Desain Tata letak Sirkuit Terpadu telah dieksoloitas] secara 2. komersial, Permohonan harus diajukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal pertama kali dieksploitasi.

3. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan selama 10 (sepuluh)tahun.

4. Tanggal mulai berlakunya jangka waktu perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dicatat dalam Daftar Umum Desaln Tata Letak Sirlkuit Terpadu dan diumumkan dal'am Berita Resmi Desam liata Letak Sirkuit Terpadu

IV. PELANGGARAN DAN SANKSI

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak rnelakukan salah satu perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dipidana clengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling banyak Rp

300.000.000,00 (tigaratus juta rupianl). Barang siapa dengan sengajla melakukan perbuatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal7, Pasal19, atau Pasal' 24 di"pidana dengan oidana penjara paling lama t (satu) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 45.000.000,00 (em pat puluh lima juta rupiah).

3. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) merupakan delikaduan.

V. PERMOHONAN PE_NDAFTARAN DTLST

1. Permohonan diajl!lkan secara tertulis dalam bahasa Indonesia Ike Direktorat Jenderal denqan membayar biaya sebagairnana diatur dalam Und'ang-

un dang ini.

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) d'itandatangani oleh

Pemohon atau Kuasanya.

3. Permohonan harus memuat:

a. tanggal, bulan, dan tahun surat Permohonan;

b. nama, ala mat lengkap dan kewarganegaraan Pendesain;

c. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan PemohOn;

d. nama dan alamat lengkap Kuasa apabila Permohonan diajukan melalui Kuasa; dan

e. tanggal pertama kali dieksploitasi

secara komersial apabila sudah pernah d ieksploitasi sebelum 5. Permohonan diajukan.

4. Permohonan se'bagaimana dimaksud dalam ayat (3) dilampin dellgan:

a. gam bar atau foto serta uraian dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

yang dimohonkan pendaftarannya; 6.

b. surat kuasa Ikhusus, dalam hal Permohonan diajukan melalui Kuasa;

c. surat pemyataan bahwa Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang dimohonkan pendaftarannya adalah 7. miliknya;

d. surat keterangan yang menjelaskan mengenai tanggal sebagaimana

dimaksud dalam ayat (3) huruf e.

Dalam hal Permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dan satu Pemohon, Permohonan tersebut dltandatanqanl oleh salah satu Pemohon dengan dilampin persetujuan tertulis dan] para Pemohon lain.

Dalam hal Permohonan diajukan oleh bukan Pendesain, Pennohonan harus disertai pemyataan yang dilengkapi dengan bukti yang cukup bahwa Pemohon berhak atas Desain Tata Le tak SirkuH Te rpad u yang bersangkutan.

Ketentuan tentang tata c ar a Permohonan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerinteh.

Tabel1. Tabel Tarit Biaya Permohonan DTLST berdasarkan PP No.38 Tahun 2009

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN !
PAJAK SATUAN TARIF
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu " i
Permohonan Pendaftaran Desain Tata I
I.
Letak Sirkuit Terpadu:
a. Usaha Kecil per pennohonan Ri>_ 400.000,-
h. Non Usaha Kecil . i>_er permohonan Rp 700.000,-
2. Biaya (jasa) Penerbitan Sertifikat DLS1' .ner permohonan Rp 100.000,-
3. Permohonan Petikan Daftar Umum I per permohonan Rp 200.000,-
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
4. Permohonan Salinan Sertifikat Desain r
Tuta Letak Sirkuit Terpadu:
a. Usaha Kecil per permohouan Rp ·1
100.000,-
h. Non Usaha Kecil per permohonan Rp 200.000,-
5. Pencatatan Pengalihan Hak Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu:
a. Usaha Kecil per permohonan Rp 250.000,-
b. Non Usaha Kecil per permohonan Rp 500.000,-
6. Pencatatan Perjanjian Lisensi Desain
Tata Letak Sirkuit Tcrpadu:
a. Usaha Kecil ~r permohonan Rp 150.000 -
b. Non Usaha Kecil I {>er permohonan Rp 250.000,-
7. Perubahan Nama dan atau Alamat
Desain Tala Letak Sirkuit Terpadu: r
a, Usaha Kecil I per oermohonan Rp 150.000 -
h. Non Usaha Kecil I per permohonan Rp 250.000 -
8. Pembatalan Desain Tata Letak Sirkuit i ,
Terpadu:
a. Usaha Kecil _i>_er permohonan Rp 0-
h. Non Usaha Kecil per permohonan ] Rp 200.000,-
~
- BUKU PANDUAN

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

RAHASIA DA'GANG

I. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM

Rahasia lOagang

Rahasia Oagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.

DasarPerlindungan Rahasia Dagang Perlindungan alas rahasia dagang diatur dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia lDagang (UURD) dan mulai berlaku sejak tanggal20 Desember 2000.

LlSENSI

Lisensi adalah izin yang diberikaa oleh pemilik rahasia dagang kepada ,Pihak lain melalui suatu pe~anjian berdasarkan pad a pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk rnenikmatl manfaat ekonomi dan suatu rahasia dagang yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.

Pe~artjian lisensi wajib dicatatkan pada DJIrlKII dengan dikenai biaya sebagaimana diatur dalam undang-undang. Yang ·wajib dicatatkan" pada DJHKI hanyalah Imengenai data yang bersifat admlaistraiif dan perjaniian lisensi dan tidak rnencakup substansi rahasia dagang yang diperjanjikan.

Pengalihan

1. Hak Rahasia Oagang dapat beralih atau dialihkan dengan:

a. pewarisan;

b. hibah;

c. wasiat;

d. perjanjian tertulis; atau

e. sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

2. Pengalihan Hak Rahasia Dagang sebagaimana dimaksud dalam ayat (t) disertai dengan do'kumen tentanq pengalihan hak.

3. Segala bentuk pengalihan Hak Rahasia Dagang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal dengan membayar biaya sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini

4. Pengalihan Hak Rahasia Dagang yang tidak dicatatkan pada Direktorat Jenderal tidak berakibat hukum pada pihak k.etiga.

5. Pengalihan Hak Rahasia Dagang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diumumkan dalam Berita Resmi Rahasia Dagang.

II. LINGKUP RAHASIA DAGANG

Lingkup perlindungan Rahasia DClgang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di Ibidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.

Subjek (pemegang) hak atas rahasia dagang

Dalam UURD tidak ada ketentuan yang rmenjelaskan secara rinci tentang istilah pemegang hak. Namun, jika dianalogikan dengan hak-hak kekayaan intelektual lainnya, pemegang hak atas rahasia dagang diartikan sebagai pemilik rahasia dagang atau pihak lain yang menerima hak dan pemilik.

III. PERLIN DUNGAN RAHASIA DAGANG

Rahasia Dagang mendapat perlindungan apabila informasi tersebut bersifat rahasia, mempunyai nilai ekonomi, dan dijaga 'kerahasiannya melalui upaya sebagaimana mestinya

Infomasi dianggap bersifat rahasia apabila informasi terse but hanya diketanui dleh phak tenentu atau tidak diketahui secara umum oleh

masyarakat.

Hak Pemilik (pemegang) RahasialDagang Pemilik Rahasia Dagang memiliki hak untuk:

1. mengg\lnakan sendin Rahasia Dagang yang dimilikinya;

2. mernberikan Lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan Rahasia Dagang at au mengunqkapkan Rahasia Dagang itu kepada pihak ketigal untuk kepentingan yang bersitat komersial.

IV. PELANGGARAN DAN SANKSI

Pelanggaran Rahasia Dagang juga terjadi apabila seseorang dengan sengaja mengungkapkan Rahasia Dagang, mengingkan kesepakatan atau mengingkari kewajiban tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang yang bersangkutan.

Seseorang dianggap melanggar Rahasia Dagang pihak lain apabila ia memperoleh atau menguasai Rahasia Dagang tersebut denqan cara yang bertentangan dengan peraunan psrundanq-uadanqan yarlg berlaku.

Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melilggunakan Rahasia Dagang pihak lain atau melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal13 atau Pasal 14 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling ban yak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

V. PERMOHONAN PENCATATAN RA'HASIA DAGANG

Yang "wajib dicatatkan" pada DJHKI hanyalah mengenai data yang bersifat administratif dari dokumen pengalihan hak dan tidak mencakup substansi rahasia dagang yang diperjanjikan.

Tabel1. Tabel Tarif Biaya Permohonan Rahasia Oagang berdasarkan PP No.38 Tahun 2009

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN SATUAN TARIF
PAJAK
Rahasia Dagang 'I
1. Pcncatatan Pengalihan Hak Rahasia Dagang
a.) Usaha Kecil per Rp 200.000.-
permohonan
b.) Non Usaha Kecil per Rp 400.000,-
permohorran
2. Pencatatan Perjanjian Lisensi Rahasia Dagang
a.) Us-aha KeciI per Rp 150.000,-
permohonan
b.) Non Usaha Kecil per Rp 250.000,-
oermohouan BUIIKU PANDUAN

IHAK KEIKAYAAN INTELEKTUAL

INDIKASI GEOGRAFIS

I. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM

Indikasi Geografis

Indikasi geografis adalah suatu tanda yang Illenujukan daerah asal suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dan kedua faktor tersebut, mernoerken ciri dan kulitas tetentu pada barang yang dihasilkan.

Indikasi Asal

Indikasi asal adalah suatu tanda yang mememuhi ketentuan tanda indikasi geografis yang tidak didaftarkan atau semata-mata menunjukan asal suatu barang atau jasa.

Pihak Yang dapat mengajukan permohonan pendaftaran indikasl geografis adalah:

1. Lembaga yang mewakili masyarakat di daerah yang memproduksi barang yang bersangkutan,terdiri atas:

a. Pihak yang mengusahakan barang yang merupakan hasil alam atau kekayaan alam;

b. Produsen bararng hasil pertanian;

c. Pembl!latan barang-barang kerajinan tang an atau hasil industri; atau

d. Perdagangan yang menjual barang tersebut.

2. Lembaga yang di beri wewenang untuk 2. itu; atau

3. Kelbmpok konsumen barang tersebut.

Indikasi·Asal

Indikasi-asal merupakan indikasi-geografls yang tidak didaftarkan atau sernata-mata menunjukkan asal suatu barang atau jasa.

Buku Persyaratan

Buku Persyaratan adalah suatu dokumen yang memuat informasi tentang kualitas dan karakteristik yang khas dari barang yang dapat digunakan untuk membedakan barang yang satu dengan barang lainnya yang memiliki kategori sama.

Pemakai Indiikasi Geografis

Pemakai Indikasi-geografis adalah Produsen yang menghasilkan barang sesuai dengan Buku Persyaratan terkait dan didaftar di Direktorat Jend'eral.

II. LlNGKUP INDIKASI GEOGRAFIS

1. Tanda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 merupakan nama tempat atau daerah maupun tanda tertentu lainnya yang menunjukkan asal tempat dihasilkannya barang yang! dilindungi oleh Indikasi-geografis.

Yang dimaksud dengan "tanda tertentu lainnya" adalrah tanda yang berupa kata, gambar, atau kombinasi dan unsurunsur tersebut.

Contoh:

a. Kata "Minang" mengindikaslkan daerah Sumatera Barat;

b. Gambar rumah adat Toraja, mengindikasikan daerah Toraja di Sulawesi Selatan.

Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa hasil pertanian, produk olahan, hasil kerajinan tangan, atau barang lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal1 angka 1.

3. Tanda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilindungi sebagai Indikasigeografis apabila telah terdaftar dalam

Daftar Umum Indikasi-geografis di Direktorat Jenderal.

4. Indikasi-geografis terdaftar tidak dapat berubah menjadi milik umum.

5. Tenda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dipergunakan pada barang yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Buku Persyaratan.

Indikasl Geografis Yang TIdak Dapat Didaftar

Indikasi-geografis tidak dapat didaftar apabila tanda yang dimohonkan pendaftarannya:

a. Bertentangan dengan peraturan perundang-und anqan, morantas agama, kesusilaan atau keterhban umum;

b. Menyesatkan atau memperdaya masyarakat mengenai: ciri, sifat, kualitas, asal sumber, proses pembuatan barang, dan/atau kegunaannya;

c. Merupakan nama geografis setempat yang telah digulilakan sebagai nama varietas tanaman, dan digunakan bagi varietas tanaman yang sejenis; atau

d. Telah menjadi generik.

IPEMAKAIAN DAN PENGAWASAN INDIKASI GEOGRAFIS

Pemakai Lndikasi-Geografis

~) Piha'k Produsen yang' berkepentimgan untuk memakai llndikasi-geografis hams mendaftarkan sebagai Pemakai Indikasi-geografis ke Direktorat Jenderal dengan dikenakan biaya sesuai ketentuan yang berlaku.

2) Produsen sebagaimana dimaksud pada

ayat (t), harus mengisi formulir pernyataan sebaqalrnana yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal dengan disertai rekomendasi dari instansi teknis yang berwenang.

3) Dalam jangka waktu paling 'lama 30 (tiga puluh) hari setelah melenqkapi persyaratan sebagaimana dimaksud pad a ayat (2), Direktorat Jenderal mendaftarkan Produsen Pemakai Indikasi-geografis dalam Daftar Umum Pemakai tndikasi-qeoqrafts dan mengumumkan nama serta ililformasi pad a Berita Resmi Indikasi-geografis.

Pengawasan terhadap Pemakai IndikasiGeografis

1. Tim Ahli Indikasi-geografis mengorganisasikan dan memonitor pengawasan terhadap pemakaian Indikasi-geografis di wilayah Republik Indonesia.

2. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)., Tim Ahli Indikasi-geografis dapat dibantu oleh Tim Teknis Penqawasan yang terdiri dan tenaga teknis di bidang barang tertentu untuk memberi'kan pertimbangan atau melakukan tugas penqawasan.

3. Tim Teknis Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berasal dari:

a. ,I e mba gay a n 9 k 0 m pet e n me.laksanakan pengawasan baik di tingkat daerah/pusat; darn/atau

b. lembaga swasta atau lernbaga pemerintah non-depanemen yang diakul sebagai institusi yang kompeten dalam

4. melaksanakan laspeksi'penqawasan yang berkaitan dengan barang-barang yang dilindungi oleh Indikasi-geografis.

5. Daftar tentang lembaga dan iasfitusl yang telah dlakui sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus selalu

INDIKASI GEOGRAFIS DARI LUAR 8. NEGERI

1. Permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang bertempat tinggal atau

berkedlJdukan tetap di luar wilayah

Negara Republik mdonesta wajib III. JANGKA WAKIU PERUNDUNGAN

diajukan melalui Kuasanya di Indonesia INDIKASI GEOGRAFIS

atau melalui perwakilan diplomatik negara asal I'ndikasi-geografis di Indonesia.

2. Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat didaftar apabila Jndikasi-geografis tersebut teran memperoleh pengakuan dan/atau terdaftar sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara asalnya.

3. Ketentuan mengenai pemeriksaan kelengkapan persyaratan administratif Permohonan sebagaimana dimaksud datam Pasat 7 bertaku juga temadap Permohonan dan luar negen.

4. Dalam hal Permohonan luar Negen telah memenuh.iketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1'). ayat (2) dan ayat (3), DirektoratJenderal menetapkan keputusan bahwa Permohonan dapat disetujui untuk didaftar dan rnelakukan pengumuman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.

5. Direktorat Jenderal menolak Permohonan dari luar negeri dalam hal persyaratan sebag'aimana dirnaksud pada ayat (1), ayat (2} dan/atau ayat (3) tidak dipenuhi.

diperbaharui dan dimonitor oleh Tim Ahli 6. Indikasi-geografis.

6. Daftar tentang lembaga dan institusi yang telah diaklJi sebaqaimana dlmeksud pada ayat (3) harus dapat diakses masyarakat umum dan digunakan sebaqai acuan bagi Pemakai Indikasi-geografis.

7. Tim Teknis Pengawasan sebagaimana dimaksud psda ayat (2) dibentuk oleh Direktorat Jenderal atas rekomendasi TimAhli Indikasiijeografis.

Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diberitahukan kepada Pemohon melalui Kuasanya atau perwakilan diplomatiknyal di Indonesia dalam waktu paling lame 30 (tiga puluh) hari ter:hitung sejak tanggall keputusan penolakan terse but.

7. Ketentuan mengenai tata cara pengumuman, keberatan dan sanggahan serta permohonan banding dalam Peraturan Pernerintah ini, berlaku secara mutatis mutandis

terhadap Permohonan dan luarnegeri. lPermohonan dari l!Jar negeri yang didaftar diberi perlindungan sesuai

dengan ketentuan di dalam Peraturan Pemerintah ini.

Indikasi-geografis diliindlJngi selama karakteristik khas dan kualitas yang menjadi dasar bagi diberikannya perlindungan atas h,dikasi-geograflis tersebut masih ada.

Berakhirnya PerUndungan Indikasi geografis

1. Setiap pihak, termasuk Tim Ahli lndikasi-geografis dapat menyarnpaikan kepada Direktorat Jenderal hasil pengamatan bahwa karateristik khas dan/ataukualitas yang meniadt dasar bagi diberikannya perlindungan atas Indikasi-geografis te'lah tidak ada.

2. Dalam hall hasil pengamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan berasat dari Tim Ahli Indikasi-

geografis, Direktorat Jenderal meneruskan hasil pengamatan tersebut kepada Tim Ahti lndikasi-qeoqrafis

dalam wakh.l ,paling lama 30 (tiga pulub) hari terhitung sejak diterimanya hasil pengamatan tersebut.

3. Dalam waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak diterimanya hasil pengamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Tim Ahli Indikasi-geografis melakukarn pemeriksaan dan rnemberitahukan hasil keputusannya serta langkahlangkah yang harus dilakukan kepada Direktorat Jenderal.

4. Dalam waktu 30 (tiga puluh) han terhitung sejak diterimanya hasil keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Direktorat Jenderall mempertimbangkan hasil keputusan Tim Anli Indikasi-geografis tersebut dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan, t e r rn a s u k untuk membatalkan Iindikasi'-geog-rafis.

5. Dalam hal Direktorat Jenderal memberikan keputusan pembatalan terhadap Indikasi-geografis, Direktorat Jenderal memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya dan kepada seluruh Pemakai Indikasi-geografis sebagaimana dimaksud dalam Pasal15 ayat (3), atau melalui Kuasanya dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak diterimanya keputusan tersebut.

6. Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diputuskannya hasil pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Direktorat Jenderal mengumumkan keputusan tersebut dalam Berita Resmi Indikasi-geografis.

7. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus menyatakan pembatalan Indikasi-geografis dan berakhirnya pemakaian Indikasi-

geografis oleh para Pemakai Indikasigeografis.

8. Keberatan terhadap pembataian Indikasi-geografis sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat diajukan kepada Pengadilan Niaga paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterimanya keputusan pembatalan tersebut.

IV. PELANGGARAN DAN SANKSI

Sanksi bagi pelaku tindak pidana menyangkut lndikasl-geografis dan Indikasi-asal

1. Pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.1.000.000.000,OO (satu miliar rupiah) bagi barangsiapa yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang sarna pada keseluruhan dengan indikasi geografis milik pihak lain untuk barang yang sama atau sejenis barang yang terdaftar (Pasal 92 ayat(1) UUM);

2. Pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun danJatau denda paling banyak Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) bagi barangsiapa yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang sama sarna pada pokoknya dengan indikasi geogrfis milik pihak lain untuk barang yang sama atau sejenis dengan barang yang terdaftar (Pasal92 ayat(2) UUM);

3. Pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun danJatau denda paling banyak Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) bagi barang slspa yang dengan sengaja dan tanpa Ihak menggunakan tanda hak menggunakan tanda yang

dilindungi berdasarkan indikasi asal 5. pada barang atau jasa sehingga dapat memperdaya atau menyesatkan masyarakat mengenai asal barang atau jasa tersebut (Pasa! 93 UUM).

V. PERMOHONAN PENDAFTARAN INDIKASJ GEOGRAFIS

1. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh Pemohon atau melalui Kuasanya dengan mengisi formulir dalam rangkap 3 (tiga) kepada Direktorat Jenderal.

2. Sentuk dan isi fonnulir Permohonan sebagaimana dimaksud pad a ayat (11) ditetapkan oleh Direktorat Jenderal.

3. Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. lembaga yang mewakili masyarnkat di daerah yang memprodliksi baranq yang bersangkutan, terdiri atas:

1) pihak yang mengusahakan barang hasil alam atau kekayaan alam;

2) pro d use n bar a n 9 has i I pertanian;

3) pembuat barang hasil'kerajinan tangan atau .barang hasil industri; atau

4) pedagang yang menjual, ibarang tersebut;

lb. 'Iembaga yang diberi Rewenangan tlntuk itu; atau

c. kelompok konsurnen barang tersebut.

4. Permohonan sebagaimana dimaksud dal'am Pasal 5 harus mencantumkan persyaratan admlnistrasi sebagai berikut:

a. tanggal, bulan, dan tahun;

b. nama lengkap, kewarganegaraan,. dan alamat Pemohon; dan

c. nama lengkap dan alarnat Kuasa, apabila Permohonan diajukan mel'alui Kuasa.

Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilampiri:

a. surat kuasa khusus, apablla Permol'lonan diajukan rnelalui Kuasa:

b. bukU pembayaran biaya.

6. Permohonan sebagaimana dlmaksud pada ayat (1) 'harus dUengkapi dengan Buku Persyaratan yang terdiri atas:

a. nama Indikasi-geografis yang, dimohonkan pendaftarannya;

b. nama barang yang dilindl!Jngi oleh Indil<asi-geografis;

c. uraian mengenai karakteristik dan kuaJitas yang' membedakan ibarang tertente dengan barang lain yang memi'liiki kategori sama, dan menjelas'kan tentang nubunqannya dengan daerah tempat baranq tersebut dihasilkan; ~

d. uraian mengenai lingkungan geografis serta faktor alam dan faktor manusia yang merupakan satu kesatuan dalam memberikan pengaruh terhadap kualitas atau karakteristik dari baranq yalilg, dihasilkan;

e. uraian tentang batas-batas daerah dan/atau peta wilayah yang dicakup oleh Indikasi-geografis;

1. uraian meng.enai sejarah dan tradisi yang berhubunqan dengan pernakaian Indikasi-geografis untuk menandai barang yang dihasilkan dil daerah tersebut, termasuk pengakuan dari masvarakat mengenai Indikasi-geografis tersebut;

g. uraian yang menjelaskan tentang proses produksi, proses pengolahan, dan proses pembuatan yang digunakan sehingga memungkinkan setiap produsen di, daerah t e r s e bu t u n t uk memproduksi, mengolah, atau membuat barang terkait;

h. uraian mengenai metode yang' digunakan untuk rnenguji kualitas barang yang dihasilkan; dan

i.. label yang digunakan pada barang

dan memuat .Irldikasi-geografis. ~

Lampiraa I

Peraturan Menteri Kehak..iman R.I. Nomor: M.OI-HC.03.01 Tahua 1987

Kepada Yth.

Direktur Jenderal HKI

rnelalui Direkrur Hak Cipta,

Desain [ndustri, Desain Tala Letak.. Sirkit TCIl'l!du dan Rahasia Dagang di

Jakarta

PERMOHONAN PENDAFTARAN CIPTAAN

I. Pencipla :
J. Nama
2. Kewarganepraan
J. Alamat
II. Pemegang Hak Cipta :
I. Nama
2. Kew arganegaraan
J. Alamat
III. Kuasa :
I. Nama
2. Kewarpnegaraan
3. Alamat
IV. Jenis dan judul ciptaan yang
dimohonkan
V. Tanggal dan tempat di-
umumkan untuk pertama
kali di witayah Indonesia
atau di luar witayah Indo-
nesia
VI. Uraian cil'taan Materai

Ranglulp )

DEPARTEMEN KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA R.I. DIREKTORA T JENDERAL

IIAK KEKA Y AAN INTELEKTUAL

rangkap 4

Formulir Permintaan Paten

IOiisi oleh petugas

I I I I

~ I

~ -=;ITanggal pegajuan

Tanggal penerimaan ~Nomor permintaan

Dengan ini saya/kaffil ') (71) Nama

Alarnat ')

Warga Negara Telepon

NPIIVP Oika ada)

mengajukan permintaan paten/paten sederhana

permintaan paten merupakan permntaan paten InternaSlonaUPCT

(74) me.\aluu'lIdaK me\a\Ul ") Konsultan Paten ~ Na rna Badan Hukum ')

Alamat Badan Hukum 'J

Nama Konsuttan Paten Alarnat ')

Nomor Konsu\tan f>alen T e leponilax

(54) Adapun Judul penemuan saya/kami adalah ,

J

Permintaan paten Inl' merupakan ,permilltaan paten pecahan dan.

Dijsj oleh petyoas

(72) Nama dan kewarganegaraan penemu-penemu_nya'

... ... . , warga ne(l8ra warga negara ..... , warga negara , warga nega,a

(30) Permintaan paten Iml diajuki!n denganltidak dengan *) hak pnonlas ')

Negara

Tgi penerimaan permintaan

Nomor Priorrtas

Bersama ini saya lampirkan ")

1 (satu) rangkap

i sural kua sa

1 sural pernyataan pengalihan hak atas penemuan 1 bukti pemihkan lhak alas penemuan

1 bukti penunjukan negara tuj\,J8n (DOIEO) 1 bukti pnoritas dan teriernahannya

I' dokunnen (permmtaan) paten prioritas dan te~emanannya 1 sertifikat penyimpanan jasao reruk dan lerjemahannya

1 dokunnen lain (sebutkan)

dan 3 (lIga) rangkap

1 uraian penemuan 1 klaim penemuan

1 abstrak penemuan 1 gambar penemuan

halaman blIah

blJah

SayaJkaml usulkan, gambar penemuan dapat

nnenyertal abstrak pada sa at dilakukan pengumuman atas perrnmtaan paten (UU No 6 Tahun 1989 sebagalmana telah dlubah dengan UU NO. 13 Tahun 1997 tentang Paten).

Oemikian perrrmtaan ,paten ini saya/kami ajukan unlUk dapat drproses lebih lanjut

Yang rnengajukan permintaan paten,

(.

~,.~. . ) ')

Keterangan .

11 Jika lebi!1 dari satu orang maka cukup satu saja yang dlCarilumkan dalam formullr ini seQ<lngkan lainnyal harap drtulis paoa lampiran tarnoahan

2) Adalah alama! kedinasan/surat-menyurat.

3) Jik_a Konsultan Paten yang drtunjuk bekerja pada Badan Hukum tertentu yang i;>ergerak di bi!1ang konsultan paten maka seoutkan nama Badan Hukum yang bersangkutan.

4) Jika lebih dari ruang yang disediakan agar ditulls pada lampiran tambahan

5) Berilah tanda silang pada jenis dokumen yang Saudara lampirkan.

6) Jika pe_rmlntaan paten diajukan oleh :

- le'bih dari satu orang, maka setiap orang ditunjuk oleh, kelompoklgroup

-IKonsullan Paten maka !Jefha'k menandatailganl adalah Konsultan yang terdaflar di

Kllntor Paten.

0) Core! yang tidak sesuai

Rangkap 4

iPERMINT AAN PENUA'FTARA.iN MEJRiEK

• Tgl Masrik

• Tgl. Penenrmaan Perrnintaan :

• U ntcik ~FenlTintaan .Mer:ek

• No . .A,gemda

Nama Kewarganegaraan ."danaJamat Pemilik Merek

Nama dan alamat kuasa

A'lamat yang dipilih di Indonesia (Diisi untuk pemilik merck yan;g tidak bertempat tinggal di Indonesia).

Nama Negara dan tang gall permintaan pendaftaran rnerek yang pertama !kan (Diisi untuk permintaan pe.nliru.tar;an yang diajukan cGeog>an ihak prioritas),

Kelns burang.jasa

iEti:ket rnerek

Warna-warna etiket :

AFt'! ibah:as.alimruli/jlngka Asing dalarn etiket merck

Jenis barang.jasa

• di'isi oleh 'kantpr merck

........ 'TgL .

Pernilik l.Kuasa

Tanda tangan

Nama lengkap

SJ!RAl PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Alamat

dengan ini menyatakan bahwa merck : . .

yang dimintakan pendaftaran adalah milik. saya dan tidak rneniru merek orang lain baik untuk seluruhnya maupun pada pokoknya,

Demikian pernyataan iru saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya,

Pemilik Merek,

Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal flak Kekayaan lntelektual

FORMULIRPERMOHONANPENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI

Dibual rangkap 4

. isi oleh Perugas

15) TanggaJ Permohonan 22) Tanggal Penerimaan 1'1) Nomor Pennohonan

Dengan ini Saya/ Kami J) (71) Nama Pemohon : (86) Warga Negara

Alamat

Telepon/Fax NPWP

Mengajukan permohonan pendaftaran Desain lndustri

Melalui/tidak melalui *) Konsultan HKI (7-l) Nama Konsuhan HKl

Alamat '

Nama Badan Hukum 1):

Alamal Badan Hukum :

Nomor Konsultan HKl :

AJarnal E-mail Telepon/Fax

(5-l) Judul Desain lndustri

(72) Nama dan kewarganegaraan Pendesain-pendesainnya 4)

-., ']

Pennohonan pendaftaran Desain Industri ini diajukan dengan/tidak dengan hak prioritas (30) :

I (33) Negara (32) Tanggal penerimaan pennohona pertama kali

(31) Nomor prioritas

Diisi oIeh Petugas

(51) Kelas Desain Industri (Ke/Q$ Locamo) :
Bersama ini Saya/Kami Iampirkan "
l(salU) rangkap :
( )
( ) Sural Kuasa ( )
( ) Surat pemyataan pengalihan hale atas Desain Industri ( )
( } Bukti Pem ilikan hak alas Desain Industri ( )
( ) Bukti Prioritas dan terjemahannya ( )
( ) Dokuman (permohonan) Desain Industri dengan prioritas dan terjemahannya ( )
( ) Dokumen lain (sebutkan) ( )
I 3 (tiga) rangkap :
( ) Uraian Desain lndustri atau keterangan gambw: ( )
I( ) Contoh fisik ( )
I ( ) Gambargambar atau foto-Ioto Desain Industri '" . (sebutkan jumlahnya) ( ) Dernikian permohonan in; kami ajukan untuk dapat diproses lebih lanjut,

Yang mengajukan permohonan Desa If) I ndustri 6,

(............. . .... )

Keterangan

II) lika lebih dan satu orang pemohon, cukup satu s~.ia yang dicantumkan dalam forrnuhr dalam Iormulir ini sedangkar lainnya harap ditulis pada lampiran tambahan

~) Alamat sur at menyurat

3) lika Konsultan HKI atau kuasa yang ditunjuk sesuai kctenruan yang berlaku, yang bekerja pada badan hukum tertenn

dan bergerak di bidang HKl, maka sebutkan nama badan hukum yang bersangkutan.

4) Jika lebih dan ruag yang disediakan agar dirulis pada lampiran tambahan.

5) Berilah lamia, silang pada jenis dokumen yang Saudara larnpirkan

6) Jika perrnohonan Desain Industri diajukan oleh

Lebih dan satu orang. maka satu orang ditunjuk oleh kelornpok/group sebagai pernohon

Konsultan HKI atau kuasa, yang berhak menandatangani adalah konsultan yang terdaftar di Kantor HKI atau kuasr yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

OJ Corel yaI1glidak perlu

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarekat serta untuk meninqkatkan jumlah pemohon hki maka Direktur Jenderal HKI mengeluaFkan Keputusan No. H.01.PR07.06 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peneliimaan Perrnohonan HKI oleh Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia

No Nlma Kantor WUlyali Allmat TeI~ax
1
1 Nangroe Ace~ Darussalam 1\ J.I'. Teuku Nyak hie!' 185 Telp !0651j7553494, 7553197
Banda Ace~ 23242 Fax' 0651 7553494
2 Sumatera llUtara Jln. Putri Hijau Nb.4 Medan TeIP(061{ 4521217
20112 Fax . (06 ) 4552109, 4553303
3 Sumatera Barat Jln. S Parman No.256 Telp (0751) 7055471
PO BOX 154; Padang 25133 Fax (0751) 7055510
4 Riau Jln. Jenderal SudLrman 233 lielp !0761Ij2~860, 23846
Pekanbaro 281111 Fax' 07611 23846, 46969
5 Kepulauan 'Riau JI. 0.1 Panjartan KM 7, Telp (0771) 319284, 319151
Tanjung Plnang 29113
6 Sumatera Selatan Jln. Jenderal Sudirman Km 3,5 Telp' !0711j358433, 355386
Palernbang 30138 Fa)(' 0711 355386, 378384
7 J~bi JI. Kap. su~ono, Kota Baru Telp 62-741-40085
Jambl361 8 Fax .62-741-444029
8 Banda' Lampung Jln R W Monglnstdl No. 184 Telp: !0721j4!35427, 483927
Bandar Lampung Fax' 0721 471060
-
9 Bengkulu I Jln. Pangeran Natadirdja Km 7 Telp !0736j' 24743
Benqkulu 38225 Fax' 0736 26304
Komplek Perka'ntoran dan I Telp 62-717-439435,4394369
10 Bangka Behtung Permuklman T erpadu Pemellntah 439437, 439438. 43943
Provinsi Ke£ulauan Ban~kal Belitung Fax 62-717-439436
Jalan A~ H am - Pangka pinang
11 DKI Jakarta JI. MT Haryono No. 24 Cawang, Telp 021-8090704,80907912
Jakarta Timur 3630 Fax 021-8090704
I.
12 Banlen Jl KH. Syam'Uln No 44D Telp 62-254-m104
Seranq Banten Fax 62-,25023103
13 Jawa Barat Jln Jakarta No. 27 Telp !022j7273898, 7210300 I
Bandung 40272 Fax 022 7273898 I
14 Jawa Tengah Jln. Or. Coto Np ,64 Telp. !024j3546795, 3543063
II Semarang Fax' 024 3561386,3546795
I
15 D I. Yogyakala JI. Gedong K uning No 146 Telp !0274j378431
ReloWinangun Fax' 0274 378432,373195
I I
16 Jawa Trnur Jln. Kayon No 50-52 Kec, Genteng Telp !031j5340707
Surabaya 60111 Fax' 031 5345496
l:_ Kalima_nlan Barat I Jln. K S Tubun No 26 Telp !0561l732242. 732229, I
Pontianak 781121 Fax' ~561 762624 No Nama Kantor Wi.yah Alarnat TeipiFu
Jin. G. Cl>os No.1 0 Telp !0536l3220169 I
Kalimantan T el19ah I
18 Palangkaraya 73111 Fax. 0536 3220150 ,I
I Jln Brigjen H. IHasan Basri No. 30 I
19 Kalimantan Selatan Telp !05"l330040'
Banjarmasin 70123 Fax. 0511 3302790
20 Kalimantan Tmur Jln. Letjen MT Ha-yono Telp !0541l736517, 741539
Samarinda 75124 Fax. 0541 736516,736517
21 SUlaweSI utara Jln. D~Qn~O No. 87 TeIP·l0431l863780,864288
Mana 95 12 Fax· 0431 870359,864288
22 S ulawesj T engah Jln. DeW! Sartika No. 26 I Telp !0451l481205, 482353;
Palu 94114 Fax· 0451 481205
23 Sulawesi Barat JI. Ammana Patolla no. 4' \ Telp(0428) 23262
indonesia Fax (0428) 23262
,
I Jln. SuNan Alauddm No. 102 Telp (04"~87"60, 859440,
24 SUlaweSI Se.latan 8311 " 833094
I Makassar 90223 Fax. (0411)871160
I
,
25 SUlaweSI tenggara Jin. Balai Kola No. 7 A Telp. !04011l3221132
I Kendari 93117 Fax' 0401' 321,340
I Gaonlalo inaloga No. 1 Te~n. 0435-826242, Fax
26 onlalo 96128 04 . .{l3128
27 Bali Jln Raya Pupulan Nih Mandala Telp (Q361{ 224856
Denpasar Fax (036 ) 228718
28 Nusa Tenggara Barat Jln. Majapahrt No. 44 Telp. boo70) 621819
Mataram Fax. ( 370) 925341, 625341
29 Nusa Tenggara Timur Jln WJ Lalamenlik No 98 lelp !0380l833101
Kupang 85111 Fax 0380821126
-
30 Maluku Jln. Sultan Babullah No. 17-18 Telp !09"l352803
Ambon 97115 Fax· 0911 352807
31 Maluku Utara Jln Cenakeh />FO No 40 T ernate Telp !0921l22119
Maluku tara Fax 0921 22118
32 Papua Jln TanJu~ Ria No .. 92 Base G Telp !0967l541044, 541847
Jayapura 117 Fax 0967 541847
33 Irian Jaya Sarat JI. T rikora WoSI No. 84 TelplFax (0986) 214300
Manokwari Doftor Nomo Konsulton Hok Kekoyoon Intelektuol

NO.1 Nama Konsultan No. Nama Konsultan
I I AA DANI SALISWIJA Y A 42 BENNY MULlA W AN
2 ABDUL KARIM 43 BRiAN AMY PRASTYO
3 ABDULLAH LOETFI 44 CAROL MAUREEN POLOUAN
4 ACHMAD FATCHY 45 CHAIRIL ANWAR
5 1 ACHMAD Y ANI 46 CHANDRA M HAMZAH
6 ADI T AGOR HARAHAP I 47 i CHRISTINA MAY APADA
SINAGA
7 ADOLFMARTUAPANGGABEAN 48 CIT A CITRA WINDA
8 AGUS NASRUDIN 49 CITRA WA II HA 1 MAN
SOEKASAH
9 AGUSRAHMATILLAH 50 CORNELIUS SIMANJlIT AK
10 AGUSTLA KRISANII 51 D. DIRHAM DARMAWIN
I I ALEXANDRA SAMANTHA SUR Y A 52 DARMANTO
KRISTANTO
12 ALflAR II NURSANTI 53 DARNELlWlT A
13 ALFONSO NAPITUPULU 54 DARU LUKIANTONO
14 ALI SUSMAN BUDlMAN 55 DEDY KURNlADI ,
15 AL \lIN R. LUNffiANRAJA 56 DENN AZANY B. LATIF
16 AMALFI PRADIBT A 57 DEVI YULlAN
17 AMALIA ROOSENO 58 DEWl KAMARATIH SOEHARTO I,
18 AMlRANGKASA 59 OlAH PRAMUDIT A \1
19 A!vfR1S P 60 DIDI IRAWADI SYAMSUDIN
20 ANDRA II SUKMANINGSIH 1161 1 DEN1 CAROLINA TOBING
21 ANDREAS NAHOT SILITONGA 1 62 DONALD HAL A SAN SIAHAAN
22 ANDROMEDA 1 63 II DONY FERNANDO
23 ANITA ACHMAD SUPRIJADI 1 64 DORIMELFIN
24 ANITHA DHEWl JUSIISIA 165 II OWl ANITA DARUHERDANI
PUSPOKUSUMA
25 ANNIE LAURIE 1 66 I OWl REZKI SRI AST ARINI
26 Ai\JN1SA Al\11 BADAR 167 , EDI YANI
27 ANNY SUSANTO 1168 EFFENDI SINAGA
, 28 ANTON BUDI1vlAN ,69 1 EKO T ANUWIHARJA
29 ANWAR EFFENDY 170 1 EMIL MIRA]
I, 30 ARDAN MAULl PUTRA NASUTION 71 1 EMMY HART ATI HARDJO
31 ARI JULIANO GEMA 172 I ERJiK S YAM PRA T AtV1A
32 ARIFlA JAUHARIA F AJRA 73 I ERINALDI
33 ARMELYA '74. ERNA LETTY KUSOY
34 ARNOLD SINAGA 75 1 ERWIN SURY ADI SETIAW AN
, 35 ASII WASISKA 76 1 EVANGELINE
36 AUGUSTAAF BERTUS RIKIN 77 1 FABIAN BUDDY PASCOAL
37 A VRILINE M. HUT AHA Y AN 78 I F ACHRUDDIN NASUIION
38 AZIZA LEILA KOMALA I 79 I F ADLIN A VI.SENNA NAsunON
I 39 BAHAR SANTO SO 1 80 F AHMI ASSEG AF
1140 BAMBANGSURYO~DODO 1 81 r F ARIDA MARDIA II j
41 BELINDA ROSALINA I 82 FENDRlK ADIBUANA PATRlA II II No. Nama Konsultan No. Nama Konsultan
83 FERR Y FlRMAN NURW AHYU 1126 JOHAN SANTOSO
84 FX SUYUD MARGONO IIn7 JOHANSYAH
85 GALINAR R KARTAKUSUMA 1!28 JULIANE SARI MANURUNG
86 GAMAL B. P SIREGAR 129 JULINORIT A SlMA TUPANG
87 GEORGE WIDJOJO 130 nJNIA TY RIANTO
88 GIOVAN! LlMANTARA 131 JUSTISlARY PERDANA
I KUSUMAH
89 I GIUNSENG E. P MANULLANG 132 K. SANTOSO
90 GUNAWAN BASKORO 133 K. WIDAJAT
91 GUNAWANSURYOMUROTO 134 KANTACAHYA
92 HALIM WIBISONO 135 KARTIKA BINAKASIH
93 HAND AlAN! 136 KAR TIN! MUL Y ADI
94 I HARRY WIRA W AN 137 KASDIN SlMANJUF AK
195 HARTONO PROOJOMADOJO 138 I KENNY WlATON
196 I HELEN ANIT AT. ONGKO 139 I KURNIAJAYA
97 , HELENA ADNAN 140J LASMAN SITORUS
98 I I LAURENTlUS I.
HENDRA PRASETYA 141 WONOSAPUTRO
99 HENDRA WIOlA Y A 142 UAN..IZLA
100 HENDRAWATl SANTOSO 143 I; LICE VERDlANA EFOORA
101 HERI HERJANDONO 144 1 LlLlK OARW A TI
102 HERI S KOLOPAKING /1145 I LINNA JOICE C. SIMAMORA
l()3 HERTA ROSTNTA SIMANJUTAK I, 1146 LUCKY SETIAWATI
! 104 ]-IILt.,,1AN SOBARA 147 LUDIYANIO
105 HOSEA S TANUTAMA 148 LUKAS LUCKY
106 J WAYAN SUGIARTO 149 LUKMANHAKIM
107 IBNU HADI SUT nPTO 150 M. DJAROT RUDI RAHARDJO
108 IBRAHIM SENEN 151 MAELAN! MAIRISA
109 !L Y AS KART AKUSUMAH 152 MARHENDRA ARIT ANTO
I 110 I\!!AN SY AHPUTRA 153 MARIA DLA.NA
LINGG A WIDJAJA
III J\-fELDA ANGELA 154 lvlARlA lvlElUANTI
112 11\1DRIA GUNAWAN LEMAN 155 IvL'\RlO \\10IATO S PUTIV\ I
113 INSAN BUDl MAULANA 156 . ~1AR TIN SETI A W Al"J
114 JRAWATI HERMAWAN 157 lvlERY ROMAULI PA.KPAIIAN
115 IRAWATI CHANDRA PRAMESWATI II 158 lvIIFT AHlHJ HILMI
I 116 IRMA AUDA 159 MIGNI M NOERHADI
117 IRMA RACHMAWATI 160 MfNAYAH
118 IVANWIBOWO 161 MIRA ROSIDA
119 J. IvlASNIAlRI SITOMPUL 162 MONICA MAlRIA LOPPIES
120 J B. LUMENTA 163 MUARA SUDTN SINAGA
121 JADlSASTRA I, 164 NADIA AI,,! BADAR
I 122 JAl"\lUS BERNADUS SAMOSIR I 165 NANANG SETIAWAN
123 JANUARFERRY 166 NATAL Y VERA G. NILAWATY
ARITONANG
124 JANUAR JAHJA 167 N'CNENG SRI WIY ANTI i
125 I JEANiNY MATHIAS 168 Y1DY A R KALANGIE No. Nama Konsultan I No. Nama Konsultan
I
169 NINI N. HALlM I I 213 SORDAMA PURBA
170 NORMA MUTHALIB I 214 STEPHANIE MY PANGESTU
171 NOVIZAl KRISTlANTO 215 SUDARGOGAUTAMA
I 172 NUNING SRI REZEKI I 216 SUDARMADJI
II 173 NURLlZA LOEBBY I 217 SUDARSONO
174 NURULAIN I 218 SUHANDICAHAYA
175 OLGA KUNARNI SANTO SO 219 SURY ANA I SUGANDA
176 ON GTJIOE LAN I 220 I SURYANI
177 PARDOMUAN OLOGAN '221 SUSENO SANTOSO
178 PARULIAN SIREGAR . 222 I SUSY TAN
179 PAULUS HERSlITANTA 223 1 T MUL Y A LUB1S I
180 PAUSTINUS SIBURlAN 1224 TANTONOSUBAGYO
181 PHANG GLENDS TRYARDI 225 II TATANGHIDAYAT
I 182 PI-illJP ruSUF 226 1 TEDDY SOEMANTRY
183 PHOA BING HAUW 227 I TEUKU KEMAL HUSEIN
I 184 poppy 228 I THERESlA LI SETIONEGORO
185 R RIZKY Z ADIWlLAGA 229 I TOE1~ HERATY N. ROOSENO
186 RAMAKURNIA 1 230 "[,OETOEN AM BADAR
187 RANGGALAWE SUR Y ASALADIN I 231 TONY R sn"mOLON
188 RlKADEWINA , 232 I TRI ASTI ARDIM'TI S
189 RlNI LISTY A KUSUMAWARDANT I 233 TUBAGUS ESTU INDRAJA YA
1190 ROO PURBASARI DEWI 234 TURMAN M PANGGABEAN
191 RISA YUNINDA NfUNAWAR 235 UUS IvlULYAHARJA
192 RISMA SITlJ1..lORANG , 236 W ANOA F. SAROINSONG
193 RISTI WULANSARI 237 WlHART ANTYO ARl WIBOWO ,
194 RITA WlliARDJA 238 I !HARTO YOGI \\lOODO
195 IRIZAW ANT 0 WINA TA 12391 W1NDlAPRA.NA
196 ROBERT EDUARD K 240 \vIN1TA E. KUSNANDAR
197 I RONNY GUNAWAN 241 \\l:--'1LTRlSKA
198 1 RR. ERN! YULI HANDA Y ANI 242 ~IllUA II t-.L\RTOSEWOlO
199 I Rl'DI AGllSTIAN HASIM 243 Y T WI D.lOJO i
200 l RULlTA WINDAWAII MONGAN 244 YAN APtl. H. GIRSANG
2011 RULL Y DJOHARDI 24) Y:\J'\fA SUPRIATNA
202 RYAN HARTONO 246 YANSEN DERMANTO LATIP
I 203 SALTh,1 HALTh;[ 247 YA1"lT0 KIIARJSNO·
204 SANNY HENDRlK 248 YESSI ARJSANn
L 205 5At'lTO SUDJA 249 YI SENG MIN
206 SARDJANA ORBA MANULLANG I 250 YOGI BERLIANTO
I ,
207 SARMAULI YURIS CHRISTI 11251 I YUFITER MlNO PGP SITEPU
:)lMANG UNSONG
2081 I \ YUSTINUS BADHERNUS
SELL Y LUSINA S11 ANGGANG 252 SOLAKIRA
209 1 SETlA W AN ADI 253 I YUSUFGUNAWAN
210 I SHERL Y CHANDRA WlJA Y A 254 I ZAIN I SNAEN1 ADNAN
21.1 l SHINT A SARI SAELAN 255 ZALINA BAHAR SUSENO
212 I SISKA ANGGRAENI YUWONO 256 ZULKARNAlN KONSULTAN' HAK KEKAYAANIINTELEKTUAL TAHUN 2010

No. Nama Konsultan No. Nama Konsultan
1 ABDILLAH 41 DAMAR SW ARNO DWIPO
2 ADE BUNGSU SBTIARfNI 42 DARWIN ARITONANG
3 ADE HARL Y ARIEF SIREGAR 43 DRS. DEDI SETIARUMA WAN
4 ADE Y ASMIN, S.H. 44 DEWI MU1IIA W A TI
5 ADHIGUNA ABDHI PRADHANA HERWINDHA 45 DHANU W ARDHANA
6 ADNAN HARDIE 46 DYAH PARAMITA WIDY A KUSUMAWARDANI
7 AGUNG NtJGROHO W 47 DlAMIDIN SIRAIT
8 AGUS WIDODO 48 DJOKO ISW AHJUDl
9 AGUSTINUS PRAJAKA WAHYU BASKARA 49 DOODY WIRAAli'M_ADM KOSASIH I
10 AHMAD IQBAL AL BONE 50 0001 PUlA Y ANTO
11 ALIKU MAHARANI 51 DODY FIRDAUS
12 ALMANIA RAHMAW A TI 52 DONNY AtAMSY AH SHEYOPUTRA
l3 AMALJHA LASE 53 EDI KRISTIANTO
14 AM.IRMAHMUD 54 EMAWAl"I II
15 ANDRY OKTAVIANES 55 ENDRA AGUNG PRABA WA
16 ANGELA GRACIA GOZAL 56 ERIEK E. IBRAHIM
I 17 ANINDITO 57 ERWIN ADiTYA BRATAATMADJA
18 ANNYGUNADI 58 EVA RIZOLA AMRAN
19 ANTAWIRYA JA YA 59 FAIZAL HAFIED
20 ANTHON NAINGGOLAN 60 FERDIE SOETHIONO
21 ANTHONY 61 FERRY P. MADIAN
22 ANTHONY L. P. HUTAPEA 62 FIROZ GAFFAR
23 ARI KANTHI SUTOMO 63 FITRI RAMADHANI KURSIDI
24 ARIS PURNOMOHADI 64 FITRIANI SEPTARIANA
25 ARNO RIZALDI SETiA W AN 65 FORTUNA ALVARIZA
26 ASAN SITANGGANG 66 FRIESMOUNT WONGSO
27 AZMIDAHLAN 67 FX, SUMINTO PUJIRAHARlO
28 , BASTIAN HASAN 68 GARDANUSA I
29 I BENHARD PAUL SIiBARANII 69 GA TOT SANYQTO W AHYU AD!
30 BERNADUS BERDI SRIWINDU 70 GA YATRI PUTRJI UTAMI III
31 I BINSAR. P. SIHOTANG 71 GUNAWAN
32 BINSTEIN M.H.P. SITORUS 72 SUW AND I MULJADl
33 BUDHIGHAMA 73 GUSAGIS KHOMANUR NGAZIZ
34 BUDI AGUS RISWANDI 74 H. D. PARLUHUTAN S.
35 BUDIYANTO 75 HABEL RUMBIIAK
36 CARLA TANIA AUSANGIHE 76 HAFIT ALAM
37 CHAMELIA SARI 77 HALlA ARAFFATH
38 CHRISTiANINGRUM 78 HARI PURNOMO CHANDRA
39 CHINTIA LOWIS, SH. 79 HARRY AGUSTANTO
I 40 CITTA PRASIDHA 80 HELM I YUDHASETIA KONSULTAN HAK K!KAVAAN INTHEKTUAiL TAHUN 2010

No. Nama Konsultan No. Nama Konsultan
81 HERR Y TRISMONO 121 MEGA YUSTISIA NIHA YAH
82 HERU LUKlTO 122 MELINDA
83 HOMSANI 123 MELLY EKA CHANDRA
84 DR, INDA CITRANINDA NOERHADI 124 MIA NON! YUNIAR
I 85 INDAH SARASW A TI 125 MIRANTI AMIRRUDIN
86 INDIRA AISA 126 MOCHAMADADITYARAHMAN
87 INGE OCT ALiBRA Y ANI 127 MOCHAMMAD BAHRUL HIDA YAT
88 ISHAK BISMA WIDIY ANTO 128 MOEL YONO KARMA YANA
89 ISKANDAR ZULKARNAEN 129 MUCHAMAD ARIF ROCHMAN
90 J, JOHNY INDR]ADY 130 MUCHLIS MANSUR
91 JOHAN~S 131 MUHAMMAD FAISAL
92 JOHANNA YESTHIE TEDDY 132 NADIA GAMILA
93 JOHN LEONARD 133 NALENDRA WIBOWO
I 94 JON! ARIES BANGUN 134 NIDY ANA DWI DIEVIANI
95 JONNI TAMBUNAN 135 NOER GANI A. S.
96 JULIANA LASMARIA 136 NUGRAHA ABDULKADIR
97 KASTURI IDJULI 137 DIH HUI
98 KELEN MAHAMANAS TALI 138 NUR YUADIMAN
99 KIKI PUTRI REZEKI 139 PAMELlA YULIANTO
, KRESNA BINSAR PANGGABEAN
100 140 PATRICIA ANN WINARTA
101 KRESNAMJI SONY ARUR] ]4] PAULUS SINATRA WiJJAYA
102 I KRISSANTOSO BA YU An .142 PRADONO DJATI KUSUMA MAHARDHIKA
103 KUNTORO 143 PRIMASTUTI PURNAMASARI
104 KUSAIRI HASYIM 144 pun RACHMA W A T
105 LEE SO WANG , 145 PURNOMO ADITYO I
106 LENNY 146 R. DWIY ANTO PRIHARTONO
107 LEO FAMLI 147 I RAHAJENG HANDA YANI
108 LlAH ANGGRAENI BASUKI 148 RAHMATSYAH
109 LlEM TAU YOUNG 149 RAP,JN MUDIARJO
110 LILIANA WlJAY A 150 RA YENDRA PRASETY A
IH M. DIMAS ADITY A 151 REDYNALSAAT
1121' M.T ENDAH MARTININGSIH 152 REMIGIUS JlUMALAN
113 MANlDrRO WIBOWO 153 R]CHARD CHANDRA ADAM
114 I MANSUR ALWINI 154 RIKA OKT A VIA
1]5 I MAPPAJANCI RIDWAN SALEH I 155 RISA HARTATI AMRIKASARI
116 MARELANG HARAHAP [56 RIT A FA TMILA
I 117 11571 RIZKY KHAIRULLAH
MARODIN SIJABAT
1t8 MAULANA FAREZA TAM RELLA 158 RIZKY MARULl
119 MAULITT A PRAMULASARI 159 ROHALDY MULUK
120 MAYA GHITA GUNADI 160 ROLAND HUTABARAT KONSULTAN K4K KEKAYAAN INTELEKTUAL TAHUN 2010

I [No. Nama Konsultaa No. Nama Konsultan
I
161 ROMI EMIRAT I I I
162 RR. DEW I ANGGRAENJI 1
163 SAIBANI NURDIN
164 SAIIFUL H_A.DI
165 SAKURAYUKI
166 SANIDY OKTAVIAN
167 H. SAPRIY ANTO REFA
168 SARI DEWI UT AMI
169 SIGH RUSSENO
170 SILVIANA
171 SISWORO RADHONO PRIARSO
in SITTI PINGKAN JUWITA FAKHRIA
173 SONNY CHRISTIANTO ADIWIBOWO
174 HJ. SRI REJEKI
175 HJ. SRI UT AMI
176 SUGIANTO [
177 SUHENDRA ASIDO
178 SUPARNO
179 TANIA LOVITA
180 TINA MARIAM
181 TISHA SOPHY PATTINAMA I
182 'fJiUT SJAHNAZ ZAHIRSY AH
183 TRI suwrro ADI
184 TRIANA INNEKE SETIA W A TI I
,
185 TUANI ALEXANDER FINENCO SIAGIAN
186 V ANY A ALESSANDRA LEONARDO
187 WALTER SIMANIDJUNTAK
188 I, WIKU ANJINDITO
1891 YENNY HAUM
190 I YODANTO
191 YOSEPHINE KAR'FINI NATAWlRIA
192 YULIA ASTRI DEW ANTY HARUN
193 YULIUS SUSANTO CUNG
194 ZULFIA DARMANSY AH
,195, MEUTIA HIDAYATI BESILA Direktorat Jenderal

Hak Kekayaan Intelektual

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusla Republlk Indonesia

JI. Daan Mogot Km.24 - Tangerang 15119 Banten - Indonesia

Telepon : (021) 5525388, 5524992, 551 7921 Faksimili : (021) 5525366, 551 7921

Anda mungkin juga menyukai