Anda di halaman 1dari 2

OLAHRAGA UNTUK MENCEGAH dan MENGOBATI PENYAKIT

Efek terhadap penyakit kardiovaskuler

Pembuluh darah melebar, pembuluh darah kapiler akan terbentuk lebih banyak lagi serta
lebih banyak pembuluh darah kolateral yang membuka (yang tadinya menguncup).Keadaan
ini baik untuk mencegah maupun untuk terapi penderita penyakit jantung koroner, hipertensi
dan stroke.

Efek terhadap paru.

Volume paru akan bertambah besar, alveoli (bagian dari paru tempat pertukaran O2 dan
CO2) lebih banyak yang membuka dan melebar sehingga memungkinkan lebih banyak O2
yang dapat masuk dan diikat olah haemoglobin. Jadi kemampuan tubuh untuk mengambil
O2 untuk menghasilkan kapasitas kerja yang maksimal (VO2 max) meningkat.Keadaan ini
bermanfaat untuk penderita asma serta pasien yang bermasalah pada paru-parunya,
misalnya batuk kronis.

Efek terhadap kejiwaan (psikologis). Orang yang rajin olahraga lebih tahan terhadap stres
psikis, lebih bersemangat dalam mengerjakan tugas sehari-hari, tampak ceria dan tidur lebih
nyenyak. Olahraga juga dapat menghilangkan stres (ketegangan) akibat pekerjaan.Hal ini
disebabkan sewaktu melakukan olahraga, kelenjar yang terdapat dibagian bawah otak
manusia, mengeluarkan hormon yang mirip dengan morfin lebih banyak dari biasanya.
Hormon ini dikenal dengan nama endorphine. Hormon ini dapat mengurangi rasa sakit,
meningkatkan daya ingat, serta menimbulkan rasa senang (euphoria).Olahraga juga
meningkatkan aktifitas hormon norepinephrine dan serotonoin dalam otak.Efek ini sangat
bermanfaat pada penderita penyakit jiwa pada umumnya (stress, depresi).

Efek terhadap tulang dan send. Olahraga teratur bermanfaat untuk orang-orang dengan
usia lanjut, terutama wanita yang mendekati menopause. Kepadatan tulang lebih tinggi
sehingga dapat mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang).Latihan-latihan yang teratur
menyebabkan tulang,sendi dan jaringan ikat sendi lebih kuat sehingga tidak mudah cedera.

Efek terhadap lemak tubuh.  Lemak tubuh akan berkurang, karena cadangan lemak akan
dipakai juga sebagai sumber energi bila olahraga dilakukan terus menerus sampai lebih
kurang 30 menit, khususnya pada olahraga aerobik (aerobic exercise). Kadar lemak dalam
darah (termasuk cholesterol) menurun tetapi khusus HDL-Cholesterol akan meningkat.
Keadaan ini dapat menurunkan resiko terjadinya penyempitan pembuluh darah koroner,
karena fungsi HDL-Cholesterol melindungi pembuluh darah terhadap penyempitan.Efek ini
jelas bermanfaat bagi orang yang kelebihan berat badan, hiperlipidemia, diabetes mellitus,
hipertensi serta mencegah penyakit jantung koroner maupun stroke.

Efek terhadap kadar gula darah. Olahraga yang teratur menyebabkan sel-sel tubuh lebih
peka terhadap insulin, sehingga dengan kadar insulin yang sedikit saja, glukosa dalam
darah mudah masuk kedalam sel. Oleh karena itu penderita diabetes yang rajin olahraga
mungkin hanya memerlukan obat antidiabetes dengan dosis yang rendah atau bahkan tidak
perlu makan obat sama sekali.

Efek terhadap daya tahan tubuh. Olahraga dapat meningkatkan zat anti atau zat keke-
balan dalam tubuh. Itu sebabnya olahragawan umumnya jarang sakit dibandingkan dengan
orang tidak pernah olahraga.

Anda mungkin juga menyukai