5.1. PENDAHULUAN
Setiap organisasi, baik organisasi bisnis (perusahaan individual atau korporasi) maupun non bisnis, dituntut untuk semakin mampu menangani pengetahuan, teknologi dan inovasi. Ini tidak lagi dipandang sekedar persoalan taktis -operasional tetapi sebagai isu strategis. Teknologi merupakan aset strategis bagi perusahaan. Bahwa inovasi merupakan kunci bagi daya saing adalah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri, terutama bagi industri dengan tingkat persaingan yang ketat dan dinamis. Dari beragam perspektif, pakar seperti seperti Schumpeter, Drucker, Romer, Nelson, dan Porter, untuk menyebut beberapa, meyakini bahwa pengetahuan, teknologi dan inovasi - tiga istilah yang berbeda namun saling terkait - merupakan faktor penting bagi daya saing. Semakin banyak perusahaan menyadari peran strategis teknologi dalam menciptakan nilai dan daya saing. Esensi dari strategi dan perencanaan bisnis adalah berurusan dengan penyelarasan aktivitas dan sumber daya perusahaan sedemikian sehingga dapat menghasilkan posisi daya saing yang berkelanjutan dalam persaingan pasar. Dalam pandangan Michael Porter (2002), daya saing ditentukan oleh landasan ekonomi mikro untuk bersaing, yaitu sofistikasi strategi dan operasi perusahaan (sophistication of company operations and strategy) dan kualitas lingkungan bisnis ekonomi mikro (quality of the microeconomic business environment). Dengan perannya yang semakin menentukan, strategi teknologi atau inovasi semestinya menjadi bagian integral dari strategi dan perencanaan bisnis, bukan suatu yang terpisah dan/ atau supplementary. Pemetarencanaan dipandang sebagai suatu alat perencanaan dan strategi bisnis, terutama bagi pengembangan teknologi atau inovasi secara sistematis. Sebagian mengistilahkan sebagai upaya inovasi secara terorganisasi (organized innovation).
45
Perkembangan menunjukkan makin menguatnya pandangan pemetarencanaan sebagai alat 1 strategi. Bagian tulisan ini selanjutnya mendiskusikan secara singkat isu yang terkait dengan pemetarencanaan dalam konteks manajemen/strategi organisasi.
1 2
46
Lingkungan Organisasi
Perspektif Komersial
I
Strategi
Mekanisme Push - kapabilitas (aliran pengetahuan)
Inovasi Operasi
Basis Teknologi
S A
Perspektif Teknologi
Gambar 5.1 Suatu Kerangka Manajemen Teknologi: Menghubungkan Sumber Daya Teknologi dengan Tujuan Perusahaan.
Sebagian menekankan perspektif yang agak berbeda. Inovasi dinilai semakin menentukan proses penciptaan nilai dalam organisasi. Nilai sebenarnya (baik yang diterima oleh produsen maupun yang dinikmati konsumennya) bergantung pada kemajuan relatif penciptaan nilai tersebut dan ini ditentukan oleh inovasi yang dicapai. Oleh karena itu, manajemen strategik yang pada dasarnya berhubungan dengan pemahaman isu-isu dan peramuan langkah-langkah strategis yang pada satu sisi menyangkut penyampaian nilai kepada pengguna produk yang dihasilkan oleh organisasi (product-market driven views), dan pada sisi lainnya seiring dan sejalan dengan pengelolaan sumber daya organisasi untuk menciptakan dan menyampaikan nilai (resource-based views), juga akan semakin ditentukan oleh bagaimana organisasi tersebut mengelola inovasi. Terkait dengan perspektif ini (khususnya resource-based view) adalah apa yang diilustrasikan oleh Bucher (2002) yang melihat konteks arsitektur inovasi sebagai basis bagi organisasi merencanakan perjalanan inovasinya (pemetarencanaan inovasi) ke masa depan (Gambar 5.2a dan 5.2b).
47
MD 1 MD 3 MD 2 PF 1 PF 2 ST 1 ST 2 RD 1 RD 2 RD 3
F1 PI 1 HC 1 HC 2
PF 3 PF 4 ST 3 ST 4 RD 5 RD 4
F2
Pemetarencanaan Inovasi
RD 7 RD 6
Resources
Core Competences
CC 1 CC 2 CC 3
CC 4
menentukan
Organisasi Inovasi
B C D E S ub process F
Division Venture-Projects
Supply Center
Germany
USA
S ub process B
S ub S ub process process D E
Technology Acquisition and Adaptation Product Development Additional Team Members
l de Mo nis Bis
Arsitektur Inovasi:
Memahami Aliran inovasi
S ub process C
Development partners
V enture -P rojects
Manajemen Inovasi
Time Market Drivers Product Features Science/ Technology R&D Programs
Finance
MD 1 MD 3 MD 2 PF 1 PF 2 ST 1 ST 2 RD 1 RD 2 RD 3
F1 PI 1 HC 1 HC 2
PF 3 PF 4 ST 3 ST 4 RD 5 RD 4
F2
l de n Mo depa a s Ma
RD 7 RD 6
Resources
Core Competences
CC 1 CC 2 CC 3
CC 4
Petarencana Inovasi
48
n aa an nc ario re Pe Sken
Manajemen Teknologi
Manajemen inovasi
Manajemen Strategik
Perencanaan Strategik
Manajemen Pengetahuan
Phaal (2001) menyampaikan bahwa peran pemetarencanaan dalam strategi bisnis organisasi pada dasarnya meliputi: Memfasilitasi integrasi (keterpaduan) teknologi baru ke dalam bisnis Memberi dukungan bagi proses strategi dan perencanaan perusahaan Mengidentifikasi peluang-peluang bisnis baru untuk mengeksploitasi teknologi Menyediakan informasi tingkat tinggi tentang arah teknologi dari bisnis perusahaan Mendukung komunikasi dan kerjasama dalam bisnis Mengidentifikasi kesenjangan (gap) dalam pengetahuan pasar dan teknis 49
Pe Te ram k n a la olo n gi
Mendukung keputusan pensumberan (sourcing decisions), alokasi sumber daya, manajemen risiko dan keputusan eksploitasi Perencanaan dan pengendalian tingkat tinggi, sebagai suatu kerangka kerja (acuan) bersama.
Gambar 5.4, merupakan suatu skema simplifikasi bagaimana pemetarencanaan dalam konteks strategi organisasi adalah yang disampaikan oleh Richey (2003). Pemetarencanaan pada dasarnya merupakan upaya memadukan aspek dan isu teknologi serta inovasi dalam kerangka strategis suatu organisasi.
Pemetarencanaan
Isu Lingkungan
Perencanaan Strategik Peramalan Teknologi Peramalan Intuitif Pengukuran Kualitas Kecenderungan Industri Arah Persaingan Kebutuhan Konsumen dan Pasar
Gambar 5.4 Ilustrasi Pemetarencanaan dalam Konteks Manajemen dan Strategi Organisasi.
Dalam konteks manajemen strategik, pemetarencanaan juga terkait erat dengan manajemen visi yang hakikatnya menyangkut bagaimana organisasi merencanakan, menentukan dan mengelola: 50 tujuan/sasaran dan keputusan, ketidakkonsistenan teknologi, berbagi informasi, skenario alternatif, pengelolaan ketidakpastian,
PEMETARENCANAAN (ROADMAPPING): KONSEP, METODE DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
Seperti diilustrasikan oleh Gambar 5.5, pemetarencanaan berperan strategis dalam memfasilitasi keterpaduan lintas fungsi, proses dan unit dalam organisasi.
Analisis Portfolio
Keuangan masa Lalu & Proyeksi Pertumbuhan, Gross Margin, Cash Flow, ROI SBU/SBE/Prod.Line Trade-offs Identifikasi Peluang
Analisis Lingkungan
Ruang Peluang Kecenderungan Pasar Customer Review, CTQs Isu Peraturan Competitive Analysis Petarencana Lingkungan Program Penting Pertumbuhan Cross-SBE Oppts
Strategi Operasi
Pemasaran, Brand Distribusi Manufaktur Rantai Pasokan
Akuisisi/ Divestasi
Strategi Keuangan
Penerimaan Gross Margin Cap Ex. Cash Flow ROI
Rencana Teknologi
Petarencana Teknologi Kebutuhan Pengembangan Teknologi yang penting Isu/Kesenjangan dan strategi penanggulangan Rencana jangka panjang; platform, perluasan, disruptive technologies Strategi/fokus investasi teknologi
Proses pemetarencanaan merupakan alat efektif sebagai suatu mekanisme untuk mengintegrasikan beragam elemen organisasi (tatanan kelembagaan tertentu) secara kolaboratif, dalam merencanakan pengembangan teknologi secara sistematis (etindamar dan Farrukh, 2001).
51
Risk assessment
Analis
is pas ar
Be n
ch
ma rk
Waktu
in g
Pasar
M1 P1 P2
M2 P3 P4
Produk
T1
Teknologi
T3 T2 T4 RD 4 RD 2 RD 6 RD 6
Program Litbang
RD 1
RD 2
Sumber Daya
Re ka ya sa
Aliansi
em aj an
en
ng ba lit
Pemetarencanaan memberi dukungan bagi proses strategi dan perencanaan perusahaan. Pemetarencanaan perlu dipandang sebagai proses yang mengelaborasi jalur atau lintasan (path) yang mungkin dan yang disepakati akan ditempuh ke depan. Karena itu, upaya tersebut perlu menetapkan kejelasan muaranya yang menggambarkan tujuan masa depan yang hendak dicapai, terutama untuk setiap tahapan atau kerangka waktu tertentu. Pemetarencanaan mendukung perencanaan dalam kerangka jangka panjang suatu organisasi. Petarencana memberikan perspektif kebutuhan masa depan (Gambar 5.8). Petarencana menjelaskan suatu gambaran masa datang, berdasarkan visi bersama para pihak yang terlibat dalam mengembangkan peta rencana tersebut, dan memberikan suatu kerangka kerja (framework) untuk merealisasikan masa datang tersebut agar secara teknologi dapat terwujud. Proses pemetarencanaan teknologi memang akan membutuhkan pemikiran, energi, dan waktu yang biasanya menantang (challenging). Karena itu upaya ini membutuhkan kesungguhan/komitmen yang tinggi dari para stakeholder, baik selama proses perencanaan, implementasi maupun pemantauan, evaluasi dan perbaikannya.
52
St ra te gi
gan uan Ke
Foresight
Fo ul rm as tra is gi te
Perama lan
Pr
fak nu Ma tur
es os
Informasi Pasar
Analisis Produk-Pasar Evaluasi Pilihan Produk-Teknologi Pengkajian Teknologi Identifikasi Teknologi yang Tersedia / Layak / Mungkin
Sumber : EIRMA (1997) Dikutip dari etindamar dan Farrukh (2001).
Pembuatan Petarenacana
Proposal Proyek
Sekarang
Jangka Panjang
Produk
Teknologi
Organisasi
Gambar 5.8 Pemetarencanaan: Penentuan Lintasan yang Akan Ditempuh ke Masa Depan.
Bisnis
Pasar/Market
53
Manajemen secara tradisional tentang masa depan teknologi dari suatu organisasi/perusahaan dimulai dari misi perusahaan dan proyeksi teknologi saat kini ke masa depan. Akumulasi pembelajaran dari pemecahan persoalan di masa lampau membatasi visi organisasi, dan acapkali membawa kepada pola berpikir dan berencana secara linier (ilustrasi Gambar 5.9). Melalui pemetarencanaan, organisasi/perusahaan berupaya mengelola pilihanpilihan teknologi saat kini dari perspektif masa depan. Hal ini meliputi upaya mengenali peluang-peluang dari kejadian (events) dan teknologi masa depan, serta menentukan keputusan teknologi berdasarkan kesenjangan (gap) kapabilitas yang harus diatasi untuk mengkapitalisasi peluang-peluang masa depan (ilustrasi Gambar 5.10).
Tak Terpetakan (termasuk peluang yang tidak terealisasikan) Titik Mulai: Kompetensi dan Kapabilitas Sekarang Batasan-batasan (himpunan persoalan masa lalu)
Misi (Linier) ))
Contingency Contingency Plans Plans Saat Kini Kejadian dan Teknologi yang Terbuka Suatu Titik di Masa Depan Sumber : Anderson, et al. (1998) Dikutip dari Potter (1999).
Betapa penting untuk dipahami bahwa sebagai perencanaan jangka panjang, proses pemetarencanaan merupakan proses iteratif. Ini tentu berarti bahwa hasil yang diperoleh pada suatu tahapan/periode proses pemetarencanaan tertentu, tidak harus dianggap sebagai hasil final yang tidak bisa ditawar. Upaya perbaikan yang terus menerus (continuous improvement) perlu terus menjadi bagian dari proses pemetarencanaan itu sendiri. Petarencana akan mempunyai makna sesungguhnya jika memang merupakan peta perjalanan yang disepakati hendak ditempuh, bukan sekedar himpunan gambaran lintasan normatif semata (misalnya dari sehimpunan praktik baik/terbaik, yang dikembangkan oleh organisasi/pihak lain).
54
Titik TitikMulai: Mulai:Visi Visi Kompetensi Kompetensi Sekarang Sekarang Pemahaman Pemahaman Sekarang Sekarang
Semakin banyak organisasi (khususnya pemetarencanaan. Ini terutama karena (Phaal, 2001): Dapat diterapkan dalam konteks bisnis yang luas;
perusahaan)
menilai
kemanfaatan
Membantu fokus untuk mengintegrasikan perencanaan strategis; Memperbaiki komunikasi dalam organisasi (vertikal maupun horizontal); Sebagai alat manajemen pengetahuan dan teknologi bagi bisnis yang praktis.
Tentu penerapan pemetarencanaan juga tidak otomatis memberikan manfaat jika organisasi tidak/kurang mampu mengatasi beragam tantangan. Ini biasanya terkait dengan: Bagaimana pun pemetarencanaan bukan alat ajaib yang serta merta dapat memecahkan persoalan. Di tahap awal, sangat mungkin pertanyaan lah (ketimbang jawaban) yang justru diperoleh; Pemetarencanaan merupakan suatu proses. Jadi kemanfaatan yang sebenarnya terletak dalam proses penggunaan yang menerus; Proses dan petarencana senantiasa akan membutuhkan penyesuaian (customization) dengan konteks spesifik masing-masing.
55
Secara umum, pemetarencanaan teknologi biasanya dimaksudkan untuk (etindamar dan Farrukh, 2001): Mendukung perintisan proses pemetarencanaan teknologi khusus suatu perusahaan/ organisasi; Membangun keterkaitan kunci antara sumber daya teknologi dengan pendorong bisnis (business drivers); Mengidentifikasi kesenjangan penting dalam inteligen pasar, produk dan teknologi; Mengembangkan peta lintasan terobosan teknologi; Mendukung strategi dan prakarsa perencanaan teknologi di dalam suatu perusahaan; Menunjang komunikasi antara fungsi teknis dengan komersial.
Seperti banyak diungkapkan dalam beberapa dokumen panduan, kajian konsep maupun pengalaman empiris, keberhasilan pemetarencanaan dalam organisasi akan ditentukan/ dipengaruhi terutama oleh komitmen manajemen, efektivitas kelompok pemimpin, kompetensi partisipan, dan keluasan disiplin ilmu partisipan, serta keberlanjutan pemetarencanaan sebagai proses iteratif.
56
Karena itu, agar menjadi alat manajemen yang efektif, ini acapkali terkait pula dengan perlunya perubahan paradigma manajemen organisasi. Menutup bagian tulisan ini, butir pemetarencanaan bagi suatu organisasi: berikut adalah di antara esensi penting
Pemetarencanaan perlu dipandang secara keseluruhan sebagai proses membuat, mengkomunikasikan dan menggunakan secara aktif petarencana. Pemetarencanaan merupakan suatu proses terpadu yang menghimpun beragam perspektif organisasi (seperti pemasaran, produksi, keuangan dan lainnya) untuk mengatasi persoalan peramalan, perencanaan, dan pengendalian teknologi, serta mencerminkan suatu proses komunikasi yang menyelaraskan organisasi. Pemetarencanaan merupakan suatu proses pembelajaran bagi setiap organisasi. Keberhasilan dokumen petarencana yang dihasilkan mencerminkan maksud dan komitmen bersama atas keseluruhan aspek teknologi dalam strategi bisnis/organisasi. Suatu petarencana merupakan dokumen yang hidup dan akan terus berkembang sejalan dengan perubahan kondisi/lingkungannya.
57
58