Anda di halaman 1dari 67

Lokakarya Perencanaan Pembangunan Daerah

Angkatan 35
Hotel Oasis Amir, Jakarta, 18 Juli 2008

Dr. Tatang A. Taufik


STRATEGI E-DEVELOPMENT
Direktur DAERAH
Pusat Teknologi Informasi dan (Kasus Kabupaten Jembrana & Kota
Komunikasi (PTIK)
Pekalongan)
Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT)
OUTLINE

Tantangan Pembangunan

Tujuan Program

Strategi E-Development & Beberapa Contoh

Prakarsa Awal

2
OUTLINE

Tantangan Pembangunan

Tujuan Program

Strategi E-Development & Beberapa Contoh

Prakarsa Awal

3
KEMISKINAN

... Kemiskinan merupakan kondisi manusia/masyarakat


yang dicirikan oleh defisiensi berlanjut atau akut atas
sumber daya, kapabilitas, pilihan, keamanan dan
kekuasaan yang diperlukan untuk menikmati standar
hidup dan hak-hak sipil, budaya, ekonomi, politik dan
sosial lainnya
(poverty may be defined as a human condition
characterized by sustained or chronic deprivation of the
resources, capabilities, choices, security and power
necessary for the enjoyment of an adequate standard of
living and other civil, cultural, economic, political and social
rights) (UN Committee on Social, Economic and Cultural
Rights, 2001)

4
INIKAH FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DAERAH ???
(+ PENGANGGURAN, KESENJANGAN & KETERTINGGALAN 
KETIDAKBERDAYAAN)

Multidimensional

Ekonomi Sosbud Politik Struktural Situasional

• Pendapatan • Tingkat • Kurangny • Keterbat • SD &


per kapita pendidikan a asan jaringan
rendah & partisipa sarana & kelembag
kesehatan si & prasaran aan yang
• Tingkat
rendah budaya a belum
penganggura
politik dapat
n tinggi • Berpikir & • Topografi
• Jauh dan digunakan
cara wilayah
• Persentase secara
pandang sulitnya • Kondisi
penduduk optimal
miskin akses geografis
miskin tinggi
dari •. . . .
• Rasio
• Investasi sumber •. . . .
Beban
rendah kekuasaa
Tanggunga
n
• Produktivitas n yang
rendah tinggi •. . . .
• Inovasi • Adat
rendah kebiasaan 5
KEMISKINAN

• Multidimensi dengan konteks mutlak (absolut) dan


relatif
• Dalam konteks pembangunan sebagai proses
perbaikan, maka semua pihak perlu menempatkan
manusia/masyarakat sebagai subyek dalam
keseluruhan siklus, sejak pemahaman . . . hingga
perumusan dan implementasi solusi . . . .
• Memerlukan pemecahan sistemik, mencakup : faktor
diri subyek (internal) dan faktor lingkungan
(eksternal).

6
PEMBERDAYAAN (EMPOWERMENT)

3 Pilar Pemberdayaan :
• Pemungkinan (enabling)
 agar berkembang
• Penguatan (strengthening)
 agar kompeten/unggul
• Perlindungan (protecting)
 agar tidak tereksploitasi (makin termarjinalkan)

Pembangunan esensinya adalah pemberdayaan (enabling,


strengthening, protecting) yang harus membawa manusia/
masyarakat miskin :
• semakin mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya,
• lebih berdaya menolong dirinya sendiri,
• semakin berperan dalam memperkuat kohesi sosial
dalam tatanan masyarakat yang lebih baik,
• semakin berdaya saing dalam tatanan masyarakat ekonomi
yang lebih maju. 7
ILUSTRASI : Memutus rantai
ketidakberdayaan ?

Kesenjangan Kesenjangan
Akses Informasi Pengetahuan

Kesenjangan Kesenjangan Kesenjangan


Sosial Kemampuan Kesempatan

Kesenjangan Kesenjangan
Spasial Aset

Dapatkah dan bagaimana teknologi informasi dan komunikasi (TIK)


dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan seperti ini?
8
TANTANGAN : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS
PENGETAHUAN

UU No. 18/2002 : Kesejahteraan/Kemakmuran, UU No. 32/2004 :


• Memperkuat daya dukung iptek Kemandirian & Peradaban Bangsa • Tujuan otonomi daerah
untuk mempercepat pencapaian adalah meningkatkan
tujuan negara kesejahteraan masyarakat,
• Meningkatkan daya saing pelayanan umum, dan daya
• Meningkatkan kemandirian saing daerah (Pasal 2, Ayat
Daya Saing dan Kohesi Sosial
3); dan
Penjelasan : • Kepala daerah dan wakil
• Peningkatan pencerdasan kepala daerah mempunyai
bangsa dan kehidupan kewajiban antara lain:
masyarakat
memajukan dan
• Mengembangkan perekonomian
mengembangkan daya
negara
saing daerah (Pasal 27,
• Meningkatkan dan
menyerasikan sosial budaya Ayat 1, butir g).
bangsa
• Memperkuat pertahanan negara

Isu-isu Kontekstual

Kecenderungan dan Tantangan Universal 


Kemajuan Iptek, Ekonomi Ekonomi Faktor-faktor
Globalisasi
Inovasi Pengetahuan Jaringan Lokalitas
9
GELOMBANG PERUBAHAN EKONOMI
INTERNASIONAL

Internal-
Aviation, Information
Information &
combustion Communication
Water Power, Steam, Rail, Petro- Communication
Technologies,
Engine,
Textiles, Iron Steel chemicals Technologies,
Biotechnology
Electricity,
& Electronics Biotechnology
Chemicals

G-1 G–2 G–3 G–4 G–5


Revolusi Industri : The Bourgeois The New- The Cold-War The Information
The Factory System ~ Kondratieff : Mercantilist Kondratieff : Age :
Mekanisasi Awal Mesin Uap dan Kondratieff : Pertahanan, Era Informasi
Kereta Api Listrik dan Heavy Televisi dan
Engineering (Mobil, Komputer
Petrokimia, dsb.) Mainframe

1785 1845 1900 1950 1990 2008 2020

60 Tahun 55 Tahun 50 Tahun 40 Tahun 30 Tahun

Perkiraan durasi

Sumber : Taufik (2005)


10
TANTANGAN : PEMBANGUNAN YANG BERBASIS
PENGETAHUAN

Kesejahteraan/Kemakmuran,
Kemandirian & Peradaban Bangsa

Knowledge Economy Knowledge Society

Daya Saing dan Kohesi Sosial

• SDM yang terdidik, kreatif, dan terampil • Sistem informasi dan komunikasi
• • Pembelajaran seumur hidup dan budaya

Industri
Infrastruktur komunikasi yang dinamis

Klaster
inovasi
• Sistem inovasi yang efektif • Sistem inovasi yang efektif
• Pemerintahan, insentif ekonomi dan • Modal sosial
rejim kelembagaan yang mendukung • Kepemimpinan/kepeloporan dalam
pemajuan sosial budaya masyarakat
• Rejim kebijakan yang kondusif
Sistem Inovasi

Isu-isu Kontekstual

Kecenderungan dan Tantangan Universal 


Kemajuan Iptek, Ekonomi Ekonomi Faktor-faktor
Globalisasi
Inovasi Pengetahuan Jaringan Lokalitas
11
CATATAN PENGERTIAN TENTANG DAYA SAING

• Beragam definisi ~ perbedaan keberterimaan (acceptability) oleh berbagai kalangan


(misalnya akademisi, praktisi, pembuat kebijakan).
• PORTER (1990): “There is NO ACCEPTED DEFINITION OF COMPETITIVENESS.
Whichever definition of competitiveness is adopted, an even more serious
problem has been there is no generally accepted theory to explain it”.
• “Pembedaan” pada beragam tingkatan:
– Perusahaan (mikro) : definisi yang paling “jelas.”
– Industri (meso) : walaupun beragam, umumnya dapat dipahami: pergeseran perspektif
pendekatan “sektoral”  pendekatan “klaster industri.”
– Ekonomi (makro) : dipandang sangat penting, walaupun masih sarat perdebatan dan kritik
(latar belakang teori). Kemampuan suatu perusahaan mengatasi
perubahan dan persaingan pasar dalam
memperbesar dan mempertahankan
keuntungannya (profitabilitas), pangsa pasar,
Mikro ~ Perusahaan
dan/atau ukuran bisnisnya (skala usahanya)
Negara / Daerah

Memiliki
pengertian Kemampuan suatu industri (agregasi
perusahaan ~ “sektoral”  “klaster
yang Meso ~ Industri industri”) menghasilkan produktivitas yang
berbeda,
lebih tinggi dari industri pesaing asingnya
tetapi saling
berkaitan Kemampuan/daya tarik (attractiveness);
kemampuan membentuk/menawarkan
“Makro” ~ Ekonomi
lingkungan paling produktif bagi bisnis,
menarik talented people, investasi, dan
mobile factors lain, dsb.; dan Kinerja
“Konteks Telaahan” berkelanjutan.
(Perbandingan) / “Tingkatan Analisis” /
Dimensi Teritorial / Dimensi “Sektoral” Rujukan : a.l. Porter & McFetridge (1995)
Spasial 12
DAYA SAING (KEUNGGULAN) DAERAH

Kemampuan daerah menciptakan/


mengembangkan dan menawarkan :
– iklim/lingkungan yang paling produktif bagi bisnis
dan inovasi,
– daya tarik atau menarik “investasi,” talenta
(talented people), dan faktor-faktor mudah
bergerak (mobile factors) lainnya, serta
– potensi berkinerja unggul yang berkelanjutan.

13
CONTOH : MEMBANGUN KEUNGGULAN DAYA SAING
DAERAH

Produk

• SDM
• Kompetensi
• Spesialisasi
Organisasi/Perus. ~ Mikro

• Himpunan SDM & Entitas Organisasi


• Hubungan - Jaringan - Interaksi
• Kolaborasi - Sinergi

SISTEM INOVASI - KLASTER INDUSTRI ~ Meso

Faktor Lokalitas & Konteks Global


DAERAH ~ Makro

14
ILUSTRASI INDUSTRI TIK & INDUSTRI
KREATIF

Industri TIK

Komunikasi/
Telekomunikasi

Elektronika
Industri Kreatif
Teknologi
Informasi

TIK sebagai faktor pemberdayaan


(enabling, strengthening, protecting)

ICT-enabling Industries ICT-enabled Industries

15
CONTOH MANFAAT TIK : ICT4D

Penyampaian
jasa layanan

Efektivitas Kesempatan
Efisiensi kerja
Transparansi Pertumbuhan
Akuntabilitas ekonomi

Pemberdayaan
Partisipasi
Kemitraan
16
KOHESI SOSIAL

• Kohesi sosial merupakan kapasitas masyarakat pada berbagai tataran


(komunitas, daerah, nasional, internasional) dalam
memastikan/mengupayakan kesejahteraan bagi seluruh anggotanya dan
menghindari kesenjangan / disparitas (Thirion, 2004)
• Karakteristik positif suatu masyarakat berkaitan dengan hubungan
antar anggota masyarakat yang bersangkutan (unit-unit dalam
masyarakat, termasuk individu, kelompok, asosiasi, dan wilayah)
(McCracken, 1998).

Box 1 - Jenson’s Five Dimensions


of Social Cohesion

Belonging ------------ Isolation


Inclusion ------------ Exclusion
Participation --------- Non-involvement
Recognition --------- Rejection
Legitimacy ----------- Illegitimacy

Box 2 – Bernard’s Formal and Substantive Dimensions of


Social Cohesion
FORMAL SUBSTANTIVE
Equality / Inequality Inclusion / Exclusion
Recognition / Rejection Belonging / Isolation
Legitimacy / Illegitimacy Participation / Non-involvement

17
KEMANDIRIAN TEKNOLOGI

Kemandirian Teknologi :
adalah KEMERDEKAAN yang
didukung oleh KEMAMPUAN untuk
menentukan PILIHAN TERBAIK
TEKNOLOGI bagi kepentingan
negara dan masyarakat.
Kata kunci :
• Kedaulatan
• Kompetensi (sumber daya dan kapabilitas)
• Nasionalisme
• Kemanfaatan bagi masyarakat.
18
HUBUNGAN TIMBAL-BALIK : PENGARUH
PENGETAHUAN/TEKNOLOGI

PEMANFAATAN DAN
KEMAMPUAN
DIFUSI TEKNOLOGI
TEKNOLOGI (IPTEK)
(INOVASI) SERTA
DAN DAYA SAING
PROSES
INDUSTRI
PEMBELAJARAN

19
TINGKAT ADOPSI : CONTOH ILUSTRASI
DI AS

Listrik
(1873) Telepon 100
Televisi (1876)
(1926)
Radio 90
(1905)
Mobil
VCR
(1886) 80
(1952)
70
Microwave

Persentase “Kepemilikan”
(1953) 60

50

(Ownership)
PC
(1975) 40

Cell Phone 30
(1983)
20
Internet
(1975)
10

0
1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Lama (dalam Tahun) sejak Invensi
Source: Rich Kaplan, Microsoft
20
HUBUNGAN TIMBAL-BALIK : PENGARUH
PENGETAHUAN/TEKNOLOGI

KESENJANGAN
KESENJANGAN
LAIN
DIGITAL
(Sosial-ekonomi,
(DIGITAL DIVIDE)
budaya, dsb.)

21
ARAH STRATEGI TIK : DUAL TRACK
STRATEGY

PENDEKATAN STRATEGIK

TIK sebagai TIK sebagai Enabler


Sektor Produksi Pembangunan
Sosial-Ekonomi

Indonesia : Potensi Pilihan Strategi yang bersifat Indonesia Pasar


Kemampuan TIK Non mutually exclusive yang Besar
Nasional

1 2
Penguasaan dan Pengembangan dan
Pengembangan TIK untuk Pemanfaatan TIK untuk
Peningkatan Kemampuan Mendukung
Teknologi dan Daya Pembangunan
Saing Industri

Strategi Bidang TIK


22
CONTOH : FOSS

• Free/Open Source Software (FOSS) : Piranti lunak (software)


dengan sumber (kode program) terbuka.
• BUKAN gratisan
• Sangat memberikan peluang bagi :
– Berkreasi/berinovasi
– Percepatan difusi
– Dinamisasi proses pembelajaran.

• Semakin penting bagi :


– Percepatan pengembangan (peningkatan daya saing) industri
kreatif dengan keragaman potensi sosial, budaya dan ekonomi
di seluruh wilayah Indonesia.
– Kemandirian teknologi.
– Kedaulatan.
– Kemitra-sejajaran internasional.

23
TIK & PENURUNAN KEMISKINAN

• Tantangan :
– Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan
– Menjembatani “kesenjangan” informasi dan
pengetahuan
– Mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan
– Mendukung pembangunan sosial dan ekonomi
– Mendorong dialog dan kerjasama antarbudaya dan
antarpihak

24
E-DEVELOPMENT

E-DEVELOPMENT : pengembangan dan


pendayagunaan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sebagai bagian integral dari
pembangunan.
• TIDAK BISA sekedar kegiatan linier-sekuensial
~ interaktif, iteratif, serentak, dinamis

• TIDAK BOLEH sesaat


~ berkelanjutan
Kolaborasi
• TIDAK BISA sekedar top-down atau
bottom-up  E-Development
~ partisipatif

• TIDAK BISA sendiri-sendiri


~ bersama, bekerjasama
• TIDAK BOLEH terfragmentasi
~ terkoordinasi, koheren
25
KOLABORASI

• KOLABORASI merupakan praktik pengorganisasian


dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama
dan melibatkan proses kerja masing-masing maupun
kerja bersama dalam mencapai tujuan bersama
tersebut.
• Motivasi utamanya [biasanya] adalah memperoleh
hasil-hasil kolektif yang tidak mungkin (sulit) dicapai
jika masing-masing pihak bekerja sendiri-sendiri.
• Para pihak berkolaborasi [biasanya] dengan harapan
mendapatkan hasil-hasil yang inovatif, terobosan,
dan/atau istimewa/luar biasa, serta prestasi kolektif
yang memuaskan.
• Kolaborasi [biasanya] dilakukan agar memungkinkan
muncul/berkembangnya saling pengertian dan
realisasi visi bersama dalam lingkungan dan sistem
yang kompleks.
26
MENGAPA STRATEGI E-DEVELOPMENT ?

• Keperluan akan kepemimpinan dan kepeloporan untuk


mendorong perbaikan kebijakan dan kelembagaan, karena
tak lagi dapat menyikapi perkembangan dengan sikap ‘wait
and see’
• Perlunya memiliki fokus dengan pemanfaatan sumber daya
yang terbatas, ada tahapan dan komplementaritas tindakan
• Pentingnya kemitraan : Pemerintah-swasta-masyarakat
• Perlunya mengintegrasikan dalam strategi nasional/daerah
• Adanya kerangka bersama untuk berbagai pihak dan yang
memungkinkan pilot percontohan, prakarsa partisipatif
(termasuk gagasan bottom-up), pembelajaran bersama dan
perluasan (scaling up)
• Keterkaitan dengan tujuan pembangunan seperti
Millennium Development Goal (dan tujuan pembangunan
lainnya) : pemantauan dan evaluasi hasil.
27
OUTLINE

Tantangan Pembangunan

Tujuan Program

Strategi E-Development & Beberapa Contoh

Catatan Penutup

28
PROGRAM KOLABORASI E-DEVELOPMENT
DAERAH

• TUJUAN : Meningkatkan pengembangan,


pendayagunaan dan difusi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) secara kolaboratif dalam
pembangunan daerah dan pemberdayaan masyarakat.

• SASARAN :
– Pencapaian “Tujuan Pembangunan Milenium” (Millennium
Development Goals/MDG) dan pencapaian tujuan spesifik
lain pembangunan daerah.
– Sinergi positif dalam pencapaian tujuan pembangunan 
Pilot percontohan (model) pembangunan daerah berbasis
pengetahuan untuk pencapaian “Tujuan Pembangunan
Milenium” (Millennium Development Goals/MDG) dan
pencapaian tujuan spesifik lain pembangunan daerah.

29
CONTOH PARA KOLABORATOR ( Kota
Pekalongan)

Departemen
Pendidikan Nasional

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil

30
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MDGs

• The Millennium Development Goals (MDGs) merupakan


suatu agenda pembangunan manusia untuk
memperbaiki hidup, mengakui bahwa pembangunan
sebenarnya menyangkut manusia (masyarakat) dan
peluang yang dimilikinya ketimbang sekedar
ekonomi dan pendapatan. MDG merupakan
benchmarks bagi kemajuan menuju suatu visi
pembangunan, perdamaian dan hak azasi manusia.

• MDG terdiri atas 8 tujuan (goals), 18 sasaran (targets),


dan 48 indikator kinerja (performance indicators) yang
berkaitan dengan pengurangan kemiskinan yang
disepakati oleh seluruh 189 negara anggota PBB melalui
the 2000 Millennium Declaration.
31
AGENDA MDGs

• Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan (Eradicate poverty


and hunger)
• Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua (Achieve universal
primary education)
• Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
(Promote gender equality and empower women)
• Menurunkan Angka Kematian Anak (Reduce child mortality)
• Meningkatkan Kesehatan Ibu (Improve maternal health)
• Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya
(Combat HIV/AIDS, malaria & other diseases)
• Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup (Ensure
environmental sustainability)
• Mengembangkan kemitraan global bagi pembangunan (Develop
a global partnership for development)

32
CONTOH MANFAAT TIK ~ MDGs

Goal Peran TIK


MDG 1 : Menghapus • Meningkatkan akses terhadap informasi pasar dan
kemiskinan dan kelaparan penurunan biaya transaksi bagi pebisnis;
• Meningkatkan akses terhadap informasi, pengetahuan, dan
sumber daya lain;
• Meningkatkan produktivitas;
• Tele-working memungkinkan bekerja “jauh” dari tempat
tinggal.
MDG 2 : Mencapai • Meningkatkan akses terhadap sumber pembelajaran;
pendidikan dasar secara • Meningkatkan “penyediaan” pendidik/pengajar yang terlatih
universal melalui distance training berbasis TIK.
MDG 3 : Mendorong • Membantu program pendidikan dan “literasi” yang ditujukan
kesetaraan jender dan secara khusus bagi kelompok perempuan.
pemberdayaan
perempuan

MDG 8 : • Meningkatkan akses terhadap informasi dan sumber daya


Mengembangkan internasional;
kemitraan global untuk • Mendukung jaringan kerjasama pada dan antara berbagai
pembangunan tataran.

33
CONTOH DAMPAK TIK DALAM PENCAPAIAN
MDGs

MDGs
Percentage change in different MDGs indicators caused by ICT-based activities
Accomplishments

6.Combat 7.Ensure
2.Achieve
1.Eradicate 3.Promote 4.Reduce 5.Improve HIV/AIDS, environ-
Universal
extreme Gender child maternal malaria mental
Primary
poverty equality mortality health and other sustain-
education
diseases ability

24
5.7 0.8 143

Unit: % change -50 -2


-10

Increase in Increase in Decrease in Decrease in Increase in Decrease in


Increase in primary school female tertiary infant health maternal condom CO2 car
income of enrolment in school problems among mortality Imports in emissions
Bangladesh Nepal from enrolment in families using following ICT- St. Lucia from
owners teachers trained Australia from telemedicine based program after HIV telework
using ICTs online education In US In Uganda radio show In Ireland

Sumber : Huang (2004). 34


PERAN TIK DALAM PENCAPAIAN MDGs

1. Memberikan solusi.
2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
3. Membantu akses terhadap informasi.
4. Membantu peningkatan kapasitas.
5. Mendiseminasikan informasi.
6. Mendorong proses inklusi masyarakat dalam
pembangunan dan meningkatkan transparansi
proses dan hasil pembangunan.
7. Membantu pengukuran, pemantauan dan
penelusuran kemajuan yang dicapai dalam
pembangunan.

35
OUTLINE

Tantangan Pembangunan

Tujuan Program

Strategi E-Development & Beberapa Contoh

Prakarsa Awal

36
PENDEKATAN

• Kerangka Strategi E-Development sebagai acuan


dan kerangka kerja (framework) bersama dalam
menggali dan menggalang peran, sumber daya, dan
kapabilitas, serta komitmen, dan dalam
mengimplementasikan program/kegiatan.
• Proses partisipatif dan kolaboratif yang dibangun
sejak perencanaan, implementasi hingga
pemantauan dan evaluasi program/kegiatan.
• Program/kegiatan dirancang dan diimplementasikan
sebagai proses pembelajaran kolaboratif.
• Prioritas kolaborasi di daerah dengan tingkat
komitmen mitra daerah yang tinggi.

37
KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

3 E-Government

1
5 e-
Leadership, 4
Industri TIK &
E-Business
Kebijakan & e-Society
Kelembagaa
n

2 Infrastruktur Infokom Terpadu

38
39
KEPEMIMPINAN, KEBIJAKAN DAN
1 KELEMBAGAAN
3

• TUJUAN :
5 1 4
– Arah, fokus dan kerangka rencana serta pentahapan yang
jelas,
2
– Kepemimpinan/kepeloporan yang berkomitmen tinggi dan
konsisten,
– Didukung organisasi dan pengorganisasian yang
kompeten,
– Mendorong gerakan yang sinergis, dan terciptanya
lingkungan yang kondusif.

• CONTOH PRAKARSA PENTING :


– Dokumen rencana ~ Rencana Strategis TIK Daerah
– Instrumen kebijakan legal pendukung
– Role model (panutan)
– Organisasi dan pengorganisasian di lingkungan Pemda
– SOP pengembangan dan implementasi yang berkaitan
dengan TIK
– Capacity building :
– Pengetahuan, kemampuan/keterampilan SDM ~ Change
Management
– Sumber daya

40
2 INFRASTRUKTUR INFOKOM TERPADU
3

5 1 4
• TUJUAN : Tersedianya infrastruktur
informasi dan komunikasi terpadu
2
yang efektif dan efisien di daerah ~
kontekstual & berkelanjutan.

• CONTOH PRAKARSA PENTING :


1. Pembangunan jaringan infokom terpadu
• Konsep dan tahapan
• Pembangunan fisik, pengujian, pengoperasian
• SOP, manual dan dokumen pendukung

– Capacity building :
– Pengetahuan, kemampuan/keterampilan SDM
~ teknis operasional
– Sumber daya untuk pengoperasian dan
pemeliharaan

41
3 E-GOVERNMENT
3

1
• TUJUAN : Pendayagunaan TIK dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
5 4

2 pemerintahan (eksekutif dan legislatif),


untuk mewujudkan manajemen
pemerintahan daerah (~G&CG) yang baik
dan pelayanan publik yang prima.

• CONTOH PRAKARSA PENTING :


– Beberapa aplikasi utama (killer applications)
– Website pendukung
– Sistem informasi khusus
– Capacity building :
– Pengetahuan, kemampuan/keterampilan
Perluasan
SDM ~ pemanfaatan oleh pimpinan
Upgrade manajemen dan tenaga teknis
Implementasi/ operasional
Operasionalisasi

– Sumber daya untuk pengoperasian dan


Sumbar Sulteng

Instalasi & Uji Sistem &


o

i
al

pemeliharaan
nt

ow

Modul Dasar
Lu

or
S.

RSTI &/ Infrastruktur

Jabar Jateng Jatim Bali NTT Kalteng


Peningkatan Kapasitas
U np na
es r &

SDM Setempat
lu

as
gi

sa
Be
a
an

ha
an

an sa

pu
br
lo a

Pi
ng
ka ot

uw

G a
m

b
l

Ka
ga
i

Ka

P.
ns

Pe K

Je
ny

ar
Te

De
i

42
ov

ny
AD &

Ba
b
Pr

BK ov

ia
Ka

G
Pr

Awareness
MANFAAT E-GOVERNMENT BAGI KABUPATEN JEMBRANA

• Penghematan biaya dan efisiensi


• Pemberian layanan berkualitas
• Transparansi dan akuntabilitas
• Peningkatan kapasitas Pemda
• Peningkatan kualitas pengambilan
keputusan

Sumber : Bahan Paparan Bupati Jembrana, 2007.


43
PENURUNAN KK KEMISKINAN
Di Kabupaten Jembrana
4 %
, 19,
K 2%
6K 14,
14000 12.
20
KK ,
1 %
46 14,
9.1 KK ,
10 %
9.2 ,98
12000 KK,
1 1
%
1 6 , 9 ,14
7.2 2K
K
1 7
10000 6.

8000

6000
Selama tujuh tahun terjadi
4000 penurunan KK miskin sebanyak :
2000 6.172 KK

0
2000 2002 2004 2006 Ditetapkan Dengan SK :
KK Miskin 2002 dgn. SK Bupati No. 253 Tahun 2003.
KK Miskin
KK Miskin 2003 dgn. SK Bupati No. 244 Tahun 2004

Sumber : Bahan Paparan Bupati Jembrana, 2007. KK Miskin 2004 dgn. SK Bupati No. 1984 Tahun 2004
44
4 E-SOCIETY
3

• TUJUAN : Pendayagunaan TIK yang


mendukung kebutuhan masyarakat,
5 1 4

2
mendukung pencerdasan, penyehatan,
dan pemberdayaan dalam mewujudkan
masyarakat yang lebih sejahtera, adil,
demokratis dan maju (berdaya saing).

• CONTOH PRAKARSA PENTING :


– Pemanfaatan TIK di lembaga pendidikan
– Pemanfaatan TIK untuk bidang kesehatan
– Pengembangan telecenter, multipurposes telecenter, CAP, dsb.
– Capacity building :
– Pengetahuan, kemampuan/keterampilan SDM ~ pemanfaatan
oleh manajemen dan tenaga teknis operasional.
– Sumber daya untuk pengoperasian dan pemeliharaan.

45
CONTOH 2007 DI JEMBRANA

Pemanfaatan TIK untuk proses


pembelajaran di sekolah dan upaya
pemberdayaan masyarakat melalui “Info
Banjar” / Telecenter.

Program aplikasi berbasis smartcard


untuk mengelola data kepegawaian,
kesehatan dan absensi pegawai Pemkab
Jembrana.

46
5 INDUSTRI TIK & E-BUSINESS
3

• TUJUAN : Pengembangan/penguasaan
teknologi dan industri TIK spesifik (berbasis
5 1 4

2
TIK) yang berdaya saing di daerah, dan
pemanfaatan TIK untuk mendukung
peningkatan daya saing bisnis.
Industri
Terkait
(Related
Industry) • CONTOH PRAKARSA PENTING :
Industri
Pemasok
(Supplier
Indust
ri Inti
Pembeli
(Buyer)
– Prakarsa klaster industri
(Core

Industry)
Indust
ry)
Industri
Pengembangan pengusaha pemula/baru di bidang
Pendukung
(Supporting
Industry)
TIK (misalnya software)
– Paket-paket insentif dan/atau Apresiasi untuk
Institusi
Pendukung
(Supporting
pengembangan dan pemanfaatan TIK
Institutions)
– Pengembangan sentra/kawasan teknologi (software
park, dsb.)
Contoh :
– Capacity building :
• Kerjasama dengan K Menpora
– Pengetahuan, kemampuan/keterampilan SDM ~
dalam Pengembangan Perusahaan
Pemula (Design & Engineering;
technopreneurship, inkubasi teknologi dan bisnis,
Jasa TI)
kerjasama pengembangan prototipe TIK.
– Sumber daya untuk pengoperasian (paket-paket) dan
• Open source untuk UKM (PUPUK pemeliharaan.
Bandung)
47
SDM : “PEMBELAJARAN“ (LEARNING) ?

■ Keseluruhan proses :
 Perluasan/pengembangan wawasan, pandangan,
pengetahuan dan kemampuan
 Pengungkapan pengetahuan dasar dan pola orientasi
 Pembentukan sikap, muatan makna dan
pengungkapan tindakan

 Pembelajaran (learning) ~ menghasilkan


pengetahuan dari informasi.

48
KONSEP UMUM “PEMBELAJARAN”
(LEARNING)

• Learning by learning, contoh :


– Pemahaman konsep (dan contoh)
– Good/best practices
– Studi banding dan benchmarking
• Learning by doing, contoh :
• Prakarsa “pilot” (percontohan)
• Magang
• Learning by forgetting, contoh :
– Brainwashing
– Rule/Command &Control
– Creative & motivational training
– “Spiritual approach”
– Combined learning

Learning  directed, selfdirected, collaborative


49
OUTLINE

Tantangan Pembangunan

Tujuan Program

Strategi E-Development & Beberapa Contoh

Prakarsa Awal

50
REPOSISI, FOKUS, DAN SINERGI BIDANG
TIK

Reposisi, fokus,
dan sinergi • Kualitas Hidup &
Kesejahteraan Masyarakat
Instrumen • Kemajuan ekonomi
kebijakan
Instrumen
kebijakan
Produktivitas/
Daya Saing &
Kohesi Sosial
daya ungkit
(leverage) Inovasi dan Difusi
Lebih besar serta Pembelajaran
daya ungkit
(leverage)

Reposisi, fokus, dan sinergi agar memberikan


efektivitas, efisiensi, jangkauan (outreach) dan daya
ungkit (leverage) lebih besar dalam menghasilkan
dampak ekonomi dan sosial

51
CONTOH PRAKARSA AWAL KOTA
PEKALONGAN

• Mendorong e-leadership; Memperbaiki kebijakan


dan kelembagaan; Mempercepat penataan/
pengembangan infrastruktur infokom terpadu; dan
Mempercepat implementasi e-government.
• Memulai percepatan proses migrasi ke penggunaan
perangkat lunak (software) legal. Agenda khusus
dalam rangka Gerakan IGOS:
– Migrasi di lembaga pemerintahan dan non pemerintah;
– Pengembangan dukungan FOSS (IGOS Center).
• Meningkatkan pemahaman dan keterampilan TIK
untuk komunitas perempuan dan pemuda.
• Mendorong perkuatan klaster industri dan
pengembangan telecenter.
• Menata basisdata dan indikator khusus daerah
sebagai bagian integral dari “Daerah Dalam Angka”.
52
I see “T” thru ICT ~ Putting
 Semangat danICT
ajakanto
agarwork
para pihak berkomitmen
untuk :
 memberikan/memperoleh “kemanfaatan dari
teknologi” (I see “T”), melalui penguasaan,
pengembangan dan pemanfaatan/difusi serta
pembelajaran TIK (thru ICT);
 menjadikan TIK sebagai intrumen bagi manusia/
masyarakat agar membuatnya lebih bermanfaat bagi
diri sendiri, orang lain dan masyarakat banyak.

53
TIK untuk Membangun Masyarakat yang Lebih
Cerdas

I see “T”
Thru ICT
54
Hatur nuhun
Terimakasih
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Gedung BPPT II, Lt 21
Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340
Telp. (021)-3169813
Fax. (021)-3169811
E-mail: tik@inn.bppt.go.id
http: //www.inn.bppt.go.id

55
PENDEKATAN SISTEM INOVASI

 Sistem Inovasi : suatu kesatuan dari


sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan,
jaringan, interaksi dan proses produktif yang
mempengaruhi arah perkembangan dan
kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk
teknologi dan praktik baik/terbaik), serta proses
pembelajaran.
 Konteks ”sektoral” dan ”teritorial”.
 Urgensi interaksi antarelemen sistem.
 Faktor-faktor ”non iptek.”

56
SISTEM INOVASI: BERBAGAI ELEMEN
PENTING
Permintaan (Demand)
Konsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)

Sistem Politik Sistem Pendidikan Sistem Industri


dan Litbang
Perusahaan
Pemerintah Pendidikan dan Besar
Pelatihan Profesi Intermediaries
Lembaga Riset
Penadbiran Pendidikan Tinggi Brokers UKM “Matang/
(Governance) dan Litbang Mapan”

Kebijakan RPT Litbang Pemerintah PPBT

Supra- dan Infrastruktur Khusus


Standar dan Dukungan Inovasi dan HKI dan Perbankan
Norma Bisnis Informasi Modal Ventura

Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Kebijakan Ekonomi Kebijakan Industri/
Sektoral
Kebijakan Keuangan Budaya
• Kebijakan ekonomi makro • Sikap dan nilai
• Kebijakan moneter Kebijakan Promosi & Infrastruktur Umum/ • Keterbukaan terhadap
• Kebijakan fiskal Investasi Dasar pembelajaran dan perubahan
• Kebijakan pajak • Kecenderungan terhadap
• Kebijakan perdagangan Alamiah Inovasi dan kewirausahaan
• SDA (Natural Endowment) • Mobilitas
Kebijakan persaingan

Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development)
PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi. 57
SISTEM INOVASI: DINAMIKA INTERAKSI

Daerah

Pengetahuan
dan Sistem Interaksi
Inovasi Inovasi
Daerah
(SID)

Litbang & PT Keterkaitan


Pembelajaran dan
Jaringan

Pemerintah Bisnis

Sistem Inovasi
58
SISTEM INOVASI: SUBSISTEM DAN
KETERKAITAN MULTIDIMENSI

Klaster Industri 3
Sistem Inovasi Nasional

Klaster Industri 1
SID SID
Sektor I

Daerah Daerah
Klaster Industri:
A C
Sektor II Klaster Industri 1-Z

Klaster Industri 3-B


Klaster Industri 2-C
Sektor III Klaster Industri 1-A

SID : Sistem Inovasi Daerah.

59
ICT & POVERTY

Reducing poverty
• The Impact of ICTs on poverty alleviation
• Better access to information
• Broad choices
• Income generation possibilities
• Knowledge-sharing
• Transparency and participation
• Democratic values

• What should be done?


• Recognize ICTs as important agent for poverty reduction
• Coordinated strategies for efficient resource allocations
• Introduce e-Services (telemedicine, e-Education, Agriculture Info
systems, etc)
• MDG-focused ICT strategies

60
KARAKTERISTIK KHAS TIK

• TIK bersifat pervasive dan cross-cutting


• TIK merupakan enabler yang penting dalam penciptaan jaringan
• TIK mendorong diseminasi informasi dan pengetahuan
• Bersifat zero or declining marginal costs untuk produk-produk
digital
• Kunci dalam peningkatan efisiensi dalam produksi, distribusi dan
pasar
• Penting bagi model bisnis inovatif dan keseluruhan industri baru
• TIK dapat memfasilitasi disintermediation
• TIK memiliki cakupan global.

TIK semakin penting dalam pembangunan


61
KERANGKA STRATEGI E-DEVELOPMENT

3 E-Government

1
5 e-
Leadership, 4
Industri TIK &
E-Business
Kebijakan & e-Society
Kelembagaa
n

2 Infrastruktur Infokom Terpadu

62
FORUM 1

3 E-Government

1
5 e-
Leadership, 4
Industri TIK &
E-Business
Kebijakan & e-Society
Kelembagaa
n

2 Infrastruktur Infokom Terpadu

63
FORUM 2 ~ Migrasi Ke SW Legal & Dukungan FOSS
(IGOS Center)

3 E-Government

1
5 e-
Leadership, 4
Industri TIK &
E-Business
Kebijakan & e-Society
Kelembagaa
n

2 Infrastruktur Infokom Terpadu

64
FORUM 3 : TIK UNTUK PEREMPUAN DAN PEMUDA

3 E-Government

1
5 e-
Leadership, 4
Industri TIK &
E-Business
Kebijakan & e-Society
Kelembagaa
n

2 Infrastruktur Infokom Terpadu

65
FORUM 4 : KLASTER INDUSTRI & TELECENTER

3 E-Government

1
5 e-
Leadership, 4
Industri TIK &
E-Business
Kebijakan & e-Society
Kelembagaa
n

2 Infrastruktur Infokom Terpadu

66
FORUM 5 : BASISDATA & INDIKATOR KHUSUS
DAERAH

3 E-Government

1
5 e-
Leadership, 4
Industri TIK &
E-Business
Kebijakan & e-Society
Kelembagaa
n

2 Infrastruktur Infokom Terpadu

67

Anda mungkin juga menyukai